Anda di halaman 1dari 9

PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)

DI PT PELITA CITRA MANDIRI SELAKU VENDOR


PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON CIAMIS

DODI SUWONDO
suwondododi@gmail.com
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Galuh
2018

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya permasalahan yang berkaitan dengan belum
optimalnya pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT Pelita Citra Mandiri selaku
vendor pada PT PLN (Persero) Rayon Ciamis. Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka
peneliti mencoba mengemukakan rumusan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ?; 2) Bagaimana hambatan-hambatan Pelaksanaan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ?; 3) Bagaimana upaya-upaya dalam mengatasi hambatan-
hambatan Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ?
Dalam penelitian ini penulis memakai metode deskriptif dengan cara menggambarkan keadaan
objek penelitian. Informan dalam penelitian ini sebanyak 10 orang. Teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui studi kepustakaan dan studi lapangan dengan cara observasi, dan
wawancara.
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka penulis menyimpulkan sebagai berikut : 1)
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) belum dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan pendapat menurut Mathis dan Jackson (2009:58) terkait dengan beberapa aspek dalam
program keselamatan dan kesehatan kerja . 2) Hambatan-hambatan Pelaksanaan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) seperti masih kurangnya kesadaran pegawai dalam melakasanakan
program keselamatan dan kesehatan kerja sehingga masih adanya pegawai yang tidak
menggunakan perlengkapan kerja, keterbatasan anggaran yang dimiliki perusahaan sehingga
belum dapat menjamin semua pegawai dalam memperoleh jaminan keselamatan dan kesehatan
kerja, masih kurangnya kerjasama yang terjalin antara perusahaan dengan pegawai dalam
melaksanakan program K3. 3) Upaya-upaya dalam mengatasi hambatan-hambatan pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PT Pelita Citra Mandiri selaku vendor pada PT PLN
(Persero) Rayon Ciamis seperti meningkatkan kesadaran pegawai dalam melaksanakan program
keselamatan dan kesehatan kerja sehingga pegawai dapat menggunakan perlengkapan kerja,
mengoptimalkan anggaran yang dimiliki perusahaan.

Kata Kunci: Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

A. PENDAHULUAN keselamatan dan kesehatan kerja adalah dengan


Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adanya penyuluhan dan pembinaan mengenai
merupakan rencana yang berguna untuk pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan Keselamatan dan kesehatan kerja memiliki
kerja dan penyakit yang disebabkan oleh tujuan, yaitu meningkatkan produktivitas,
pekerjaan dan lingkungan kerja. Karena meningkatkan efisiensi pekerjaan dan
menimbulkan kerugian bagi karyawan maupun menurunkan biaya kesehatan.
perusahaan yang bersangkutan, apabila banyak Keselamatan kerja telah menjadi perhatian
terjadi kecelakaan kerja, maka akan banyak di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama.
karyawan yang menderita, tingkat absensi Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena
meningkat, produktivitas menurun, dan bahkan sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada
akibat terburuk karyawan terpaksa berhenti kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas
bekerja karena cacat fisik dan perusahaan keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan
kehilangan karyawannya. Salah satu cara untuk terjadinya kecelakaan kerja. Maka dari itu sangat
menyadarkan karyawan tentang pentingnya penting bagi sebuah perusahaan untuk

75
menyediakan fasilitas keselamatan dan kesehatan bagi seluruh karyawan pada saat mereka bekerja.
kerja. Sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
Menurut Sanjaya (2012:1), menyatakan kerja yang ada PT PLN (Persero) secara umum
bahwa : Keselamatan dan Kesehatan Kerja mengacu kepada sistem keselamatan
merupakan suatu permasalahan yang banyak ketenagalistrikan atau yang dikenal dengan istilah
menyita perhatian berbagai organisasi saat ini K2. Manajemen Keselamatan Ketenagalistrikan
karena mencakup permasalahan segi (K2) adalah segala upaya atau langkah-langkah
perikemanusiaan, biaya dan manfaat ekonomi, pengamanan instalasi tenaga listrik dan
aspek hukum, pertanggungjawaban serta citra pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk
organisasi itu sendiri. Semua hal tersebut mewujudkan kondisi andal bagi instalasi dan
mempunyai tingkat kepentingan yang sama kondisi aman dari bahaya bagi manusia, serta
besarnya walaupun di sana sini memang terjadi kondisi akrab lingkungan (ramah lingkungan),
perubahan perilaku, baik didalam lingkungan dalam arti tidak merusak lingkungan hidup
sendiri maupun faktor lain yang masuk dari unsur disekitar instalasi tenaga listrik.
eksternal industri. Dalam melaksanakan usaha
Oleh karena itu maka pemerintah ketenagalistrikan PT PLN (Persero) melakukan
mengeluarkan kebijakan yang dituangkan dalam kerjasama dengan vendor sebagai salah satu
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang usaha untuk meningkatkan pelayanan kepada
ketenagakerjaan setiap pekerja/buruh mempunyai pelanggan. Adapun dalam penelitian ini vendor
hak untuk memperoleh perlindungan atas yang diteliti adalah PT Pelita Citra Mandiri yang
:keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan bertugas di bidang teknik/pelayanan,
kesusilaan, dan perlakuan yang sesuai dengan pemeliharaan dan sopir. Dimana dalam
harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai pelaksanaan tugasnya sangat rentan terjadinya
agama. Untuk melindungi keselamatan kecelakaan sehingga penulis tertarik melakukan
pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas penelitian di perusahaan tersebut.
kerja yang optimal diselenggarakan upaya Hal tersebut sejalan dengan hasil observasi
keselamatan dan kesehatan kerja. di lapangan menunjukkan bahwa belum
Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun optimalnya pelaksanaan Keselamatan dan
2009 tentang Kesehatan dinyatakan bahwa upaya Kesehatan Kerja (K3) di PT Pelita Citra Mandiri
kesehatan dan keselamatan kerja (K3) harus selaku vendor pada PT PLN (Persero) Rayon
diselenggarakan di semua tempat kerja Ciamis, hal tersebut dibuktikan dengan beberapa
khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko indikator permasalahan sebagai berikut :
bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau 1. Masih adanya kejadian pegawai lapangan
mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. yang tergelincir pada saat perbaikan
Dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor pembangkit hal ini dikarenakan pegawai
PER.05/MEN/1996 tentang sistem manajemen tidak memakai alat-alat safety saat bekerja,
keselamatan dan kesehatan kerja telah diatur Seperti : masih terdapat pegawai yang tidak
khusus pelaksanaan K3 dalam suatu sistem yang disiplin pada saat bekerja dengan tidak
disebut sistem manajemen keselamatan dan melengkapi diri dari pelindung diri.
kesehatan kerja (SMK3). Kemudian pada pasal 3 2. Masih adanya pegawai yang tidak mematuhi
Permenaker tersebut dinyatakan bahwa setiap prosedur keselamatan dan kesehatan dalam
perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja bekerja sehingga mengabaikan ketentuan
sebanyak 100 orang atau lebih dan atau yang ditetapkan oleh perusahaan. Seperti
mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan pegawai tidak mematuhi Standard Operation
oleh karakteristik proses atau bahan produksi Procedure (SOP) yang tertuang dalam Buku
yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja, Panduan Keselamatan Ketenagalistrikan PT
penyakit akibat kerja, peledakan, kebakaran, dan PLN (Persero) terkait dengan pelaksanaan
pencemaran wajib menerapkan SMK3. sistem keselamatan dan kesehatan kerja.
PT PLN (Persero) Rayon Ciamis adalah 3. Supervisor sebagai penaggungjawab dan
sebagai salah satu BUMN yang bergerak dalam koordinator yang ikut bekerja di lapangan
bisnis ketenagalistrikan nasional juga tidak luput kurang sering mengingatkan akan pentingnya
dari tuntutan untuk dapat memberikan jaminan peralatan keselamatan untuk digunakan demi
keselamatan dan kesehatan kerja bagi seluruh mengantisipasi kecelakaan kerja yang
karyawannya. memang sangat tidak diinginkan, baik oleh
Adanya sebuah sistem manajemen pekerja itu sendiri maupun oleh perusahaan.
keselamatan dan kesehatan kerja yang Seperti masih kurangnya supervisor
profesional akan dapat menumbuhkan rasa aman mengawasi pegawai lapangan setiap hari

76
dalam pemakaian alat-alat keamanan dalam Menurut Widodo (2015:234), “Kesehatan
bekerja sehingga rentan terjadinya dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang
kecelakaan. terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan
Berdasarkan permasalahan tersebut maka kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
pelaksanaan program keselamatan dan kesehatan institusi maupun lokasi proyek
kerja ini, karyawan akan merasa aman, Dengan demikian dapat diketahui bahwa
terlindungi dan terjamin keselamatannya, keselamatan dan kesehatan kerja merupakan
sehingga diharapkan dapat mencapai efisiensi proses perlindungan pekerja dalam kegiatan yang
baik dari segi biaya, waktu dan tenaga serta dapat dilakukan pekerja pada suatu perusahaan atau
meningkatkan kinerja karyawan. tempat kerja yang menyangkut risiko baik
Berdasarkan pada uraian di atas maka jasmani dan rohani para pekerja. Perlindungan
penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan bagi pekerja merupakan kewajiban perusahaan
menuangkannya dalam bentuk skripsi yang demi menjaga lingkungan dan mencegah
berjudul: “Pelaksanaan Keselamatan dan terjadinya kecelakaan kerja.
Kesehatan Kerja (K3) di PT Pelita Citra Oleh karena itu menurut Mathis dan Jackson
Mandiri selaku vendor pada PT PLN (2009:58) menyatakan bahwa terdapat beberapa
(Persero) Rayon Ciamis”. aspek dalam program keselamatan dan kesehatan
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka kerja antara lain :
penulis dapat merumuskan permasalahannya, 1. Tanggung jawab kesehatan, keselamatan dan
sebagai berikut : keamanan
1. Bagaimana Pelaksanaan Keselamatan dan 2. Komitmen dan Budaya Keselamatan
Kesehatan Kerja (K3) di PT Pelita Citra Organisasi
Mandiri selaku vendor pada PT PLN 3. Komite – komite keselamatan
(Persero) Rayon Ciamis ? 4. Pelatihan keselamatan dan komunikasi
2. Bagaimana hambatan-hambatan Pelaksanaan 5. Motivasi Keselamatan karyawan dan Insentif
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT 6. Inspeksi, investigasi kecelakaan, dan evaluasi
Pelita Citra Mandiri selaku vendor pada PT Dengan demikian program keselamatan dan
PLN (Persero) Rayon Ciamis ? kesehatan kerja merupakan suatu upaya
3. Bagaimana upaya-upaya dalam mengatasi perlindungan yang diajukan kepada semua
hambatan-hambatan Pelaksanaan potensi yang dapat menimbulkan bahaya baik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
Pelita Citra Mandiri selaku vendor pada PT khususnya dan manusia pada umumnya, yang
PLN (Persero) Rayon Ciamis ? bertujuan untuk mencegah terjadi nya kecelakaan
akibat kerja yang dapat mengakibatkan karyawan
B. LANDASAN TEORITIS menderita luka maupun menyebabkan penyakit di
Kesehatan dan Keselamatan Kerja tempat kerja dengan mematuhi atau taat pada
merupakan hal yang wajib diperhatikan oleh hukum dan aturan di tempat kerja.
semua pihak di dalam suatu perusahaan.
Pelaksanaan program ini adalah sebagai upaya C. METODE PENELITIAN
dalam melindungi karyawan dari resiko bahaya Metode penelitian yang digunakan dalam
pekerjaan serta dampak yang ditimbulkannya. penelitian ini adalah metode deskriptif analisis
Kesehatan dan keselamatan kerja merupakan dengan pendekatan kualitatif. Sumber data dalam
salah satu faktor yang menunjang dalam penelitian in sebanyak 10 orang. Teknik
meningkatkan produktivitas perusahaan maupun pengumpulan data dalam penelitian yaitu
kesejahteraan karyawannya. wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik
Menurut Rivai, (2014:576) menyatakan analisis data kualitatif dalam penelitian ini yaitu :
bahwa : Kesehatan dan keselamatan kerja reduksi data, penyajian data, keabsahan data.
menunjuk kepada kondisi-kondisi fisiologis-
fisikal psikologis tenaga kerja yang di akibatkan
oleh lingkungan kerja yang di sediakan oleh D. PEMBAHASAN DAN HASIL
pengusaha jika sebuah perusahaan melaksanakan PENELITIAN
tindakan-tindakan kesehatan dan keselamatan 1. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
yang efektif maka lebih sedikit pekerja yang Kerja (K3) di PT Pelita Citra Mandiri
menderita cedera atau penyakit jangka pendek selaku vendor pada PT PLN (Persero)
maupun panjang sebagai akibat dari pekerjaan Rayon Ciamis.
mereka di perusahaan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
adanya ketidaksesuaian antara hasil penelitian

77
dengan teori yang dijadikan pedoman oleh keselamatan kerja belum mengumpulkan data
peneliti terkait dengan pelaksanaan keselamatan untuk menyesuaikan situasi kerja aman dan
dan kesehatan kerja (K3) di PT Pelita Citra selamat serta kurang memberi masukan-masukan
Mandiri selaku vendor pada PT PLN (Persero) kepada pihak perusahaan sehingga masing-
Rayon Ciamis yang antara lain sebagai berikut: masing bagian belum menjalankan prosedur kerja
1. Tanggung jawab kesehatan, keselamatan dan yang aman sesuai dengan tujuan dalam
keamanan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui hasil evaluasi yang dilakukan oleh komite
bahwa perusahaan belum sepenuhnya memiliki keselamatan dan kesehatan kerja belum dapat
tanggungjawab dalam memberikan jaminan dilaksanakan hal ini dikarenakan kurangnya
keselamatan dan kesehatan bagi pegawai dalam perusahaan memberikan dukungan kepada
bekerja, hal ini dikarenakan masih kurangnya komite keselamatan dan kesehatan kerja sehingga
perusahaan pemberi kerja mengikutsertakan belum optimal dalam melaksanakan evaluasi
pegawai dalam program BPJS ketenagakerjaan program yang dilaksanakan selain itu selama ini
sehingga perusahaan kesulitan apabila terdapat perusahaan kurang menindaklanjuti masukan
pegawai yang mengalami kecelakaan dan tidak yang disampaikan oleh komite keselamatan kerja
memiliki kartu BPJS ketenagakerjaan, selain itu terkait dengan program K3 yang telah
keterbatasan anggaran yang dimiliki untuk dilaksanakan sehingga hasil temuan yang
menyediakan berbagai peralatan keselamatan dilakukan belum dapat diperbaiki oleh
kerja yang memadai sehingga belum dapat perusahaan hal ini disebabkan adanya hambatan-
mencegah, mengurangi, dan meminimumkan hambatan komite karena komite kurang
kemungkinan terjadinya kecelakaan dalam mendapatkan dukungan dari perusahaan dalam
pekerjaan secara optimal serta kurangnya memperoleh data yang dibutuhkan.
dilakukan pengawasan terhadap proses kerja 4. Pelatihan keselamatan dan komunikasi
pegawai sehingga menyebabkan pekerjaan yang Berdasarkan hasil penelitian diketahui
harus diselesaikan tidak tercapai. bahwa dalam melaksanakan program
2. Komitmen dan Budaya Keselamatan keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa
Organisasi perusahaan belum optimal dalam melaksanakan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui pelatihan keselamatan dan komunikasi hal ini
bahwa dalam melaksanakan program dibuktikan dengan adanya hambatan-hambatan
keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa perusahaan dalam menanamkan kebiasaan dan
perusahaan belum memiliki komitmen dan cara bekerja yang aman bagi semua pegawai hal
budaya keselamatan organisasi hal ini ini disebabkan oleh belum dilakukannya
dikarenakan ketersediaan jumlah pegawai yang pengawasan secara teratur untuk dapat
belum memadai sehingga menyulitkan memastikan bahwa faktor-faktor yang dapat
perusahaan dalam memberikan hukuman kepada membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja
pegawai yang ketahuan melanggar peraturan dapat terdeteksi setiap saat serta kurangnya
keselamatan dan kesehatan kerja, fasilitas dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan yang
pendukung yang disediakan perusahaan belum biasa digunakan sehingga belum dapat diketahui
dapat membantu pegawai dalam memperoleh dengan cepat apabila ada peralatan yang rusak,
pelayanan kesehatan sesuai dengan yang selama ini adanya hambatan-hambatan pegawai
ditentukan, selain itu proses pelaksanaan dalam mengikuti berbagai kegiatan pelatihan
penerapan program K3 pada perusahaan yang yang dilaksanakan hal ini disebabkan kurangnya
dilakukan dengan cara kerjasama antar tim mensosialisasikan manfaat K3 bagi pegawai
dengan memantau kinerja K3 dilapangan belum sehingga menyebabkan kurangnya pemahaman
melibatkan seluruh unsur yang ada didalam pegawai dalam menggunakan fasilitas
perusahaan dan tim P2K3. keselamatan kerja karena kurangnya pegawai
3. Komite-komite keselamatan mengikuti kegiatan pelatihan selain itu masih
Berdasarkan hasil penelitian diketahui kurangnya kesadaran pegawai dalam mengikuti
bahwa dalam melaksanakan program kegiatan pelatihan dalam menggunakan fasilitas
keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa kerja sehingga pegawai belum dapat memahami
komite-komite keselamatan yang dibentuk berbagai prosedur dalam menggunakan
perusahaan belum optimal dalam mengurangi peralatannya.
resiko terjadinya kecelakaan kerja hal ini 5. Motivasi keselamatan pegawai dan insentif
dibuktikan dengan komite kurang mengawasi Berdasarkan hasil penelitian diketahui
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh bahwa dalam melaksanakan program
pegawai secara rutin selain itu selain itu komite keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa

78
perusahaan belum optimal dalam melaksanakan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
motivasi keselamatan pegawai, hal ini bahwa adanya hambatan-hambatan perusahaan
dikarenakan kurangnya perusahaan memberikan untuk bertanggungjawab dalam memberikan
motivasi yang berbentuk insentif diberikan bagi jaminan keselamatan dan kesehatan bagi pegawai
pegawai yang mentaati ketentuan yang ditetapkan dalam bekerja hal ini dikarenakan masih
oleh perusahaan, masih adanya pegawai yang kurangnya kesadaran pegawai untuk mengikuti
mengalami kecelakaan dalam bekerja karena program BPJS Ketenagakerjaan sehingga
tidak menggunakan perlengkapan keselamatan perusahaan kesulitan apabila terdapat pegawai
dalam bekerja dan perusahaan belum yang celaka karena tidak memiliki kartu BPJS
memberikan insentif kepada pegawai apabila ketenagakerjaan, selain itu banyaknya tenaga
dalam kurun waktu tertentu tidak terjadi kontrak atau outsourching menyebabkan
kecelakaan dalam bekerja hal ini disebabkan oleh banyaknya pegawai yang tidak mengikuti
keterbatasan anggaran yang dimiliki oleh program BPJS Ketenagakerjaan.
perusahaan selain itu kurangnya kepala satuan 2. Komitmen dan Budaya Keselamatan
kerja melaporkan pegawai yang tidak Organisasi
menggunakan alat atau perlengkapan Berdasarkan hasil penelitian diketahui
keselamatan kerja pada saat melaksanakan bahwa adanya hambatan-hambatan dalam
tugasnya serta kurangnya perusahaan melaksanakan program keselamatan dan
menyediakan perlengkapan keselamatan kerja kesehatan kerja, hal ini dikarenakan kurangnya
bagi pegawai sehingga perusahaan kurang ketersediaan jumlah pegawai yang memadai,
memberikan sanksi kepada pegawai yang tidak serta kurangnya komitmen petugas dalam
menggunakan perlengkapan keselamatan kerja. menggunakan fasilitas pendukung yang
6. Inspeksi, investigasi kecelakaan, dan evaluasi disediakan perusahaan, selain itu masih
Berdasarkan hasil penelitian diketahui kurangnya keterlibatan seluruh unsur di dalam
bahwa dalam melaksanakan program perusahaan dalam pelaksanaan penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa program K3.
perusahaan belum optimal dalam melaksanakan 3. Komite-komite keselamatan
Inspeksi, investigasi kecelakaan, dan evaluasi hal Berdasarkan hasil penelitian diketahui
ini dibuktikan dengan adanya permasalahan bahwa adanya hambatan-hambatan dalam
seperti masih kurangnya kurangnya pengawas melaksanakan program keselamatan dan
memberikan masukan terkait hasil kesehatan kerja karena kurangnya dukungan
pengawasannya sehingga menyebabkan komite-komite keselamatan yang dibentuk
perusahaan belum dapat memberikan masukan- perusahaan dalam mengurangi resiko terjadinya
masukan kepada pegawai serta kurangnya kecelakaan kerja hal ini dibuktikan dengan
dilakukan pengawasan secara rutin terhadap komite kurang mengawasi kegiatan-kegiatan
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh yang dilaksanakan oleh pegawai secara rutin
pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan dan selain itu komite keselamatan kerja belum
masih adanya pegawai yang kurang memiliki memberi masukan-masukan kepada pihak
kesadaran dalam bekerja sehingga kurang perusahaan sehingga masing-masing bagian
menggunakan perlengkapan keselamatan dalam belum menjalankan prosedur kerja yang aman
bekerja selain itu masih adanya pegawai yang sesuai dengan tujuan dalam meningkatkan
kurang memperhatikan penggunaan perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja, selain itu
keselamatan kerja sehingga masih ada pegawai selama ini perusahaan kurang menindaklanjuti
yang tidak menggunakan perlengkapan masukan yang disampaikan oleh komite
keselamatan kerja dalam bekerja. keselamatan kerja terkait dengan program K3
2. Hambatan-hambatan Pelaksanaan yang telah dilaksanakan sehingga hasil temuan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di yang dilakukan belum dapat diperbaiki oleh
PT Pelita Citra Mandiri selaku vendor perusahaan.
pada PT PLN (Persero) Rayon Ciamis
Berdasarkan hasil penelitian diketahui
adanya hambatan-hambatan dalam pelaksanaan 1. Pelatihan keselamatan dan komunikasi
keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT Berdasarkan hasil penelitian diketahui
Pelita Citra Mandiri selaku vendor pada PT PLN bahwa dalam melaksanakan program
(Persero) Rayon Ciamis yang antara lain sebagai keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa
berikut : adanya hambatan-hambatan perusahaan dalam
1. Tanggung jawab kesehatan, keselamatan dan melaksanakan pelatihan keselamatan dan
keamanan komunikasi hal ini dikarenakan masih kurangnya

79
pemahaman pegawai dalam menggunakan dengan meningkatkan kesadaran pegawai untuk
fasilitas keselamatan kerja selain itu kurangnya mengikuti program BPJS ketenagakerjaan
keaktifan pegawai dalam mengikuti pengarahan sehingga dapat membantu kesulitan perusahaan
terkait program keselamatan dan kesehatan kerja apabila terdapat pegawai yang celaka dan
sehingga menyebabkan perusahaan kesulitan meningkatkan keikutsertaan pegawai dalam
dalam membantu meningkatkan pemahaman mengikuti kegiatan pengarahan dalam
pegawai. menggunakan alat keselamatan kerja.
2. Motivasi keselamatan pegawai dan insentif 2. Komitmen dan Budaya Keselamatan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui Organisasi
bahwa dalam melaksanakan program Berdasarkan hasil penelitian diketahui
keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa bahwa adanya upaya-upaya dalam mengatasi
adanya hambatan-hambatan perusahaan dalam hambatan-hambatan dalam melaksanakan
memberikan motivasi keselamatan pegawai dan program keselamatan dan kesehatan kerja
insentif hal ini dikarenakan masih kurangnya diketahui bahwa upaya perusahaan dalam
kesadaran pegawai dalam mentaati ketentuan memiliki komitmen dan budaya keselamatan
yang ditetapkan oleh perusahaan sehingga masih organisasi adalah dengan berupaya menyediakan
adanya pegawai yang tidak menggunakan fasilitas pendukung yang disediakan perusahaan
perlengkapan keselamatan dalam bekerja selain sehingga dapat membantu pegawai dalam
itu kurangnya kepala satuan kerja melaporkan memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan
pegawai yang tidak menggunakan alat atau yang ditentukan, selain itu perusahaan
perlengkapan keselamatan kerja pada saat bekerjasama dengan dokter perusahaan untuk
melaksanakan tugasnya. berjaga sehingga selalu siap di tempat untuk
3. Inspeksi, investigasi kecelakaan, dan evaluasi menangani pegawai yang mengalami gangguan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui kesehatan
bahwa dalam melaksanakan program 3. Komite-komite keselamatan
keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa Berdasarkan hasil penelitian diketahui
perusahaan mengalami hambatan-hambatan bahwa adanya upaya-upaya dalam mengatasi
sehingga tidak dapat melaksanakan Inspeksi, hambatan-hambatan dalam melaksanakan
investigasi kecelakaan, dan evaluasi dengan baik program keselamatan dan kesehatan kerja dengan
hal ini disebabkan oleh kurangnya pengawas meminta dukungan komite-komite keselamatan
memberikan masukan terkait hasil yang dibentuk perusahaan dalam mengurangi
pengawasannya, kurangnya dilakukan resiko terjadinya kecelakaan kerja hal ini
pengawasan secara rutin terhadap kegiatan- dilakukan dengan upaya meminta komite
kegaitan yang dilaksanakan oleh pegawai dalam keselamatan kerja yang dibentuk dapat
menyelesaikan pekerjaan dan masih adanya meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja
pegawai yang kurang memiliki kesadaran dalam dengan meningkatkan pengawasan terhadap
bekerja sehingga kurang menggunakan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh
perlengkapan keselamatan dalam bekerja. pegawai secara rutin selain itu komite
3. Upaya-upaya dalam mengatasi hambatan- keselamatan kerja diminta mengumpulkan data
hambatan Pelaksanaan Keselamatan dan untuk menyesuaikan situasi kerja aman dan
Kesehatan Kerja (K3) di PT Pelita Citra selamat serta memberi masukan-masukan kepada
Mandiri selaku vendor pada PT PLN pihak perusahaan sehingga masing-masing
(Persero) Rayon Ciamis bagian dapat menjalankan prosedur kerja yang
Berdasarkan hasil penelitian diketahui aman sesuai dengan tujuan dalam meningkatkan
adanya hambatan-hambatan dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja.
keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT 4. Pelatihan keselamatan dan komunikasi
Pelita Citra Mandiri selaku vendor pada PT PLN Berdasarkan hasil penelitian diketahui
(Persero) Rayon Ciamis yang antara lain sebagai bahwa dalam melaksanakan program
berikut : keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa
1. Tanggung jawab kesehatan, keselamatan dan adanya upaya-upaya yang dilaksanakan dalam
keamanan melaksanakan pelatihan keselamatan dan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui komunikasi yaitu dengan berusaha menanamkan
bahwa adanya upaya-upaya dalam mengatasi kebiasaan dan cara bekerja yang aman bagi
hambatan-hambatan perusahaan untuk semua pegawai dengan melakukan pengawaasan
bertanggungjawab dalam memberikan jaminan secara teratur untuk dapat memastikan bahwa
keselamatan dan kesehatan bagi pegawai dalam faktor-faktor yang dapat membahayakan
bekerja hal ini dilakukan oleh perusahaan keselamatan dan kesehatan kerja dapat terdeteksi

80
setiap saat serta dilakukan pemeriksaan terhadap meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja,
peralatan yang biasa digunakan sehingga dapat perusahaan kurang memberikan jaminan
diketahui dengan cepat apabila ada peralatan keselamatan kerja kepada pegawai karena
yang rusak. jaminan keselamatan kerja di tanggung oleh
5. Motivasi keselamatan pegawai dan insentif BPJS ketenagakerjaan sedangkan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui tanggungjawab perusahaan masih kurang
bahwa dalam melaksanakan program bagi pegawai yang mengalami kecelakaan
keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa serta kurangnya melakukan investigasi
adanya upaya-upaya dalam mengatasi hambatan- terhadap kejadian kecelakaan yang dialami
hambatan perusahaan dalam memberikan oleh pegawai. Begitu pula berdasarkan hasil
motivasi keselamatan pegawai dan insentif hal ini observasi penulis diketahui bahwa
dilakukan dengan upaya Meningkatkan pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan
kesadaran pegawai dalam mentaati ketentuan Kerja (K3) di PT Pelita Citra Mandiri selaku
yang ditetapkan oleh perusahaan sehingga vendor pada PT PLN (Persero) Rayon Ciamis
pegawai yang mengalami kecelakaan dalam belum dilaksanakan dengan baik hal ini
bekerja dapat ditindaklanjuti dengan baik dan terlihat dari masih adanya pegawai yang
memberikan insentif kepada pegawai apabila kesulitan dalam memperoleh jaminan K3
dalam kurun waktu tertentu tidak terjadi karena perusahaan kurang memfasilitasi
kecelakaan dalam bekerja. kepada pihak BPJS ketenagakerjaan dalam
6. Inspeksi, investigasi kecelakaan, dan evaluasi melakukan pengurusan asuransi kecelakaan,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui perusahaan kurang menyediakan peralatan
bahwa dalam melaksanakan program dan perlengkapan keselamatan kerja yang
keselamatan dan kesehatan kerja diketahui bahwa biasa digunakan, pembentukan tim pengawas
perusahaan berupaya mengatasi hambatan- kurang mempertimbangkan kompetensi yang
hambatan dalam melaksanakan Inspeksi, dibutuhkan serta komite keselamatan kerja
investigasi kecelakaan, dan evaluasi yaitu kurang memiliki kemampuan dalam
dengan berusaha meminta pengawas memberikan mengantisipasi terjadinya kecelakaan kerja
masukan terkait hasil pengawasannya sehingga dan kurangnya dilakukan investigasi secara
menyebabkan perusahaan dapat memberikan menyeluruh terhadap kejadian kecelakaan
masukan-masukan kepada pegawai serta yang dialami oleh pekerja.
meminta dilakukan pengawasan secara rutin 2. Hambatan-hambatan pelaksanaan
terhadap kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT
oleh pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan. Pelita Citra Mandiri selaku vendor pada PT
PLN (Persero) Rayon Ciamis seperti masih
E. KESIMPULAN DAN SARAN kurangnya kesadaran pegawai dalam
1. Kesimpulan melaksanakan program keselamatan dan
Berdasarkan hasil penelitian tentang kesehatan kerja sehingga masih adanya
Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pegawai yang tidak menggunakan
(K3) di PT Pelita Citra Mandiri selaku vendor perlengkapan kerja, keterbatasan anggaran
pada PT PLN (Persero) Rayon Ciamis, maka yang dimiliki perusahaan sehingga belum
penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : dapat menjamin semua pegawai dalam
1. Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan memperoleh jaminan keselamatan dan
Kerja (K3) di PT Pelita Citra Mandiri selaku kesehatan kerja, masih kurangnya kerjasama
vendor pada PT PLN (Persero) Rayon Ciamis yang terjalin antara perusahaan dengan
belum dilaksanakan sesuai dengan pendapat pegawai dalam melaksanakan program K3
menurut Mathis dan Jackson (2009:58), sehingga permasalahan yang terjadi belum
karena terdapat beberapa aspek dalam dapat diselesaikan. Begitu pula berdasarkan
program keselamatan dan kesehatan kerja hasil observasi penulis diketahui bahwa
yang belum dilaksanakan seperti masih hambatan-hambatan pelaksanaan
kurangnya tanggungjawab perusahaan dalam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT
melengkapi berbagai peralatan dan Pelita Citra Mandiri selaku vendor pada PT
perlengkapan keselamatan kerja bagi PLN (Persero) Rayon Ciamis yang antara
pegawai, kurangnya pemberian hukuman lain kurangnya perusahaan memberikan
terhadap pegawai yang melanggar ketentuan jaminan keselamatan dan kesehatan kerja,
pelaksanaan program KG, keberadaan komite masih kurangnya kesadaran pegawai dalam
keselamatan kerja kurang memberikan membantu melaksanakan program
masukan kepada perusahaan dalam keselamatan dan kesehatan kerja di dalam

81
perusahaan serta kurangnya kerjasama yang merugikan baik bagi individu pegawai
terjalin antara pengawas dan satuan kerja maupun untuk perusahaan sendiri.
dengan perusahaan dalam melakukan 2. Untuk mengatasi berbagai hambatan-
evaluasi pelaksanaan program keselamatan hambatan dalam pelaksanaan program
dan kesehatan kerja. keselamatan dan kesehatan kerja sebaiknya
3. Hambatan-hambatan pelaksanaan perusahaan meningkatkan kesadaran pegawai
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di PT dalam bekerja sehingga dapat menggunakan
Pelita Citra Mandiri selaku vendor pada PT peralatan keselamatan dalam bekerja serta
PLN (Persero) Rayon Ciamis seperti perusahaan sebaiknya meningkatkan
meningkatkan kesadaran pegawai dalam kerjasama dengan semua pegawai sehingga
melaksanakan program keselamatan dan program keselamatan dan kesehatan kerja
kesehatan kerja sehingga pegawai dapat dapat dicapai.
menggunakan perlengkapan kerja, 3. Sebaiknya perusahaan melakukan upaya
mengoptimalkan anggaran yang dimiliki seperti perusahaan memberikan jaminan
perusahaan sehingga dapat menjamin semua keselamatan dan kesehatan kerja dengan
pegawai dalam memperoleh jaminan membayar premi asuransi bagi semua
keselamatan dan kesehatan kerja, pegawai sehingga semua pegawai dapat
Meningkatkan kerjasama yang terjalin antara menikmati program BPJS Ketenagakerjaan,
perusahaan dengan pegawai dalam Meningkatkan kesadaran pegawai dalam
melaksanakan program K3 sehingga membantu melaksanakan program
permasalahan yang terjadi dapat diselesaikan. keselamatan dan kesehatan kerja di dalam
Begitu pula berdasarkan hasil observasi perusahaan serta meningkatkan kerjasama
penulis diketahui bahwa adanya upaya-upaya yang terjalin antara pengawas dan satuan
dalam mengatasi hambatan-hambatan kerja dengan perusahaan dalam melakukan
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan evaluasi pelaksanaan program keselamatan
Kerja (K3) di PT Pelita Citra Mandiri selaku dan kesehatan kerja.
vendor pada PT PLN (Persero) Rayon Ciamis
yang antara lain perusahaan memberikan DAFTAR PUSTAKA
jaminan keselamatan dan kesehatan kerja
dengan membayar premi asuransi bagi semua Sumber buku :
pegawai sehingga semua pegawai dapat Mangkunegara. 2004. Manajemen Sumber Daya
menikmati program BPJS Ketenagakerjaan, Manusia. Perusahaan. Bandung, PT.
Meningkatkan kesadaran pegawai dalam Remaja Rosdakarya.
membantu melaksanakan program Marwansyah. 2013. Manajemen Sumber Daya
keselamatan dan kesehatan kerja di dalam Manusia. Bandung : Alfabeta.
perusahaan serta meningkatkan kerjasama Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya
yang terjalin antara pengawas dan satuan Manusia. Bandung: Mandar Maju.
kerja dengan perusahaan dalam melakukan Pasolong. 2013. Teori Administrasi Publik.
evaluasi pelaksanaan program keselamatan Bandung: Alfabeta.
dan kesehatan kerja. Salami, I.R.S, dkk. 2015. Kesehatan Dan
2. Saran Keselamatan Lingkungan Kerja.
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian Yogyakarta: Gadjah Mada University
maka penulis menyampaikan saran sebagai Press
berikut : Sedarmayanti. 2011. Tata Kerja dan
1. Perusahaan sebaiknya meningkatkan Produktivitas Kerja : Suatu Tinjauan
tanggungjawabnya dalam pelaksanaan Dari Aspek Ergonomi Atau Kaitan
program keselamatan dan kesehatan kerja Antara Manusia Dengan Lingkungan
dengan menyediakan berbagai peralatan dan Kerjanya. Cetakan Ketiga. Bandung:
perlengkapan keselamatan kerja bagi Mandar Maju.
pegawai selain itu perusahaan meningkatkan Suyadi. 2002. Manajemen Sumber Daya
pemberian jaminan keselamatan dan Manusia: Kebijakan. Kinerja Karyawan.
kesehatan kerja bagi semua pegawai Edisi 1. Cetakan Kedelapan. Yogyakarta:
sehingga pegawai merasa nyaman dan tenang BPFE.
dalam bekerja, selain itu sebaiknya Wilson. 2012. Manajemen Sumber Daya
perusahaan memberikan sanksi yang tegas Manusia. Jakarta: Erlangga.
kepada pegawai yang tidak menggunakan
peralatan keselamatan kerja karena dapat

82
Sumber undang-undang: Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan setiap pekerja/buruh
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor mempunyai hak untuk memperoleh
PER.05/MEN/1996 tentang sistem perlindungan atas :keselamatan dan
manajemen keselamatan dan kesehatan kesehatan kerja.
kerja. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Kesehatan dinyatakan bahwa upaya
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor kesehatan dan keselamatan kerja (K3).
PER.08/MEN/VII/2010 tentang Alat
Pelindung Diri.

83

Anda mungkin juga menyukai