Rafiqa Zahra Farhan 1810112089 - Makalah Uas Pasar Modal 3.2
Rafiqa Zahra Farhan 1810112089 - Makalah Uas Pasar Modal 3.2
OLEH :
RAFIQA ZAHRA FARHAN
1810112089
HUKUM PASAR MODAL 3.2
Dosen Pengampu :
SHAFIRA HIJRIYA,S.H.,M.H
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “DAMPAK COVID-
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas pengganti ujian akhir semester pada mata kuliah Hukum Pasar Modal. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Dampak Covid-19
Terhadap Bursa Efek di Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Semoga
Makalah ini dapat memberikan informasi dan menambah wawasan di dalam Hukum Pasar
Modal.
Penulis menyadari, makalah yang penulis tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi
Demikian yang dapat penulis sampaikan, akhir kata, semoga makalah ini dapat
Penulis
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
B. Tinjauan Covid-19
1. Pengertian Covid-19
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kasus covid-19 muncul pertama kali di Wuhan, Cina, pada akhir tahun 2019.
Penyebaran pandemi virus ini begitu cepat dari manusia ke manusia, dari satu Negara ke
Negara lain, sehingga menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Masuknya kasus
Untuk mencegah, atau setidaknya menekan, laju penularan sejumlah negara utama
Tranportasi darat dan laut juga dibatasi. Sejumlah industri berhenti berproduksi.
Pergarakan manusia juga dicegah antar negara, antar provisi, antar wilayah kabupaten dan
kota terdampak. Kondisi ini membuat aktivitas ekonomi ikut terdampak. Adanya
penyebaran wabah covid-19 yang begitu cepat ini, membawa dampak terhadap
banyak sektor-sektor ekonomi tertentu yang terkena dampak negatif dari virus tersebut.
terjadinya perubahan waktu perdagangan di Bursa Efek Indonesia dan hal ini merupakan
sinyal negatif (kabar buruk) yang menyebabkan investor lebih tertarik untuk menjual
meningkatkan inefisiensi di pasar saham. Hal ini juga memberikan dampak buruk bagi
pasar modal dan memengaruhi investor dalam membuat keputusan investasi di Indonesia.
Oleh karena itu, penulis akan mengangkat makalah yang berjudul “Dampak Covid-19
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh adanya covid-19 terhadap bursa efek
di Indonesia
TINJAUAN PUSTAKA
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual
belikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif
maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan
maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan
berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana
Secara legal, Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 mendefinisikan pasar
modal sebagai “kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan
Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga
dan profesi yang berkaitan dengan Efek”. Pasar Modal memiliki peran penting bagi
perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama
sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh dari pasar
modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja
dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi
pada instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan
demikian, masyarakat dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan
perdagangan efek di pasar modal Indonesia yang teratur, wajar, dan efisien. Pemegang
saham BEI adalah perusahaan efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai perantara
perdagangan efek, disebut sebagai Anggota Bursa (AB). Visi dan misi Bursa Efek
Indonesia (BEI) yaitu untuk mencapai tujuan perusahaan. Visi Bursa Efek Indonesia adalah
untuk menjadi bursa yang kompetitif dengan kredinilitas tingkat dunia, dengan misi yaitu
teratur, wjar, dan efisien serta mudah diakses oleh seluruh pemangku kepentingan.
Mengupayakan likuiditas instrumen, yaitu aliran dana dengan cepat pada efek
yang dijual
yang go public
masyarakat
• Menciptakan harga yang wajar untuk sekuritas yang dimaksud melalui mekanisme
pasar
Fungsi Bursa Efek Indonesia (BEI) Bursa Efek Indonesia memiliki beberapa fungsi yaitu
sebagai berikut:
Berdasarkan fungsi saham di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi saham yaitu
sebagai bukti kepemilikan perusahaan, dan pada akhir tahun buku pemilik saham akan
1. Saham
Saham merupakan bukti kepemilikan modal atau dana pada suatu perusahaan.
Saham juga merupakan kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama
perusahaan, dan diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap
Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling
memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham merupakan
instrument investasi yang banyak dipilih para investor karena saham mampu
bukti kepemilikan seseorang atau badan atas suatu perseroan (perusahaan) yang
merupakan klaim atas penghasilan dan kekayaan perseroan. Keuntungan dalam
berinvestasi saham dapat berupa capital gain maupun deviden. Capital gain merupakan
selisih harga beli dengan harga jual saham. Sedangkan deviden merupakan pembagian
keuntungan dari perusahaan kepada pemegang saham. Deviden dapat dibagikan dalam
bentuk sejumlah uang (cash deviden) maupun sejumlah saham (stock deviden).
Surat Utang (Obligasi) merupakan salah satu efek yang tercatat di bursa di
samping efek lainnya seperti saham, sukuk, efek beragun aset maupun dana investasi
real estat. Obligasi dapat dikelompokkan sebagai efek bersifat utang di samping sukuk.
Obligasi dapat dijelaskan sebagai surat utang jangka menengah panjang yang dapat
dipindahtangankan, yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar
imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu
yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. Obligasi dapat
3. Reksa Dana
Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian
untuk menghitung risiko atas investasi mereka. reksa dana dirancang sebagai sarana
untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan
untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang
terbatas. Selain itu reksa dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal
lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia. Umumnya, reksa dana diartikan
sebagai wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
Mengacu kepada Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)
didefinisikan bahwa reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek
oleh manajer investasi. Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, pertama,
adanya dana dari masyarakat pemodal. kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam
portofolio efek, dan ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi. Dengan
demikian, dana yang ada dalam reksa dana merupakan dana bersama para pemodal,
sedangkan manajer investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana
tersebut.
ETF adalah reksa dana berbentuk kontrak investasi olektif yang unit penyertaannya
diperdagangkan di bursa efek. Meskipun ETF pada dasarnya adalah reksa dana, produk
ini diperdagangkan seperti sahamsaham yang ada di bursa efek. ETF merupakan
penggabungan antara unsur reksa dana dalam hal pengelolaan dana dengan mekanisme
saham dalam hal transaksi jual maupun beli. Dealer Partisipan adalah perusahaan efek
yang bekerja sama dengan Manajer Investasi (MI) pengelola ETF untuk melakukan
penjualan atau pembelian Unit Penyertaan ETF. Saat ini di Indonesia ada 3 (tiga)
5. Derivatif
Derivatif merupakan kontrak atau perjanjian yang nilai atau peluang
keuntungannya terkait dengan kinerja aset lain. Aset lain ini disebut sebagai underlying
assets. Efek derivatif merupakan efek turunan dari efek “utama” baik yang bersifat
penyertaan maupun utang. Efek turunan dapat berarti turunan langsung dari efek
“utama” maupun turunan selanjutnya. Dalam pengertian yang lebih khusus, derivatif
merupakan kontrak finansial antara 2 (dua) atau lebih pihakpihak guna memenuhi janji
untuk membeli atau menjual assetsatau commodities yang dijadikan sebagai objek
yang diperdagangkan pada waktu dan harga yang merupakan kesepakatan bersama
antara pihak penjual dan pihak pembeli. Adapun nilai di masa mendatang dari objek
yang diperdagangkan tersebut sangat dipengaruhi oleh instrumen induknya yang ada
di spot market.
Bursa Efek Indonesia telah mengatur sedemikian rupa terkait kegiatan yang terjadi di
Prioritas harga (price priority) bisa dilihat dari dua sisi, yaitu permintaan dan penawaran.
Prioritas harga pada sisi permintaan adalah suatu permintaan beli pada harga lebih tinggi
akan menjadi prioritas (diutamakan) dibanding permintaan beli pada harga lebih rendah.
Kemudian, prioritas harga pada sisi penawaran adalah suatu penawaran jual pada harga
lebih rendah akan memiliki prioritas (diutamakan) dibanding penawaran jual pada harga
lebih tinggi.
Prioritas waktu (time priority) adalah suatu penawaran jual atau permintaan beli yang
diajukan pada harga yang sama, kemudian sistem di Bursa Efek akan secara otomatis
perdagangan dengan hitungan lot saham (round lot). Jadi, nilai per lot saham sama dengan
100 lembar saham. Nah, investor yang melakukan investasi saham tidak bisa membeli per
lembar saham, melainkan harus membeli dengan per lot saham. Contoh kasus, Andi ingin
membeli saham Bank BCA (BBCA) di harga Rp25.000 per lembar. Maka, harga satu lot
saham BBCA adalah 100 x Rp25.000 = Rp2.500.000. Dengan kata lain, Andi hanya bisa
c. Penyelesaian Transaksi
Pada sistem perdagangan di bursa efek, proses settlement pembelian dan penjualan saham
adalah T+3 hari perdagangan. T adalah hari transaksi di lakukan. Jadi, proses
d. Jam Perdagangan
Perdagangan bursa efek dilakukan pada hari Senin s.d. Jumat, terdiri dari dua sesi setiap
harinya, yaitu sesi I (pagi hari) dan sesi II (siang hari). Waktu normal perdagangan sesi I
yaitu pukul 09.00 s.d. 12.00 WIB dan sesi II pukul 14.00 s.d. 16.00 WIB.
Ada perubahan kebijakan jam perdagangan di bursa efek selama masa pandemi virus
coronavirus (Covid-19). Untuk waktu perdagangan tetap dari Senin s.d. Jumat. Namun,
jam perdagangan dipangkas, yaitu sesi I pukul 09.00 s.d. 11.30 WIB dan sesi II pukul
e. Pengawasan Perdagangan
Dalam rangka perlindungan terhadap semua pihak, Bursa Efek Indonesia melakukan
berkesinambungan.
auto reject yang dilakukan ketika fluktuasi harga saham dianggap tidak wajar.
3. BEI meminta klarifikasi ke perusahaan terkait jika ada isu tertentu di pasar.
terjadi ada transaksi yang tidak wajar. Selama masa suspend saham, BEI akan
B. Tinjauan Covid-19
1. Pengertian Covid-19
Coronavirus merupakan salah satu dari keluarga besar virus yang menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia menyebabkan penyakit mulai flu biasa
hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
WHO saat ini telah menetapkan Covid-19 sebagai pandemi, artinya virus ini tekah
menyerang dan tersebar di berbagai negara dalam skala besar. Angka kematian dan kasus
infeksi yang melebihi satu juta orang sehingga memiliki dampak yang sangat serius
terhadap berbagai aspek kehidupan, dan juga sampai saat ini belum ada treatmen, obat,
Tingkat bahaya yang disebabkan oleh Covid-19 sebenasnya sama dengan bahaya
menyebabkan gejala ringan termasuk pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam.
Beberapa orang mungkin akan menderita sakit yang parah, seperti disertai pneumonia atau
kesulitan bernafas. Walaupun fatalitas penyakit ini masih jarang, namun bagi orang yang
berusia lanjut, dan orang-orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti,
diabetes dan penyakit jantung), mereka biasanya lebih rentan untuk menjadi sakit parah.
Waktu penyebaran yang dibutuhkan oleh virus ini untuk menyerang manusia relatif singkat
waktu yang diperlukan sejak tertular/terinfeksi hingga muncul gejala disebut masa
inkubasi. Saat ini masa inkubasi 2019- nCoV diperkirakan antara 2-11 hari, dan perkiraan
ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus. Berdasarkan data dari
penyakit akibat coronavirus sebelumnya, seperti MERS dan SARS, masa inkubasi 2019-
PEMBAHASAN
Perubahan faktor makro ekonomi domestik seperti inflasi dan kurs dari Febuari 2019
Dari tabel dapat dilihat bahwa kurs yang terjadi pada bulan Februari 2019 sampai
Maret 2020 sangat berfluktuatif, dan pada bulan Maret 2020 merupakan kurs nilai tengah
yang tertinggi. Pada bulan Maret 2020, nilai rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS)
mencapai Rp.16.486 per USD. Hal ini dikarenakan ketidakpastian akan penyebaran virus
yang tengah mewabah di seluruh dunia yaitu Corona Covid-19. Dari pasar modal hingga
uang 'terpapar' virus corona Covid-19 tersebut. Ketidakpastian tersebut membuat investor
lari dari negara emerging market. Serta membawa banyak dolar keluar dari Indonesia dan
membuat rupiah anjlok. Kurs merupakan variabel makro ekonomi yang turut
mempengaruhi pergerakan harga saham. Kestabilan nilai tukar Rupiah merupakan hal yang
sangat penting dalam perekonomian di Indonesia. Melemahnya nilai tukar Rupiah dapat
berpengaruh terhadap tingkat pengembalian investasi suatu perusahaan. Hal ini terjadi
khususnya pada perusahaan yang menggunakan bahan baku impor maupun perusahaan
yang mengandalkan pinjaman modal asing untuk membiayai operasi. Kenaikan biaya
produksi akan mempengaruhi minat beli investor terhadap saham perusahaan sehingga
Pada umumnya harga saham di seluruh sektor industri mengalami penurunan dan
menyebabkan nilai IHSG terkoreksi sangat dalam (BEI, 2020). Bahkan sebagian emiten
mulai mempersiapkan dana untuk melakukan buyback saham. Kondisi yang tidak menentu
juga menyebabkan sebagian investor asing melepas saham yang sudah ditanamkan di
Indonesia. Hal ini karena kekhawatiran investor terhadap kondisi ekonomi Indonesia yang
menurun. Walaupun demikian, ada beberapa sektor usaha yang justru mengalami
peningkatan harga saham antara lain usaha yang bergerak dibidang teleconference,
misalnya Zoom. Perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mengalami peningkatan harga
saham lebih dari 100% dan mencatat peningkatan keuntungan yang signifikan setelah
lockdown, pembatasan jarak sosial, dan bekerja dari rumah diberlakukan di sejumlah
negara.
Sebagian pemegang saham menjual sahamnya karena khawatir harga saham akan semakin
menurun bahkan ada kemungkinan terjadi buy back saham oleh emiten yang dapat
merugikan para pemegang saham. Sebagian investor justru meningkatkan jumlah saham
karena berasumsi harga saham akan meningkat setelah pandemi berakhir. Investor yang
termasuk risk taker (berani mengambil risiko) akan memanfaatkan kondisi ini untuk
membeli banyak saham pada saat harga turun. Mereka berpikir bahwa kondisi ini hanya
sementara dan jika kondisi kembali normal maka harga saham akan meningkat dan
mendatangkan banyak keuntungan. Investor yang termasuk risk averter (takut mengambil
risiko) akan ketakutan, sebagian investor tersebut akan menjual saham karena khawatir
nilai saham akan semakin menurun dan merugikan. Sebagian lainnya tidak menjual namun
juga tidak membeli saham, mereka mempertahankan jumlah saham yang dimiliki dengan
harapan kondisi akan normal dan harga saham akan meningkat kembali, namun mereka
juga tidak berani membeli atau menambah jumlah saham karena khawatir nilainya akan
semakin menurun. Bagi investor yang moderat, pada umumnya mereka menambah jumlah
saham namun penuh pertimbangan, mereka akan membeli dalam jumlah tertentu (tidak
banyak), dengan demikian jika harga saham turun maka kerugian tidak terlalu besar dan
1. Seiring dengan menyebarnya Covid-19 virus pandemi yang melanda Indonesia pada
awal tahun 2020, investor asing cendrung mengalami peningkatan nilai perdagangan
sebagai hot money. Sejalan dengan meningkatnya integrasi pasar modal domestik dengan
global, maka tingkat ketergantungan juga semakin tinggi sehingga gejolak tertentu akan
memengaruhi keputusan investor dan mengakibatkan capital outflow dengan cepat. Hal ini
2. Nilai tukar rupiah (Kurs) sangat berpengaruh bagi Indeks Harga Saham Gabungan,
semakin tinggi nilai tukar rupiah maka semakin rendah nilai IHSG. Hal ini bisa terjadi
dikarenakan melihat dari tipe investor itu sendiri atau dengan melihat porsi kepemilikan
di BEI yang didominasi oleh asing, yaitu apabila investor berasal dari luar dan
menggunakan mata uang asing. Bagi investor luar, terdepresiasi nya mata uang rupiah
akan menyebabkan investor cenderung melepas mata uang asing nya untuk membeli saham
yang harga nya turun karena pengaruh kurs mata uang. Nilai tukar yang melonjak-lonjak
secara drastis dan tak terkendali akan menyebabkan kesulitan dalam dunia usaha, oleh
karena itu pengelolaan nilai mata uang yang cukup stabil menjadi salah satu faktor moneter
3. Salah satu faktor turun nya IHSG selain kurs mata uang yaitu tingkat inflasi. Akan tetapi
inflasi yang terjadi pada awal tahun 2020 tidak begitu signifikan disebabkan indikator yang
sering digunakan untuk mengukur tingkat inflasi adalah Indeks Harga Konsumen (IHK).
Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan
jasa yang dikonsumsi masyarakat. Dan harga barang di Indonesia pada saat terjadinya
1. Investor tidak hanya harus memiliki modal namun juga harus memiliki pengetahuan
serta dapat mengambil sikap yang tepat dalam melakukan jual beli di pasar saham.
Analisa harus dilakukan oleh investor baik analisa fundamental maupun analisa
teknikal. Investor dapat melakukan analisa makro terlebih dahulu dengan melihat
2. Perlu juga melihat kondisi politik suatu negara, terbukti pada saat kondisi politik tidak
stabil kondisi pasar saham juga menjadi tidak stabil seperti yang terjadi di Indonesia
3. Faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu sektor industri. Sektor industri yang akan
dibeli sahamnya harus dipastikan aman, sebagai contoh sektor industri properti saat
ini kurang baik perkembangannya karena sebagian besar masyarakat lebih fokus
terhadap kesehatan dan tercukupinya kebutuhan pokok. Dalam hal ini lebih baik jika
berinvestasi pada sektor industri farmasi dan consumer goods karena produk-produk
daya tahan tubuh dan mengonsumsi kebutuhan pokok sehari-hari. Sektor industri
informasi dan teknologi (IT) saat ini juga mengalami kemajuan yang pesat karena
4. Selanjutnya, analisa individu perusahaan, saham perusahaan apa yang akan dibeli.
Investor harus melakukan analisa menyeluruh terkait perusahaan tersebut, mulai dari
laporan keuangan harus menunjukkan kondisi sehat yang terlihat dari rasio-rasio
PENUTUP
A. Kesimpulan
pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual
belikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa dana, instrumen derivatif
maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan
maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan
berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana
kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Namun, akibat terjadinya pandemi Covid-
19 di dunia bahkan di Indonesia, memiliki dampak yang sangat dirasakan bahkan dari segi
sebagai hot money. Sejalan dengan meningkatnya integrasi pasar modal domestik dengan
global, maka tingkat ketergantungan juga semakin tinggi sehingga gejolak tertentu akan
memengaruhi keputusan investor dan mengakibatkan capital outflow dengan cepat. Hal ini
2. Nilai tukar rupiah (Kurs) sangat berpengaruh bagi Indeks Harga Saham Gabungan,
semakin tinggi nilai tukar rupiah maka semakin rendah nilai IHSG.
3. Salah satu faktor turun nya IHSG selain kurs mata uang yaitu tingkat inflasi. Perubahan
IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket barang dan jasa yang
dikonsumsi masyarakat. Dan harga barang di Indonesia pada saat terjadinya penyebaran
1. Investor dapat melakukan analisa makro terlebih dahulu dengan melihat kondisi
perekonomian suatu negara, semakin baik kondisi perekonomian maka semakin baik
2. Perlu juga melihat kondisi politik suatu negara, terbukti pada saat kondisi politik tidak
stabil kondisi pasar saham juga menjadi tidak stabil seperti yang terjadi di Indonesia
3. Faktor lain yang perlu diperhatikan yaitu sektor industri. Sektor industri informasi dan
teknologi (IT) saat ini juga mengalami kemajuan yang pesat karena tingginya
4. Selanjutnya, analisa individu perusahaan, saham perusahaan apa yang akan dibeli.
B. Saran
Dalam membuat makalah ini, Penulis mengakui masih banyak terdapat kekurangan dalam
pembuatannya. Penulis berharap para pembaca dapat membeirkan saran terhadap makalah
ini agar menjadi makalah yang benar-benar bermanfaat bagi pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
Darmadji, Dkk. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta :
Salemba Empat
Henny Saraswati. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Pasar Saham Di Indonesia.
Tandelilin,E. 1991. Investasi, Manajemen dan Analisis. Yogyakarta : PAU Studi Ekonomi