Hygiene Makmin
Hygiene Makmin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kebersihan subjeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk
beratkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sanitasi adalah
dari subyeknya. Misalnya menyediakan air yang bersih untuk keperluan mencuci
tangan, menyediakan tempat sampah untuk mewadahi sampah agar tidak dibuang
Hygiene dan sanitasi tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain karena
erat kaitannya. Misalnya hygiene sudah baik karena mau mencuci tangan, tetapi
sanitasinya tidak mendukung karena tidak cukup tersedia air bersih, maka mencuci
tangan tidak sempurna. Higiene dan sanitasi merupakan hal yang penting dalam
menentukan kualitas makanan dimana Escherichia coli sebagai salah satu indikator
makanan (food borne diseases). E.coli dalam makanan dan minuman merupakan
mengelola makanan dan minuman yang sehat dan aman, menambah besar resiko
10
11
Perilaku kebersihan diri dapat dipengaruhi oleh nilai serta kebiasaan yang
pendidikan, status ekonomi dan lain sebagainya. Adanya masalah pada kebersihan
diri akan berdampak pada kesehatan seseorang. Saat seseorang sakit, salah satu
penyebabnya adalah kebersihan diri yang kurang.Ini harus menjadi perhatian kita
derajat kesehatan individu. Sebagai contoh, adanya perubahan pada kulit dapat
menimbulkan berbagai gangguan fisik dan psikologis. Gangguan fisik yang terjadi
reaksi emosi.
b. Praktik sosial
personal hygiene.
d. Pengetahuan
e. Kebudayaan
f. Kebiasaan seseorang
akan menjadi sebuah kebiasaan jika hal itu dilakukan secara terus
13
Prinsip dan higiene sanitasi makanan telah diatur dalam peraturan menteri
a. Daging, susu, telor, ikan/udang, buah dan sayuran harus dalam keadaan
baik, segar dan tidak rusak atau berubah bentuk, warna dan rasa, serta
b. Jenis tepung dan biji-bijian harus dalam keadaan bai, tidak berubah
kontaminasi baik oleh bakteri, serangga, tikus dan hewan lainnya maupun
bahan berbahaya.
first expired first out (FEFO) yaitu bahan makanan yang disimpan
lemari pendingin dan bahan makanan kering disimpan yang kering dan
tidak lembab.
3. Pengolahan makanan
makanan dan dapat mencegah masuknya lalat, kecoa, tikus dan hewan
lainnya.
dalam memasak harus dilakukan sesuai tahapan dan harus hygiene dan
semua bahan yang siap dimasak harus dicuci dengan air mengalir
15
peralatan yang akan digunakan dan bahan makanan yang akan diolah
kulkas/lemari es.
a. Makanan tidak rusak, tidak busuk atau basi yang ditandai dari rasa,
cemaran lain
first expired first out (FEFO) yaitu makanan yang disimpan terlebih
makanan jadi dan mempunyai tutup yang dapat menutup sempurna tetapi
5. Pengangkutan makanan
d. Wadah harus utuh, kuat tidak karat dan ukurannya memadai dengan
e. Isi tidak boleh penuh untuk menghindari terjadi uap makanan yang
mencair (kondensasi).
f. Pengangkutan untuk waktu lama, suhu harus diperhatikan dan diatur agar
makanan tetap panas pada suhu 600C atau tetap dingin pada suhu 400C.
6. Penyajian makanan
dalam keadaan bersih dan tidak berasal dari bahan-bahan yang dapat
menimbulkan racun.
bersih dan rapi menggunakan tutup kepala dan celemek tidak boleh
2008).
kurang begitu penting. Untungnya hal-hal yang sudah dijelaskan dengan baik
berlaku pula atas sanitasi makanan. Oleh karena itu sangat diharapkan agar
pimpinan selalu dalam keadaan memperoleh informasi yang lengkap dan jelas
tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan sanitasi. Salah satunya adalah
disarankan agar peraturan yang ada ditaati dan dilaksanakan dengan baik,
1. Tidak merokok
3. Tidak memakai perhiasan, kecuali cincin kawin yang tidak berhias (polos).
5. Selalu mencuci tangan sebelum bekerja, setelah bekerja dan setelah keluar
6. Selalu memakai pakaian kerja yang bersih yang tidak dipakai di luar tempat
kerja.
7. Tidak banyak berbicara dan selalu menutup mulut pada saat batuk atau bersin
selain mengandung nilai gizi juga merupakan media untuk dapat berkembang
biaknya mikroba atau kuman terutama makanan yang mudah membusuk yang
permintaan terhadap makanan semakin tinggi. Kondisi ini merupakan peluang bagi
19
produsen makanan untuk mengembangkan usaha dalam bidang jasa boga seperti
membuka usaha restoran, rumah makan, kedai, maupun kafe (Atikah, 2014).
a. Makanan sepinggan
b. Makanan camilan
penjualan.
diproduksi oleh industri pangan baik industri besar, industri kecil, dan
d. Minuman
tenaga penjamah yang memenuhi syarat sebagai berikut tidak menderita penyakit
mudah menular, menutup luka (pada luka terbuka/bisul atau luka lainnya),
memakai celemek dan tutup kepala, mencuci tangan setiap kali hendak menangani
makanan, menjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan atau dengan alas
tangan, tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut,
atau bagian lainnya), tidak batuk atau bersin dihadapan makanan jajanan yang
disajikan dan atau tanpa menutup mulut atau hidung (Yulianto, 2015)
2. Menutup luka
21
yang pas tidak terlalu besar. Ukuran pakaian yang terlalu besar bisa
kalung, anting, cincin, dan lain-lain benda kecil yang mudah putus dan
hilang. Pakaian terutama yang terbuat dari bahan yang bersifat menyerap
kontaminasi.
rambut. Celemek dan tutup kepala harus diganti setelah mengolah makanan,
jika persediaan celemek dan tutup kepala sedikit, setelah dipakai celemek
berada pada celemek dan tutup kepala menjadi hilang, sehingga tidak
bebas dari kotoran rambut dan mencegah terjeratnya rambut dari mesin
setelah dari kamar kecil, setelah tangan digunakan untuk menggaruk, batuk
atau bersin dan setelah makanan atau merokok. Kebersihan tangan penjamah
Penjamah makanan yang menderita luka di tangan tetapi tidak infeksi masih
Selain itu penjamah makanan disarankan tidak menggunakan cat kuku jika
terpaksa harus memakai cat kuku maka penggunaan sarung tangan karet
dan tenggorokan dari manusia normal penuh dengan mikroba dari berbagi
Masker yang sudah digunakan diganti dan tidak boleh dipakai secara
berulang, karena dapat menimbulkan bau yang tidak enak, disamping itu
mikroba yang sudah dikeluarkan saat bernafas menempel pada masker, dan
8. Tidak merokok
rantai dari bibir dan tangan dan kemudian ke makanan, di samping sangat
terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu
antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana. Setelah seseorang
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas dan
a. Persepsi (perception)
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai, ini
sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan
2. Perubahan Perilaku
Perubahan atau adopsi perilaku baru adalah suatu proses yang kompleks dan
memerlukan waktu yang relatif lama. Secara teori perubahan perilaku atau
melalui 3 tahap:
25
a. Pengetahuan
terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau
keluarganya.
kesehatan tersebut. Oleh sebab itu indikator untuk sikap kesehatan juga
c. Praktik
behaviour).
26
masyarakat yang tak memiliki akses ke internet pasti berbeda dari orang
informasi tersebut.
4. Pengukuran praktik
Pengukuran praktik maupun perilaku dapat dilakukan melalui dua cara yaitu
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dapat disesuaikan dengan
a. Pertanyaan subyektif
b. Pertanyaan obyektif
terdiri dari :
G. Penyuluhan Kesehatan
Pemilihan metode penyuluhan tergantung dari tujuan yang akan di capai dari
1. Metode didaktif
a. Langsung : Ceramah
Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun yang
b. Tidak langsung
3) Media video
antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan objek aslinya
2002:154) :
sebagai media.
30
2. Persiapan untuk memilih dan menetapkan media yang akan dipakai guna
3. Persiapan tempat dan pada fase ini penjual atau tempat harus mempunyai
media ini.
dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu penyuluhan
2. Metode Sokratik
a. Langsung
1) Diskusi
2) Curah pendapat
31
3) Demonstrasi
sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Metode ini tidak terlepas dari
a) Cara melakukan :
menghindari kegagalan.
dengan kenyataan.
tersedia.
2003)
anggota masyarakat.
5) Sosiodrama
hubungan sosial.
33
6) Seminar
7) Studi kasus
b. Tidak langsung
Deb Ban dan Hawkins yang dikutip oleh Lucie (2005), metode yang dipilih
oleh seorang agen penyuluhan sangat tergantung pada tujuan yang ingin
melakukan kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Salah
metode ceramah.
Ditinjau dari segi penyampaian informasi, metode ini cukup baik, tapi
H. Media Penyuluhan
dari media karena melalui media pesan disampaikan dengan mudah untuk
alat bantu promosi kesehatan. Dengan demikian, sasaran dapat mempelajari pesan-
yaitu:
dalam bentuk lembar balik, dimana tiap lembar berisi gambar peragaan
maupun gambar
c. Poster ialah lembaran kertas dengan kata-kata dan gambar atau simbol
Media papan disini juga mencakup pesan kesehatan yang ditulis pada
I. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian ini menggambarkan bahwa yang akan diteliti
adalah pengaruh penyuluhan dengan metode demonstrasi dan video terhadap
pengetahuan pedagang tentang penyimpanan makanan jadi, penyajian makanan
dan hygiene perorangan. Tingkat pengetahuan terhadap penyimpanan makanan
jadi, penyajian makanan dan hygiene perorangan diukur dengan pretest. Untuk
melihat sejauh mana pengaruh penyuluhan diukur dengan posttest.
PERMENKES RI NO 1096
/MENKES/PER/VI/2011
Prinsip hygiene sanitasi makanan :
- Pemilahan bahan makanan
- Penyimpanan bahan makanan
Penyuluhan Praktik penjamah
- Pengolahan makanan
dengan media :
- Penyimpanan makanan jadi - Penyimpanan
demonstrasi dan makanan jadi
- Pengangkutan makanan jadi
video tentang - Penyajian
- Penyajian makanan makanan
prinsip hygiene - Hygiene
- Hygiene perorangan sanitasi makanan prorangan
Metode Penyuluhan :
a. Didaktif
Langsung Faktor pengganggu:
- Ceramah
Tidak langsung: - Kondisi psikologi
- Poster
- Akses informasi
- video
- Peran seseorang
b. Sokratik
Langsung: - Lingkungan sekitar
- Diskusi
- Sumber informasi
- Curah pendapat
- Demonstrasi
- Simulasi
- Bermain peran ket : : Tidak ditliti
- Sosiodrama
: Diteliti
Gambar 1. Kerangka konsep
37
J. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesisi Mayor
2. Hipotesis Minor
makanan jajanan.