Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHLUAN

1.1. PENDAHULUAN

Saat ini analisis manfaat biaya merupakan alat utama dalam membuat

evaluasi program atau proyek untuk kepentingan publik, seperti managemen

pelayan medis dan alat kesehatan, sumber daya manusia, dan sebagainya.

Analisis manfaat biaya atau Cost Benefit Analysis digunakan untuk

mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi agar sumber yang langka

tersebut dapat digunakan secara efisien. Pemerintah mempunyai banyak program

atau proyek yang harus dilaksanakan sedangkan biaya yang tersedia sangat

terbatas. Dengan analisis ini pemerintah menjamin penggunaan sumber-sumber

ekonomi yang efisien dengan memilih program-program kesehatan yang

memenuhi kriteria efisiensi. Cost Benefit Analysis merupakan alat bantu untuk

membuat keputusan pablik dengan mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat.

Ada dua pihak yang menaruh perhatian pada analisis ini, yaitu parapraktisi teknis

dan ekonom yang berperan dalam mengembangakan metode analisis,

pengumpulan data, dan membuat analisis serta rekomendasi.

Analisis ini hanya menitikberatkan pada efisiensi penggunaan factor

produksi tanpa mempertimbangkan masalah lain seperti distribusi, stabilisasi

ekonomi dan sebagainya. Analisis ini hanya menetukan program dari segi

efisiensi. Untuk pengambilan keputusan dalam hal ini hasurus menggunakan


analisis yang tepat yaitu Cost Benefit Analysis agar dapat manentukan prioritas

yang tepat.

1.2. RUMUSAN MASALAH

a. Apa yang dimaksud dengan Cost Benefit Analysis ?

b. Apa tujuan, manfaat dan prinsip dari Cost Benefit Analysis ?

c. Apa saja kelebihan dan kekurangan Cost Benefit Analysis ?

1.3. TUJUAN

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :

a. Memahami pengertian Cost Benefit Analysis.

b. Memahami tujuan dan manfaat Cost Benefit Analysis.

c. Memahami kelebihan dan kekurangan dari Cost Benefit Analysis

1.4. MANFAAT

Hasil dari makalah yang telah penulis buat ini diharapkan dapat

memberikan manfaat ataupun menambah pemahaman dan pengetahuan tentang

Cost Benefit Analysis baik bagi para penulis khususnya maupun bagi para

pembaca umumnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN FARMAKO EKONOMI

Farmakoekonomi telah ditetapkan sebagai deskripsi dan analisis biaya

terapi obat untuk sistem kesehatan dan sosial. Penelitian farmakoekonomi

adalah proses mengidentifikasi, mengukur, membandingkan biaya, risiko,

serta manfaat dari program, layanan, atau terapi dan menentukan alternative

yang menghasilkan outcome perawatan kesehatan yang terbaik untuk sumber

investasi. Informasi ini dapat membantu para pembuat keputusan klinis dalam

memilih pilihan perawatan kesehatan yang paling efektif dan ekonomis

2.2. Pengertian Cost Benefit Analysis (CBA)

Cost Benefit Analysis merupakan metode yang umum digunakan pada

proses evaluasi manajemen. Tidak menutup kemungkinan juga analisis ini

digunakan dalam tahap perencanaan. Analisis ini digunakan untuk menilai

beberapa alternatif sumber daya maupun program yang memiliki manfaat

lebih besar atau lebih baik dari alternatif lainnya.

Cost Benefit Analysis adalah tipe analisis yang mengukur biaya dan

manfaat suatu intervensi dengan beberapa ukuran moneter dan pengaruhnya

terhadap hasil perawatan kesehatan. Tipe analisis ini sangat cocok untuk

alokasi beberapa bahan jika keuntungan ditinjau dari perspektif masyarakat.

Analisis ini sangat bermanfaat pada kondisi antara manfaat dan biaya mudah

dikonversi ke dalam bentuk rupiah (Orion, 1997).


Pengertian Cost Benefit Analysis menurut beberapa ahli adalah sebagai

berikut:

a) Menurut Siegel dan Shimp (1994), Cost Benefit Analysis merupakan cara

untuk menemukan alasan dalam menentukan biaya pengambilan alternatif

dari pengukuran hasil yang menguntungkan dari alternative tersebut.

Analisis ini telah dipakai secara luas dalam hubungannya dengan proyek

pengeluaran modal.

b) Vogenberg (2001) mendefinisikan Cost Benefit Analysis sebagai tipe

analisis yang mengukur biaya dan manfaat suatu intervensi dengan

beberapa ukuran moneter. CBA merupakan tipe penelitian

farmakoekonomi yang komprehensif dan sulit dilakukan karena

mengkonversi benefit atau manfaat ke dalam nilai uang.

c) Menurut Schniedrjans, et. al. (2004), Cost Benefit Analysis adalah suatu

teknik untuk menganalisis biaya dan manfaat yang melibatkan estimasi

dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait dengan alternatif tindakan

yang akan dilakukan.

d) Menurut Keen (2003), Cost benefit Analysis merupakan analisis bisnis

untuk memberikan gambaran kenapa harus memilih atau tidak memilih

spesifikasi dari suatu investasi.

2.3. Tujuan Cost Benefit Analysis

Tujuan Cost Benefit Analysis yaitu:

a. Menentukan apakah suatu investasi yang baik.


b. Memberikan dasar untuk membandingkan suatu proyek, termasuk

membandingkan biaya total yang diharapkan dari setiap pilihan dengan

total keuntungan yang diharapkan, untuk mengetahui apakah keuntungan

melampaui biaya serta berapa banyak.

c. Untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan

suatu proyek. Analisis ini memperhitungkan biaya serta manfaat yang

akan diperoleh dari pelaksanaan program. Perhitungan manfaat dan biaya

merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

d. Untuk mengetahui seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan

direncanakan akan berubah. Analisis ini sering digunakan oleh

pemerintah dan organisasi lainnya, seperti perusahaan swasta, untuk

mengevaluasi kelayakan dari kebijakan yang diberikan.

2.4. Manfaat Cost Benefit Analysis

Manfaat Cost Benefit Analysis adalah dapat membantu dalam proses

pengambilan keputusan baik pemerintah maupun sumber dana dengan adanya

Cost Benefit Analysis sumber dana dapat digunakan untuk menginvestasikan

dana dalam berbagai proyek. Selain itu, Cost Benefit Analysis dapat dilakukan

untuk mengontrol perkembangan proyek yang bersangkutan pada tahun-tahun

kedepannya.

Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu proses sistematis yang

digunakan untuk menghitung serta membandingkan biaya dan manfaat dari

suatu proyek, keputusan maupun kebijakan pemerintah. CBA mengukur biaya


dan manfaat dengan menggunakan beberapa ukuran moneter dan berguna

untuk memilih alternatif terbaik atau mengevaluasi alternatif dan intervensi

yang sudah diterapkan

2.5. Prinsip Cost Benefit Analysis

Cost Benefit Analysis digunakan untuk mengevaluasi penggunaan

sumber ekonomi agar sumber yang langka tersebut dapat digunakan secara

efisien. Penyedia pelayanan kesehatan (Health Provider) mempunyai banyak

program atau proyek yang harus dilaksanakan sedangkan biaya yang tersedia

sangat terbatas. Dengan analisis ini Health Provider menjamin penggunaan

sumber-sumber ekonomi yang efisien dengan memilih program-program yang

memenuhi kriteria efisiensi. Cost Benefit Analysis merupakan alat bantu untuk

membuat keputusan publik dengan mempertimbangkan kesejahteraan pasien

atau konsumen. Ada dua pihak yang menaruh perhatian pada analisis ini, yaitu

pertama, para praktisi teknis dan ekonom yang berperan dalam

mengembangkan metode analisis, pengumpulan data, dan membuat analisis

serta rekomendasi. Kedua, pemegang kebijakan yang berwenang untuk

membuat peraturan dan prosedur untuk melaksanakan keputusan tersebut.

Cost Benefit Analysis ini hanya menitikberatkan pada efisiensi

penggunaan faktor produksi tanpa mempertimbangkan masalah lain seperti

distribusi, stabilisasi ekonomi dan sebagainya. Analisis ini hanya menentukan

program dari segi efisiensi sedangkan pemilihan pelaksanaan program berada


di tangan pemegang kebijakan yang dalam memilih juga mempertimbangkan

faktor lain.

Saat ini, cost benefit analysis merupakan alat utama dalam membuat

evaluasi program atau proyek untuk kepentingan konsumen, seperti

penambahan fasilitas penunjang pelayanan dan pengembangan program.

Keterbatasan anggaran merupakan hal yang umum ditemui. Di sisi

lain, Health Provider dihadapkan pada berbagai alternatif program yang akan

dilaksanakan. Hal tersebut menyebabkan Health Provider harus jeli dalam

menentukan program yang diprioritaskan. Pemilihan suatu proyek tidak

mudah. Dalam memutuskan kelayakan suatu proyek yang berhubungan

dengan sektor publik, Health Provider dihadapkan pada banyak pertimbangan

dan permasalahan. Dalam hal ini, prioritas yang dipilih harus

mempertimbangkan kepentingan pasien atau konsumen. Terkait dengan

proses pengambilan keputusan mengenai kelayakan suatu proyek atau

program, Health Provider memerlukan suatu alat analisis yang mampu

digunakan dalam meminimalkan kesalahan dalam pemilihan keputusan. Salah

satu analisis yang dapat digunakan sebagai alat untuk memilih program yang

layak diprioritaskan adalah dengan menggunakan Cost Benefit Analysisatau

disebut juga analisis manfaat dan biaya.

Berikut adalah prinsip dasar dalam melakukan Cost Benefit Analysis

antara lain:
1. Mencapai keuntungan yang maksimal ( termasuk kesejahteraan sosial ) dan

biaya yang minimal.

2. Meningkatkan keuntungan dari serangkaian tindakan dan mengurangi

biaya yang terkait dengan serangkaian tindakan tersebut dalam suatu

periode tertentu ( membutuhkan ukuran khusus, biasanya adalah uang ).

3. Pareto improvement. 

Sebuah proyek dikatakan pareto improvement jika proyek tersebut

meningkatkan kualitas hidup dari beberapa orang, tapi tidak membuat

orang lain rugi. Jelasnya masyarakat harus dapat mencapai Pareto

improvement, sebab mereka menolong orang lain, tapi juga tidak menyakiti

yang lainnya. Namun demikian, dalam masyarakat yang kompleks, setiap

proyek atau kebijakan pasti akan membuat orang lain merugi. Sebuah

proyek atau kebijakan dikatakan menciptakan Pareto improvement

yang potensial jika yang untung lebih banyak daripada yang rugi.

2.6. Kelebihan dan Kekurangan Cost Benefit Analysis

1. Kelebihan

a. Dapat dibandingkan.

b. Transparan.

c. Dapat mengukur efisiensi ekonomi (ketika satu pilihan dapat

meningkatkan efisiensi, pilihan tersebut harus diambil).

d. Memasukkan keuntungan dan biaya sosial.


e. Sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan dalam hal ini

legislatif atau sumber dana dan meyakinkan mereka untuk

mengivestasikan dana dalam berbagai proyek.

2. Kekurangan

a. Penghitungan ekonomi untuk public good dengan menggunakan Cost

Benefit Analysis sulit untuk dilakukan.

b. Tidak dapat mengukur aspek multi dimensional seperti

keberlangsungan, etika, partisipasi publik dalam pembuatan keputusan

dan nilai-nilai sosial yang lain.

c. Cost Benefit Analysis juga lebih berfungsi memberikan informasi

kepada pengambil keputusan, tetapi tidak dengan sendirinya membuat

keputusan.

d. Fokus pada efisiensi sehingga sering melupakan equity.

e. Keduanya adalah dua kriteria yang berdiri sendiri dalam ekonomi

kesejahteraan.

f. Efisiensi tergantung oleh beberapa pandangan, seperti pemerintah,

masyarakat, generasi muda, tua, muda, pria, atau bahkan wanita.

g. Terdapat kesulitan dalam menghitung biaya dan manfaat sosial secara

kuantitatif.

h. Manfaat dan biaya yang berwujud (tangible) lebih mudah untuk

dihitung, akan tetapi yang bersifat tidak berwujud (intangible) relatif

lebih sulit dihitung.


i. Membutuhkan sumber daya manusia dengan kemampuan dan

pengetahuan yang baik untuk melakukan perhitungan CBA.

j. Tidak ada standar dalam kuantifikasi manfaat.


BAB III

PEMBAHASAN

3.1. CONTOH KASUS

Kelompok kami mencoba mencari jurnal penelitian yang berkaitan dengan Cost
Benefit Analysis (CBA). Adapun jurnal penelitian tersebut berjudul “A cost-benefit
analysis of twice-daily consultant ward rounds and clinical input on
investigation and pharmacy costs in a major teaching hospital in the UK “
dalam jurnal tersebut, penelitan di lakukan di Rumah Sakit Universitas Royal
Liverpool, Merseyside,Inggris pada 4 Desember 2014. Penelitian ini dilakukan
pada dua bangsal medis di rumah sakit pendidikan universitas kota utama di
Liverpool, Inggris dengan tujuan untuk menilai dampak putaran bangsal
konsultan harian pada penggunaan penyelidikan dan obat-obatan dan
memperkirakan manfaat biaya potensial.
Dalam penelitian ini, Jumlah total pasien yang dirawat, investigasi yang
dilakukan dan biaya farmasi yang dikeluarkan dikumpulkan selama 2 tahun
sebelumnya dan mengikuti perubahan dalam praktik kerja konsultan dari putaran
bangsal konsultan dua kali seminggu menjadi dua kali sehari di dua bangsal
medis. Ukuran hasil dari penelitian tersebut adalah Peneliti melakukan analisis
biaya-manfaat untuk menilai jumlah uang bersih yang dihemat dengan
mengurangi penyelidikan yang tidak tepat dan penggunaan obat-obatan farmasi
setelah intervensi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
a. Pengaturan Rumah Sakit
Penelitian ini dilakukan pada dua bangsal medis umum dengan
campuran kasus penerimaan dari unit penerimaan akut, A&E dan klinik
di rumah sakit Pendidikan Universitas Royal Liverpool. Kedua bangsal
jaga oleh empat konsultan dan tim
b. Analisis Biaya Manafaat
Dalam penelitian ini peneliti melakukan analisis biaya manfaat dari
dampak bangsal konsultan dua kali sehari pada penggunaan penyelidikan
dan pengobatan pada dua bangsal medis. Ukuran hasil utama adalah per
pasien tahunan keuangan biaya diuntungkan dari dua kali sehari
dibandingkan dengan putaran konsultan bangsal tradisional dua kali
seminggu selama 2 tahun.
c. Intervensi
Setelah diskusi tim yang terperinci dan negosiasi perencanaan kerja,
pola kerja dari empat konsultan yang bertanggung jawab untuk dua
bangsal medis umum benar-benar berubah dari putaran bangsal
tradisional dua kali seminggu menjadi dua kali sehari dan seminggu di
bangsal.

3.2. Pembahasan Kasus

Penelitian ini menunjukkan bahwa putaran konsultan lingkungan dan


pengambilan keputusan secara signifikan mengurangi penggunaan penyelidikan
yang tidak pantas, biaya farmasi dan LoS (Lama tinggal), menghasilkan
signifikan, yang penghematan biaya berkelanjutan tahun-ke-tahun lebih dari £
300 rb. Biaya investigasi dan biaya per pasien kami dibagi dua dan dipertahankan
selama periode 2 tahun. Lebih penting lagi, mengurangi jumlah penyelidikan dan
penggunaan farmasi tidak menghasilkan peningkatan RR atau mortalitas rawat
inap. Studi ini tidak termasuk potensi penghematan dari pengurangan LoS dan
hari rawat inap.

Anda mungkin juga menyukai