Bisnis Selepas Corona
Bisnis Selepas Corona
Dalam menghadapi masa pandemi covid-19, para pengusaha bisnis lokal maupun nasional
meraskan banyaknya berbagai perubahan-perubahan yang mengakibatkan adanya suatu
keharusan untuk shifting dari kondisi normal menjadi kondisi abnormal. Selaku founder dari
banyak bidang usaha, Kaesang Pangarep yang identik dengan Sang Pisang ini mengatakan
dengan terus terang bahwasanya berbagai usahanya dihadapkan dengan penurunan cash
flow dan tantangan untuk tetap memberikan pesangon berupa THR kepada para pegawainya.
Tak jauh berbeda dari Kaesang, Ericson Sibagairang, selaku Vice President LE & SME
Management Telkomsel mengatakan bahwa Telkomsel melalui aplikasi berbasis onlinenya yang
bernama 99% Usahaku justru menjadi garda terdepan dalam membantu para pelaku bisnis
untuk tetap menjalankan roda bisnisnya selama masa pandemi. Platform milik Telkomsel ini
diperuntukkan sebagai wadah berjualan bagi seluruh pelaku usaha di Indonesia yang hendak
berjualan secara online.
Fajrin Rasyid selaku CEO Bukalapak turut menyampaikan bahwa kenaikan sangat pesat sedang
berlangsung dalam kondisi online, hal ini juga berpengaruh signifikan terhadap Bukalapak
sebagai salah satu e-commerce yang ada di Indonesia. Melihat adanya peningkatan yang
sangat pesat ini, Fajrin juga menegaskan bahwa masyarakat sekarang tengah mengalami
adanya fenomena shifting behavior dalam banyak bidang.
Selaku CEO Kita Bisa, salah satu platform yang bergerak dalam bidang edukasi, Gerald Bastian
juga menyatakan bahwa di masa pandemi ini seharusnya dapat dijadikan oleh
para creativepreneurship sebagai momentum untuk melakukan improvisasi atas ide-ide kreatif,
adaptasi dengan hal-hal baru, dan menghasilkan outcome yang tetap bisa out of the box.
Gerald juga memandang industri-industri yang ada di masa krisis ini sedang dihadapkan dengan
adanya shifting yang mengharuskan untuk dicarikan solusi dalam bentuk adanya ide-ide yang
inovatif dan kreatif. Gerald pun percaya bahwasanya indsutri-industri yang ada tidak akan hilang,
terlebih terkait usaha di bidang perkontenan.
Selain itu, beliau juga menegaskan bahwa apa yang perlu dipersiapkan adalah terus
memaksimalkan nilai-nilai entrepreneurship dengan melakukan pendidikan dasar. Terlebih lagi,
dalam menghadapi era disruptif pula, masyarakat juga diharapkan mampu memiliki pemikiran
yang open minded dan kemampuan adaptif yang jauh lebih besar. Menutup sesi ini, Pratikno
menyampaikan pesannya kepada seluruh viewers untuk tetap menjaga hati dan menjaga
solidaritas. (/Adn)