Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

DASAR APRESIASI PROSA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Apresiasi Prosa


Dosen Pengampu Dra. Endang Sri Widayati M. Pd.

Disusun Oleh :

Alvina Puspita N. A 200210402133


Nur Aisyah 200210402092

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
UNIVERSITAS JEMBER
2021
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan mengapresiasi karya seni tentunya bukanlah menjadi hal baru bagi
kita, seperti yang kita ketahui bahwa apresiasi secara sederhana diartikan sebagai
kegiatan menghargai sesuatu. Sesuatu yang bagaimana? Jadi sesuatu yang
dimaksud adalah hasil-hasil dari sebuah karya sastra. Seperti yang disebutkan
oleh Satinem (2018:3), beliau mendefinisikan kata apresiasi sebagai kegiatan atau
usaha merasakan dan menikmati hasil-hasil karya sastra.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, telah disebutkan bahwa apresiasi adalah
kegiatan menghargai sebuah karya sastra. Maka rumusan masalah yang timbul
adalah “Apa hakikat apresiasi karya sastra dan apa saja manfaat serta
tujuannya?”.

1.3 Tujuan
Tujuan dari adanya makalah ini adalah untuk memberi pembaca pengetahuan
mengenai hakikat apresiasi karya sastra, manfaat serta tujuan dari adanya
apresiasi karya sastra.

1.4 Manfaat
Mengetahui lebih dalam mengenai apresiasi karya sastra.
II. PEMBAHASAN

2.1. Hakikat Apresiasi Sastra

Dalam bahasa Inggris kata apresiasi berasal dari kata appreciation yang memiliki arti
mengetahui, mengenal, dan menghargai. Saat membaca sebuah karya sastra terkadang
muncul pertanyaan-pertanyaan dalam benak pembaca. Pertanyaan-pertanyaan tersebut bisa
berupa makna kata atau istilah yang tidak dimengerti pembaca, siapa tokoh yang adda dalam
cerita, bagaimana hal aneh atau ajaib dapat terjadi dalam sebuat cerita fiksi, dan lain
sebagainya. Pertanyaan-pertanyaan inilah yang sebenarnya membawa pembaca masuk dalam
cerita sehingga dapat merasakan apa yang terjadi terhadap tokoh dalam cerita tersebut.Apa
yang dapat dirasakan pembaca itulah yang disebut dengan istilah apresiasi.

Apresiasi dalam diri seseorang tumbuh seiring dengan pengetahuan dan pemahaman
terhadap suatu karya, termasuk karya sastra. Tanpa pengetahuan dan pemahaman yang
mendalam mngenai karya sastra, maka apresiasi sastra tidak dapat tercapai. Apresiassi hanya
dapat terjadi apabila seseorang dapat memahami dan menghayati sebuah karya sastra dengan
baik. Penghayatan dan pemahaman yang baik dapat diperoleh dengan cara ‘pergaulan’
dengan karya sastra. Jadi, apresiasi sastra artinya penilaian, pemahaman, dan penghargaan
terhadap karya sastra.

Untuk dapat mengenal karya sastra dapat dilakukan dengan cara membaca,
mendengar, dan menonton. Keseriusan dan kesungguhan dalam hal tersebut dapat
menimbulkan pemahaman pada pembaca terhadap sebuah karya sastra. Saat pembaca sudah
dalam tahap memahami, maka akan memicu penghayatan. Indikator yang dapat setelah
menghayati adalah ketika bacaan, dengaran, atau tontonan dari karya sastra bersifat senang,
maka pembaca akan turut merasakan senang, begitupun sebaliknya. Jika karya sastra tersebut
bersifat sedih, maka pembaca akan merasakan sedih setelah membaca, mendengar, atau
menonton sebuah karya sastra, dan begitupun seterusnya. Pembaca akan seolah-olah melihat,
mendengar, dan merasakan dari apa yang dibacanya.

Satinem (2018:3) mendefinisikan kata apresiasi sebagai kegiatan atau usaha merasakan
dan menikmati hasil-hasil karya sastra. Selanjutnya apresiasi sastra adalah kegiatan
menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan pengertian,
penghargaan, kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra. Menurut Sayuti (2009:16)
apresiasi sastra merupakan hasil usaha pembaca dalam mencari dan menemukan nilai hakiki
karya sastra lewat pemahaman dan penafsiran sistematik yang dapat dinyatakan dalam bentuk
tertulis. Sedangkan apresiasi sastra adalah kegiatan menggauli sastra secara sungguh-sungguh
sehingga menumbuhkan pengertian, penghargaan pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang
baik terhadap karya sastra.

Dalam jangkauan yang lebih luas, apresiasi sastra dimaksudkan kematangan jiwa untuk
dapat memahami, menikmati dan memperoleh ketenangan batin dari karya sastra, sehingga
seseorangyang mampu mengaresiasi sastra secara mumpuni, artinya pembaca tersebut
mempunyai sikap batin yang positif terhadap karya sastra. Dari beberapa pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa sebenarnya apresiasi sastra merupakan sebuah kegiatan
memberikan penilain terhadap karya sastra. Saat mengapresiasi sebuah karya sastra pembaca
perlu melakukan pengamatan, penilaian, dan memberikan penghargaan terhadap karya sastra
tersebut.

2.2. Proses Apresiasi Sastra


Apresiasi merupakan kegiatan atau usaha merasakan, menikmati dan memahami hasil-
hasil karya sastra. Sepintas kegiatan ini memang terlihat mudah, tetapi sebenarnya
mengapresiasi karya sastra tidak semudah yang dibayangkan. Hal ini disebabkan karena
karya sastra mempunyai kaidah-kaidah yang unik yang tidak mudah didefinisikan. Tetapi
bukan berarti karya sastra tidak dapat diapresiasi. Dalam proses apresiasi sastra melibatkan
berbagai pengetahuan dan keterampilan, seperti keterampilan membaca, keterampilan
menyimak, dan keterampilan menulis. Aminuddin mengemukakan bahwa dalam proses
menghargai, menilai, dan menikmati karya seni, maka proses ini melibatkan tiga aspek yaitu
aspek kognitif, aspek emotif, dan dan aspek evaluatif.

Aspek kognitif merupakan aspek yang melibatkan intelektual pembaca dalam upaya
memahami unsur-unsur kesusastraan yang bersifat objektif. Unsur-unsur yang bersifat
objektif dapat berupa unsur-unsur yang membangun karya sastra dari dalam (unsur instriksik)
dan unsur-unsur yang ada di luar karya sastra(unsur ekstrinsik). Unsur instrinsik yang bersifat
objektif itu misalnya tulisan serta aspek bahasa dan struktur wacana dalam hubungannya
dengan hubungan makna yang tersurat. Sedangkan unsur ekstrinsik berupa biografi
pengarang, latar proses kreatif penciptaan, maupun latar sosial-budaya yang menunjang teks
sastra.

Aspek emotif berkaitan dengan keterlibatan unsur emosi pembaca dalam usaha untuk
memahami unsur-unsur keindahan dalam karya sastra yang dibaca yang bersifat subjektif.
Unsur subjektif tersebut dapat berupa bahasa paparan serta unsur-unsur signifikan tertentu,
misalnya penampilan tokoh dan setting yang bersifat metaforis.

Unsur evaluatif adalah unsur yang berhubungan dengan kemampuan apresiator dalam
memberikan penilaian tentang baik-buruk, indah tidaknya sebuah karya sastra, dan berbagai
penilaian lainnya yang tidak harus hadir dalam sebuah kritik sastra, tetapi secara personal
cukup dimiliki oleh pembaca. Artinya keterlibatan unsur penilaian dalam hal ini masih
bersifat umum, sehingga pembaca yang mampu memberikan respon kepada teks sastra yang
dibaca sampai pada tamap pemahaman, penghayatan, sekaligus mampu memberikan
penilaian terhadap karya sastra.

2.3. Tujuan Apresiasi Sastra


Secara umum, tujuan apresiasi adalah untuk memberikan edukasi kepada pembaca atau
penikmat karya sastra agar mengetahui apa, bagaimana, serta alasan sebuah karya sastra
diciptakan. Dengan demikian, pembaca dapat menghayati dan memberikan penilaian
terhadap suatu karya sastra yang digaulinya. Seseorang yang membaca karya sastra tentu
bertujuan untuk memahami dan mengerti tema atau makna yang terkandung dalam karya
sastra yang dibacanya. Makna dalam karya sastra tersebut hanya bisa ditemukan ketika
pembaca belajar memahami berbagai aspek yang membangun karya sastra.

Gasong (2019:6) merincikan tujuan apresiasi sastra sebagai berikut:

a. Memperluas budi pekerti (kepekaan perasaan). Sering membaca dan bergaul dengan
sebuah karya sastra akan membuat kepekaan perasaan semakin tajam.
b. Peduli dengan sesama. Karya sastra selalu membicarakan tentang kemanusiaan.
Dengan memberikan apresiassi terhadap karya sastra, maka akan menambah
kepedulian terhadap sesama.
c. Menumbuhkan sifat manusiawi (berperikemanusiaan).

2.4. Manfaat Apresiasi Sastra


Orang lain (yang tidak bergelut di bidang sastra) mungkin menganggap bahwa
membaca sebuah karya sastra atau melakukan sebuah kegiatan apresiasi terhadap karya sastra
merupakan melakukan hal yang sia-sia dan hanya menghabiskan waktu saja karena sedang
membaca khayalan, namun tidak demikian adanya. Membaca dan mengapresiasi sastra
memiliki banyak manfaat,berikut beberapa manfaat dari adanya apresiasi puisi:
a. Mendapat hiburan. Hal itu terjadi karena dari cerita rekaan/prosa-fiksi orang
mendapat hiburan.
b. Membantu pembaca untuk lebih memahami kehidupan dan memperkaya pandangan-
pandangan kehidupan. Dalam karya prosa sesungguhnya pengarang menyuguhkan
kembali hasil pengalamannya kepada pembaca. Pengalaman yang ia suguhkan
adalah pengalaman yang lebih tajam dan dalam. Dengan demikian, ketika pembaca
membaca karya prosanya, ia mendapatkan suatu pandangan baru tentang kehidupan
yang memperkaya terhadap kehidupan yang ia kenal sehari-hari. Dalam kaitan ini,
karya prosa sesungguhnya membantu pembaca untuk lebih memahami kehidupan
dan memperkaya pandangan-pandangan tentang kehidupan.
c. Memperkaya dan mempertajam kepekaan sosial, budaya, religi, dan batin. Intensitas
dalam membaca karya prosa, pada gilirannya akan mempertajam kepekaan sosial,
kepekaan religi, kepekaan budaya, dll. Kepekaan ini dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
d. Mengasah kepribadian dan memperhalus budi pekerti. Adanya kaitan moral dengan
karya sastra turut menyumbangkan manfaat dalam berapresiasi. Dalam karya sastra
terkandung nilai-nilai moral. Nilai-nilai moral tersebut merupakan cerminan
kehidupan sehari-hari.
e. Memperkaya kemampuan berbahasa. Media pengungkapan karya prosa adalah
bahasa. Dalam menyajikan cerita dalalm karyanya, pengarang akan berupaya
menyuguhkannya dalam bahasa yang dapat menyentuh jiwa pembacanya. Untuk
mencapai hal itu, para pengarang beupaya mengolah bahasa dengan sebaik-baiknya
dan sedalam-dalamnya agar apa yang mereka inginkan dapat sampai ke hati
pembaca. Dengan membaca karya yang telah mengandung bahasa yang terolah
tersebut, pembaca diperkaya bahasanya, diperkaya rasa bahasanya, dan sebagainya.
III. PENUTUP

3.1. Simpulan
Kesimpulan dari makalah ini mengenai materi ini adalah apresiasi sastra merupakan
sebuah kegiatan memberikan penilain terhadap karya sastra. Dalam proses apresiasi
melibatkan tiga aspek yaitu aspek kognitif, aspek emotif, dan dan aspek evaluatif.Secara
umum, tujuan apresiasi adalah untuk memberikan edukasi kepada pembaca atau penikmat
karya sastra agar mengetahui apa, bagaimana, serta alasan sebuah karya sastra
diciptakan.Sementara itu manfaat yang diperoleh ketika mengapresiasi sastra adalah mampup
memperkaya kemampuan berbahasa dan menjafi hiburan bagi orang yang mengapresiasi.

3.2. Saran
Adanya makalah Dasar Apresiasi Sastra ini sebaiknya digunakan sebagai bahan
referensi untuk memperdalam wawasan pembaca mengenai dasar-dasar dalam mengapresiasi
karya sastra untuk kemudian diterapkan dalam Apresiasi Prosa. Kami menyarankan pembaca
agar memperkaya referensi dari berbagai sumber mengenai materi apresiasi sastra. Kami
menyadari bahwa makalah ini msih jauh dari kata sempurna oleh karena itu kami mengharap
kritik dan sasran yang membangun dari pembaca untuk evaluasi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Aminudin. 2000. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Aglesindo.

Satinem. 2019. Apresiasi Prosa Fiksi: Teori, Metode, Dan Penerapannya. Yogyakarta:
Deepublish.

Gasong, Dina. 2019. Apresiasi Sastra Indonesia. Yogyakarta:Deepublish.

Anda mungkin juga menyukai