Devi Indah Nofitasari Kti
Devi Indah Nofitasari Kti
Oleh :
PENDAHULUAN
Namun dari ulah manusia itu sendiri, fungsi tulang dapat terganggu
atau tenaga fisik. Kekuatan dan sudut dari tenaga tersebut, keadaan
fraktur yang terjadi itu lengkap atau tidak lengkap (Mansjoer, 2008).
kali atau 74% dari seluruh kecelakaan lalu lintas dalam setahun.
Sjahranie Samarinda”.
B. Rumusan Masalah
Sjahranie Samarinda.
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
2. Tujuan Khusus
evaluasi.
D. Metode Penulisan
1. Wawancara
2. Observasi
3. Pemeriksaan Fisik
4. Studi Dokumentasi
Data yang diambil dari status klien yang ada di ruangan baik itu
5. Studi Kepustakaan
E. Sistematika Penulisan
Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari lima bab, yang
BAB I : Pendahuluan
BAB IV : Pembahasan
BAB V : Penutup
saran-saran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar dari yang dapat
suatu perpatahan pada lengan bawah yaitu pada tulang radius dan
tiga bagian perpatahan yaitu bagian proksimal, medial, serta distal dari
(2012) :
C. Patofisiologi
menjadi rusak. Perdarahan terjadi dari ujung yang rusak dan jaringan
Pathway Fraktur
Peristiwa Trauma
Kecelakaan
Nyeri
akut Ekstravasasi
pembuluh darah
Pembentukan asam
Risiko laktat
Infeksi
2010).
Tanda ini biasa terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah
cedera.
E. Penatalaksanaan Medis
(rehabilitas).
Indikasi :
a. Fraktur intramaskuler
vaskuler
h. Fraktur avulse
j. Fraktir multipel
Indikasi :
hebat
e. Nonunion
h. Fraktur kominutif
i. Fraktur pelvis
j. Fraktur multipel
3. Analgetik
Diberikan untuk mengurangi rasa sakit yang timbul akibat trauma.
F. Komplikasi
komplikasi lambat.
1. Komplikasi awal
2. Komplikasi lambat
G. Pemeriksaan Diagnostik
tegak lurus.
neurologis.
H. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
auskultasi.
a. Aktifitas/istirahat
Gejala :
kelemahan umum.
Tanda :
b. Sirkulasi
Tanda :
c. Neurosensori
Gejala :
(parastesis).
Tanda :
d. Eliminasi
Tanda :
e. Nyeri
Gejala :
imobilisasi).
Tanda :
Gejala :
Tanda :
g. Penyuluhan/ pembelajaran
Tanda :
Gejala :
waktu.
2. Diagnosis keperawatan
Nanda menyatakan bahwa diagnosa keperawatan adalah
International, 2007).
alveolar kapiler.
informasi.
3. Perencanaan
1.3 Traction
1.3.1 Evaluasi
pergerakan 1.3.1 Bidai
bidai untuk mungkin
menghindari digunakan
edema. untuk
memberikan
imobilisasi
pada fraktur
dan untuk
mencegah
terjadinya
bengkak
pada
jaringan.
Edema akan
hilang
dengan
pemberian
bidai.
1.3.2 pertahankan
posisi dan 1.3.2 Tarikan pada
integritas traksi
dari traksi. dilakukan
pada tulang
panjang yang
fraktur dan
kemudian
menjadikan
otot tegang
sehingga
memudahka
n algment.
1.3.3 Pastikan
bahwa 1.3.3 Menjamin
semua klem/ traksi dapat
penjepit dipergunaka
berfungsi. n dan
Minyaki menghindari
kontrol dan gangguan
cek tali. fraktur.
2.1.7 Terangkan
prosedur 2.1.7 Mengijinkan
sebelum pasien untuk
dimulai. mempersiapk
an mental
agar dapat
berpartisipasi
dalam
2.1.8 Beri aktivitas.
pengobatan 2.1.8 Meningkatka
sesesuai n relaksasi
sebelum otot agar
melakukan dapat
aktivitas berpartisipas.
perawatan.
2.1.9 Lakukan
latihan range 2.1.9 Mempertaha
of motion. nkan
kemampuan
otot dan
menghindari
pembengkak
an pada
jaringan yang
2.1.10 Lakukan luka
tindakan 2.1.10 Memperbaiki
untuk struktur
meningkatka umum,
n rasa mengurangi
nyaman tekanan
dengan pada suatu
masase, tempat dan
perubahan kelelahan
posisi. otot.
2.1.11 Anjurkan
pasien untuk 2.1.11 Meningkatka
menggunaka n sense of
n teknik conntrol dan
relaksasi mungkin
(latihan dapat
napas dalam meningkatka
n
kemampuan
mengurangi
3.1 Circulatory rasa nyeri.
3.
Resiko Tissue Perfusion Precautions.
ketidakefektipa 1) Mempertahanka 3.1.1 Lepas
n perfusi n perfusi perhiasan 3.1.1 Dapat
jaringan perifer jaringan pada daerah membatasi
b/d sebagaimana yang bilas terjadi
pengurangan dibuktikan oleh mengalami edema.
atau gangguan teraba hangat. gangguan.
aliran darah, 2) Kulit kering 3.1.2 Evaluasi
cedera 3) Sensasi normal keadaan/ 3.1.2 Berkurangny
langsung 4) Sensarium kualitas dari a atau tidak
vaskuler, biasa pulsasi pulsasi
trauma 5) Tanda Vital perifer distal menggambar
jaringan, stabil yang luka kan adanya
edema 6) Output urin melalui pembuluh
berlebihan, yang memadai palpasi. darah yang
adanya untuk situasi Bandingkan luka dan
thrombus, individu. dengan sisi memerlukan
hipovolemik. yang normal. evaluasi
status
sirkulasi
yang segera,
perlu
didasari
bahwa
kadang-
kadang
pulsasi dapat
teraba
walaupun
sirkulasi
terhambat
oleh
sumbatan
kecil.
Sebagai
tambahan,
perfusi
melalui arteri
yang besar
dapat
berlanjut
setelah
menambah
tekanan dari
sirkulasi
arteriol/
3.1.3 kaji venol.
kembalinya 3.1.3 kembalinya
kapiler, warna
warna kulit dengan
dan cepat (3-5)
kehangatan detik putih.
bagian distal Kulit yang
dari fraktur. dingin.
kekuatan otot.
muskuloskeletal
sumber informasi
NOC :
pain level
Pain control
Confort level
Kriteria hasil :
nyeri
lokasi
imobilitas
NOC :
Circulation status
Kriteria hasil :
kemampuan
perifer)
NOC :
Activity intolerance
Kriteria hasil :
bantu
kekuatan otot.
NOC :
Mobility Level
Transfer performance
Kriteria hasil :
4.1 Monitor TTV sebelum dan sesudah latihan dan lihat respon
ADLs klien
NOC :
Hemodyalisis akses
Kriteria hasil :
5.5 Mobilisasi klien (ubah posisi klien) setiap dua jam sekali
5.6 Oleskan lotion atau minyak / baby oil pada daerah yang
tertekan
NOC :
Immune Status
Risk control
Kriteria hasil :
- Klien bebas dari tanda-tanda infeksi
NOC :
Syok prevention
Syok management
Keriteria hasil :
NIC :
4. Pelaksanaan
dengan tim kesehatan lain. Dalam hal ini perawat adalah sebagai
5. Evaluasi
intervensi keperawatan.
2) Objek
3) Assessment
4) Planning
6. Dokumentasi
profesional.
PENUTUP
RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda dari tanggal 13 juni 2016 sampai
dengan diagnosa Close Fraktur Antebrachii 1/3 medial sinistra. Maka penulis
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
luka lecet dibagian tangan sebelah kanan dan tangan kirinya patah,
belum mandi dan mengganti baju selama 2 hari. Dan didapatkan data
antara lain : tekanan darah 130/ 90 mmHg, nadi 83x/ i, suhu tubuh
terdapat dua jahitan, luas 3 cm, terpasang elastis verban. Dan semua
2. Diagnosa
integritas kulit.
3. Perencanaan
Hierarki Maslow dan kebutuhan pada pasien saat itu, serta dirumuskan
menurut Dongoes 2010 dan sesuai dengan situasi dan kondisi pada
4. Implementasi
telah disusun berdasarkan kondisi mulai dari hari pertama sampai hari
terakhir. Pada saat implementasi tidak semua penulis lakukan dan
dibutuhkan.
5. Evaluasi
sesuai dengan kondisi pasien serta keadaan saat itu. Dari 4 diagnosa
dapat teratasi.
B. Saran
1. Bagi Akademik
hambatan.
3. Bagi Perawat
dirumah.
5. Untuk Mahasiswa
Nanda NIC & NOC (2013) Nursing The Series For Clinical Excellence.
Jakarta
Hidayat (2009) Pengantar Konsep Dasar Keperawatan Jakarta :
Salemba Medika