Anda di halaman 1dari 7

Jurnal KESMAS, Vol. 7 No.

5, 2018

ANALISIS PENERAPAN SISTEM TANGGAP DARURAT KEBAKARAN DI PT.


PERTAMIN TERMINAL BAHAN BAKAR MINYAK BITUNG
Tesa L. M. Syaefudin*, Paul A. T. Kawatu*, Sri Seprianto Maddusa*

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ABSTRAK
Kebakaran serta kerugian terhadap kehidupan lingkungan disebabkan oleh api yang tidak
terkendali, maka diharapkan perusahaan dapat melaksanakan upaya pencegahan dan
penanggulangan terjadinya bahaya kebakaran (Sari, 2010). Untuk mengantisipasi berbagai
kemungkinan timbulnya kebakaran, PT. Pertamina TBBM Bitung telah menerapkan upaya-upaya
dalam menanggulangi keadaan darurat kebakaran. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk
menganalisis Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di PT. Pertamina TBBM Bitung. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pengumpulan data secara in-depth interview
(wawancara mendalam), terhadap 5 informan yang terdiri dari On-Scene Commander, Deputy
ERC, Koord. Maintenance Support, Nozzle Man, dan satu orang Pekerja. Hasil penelitian
menunjukan PT. Pertamina TBBM Bitung mengikuti pedoman Tata Kerja Organisasi (TKO)
keadaan darurat yang dikeluarkan oleh PT. Pertamina (Persero). Tinjauan awal yang dilakukan
meliputi identifikasi keadaan darurat, identifikasi bahaya dan penilaian resiko, identifikasi
sumber/ bahan potensi bahaya dan identifikasi terhadap Sistem Tanggap Darurat Kebakaran.
Dalam perencanaan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran ini telah memiliki fasilitas dan sarana
penunjang dalam penanggulangan keadaan darurat kebakaran berupa Pompa pemadam, jeep
fire, hydrant, APAR, APAB, sprinkler yang ada disetiap tangki di area perusahaan. Untuk
Pengorganisasian dan Sistem Komunikasi PT. Pertamina TBBM Bitung telah membuat Struktur
Organisasi Keadaaan Darurat (OKD) serta sudah ada instruksi kerja dan prosedur
penanganannya. Ada rencana pemulihan apabila terjadi keadaan darurat kebakaran. Melakukan
inspeksi dan audit POSE maupun audit ISRS terhadap sarana dan fasilitas penanggulangan
keadaan darurat. Evaluasi dilakukan terhadap sarana penunjang dan sistem penanggulangan
keadaan darurat kebakaran. Pengendalian dan Penanggulangan dilakukan sebelum bekerja dan
saat bekerja.

Kata Kunci : Tanggap Darurat Kebakaran, Kebakaran

ABSTRACT
Fires and losses on life environment caused by uncontrolled fire, then expected the company can
carry out prevention efforts and countermeasures of occurrence of fire hazard (Sari, 2010). To
anticipate the various possibilities of the incidence of fire, PT. Pertamina TBBM Bitung have
implemented efforts in tackling a fire emergency. This research was conducted aiming to analyze
the system of emergency response fire in PT. Pertamina TBBM Bitung. This research uses
qualitative research methods with data collection in in-depth interviews (in-depth interviews),
against 5 informants consisting of On-Scene Commander, Deputy ERC, the Koord. Maintenance
Support, the Nozzle Man, and one worker. The research results show the PT. Pertamina TBBM
Bitung follows the guidelines of the Work of the Organization the grammar State of emergency
issued by PT Pertamina (Persero). The initial review undertaken include the identification of the
State of emergency, the identification of hazards and risk assessment, identification of
sources/materials potential hazard identification and emergency response Systems against fire. In
planning emergency response Systems these fires already have facilities and means of support in
tackling the emergency fire Pump extinguisher, jeep in the form of fire, hydrant, APAR, APAB,
existing sprinkler tank in every area of the company. For organizing and Communication System
of PT. Pertamina TBBM Bitung have created organizational structures Form an emergency as
well as the already existing work instructions and handling procedures. There is a recovery plan
in the event of a fire emergency. Conduct inspections and audits as well as audit ISRS and POSES
against the means and facilities to cope with emergencies. Evaluation of the means of supporting
the emergency relief systems and fires. Control and Countermeasures do before work and at work.

Keywords: Emergency Fire, Fire

Analisis Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di PT.


Pertamin Terminal Bahan Bakar Minyak Bitung
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

PENDAHULUAN 9 Maret 2008, pipa kilang minyak PT.


Kebakaran serta kerugian terhadap Pertamina Cilacap terbakar karena alat
kehidupan lingkungan disebabkan oleh pendingin meledak saat dibersihkan.
api yang berada tidak pada tempatnya Pada tanggal 18 Januari 2009 terjadi
dan dengan kapasitas yang tidak kebakaran dan ledakan tangki Premium
terkendali. maka diharapkan perusahaan PT. Pertamina di Plumpang. Pada
dapat melaksanakan upaya pencegahan tanggal 2 April 2011, dua buah tangki
dan penanggulangan terjadinya bahaya PT. Pertamina di Cilacap mengalami
kebakaran serta jika sewaktu-waktu kebakaran.
terjadi kebakaran dapat dilakukan Efektifitas perlindungan
penanggulangan dengan benar dan tepat keselamatan dan kesehatan kerja, sangat
sehingga kebakaran tidak berakibat fatal berpegang erat terhadap pelaksanaan
(Sari, 2010). keselamatan dan kesehatan kerja yang
Menyelamatkan nyawa dengan terencana, terukur, terstruktur, dan
mencegah munculnya api adalah tujuan terintegrasi melalui Sistem Manajemen
utama tindakan pencegahan kebakaran Kesehatan dan Keselamatan Kerja agar
yang paling utama. Namun jika api terciptanya suatu sistem keselamatan
memang muncul, pastikan untuk dan kesehatan kerja di tempat kerja
mengatur tata ruang gedung sedemikian dengan melibatkan berbagai unsur
rupa, agar memudahkan penghuni untuk manajemen, pekerja/buruh, dan/atau
menyelamatkan diri (Ridley, 2008). serikat pekerja/serikat buruh agar supaya
PT. Tirta Investama Airmadidi mencegah serta mengurangi kecelakaan
telah menerapkan upaya-upaya dalam kerja dan penyakit akibat kerja dan juga
menanggulangi keadaan darurat (Bajak, terciptanya tempat kerja yang nyaman,
2017). Prosedur dalam menangani efisien dan produktif bagi para pekerja.
kebakaran di Area Produksi Industri PT. Pertamina Terminal Bahan
Kimia di PT. X ini telah sesuai dengan Bakar Minyak (BBM) Bitung adalah
keputusan direktorat jenderal pembinaan salah satu perusahaan yang memiliki
pengawasan ketenagakerjaan nomor 84 potensi bahaya kebakaran yang cukup
tahun 2012 (Azhary, 2015). Pada tahun besar karena merupakan industri
2006 silam, gedung kantor pusat PT. pengolahan minyak yang dalam proses
Pertamina (Persero) serta kantor produksinya tidak lepas dari penggunaan
Pertamina UPMS III pada tahun 2011 beberapa instalasi atau mesin-mesin
pernah terjadi kebakaran canggih yang menggunakan tegangan
(Annistyaningrum, 2015). Pada tanggal listrik tinggi, bahan bakar, bahan-bahan

Analisis Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di PT.


Pertamin Terminal Bahan Bakar Minyak Bitung
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

kimia yang mudah terbakar serta interview (wawancara mendalam).


penggunaan alat-alat yang berpotensi Penelitian ini dilakukan di PT.
menimbulkan bahaya kebakaran. Oleh Pertamina TBBM Bitung pada bulan
karena itu sangat diperlukan suatu Agustus sampai bulan November 2018.
sistem untuk menata dini dalam rangka Informan berjumlah 5 orang yang terdiri
mencegah dan mengendalikan bahaya dari On-Scane Commander. Deputy
kebakaran agar supaya kerugian seperti ERC, Koord. Maintenance Support,
material dan korban dapat dicegah atau Nozzle Man, Pekerja Lapangan. Variabel
diminimalkan. penelitian dalam penelitian ini yaitu
PT. Pertamina Terminal Bahan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran
Bakar Minyak Bitung memiliki tiga yang meliputi Kebijakan, Perencanaan,
zona yang terdiri dari Zona 0, Zona 1, Pengorganisasian, Prosedur, Evaluasi
Zona 2. Area terbatas berada di Zona 0 serta Pengendalian dan Penanggulangan.
yang meliputi area Gate Keeper, Filling Instrumen utama dalam penelitian
sheds, rumah pompa produk 1 dan 2, kualitatif ini adalah peneliti sendiri, di
tanki timbun, dermaga 1, dermaga 2, bantu dengan beberapa instrumen
dermaga 3. Area terbatas ini merupakan tambahan seperti pedoman wawancara/
area yang langsung berhubungan secara checklist wawancara, alat perekam suara
terus-menerus dengan uap hidrokarbon (voice recorder) dan alat tulis menulis.
atau uap minyak sehingga tingkat risiko Dalam penelitian ini peneliti
terjadinya kebakaran paling tinggi menggunakan triangulasi metode dan
terjadi pada area ini jika dibandingkan triangulasi sumber. Data pada penelitian
dengan area kantor. ini disajikan dalam bentuk narasi atau
Melihat risiko kebakaran yang kalimat berdasarkan hasil wawancara,
tinggi di PT. Pertamina Terminal BBM observasi dan dokumentasi pekerjaan.
Bitung maka penulis mengambil judul Data yang dikumpulkan dengan
penelitian “Analisis Penerapan Sistem wawancara, observasi dan dokumentasi
Tanggap Darurat Kebakaran di PT. lapangan dianalisis dengan
Pertamina Terminal Bahan Bakar menggunakan metode content analysis
Minyak (BBM) Bitung”. (analisis isi).

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian ini menggunakan metode Kebijakan Keadaan Darurat PT.
penelitian kualitatif dengan Pertamina Terminal Bahan Bakar
pengumpulan data secara in-depth Minyak Bitung mengacuh pada hirarki

Analisis Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di PT.


Pertamin Terminal Bahan Bakar Minyak Bitung
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

aturan. Dari Pertamina Pusat atau PT. karyawan agar pada saat terjadi keadaan
Pertamina (Persero) mengeluarkan darurat dapat ditanggulangi dengan
Pedoman Keadaan Darurat. Dari cepat. PT. Pertamina TBBM Bitung, jika
pedoman itu akan dibuat Tata Kerja terjadi keadaan darurat kebakaran dapat
Organisasi (TKO), TKO dari masing- memanfaatkan sumber daya alam yaitu
masing proses unit dari hulu ke hilir itu air laut dengan menggunakan pompa air
berbeda-beda dan keadaan daruratnya laut untuk mensuplai air. PT. Pertamina
juga berbeda. Dan yang lebih spesifik TBBM Bitung memiliki rencana
lagi yaitu Tata Kerja Individu (TKI). PT. pemulihan apabila terjadi keadaan
Pertamina Terminal Bahan Bakar darurat kebakaran di perusahaan.
Minyak Bitung juga melakukan tinjauan Pemulihan dilakukan dengan cara
awal terhadap Sistem Tanggap Darurat mengkerahkan segala logistik atau
Kebakaran. Tinjauan awal yang segala peralatan yang ada dan sumber
dilakukan meliputi identifikasi keadaan daya yang dimiliki oleh PT. Pertamina
darurat beserta contohnya, identifikasi TBBM Bitung. Pengorganisasian dan
bahaya dan penilaian resiko, identifikasi sistem komunikasi sistem tanggap
sumber/ bahan potensi bahaya dan darurat kebakaran di PT. Pertamina
identifikasi terhadap Sistem Tanggap TBBM Bitung telah membuat Struktur
Darurat Kebakaran yang ada di PT. Organisasi Keadaaan Darurat (OKD).
Pertamina TBBM Bitung. Untuk Menurut Keputusan Menteri Tenaga
identifikasi bahaya dan penilaian resiko, Kerja No. KEP.186/MEN/1999 tentang
PT Pertamina TBBM Bitung setiap Unit Penanggulangan Kebakaran, Regu
tahunnya membuat Hazard Identification penanggulangan kebakaran ialah satuan
Risk Assessment and Determining tugas yang mempunyai tugas khusus
Control (HIRADC). fungsional dibidang penanggulangan
Pre Fire Planning berisi tentang kebakaran.
simulasi kebakaran yang ada dibeberapa Fungsi HSSE sudah memiliki
titik yang berpotensi kebakaran di program kerja untuk perawatan sarana
TBBM Bitung, perlengkapan/ peralatan proteksi kebakaran seperti Alat
pemadam, sumber daya ataupun sumber Pemadam Api Ringan (APAR), Alat
tenaga yang diperlukan, bantuan dari pemadam Api Beroda (APAB), Fire
pihak ekternal seperti Rumah Sakit atau Jeep atau mobil pemadam, Sprinkler,
Damkar, kebutuhan air, kebutuhan foam, pompa pemadam, Hydrant dan Alaram
dan lainnya. Dari pihak HSSE membuat kebakaran, yang dilakukan secara rutin,
pelatihan/ simulasi rutin untuk para ada pengecekan satu tahun sekali, satu

Analisis Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di PT.


Pertamin Terminal Bahan Bakar Minyak Bitung
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

bulan sekali, bahkan ada yang tiap hari memiliki nomor-nomor penting seperti
harus dicek. untuk penggunaan sarana Pemadam Kebakaran, Rumah Sakit dan
proteksi dilakukan pada saat latihan, lainnya. Yang kelima, ada rambu-rambu
agar dapat mengetahui sarana proteksi keselamatan saat memasuki area
apasaja yang berfungsi dan yang sudah perusahaan. Faktor penghambat dalam
tidak berfungsi. Prosedur yang pertama pelaksanaan sistem tanggap darurat di
yaitu jika terjadi keadaan darurat, alaram PT. Pertamina Terminal Bahan Bakar
keadaan darurat akan dibunyikan, ikuti Minyak Bitung, yang pertama perawatan
arahan dari pihak HSSE, kemudian sarana dan fasilitas pemadam yang
orang-orang yang berada di dalam cukup mahal serta sarana dan fasilitas
perusahaan akan dikumpulkan di pemadam yang sudah lama yang harus
assembly point lalu dilakukan diganti, karena perusahan harus
pengecekan, kemudian dari pihak Deputi melakukan deficiency anggaran dan
ERC akan men-state bahwa yang terjadi penggantian tersebut memerlukan
ini keadaan darurat level berapa, banyak biaya untuk menggantinya tetapi
kemudian baru dilakukan anggaran dibatasi untuk itu. Yang kedua
penanggulangan sesuai dengan struktur yaitu faktor penghambat dari segi
yang ada, sampai pemulihan keadaan. manusia yang belum menerapkan step
Faktor-faktor pendukung dalam sistem safety dalam melakukan pekerjaan.
tanggap darurat kebakaran di PT. Faktor yang ketiga sumber daya manusia
Pertamina Terminal Bahan Bakar yang masih terbatas.
Minyak Bitung yaitu sudah adanya PT. Pertamina TBBM Bitung
proteksi kebakaran seperti sarana dan secara berkala melakukan inspeksi dan
fasilitas yang sudah ada sejak pertama audit Sistem Tanggap Darurat
Pertamina berdiri dan siap untuk Kebakaran. Hal-hal yang dilakukan
dipakai. Yang kedua untuk pengawas inspeksi dan audit yaitu sarana dan
HSSE sudah diberikan pelatihan fasilitas pemadam kebakaran, persiapan-
mengenai sistem tanggap darurat seperti persiapan tanggap darurat, yang
penggunaan APAR dan alat pemadam biasanya dilakukan oleh Region VII
kebakaran lainnya. Yang ketiga yang ada di Makasar atau dari pihak
melakukan latihan komunikasi untuk internal Pertamina TBBM Bitung. PT.
tanggap darurat sehingga dalam Pertamina TBBM Bitung melaksanakan
melaksanakan sistem keadaan darurat, beberapa audit yang dilakukan setiap
koordinasi terjalin baik. Yang keempat tahunnya yaitu, audit Pertamina
PT. Pertamina TBBM Bitung sudah Operation Service Excelent (POSE),

Analisis Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di PT.


Pertamin Terminal Bahan Bakar Minyak Bitung
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

audit ini dilakukan agar Pertamina untuk KESIMPULAN


pengoperasiannya lebih baik atau 1. Kebijakan Pihak Manajemen : PT.
excelent, audit POSE dilakukan dua kali Pertamina Terminal Bahan Bakar
dalam setahun dan audit International Minyak Bitung mengikuti pedoman
Standart on Related Service (ISRS), Tata Kerja Organisasi keadaan
audit ini dilakukan agar semua sarana darurat yang dikeluarkan oleh PT.
fasilitas kebakaran sudah siap apabila Pertamina (Persero). Juga telah
terjadi keadaan darurat, audit ISRS melakukan tinjauan awal terhadap
dilakukan satu tahun sekali. Sistem Tanggap Darurat Kebakaran.
Dalam upaya pengendalian 2. Perencanaan Sistem Tanggap Darurat
terjadinya kebakaran, PT. Pertamina Kebakaran : PT. Pertamina Terminal
Terminal BBM Bitung fungsi HSSE Bahan Bakar Minyak Bitung, telah
melakukan sosialisasi untuk seluruh membuat dan memiliki rencana
karyawan yang bekerja di TBBM Bitung pemulihan apabila terjadi keadaan
untuk bekerja sesuai dengan prosedur darurat kebakaran.
yang ada dan taat pada aturan, agar 3. Pengorganisasian dan Sistem
dapat mencegah terjadinya kebakaran Komunikasi Sistem Tanggap Darurat
didalam perusahaan. Sebelum Kebakaran : PT. Pertamina TBBM
bekerjapun para pekerja diberikan safety Bitung telah membuat Struktur
talk, safety briefing sebelum mulai Organisasi Keadaaan Darurat (OKD).
bekerja dan untuk pekerja baru/ tamu 4. Prosedur Pelaksanaan Sistem
dan lainnya, sebelum memasuki area Tanggap Darurat Kebakaran : PT.
Pertamina diberikan safety induction Pertamina Terminal BBM Bitung
dalam bentuk video. PT. Pertamina sudah memiliki program kerja. Juga
TBBM Bitung melakukan telah menyusun rencana dan prosedur
penanggulangan keadaan darurat pengendalian untuk menghadapi
kebakaran dengan cara melakukan keadaan darurat kebakaran. Memiliki
pengecekan alat pemadam yang rutin permasalahan dalam hal perawatan
sesuai dengan jenis alat pemadam, sarana pemadaman Untuk laporan
sumber daya manusia yang siap saat hasil penanggulangan keadaan
terjadinya keadaan darurat kebakaran. darurat ke Makasar Region VII,
pada kondisi darurat sangat dibutuhkan dalam waktu 1x24 jam setelah
proses pelaksanaan penyelamatan secara berakhirnya keadaan darurat.
teknis, cepat dan tepat (Sutikno, 2018). 5. Evaluasi Sistem Tanggap Darurat
Kebakaran : PT. Pertamina TBBM

Analisis Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di PT.


Pertamin Terminal Bahan Bakar Minyak Bitung
Jurnal KESMAS, Vol. 7 No. 5, 2018

Bitung secara berkala melakukan Penerapan Sistem Tanggap


Darurat Kebakaran Di PT Tirta
inspeksi dan audit Sistem Tanggap
Investama Airmadidi. ikmas, 1(7).
Darurat Kebakaran. (online).
http://ejournalhealth.com/index.ph
6. Pengendalian dan Penanggulangan
p/ikmas/article/view/172/166
Keadaan Darurat : Sebelum (diakses tanggal 10/07/2018).
bekerjapun para pekerja diberikan Keputusan Menteri Tenaga Kerja
safety talk, dan safety briefing Nomor 186 Tahun 1999 Tentang
Unit Penanggulangan Kebakaran.
sebelum mulai bekerja dan untuk
Peraturan Pemerintah Republik
pekerja baru/ tamu dan lainnya, Indonesia Nomor 50 Tahun 2012
sebelum memasuki area Pertamina Tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan
diberikan safety induction. Kesehatan Kerja.
Ridley, J. 2008. Ikhtisar Kesehatan dan
DAFTAR PUSTAKA Keselamatan Kerja. Edisi Ketiga.
Erlangga. Jakarta.
Annistyaningrum, L., Ekawati, E., &
Kurniawan, B. (2015). Evaluasi Sari. 2010. Upaya Pencegahan dan
Instalasi Sistem Hidran Pada Penanggulangan Potensi Bahaya
Gedung Kantor PT. Pertamina Kebakaran di Area Outer Tube
Lubricants Jakarta Utara. Jurnal Casting PT. Kayaba Indonesia
Kesehatan Masyarakat (e- Bekasi Jawa Barat. (online).
Journal), 3(3), 495-502. (online). https://eprints.uns.ac.id/9632/1/15
https://ejournal3.undip.ac.id/index 7372408201009521.pdf. (diakses
. tanggal 23/05/2018).
php/jkm/article/view/12419 Sutikno. 2018, HR Division, Its Scope
(diakses tanggal 11/07/2018) Of Work: Personnel
Administration + Training &
Ashary, I. Z., Kurniawan, B., & Development + General Affairs.
Widjasena, B. (2015). Analisis Hal: 276. (online).
Sistem Tanggap Darurat https://books.google.co.id/books?i
Kebakaran di Area Produksi d=gf1UDwAAQBAJ&pg=PA278
Industri Kimia PT. X Tahun 2015. &dq=tanggap+darurat+kebakaran
Jurnal Kesehatan Masyarakat (e- &hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwil
Journal), 3(3), 437-446. (online). sbn9te_dAhXKvI8KHfSiCKUQ6
https://ejournal3.undip.ac.id/index AEIMjAB#v=onepage&q=tangga
.php/jkm/article/view/12285 p%20darurat%20kebakaran&f=fal
(diakses tanggal 10/07/2018). se. (diakses tanggal 05/10/2018).
Bajak, R., Kawatu, P. A., &
Sumampow, O. J. (2017). Analisis

Analisis Penerapan Sistem Tanggap Darurat Kebakaran di PT.


Pertamin Terminal Bahan Bakar Minyak Bitung

Anda mungkin juga menyukai