Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PEKAN 3

SISTEM KONSTITUSI

Disusun oleh:

Nabila Putri Fatzya

D111211018

Fakultas Teknik

Universitas Hasanuddin

2021
1. Uraikan jenis-jenis konstitusi yang pernah digunakan dalam sejarah
pemerintahan di Indonesia!

Seperti yang kita ketahui konstitusi berbeda dengan undanga undang dasar,namun
ada pandangan beberapa orang mengenai konstitusi pada negara-negara modern
sehingga pengertian konstitusi itu kemudian disamakan dengan Undang-Undang
Dasar.Kekeliruan ini disebabkan oleh pengaruh faham kodifikasi yang menghendaki
agar semua peraturan hukum ditulis,demi mencapai kesatuan hukum, kesederhanaan
hukum dan kepastian hukum.Karena paham ini begitu besar pengaruhnya , sehingga
setiap peraturan hukum karena penting itu harus ditulis,sehingga konstitusi yang ditulis
itu adalah Undang-Undang Dasar.

1) UUD 1945 (18 Agustus 1945 – 27 Desember 1949)


Saat Kemerdekaan Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945,
republik baru ini belum mempunyai undang-undang dasar.Berselang sehari, Undang-
Undang Dasar 1945 resmi menjadi konstitusi Indonesia, tepatnya pada 18 Agustus
1945. Isi dari UUD 1945 ini mengandung nilai luhur bangsa. Pokok pikiran dalam
pembukaan UUD 1945 berisi tujuan pembangunan nasional, hubungan Indonesia
dengan luar negeri, pernyataan kemerdekaan, dan ideologi Pancasila.Kemudian isi
atau batang tubuhnya berisi bentuk negara, lembaga negara, hingga jaminan hak dan
kewajiban warga negara dalam UUD 1945.

2) UUD RIS / Republik Indonesia Serikat (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950)
Perjalanan Republik Indonesia ternyata tidak luput dari rongrongan pihak
Belanda yang menginginkan untuk kembali berkuasa di Indonesia.Akibatnya Belanda
mencoba untuk mendirikan negara-negara seperti negara Sumatera Timur, negara
Indonesia Timur, negara Jawa Timur, dan sebagainya.Sejalan dengan usaha Belanda
tersebut maka terjadilah agresi Belanda 1 pada tahun 1947 dan agresi 2 pada tahun
1948.Ini mengakibatkan diadakannya Konferensi Meja Bundar (KMB) di Belanda
yang melahirkan negara Republik Indonesia Serikat (RIS).Sehingga UUD yang
seharusnya berlaku untuk seluruh negara Indonesia itu, hanya berlaku untuk negara
Republik Indonesia Serikat saja. Namun konstitusi ini tak berlangsung lama. Pada
tanggal 17 Agustus 1950, Indonesia kembali menjadi negara kesatuan.
3) UUD Sementara / UUDS (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959)
Periode federal dari Undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat 1949
merupakan perubahan sementara, karena sesungguhnya bangsa Indonesia sejak 17
Agustus 1945 menghendaki sifat kesatuan.Oleh karena itu, Republik Indonesia
Serikat tidak bertahan lama karena terjadi penggabungan dengan Republik Indonesia.
Hal ini mengakibatkan wibawa dari pemerintah Republik Indonesia Serikat menjadi
berkurang.Kemudian tercapailah kata sepakat untuk mendirikan kembali Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).Bagi negara kesatuan yang akan didirikan jelas
perlu ada undang-undang dasar baru.Untuk itu, dibentuklah panitia penyusun
rancangan undang-undang dasar yang disahkan pada 12 Agustus 1950 oleh badan
pekerja komite nasional pusat dan oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan senat Republik
Indonesia Serikat pada tanggal 14 Agustus 1950.Berlakulah undang-undang dasar
baru itu pada 17 Agustus 1950. Namun karena kondisi semakin tidak menentu, UUDS
hanya berlaku sampai 5 Juli 1959.

4) UUD 1945 Hasil Amandemen (5 Juli 1959 – sekarang)


Undang-Undang Dasar 1945 kembali berlaku sesuai dengan Dekrit Presiden 5
Juli 1959, yang dikeluarkan oleh Presiden Soekarno.Perubahan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama pada masa 1959-1965 menjadi
Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Baru.Perubahan itu dilakukan
karena Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Orde Lama dianggap kurang
mencerminkan pelaksanaan Undang-Undang Dasar 1945 secara murni dan
konsekuen.Konstitusi tertulis dan berlaku di Indonesia hasil amandemen ini pula
dibuat dengan lebih terperinci.

2. Uraikan perubahan dalam kelembagaan negara kita pasca amandemen empat


kali UUD 1945!

Sejak diamandemen empat kali pada 1999-2002, konstitusi sudah mengubah


struktur ketatanegaraan. Sehingga, tidak ada lagi lembaga tertinggi seperti MPR, dan
Indonesia kini sudah menganut sistem presidensial yang lebih efektif.Dengan
konstruksi saat ini, Bivitri mengatakan tidak adanya lembaga tertinggi membuat proses
check and balance lebih baik. Sebab, dalam sistem presidensial, semua lembaga berada
dalam tingkat yang setara.
. Sebagai salah satu tekanan reformasi serta aspirasi keadilan yang sedang berkembang
pada saat itu, sekaligus solusi untuk mendorong tercapainya cita- cita negara demokrasi,
berdirinya hak asasi manusia dan hukum yang berkeadilan, serta pemerintahan yang
bersih dan bertanggung jawab,sebagai lembaga tertinggo negara pada saat itu Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) akhirnya melakukan perubahan amandemen sebanyak
empat kali, yaitu

 Amandemen pertama pada Sidang Tahunan (ST) MPR terjaditahun 1999;


 Amandemen kedua pada ST MPR terjadi tahun 2000;
 Amandemen ketiga pada ST MPR terjadi tahun 2001 bersamaan dengan konsep
penyempurnaan Badan Pekerja MPR untuk diputuskan dalam ST MPR 2002
 Amandemen ke empat pada ST MPR terjadi tahun 2002 Amandemen terhadap
Undang-undang Dasar 1945

Akhirnya telah menghasilkan Undang-undang Dasar 1945 subtansi atau materi muatan
yang baru dan tidak memiliki penjelasan, baik penjelasan umum maupun penjelasan
pasal demi pasal.

3.Uraikan jenis-jenis kekuasaan negara setelah amandemen UUD 1945!

Indonesia adalah negara Republik dengan sistem pemerintahan presidensial, yang artinya
dipimpin seorang presiden. Meski dipimpin presiden, bukan berarti ada penguasa tunggal di
negara Republik Indonesia.Sistem pembagian kekuasaan negara Republik Indonesia setelah
amandemen UUD 1945 membedakan atas tiga hal yaitu eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang
termasuk kedalam kekuasaan horizontal.Ketentuan yang tertuang dalam konstitusi ini untuk
menjaga check and keseimbangan dalam menjalankan pemerintahan negara republik Indonesia.

Ada perubahan pemegang kekuasan di Indonesia setelah dilakukan amandemen UUD


1945. Jumlah lembaga negara ditambah sehingga proses pelaksanaan kekuasaan dan
pengawasannya lebih kuat. Ada 8 lembaga negara dalam sistem pemerintahan yaitu MPR,
DPR, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Presiden, MA, BPK, Mahkamah Konstitusi (MK), dan
Komisi Yudisial (KY).

 Pemegang fungsi legislatif adalah MPR, DPR, dan DPD. Anggota DPD dipilih dalam pemilu
dan merupakan perwakilan dari setiap provinsi di Indonesia. DPD berhak ikut duduk dalam
pembahasan dan penetapan undang-undang.
 Pengampu fungsi eksekutif tetap berada di tangan Presiden. Jika sebelum amandemen
Presiden dipilih oleh anggota MPR lewat suara terbanyak, maka setelah amandemen Presiden
dipilih langsung oleh rakyat. Presiden dapat mengangkat menteri-menteri untuk membantu
kerja Presiden dalam kabinet.
 Fungsi yudikatif ditangani oleh MA, MK, dan KY. Komisi Yudisial memiliki peranan dalam
mengusulkan pengangkatan hakim agung sekaligus menjaga marwah kehakiman, termasuk
perilaku para hakim. Sementara Mahkamah Konstitusi bertugas melakukan uji undang-
undang terhadap Undang-Undang Dasar yang sebelumnya tugas ini ditangani MPR.
 Fungsi eksaminatif berada di tangan BPK. Lembaga ini akan selalu memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab terhadap keuangan negara.

DAFTAR PUSTAKA:

Kongres Advokat Indoensia, 6 Januari 2021 “Perkembangan Konstitusi Tertulis


yang Berlaku di Indonesia”, https://www.kai.or.id/berita/18353/perkembangan-
konstitusi-tertulis-yang-berlaku-di-indonesia.html , diakses pada 2 September
2021 pukul 17.05 WITA

Tempo.co, 12 Agustus 2019 “4 Kali Amandemen UUD 1945, Ini Perubahannya”,


https://nasional.tempo.co/read/1234816/4-kali-amandemen-uud-1945-ini-
perubahannya , diakses pada 2 September 2021 pukul 17.08 WITA

Fallahnda,Bilis. 19 April 2021, “19 April 2021 "Apa Saja Macam-Macam Kekuasaan
Negara?", https://tirto.id/gcYd , diakses pada 2 September 2021 pada pukul 17.14
WITA

Widiyani,Roshma. 22 ji 2021, "Sistem Pembagian Kekuasaan Negara Republik Indonesia,


Ini Penjelasannya", https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5652309/sistem-
pembagian-kekuasaan-negara-republik-indonesia-ini-penjelasannya/amp , diakses pada
2 september pukul 19.18 WITA

Anda mungkin juga menyukai