SISTEM KONSTITUSI
Disusun oleh:
D111211018
Fakultas Teknik
Universitas Hasanuddin
2021
1. Uraikan jenis-jenis konstitusi yang pernah digunakan dalam sejarah
pemerintahan di Indonesia!
Seperti yang kita ketahui konstitusi berbeda dengan undanga undang dasar,namun
ada pandangan beberapa orang mengenai konstitusi pada negara-negara modern
sehingga pengertian konstitusi itu kemudian disamakan dengan Undang-Undang
Dasar.Kekeliruan ini disebabkan oleh pengaruh faham kodifikasi yang menghendaki
agar semua peraturan hukum ditulis,demi mencapai kesatuan hukum, kesederhanaan
hukum dan kepastian hukum.Karena paham ini begitu besar pengaruhnya , sehingga
setiap peraturan hukum karena penting itu harus ditulis,sehingga konstitusi yang ditulis
itu adalah Undang-Undang Dasar.
2) UUD RIS / Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
Perjalanan Republik Indonesia ternyata tidak luput dari rongrongan pihak
Belanda yang menginginkan untuk kembali berkuasa di Indonesia.Akibatnya Belanda
mencoba untuk mendirikan negara-negara seperti negara Sumatera Timur, negara
Indonesia Timur, negara Jawa Timur, dan sebagainya.Sejalan dengan usaha Belanda
tersebut maka terjadilah agresi Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada tahun
1948.Ini mengakibatkan diadakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) di Belanda
yang melahirkan negara Republik Indonesia Serikat (RIS).Sehingga UUD yang
seharusnya berlaku untuk seluruh negara Indonesia itu, hanya berlaku untuk negara
Republik Indonesia Serikat saja. Namun konstitusi ini tak berlangsung lama. Pada
tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.
3) UUD Sementara / UUDS (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Periode federal dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat 1949
merupakan perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa Indonesia sejak 17
Agustus 1945 menghendaki sifat kesatuan.Oleh karena itu, Republik Indonesia
Serikat tidak bertahan lama karena terjadi penggabungan dengan Republik Indonesia.
Hal ini mengakibatkan wibawa dari pemerintah Republik Indonesia Serikat menjadi
berkurang.Kemudian tercapailah kata sepakat untuk mendirikan kembali Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Bagi negara kesatuan yang akan didirikan jelas
perlu ada undang-undang dasar baru.Untuk itu, dibentuklah panitia penyusun
rancangan undang-undang dasar yang disahkan pada 12 Agustus 1950 oleh badan
pekerja komite nasional pusat dan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan senat Republik
Indonesia Serikat pada tanggal 14 Agustus 1950.Berlakulah undang-undang dasar
baru itu pada 17 Agustus 1950. Namun karena kondisi semakin tidak menentu, UUDS
hanya berlaku sampai 5 Juli 1959.
Akhirnya telah menghasilkan Undang-undang Dasar 1945 subtansi atau materi muatan
yang baru dan tidak memiliki penjelasan, baik penjelasan umum maupun penjelasan
pasal demi pasal.
Indonesia adalah negara Republik dengan sistem pemerintahan presidensial, yang artinya
dipimpin seorang presiden. Meski dipimpin presiden, bukan berarti ada penguasa tunggal di
negara Republik Indonesia.Sistem pembagian kekuasaan negara Republik Indonesia setelah
amandemen UUD 1945 membedakan atas tiga hal yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang
termasuk kedalam kekuasaan horizontal.Ketentuan yang tertuang dalam konstitusi ini untuk
menjaga check and keseimbangan dalam menjalankan pemerintahan negara republik Indonesia.
Pemegang fungsi legislatif adalah MPR, DPR, dan DPD. Anggota DPD dipilih dalam pemilu
dan merupakan perwakilan dari setiap provinsi di Indonesia. DPD berhak ikut duduk dalam
pembahasan dan penetapan undang-undang.
Pengampu fungsi eksekutif tetap berada di tangan Presiden. Jika sebelum amandemen
Presiden dipilih oleh anggota MPR lewat suara terbanyak, maka setelah amandemen Presiden
dipilih langsung oleh rakyat. Presiden dapat mengangkat menteri-menteri untuk membantu
kerja Presiden dalam kabinet.
Fungsi yudikatif ditangani oleh MA, MK, dan KY. Komisi Yudisial memiliki peranan dalam
mengusulkan pengangkatan hakim agung sekaligus menjaga marwah kehakiman, termasuk
perilaku para hakim. Sementara Mahkamah Konstitusi bertugas melakukan uji undang-
undang terhadap Undang-Undang Dasar yang sebelumnya tugas ini ditangani MPR.
Fungsi eksaminatif berada di tangan BPK. Lembaga ini akan selalu memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab terhadap keuangan negara.
DAFTAR PUSTAKA:
Fallahnda,Bilis. 19 April 2021, “19 April 2021 "Apa Saja Macam-Macam Kekuasaan
Negara?", https://tirto.id/gcYd , diakses pada 2 September 2021 pada pukul 17.14
WITA