Anda di halaman 1dari 2

4.

Artikel tentang teknik pemisahan campuran senyawa hidrokarbon

Teknik Pemisahan Campuran Senyawa Hidrokarbon

Hidrokarbon terkandung dalam minyak mentah dan minyak esensial. Namun, minyak
tersebut tetap mengandung kontaminan yang dapat menurunkan kualitas minyak itu sendiri. Selain
itu, minyak mentah merupakan campuran kompleks senyawa alifatik dan aromatik. Untuk
menggunakan minyak mentah harus dipecah menjadi beberapa pecahan seperti gas, bensin dan
minyak tanah (Fessenden, 1982). Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa yang terdiri dari atom
karbon (C) dan atom hidrogen (H). Ada banyak sekali jenis senyawa hidrokarbon di alam yang
masing-masing tentunya memiliki ciri dan fungsi tersendiri. Untuk itu ada beberapa teknik
pemisahan campuran senyawa hidrokarbon, diantaranya :

A. Distilasi

Distilasi atau destilasi adalah pemisahan suatu campuran berdasarkan perbedaan titik
didihnya. Materi yang digabungkan dengan materi lain memiliki titik didih yang berbeda.
Bahan yang dipisahkan dengan metode ini berupa larutan atau cairan, tahan terhadap
pemanasan, dan perbedaan titik didihnya tidak terlalu kecil. Pada proses destilasi, kita
menguapkan pelarut untuk mendapatkan pelarut dengan cara mengembunkan uap pelarut.
Pelarut dari bahan yang diinginkan akan menguap, uap akan melewati kondensor, kemudian
uap yang terkondensasi akan terkumpul di dalam wadah. Bahan yang terbentuk pada proses
ini disebut destilat dan sisanya disebut residu. Contoh penggunaan metode distilasi adalah
membuat air murni (air suling) dari campuran air dan mineralnya, memisahkan air dari alkohol,
dan menghasilkan minyak kayu putih.

B. Elektrolisis

Proses pemurnian minyak atsiri menghasilkan dua jenis sulingan: minyak dan hidrolat.
Hydrosol adalah minyak atsiri cair yang bercampur kuat dengan air, membuat warnanya mulai
dari kuning hingga hampir jernih. Sebagian besar industri kecil dan menengah menolak
hidrolat yang dihasilkan karena hidrolat dianggap kurang bermanfaat dalam memperoleh
minyak atsiri. Untuk memisahkan minyak esensial dari hidrosol, elektrolisis digunakan. Ini
untuk meningkatkan tolakan minyak dari ikatan hidrasi. Dengan teknologi elektrolisis ini
diharapkan air dapat dipisahkan dari minyak pada proses hidrolisis sehingga memungkinkan
minyak terekstraksi dan meningkatkan rendemen minyak sulingan. Teknologi elektrolisis ini
sangat berguna karena mampu mengalirkan elektron yang dapat memutus tegangan antarmuka
dan surfaktan pengikat air dan minyak. Surfaktan yang rusak akan memungkinkan minyak
untuk melepaskan diri dari hidrasi dan mengapung ke permukaan, meningkatkan tegangan
permukaan sementara air tenggelam ke lapisan bawah. Hal ini dikarenakan kerapatan minyak
lebih rendah dibandingkan dengan air (Said et al., 2015).

Pemisahan hidrosol yang efektif dan efisien dari destilasi minyak atsiri secara elektrolisis
dengan memaparkannya pada suhu 20 V selama 60 menit dan menggunakan elektroda seng
yang memiliki potensi lebih baik dalam proses pemisahan minyak dari hidrosol dibandingkan
dengan tembaga karena memiliki daya hantar elektronik yang lebih baik.

C. Dekantasi

Dekantasi adalah pemisahan campuran dengan menuangkan cairan secara perlahan,


sehingga padatan tetap berada di dalam wadah. Pemisahan dekantasi juga dapat dilakukan
dengan menggunakan pipet, seperti yang ditunjukkan dalam animasi. Cara ini lebih cepat
daripada penyaringan tetapi hasilnya kurang efektif. Cara ini lebih efektif jika partikel
padatnya besar. Misalnya pemisahan campuran air dan pasir.

Daftar Pustaka :

1. Chang, Raymon. 2003. Kimia Dasar: Konsep-konsep Inti Jilid 1 Edisi Ketiga. Terjemahan
oleh Muhammad Abdulkadir Martoprawira Ph.D, dkk. Jakarta: Erlangga.
2. Said, A., Harti, R., Dharmawan, A. and Rahmah, T., 2015. Pemisahan Hidrosol Hasil
Penyulingan Minyak Atsiri Dengan Metode Elektrolisis Untuk Meningkatkan Rendemen
Minyak. Khazanah: Jurnal Mahasiswa, 7(2).
3. https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Pemisahan-
Campuran-2013/konten5.html

Anda mungkin juga menyukai