Classic (Romanesque)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 45

Arsitektur Romanesque

Arsitektur Pasca Romawi

Sejarah Perkembangan Arsitektur Dunia


Lesson 5 – Wisnu Setiawan
Timeline Sejarah Perkembangan Arsitektur

Egyptian Byzantine

Pre-Historic Greek Roman Early Christian Romanesque Gothic Renaissance 18th-19th C: 20th C:
Revival Modern

Near East Islamic

Indian Chinese & Japanese

Sejarah Arsitektur: 6 Aspek Umum yang 4 Prinsip Konstruksi:


• Rekaman usaha manusia untuk membangun Mempengaruhi Arsitektur: 1. Post & Lintel Construction (tiang dan balok)
bangunan yang indah • Geografis 2. Arch & Vault Construction (kubah dan lengkung)
• Rekaman jejak asal usul, perkembangan, dan • Geologi 3. Corbel or Cantilever Construction (kantilever)
penurunan gaya arsitektur • Iklim 4. Trussed Construction (metode ikat)
• Agama
Style Arsitektur Historis: • Sosial
• Metode bangunan tertentu, yang berkarakter, desain • Sejarah
yang bertahan dalam kurun waktu dan tempat tertentu
Romanesque
Sejarah • Keruntuhan Romawi mendorong munculnya negara-negara kecil
independen di seluruh Eropa
• Sebagian besar negara tersebut secara politis masih berhubungan dengan
Roma, dari tahun 500 – 800 M.

• Charlemagne: Raja Frank, pemimpin barbar paling efektif di Eropa saat itu
• 800: Charlemagne dinobatkan sebagai Kaisar oleh Pope Leo III;
membangun Holy Roman Empire, mencoba memunculkan kembali
kemegahan dan kejayaan Romawi dan Byzantine
• Membangun istananya di Aachen, dengan gaya mengambil dari istana
Byzantine dan Gereja di Konstaninopel.
• Menguasai sebagian Jerman, Austria, Itali, dan Spanyol.

• Seni dan peradaban muncul kembali di Eropa


• Muncul antusiasme baru terhadap agama baru
• Ajaran Kristen menjadi sumber pendidikan, budaya, dan ekonomi

• Tahun 814: kekaisaran masa Charlemagne mulai pecah menjadi 3


kerajaan (bagian).
• Terjadi Perang Salib
• Viking (dari Norwegia, Denmark, dan Swedia) mulai menyerang wilayah
Inggris, Perancis, Irlandia, Rusia, dan Amerika Utara hingga sekitar tahun
1000 M.
• Romawi terbagi menjadi 2:
Timur dan Barat
• Di luar wilayah Romawi:
“Barbarian” (German, Asia, dll)
• Abad 4 M: Hun (Asia)
menguasai Eropa; Goth dan
Vandals mencari perlindungan
di dalam Romawi
• Roma setuju membiarkan
mereka tinggal sebagai balas
jasa karena melawan Hun
• Tahun 410, Goth menguasai
Roma, tinggal di Spanyol
• Ostrogoth menguasai Italy,
Vandal berpindah-pindah
sekeliling Eropa menuju Afrika
• 468 – 507: Clovis (Raja Franks)
menguasai Gaul.
• Franks, Visigoths dan
Burgundians menguasai Gaul
• Angles, Saxons dan Jute
menguasai Inggris
Perang Salib [1095–1270]
Perang Salib:
 Serial pergerakan militer oleh sebagian besar
Eropa Barat (Kristen), terutama Frank
(Perancis) dan Holy Roman Empire
(Kekaisaran Romawi ‘Suci’).
 Awalnya bertujuan menguasai kembali
Jerusalem dan Holy Land dari kekuasan
Muslim, sekaligus sebagai respon dari
panggilan dari Kekaisaran Byzantine (Kristen)
untuk pertolongan melawan ekspansi Muslim
Seljuk di Turki ke Anatolia.
 Terdapat 9 pertempuran besar di masa abad
pertengahan ini, selama hampir 200 tahun.
 Perang ini membawa pengaruh besar
terhadap pergerakan manusia, ide,
perdagangan, keterampilan, dll, termasuk
arsitektur.
 Meskipun Eropa telah mengenal budaya
Islam selama beberapa abad melalui
kontak di Semenanjung Iberia dan Sisila,
sebagian besar pengetahuan (kedokteran,
sains, dan arsitektur) ‘ditransfer’ dari Islam
ke Barat selama periode Perang Salib ini.
 Pergerakan yang menerus dari manusia
(penguasa, biarawan, tukang, petani, dll)
menjadi faktor yang mempengaruhi
homogenitas metode pembangunan
(arsitektur) dan gaya Romanesque.
Arsitektur ROMANESQUE
• Gaya arsitektur khusus yang pertama menyebar ke Eropa di era
pasca Romawi
• Digunakan untuk menggambarkan gaya yang umum digunakan
pada abad pertengahan (Medieval) dan menjadi awal mula
berkembangnya arsitektur Gothic.

• Sejak kejatuhan Romawi di tahun 478 M, gaya Romanesque muncul dan


menyebar di Eropa Barat yang dulu dikuasai Roma.
• Disebut “Romanesque” karena mirip dengan arsitektur Romawi dengan
kesamaan utama pada penggunaan Barrel Vault dan lengkungan Romawi,
hanya saja dibangun pada sekitar tahun 1000 – 1200 M (bukan di masa
kejayaan Romawi).
• Terlepas dari rujukan asal gaya Romawi, gaya Romanesque banyak
mengambil inspirasi dari seni Byzantine, yang menyebar ke Barat melalui jalur
perdagangan (seperti di Venice, Ravenna, dan Marseilles).
• Dengan fungsi gereja sebagai kekuatan yang menyatukan, periode ini ditandai
dengan berkembangnya Kristen, gereja menjadi type bangunan (arsitektur)
yang dominan.
Sant'Ambrogio, Milan is constructed of bricks, 1099AD

Iklim dan Material


• Letak geografis mempengaruhi
munculnya beberapa perbedaan gaya dari
setiap negara.
• Penggunaan bahal lokal (batu atau bata,
marmer atau terakota, kolom ‘siap pakai’)
bergantung dari wilayah negara.
• Kondisi iklim berperan terhadap
perbedaan respon wilayah di Utara dan
Selatan Pegunungan Alpen dan
Pyrenees.
• Utara: bukaan jendela lebar; atap San Vittore alle Chiuse, Genga, Italy, of undressed stone,
runcing/miring has a typically fortress-like appearance. 1011AD

• Selatan: bukaan jendela kecil; atap


datar (flat)
• Di Itali, Polandia, Jerman dan sebagian
Belanda: umumnya menggunakan bata;
wilayah selain itu: limestone, granite dan
batu gunung
Karakteristik
Dinding, bukaan, atap, kolom,
dan ornamen

• Dinding tebal, mendukung


atap batu
• Lengkungan melingkar
• Groin dan barrel vaults
• Tower besar
• Selasar decoratif
• Jendela kecil agar kekuatan
dinding dapat maksimal
• Bentuk yang kokok

Abbaye-aux-Hommes, Caen, France 11th C


• Batu dipotong dengan presisi
• Tampilan bangunan yang
masif, “blocky”, terkesan berat
• Besar, geometri massa
sederhana
• Eksterior: mencerminkan
struktur dan organisasi interior
• Interior: cenderung gelap
karena dinding tebal dan
jendela kecil
• Penggunaan lebih lanjut dari
‘vault’ untuk mendapatkan
ruang interior yang luas.
• Sistem konstruksi: ‘arcuated’ –
lengkung
San Antonino, Piacenza, Italy 1104 AD
Corbel table

Dinding
Ciri: lengkung corbelleza di bagian ‘cornice’;
jajaran corbel disebut “corbel table” atau
“blind arch”

Bukaan
• Mengenalkan model jendela berbentuk
roda
• Pintu menjorok ke dalam

Atap
• Menggunakan dome, biasanya dome di
bagian intersection denah
• Menggunakan Vaults
wheel window and recessed
arches, San Pedro, Avila, Spain
1100
Kolom
• Menggunakan variasi ‘kapital’
Corinthian dan Ionic dengan tiang
yang memuntir (disebut “scallop”)
• Muncul gaya baru: ‘cushion’
(cubiforal type) dan ‘scalloped
capital’

Type batang kolom:


a. fluted d. twisted atau scallop
b. wreathed columns
c. zigzag e. chevron
Molding (bagian sudut plafon)
• Biasanya berbentuk tanaman atau
binatang
• Ukirannya rumit dan detail

Ornament
• Ornamen utama: lukisan fresco
(lukisan pada dinding atau atap)
• Karakter bentuk tumbuhan dan
binatang
• Recessed arch entrance
Elemen • Arches
lainnya •

Groin and barrel Vaults
Blind arcade
• Absidioles and Ambulatory
• Square Towers
• Columns – paired, attached, decorated
• Tympanum (genderang)
• Historiated capitals
• Underground vaults
Recessed arched entrance
Arch, barrel vault and the blind arcade

A Lombard band is a decorative blind


arcade, usually exterior. Below: A
Lombard band in the Basilica di Santa
Giulia, northern Italy.

The half round arch and the barrel vault. St


Sernin, Toulouse, France.
The Ambulatory dan the Absidiole
Ambulatories
The creation of the ambulatory helped to accommodate the growing number of
pilgrims. In this arrangement, the aisles flanking the nave were extended alongside the
sanctuary and around the apse. Small relic chapels or niche shrines radiated out from
this ambulatory facilitating the flow of pilgrims.

Absidioles – round chapels around the ambulatory.


St Martin of Tours, France Below: Cluny Abbey, France 1131
Square Towers dan Round Arches

Facade of Santa
Maria, Cosmedin, with
bell tower, 6th C

Round arches at the


facade of the cathedral
of Lisbon
Dome

At St. Andrew's Church, Kraków, the paired The Cathedral of Saint-Front, Périgueux, France, has five
towers are octagonal in plan and have domes like Byzantine churches, but is Romanesque in
domes of the Baroque period. construction.
Columns dengan tambahan ‘attached shafts’ dan pemisahan internal horizontal

Mainz Cathedral, Germany, possibly The cathedral of Santiago de Compostela,


the earliest example of an internal Spain, has large columns constructed of
elevation of 3 stages drums, with attached shafts
Pasangan kolom dan berornamen

Paired columns like those at Duratón, near Sepúlveda, Durham Cathedral, England, has
Spain, are a feature of Romanesque cloisters in Spain, decorated masonry columns and
Italy and southern France the earliest pointed high ribs.
Tympanum dan Historiated Capitals

The tympanum of Vézelay Abbey, Burgundy, France, A Capital from Seu Vella, Lleida, Spain,
1130s, has much decorative spiral detail in the draperies showing spiral and paired motifs.
Doorways with a tympanum

Disebut juga Portal Romanesque; ditambahi


dekorasi di ruang antara pintu dan lengkung
dalam dari lempengan batu, TYMPANIUM;
sebagai ornamen focal point.
Groin vaults dan Underground Crypts

Bayeux Cathedral, the crypt has groin The painted crypt of San Isidoro at León, Spain.
vaults and simplified Corinthian capitals.
Entrance menghadap ke Barat (biasanya
di Gereja Carolingian, Ottonian, atau
Westwork Romanesque); terdiri atas multiple stories
di antara 2 tower; interior: terdapat
entrance vestibule, kapel, dan galeri yang
mengelilingi bagian pusat (nave)

The westwork of Corvey Abbey (873-885) St Pantaleon, Cologne (960, 1150-60)


Tipologi • Gereja
Bangunan • Biara
• Kastil
• Beteng Kota
Gereja Ajaran Kristen: sumber utama pendidikan dan
budaya; perlahan menyebar ke Eropa Utama

Pembangunan gereja sering menjadi awal


berdirinya sebuah kota; Lembaga Keuskupan (Paus)
bertambah kuat dan pengaruhnya menyebar luas,
menjadi tantangan bagi pemerintah setempat.
Romanesque, Central Italy
Romanesque, North Italy
Romanesque, Southern Italy
French Romanesque
GERMAN ROMANESQUE
Bentuk Denah Gereja ROMANESQUE

Saint Sernin, Toulouse, France,1080 - 1120

Mengambil bentuk dari Yunani dan denah berbentuk salib dari Latin; mengadap ke Timur
Denah salib Yunani, panjang keempat sisi sama

Saint Front, Perigueux, France, 1100


Biasanya dibangun di luar kota; selain menjadi tempat
belajar pendeta juga menyediakan layanan kesehatan, Biara
pendidikan, dan penginapan untuk pelancong.

St Martin Canigou, 1001-26


The Abbey Church, Cluny (A.D. 1089-1131)
Typologi
Biara
Kastil

Rochester Castle, Kent, England 1130AD Cardiffe Castle, England 1091AD


La Zisa, Palermo (A.D. 1154-66), is a rectangular, three-storey Norman castle with
battlemented parapet, and shows the influence of Saracenic art.
Benteng Kota Kota dikelilingi benteng pertahanan ,
mempertahankan kota atau permukiman dari
kemungkinan serangan.

Monterriggioni, 13th C Sienna

In the heart of Tuscany, in the southwest corner of the Chianti region, Monteriggioni castle was built in the second decade of the
thirteenth century by the Republic of Siena. Its original purpose was as a defensive outpost against Siena’s rival, Florence.
The Carcassonne, France 1226AD
Peniscola, Spain, 1294 AD, often called the
"Gibraltar of Valencia," is a fortified seaport, with a lighthouse,
built on a rocky headland about 67 m high, and joined to the
mainland by only a narrow strip of land.
Penutup:
• Runtuhnya Romawi mendorong
berdirinya negara-negara secara
independen.
• Ajaran Kristen menjadi sumber
pendidikan dan kebudayaan.
• Pendirian gereja sering menjadi bagian
dari awal berdirinya sebuah kota.
• Sistem Monastic: agama menjadi bagian
baru sebuah negara.
• Mempengaruhi arsitektur.
• Arsitektur Romanesque menjadi lanjutan
kejayaan arsitektur Romawi di masa
yang lain.
• Tipologi: gereja, biara, kastil, benteng
kota
• Elemen arsitektur: dinding, kolom, atap,
tympanum, gerbang, fresco, dll.

Anda mungkin juga menyukai