1. Membaca dan mengerti informasi teknik yang ada pada lembar kerja (job sheet)
2. Membedakan peralatan dan bahan instalasi yang digunakan dalam instalasi yang
dikerjakan
3. Melakukan metoda-metoda instalasi yang sesuai dengan prinsip dasar instalasi
listrik (penerangan, kontrol, dan daya)
4. Menggunakan peralatan dan bahan dengan tepat.
Motor induksi adalah motor yang paling banyak digunakan di dunia, baik di industri
maupun tumah tangga. Kelemahan dari motor induksi adalah arus startingnya besar,
yaitu sekitar 6x arus nominal. Oleh karena itu, motor induksi ini terutama dengan rating
menengah (sekitar 3-15 kVA) keatas harus diasut dengan pengasutan bintang segitiga
(Y-delta), sehingga arus starting menjadi sekitar 1,8x arus nominal.
tidak bertegangan. Saat sakelar posisi bintang (tanda Y),L 1 - U 1;L 2 - V 1, danL 3 - W
1, sementara W2-U2-V2 dihubungsingkatkan. Tegangan ke stator
nominalnya. Secara berangsur-angsur arus motor menuju nominal saat putaran motor
nominal.
4. Penggaris baja
5. Palu
6. Tester Jaringan
7. Jara
8. Sekrup
9. Clamp
12. Kontaktor
13. TOR
3. Pemasangan kabel NYM pada terminal blok Penghantar yang akan dipasangkan
pada terminal,yaitu L1,L2,L3.Masing-masing kabel dipotong sesuai dengan
panjang ukurannya,lalu dikupas menggunakan pisau pemotong kabel.
Didapatkan tiga penghantar yaitu L1,L2,L3.Masing-masing penghantar
dipasangkan pada terminal sesuai diagram pengawatan.Untuk
memasangkannya,penghantar dibentuk mata itik lalu dipasangkan pada sekrup
dikencangkan oleh obeng.
4. Sebelum kabel dipasang di papan multiplek, di beberapa bagian kabel dibending
terlebih dahulu dengan radius kurang dari 90 derajat, dengan jalurnya masing-
masing. Setelah itu, untuk menguatkan pemasangan kabel, maka ditambahkan
dengan clamp di beberapa bagian kabel.
5. Pemasangan kabel NYAF pada saklar push button Kabel NYAF yang akan
dipasang dikupas terlebih dahulu.Setelah dikupas maka bagian dalam kabel
(serabut) dibentuk mata itik lalu dipasangkan pada sekrup saklar push button dan
dikencangkan menggunakan obeng.
6. Pemasangan kabel NYM pada kontaktor. Penghantar yang akan dipasangkan
pada kontaktor,yaitu L1,L2,L3.Masing-masing kabel dipotong sesuai dengan
panjang ukurannya,lalu dikupas menggunakan pisau pemotong kabel.
Didapatkan tiga penghantar yaitu L1,L2,L3.Masing-masing penghantar
dipasangkan pada terminal sesuai diagram pengawatan.Untuk
memasangkannya,penghantar dicrimping bagian ujungnya,lalu bagian yang telah
dicrimping dipasangkan dengan cara dijepit oleh sekrup pada kontaktor lalu
dipasangkan lalu dikencangkan oleh obeng.
7. Pemasangan rel alumunium (dudukan kontaktor).Pada papan multiplek
dilubangi dengan menggunakan jara.Lubang yang telah dibuat digunakan untuk
memasangkan sekrup,lalu pasangkan rel alumunium pada papan multiplek lalu
kuatkan dengan sekrup.
8. Pemasangan kontaktor,TOR,dan time on delay. Tempatkan kontaktor pada rel
alumunium,lalu pasangkan TOR dengan cara memasangkan baut yang berada di
atas TOR dengan lubang sekrup di bawah kontaktor.Kemudian,pasangkan time
on delay di atas kontaktor.
9. Pemasangan terminal blok. Pemasangan terminal blok dilakukan dengan cara
menempelkan terminal blok ke papan dengan sekrup dan dikuatkan
menggunakan obeng. Sekrup-sekrup tempat terpasangnya mata itik sebaiknya
dikuatkan lagi menggunakan obeng.
10. Pemasangan saklar push button. Pasangkan dudukan saklar pada papan dan
pasangkan bagian saklar yang sudah dipasangi kabel NYAF sesuai aturan
pemasangan.Lalu kuatkan menggunakan sekrup.
11. Menghubungkan saklar push button dengan kontaktor dan TOR. Masing-masing
bagian ujung kabel NYAF yang akan dihubungkan ke kontaktor di crimping
terlebih dahulu.Bagian serabut dipasangkan dengan cara dijepit oleh sekrup yang
terdapat di dalam kontaktor.Lalu kuatkan dengan obeng. Di bagian
terminal,antara L1 dengan penghantar kontrol ke kontaktor diberi jumper
sebagai penghubung
12. Sebelum kabel dipasang di papan multiplek, di beberapa bagian kabel dibending
terlebih dahulu dengan radius kurang dari 90 derajat, dengan jalurnya masing-
masing. Setelah itu, untuk menguatkan pemasangan kabel, maka ditambahkan
dengan clamp di beberapa bagian kabel.
13. Pemasangan kabel NYAF pada saklar push button Kabel NYAF yang akan
dipasang dikupas terlebih dahulu.Setelah dikupas maka bagian dalam kabel
(serabut) dibentuk mata itik lalu dipasangkan pada sekrup saklar push button dan
dikencangkan menggunakan obeng.
14. Pemasangan kabel NYM pada kontaktor. Penghantar yang akan dipasangkan
pada kontaktor,yaitu L1,L2,L3.Masing-masing kabel dipotong sesuai dengan
panjang ukurannya,lalu dikupas menggunakan pisau pemotong kabel. Didapatkan
tiga penghantar yaitu L1,L2,L3.Masing-masing penghantar dipasangkan pada
terminal sesuai diagram pengawatan.Untuk memasangkannya,penghantar
dicrimping bagian ujungnya,lalu bagian yang telah dicrimping dipasangkan
dengan cara dijepit oleh sekrup pada kontaktor lalu dipasangkan lalu
dikencangkan oleh obeng.
15. Pemasangan rel alumunium (dudukan kontaktor).Pada papan multiplek dilubangi
dengan menggunakan jara.Lubang yang telah dibuat digunakan untuk
memasangkan sekrup,lalu pasangkan rel alumunium pada papan multiplek lalu
kuatkan dengan sekrup.
16. Pemasangan kontaktor,TOR,dan time on delay. Tempatkan kontaktor pada rel
alumunium,lalu pasangkan TOR dengan cara memasangkan baut yang berada di
atas TOR dengan lubang sekrup di bawah kontaktor.Kemudian,pasangkan time
on delay di atas kontaktor.
17. Pemasangan terminal blok. Pemasangan terminal blok dilakukan dengan cara
menempelkan terminal blok ke papan dengan sekrup dan dikuatkan menggunakan
obeng. Sekrup-sekrup tempat terpasangnya mata itik sebaiknya dikuatkan lagi
menggunakan obeng.
18. Pemasangan saklar push button. Pasangkan dudukan saklar pada papan dan
pasangkan bagian saklar yang sudah dipasangi kabel NYAF sesuai aturan
pemasangan.Lalu kuatkan menggunakan sekrup.
19. Menghubungkan saklar push button dengan kontaktor dan TOR. Masing-masing
bagian ujung kabel NYAF yang akan dihubungkan ke kontaktor di crimping
terlebih dahulu.Bagian serabut dipasangkan dengan cara dijepit oleh sekrup yang
terdapat di dalam kontaktor.Lalu kuatkan dengan obeng. Di bagian
terminal,antara L1 dengan penghantar kontrol ke kontaktor diberi jumper sebagai
penghubung.
4.5 Gambar Percobaan
4.6 Analisa
Pada praktikum simulasi daya dengan konfigurasi star delta ini menggunakan 3
buah kontaktor, berbeda dengan praktikum sebelumnya yaitu praktikum dengan
konfigurasi DOL yang hanya menggunakan 1 buah kontaktor. Pada praktikum ini
digunakan juga sebuah timer on delay yang berfungsi untuk mengalihkan konfigurasi
star ke konfigurasi delta, pada rangkaian simulasi daya dengan system pengasutan star-
delta ini ketiga kontaktor tidak boleh bekerja secara bersama-sama dalam waktu yang
bersamaan.
Pada saat tombol start ditekan, maka motor akan berputar dengan konfigurasi star,
kemudian dalam selang waktu tertentu motor akan berganti konfigurasi menjadi
konfigurasi delta. Pada saat konfigurasi star kontaktor yang aktif adalah K1 dan K5,
sedangkan pada saat konfigurasi delta kontaktor yang aktif adalah kontaktor K1 dan
K3. Lamanya waktu motor untuk berpindah konfigurasi dari star ke delta sesuai dengan
setting yang dilakukan pada timer on delay.
Pada rangkaian control dapat dilihat bahwa pada kontaktor K3 dipasang kontak
bantu NC K5 juga sebaliknya, pada kontaktor K5 dipasang juga kontak bantu NC K3.
Hal tersebut dilakukan untuk memastikan pada saat kontaktor K3 aktif, kontaktor K5
tidak bisa aktif karena kontak bantu K3 akan aktif dan membuka yang menyebabkan
tidak akan ada arus yang mengalir menuju K5, begitu pun sebaliknya.
4.7 Kesimpulan