Anda di halaman 1dari 53

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam

Mengikuti Posyandu Lansia

LITERATUR REVIEW

Disusun Oleh :

Imanda Salsabhila, 1711B0033

Dedi Saifulah S.Kep.,Ns.,M.Kes, 13.07.14.005

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN (IIK)
STRADA INDONESIA
2020
LEMBAR PERSETUJUAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN


LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA

LITERATUR REVIEW

Diajukan Oleh :

Imanda Salsabhila
1711B0033

TELAH DISETUJUI UNTUK DILAKUKAN UJIAN

Kediri, 1 Desember 2020


Dosen Pembimbing

Dedi Saifulah S.Kep.,Ns.,M.Kes


13.07.14.005

MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Dr.Byba Melda Suhita, S.Kep.Ns., M.Kes


NIDN. 0707037901
HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN


LANSIA DALAM MENGIKUTI POSYANDU LANSIA

LITERATUR REVIEW

Oleh :

Imanda Salsabhila
1711B0033

Usulan penelitian/ Skripsi ini telah diuji dan dinilai


Oleh Panitia penguji
Pada Program Studi S1 Keperawatan
Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Senin, 30 Agustus 2021

DOSEN PENGUJI

Ketua : Atik Setiawan W.,S.Kep.,Ns M.Kep ...................................

Anggota : Intan Fazrin, S.Kep.,Ns.,M.Kes ...................................

Dedi Saifulah,S.Kep.,Ns.,M.Kes ...................................

MENGETAHUI,
Dekan Fakultas Keperawatan Dan Kebidanan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Dr.Byba Melda Suhita, S.Kep.Ns., M.Kes


NIDN. 0707037901
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Imanda salsabhila


NIM : 1711B0033
Fakultas : Keperawatan
Jurusan : S1 Keperawatan
Judul : Hubungan Dukungan Keluraga Dengan Kepatuhan Lansia
Dalam Mengikuti Posyandu Lansia

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa literatur review dengan judul “Hubungan


Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu
Lansia” yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan
merupakan pengambilan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai
hasil tulisan atau pikiran saya sendiri, baik sebagian atau keseluruhan kecuali
dalam bentuk kutipan yang telah saya sebut sumbernya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan literatur review ini hasil
jiplakan atau plagiat saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanda ada paksaan
dari pihak manapun

Kediri, 30 Agustus 2021


Yang membuat pernyataan

Imanda Salsabhila
NIM.1711B0033
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan RidhoNya, Tidak lupa
peneliti mengucapkan sholawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah memberikan syafa’at pada kita hingga akhir nanti.
Berkat rahmat-Nya dan syafa’at Rosulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan
literatur review dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia” ini dengan
semaksimal mungkin. Literatur review ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Strata satu di Jurusan S1 Keperawatan
Fakultas Keperawatan, Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia.
Penulis menyadari bahwa literatur review ini tidak terlepas dari bimbingan, saran
dan dorongan serta bantuan yang telah diberikan oleh semua pihak. Oleh karena
itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Prof.Dr.H. Sandu Siyoto, SKM.,M.Kes. selaku Ketua Institut Ilmu
Kesehatan Strada Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di IIK STRADA
2. Dr. Byba Melda Suhita., S.Kep.,Ns., M.Kep selaku Dekan Program Studi
Ilmu Pendidikan Ners Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia yang telah
memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan di Program Studi S1 Keperawataan.
3. Ibu Aprin Rusmawati, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan
Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia yang telah memberikan kesempatan
dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi
S1 Keperawatan.
4. Bapak Dedi Saifulah S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku pembimbing saya yang
telah banyak memberikan masukan, arahan, saran dan juga bimbingan kepada
saya sehingga saya bisa menyelesaikan literatur review ini.
5. Ibu Atik Setiawan W.,S.Kep.,Ns selaku penguji 1 saya yang telah
memberikan bimbingan dan pengarahan dalam proses pembuatan literatur
review ini.
6. Ibu Intan Fazrin, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku penguji 2 saya yang telah
memberikan masukan dan saran dalam proses pembuatan literatur review ini.
7. Kedua orang tua bapak, Ibu dan mas tersayang yang telah mendo’akan,
terima kasih atas do’a dan dukungan serta semangat yang telah diberikan.
8. Teruntuk diri saya sendiri yang sudah berjuang dan pantang menyerah
selama ini untuk menyelesaikan literatur review ini.
9. Seseorang yang selalu memberi semangat di hidup saya (Ibu saya) dan
teman-teman seperjuangan saya (mike,frita,ayu,ardha) yang sudah membantu
menemani saya dalam proses pembuatan literatur review ini.
10. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu yang tentunya
telah membantu secara ikhlas untuk menunjang penyelesaian penyusunan
literatur review ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan literatur review ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak sangatlah kami
butuhkan dan kesempurnaan literatur review ini semoga literatur review ini dapat
bermanfaat bagi pembaca dan peneliti khususnya.

Kediri, 30 Agustus 2021


Yang membuat pernyataan

Imanda salsabhila
NIM.1711B0033
Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam Mengikut
Posyandu Lansia
Imanda Salsabhila1, Dedi Saifulah2
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Imanda1286@gmail.com

ABSTRAK
Latar Belakang : Pada saat dukungan keluarga diberikan kepada lansia yang
mengunjungi posyandu lansia dukungan keluarga sangat berpengaruh kepada
kehadiran lansia ke posyandu lansia baik dukungan secara emosional,
instrumental, informal dan penilaian.
Metode : Literatur Review yang digunakan yaitu diperoleh dari database Google
Scholar dan Pubmad, yang diterbitkan mulai tahun 2015 sampai 2020 dan metode
design yang digunakan yaitu uji statistik chi square.
Hasil : Dari sepuluh artikel didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh hubungan
dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia mengikuti posyandu lansia dari yang
patuh dan tidak patuh.
Kesimpulan : Intervensi yang dilakukan yaitu keluarga melakukan dukungan
kepada lansia untuk mengunjungi posyandu lansia secara rutin, hal itu akan dapat
meningkatkan mutu kesehatan pada lansia sendiri menjadi lebih aktif dan secara
pisikologis lansia merasa diperhatikan dan dijaga oleh keluarga, Tujuan dari
literatur review ini yaitu melihat hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan
lansia mengikuti posyandu lansia dan setelah dilakukan review terdapat pengaruh
dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia mengikuti posyandu lansia

Kata Kunci : dukungan keluarga, posyandu lanisa, lansia


Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam Mengikut
Posyandu Lansia
Imanda Salsabhila1, Dedi Saifulah2
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia
Imanda1286@gmail.com

ABSTRACT
Background: When family support is given to the elderly who visit the elderly
posyandu, family support is very influential on the presence of the elderly to the
elderly posyandu both emotional, instrumental, informal and assessment support.
Methods: The literature review used is obtained from the Google Scholar and
Pubmad databases, which were published from 2015 to 2020 and the design
method used is the chi square statistical test.
Results: From ten articles, it was found that there was an influence of the
relationship between family support and the elderly's adherence to the elderly
posyandu from obedient and disobedient.
Conclusion: The intervention carried out is that the family supports the elderly to
visit the posyandu for the elderly regularly, it will be able to improve the quality
of health in the elderly themselves to be more active and psychologically the
elderly feel cared for and cared for by the family. The purpose of this literature
review is to see the relationship family support with elderly adherence to the
elderly posyandu and after a review there is an effect of family support with
elderly compliance following the elderly posyandu.

Keywords: family support, elderly posyandu, elderly


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lansia merupakan salah satu fase kehidupan yang dilalui setiap orang.
Fase ini dapat dilalui dengan baik apabila sehat diusia senja. Kebanyakan
orang berfikir bahwa lansia itu selalu melekat dengan penyakit dan banyak
lansia yang mempunya penyakit pikun. lanisa secara perlahan akan mengalami
penurunan daya jaringan sehingga sering terserang penyakit. beberapa wilayah
di Indonesia akan mengalami ledakan penduduk lansia (lanjut usia) pada tahun
2010 hingga 2020, lansia juga kerap mengalami masalah social, berupa
keterasingan dari masyarkat karena penurunan fungsi fisik yang dialam,
seperti berkurangnya kepekaan pendengaran, maupun cara bicara yang kadang
sudah tidak tidak dapat dimengerti, para lansia juga menghadapi masalah
pisikologis, yaitu munculnya kecemasan dalam menghadapi kematian pada
usia lanjut. Pentingnya lansia untuk berkunjung di posyandu lansia sangat
berpengaruh terhadap kesehatan lansia, tingkat kehadiran lanjut usia di
posyandu lanjut usia dipengaruhi oleh pengetahuan yang kurang bahwa pergi
ke posyandu tidak begitu penting, banyak diantaranya kurang
memanfaatkannya, mengeluh tidak ada keluarga atau anak mereka yang mau
mengantarnya ke posyandu lansia dan kendala yang dialami lansia dalam
menghadiri posyandu lansia akses pergi ke posyandu jauh secara fisik lansia
kurang mampu.
(Saadah, Nur, Lubis, Dinar Saurmauli, Kurniati, 2019).
Support system utama bagi lansia dalam mempertahankan kesehatannya
adalah keluarga. Peranan keluarga dalam lansia ialah menjaga atau merawat
lansia, mempertahankan dan meningkatkan status mental. dengan
memberikan dukungan kepada lanisa untuk dapat menjalani sisa hidupnya
dengan baik, hal ini berfungsi sebagai strategi preventif pada anggota keluarga
yang sakit, memberikan informasi kesehatan pada lansia peran educator
keluarga, hal ini dapat berfungsi sebagai usaha promotif dari
keluarga.Dukungan terhadap keluarga memberikan kekuatan satu sama lain
dan kemampuan anggota keluarga untuk menciptakan suasana saling
memiliki, untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dalam keluarga.
Terdapat empat jenis dukungan keluarga yaitu dukungan informasi, dukungan
penilaian, dukungan instrumental dan dukungan emosional. dalam kegiatan
posyandu dukungan keluarga sangat berperan penting dalam perawatan lansia,
keluarga adalah lingkungan yang paling dekat dengan lansia, anggota rumah
tangga yang saling berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau
perkawinan disebut keluarga. (Rahmadiliyani, 2018)
jumlah kunjungan posyandu di desa sudimara dan desa gubeng selama
2019 berdasarkan usia 60 keatas, tingkat kehadiran bulan oktober sebanyak 84
orang (67,2%), bulan november 97 orang (77,6%), bulan desember 81 orang
(64,8%) yang hadir mengikuti posyandu lansia. Kehadiran dikatakan aktif ≥
80% dan dinyatakan kurang aktif < 80%. Prilaku peserta posyandu lansia
berkunjung ke tempat pelayanan kesehtan ditentukan oleh beberapa faktor
Pertama, pengetahuan, sikap, kepercayaan, nilai, dan karakteristik individu.
Kedua, faktor ketersediaan sarana kesehatan, jara tempuh, hukum pemerintah,
keterampilan terkait kesehatan. Ketiga faktor penguat antara lain keluarga,
tokoh masyarakat. Salah satu komponen dalam terbentuknya keinginan
seseorang mengikuti pelayanan kesehatan adalah situasi sosial seperti
keluarga, teman dekat, teman kerja, dan lingkungan, tiga faktor tersebut,
faktor dukungan keluarga sangat penting karena sebagai faktor penguat dari
prilaku seseorang. (Saadah, Nur, Lubis, Dinar Saurmauli, Kurniati, 2019)
World Health Organization (WHO) memperkirakan kenaikan
penduduk usia lanjut tahun 2025 dibandingkan tahun 1990 dibeberapa Negara
di dunia, China 220%, India 242%, Thailand 337% dan Indonesia 440%.
Angka harapan hidup orang Indonesia meningkat dari 65 tahun pada 1997
menjadi 73 tahun pada 2025 Indonesia akan mempunyai jumlah kenaikan
lansia sebesar 414% yang merupakan angka yang paling tinggi di dunia. Pada
tahun 2000 jumlah lansia di Indonesia di proyeksikan sebesar 7,28% dan pada
tahun 2020 menjadi sebesar 11,34%. Populasi lansia di Indonesia mengalami
peningkatan, pada tahun 1990 jumlah penduuduk yang brusia 60 tahun sekitar
kurang lebih 10 juta jiwa atau 5,5% dari total populasi penduduk dan pada
tahun 2020 diperkirakan akan meningkat 3 kali menjadi kurang lebih 29 juta
jiwa atau sekitar 11,4% dari total populasi penduduk, Propinsi Sulawesi
selatan jumlah total lansia adalah 721.353 jiwa (9,19%) dari total jumlah
penduduk susel. (Fitriani, Haskas, Yusran, Asdar, 2018)
Hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan bahwa
motivasi mempunyai hubungan erat yang cukup terhadap frekuensi kehadiran
lanjut usia di posyandu lansia. Lansia akan termotivasi jika ingin memenuhi
kebutuhan dasar hidupnya sampai pada kebutuhan hidupnya yang kompleks.
Lingkungan dalam keluarga akan mempengaruh prilaku lansia. Motivasi yang
di berikan keluarga akan memberikan dorongan, minat atau kesediaan lansia
untuk mengikuti kegiatan di posyandu lansia kurangnya motivasi dan
dukungan yang di berikan kepada lansia akan berpengaruh terhadap
kunjungan lanisa ke posyandu . apa bila kunjungan posyandu rendah akan
mempengaruhui masalah penurunan kesehatan, Keluarga menjadi peran
penting sebagai motivator kuat bagi lansia apabila selalu menyediakan diri
utuk medampingi atau mengantarkan lansia ke posyandu lansia, mengingatkan
jadwal posyandu lansia jika lupa dan berusaha membantu dan mengatasi
masalah lansia secara bersama . (Fitriani, Haskas, Yusran, Asdar, 2018)
Solusi yang dapat diberikan bisa dengan pemberian sosialisasi kepada
lansia dan anggota keluarganya dengan cara terjun langsung memberikan
memberikan pengetahuan betapa pentingnya motivasi dan dukungan yang di
berikan keluarga kepada lansia yang berkunjung ke posyandu lansia, dan
dampak dari pemberian dukungan dari kelurga akan memberi kemudahan bagi
lansia dalam kesehatan dasar, kegiatan yang dilakukan di posyandu lansia
diantaranya senam lansia, penyuluhan, jalan santai, pengukuran tinggi badan,
pengukuran lingkar perut, pengukuran IMT, pengukuran tekanan darah dan
pengecekan gula darah, sehinga dengan dilakukannya kegiatan posyandu
lansia maka akan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di usia lanjut
dengan baik dan optimal. Berbagai kegiatan dan program posyandu lansia
tersebut sangat baik dan banyak memberi manfaat bagi para orang
diwilayahnya, sehingga dengan keaktifan lansia mengikuti posyandu lansia
kesehatan lansia akan terpelihara dan terpantau secara optimal. (Rini, Sulistio,
Suryaningsih, Endang Koni, 2020)
Berdasarkan dari kasus dukungan keluarga yang berperan penting bagi
lansia sangat berpengaruh terhadap kesehatan lansia. Keadaan tersebut
tentunya memerlukan pengetahuan dari keluarga mengenai pentingnya
posyandu lansia dalam menunjang kesehtan lansia, mempertahankan akan
kesejahteraan dan dukungan terhadap kesehatan lansia, prilaku atau sikap
dalam penyelesian kasus dukungan keluarga berpengaruh terhadap kesehatan
lansia oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam Mengikuti
Posyandu Lansia”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah hubungan antara dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia
mengikuti posyandu lansia?
2. Bagaimanakah hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia
dalam mengikuti posyandu lansia?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia
dalam mengikuti posyandu lansia
2. Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia
b. Mengidentifikasi pengaruh hubungan keluarga dengan kepatuhan
lansia mengikuti posyandu lansia
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Lansia
1. Pengertian
Lanjut Usia (Lansia) suatu keadaan yang akan terjadi di dalam
kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup
yang tidak hanya dimulai dari suatu waktu tertentu, tetapi dimulai sejak
kehidupan. berbagai permasalahan yang dihadapan oleh lanisa, sehingga
lanjut usia memperlukan perhatian yang khusus sebagai upaya
peningkatan kesejahteraan hidup lansia sangat diperlukan sebagi support
sytem utama bagi lansia. Usia yang rentan terhadap berbagai macam
masalah kesehatan yang dialami oleh lansia diakibatkan karena lansia
mengalami kemunduran kesehatan fisik. Penyak it atau gangguan umum
akibat kemunduran fisik anatara lain gangguan pendengaran, bronkhritis
kronis, gangguan pada tungkai/sikap berjalan, gangguan pada koksa/sendi
panggul, anemia, demensia, gangguan penglihatan, ansietas/ kecemasan,
penyakit kardiovaskuler dan pembulu darah, penyakit pencernaan
makanan, dekompensasi kordis, diabetes mellitus,osteoporosis
hipotrioidisme, dan gangguan pada defekasi (Kurnia, Dwi Iqlima,
Makhfudli, Pratiwi, 2018)
11
Menurut World Health Organisation (WHO) seseorang dikatakan
lansia memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur
pada manusia yang telah memasuki tahapan akhir dan fase kehidupannya.
Secara fisik mengalami kemunduran sel-sel yang berakibat pada
kelemahan organ dan timbulnya berbagai macam penyakit degenerative
dan secara pisikologis lansia menjadi lupa, mengalami rasa kebosanan
apalagi kehilangan pekerjaan. Usia termasuk kelompok yang rentan
terhadap masalah kesehatan, khususnya terhadap masalah secara kesehatan
yang di alami, khususnya terhadap kemungkinan jatuhnya sakit dan
ancaman kematian. (Triana, 2017).
2. Klasifikasi lansia
berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia berdasarkan Depkes
RI (2003) dalam Maryam (2009) yang terdiri dari pralansia (presenilis)
yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun, lansia ialah seseorang
yang berusia 60 atau lebih, lansia resiko tinggi ialah seseorang yang
berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih
degan masalah kesehatan, lansia potensial ialah lansia yang masih mampu
melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat menghasilkan sehingga
dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri, sedangkan lansia tidak
potensial ialah lansia yang tidak dapat mencari biaya hidup sendiri,
sehingga hidupnya bergantung pada oarng lain. (Triana, 2017)
3. Batasan usia lanjut
Menurut (Depkes 2015) kelompok usia lanjut adalah kelompok
yang berusia 60 tahun keatas : penggolongan usia lanjut ada 3 yaitu :
a. Kelompok lansia dini (45 sampai < 60 tahun ) merupakan kelompok
yang baru memasuki lansia atau pralansia.
b. Kelompok lansia (60-70 tahun)
c. Kelompok yang beresiko tinggi yaitu lansia yang lebih berusia 70
tahun
b. Menurut WHO
pembagian usia menjadi empat bagian yaitu :
a. Usia pertengahan (middle age) 45-59 tahun
b. Lansia (erdly) 60-70 tahun : lanisa tua (very old)
c. Usia diatas 90 tahun
4. Keaktifan Lansia
Keaktifan lansia mempunyai arti sama dengan aktivitas banyak
sedetiknya orang yang menyatakan diri atau menjelaskan perasaan dan
pikiran yang spontan ataupun seseorang yang memiliki kegiatan yang
membuat seseorang tersebut sibuk. Selain itu aktif juga merupakan suatu
kegiatan atau kesibukan yang sedang dijalanai.
Terdapata dua golongan aktivitas yaitu :
a. Golongan yang aktif
Yaitu golongan yang suka bergerak, sibuk, gembira dengan kuat
menantang penghalang yaitu mudah dimengerti pandangan luas
praktis Selain itu indicator kualitatif ada tiga yaitu :
1. Penegtahuan (knowledge) merupakan yang dominan yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang dengan cara
pengindraan.
2. Sikap (Attitide) merupakan reaksi yang masih tertutup sebelum
tindakan atau adanya kesediaan untuk bertindak.
3. Tindakan (Practice) merupakan tindakan setelah mengetahui dan
menilai bahwa apa
b. Golongan yang tidak aktif
Yaitu golongan yang lekas mengalah atau putus asa, semua masalah
yang dianggap berat, tidak praktis pandangan sempit (Fitriani,
Haskas, Yusran, Asdar, 2018)
5. Faktor yang mempengaruhi keaktifan lansia dalam mengikuti
kegiatan posyandu yaitu :
a. Pengetahuan lansia tentang posyandu lansia
Pengetauan yang rendah tentang manfaat posyandu lansia dapat
menjadi kendala bagi lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu
lansia. Pengetahuan yang salah satu tentang tujuan dan manfaat
posyandu dapat menimbulkan salah persepsi yang akhirnya
kunjungan keposyandu rendah
b. Dukungan keluarga
Dukungan keluarga sangat berpengaruh dalam mendorong minat
ataupun kesedian lansia dalam mengikuti kegiatan posyandu lansia.
keluarga dapat menjadi motivator yang kuat bagi lansia untuk
mendampingi atau mengantarkan keposyandu lansia, mengingatakan
lansia jika lupa jadwal dan berusaha membuat mengatasi segala
permasalahan bersama lansia. efek dari dukungan keluarga yang
adekuat terhadap kesehatan dan kesejahteraan terbukti dapat
menurunkan moralitas, mempercepat penyembuhan dari sakit
menungkatkan kesehatan kognitif fisik dan emosi disamping fisik dan
emosi disamping itu pengaruh positif dari dukungan keluarga adalah
pada penyesuaian terhadap kehidupan sehari-hari yang penuh dengan
stress.
c. Motivasi lansia
Motivasi adalah sesuatu apa yang membuat sesesorang bertindak
motivasi merupakan dapat dari iterksi seseorang dengan situasi yang
dihadapinya.
d. Kondisi fisik
Mengingat kondisi fisik yang lemah sehingga mereka tidak leluasa
menggunakan berbagai saran dan prasarana, maka pemanfaatan
pelayanan kesehatan adalah menyedikan sarana prasarana khusus bagi
lansia. hal ini dimaksudkan untuk mempermudah lansia melakukan
aktivitasnya dengan melibatkan peran serta masyarakat dan
sebagainya. (Sarayar, Christiane, 2018)
6. Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia
Keaktifan dapat diasumsikan bahwa lansia yang aktif mengikuti
setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh posyandu lansia. Seperti olahraga
senam lansia, pendidikan dan jalan santai, menjalani pengobatan
pemeriksaan kesehatan secara berkala, pemberian makanan tambahan
maka lansia tersebut termasuk dalam lansia yang aktif (). Namun apabila
lansia tidak mengikuti setiap kegiatan yang diberikan oleh posyandu lansia
maka mereka tergolong yang tidak aktif. Keaktifan lansia dalam mengikuti
setiap kegiatan yang dilaksanakan diposyandu lansia dapat menurunkan
angka kesehatan pada lansia
Klasifikasi lansia berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia
berdasarkan Depkes RI (2003) dalam Maryam (2009) yang terdiri dari
pralansia (presenilis) yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun,
lansia ialah seseorang yang berusia 60 atau lebih, lansia resiko tinggi ialah
seseorang yang berusia 70 tahun atau lebih/seseorang yang berusia 60
tahun atau lebih degan masalah kesehatan, lansia potensial ialah lansia
yang masih mampu melakukan pekerjaan atau kegiatan yang dapat
menghasilkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri,
sedangkan lansia tidak potensial ialah lansia yang tidak dapat mencari
biaya hidup sendiri, sehingga hidupnya bergantung pada oarng lain.
(Saadah, Nur, Lubis, Dinar Saurmauli, Kurniati, 2019)
B. Posyandu Lansia
1. Pengertian
Posyandu lansia merupakan suatu pelayanan kesehatan yang
dibangun dengan kebijakan pemerintah untuk lansia, yang
penyelenggaraannya melalui program puskesmas dengan melibatkan
peran serta para lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial
dalam penyelenggrannya. Pelayanan yang diselenggarakan dalam
posyandu lansia tergantung pada mekanisme dan kebijakan pelayanan
kesehatan disuatu wilayah kabupaten maupun kota masing-masing.
Rendahnya kunjungan lansia ke posyandu dipengaruhi beberapa faktor,
salah satunya adalah dukungan keluarga. Lansia sangat membutuhkan
rasa aman dan cinta kasih dari tempat lansia itu tinggal, pada umumnya
para lansia menikmati hari tuanya bersama anggota kelurganya, hal ini
bisa digambarkan sesuai dengan nilai sosial budaya timur yang
menyatakan bahwa orang tua yang mengalami usia lanjut itu pantas dan
berhak menerima perhatian, penuh penghormatan serta keharmonisan di
tengah-tengah keluarganya. (Triana, 2017)
Dalam Undang-Undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan pada
pasal 19, bahwa kesehatan manusia usia lanjut diarahkan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan dan kemampuannya agar tetap
produktif, serta pemerintahan membantu menyelenggarkan upaya
kesehatan usia lanjut untuk meningkatkan kualitas hidupnya secara
optimal dengan membangun pelayanan kesehatan seperti posyandu lansia
agar memudahkan lansia untuk memeriksakan kesehatan. Oleh karna itu,
berbagai upaya berbagai upaya dilaksanakan untuk mewujudkan masa tua
yang sehat, berbahagia, berdaya guna dan produktif untuk masa usia
lanjut. Lansia yang tidak aktif dalam dalam memanfaatkan pelayanan
kesehatan di posyandu lansia, maka kondisi kesehatannya tidak akan
terpantau dengan baik, sehingga apabila mengalami suatu resiko penyakit
terhadap penurunan kondisi tubuh dan proses penuaan dikahwatirkan
dapat berakibat fatal dan mengancam jiwa mereka penyuluhan dan
sosialisasi tentang manfaat posyandu lansia perlu terus diingatkan dan
perlu mendapat dukungan di berbagai pihak, baik keluarga, pemerintah
atau masyarakat itu sendiri. Kegiatan posyandu lansia dikelompokkan
dalam empat kelompok kegiatan yaitu (1) penyuluhan kesehatan (2)
kegiatan olahraga seperti senam lansia, keterampilan (3) Pemeriksaan
keseahatan secara berkala seperti KMS (4) Peningkatan kemandirian.
(Triana, 2017)
2. Manfaat Posyandu Lansia
Kegiatan posyandu lansia yang berjalan dengan baik akan
memberikan manfaat bagi lansia seperti memberikan kemudahan lansia
dalam kesehatan dasar, sehingga kualitas hidup masyarakat diusia lanjut
tetap terjaga dengan baik dan optimal. Lansia yang tidak aktif dalam
memanfaatkan pelayanan kesehatan di posyandu lansia, maka kondisi
kesehatannya tidak akan terpantau dengan baik, sehingga apabila
mengalami suatu resiko penyakit terhadap penurunan kondisi tubuh dan
proses penuaan dikhawatirkan dapat berakibat fatal dan mengancam jiwa
mereka. Penyuluhan dan sosialisasi tentang manfaat posyandu lansia
perlu terus diingatkan dan perlu mendapat dukungan diberbagai pihak,
baik keluarga, pemerintah atau masyarakat itu sendiri. (Saadah, Nur,
Lubis, Dinar Saurmauli, Kurniati, 2019)
3. Bentuk Pelayanan Posyandu Lansia
Pelayanan kesehatan diposyandu lanjut usia meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik, mental, emosional yang dicatat dan dipantau dengan kartu
menuju sehat (KMS) untuk mengetahui lebih awal penyakit yang diderita
(deteksi dini) atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi.
4. Pelayanan Posyandu Lansia
Posyandu Lansia hanya menggunakan pelayanan 3 meja dengan kegiatan
sebagai berikut (Depkes 2006) :
a. Meja I : pendaftaran lansia, pengukuran tinggi badan dan
penimbangan berat badan.
b. Meja II : melakukan pencatatan berat badan, tinggi badan, indeks
masa tubuh (IMK) dan rujukan khusus juga dilakukan dimeja II
ini.
c. Meja III : melakukan kegiatan penyuluhan atau konseling, disini
juga bisa dilakukan pelayanan pojok gizi.
5. Jenis Pelayanan Kesehatan
Jenis pelayanan kesehatan yang diberikan kepada usia lanjut
diposyandu lansia seperti pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari
meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, naik turun tempat tidur, buang
air besar atau kecil dan sebagainya (Depkes 2006) :
a. Pemeriksaan status mental. Pemeriksaan ini berhubungan dengan
mental emosional dengan menggunakan pedoman metode dua
menit.
b. Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dan kemudian dicatat pada garfik indek
masa tubuh (IMT)
c. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter dan stetoskop
serta penghitungan denyut nadi selama satu menit.
d. Pemeriksaan hemoglobin menggunakan talquist, sahli atau
cuprisulfat.
e. Pemeriksaan adanya gula dalam air seni sebagai deteksi awal
adanya penyakit gula (diabetes mellitus)
f. Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalam air seni
sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.
g. Pelaksanaan rujuakan rumah sakit bila mana ada keluhan atau
ditemukan kelainan dari butir satu hingga tujuh.
h. Penyuluhan kesehatan.
6. Perilaku Peserta Posyandu Lansia
Perilaku peserta posyandu lansia berkunjung ke tempat pelayanan
kesehatan ditentukan oleh tiga faktor :
a. faktor predisposisi antara lain : pengetahuan, sikap, kepercayaan,
nilai, dan karakteristik individu
b. faktor pemungkin antara lain : ketersediaan sarana kesehatan, jarak
tempuh, hokum pemerintah, keterampilan terkait kesehatan
c. faktor penguat antara lain : keluarga, teman sebaya, guru, tokoh
masyarakat. (Saadah, Nur, Lubis, Dinar Saurmauli, Kurniati, 2019)
C. Keluarga
1. Pengertian
Keluarga ialah support system utama bagi lansia dalam
memperhatikan kesehatannya. Peran keluarga dalam perawatan lansia
adalah menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan
status mental, mengantisipasi perubahan sosial ekonomi serta memberikan
motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spiritual bagi lansia .Keluarga
mempunyai peran sebagai motivator, edukator, fasilitator. Upaya yang
dapat dilakukan oleh keluarga dalam melaksanakan perannya sebagai
motivator ialah memberikan dukungan kepada lansia untuk selalu
menjalani sisa hidupnya dengan baik, hal ini sebagai strategi preventif
pada anggota keluarga yang sakit, peran edukator keluarga dapat
memberikan informasi kesehatan pada lansia, hal ini dapat berfungsi
sebagai usaha promotif dari keluarga. Peran fasilitator keluarga mampu
membimbing dan sebagai rehabilitative maupun kuratif (Rahmadiliyani,
2018).
Yang dimaksud keluarga adalah :
a. Terdiri dari kelompok orang mempunyai ikatan perkawinan,
keturunan atau hubungan sedarah atau hasil adopsi
b. Anggota tinggal bersama dalam satu rumah
c. Anggota berinteraksi dan berkomunikasi
d. Mempunyai kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat
tetapi keunikan tersendiri
e. Unit terkecil dari suatu masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga
dan beberapa orang terkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah
suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan
2. Peran Keluarga Terhadap Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia
Peran Keluarga sangat penting dalam tahap-tahap perawatan
kesehatan, mulai dari tahap peningkatan kesehatan, pencegahan,
pengobatan sampai dengan ehabilitasi. Dukungan social sangat diperlukan
oleh setiap idnividu di dalam setiap siklus kehidupannya. Dukungan spsoal
akan semakin dibutuhkan paada saat seseorang sedang mengalami masalah
atau sakit, disinilah peran anggota keluarga diperlukan untuk menjalani
masa-masa sulit dengan cepat .Keluarga berperan penting dalam
kepatuhan lansia mengkuti posyandu lansia, dengan cara mengingatkan
jadwal posyandu, memberi semangat pada lansia dalam menghadiri
posyandu, serta mengantarkan lansia dalam mengikuti posyandu lansia.
(Kurnia, Dwi Iqlima, Makhfudli, Pratiwi, 2018)
D. Dukungan Keluarga
1. Pengertian
Dukungan keluarga merupakan salah satu bentuk dari terapi
keluarga, melalui keluarga berbagai masalah kesehatan bisa muncul
sekaligus dapat diatasi karena keluarga sebagai penguat, pendukung dan
pelindung. Keluarga dapat memberikan kekuatan satu sama lain dan
kemampuan anggota keluarga menciptakan suasana saling memiliki
menyayangi, untuk memenuhi kebutuhan perkembangan keluarga
(Rahmadiliyani, 2018)
2. Tujuan Dukungan Keluarga
Sangatlah luas diterima bahwa orang yang berada dalam
lingkungan sosial yang suportif umumnya memiliki kondisi yang lebih
baik dibandingkan rekannya yang tidak memiliki lingkungan yang
suportif. Lebih khususnya, karena dukungan sosial dapat dianggap
mengurangi atau menyangga efek serta meningkatkan kesehatan mental
individu atau keluarga secara langsung, dukungan sosial adalah strategis
penting yang harus ada dalam masa stress bagi keluarga, sistem dukungan
keluarga ini berupa membantu berorentasi tugas sering kali diberikan
oleh keluarga besar, teman, dan tetangga. Bantuan dari keluarga besar
juga dilakukan dalam bentuk bantuan langsung, termasuk bantuan
financial yang terus-menerus dan intermiten, berbelanja, perawatan fisik
lansia. (Rini, Sulistio, Suryaningsih, Endang Koni, 2020)
3. Jenis-Jenis Dukungan
Keluarga berfungsi sebagai system pendukung bagi anggotanya,
anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung
selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan terdapat
tiga dimensi dari dukungan keluarga yaitu :
a. Dukungan Emosional dan penghargaan
1. keluarga mendampingi saat kegiatan posyandu lansia
2. keluarga memberi pujian,dihormati dan perhatian saat mengikuti
posyandu lansia
3. keluarga tetap mencintai dan memperhatikan keadaan lanisa
b. Dukungan Instrumental
1. keluarga menyediakan waktu dan kendaraan untuk mengantar
lansia ke posyandu
2. keluarga sangat berperan aktif dalam setiap kegiatan posyandu
lanisa
3. keluarga bersedia membiayai keperluan lansia untuk mengikuti
posyandu lansia
c. Dukungan Informasional
1. keluarga memberitahu tentang manfaat posyandu lansia
2. keluarga mengingatkan kepada lansia jadwal kegiatan posyandu
lansia
3. keluarga mengingatkan lansia tentang perilaku-perilaku yang
dapat memperburuk kesehatan lansia
4. keluarga mengingatkan lansia tentang hal-hal yang tidak jelas saat
mengikuti posyandu lansia.
d. Penilaian
1. Keluarga bertindak sebagai pencegah dalam pemecahan masalah
2. Dukungan dan perhatian dari keluarga merupakan bentuk
penghargaan postitif yang diberikan terhadap individu.
(Rini, Sulistio, Suryaningsih, Endang Koni, 2020)

4. Pengaruh Pemberian Dukungan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu


Lansia
Dukungan yang diberikan keluarga sangat berpengaruh dalam
mendorong minat atau kesediaan lansia untuk mengikut kegiatan
posyandu, dimana faktor usia mempengaruhi lansia karena semua fungsi
ingatan, penglihatan, pendengaran, daya konsentrasi dan kemampuan
fisik secara umum mulai menurun sehingga memerlukan orang lain
seperti keluarga untuk memberi dukungan dan pendampingan secara
langsung. Pendampingan dan perhatian yang diberikan keluarga juga
berpengaruh terhadap pisikologis lansia. (Kurnia, Dwi Iqlima, Makhfudli,
Pratiwi, 2018)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Pernyatan Penelitian
Dalam penelitian artikel ilmiah ini penulis mengambil judul Hubungan
Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu
Lansia dimana jika di pecah dengan analisis PICO adalah sebagai berikut :
1. P (Problem) : Lansia yang tidak patuh mengikuti posyandu
lansia
2. I (Intervention) : Dukungan keluarga
3. C (Comparation) : Tidak ada faktor pembanding
4. O (Outcome) : Kepatuhan lansia mengikuti posyandu lansia
3.2 Inklusi dan Ekslusi
Dalam penulisan review artikel ini jurnal yang di ambil diatas tahun
2015 sampai tahun 2020 atau jurnal 5 tahun terakhir, serta penulis memilih
artikel yang relevan atau sesuai dengan pertanyaan peneliti.
1. Kriteria atau artikel yang terbit 5 tahun terakhir
a. Jurnal atau artikel yang terbit 5 tahun terakhir
b. Jurnal sesuai dengan judul
c. Jurnal ISSN
d. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh dukungan keluarga
dengan kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia
2. Kriteria eksklusi yaitu :
a. Artikel yang tidak ada hubungan dengan dukungan keluraga,
kepatuhan lansia dan posyandu lansia.
b. Artikel yang tidak sesuai dengan pernyataan penelitian
c. Jurnal tidak memiliki ISSN
a. Studi literatur
Dalam pembuatan literatur riview ini penulis mencari jurnal tentang
pengaruh hubungan dukungan keluarga dengan kepatuhan lansia dalam
mengikuti posyandu lansia. Penulis menggunakan database akademik secara
elektronik yaitu dari google scholar dan juga dari perpusnas dengan begitu

16
penulisan bisa memperoleh jurnal atau artikel yang berkaitan dengan judul
literatur review penulis baik junal dalam negeri maupun jurnal internasional
dan dengan metode PICO (Problem, Intervention, Comparation, Outcome).
3.4 Alogaritma Penelitian

Pencarian menggunakan
keyword melalui database
Google Schoolar dan
Perpusnas
N=45

Seleksi jurnal 5 tahun terakhir


dan menggunakan bahasa
inggris
N=30

Ekslusi :
Problem : tidak sesuai dengan
Seleksi jurnal dan abstrak topik atau rumusan masalah
N=20 (N=2)
Intervensi : intervensi yang
tidak sesuai dengan topik
(N=2)
Outcame : tidak ada hubungan
dengan posyandu lansia(N=1)
Seleksi jurnal dengan nomer
ISSN, DOI, dan ISBN
N=15 Ekslusi :
Jurnal tidak memiliki ISSN
(N= 1)
Jurnal tidak memiliki
ISBN(N=1)
Jurnal akhir yang dapat di Jurnal tidak memiliki
analisa sesuai dengan rumusan DOI(N=2)
masalah dan tujuan artikel Tujuan penelitian tidak sesuai
review rumusan masalah (N=1)
N=10
3.5 Kualitas Artikel Berdasarkan Temuan Studi Literatur
No Author Nama Judul Metode Hasil Penelitian Dan Database
Jurnal, (Desain, Kesimpulan
Vol, No, Sample,
Tahun Variable,Intru
men, Analisis)
1. Nur Saadah, Arc. Com. Hubungan Design : Responden mendapat Google
Dinar Health Antara penelitian dukungan baik dari Schoolar
Saurmauli Vol : 6 Dukungan deskriptif keluarganya secara (https://scho
Lubis, Desak No : 2 Keluarga dengan emosional dan lar.google.c
Yuli Kurniati Tahun : Dengan pendekatan penilaian, instrumental, om/scholar?
2019 Keaktifan cross sectional. dan juga dukungan hl=id&as_s
Peserta Besar Sampel : informasional. dt=0%2C5
&q=Hubun
Posyandu 113 lansia. Responden dalam
gan+Antara
Lansia Variabel penelitian ini aktif +Dukungan
Mengikuti Independen : mengikuti kegiatan +Keluarga+
Posyandu keaktifan posyandu lansia yaitu Dengan+Ke
Lansia Desa peserta sebanyak 73 responden aktifan+Pes
Sudimara posyandu lansia (64,6%). Sehingga erta+Posya
Dan Desa . hubungan dukungan ndu+Lansia
Gubug Variabel keluarga secara umum +Mengikuti
Kabupaten Dependen : tidak berpengaruh +Posyandu
Tabanan dukungan secara statistik dengan +Lansia+D
2019 keluarga keaktifan peserta esa+Sudima
ra+Dan+De
Intrument : posyandu lansia
sa+Gubug+
menggunakan (p=0,319; 95%CI OR= Kabupaten+
teknik non 0,683-3,215; Tabanan+2
probability OR=1,48). 019&btnG=
sampling yang )
di hitung
berdasarkan
rumus
perhitungan
sampel.
Analisis : uji
chi square dan
diolah dengan
menggunakan
software
computer.
2. Nina Jurnal Hubungan Design : Hasil uji statistik Google
Rahmadiliya kebidanan Dukungan penelitian yang menunjukkan bahwa Schoolar
ni mutiara Keluarga digunakan nilai Chi-Square yaitu (https://sch
Mahakam, Dengan adalah metode 7,849 lebih besar olar.google
Vol : 6 Kepatuhan deskritif dibandingkan dengan .co.id/scho
No : 1 Lansia Dalam analitik dengan nilai tabel 3,841 lar?
Tahun: Mengikuti rancangan (Xhitung 7,849 > hl=id&as_
2018 Posyandu Cross Xtabel 3,841) dan P sdt=0%2C
Lansia Di Sectional. Value = 0,003, dimana 5&q=Hub
Posyandu Besar Sempel : Sig < nilai α (0,003 < ungan+Du
Lansia 51 lansia. 0,05). kungan+K
“Sakura” Variabel hubungan yang eluarga+D
Samarindra Independen : signifikan antara engan+Ke
tahun 2017 dukungan dukungan keluarga patuhan+L
keluarga. dengan kepatuhan ansia+Dala
Variable lansia mengikuti m+Mengik
Dependen : Posyandu Lansia uti+Posyan
kepatuhan “Sakura” Samarinda du+Lansia
lansia tahun 2017. +Di+Posya
mengikuti Berdasarkan hasil ndu+Lansi
berkolerasi. penelitian sebagian a+
Intrument : besar lansia %E2%80
penggambilan mendapatkan dukungan %9CSakur
data dilakukan keluarga yang rendah a
dengan sehingga kepatuhan %E2%80
menggunakan lansia pun rendah. %9D+Sam
kuisioner. arindra+ta
Analisis : hun+2017
menggunakan +&btnG=)
uji statistik Chi
Square (X2).
3. Iqlima Dwi Jurnal Hubungan Design : Hasil menunjukkan Google
Kurnia, Ners Dukungan Penelitian ini bahwa mayoritas Schoolar
Makhfudli, LENTER Keluarga merupakan responden (https://sch
Denok Jua A, Dengan penelitian mendapatkan dukungan olar.google
Pratiwi Vol : 6 Motivasi Dan deskriptif yang keluarga tinggi, .co.id/scho
No : 2 Perilaku menggunakan motivasi Lansia tinggi lar?
Tahun : Lansia Dalam desain untuk mengikuti hl=id&as_
September Mengikuti crosssectional. Posyandu dan Lansia sdt=0%2C
2018 Posyandu Di Besar Sempel : aktif untuk 5&q=Hub
RW V 199 lansia. mengunjungi ungan+Du
Peskesmas Variabel Posyandu. Hasil kungan+K
Dupak Kota Independen : korelasi antara eluarga+D
Surabaya. dukungan dukungan keluarga engan+Mo
keluarga. dengan motivasi tivasi+Dan
Variabel menunjukkan p= 0.000 +Perilaku+
Dependen : dan r= 0.439, korelasi Lansia+Da
motivasi dan antara dukungan lam+Meng
dukungan keluarga dengan ikuti+Posy
lansia. perilaku Lansia andu+Di+
Intrument : menunjukkan p= 0.000 RW+V+Pe
Data dan r= 0.571. Sehingga skesmas+
didapatkan dapat disimpulkan Dupak+Ko
menggunakan bahwa dukungan ta+Suraba
kuesioner keluarga mempunyai ya.&btnG
dukungan hubungan positif =)
keluarga, dengan motivasi dan
kuesioner perilaku Lansia dalam
motivasi Lansia mengikuti Posyandu
dan observasi Lansia.
data kunjungan
Lansia
Analisis :
menggunakan
Spearmen-Rho
dengan level
siginifikansi
0.05.
4. Christiane Journal Of Hubungan Design : Hasil penelitian Google
Saraya, Communit Dukungan penelitian ini menunjukan bahwa 10 Schoolar
, Lydia y& Keluarga merupakan responden (28,5%) (https://sch
Petonengan Emergenc Dengan penelitian mempunyai dukungan olar.google
y, Vol : 6 Kunjungan kuantitatif yang keluarga kurang .co.id/scho
No : 1 Lansia Ke bersifat dengan kategori lar?
Tahun : Posyandu deskritif kunjungan posyandu hl=id&as_
April 2018 Lansia Di analitik dengan yaitu tidak sdt=0%2C
Kampung menggunakan mengunjungi dan 2 5&q=duku
Kaluwatu pendekataan responden (5,7%) ngan+kelu
Wilayah cross sectional. mempunyai dukungan arga
Kerja Besar Sempel : keluarga kurang %2Clansia
Puskesmas 42 lansia. dengan kategori %2C+kunj
Lapango Variabel kunjungan posyandu ungan+pos
Kecamatan Independen : yaitu mengunjungi. yandu+jur
Manganitu dukungan Sedangkan 8 responden nal+of+co
Selatan keluarga. (22,9%) mempunyai mmunity+
Kabupaten Variabel dukungan keluarga %26+emer
Sangihe. Dependen : baik dengan kategori gency
kunjungan kunjungan posyandu %2C+volu
lansia. yaitu tidak me+6+no
Intrument : mengunjungi dan 15 mor+1+apr
Kuesioner responden (42,8%) il+2018&b
mengenai mempunyai dukungan tnG= )
dukungan keluarga baik dengan
keluarga, kategori kunjungan
Kedua posyandu yaitu
Kuesioner mengunjungi.
menggunakan ada hubungan antara
skala Guttman dukungan keluarga
yang terdiri dari lansia dengan
2 (dua) pilihan kunjungan lansia
yaitu : YA keposyandu lansia.
dengan skor 2
(dua) dan
TIDAK dengan
skor 1 (satu).
Analisis :
dengan uji chi-
squaree
diperoleh nilai
p=0,03 (p-
value<α=0,05).
5. Fitriani, Jurnal Hubungan Design : Desain Hasil dari uji Korelasi Google
Yusran Ilmiah Antara penelitian Pearson yaitu Schoolar
Haskas, Kesehatan Motivasi deskriptif berhubungan positif (https://sch
Faisal Asdar. Diagnosis, Dengan korelasi dengan antara motivasi dengan olar.google
Vol : 12 Frekuensi pendekatan frekuensi kehadiran .co.id/scho
No : 5 Kehadiran cross sectional lanjut usia di Posyandu lar?
Tahun : Lanjut Usia dengan lansia sebesar 0.282 (r hl=id&as_
2018 Di Posyandu menggunakan = 0.282) dan termasuk sdt=0%2C
Lansia Di metode korelasi dalam kategori korelasi 5&q=Hub
Desa Melle Pearson. cukup. Adapun uji ungan+Ant
Wilayah Besar Sempel : signifikan antara kedua ara+Motiv
Kerja UPTD 64 lansia. variabel tersebut dapat asi+Denga
Puskesmas Variabel ditentukan lewat baris n+Frekuen
Palakka Independen : Sig. (2-tailed), r < si+Kehadir
Kabupaten dukungan (0,024 < 0,05), maka an+Lanjut
Bone. keluarga. hubungan yang +Usia+Di+
Variabel terdapat pada r Posyandu+
Dependen : dinyatakan signifikan. Lansia+Di
kunjungan Sehingga dapat +Desa+Me
lanisa. disimpulkan bahwa lle+Wilaya
Instrument : motivasi keluarga h+Kerja+
alat berpengaruh pada UPTD+
pengumpulan kunjungan posyandu +Puskesm
data yang pada lansia. as+Palakk
digunakan a+Kabupat
dalam en+Bon&b
penelitian ini tnG=)
berupa angket
atau kuesioner
Analisis : Hasil
analisis bivariat
menunjukkan (r
= 0, 282),
dengan tingkat
signifikan r <
(0,024 < 0,05)
memiliki
hubungan
dengan ketegori
cukup.
6. Sulistio Rini, Journal of Dukungan Design : Hasil Penelitian Google
Endang Koni Aafiyah Keluarga Dan Penelitian ini sebagian besar lansia scholar
Suryaningsih Health Keaktifan menggunakan dalam penelitian ini (https://sch
, Wantonoro Research Lansia Dalam survey korelasi telah mendapat olar.google
(JAHR), Mengikuti dengan dukungan dari keluarga .co.id/scho
Vol : 1 Program pendekatan yaitu 72 responden lar?
No : 1 Posyandu crosectional. (63.2%), namun hl=id&as_
Tahun : Lansia. Besar Sempel : terdapat sekitar 78 sdt=0%2C
2020 114 lansia. (68,4%) responden 5&q=Duk
Variabel yang tidak aktif ungan+Kel
Independen : berpartisipasi dalam uarga+Dan
Dukungan kegiatan posyandu +Keaktifan
kelurga lansia. +Lansia+D
Variabel Dukungan keluarga alam+Men
Dependen : diharapkan terus gikuti+Pro
Kunjungan dilakukan untuk dapat gram+Pos
lansia. memberikan perhatian, yandu+La
Instrument : motivasi dan dukungan nsia&btnG
alat kepada lansia. Keluarga =)
pengumpulan dapat memberikan
data yang dukungan dengan
digunakan mengingatkan dan
dalam memberikan fasilitas
penelitian ini untuk berpastisipasi
berupa dalam kegiatan setiap
kuesioner bulannya. Sehingga
Analisis : Hasil dukungan keluarga
analisys sangat berpengaruh
statistic Chi- pada kepatuhan
scuare kunjungan lansia ke
digunakan posyandu.
untuk
mengetahui
hubungan
dukungan
keluarga
dengan
keaktifan lansia
dalam
mengikuti
program
posyandu
Lansia.
7. Ani Triana Jurnal Hubungan Design : Hasil Penelitian Google
Kebidanan Dukungan Penelitian ini didapatkan bahwa nilai scholar
, Vol 3 Keluarga menggunakan p value 0,014, (https://sch
No 1 Dengan analitik hubungan antara olar.google
Tahun : Kunjungan kuantitatif dukungan keluarga .co.id/scho
2017 Lansia Ke dengan desain dengan kunjungan lar?
Posyandu cross sectional. lansia ke Posyandu hl=id&as_
Lansia Di Besar Sempel : Lansia.Sedangkan hasil sdt=0%2C
Wilayah 125 lansia. OR 2,8 CI 95% (1,29- 5&q=Hub
Kerja Variabel 6,17) artinya bahwa ungan+Du
Puskesmas Independen : lansia yang tidak kungan+K
Rejosari Dukungan mendapat dukungan eluarga+D
Pekan Baru Keluarga keluarga berisiko 2,8 engan+Ku
Tahun 2015. Variabel kali untuk tidak njungan+L
dependen : melakukan kunjungan ansia+Ke+
Kunjungan ke Posyandu Lansia Posyandu+
lansia. dibandingkan dengan Lansia+Di
Instrument : lansia yang mendapat +Wilayah+
Teknik dukungan keluarga. Kerja+Pus
sampling yang Sehingga dapat kesmas+R
digunakan disimpulkan ada ejosari+Pe
dalam hubungan yang kan+Baru+
penelitian ini signifikan antara Tahun+20
menggunakan dukungan keluarga 15.+
simple random dengan kunjungan +&btnG=)
sampling. lansia ke Posyandu
Analisis : Hasil Lansia di Wilayah
analisis Kerja Puskesmas
univariat dan Rejosari Tahun 2015
bivariat dengan dengan p value = 0,014
uji statistik (p < 0,05).
yaitu chi
square. Jika p
value <0,05
berarti terdapat
hubungan
antara kedua
variable.
8. Nindy Vara MTPH Hubungan Design : Hasil penelitian Google
Meigia Journal, Dukungn Penelitian ini terdapat nilai signifikan schoolar
Vol : 4 Keluarga Dan menggunakan 0,000 < 0,05, sehingga (https://sch
No : 1 Pengetahuan observasional dapat disimpulkan olar.google
Tahun : Dengan analitik dengan bahwa ada hubungan .co.id/scho
2020 Keaktifan desain cross antara dukungan lar?
Lanjut Usia sectional . keluarga, pengetahuan hl=id&as_
Lansia Besar Sempel : lansia, dengan sdt=0%2C
Mengikuti 94 lansia keaktifan lansia 5&q=Hub
Kegiatan Variabel mengikuti posyandu ungan+Du
Posyandu Independen : lansia di puskesmas kungn+Kel
Lansia Di Dukungan Gading Surabaya. uarga+Dan
Wilayah Keluarga. Sehingga dapat +Pengetah
Puskesmas Variabel disimpulkan dukungan uan+Deng
Gading Dependen : keluarga dan penget an+Keaktif
Surabaya. Keaktifan ahuan lansia memiliki an+Lanjut
Lansia hubungan dengan +Usia+Lan
Instrument : keaktifan lansia dalam sia+Mengi
Penelitian ini mengikuti posyandu di kuti+Kegia
merupakan data puskesmas. tan+Posya
primer yang ndu+Lansi
diperoleh a+Di+Wila
langsung dari yah+Puske
pengisian smas+Gadi
kuesioner. ng+Suraba
Analisis : Hasil ya&btnG=
analisis data )
dilakukan
secara universal
dan bivariate.
9. Gesti Jurnal Hubungan Design : Hasil peneliatian di Google
narwa Keperawat Dukungan Penelitian ini dapatakan 75 lansia schoolar
ti an, Keluarga menggunakan (68,80%) yang tidak (https://sch
Ardel Vol : XII Dengan analitik aktif tanpa dukungan olar.google
ia, No : 2 Kunjungan kuantitatif keluarga dan 19 lansia .co.id/scho
liyas Tahun : Lansia Ke dengan desain (14.40%) yang aktif lar?
Holid 2016 Posyandu cross sectional. mendapat dukugan hl=id&as_
y, Besar Sempel : keluarga. Hasil uji chi sdt=0%2C
Manu 150 lansia. square didapatkan nilai 5&q=Hub
rung Variabel p-value (0.00) <a (0.05) ungan+Du
Idawa Dependen : artinya Ho ditolak. kungan+K
ti. Dukungan Kesimpulan ada eluarga+D
keluarga hubungan yang engan+Ku
Variabel signifikan antara njungan+L
Independen : dukungan keluarga ansia+Ke+
Kunjungan dengan kunjungan Posyandu
Lansia lansia ke posyandu, &btnG=)
Instrument : disarankan tenaga
Teknik kesehatan di pekon
sampling yang khusunya coordinator
digunakan posyandu lansia untuk
dalam memberikan HE
penelitian ini (health education) pada
menggunakan keluarga supaya
simple random termotivasi untuk
sampling. memberikan dukungan
Analisis : Hasil kepada lansia untuk
analisi data mengikuti kegiatan
menggunakan posyandu lansia.
Uji Chi Aquare
dengna bantuan
perangkat lunak
computer.

10. Ezalina, ID Design Effectiveness Design : this Hasi penelitia showed PubMed
Machmud Press, of the Elderly study used an that there is an (https://pu
rizanda, Vol : 4 Caring Model experimental influence of the elderly bmed.ncbi.
Effendi No : 1 as an pre-control caring model on the nlm.nih.go
nusyrwan, Years : Intervention group with non- improvement of family v/?
Maputra 2019 to Prevent the equivalent test support in the elderly, term=Effe
Yantri Neglect of posttest. increased family health ctiveness+
the Elderly in Besar sempel : tasks in the elderly to of+the+El
the Family 50 seniors improve social derly+Cari
Variabel relations and social ng+Model
Independen : activities in the elderly +as+an+In
elderly care and neglect of elderly tervention
model behavior in the family +to+Preve
Variabel (value-p= 0.000). nt+the+Ne
Dependen : Improving the glect+of+t
neglect of the prevention behavior of he+Elderly
elderly in the elderly families +in+the+F
family compared to groups amily )
Instrument : that do not use modules
filling out where the value p =
questionnaires. 0.000.
Analisis : data It can be concluded that
analysis using the elderly care model
independent effectively prevents
sample t-test neglect of the elderly in
and general the family.
linear model
report measure
(GLM-RM)
test.
BAB IV

HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian dari literatur review ini penulis menggunakan sejumlah 10
jurnal baik jurnal nasional dan jurnal internasional, terdapat 9 jurnal nasional dan
1 jurnal international. Di bagi menurut tujuan khusus yang meliputi :
A. Tidak mendapakan Dukungan Keluarga Sebagai Faktor Kehadiran
Lansia.
Hasil penelitian jurnal ke 1 menurut (Nur Saadah et al., 2019)
Jumlah Lansia 113
Dukungan Keluarga Baik 51,3%
Dukungan Keluarga Kurang 48,7%
Dari dukungan keluarga yang baik didapatkan mengunjungi posyandu 51,3% dan
dukungan keluarga yang kurang lansia mengunjungi posyandu 48,7%.

Hasil penelitian jurnal ke 2 menurut (Nina Rahmadiliyani, 2018)


Jumlah Lansia 42
Dukungan Keluarga Baik 43,1%
Dukungan Keluarga Kurang 56,9%
Tidak Patuh 64,7%
Patuh 35,3%

Dari dukungan keluarga yang baik 43,1 % dengan dukungan keluarga yang
kurang lansia tidak patuh banyak 64,7 % dan yang patuh 35,3%, dukungan
keluarga yang kurang mengakibatkan lanisa yang tidak patuh meningkat.

Hasil penelitian jurnal ke 3 menurut (Iqlima Dwi et al., 2018)


Jumlah Lanisa 120
Rajin Datang 57%
Tidak Rajin Datang 41%
Dukungan Keluarga Baik 71,7%
Dukungan Keluraga Kurang 28,3%

Dari dukungan keluarga yang baik 71,7% dan dukungan keluarga yang kurang
28,3% di dapatkan lansia yang rajin dating 57% dan tidak rajin dating 41%,
dukungan keluarga yang tinggi menunjukan kehadiran lansia yang cukup baik.

B. Keaktifan Peserta Posyandu Lansia Sebagai Faktor Lansia Mengunjungui


Posyandu.
Hasil penelitian jurnal ke 4 menurut (Christiane & Lydia 2018)
Usia 60-74 Th
Laki-laki 25,7%
Peremuan 74,3%
Peserta Aktif 51,4%
Peserta Tidak Aktif 48,6%
Dukungan Baik 65,7%
Dukungan Kurang 34,3%

Dari usia 60-74 tahun lansia yang mendaftar diposyandu lansia kebanyakan lansia
perempuan, peserta yang aktif 51,4% sedangkan tidak aktif 48,6% dan dukungan
keluarga baik 65,7% dukungan sangat berpengaruh pada keaktifan lanisa 51,4%.

Hasil penelitian jurnal ke 5 menurut (Fitriani et al., 2018)


Usia 60-70
Laki-Laki 31,3%
Perempuan 68,8%
Peserat aktif 9,4%
Peserta Tidak aktif 90,6%
Dukungan baik 48,4%
Dukungan Kurang 51,6%

Lansia yang mengikuti posyandu lansia kebanyakan perempuan 68,8% dari lansia
laki-laki 31,3% peserta yang aktif 9,4% dari angka dukungan keluarga baik 48,4%
hasil dari jurnal tersebut siknifikan.

Hasil penelitian jurnal ke 6 menurut (Sulistio rini et al., 2020)


Usia >60 Th
Peserta Aktif 7,1%
Peserta Tidak Aktif 92,9%
Dukungan baik 63,2%
Dukungan kurang 36,8%

Dukungan keluarga yang baik 63,2% yang aktif sebanyak 7,1% . dukungan
kelauarga dari jurnal sulistio rini menyampaikan bahwa dukungan keluarga
kurang efektif dikarenakan faktor-faktor terkait.
C. Dukungan Keluarga Sebagai Faktor Kepatuhan Lansia Mengunjungi
Posyandu Lansia:
Hasil penelitian jurnal ke 7 menurut (Ani Triana, 2017)

Kunjungan lansia Tidak Berkunjung 31,2%


Berkunjung 68,8%
Dukungan Tidak ada dukungan 29,2%
Ada dukungan 60,8%
Keluarga
Pengetahuan Baik 65,8%
Kurang 40,2%

Hasil kunjungan lansia yang tidak berkunjung keposyandu lansia 31,2%

sedangkan yang berkunjung 68,8%, di dukung oleh dukungan keluarga yang tidak

ada dukungan sebanyak 29,2% sedangkan yang ada dukungan 60,8%, diperoleh

dukungan keluarga berpengaruh pada kunjungan lansia didukung juga pada

pengetahuan lanisa yang baik 65,8%.

Hasil penelitian jurnal ke 8 menurut (Nindy, 2017)

Kunjungan lansia Tidak Berkunjung 21,5%


Berkunjung 69,8%
Dukungan kurang 34%
Ada dukungan 66%
Keluarga
Pengetahuan Baik 64,9%
Kurang 35,1%
Hasil kunjungan lansia yang tidak berkunjung keposyandu lansia 21,5%

sedangkan yang berkunjung 69,8% di dukung oleh dukungan keluarga yang tidak

ada dukungan sebanyak 34% sedangkan yang ada dukungan 66% diperoleh

dukungan keluarga berpengaruh pada kunjungan lansia didukung juga pada

pengetahuan lanisa yang baik 64,9%.

Hasil penelitian jurnal ke 9 menurut (Gestinarwati et al., 2020)

Kunjungan lansia Tidak Berkunjung 17,4%


Berkunjung 60,5%
Dukungan Tidak ada dukungan 11,%
Ada dukungan 68,8%
Keluarga
Pengetahuan Baik 78,2%
Kurang 20,4%
Hasil kunjungan lansia yang tidak berkunjung keposyandu lansia 17,4%

sedangkan yang berkunjung 60,5%, di dukung oleh dukungan keluarga yang tidak

ada dukungan sebanyak 11% sedangkan yang ada dukungan 68,8%, diperoleh

dukungan keluarga berpengaruh pada kunjungan lansia didukung juga pada

pengetahuan lanisa yang baik 78,2%.

Hasil penelitian jurnal ke 10 menurut (Ezalina et al., 2019)

Kunjungan lansia Tidak Berkunjung 25,1%


Berkunjung 60,7%
Dukungan Tidak ada dukungan 11,4%
Ada dukungan 72,2%
Keluarga
Pengetahuan Baik 60,2%
Kurang 20,1 %

Hasil kunjungan lansia yang tidak berkunjung keposyandu lansia 25,1%

sedangkan yang berkunjung 60,7%, di dukung oleh dukungan keluarga yang tidak

ada dukungan sebanyak 11,4% sedangkan yang ada dukungan 72,2%, diperoleh

dukungan keluarga berpengaruh pada kunjungan lansia didukung juga pada

pengetahuan lanisa yang baik 60,2%.

BAB V
PEMBAHASAN
Kepatuhan lansia dalam mengikuti posyandu lansia sangat berpengaruh terhadap
kesehatan lansia, pemeriksaan rutin yang harus dilakukan lansia keposyandu
lanisa memberikan dampak bagi angka kesehatan lansia di Indonesia berdasarkan
jurnal yang saya temui kepatuhannlansia mengikuti posyandu lansia diperoleh
hasil 51 responden yang tidak patuh mengikuti posyandu lansia sebanyak 33
orang (64,7%) dan yang patuh mengikuti posyandu lansia sebanyak 18 orang
(35,3%) berdasrkan fakta dan menurut penelitian di posyandu lansia sakura
samarindra, hasil penelitian bahwa 51 responden yang mendapatkan dukungan
keluarga rendah sebanyak 29 orang (56,9%), dan yang mendapatkan dukungan
keluarga tinggi sebanyak 22 orang (43,1%) ( Nina Rahmadiliyani., 2018) .
Juga di dukung dari penelitian (Saraya., 2018) keluarga merupakan
lingkung an yang paling dekat dengan lansia, Hasil penelitian menunjukan
bahwa 10 responden (28,5%) mempunyai dukungan keluarga kurang
dengan kategori
kunjungan posyandu yaitu tidak mengunjungi dan 2 responden (5,7%)
mempunyai dukungan keluarga kurang dengan kategori kunjungan posyandu
yaitu mengunjungi. Sedangkan 8 responden (22,9%) mempunyai dukungan
keluarga baik dengan kategori kunjungan posyandu yaitu tidak mengunjungi dan
15 responden (42,8%) mempunyai dukungan keluarga baik dengan kategori
kunjungan posyandu yaitu mengunjungi. ada hubungan antara dukungan keluarga
lansia dengan kunjungan lansia keposyandu lansia
Bahwa mayoritas responden mendapatkan dukungan keluarga tinggi,
motivasi lansia tinggi untuk mengunjungi posyandu, kader posyandu
mengatakan bahwa, lansia yang tidak datang ke posyandu 40%
dipengaruhi oleh dukungan keluarga, pengetahun lansia tentang posyandu
lansia jarak, motivasi lansia, kondisi fisik dari hasil analisis dapat
disimpulkan bahwa dukungan keluraga mempunyai hubungan positif
dengan motivasi dan prilaku lansia dalam mengikuti posyandu lansia RW
V, Dupak, Surabaya (Iqlima Dwi Kurnia., 2018)
Dukungan keluarga dibagi menjadi tiga yaitu emosional, instrumental,
informasional. Dari 10 jurnal yang saya pelajari bahwa dukungan keluarga
memiliki pengaruh positif terhadap motivasi lansia mengikuti posyandu
lansia. Menurut Iqlima Dwi Kurnia sebagaimana dikutip oleh ( Makhfudli
2018)
Perilaku peserta posyandu lansia berkunjung ke tempat pelayanan
kesehatan ditentukan oleh tiga faktor :
- faktor predisposisi antara lain : pengetahuan, sikap, kepercayaan.
Nilai, karakteristik individual
- faktor pemungkin antara lain : ketersediaan sarana kesehataan, jarak
tempuh, hokum pemerintah, keterampilan terkait kesehatan
- faktor penguat antara lain : keluarga, teman sebaya, guru, tokoh
masyarakat
( Saadah, Nur Lubis, Dinar Saurmauli, Kurniati, 2019)
Pengaruh hubungan keluarga dengan kapatuhan lansia mengikuti
posyandu lansia bahawa motivasi dari keluarga mempunyai hubungan erat yang
cukup terhadap frekuensi kepatuhan lanisa ke posyandu, sebagai keluarga yang
mempunyai lansia sebaiknya harus di perhatikan khusus dan memantau kesehatan
lanisa seperti pemeriksaan rutin ke posyandu lingkungan sekitar, Dukungan yang
diberikan keluarga sangat berpengaruh dalam mendorong minat atau kesediaan
lansia untuk mengikuti kegiatan posyandu keluarga harus mengetahui jadwal
kapan posyandu di adakan dan kegiatan-kegiatan yang ada di posyandu, karena
lansia sendiri dari sistem fisik sudah berkurang seperti ingatan, pengelihatan,
pendengaran, daya konsentrasi dan kemampuan fisik secara umum mulai menurun
sehingga memperlukan orang lain seperti kelurga untuk memberi dukungan dan
pendamping secara langsung. Pendampingan dan perhatian yang diberikan
keluarga juga berpengharuh terhadap pisikologis lansia maka dari itu pengaruh
keluarga dengan kepatuhan lansia ke posyandu sangat berpengaruh didukung oleh
10 jurnal yang sudah di teliti.
Faktanya menurut penelitian (Iqlima dwi et al., 2018) ada beberapa
faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga terhadap kehadiran lansia
ke posyandu lansia, dari 35 responden, menunjukkan bahawa kelompok
umur yang paling banyak yaitu 60-64 tahun sebanyak 18 orang (51,4%)
dan paling sedikit kelompok umur 65-69 tahun sebanya 5 orang (14,3%),
berdasarkan jenis kelamin lansia paling banyak yaitu perempuan sebanyak
26 orang (74,3%) dan responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 9
orang (25,7%), bahwa dari 35 responden ditemukan golongan pendidikan
yang paling tinggi yaitu SMP 14 (40.0%), pekerjaan menunjukan bahwa
responden berdasarkan pekerjaan paling banyak yaitu pensiunan sebanyak
15 orang (42,9%), tani sebanyak 12 orang (34,3%) dan responden dengan
pekerjaan IRT sebanyak 8 orang (22,9%), dukungan keluarga dari 35
responden sebagian besar memiliki dukungan keluarga sebanyak 23 orang
atau sebesar 65,7% dan memiliki dukungan kelurga baik sebanyak 12
orang atau sebesar 54,3%, kunjungan lansia ke posyandu sebagian besar
tidak mengunjungi posyandu lansia sebanyak 18 orang atau sebesar 51,4%
dan responden yang mengunjungi posyandu lansia sebanyak 17 orang atau
sebesar 48,6%. dan dari penelitian ini dapat di katakan bahwa faktor yang
mempengaruhi pola asuh orang tua yang paling berepengaruh adalah
dukungan keluarga, seseorang lansia yang masih bekerja atau aktif dalam
kesehariannya bias mandiri dalam memenuhi kebutuhan kesehatan
mereka, dan lansia yang sudah tidak dapat bekerja sakit sakitan
membutuhkan perhatian khusus di usianya yang sudah tua.
Menunjukan bahwa 10 responden (28,5%) mempunyai dukungan
keluarga kurang dengan kategori kunjungan posyandu yaitu tidak
mengunjungi dan 2 responden (5,7%) mempunyai dukungan keluarga
kurang dengan kategori kunjungan posyandu yaitu mengunjungi.
Sedangkan 8 responden (22,9%) mempunyai dukungan keluarga baik
dengan kategori kunjungan posyandu yaitu tidak mengunjungi dan 15
responden (42,8%) mempunyai dukungan keluarga baik dengan kategori
kunjungan posyandu yaitu mengunjungi (Christiane saraya, 2018)
Dukungan secara social berpengaruh pada faktor kehadiran lansia
karena dukungan social dapat dianggap mengurangi atau menyangga efek
serta meningkatkan kesehatan mental individual atau keluarga secara
langsung, dukungan social strategi penting dalam masa stress dalam
keluarga, system dukungan keluarga ini berupa membantu berorentasi
tugas sering kali diberikan oleh keluarga besar, teman, dan tetangga.
Batuan dari keluarga besar seperti bantuan secara financial yang
terusmenerus dan instrumental, berbelanja dan perawatan fisik lansia.
Menurut opini dan juga teori yang mendukung peneliti
menyimpulkan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi
hubungan dukungan keluarga terhadap kehadiran lansia diantara lain
adalah faktor pengetahuan lansia, jarak rumah dengan lokasi posyandu,
sarana dan prasarana yang kurang memadahi, kurangnya informasi tentang
posyandu lansia, ekonomi dan penghasilan, kurangnya dukungan keluarga.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil literatur review ini menunjukan bahwa hubungan dukungan


keluarga berpengaruh terhadap kehadiran lansia ke posyandu lansia. hal itu
dapat dilihat dari penelitian sebelumnya yang menjunjukkan hasil bahwa
hal itu berpengaruh, dukungan keluarga memiliki peran yang sangat
signifikan bagi lansia untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan posyandu
lansia keluarga.
B. Saran
Dukungan dari keluarga berpengaruh dengan kepatuhan lansia dalam
mengikuti posyandu lansia, sehingga pada penelitian jurnal menyebutkan adanya
pengaruh dukungan keluarga terhadap kepatuhan lansia mengikuti posyandu
lansia, diharapkan keluarga dapat memberikan perhatian, motivasi, dan dukungan
kepada lansia agar lansia selalu termotivasi untuk melakukan kegiatan posyandu
lansia, di era pandemi yang dialami saat ini tentunya kegiatan posyandu lansia
mengalami penurunan dan dilakukan secara online, sebagai tenaga kesehatan kita
perlu tetap memberikan pelayanan khusus seperti kunjungan ke rumah apabila
lansia mengalami penyakit yang berat mengenai kesehatannya, tenaga medis bisa
memantau kesehatan dari kegiatan yang dilakukan secara online misalnya
whatsapp atau sms, apabila ingin melakukan literature riview ini lagi untuk lebih
memfokuskan dukungan dari keluarga yang diberikan kepada lansia kususnya
lansia yang kurang aktif dalam mengikuti posyandu lansia.
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, Haskas, Yusran, Asdar, F. (2018). Hubungan Antara Motivasi Dengan

Frekuensi Kehadiran Lanjut Usia Di Posyandu Lansia Di Desa Melle

Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Palakka Kabupaten Bone.

Kurnia, Dwi Iqlima, Makhfudli, Pratiwi, D. J. (2018). Hubungan Dukungan

Keluarga Dengan Motivasi Dan Perilaku Lansia Dalam Mengikuti Posyandu

Di Rw V Puskesmas Dupak Kota Surabaya. In Jurnal Penelitian Pendidikan

(Vol. 06, Issue 1, pp. 1-undefined).

Rahmadiliyani, N. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan

Lansia Dalam Mengikuti Posyandu Lansia Di Posyandu Lansia “Sakura”

Samarinda Tahun 2017.

Rini, Sulistio, Suryaningsih, Endang Koni, W. (2020). Dukungan Keluarga dan

Keaktifan Lansia Dalam Mengikuti Program Posyandu Lansia.

Saadah, Nur, Lubis, Dinar Saurmauli, Kurniati, D. Y. (2019). Hubungan Antara

Dukungan Keluarga Dengan Keaktifan Peserta Posyandu Lansia Mengikuti

Posyandu Lansia Desa Sudimara Dan Desa Gubug Kabupaten Tabanan

2019 (pp. 59–71).

Sarayar. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kunjungan Lansia Ke

Posyandu Lansia Di Kampung Kaluwatu Wilayah Kerja Puskesmas

Lapango Kecamatan Manganitu Selatan Kabupaten Sangihe.


Triana, A. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kunjungan Lansia Ke

Posyandu Lansia Di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pekanbaru Taun

2015 (pp. 18–21)

Meigia, Vara Nindy (2020). Hubungan Dukungan Keluarga Dan Pengetahuan

Dengan Keaktifan Lansia Usia Lansia Mengikuti Kegiatan Posyandu Lansia

Di Wilayah Puskesmas Gading Surabaya 2020.

Ardelia Gestinarwati, Holidy L (2016). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Kunjungan Lansia Ke Posyandu.

Ezalina, (2019). Effectiveness Of The Elderly Caring Model As An Intervention

To Prevent The Neglect Of The Elderly In The Family.


LAMPIRAN

Lampiran 1. Pencarian di Media Google Schoolar


Lampiran 2. Pencarian di Media Pubmed
Lampiran 3. Summary Excutive

Summary Excutive

Judul :“Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Kepatuhan Lansia Dalam Mengikuti Posyandu

Lansia”

Waktu Pengambilan data : April-Desember 2020

Instansi yang terlibat : Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Hambatan Penelitian : Kesulitan dalam pencarian jurnal, dalam mencari

jurnal dengan ISSN dan DOI juga dalam

menganalisa membutuhkan waktu lebih.

Kelemahan penelitian : Kekurangan dalam penelitian ini, kuarangnya

jurnal internasional dan tidak melakukan

penelitain secara langsung ke lansia.

Jurnal Tujuan publikasi : Google Schoolar dan Pubmed


Lampiran 4. Bukti Konsultasi

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan Lansia Dalam Mengikuti


Posyandu Lansia

LITERATUR REVIEW

Nama Mahasiswa : Imanda Salsabhila

Nim : 1711B0033

Nama pembimbing : Dedi Saifulah,S.Kep.,Ns.,M.Kes

No Hari/Tanggal Konsultasi Saran Pembimbing Tanda Tangan


1 Jumat/ 17 - Konsul judul - Mengarahkan ke pola
April 2020 tidur pada lansia, hal
yang sering terjadi
atau masalah yang
sering terjadi pada
lanisa
2 Selasa/ 21 Juli - Konsul Judul - ACC judul Hubungan
2020 Dukungan Keluarga
Dengan Kepatuhan
Lansia Mengikuti
Posyandu Lansia,
Lanjut BAB I3
3 Jumat/ 21 - Konsul BAB I - Latar belakang angka
Agustus 2020 menurunnya
kunjungan posyandu
terkait dalam masalah
yang dihadapi di
Indonesia,
angka/grafik
kunjungan lansia
- Lanjut BAB II
4 Kamis/4 - Konsul BAB II dan - ACC BAB II dan III
November III
2020

5 Senin/12 - Konsul BAB IV,V - Bab IV dari semua


Juli 2020 dan VI pembahasan jurnal
yang lebih efektif
jurnal yang mana
- Bab V pembahasan
dari setiap poin
dijelaskan
- Kesimpulan dan saran
focus
6 Rabu/21 - Konsuk BAB - Yang membedakan
Juli 2020 IV,V, dan VI penelitian yang lain
dengan literature
review
- Terkaid kondisi saat
ini di saran di
tambahkan solusi
sebagai tenaga
kesehatan mengenai
pandemi dengan
posyandu lansia
7 Rabu/ 4 - Konsul BAB IV, V - Bab V mana yang
Agustus 2020 dan saran paling dominan dari 10
jurnal tsb
- Kolom Bab III di
tambahkan link dari
jurnal
Sabtu/ 14 - Konsul BAB V dan - ACC
8 Agustus 2020 kolom BAB III
Lampiran 5. Identitas Peneliti

IDENTITAS PENELITI

Nama : Imanda Salsabhila

NIM : 1711B0033

Jurusan : S1 Keperwatan

Fakultas : Keperawatan

Tanggal lahir : Tulungagung, 12 Februari 1999

No. Telp : 085855556172

Email : imanda1286@gmail.com

Riwayat Pendidikan : SMAK ST.Thomas Aquino T.agung

Motto :

“ Janganlah bermalas malasan, gunakan waktumu sebaik mungkin”

Anda mungkin juga menyukai