Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KESEHATAN LINGKUNGAN
(EKOLOGI LAUT)

KELOMPOK 3
NAMA :

 EMMY TERTALIANA LUDJI


 CHRISTINA CAROLIS GHEA
 MEKY ADEFANY PUTRA NENO
 AMBROSIA A. PIDOR
 ALANTINUS IRWAN SURYADI
 FENTRIYANA Y.K. BAUNSELE
 JEFANI ESU M. KAPITAN
 MARIA EVIGRIANA BERE
 ISABELLA AYU ANDARI
 SONIA MANTOLAS
 MARSELINA M. BORA
 MINCE MB. ATAHAU
 MARIA BEATRIX WEA
 GETRUIDA I.S TEFA
 EFI SRIHAYU TAKIB

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
2019

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
cintaNya, penulis bisa menyelesaikan tugas makalah kesehatan lingkungan dengan
topic “Ekologi Laut” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Marilyn S. Junias,


ST.,M.Kes selaku dosen mata kuliah dasar kesehatan lingkungan yang telah
memberikan tugas ini kepada penulis. Tidak lupa diucapkan terimakasih, bagi
anggota kelompok dan pihak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung
sudah ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini, baik
menyumbangkan pikiran maupun meluangkan waktu agar terselesaikannya tugas ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari titik kesempurnaan.
Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Kupang, 13 Februari 2019

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. 2

DAFTAR ISI................................................................................................................ 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masaalah.......................................................................................... 5

1.3 Tujuan.............................................................................................................. 5

1.4 Manfaat……………………………………………………………..………. 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekologi.............................................................................................6

2.2 Elemen Elemen dalam Studi Ekologi…………............................................... 7

2.3 Manfaat Laut Bagi Manusia............................................................................ 8

2.4 Sumber Pencemaran Laut............................................................................... 10

2.5 Dampak yang Ditimbulkan dari Pencemaran Laut………………………......12

2.6 Upaya Penanggulangan Pencemaran……………………………………….. 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................14

3.2 Saran................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

3|Page
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang hubungan


makhluk hidup dengan habitatnya.Pada dasarnya makhluk hidup bergantung pada
makhluk hidup lainya ataupun habitatnya sehingga terjadi hubungan timbal balik
antara suatu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainya ataupun habitatnya.

Ekologi perairan merupakan cabang ilmu mengenai lingkungan yang fokus


mempelajari interaksi atau hubungan timbal balik antara organisme perairan dengan
lingkungannya.Lingkungan sangat berpengaruh sebab lingkungan memegang peranan
dalam menciptakan kenyamannan hidup organisme di perairan.

Laut sebagai penyedia sumber daya alam yang produktif baik sebagai sumber
pangan,tambang mineral,dan energi,media komunikasi maupun kawasan rekreasi atau
pariwisata. Saat ini ekologi lebih dikenal sebagai ”ilmu yangmempelajari struktur dan
fungsi dari alam”. Bahkan ekologi dikenal sebagai ilmu yang mempelajari rumah
tangga makhluk hidup.

Dalam mempelajari ekologi laut, diperlukan beberapa disiplin ilmu lain


seperti fisika, kimia, geologi laut, dan ilmu biologi, seperti fisiologi, taksonomi,
tingkah laku, dan evolusi. Geologi laut akan menyajikan prinsip-prinsip dan proses-
proses terjadinya basin, palung, dan lain-lain. Kemudian ilmu fisika akan
menjelaskan proses-proses terjadinya gerak air seperti gelombang, arus, pasang, up
welling, dan lain-lain. Sedangkan ilmu kimia akan menyajikan teknik dan prinsip
yang digunakan untuk mengukur unsur-unsur anorganik dan organik dalam air laut.

4|Page
1.2 Rumusan Masalah

1 Apa itu Ekologi ?


2 Bagaimana Hubungan ekologi laut dengan ilmu-ilmu lain ?
3 Apa manfaat laut bagi manusia ?
4 Apa yang menjadi sumber hingga terjadinya pencemaran laut?
5 Apa dampak atau akibat yang dapat ditimbulkan apabila laut tercemar?
6 Bagaimana upaya penanggulangan yang dapat dilakukan apabila laut sudah
terceamar?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu ekologi


2. Untuk memahami bagaimana hubungan antara ekologi laut dengan ilmu ilmu
lain
3. Untuk mengetahui manfaat laut bagi kehidupan manusia
4. Untuk mengetahui sumber / penyebab terjadinya pencemaran di laut
5. Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari laut yang sudah tercemar
6. Untuk memahami upaya upaya yang dapat dilakukan apabila laut sudah
tercemar

1.4 Manfaat

1. Untuk memberikan pemahaman lebih lagi kepada mahasiswa dan penulis


tentang ekologi
2. Untuk memenuhi nilai kelompok mata kuliah dasar kesehatan lingkungan

5|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekologi


Ekologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hubungan antar
organisme atau hubungan antar kelompok organisme (biotic) dengan
lingkungannya (abiotik). Kata ekologi berasal dari bahasa Yunani (Greek)
yaitu oikos yang berarti rumah atau mempelajari rumah, memiliki konotasi
rumah, wilayah (territorial).
Istilah ekologi telah diperkenalkan oleh Haeckel (1866). Haeckel
mengatakan bahwa satu individual adalah hasil kerja sama diantara
lingkungan dan sifat sifat yang diturunkan turun temurun (heredity).
Cox (1974) mendefinisikan ekologi sebagai satu ilmu yang mepelajari
struktur dan fungsi dalam ekosistem. Dalam konteks ini struktur dinyatakan dengan
kondisi-kondisi dari satu ekosistem dalam satu waktu. Dalam mepelajari struktur
dapat diukur kelimpahan spesies (abudance), biomassa, pola-pola sebaran atau
distribusi dari spesies yang ada , kuantitas dan sebaran unsure unsure hara
(nutrient) dan energy, serta kondisi kondisi fisika dan kimia yang mencirikan
ekosistem.
Sedangkan fungsi mengatakan hubungan timbale balik yang beroperasi
didalam ekosistem dengan menetapkan laju aliran energy dan laju pensiklusan
nutrient guna menghasilkan kehadiran pola pola struktur. Kedua defenisi diatas
umumnya sama, tetapi saat ini kedua definisi kedua lebih rinci dan lebih luas
digunakan.
Secara akedemis, ekologi merupakan satu ilmu termuda. Kebanyakan
penelitian ekologi pada awalnya merupakan studi deskriptif murni, misalnya satu
daftar spesies tumbuhan alga yang terdapat di sepanjang garis pantai di atas batu

6|Page
karang. Dalam perkembangannya peneliti mulai menghitung angka individual
individual dari setiap spesies. Ternyata individual satu spesies lebih banyak dari
individual spesies lainnya. Sejak saat itulah ekologi berkembang menjadi ekologi
kuantitatif.
Ekologi kuantitatif adalah studi ekologi yang mengguranakan perhitungan.
Namun kadang kadang analisis kuantitatif tidak hanya menghitung angka invidual
individual satu daerah.
Namun, pengembangan ekologi laut diIndonesia belum sepesat
perkembangan di dunia Internasional. Hal ini mungkin karena biaya sangat mahal
terutama untuk mengurangi lautan guna memperoleh data yang di perlukan.

2.2 Elemen Elemen Dalam Studi Ekologi Laut


Menurut Park (1963) dalam cushing (1976) terdapat empat elemen
dalam studi ekologi. Keempat ekologi itu adalah :
1. Individu/ spesies, merupakan satuan dasar dalam mempeljari ekologi
2. Populasi, adalah satu kelompok individu dari satu spesies yang hidup
dalam satu tempat tertentu
3. Komunitas, kelompok populasi populasi
4. Ekosistem, kelompok dalam komunitas komunitas

Untuk memudahkan pemahaman tentang elemen elemen ekologi dapat


dilihat cari contoh berikut ini:

7|Page
2.3 Manfaat Laut Bagi Manusia
Manusia sangat tergantung pada organisme lain untuk memperoleh
produk-produk dasar seperti makanan, obat-obatan, dan bahan baku lainnya.
Manusia bukan salah satu spesies laut tetapi manusia adalah satu bagian besar
dari jaring-jaring makanan. Manusia mengonsumsi dalam jumlah besar ikan
laut, udang, kerang, tiram, dan alga makroskopis.
Pada tahun 1989 hasil tangkapan laut berupa ikan, udang, hewan-
hewan bercangkang (cumi-cumi, tiram, kerang) sebesar 85,8 juta metrik ton, hal
ini merupakan sumber protein hewan terbesar di dunia yang melebihi produksi
daging sapi, kambing, ayam potong, dan telur. Diperkirakan konsumsi pada
tahun mendatang akan meningkat hingga 30%.

Tabel 1.1.
Makanan dari laut sebagai sumber protein hewani yang dikonsumsi
di berbagai negara dan dinyatakan dalam persentase (%).
NEGARA % SUMBER NEGARA % SUMBER
AUSTRALIA 6 2 JEPANG 51 2
KANADA 10 2 MADAGASKAR 15 1
CINA 19 2 MAROKKO 24 1
GHANA 50 1 FILIPINA 50 2
INDIA 13 2 SENEGAL 38 1
INDONESIA 60 2 UNITED KINGDOM 9 2
ITALI 10 2 USA 6 2
Sumber: Norse, 1993.
Bangsa-bangsa penangkap ikan terdepan adalah Jepang, Rusia, Cina
dengan total tangkapan masing masing Negara 11% kemudian diikuti oleh
Negara Peru, Chili, dan USA. Tidak semua tangkapan ikan tersebut digunakan
langsung sebagai makanan. Diperkirakan 30% dari tangkapan ikan tersebut
dibuat tepung ikan yang dapat digunakan untuk makanan hewan atau ternak.
Selain hewan, dilaut juga terdapat tumbuhan dan jamur yang dapat
digunakan sebagai obat obatan tetapi obat obatan tersebut kebanyakan berasal

8|Page
dari hewan yang memiliki keanekaragaman biokimia untuk industry farmasi.
Dilaut, obat obatan tersebut barasal dari hewan invertebrate seperti sponge,
tunicate, keong,bryozoa, dan lain lain. Hewan hewan tersebut mengandung
racun atau toksin dengan identitas kimiawi yang telah di ketahui sekarang ini.
Pada tahun 1950, ekstrak dari sponge, spesies tethya crypta, telah diketahui
mengandung senyawa senyawa arabinosida, yakni ara-a dan ara-c. Senyawa
tersebut merupakan anti virus yang dapat digunakan untuk mengobati infeksi
infeksi herpes. Baru baru ini ilmuan dari India melaporkan bahwa tumbuhan
mangrove, lamun,dan rumput laut juga mengandung senyawa kimia alam
yang dapat digunakan sebagai obat anti virus.
Pada tahun 1978 ekstrak dari ascadian tunicate dari genus
Trididenium, mengandung kimia alam yaitu didemnim, adalah senyawa kimia
yang berguna sebagai obat anti tumor. senyawa lain yang baru ditemukan
adalah didemnim B sebagai obat anti kanker yang saat ini dalam pengujian
klinis lanjutan di institute kanker nasional, USA.
Satu modifikasi dari didemnim B baru baru ini berhasil diisolasi dari
hewan tunicate yang hidup dilaut tengah yaitu dari spesies Aplidium albican
yang mengandung senyawa kimia anti tumor. Selanjutnya dari hewan
Bryozoa spesies Buguna neretina juga menghasilkan senyawa kimia alam
yaitu bryostatin, yaitu berguna sebagai obat anti tumor.
Keong konus memiliki lebih dari 500 jenis diketahui mengandung
beragam toksin yang mepengaruhi sel sel saraf. Keong konus ini sangat
melimpah di perairan tropis.
Laut juga berisi berbagai sumber bahan baku industry. Tumbuhan laut
dikenal sebagai rumput laut adalah dari alga merah,alga coklat, dan alga hijau
menghasilkan material dasar terutama polisakarida yang berguna bagi
manusia.
Alga coklat mepunyai sejitar 1500 jenis, mengandung alginate.
Alginate ini telah banyak dipakai dalam industry makanan dan obat obatan.

9|Page
Alga merah mengandung spesies sekitar 5000 jenis dan merupakan sumber
utama keragenan dan agar agar. Keragaman tersebut diperoleh dari rumput
laut jenis Eucheuma sp. dan Kappaphycus sp.
Rumput laut penghasil agar dari jenis Gracilaria sp., gelidium sp.,
kebanyakan di temukan dipantai Negara Negara Asia, Brazil dan Chili.
Untuk laut sendiri mampu mneyerap CO2. CO2 yang terserap akan
diambil oleh terumbu karang untuk digunakan dalam proses fotosintesis, dan
menghasilkan oksigen yang berguna bagi makhlus hidup di laut.
Lau mampu membawa angin panas kedaerah kutup, dan membawa
angin dingin ke daerah khatulistiwa, sehingga tidak ada daerah yang terlalu
panas dan terlalu dingin di bumi. Selain itu, pemandangan indah bawah laut
yang indah dapat dijadikan sebagai objek wisata bagi manusia.

2.4 Sumber Pencemaran Laut


apabila ditinjau dari mana sumber pencemaran tersebut berasal, maka
sumber pencemaran laut dapat dibedakan menjadi, yaitu :
a. Berasal dari sumber laut itu sendiri :
1. Kapal
 Pembuangan minyak
 Air tangki
 Kebocoran kapal
 Kecelakaan seperti kapal pecah, kapal kandas, dan tabrakan
kapal
2. Instalasi minyak
b. Berasal dari darat
1. Pencemaran melalui udara
2. Pembuangan sampah ke laut

10 | P a g e
3. Air buangan sungai
4. Air buangan industry

Jika ditinjau dari sudut sumber yang menyediakan terjadinya


pencemaran laut, dapat dikategorikan mejadi sebagai berikut :
1. Pencemaran yang disebabkan oleh zat pencemar yang berasal dari darat
2. Pencemaran yang disebabkan oleh zat pencemar yang bersumber dari
kapal laut
3. Pencemaran yang disebabkan oleh buangan sampah
4. Pencemaran laut yang disebabkan oleh zat yang bersumber darikegiatan
eksplorasi dan eksploitasi dasar laut serta tanah dibawahnya
5. Pencemaran laut yang disebabkan oleh zat pencemar yang bersumber
dari udara

Sedangkan jika ditinjau dari sudut sebab terjadinya pencemaran, maka


pencemaran lingkungan laut dapat dikategorikan sebagai berikut :
1. Pencemaran laut yang disebabkan oleh kegiatan atau operasional kapal
2. Pencemaran laut yang disebabkan oleh kecelakaan
3. Pencemaran laut yang disebabkan oleh pencemaran laut yang
disebabkan oleh limbah buangan

Pencemaran laut disebabkan oleh beberapa factorz antara lain :


1. Pembuangan kotoran dan sampah kota dan industry
2. Pengotoran yang berasal dari kapal kapal
3. Kegiatan penggalian kekayaan mineral dasar laut
4. Penggunaan laut untuk tujuan tujuan militer
5. Penangkapan ikan menggunakan racun

2.5 Akibat atau Dampak yang Ditimbulkan oleh pencemaran laut

11 | P a g e
Pada akhir abad XX ini, limbah kegiatan industry dikatakan telah
mengancam seluruh negeri.hal ini disebabkan karena melalui mekanisme alam
seperti tiupan angin, aliran air sungai, daya rambat di tanah melalui difusi
limbah tersebut dapat menyebar kemana mana (Syah,1995)
Buangan di erairan menyebabkan masalah kehidupan bidata dalam
bentuk keracunan bahkan kematian. Gangguan terhadap biota perairan telah
menimbulkan dampak penurunan kualitas dan kuantitas biotaperairan.selain
itu erosi lumpur yang terbawa kelaut kemudian diendapkan mengakibatkan
tertutupnya permukaan karang yang pada akhirnya menyebabkan kematian
karang.
Akibat pencemaran kehidupan dalam air dapat terganggu dengan
mematikan binatang binatang dan tumbuh tumbuhan dalam air karena oksigen
yang terlarut dalam air akan habis dipakai untuk dekomposisi aerobic dari zat
zat organic yang banyak terkandung dalam air buangan.
Komponen minyak yang tidak larut dalam air akan mengapung
menyebabkan air laut berwarna hitam. Beberapa komponen minyak
tenggelam dan terakumulasi didalam sedimen sebagai deposit hitam pada
pasir dan batuan batuan di pantai. Komponen hidrokarbon yang bersifat toksik
berpengaruh pada reproduksi, perkembangan pertumbuhan dan perilaku biota
laut terutama pada plankton, bahkan dapat mematikan ikan, dengan sendirinya
dapat menurunkan produksi ikan
Pencemaran yang tidak disebabkan oleh sifat racun dari bahan bahan
pencemar adalah :
1. Kandungan lumpur yang meningkat didalam air mengurangi jumlah
cahaya yang masuk yang diperlukan untuk fotosintesis
2. Buangan air panas yang meskipun tidak langsung terkena biota dalam air,
dapat merubah kondisi dari lingkungan hidupnya. Akibatnya satu jenis
akan tumbuh dan berkembang lebih cepat sedang yang lain justru lebih
lambat

12 | P a g e
3. Senyawa organic didalam proses penguriannya dapat mengambil zat asam
dari air terlalu banyak
4. Air sungai yang mengalir berlebihan keperairan pantai dapat membentuk
lapisan yang menghalangi pertukaran massa air dengan lapisan air yang
lebih subur dari bawah

2.6 Upaya Penanggulangan Pencemaran


Beberapa upaya penanggulangan yang dapat dilakukan terhadap
pendemaran air diantaranya :
1. Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan tidak merusak atau
mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar
2. Tidak membuang sampah kesungai
3. Mengurangi intensitas limbah rumah tangga
4. Melakukan penyaringan limbah pabrik sehingga limbah yang nantinya
bersatu dengan air sungai bukanlah limbah jahat perusak ekosistem
5. Pembuatan sanitasi yang benar dan bersih agar sumber sumber air bersih
lainnya tidak tercemar
6. Angkat sampah sampah yang ada atau terbuang di laut

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

13 | P a g e
Ekologi laut merupakan ilmu terapan dari ekologi dasar tetapi secara
umum ekologi laut dapat dimasukan kedala ilmu kelautan. Dalam
mempelajari ekologi laut diperlukan beberapa disiplin ilmu lain seperti fisika,
kimia, geologi laut, dan ilmu biologi seperti fisiologi, taksonomi, tingkah laku
dan evolusi. Laut itu sendiri terdiri dari beragam biota laut di dalamnya dam
meiliki banyak manfaat yang ada diantaranya sebagai makanan, obat obatan
untuk berbagai penyakit dan sebagai bahan baku industry. Laut memiliki
keindahan di dalam nya yang bisa digunakan sebagai objek wisata bagi
manusia.
Pencemaran laut dapat berasal dari sumber laut itu sendiri dan dari
darat. Dampak yang dapat ditimbulkan apabila laut sudah tercemar, kehidupan
didalam air akan terganggu dengan mematikan binatang binatang atau biota
biota laut didalamnya serta menimbulkan kualitas dan kuantitas biota perairan.
Oleh karena itu harus ada upaya pencegahan salah satunya adalah tidak
mebuang sampah di laut.

3.2 Saran
Laut merupakan salah satu bagian terpenting didalam kehidupan kita,
karena di dalam laut memiliki berbagai biota laut yang memiliki berbagai
macam manfaat untuk kehidupan manusia. Oleh karena itu kita harus pandai
pandai memanfaatkan laut dengan baik dengan tidak mencemarinya.

DAFTAR PUSTAKA

Noovan,anugrah. Jurnal Pencemaran Air. Universitas tanjung pura.volume 2.hal 1-7

14 | P a g e
Pembela,brahmana.2014. BIOL4327-Ekologi Laut. Edisi 2/3 sks/ modul 1-9.
Tanggerang selatan : Universitas Terbuka

Dahuri, R. (2003). Keanekaragaman Hayati Laut. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Badrudin dan Wudianto. (2004). Biologi, Habitat dan Sebaran Ikan Layur serta
Beberapa Aspek Perikanannya. Balai Riset Perikanan Laut Jakarta.

Risky,santosa.2013.Dampak Pencemaran Lingkungan Laut Oleh Perusahaan


Pertambangan Terhadap Nelayan Tradisional . vol.1/no.2

15 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai