Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Perawatan Metode Kangguru

Sub Topik :Pengertian, Tujuan, Kiriteria Bayi yang Diberikan Metode


Kangguru, Cara melakukan Perawatan Metode Kangguru,
Prosedur, Tanda Bahaya pada Bayi saat Perawatan Metode
Kangguru.
Sasaran : Orang tua bayi yang dirawat di ruang Perinatalogi RSUD
Banjarbaru

Tempat : Ruang Merpati (Nifas) RSUD Banjarbaru

Hari/Tanggal : Kamis, 24 Juli 2014

Pukul : 13.00-selesai WITA

Waktu : 2x15 menit

Penyuluh : Mahasiswa/i Poltekkes Banjarmasin Kelompok III

1. Riani Astuti
2. Fajar Apriansyah
3. Masdiana
4. Reja Agung Maulana
5. Dinda Ayu Sholiha
6. M. Fahrin Nizami
I. Analisa Data
A. Kebutuhan peserta didik
Pasien ruang Bayi di RSUD Banjarbaru mempunyai karakteristik bervariasi.
Berdasarkan hasil survey, dapat dilihat bahwa pada umumnya pasien yang
dirawat di ruang Bayi adalah bayi BBLR dengan masa kehamilan kurang
bulan sampai cukup bulan. Pada hari Senin, 21 Juli 2014 terdapat 8 bayi.
Bila dilihat dari berat badannya, 5 bayi kategori BBLR dan 3 bayi kategori
berat badannya normal. Maka dari itu perlu diadakan penyuluhan agar para
orang tua terutama ibu walaupun tidak memiliki bayi dengan BBLR.
Penyuluhan dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan kepada
orang tua yang belum atau kurang mengetahui dan mengerti tentang
tindakan perawatan Metode Kangguru.

B. Karakteristik peserta didik


Seluruh Orang Tua bayi yang dirawat di Ruang Cendrawasih (Perinatalogi)
RSUD Banjarbaru.

II. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Perawatan Metode Kangguru
selama 2x15 menit diharapkan para orang tua pasien di Ruang Cendrawasih
RSUD Banjarbaru dapat mengerti dengan baik mengenai kompres.

III. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang Perawatan Metode Kangguru
selama 2x15 menit , diharapkan para orang tua pasien di Ruang Cendrawasih
RSUD Banjarbaru mampu:
a. Menjelaskan pengertian perawatan metode kangguru dengan benar
b. Menyebutkan 3 dari manfaat dari Perawatan Metode Kangguru
c. Menyebutkan 2 dari 5 kiriteria Bayi yang Diberikan Metode Kangguru
d. Menjelaskan Cara melakukan Perawatan Metode Kangguru
e. Menjelaskan Prosedur Perawatan Metode Kangguru
f. Menyebutkan Tanda Bahaya pada Bayi saat Perawatan Metode Kangguru.
IV. Materi (terlampir)
a. Pengertian Perawatan Metode Kangguru
b. Tujuan Perawatan Metode Kangguru
c. Kiriteria Bayi yang Diberikan Metode Kangguru,
d. Cara melakukan Perawatan Metode Kangguru
e. Prosedur Perawatan Metode Kangguru
f. Tanda Bahaya pada Bayi saat Perawatan Metode Kangguru.

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi

VI. Media
1. Leaflet
2. Flip Chart

VII. KegiatanPenyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab salam
5 menit  Perkenalan  Menyetujui
 Memberitahu kontrak kesepakatan waktu
waktu pelaksanaan penkes
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan dan
tentang pemberian memperhatikan selama
penkes, TIU dan TIK proses penkes
 Menyebutkan materi
yang akan diberikan
2. Pelaksanaan  Menanyakan kepada  Menjawab pertanyaan
20 menit orang tua anak di Ruang penyuluh.
Cendrawasih tentang  Mendengarkan dan
Perawatan Metode memperhatikan
Kangguru menurut selama penyuluh
pengetahuan pengunjung. menyampaikan materi.
 Penyuluh menjelaskan  Menanyakan hal-hal
materi tentang: yang tidak dimengerti
a. Pengertian Perawatan dari materi yang telah
Metode Kangguru disampaikan penyuluh.
b. Tujuan Perawatan
Metode Kangguru
c. Kiriteria Bayi yang
Diberikan Metode
Kangguru,
d. Cara melakukan
Perawatan Metode
Kangguru
e. Prosedur Perawatan
Metode Kangguru
f. Tanda Bahaya pada
Bayi saat Perawatan
Metode Kangguru.
 Penyuluh memberi
kesempatan kepada salah
satu oarngtua untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dimengerti dari
materi yang telah
dijelaskan mengenai
pemberian Perawatan
Metode Kangguru.
3. Penutup  Memberikan pertanyaan  Menjawab pertanyaan
5 menit kepada sasaran tentang yang diajukan
materi yang sudah penyuluh.
disampaikan.  Mendengarkan dan
 Menyimpulkan meteri memperhatikan
penyuluhan. penyampaian
 Menutup acara dengan kesimpulan.
mengucapkan salam serta  Menjawab salam.
terimakasih kepada
sasaran yang telah
berpartisipasi.

VIII. Evaluasi
Bentuk tes tanya jawab lisan diakhir penyuluhan yaitu:
a. Jelaskan pengertian perawatan metode kangguru dengan benar !
b. Sebutkan 3 dari manfaat dari Perawatan Metode Kangguru !
c. Sebutkan 2 dari 5 kiriteria Bayi yang Diberikan Metode Kangguru
d. Jelaskan Cara melakukan Perawatan Metode Kangguru
e. Jelaskan Prosedur Perawatan Metode Kangguru
f. Sebutkan Tanda Bahaya pada Bayi saat Perawatan Metode Kangguru.

IX. Referensi

http://ewelayf.blogspot.com/2011/09/perawatan-metode-kangguru-kmc.html

MATERI TERLAMPIR
“Perawatan Metode Kangguru”
1. Pengertian Metode Kangguru
  Meski menggunakan nama kangguru, metode ini bukan berasal dari
Australia. Rey dan Martinez dari Kolumbia yang pertama kali
memperkenalkan metode ini pada tahun 1979. Dinamakan kangaroo mother
care karena metode ini meniru perilaku binatang asal Australia yang
menyimpan anaknya dikantung perutnya (HTAI, 2008).
   Perawatan metode kangguru adalah perawatan untuk bayi berat badan
lahir rendah dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit
ibu (skin-to-skin contact). Metode ini sangat tepat dan mudah dilakukan guna
mendukung kesehatan dan keselamatan bayi dengan BBLR.Prinsip dasar
Perawatan metode kangguru adalah mengganti perawatan bayi berat lahir
rendah (BBLR) dalam inkubator dengan metode kangguru. Hal ini disebabkan
karena kurangnya fasilitas terutama inkubator dan tenaga kesehatan perawatan
BBLR, penggunaan inkubator memiliki keterbatasan yaitu memerlukan tenaga
listrik (Mitayani, 2009).
      
2. Manfaat Perawatan metode kangguru
 Menurut HTAI (2008), manfaat Perawatan metode kangguru adalah
sebagai berikut :
a. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi bayi
Dari berbagai penelitian menyebutkan bahwa manfaat perawatan metode
kangguru pada bayi adalah sebagai berikut :
1) Suhu tubuh bayi, denyut jantung dan frekuensi pernapasan relatif
terdapat dalam batas normal
2) BBLR lebih cepat mencapai suhu yang 36,5° C terutama dalam waktu 1
jam pertama.
3) ASI selalu tersedia dan mudah didapatkan sehingga memperkuat sistem
imun bayi karena meningkatnya produksi ASI.
4) Kontak dengan ibu menyebabkan efek yang menenangkan sehingga
menurunkan stres ditandai dengan kadar kortisol yang rendah.
5) Menurunkan respon nyeri fisiologis dan perilaku yang ditandai dengan
waktu pemulihan yang lebih singkat.
6) Meningkatkan berat badan dengan lebih cepat.
7) Meningkatkan ikatan bayi-ibu.
8) Memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan perkembangan kognitif
yang dilihat dari lebih tingginya skor Indeks Perkembangan Mental
Bayley.
9) Waktu tidur menjadi lebih lama yang antara lain ditandai dengan jumlah
waktu   terbangun yang lebih rendah.
10) Menurunkan infeksi nosokomial, penyakit berat, atau infeksi
saluran pernapasan bawah.
11) Memperpendek masa rawat.
12) Menurunkan risiko kematian dini pada bayi.
13) Memperbaiki pertumbuhan pada bayi prematur.
14) Dapat menjadi intervensi yang baik dalam mengangani kolik.
15) Memiliki pengaruh positif dalam perkembangan motorik bayi.
16) Kelangsungan hidup pada bayi BBLR lebih cepat membaik pada
kelompok PMK daripada bayi dengan metode konvensional pada 12 jam
pertama dan seterusnya.
17) Bayi yang sangat prematur tampaknya memiliki mekanisme
endogen yang diakibatkan oleh kontak antara kulit ibu dan bayi dalam
menurunkan respon nyeri.
18) Waktu pemulihan yang lebih singkat pada PMK secara klinis
penting dalam mempertahankan homeostasis.

b. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi ibu


 Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa metode kangguru
mempermudah pemberian ASI, ibu lebih percaya diri dalam merawat bayi,
hubungan lekat bayi-ibu lebih baik, ibu sayang kepada bayinya, pengaruh
psikologis ketenangan bagi ibu dan keluarga (ibu lebih puas, kurang merasa
stres) (Anderson 1991, Tessier dkk 1998, Conde-Agudelo, Diaz-Rosello &
Belizan 2003, Kirsten, Bergman & Hann 2001). Pada penelitian lain juga
melaporkan adanya peningkatan produksi ASI, peningkatan lama menyusui
dan kesuksesan dalam menyusui (Yanuarso, 2000).
c. Manfaat Perawatan Metode Kangguru bagi ayah
Selain memberikan manfaat bagi bayi dan ibu, ternyata Perawatan Metode
Kangguru juga mempunyai manfaat bagi ayah yaitu ayah memainkan
peranan yang lebih besar dalam perawatan bayinya dan meningkatkan
hubungan antara ayah-bayinya.

3. Kriteria Bayi Yang Diberikan Perawatan metode kangguru


Beberapa kriteria bayi yang dapat diberikan Perawatan metode kangguru
antara lain :
a. Bayi dengan berat lahir kurang dari 2500 gram
b. Tidak terdapat kelainan atau penyakit menyertai
c. Refleks isap dan koordinasi menelan baik
d. Suhu tubuh stabil
e. Kesiapan dan keikutsertaan orang tua, ini sangat mendukung dalam
keberhasilan (Roesli, 2001).
4. Cara Melakukan Perawatan metode kangguru
a. Beri bayi topi, popok, dan kaos kaki
b. Letakkan bayi di antara payudara ibu, dengan posisi tegak langsung ke kulit
ibu dan pastikan kepala bayi sudah terfiksasi pada dada ibu. Posisikan bayi
dengan siku dan tungkai tertekuk, kepala dan dada bayi terletak di dada ibu
dengan kepala agak sedikit mendongak atau ekstensi.
c. Dapat pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu, dan
bayi diletakkan di antara payudara ibu, baju ditangkupkan, kemudian ibu
memakai selendang yang dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
d. Bila baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dapat digunakan handuk atu kain
lebar yang elastik atau kantong yang dibuat sedemikian rupa untuk menjaga
tubuh bayi.
e. Ibu dapat beraktivitas dengan bebas, dapat bergerak bebas walau berdiri,
duduk, jalan, makan,dan mengobrol. Pada waktu tidur, posisi ibu setengah
duduk atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal di belakang punggung
ibu
f. Bila ibu istirahat, dapat digantikan oleh ayah atau orang lain.
(Kementerian Kesehatan RI, 2010)

5. Prosedur Perawatan Metode Kangguru


Tahapan penggunaan metode kangguru menurut Kementerian Kesehatan
RI (2010) meliputi :
a. Persiapan Ibu
1) Membersihkan daerah dada dan perut dengan cara mandi menggunakan
sabun 2-3 kali sehari
2) Membersihkan kuku dan tangan
3) Baju yang dipakai harus bersih dan hangat sebelum dipakai
4) Selama pelaksanaan Perawatan metode kangguru ibu tidak memakai bra
5) Memakai kain baju yang dapat direnggangkan atau dilonggarkan
b. Persiapan Bayi
1) Bayi jangan dimandikan, tetapi cukup dibersihkan dengan kain bersih
dan hangat.
2) Bayi perlu memakai tutup kepala atau topi dan popok selama
penggunaan metode ini.
3) Posisi bayi vertikal ditengah payudara atau sedikit kesamping kanan/kiri
sesuai dengan kenyamanan bayi dan ibu. Usahakan kulit bayi dan ibu
saling kontak.
4) Saat ibu duduk atau tidur posisi bayi tetap tegak mendekap ibu. Setelah
bayi dimasukkan ke dalam baju, ikat kain selendang di sekeliling atau
mengelilingi ibu dan bayi.

6. Komponen Perawatan metode kangguru


Menurut HTAI (2008), komponen perawatan metode kangguru terdiri dari:
a. PMK Position
Letakkan bayi diantara payudara dengan posisi tegak, dada bayi
menempel ke dada ibu.Posisi kanguru ini disebut juga dengan kontak kulit-
ke-kulit, karena kulit bayi mengalami kontak langsung dengan kulit ibu.
Posisi bayi diamankan dengan kain panjang atau pengikat lainnya.
Kepala bayi dipalingkan ke sisi kanan atau kiri, dengan posisi sedikit
tengadah (ekstensi).Tepi pengikat tepat berada di bawah kuping bayi.Posisi
kepala seperti ini bertujuan untuk menjaga agar saluran napas tetap terbuka
dan memberi peluang agar terjadi kontak mata antara ibu dan bayi.Hindari
posisi kepala terlalu fleksi atau ekstensi. Tungkai bayi haruslah dalam posisi
”kodok”; tangan harus dalam posisi fleksi.
Ikatkan kain dengan kuat agar saat ibu bangun dari duduk, bayi tidak
tergelincir.Pastikan juga bahwa ikatan yang kuat dari kain berada di setinggi
dada bayi.Perut bayi jangan sampai tertekan dan sebaiknya berada di sekitar
epigastrium ibu. Dengan cara ini bayi dapat melakukan pernapasan perut.
Napas ibu akan merangsang bayi.
Berikut adalah cara memasukkan dan mengeluarkan bayi dari baju
kanguru:
 Pegang bayi dengan satu tangan diletakkan dibelakang leher sampai
punggung bayi.
 Topang bagian bawah rahang bayi dengan ibu jari dan jari-jari lainnya
agar kepala bayi tidak tertekuk dan tidak menutupi saluran napas ketika
bayi berada pada posisi tegak.
 Tempatkan tangan yang lainnya di bawah pantat bayi.
Didalam Acta Pediatrica (2004), posisi bayi dalam posisi kanguru
diuraikan sebagai berikut. Bayi didekap erat ke dada ibu dengan dibalut
handuk katun lembut yang dilipat 2 berukuran 1 meter persegi.Balutan
handuk menutupi sampai telinga bayi dan dibawah ketiak ibu sedemikian
rupa untuk memfikasasi kepala dan dada bayi dalam posisi mendongak di
dada ibu, memberikan jalur udara terbuka optimal dan mencegah apnea
obstruktif.Panggul diposisikan fleksi dan ditempatkan dalam posisi kodok
(frog position), lengan juga dalam posisi fleksi.Sepotong kain panjang yang
melingkari pinggang ibu menjaga/ menopang bayi dari sisi bawah.
Ketika bayi telah siap untuk PMK, atur waktu yang tepat bagi ibu dan
bayi.Sesi pertama ini merupakan sesuatu yang penting dan perlu waktu serta
penuh perhatian.Sarankan pada ibu agar menggunakan pakaian yang
longgar dan ringan.Gunakan ruang khusus yang cukup hangat untuk si
bayi.Anjurkan ibu untuk membawa suami atau seorang teman pilihannya.
Ini akan memberikan semangat dan rasa aman.
Semua bayi memerlukan kasih sayang dan perawatan untuk
pertumbuhannya, akan tetapi BBLR lebih memerlukan perhatian agar dapat
berkembang normal disebabkan mereka telah kehilangan atau belum sempat
mendapatkan lingkungan intrauterin yang ideal selama berminggu-minggu
atau bahkan berbulan-bulan. Mereka bahkan sangat sensitif terhadap sinar,
suara dan tindakan yang menyakitkan selama perawatan awal.PMK adalah
metode ideal sebab bayi diayun-ayun, dipeluk, dan mendengarkan suara
ibunya saat ibu melakukan aktivitas sehari-hari.Seorang ayah pun dapat
menciptakan suasana seperti itu.Para petugas kesehatan memiliki peranan
penting guna mendorong ibu dan ayah agar mau menunjukkan perasaan dan
cinta mereka pada bayinya.
b. PMK Nutrition
Posisi kanguru sangat ideal bagi proses menyusui. PMK dapat
meningkatkan volume ASI yang dihasilkan ibu. Dengan PMK, proses
menyusui menjadi lebih lama. Segera setelah bayi menunjukkan tanda
kesiapan untuk menyusu, dengan menggerakkan lidah dan mulut, dan
keinginan untuk menghisap (seperti menghisap jari atau kulit ibunya), bantu
ibu menempatkan bayi pada posisi melekat yang dirasa cukup baik. Biarkan
bayi menghisap selama ia mau. Bayi yang kecil perlu menyusu lebih sering,
yaitu sekitar 2-3 jam.
c. PMK Support
 Bentuk dukungan pada PMK dapat berupa dukungan fisik maupun
emosional.Dukungan dapat diperoleh dari petugas kesehatan, seluruh
anggota keluarga, ibu dan masyarakat. Tanpa adanya dukungan, akan sangat
sulit bagi ibu untuk dapat melakukan PMK dengan berhasil. Wanita hamil
sebaiknya sudah diberikan informasi dan edukasi tentang PMK sejak
kunjungan antenatal pertama. Saat bayi telah lahir, ibu memerlukan
dukungan dari berbagai pihak, diantaranya berupa :
1) Dukungan emosional
Ibu memerlukan dukungan untuk melakukan PMK. Banyak ibu muda
yang mengalami keraguan yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan
bayi pertamanya sehingga membutuhkan dukungan dari keluarga,  teman
serta petugas kesehatan.
2) Dukungan fisik
Selama beberapa minggu pertama PMK, merawat bayi akan sangat
menyita waktu ibu. Istirahat dan tidur yang cukup sangat penting
peranannya pada PMK. Oleh karena itu, ibu memerlukan dukungan
untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas rumah.
3) Dukungan edukasi
Sangat penting memberikan informasi yang ibu butuhkan agar ia dapat
memahami seluruh proses PMK dan megerti bahwa PMK memang
sangat penting. Ibu harus mengetahui manfaat PMK. Hal ini membuat
PMK menjadi lebih bermakna dan akan meningkatkan kemungkinan
bahwa ibu akan berhasil menjalankan PMK baik di rumah sakit ataupun
saat di rumah.

7. Tanda Bahaya pada Bayi saat Perawatan Metode Kangguru


Selama melakukan Perawatan Metode Kangguru, ibu diajarkan juga
untuk mengawasi tanda bahaya pada bayi. Bayi yang minumnya baik dan
berada dalam dekapan ibu secara terus-menerus, biasanya mampu dengan
mudah mempertahankan suhu tubuhnya dalam batas normal (antara 36,5-
37,5°C suhu aksila), jika suhu ruangan tidak lebih rendah dari yang
direkomendasikan. Hipotermia jarang terjadi pada bayi PMK. Pengukuran suhu
tubuh bayi masih diperlukan, tetapi tidak sesering bayi yang dirawat dengan
metode konvensional. Ketika Perawatan Metode Kangguru dimulai,
pengukuran suhu ketiak dilakukan setiap 6 jam sampai stabil, terus-menerus
sampai tiga hari. Selanjutnya pengukuran hanya diperlukan dua kali sehari
(Roesli, 2006). 
Bayi yang di PMK jarang akan mengalami hipotermia (suhu <36,5 0C)
karena suhu tubuh ibu akan naik secara otomatis untuk menghangatkan
bayinya. Jika bayi kepanasan, ibu juga dapat menurunkan suhunya untuk
mendinginkan bayi. Jadi, tubuh ibu berfungsi seperti inkubator otomatis.
Frekuensi pernapasan normal pada BBLR berkisar antara 40 dan 60 kali per
menit. Kadang-kadang napasnya diselingi dengan periode apnea (tidak
bernapas). Akan tetapi jika durasinya menjadi terlalu lama (20 detik atau lebih)
dan bibir bayi menjadi biru (sianosis), denyut nadi menurun (bradikardia) dan
dia tidak dapat bernapas secara spontan, segeralah mengeluarkan bayi dari
posisi kanguru dan berikan rangsangan pernapasan. Semakin kecil atau
semakin prematur bayi tersebut, semakin lama dan semakin sering periode
apnea terjadi. Saat bayi mendekati cukup bulan, apnea semakin jarang
terjadi.Penelitian membuktikan bahwa kontak kulit dapat membuat pernapasan
semakin teratur pada bayi-bayi muda dan dapat menurunkan risiko apnea. Bila
terjadi apnea, ibu dapat memberikan rangsangan dengan cara menggosok
secara lembut punggung atau kepalanya, sampai bayi mulai bernapas kembali.
Jika tetap tidak bernapas, ibu dapat memanggil petugas kesehatan. Apabila
apnea seringkali terjadi sebaiknya cari pertolongan petugas kesehatan (Ari,
2009).
Ajari ibu untuk mengenali tanda-tanda bahaya. Tanda-tanda bahaya saat
melakukan PMK yaitu kesulitan bernapas  (dada tertarik ke dalam, merintih),
bernapas sangat cepat atau sangat lambat, serangan apnea sering dan lama, bayi
terasa dingin, sulit minum (bayi tidak lagi terbangun untuk minum), berhenti
minum atau muntah, kejang, diare, kulit menjadi kuning. Yakinkan ibu bahwa
tidaklah berbahaya bila bersin atau cegukan, buang air tiap diberi minum.

Anda mungkin juga menyukai