Anda di halaman 1dari 7

Kata Pengantar

Puji dan sukur diucapkan Kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat dan
anugrahNya, disertasi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
doctor pada Program Doctor (S3) Studi Pembangunan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara.
Disertasi dengan Judul Model Pemberdayaan Nelayan Tradisional :
Analisis Kemiskinan Nelayan Tradisional Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan
Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, dapat selesai atas bantuan berbagai pihak
terutama ketua dan anggota komisi pembimbimbing, anggota penguji dan tim lapangan
dalam mengumpulkan data. Dorongan yang diberikan pada saat “ penulisan mandeg plus
suasana kebatinan penulis yang labil, ternyata mampu melahirkan semangat baru hingga
disertasi dapat diselesaikan. Dalam kesempatan ini, penulis ucapkan terima kasih sebesar-
besarnya kepada :

1. Terhormat dan terpelajar Rektor USU Prof Dr Runtung SH, Mhum atas
bantuan dan dorongannya untuk menyelesaikan program doctor.

2. Terhormat dan terpelajar, Dekan FISIP USU, Dr Murianto Amin yang tetap
memotivasi dan memfasilitasi

3. Terhormat dan terpelajar Prof Dr M. Arif Nasution MA, atas jasanya sangat
besar dalam pendidikan penulis. Tanpa motivasi dan dorongannya disertasi ini tidak akan
selesai.dan mungkin saja sapu tangan dilambaikan

4. Terhormat dan terpelajar Prof Subhilhar Phd yang begitu baik dan terbuka
menerima keadaan penulis dalam penyelesaian disertasi ini.

5. Terhormat dan terpelajar Prof Dr Hamdani Harahap MSi, sebagai kakak kelas
dalam menyelesaikan studi S2 di IPB, pemikiran dan dorongannya sangat berarti kepada
penulis khususnya dalam situasi kemandekan menyelesaikan tudi
6. Terhormat dan Terpelajar Prof Dr Marlon Sihombing MA sebagai senior saya
di Fisip segaligus sebagai penguji, senantiasa mengingatkan saya bahwa studi lanjut yang
tidak selesai adalah suatu kebodohan dan penyesalan seumur hidup.

7. Terhormat dan terpelajar, Dr Herikismanto, sebagai penguji sangat banyak


membantu saya dalam memperkuat konsepsi dan kerangka pemiriran

8. Terhormat dan Terpelajar Dr Hardi Warsono, penguji luar dari Fisip


Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, sangat besar bantuannya baik dalam
kesediaan waktu yang padat sebagai Ketua Program Di Undip, bersedia ke Medan dan
masukan dalam perbaikan disertasi khususnya penyusunan Model yang ditawarkan
penulis

9. Terhormat dan Terpelajar Ketua Dan Sekretaris Program S3 Studi


Pembangunan, Prof Dr Badaruddin MSi dan Dr Humaizi sangat terbuka dalam segala
urusan penyelesaian studi.

10. Wakil Dekan I dan II, Husni Thamrin Sos MSP dan Arifin Nasution SSos
MSP yang banyak memberikan bantuan fasilitas dalam penyelesaian disertasi

11. Ketua Program Departemen Kesejahteraan Sosial Fisip USU Agus Suriadi
Ssos MA dan Mantan Ketua Departemen, Khairani Siregar Ssos MSp yang memberikan
bantuan materil dalam penyelesaian studi dan doa dan dorongan rekan sesama dosen di
departemen.

12. Tim yang membantu pengumpulan data lapangan, Herdensi Adenin S.Sos
MSP, Salmi Nasution S.Sos, Muchlis S.Sos kontribusi mereka sangat besar dalam
melengkapi data lapangan

13. Teman-teman angkatan I program S3 studi pembangunan dan pegawai di


program, Dina, Iwan dan Rasyad yang banyak membantu dalam penyelesaiaan berkas-
berkas administrasi.
14, Seluruh Dosen dan Pegawai di Fisip USU terutama teman Diskusi Norman
Ahmad, Hatta Rido, Dr Amir Purba, Dr Fikarwin, Henri Sitorus, Junjungan, Prof
Rizabuana, Sabariah Bangun, Drs Mukti Sitompul MSi, Dra Nurlela Ketaren MSp,
Komentar mereka sangat memotivasi.

15. Teman teman DPP PMS khusunya Ketua Umum Mbelin Brahmana dan
Bendahara Umum Cristian Orchad SH MKn yang membantu penulis

16. Ibunda tercinta, Kuhi br Surbakti, meski sudah Lansia tetap mendorong dan
mendoakan penulis dan rela berkorban materi di hari tua.

17. Istri Tercinta Sabarita Br sembiring, dan anak-anak saya Kelara, Pernando
Justin Skom, Stepaninta, Loistra yang begitu sabar dan maklum menerima sikap penulis
yang sering uring-uringan pada saat penulisan, mereka banyak berkorban.

17. Kepala Desa, Camat, Dinas Perikanan dan masyarakat Desa Percut khususnya
Informan penelitian dan semua pihak yang telah membantu penulis, langsung tidak
langsung.

Akhir kata, semoga isi disertasi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan teori
kemskinan, khususnya dala merancang model pemberdayaan nelayan yang menyentuh
kepentingan masyarakat nelayan semua lapisan.

Medan, Oktober 2017

Bengkel Ginting
Biodata

Bengkel Ginting, Lahir di Kota Berastagi, Kabupaten Karo Sumatera Utara, pada 3
Januari 1963 dari Pasangan Alm Tangsi Ginting Manik dan Kuhi Br Surbakti. Menikah
dengan Sabarita Br Sembiring dikaruniai 2 putra 2 putri, Kelara, Pernando Justin Skom,
Stepaninta, Loistra.
Menyelesaikan pendidikan SD, SMP, SMA negeri Berastagi pada 1976, 1979,
1982. Diterima di FISIP USU pada tahun 1982 dan menyelesaikan studi pada tahun 1986
di Departemen Kesejateraan Sosial. Pada 1990 mengikuti kuliah berkredit Statistik Untuk
Ilmu Sosial Pusat Antar Universitas (PAU) UI Jakarta, dan pada 1993 diterima di
program pascasarjana IPB Bogor bidang Sosiologi Pedesaan dan selesai tahun 1996. Pada
tahun 2012 terdaftar sebagai mahasiswa S3 angkatan I di Program Doctor Studi
Pembangunan Fisip USU
Penulis pernah bekerja sebagai wartawan harian SIB (1987-1989), dan diangkat
menjadi staf pengajar Fisip USU sejak 1989 sampai sekarang. Sebelum melanjut studi
S2, pernah menjadi Sekretaris Departemen Kesejahteraan Sosial (1992-1993). Pada 1998-
2000 bekerja sebagai konsultan di program Jaringan Pengamanan Sosial Mengatasi
Dampak Krisi Ekonomi (JPS PDM DKE) sebagai staf ahli dan leader di Kabpaten Deli
Serdang dan Kota Tebing Tinggi. Ketua KPU Karo (2003-2008), staf ahli Bupati Karo
(2011-2012), dan anggota KPU Sumut 2013.

Medan, Oktober 2017

Latar Belakang
Kemiskinan merupakan masalah yang saat ini sulit untuk di hilangkan dalam
kehidupan bermasyarakat. Saat ini , permasalahan kemiskinan menjadi suatu hal yang
harus ditangani serius oleh setiap negara termasuk Indonesia. Sebagai negara yang sudah
76 tahun lamanya merdeka, kemiskinan bukanlah hal yang baru lagi bagi masyarakat
Indonesia. Hampir semua masa masa pemerintahan di Indonesia masih dihantui bayang
bayang kemiskinan. Permasalahan kemiskinan merupakan permasalahan sangat
kompleks karena mencakup berbagai aspek kehidupan manusia seperti sosial, ekonomi,
budaya, Pendidikan, Kesehatan, dan lain sebagainya. Kemiskinan menjadi satu-satunya
masalah yang berada di tingkatan teratas dalam klasifikasi masalah sosial secara global di
seluruh dunia. Kemiskinan membuat masyarakat hidup dalam keterbelakangan dan
kemelaratan. Kemiskinan membuat masyarakat sulit untuk mendapatkan kualitas hidup
yang lebih baik. Ada banyak faktor yang melatarbelakangi mengapa masyarakat tersebut
miskin. Keterbelakangan masyarakat membuat mereka sulit untuk melakukan berbagai
kegiatan ataupun aktifitas sehari-hari. Hal ini dikarenakan tidak semua masyarakat bisa
cakap dalam segala hal. Hal ini juga berkaitan dengan akses masyarakat dalam
memperoleh pekerjaan. Masyarakat yang sudah terperangkap didalam jurang kemiskinan
pada umumnya sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Tingkat pendidikan yang rendah
menjadi salah satu hal yang menyebabkan masyarakat semakin tidak mampu bersaing
dalam dunia kerja. Hal inilah yang pada akhirnya memunculkan pengangguran dimana-
mana. Fenomena tersebut membuat masyarakat miskin sulit untuk keluar dari lingkaran
kemiskinan. Pemerintah melalui serangkaian program kebijakan masih terus berupaya
untuk menemukan solusi untuk memberikan peluang kepada masyarakat miskin untuk
memperoleh kesejahteraan. Namun hak tersebut dinilai kurang berhasil dikarenakan
kebanyakan program kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada masyarakat miskin dan
malah terkesan tidak tepat sasaran. Kebanyakan program kebijakan pemerintah justru
dinikmati oleh masyarakat kelas atas. Hal ini sejalan dengan karakteristik yang melekat
pada masyarakat miskin yang tidak berdaya dan juga kurang memahami berbagai
program kebijakan yang disediakan pemerintah.

Hal ini lah yang kemudian berdampak kepada kehidupan masyarakat nelayan.
Beberapa faktor yang telah penulis jelaskan diatas membuat kehidupan masyarakat
nelayan semakin terpuruk. Keterbelakangan baik dalam segi pengetahuan , pendidikan
dan penguasaan teknologi kenelayanan membuat masyarakat nelayan terjebak dalam
jerat kemiskinan.

BAB 1
MASYARAKAT DAN TEKNOLOGI
A. Keterbelakangan Pengetahuan Serta Penguasaan Teknologi Sebagai Awal Pemicu
Kemiskinan

Pengetahuan dan penguasaan teknologi menjadi hal yang sangat penting yang
harus dimiliki setiap masyarakat. Hal ini dikarenakan, keduanya berperan dalam
mengoptimalkan setiap kegiatan yang akan dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Begitu pula pada masyarakat nelayan. Masyarakat nelayan sangat identik dengan
perahu,jaring, serta peralatan tangkap lainnya yang digunakan untuk memangkap ikan.
Peralatan ini pada umumnya terbagi kedalam 2 jenis , yakni peralatan tradisional dan
peralatan modern. Seiring berkembangnya zaman, cara-cara tradisional kini mulai
ditinggalkan karena dianggap kurang memberikan hasil yang optimal. Berbeda dengan
peralatan modern, siapapun yang memahami dan menguasai teknologi atau cara-cara
modern akan mampu memberikan hasil yang jauh lebih optimal.
Sebagai masyarakat yang hidup di daerah piggiran , masyarakat nelayan sangat
paham mengenai cara-cara menangkap ikan. Namun , pada umumnya mereka masih
menggunakan cara-cara lama yang sudah lama diturunkan dari generasi-generasi
sebelumnya. Semuanya masih serba tradisional dan konvensional, yang mana hal ini
membuat hasil tangkapan masyarakat tersebut cenderung kurang optimal. Hal ini lah
sebenarnya, yang menjadi satu permasalahan penting yang harus dikaji dalam diri
masyarakat nelayan. Apa yang membuat mereka cenderung berpatokan pada cara-cara
lama tersebut, sementara zaman semakin berkembang dan setiap masyarakat dituntut
harus bisa beradaptasi dengan keberadaan teknologi. Ketidamampuan kebanyakan
masyarakat nelayan dalam menguasai IPTEK menjadi satu hal yang sangat perlu
dibenahi. Masyarakat tersebut perlu diberikan sosialisasi dan edukasi mengenai teknologi
tangkap ikan yang lebih modern.

Anda mungkin juga menyukai