Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Bahasa dan Sastra

Volume 4 No 3 (2019)
ISSN 2302-2043
KEMAMPUAN MENGGUNAKAN HURUF KAPITAL
DAN TANDA BACA DALAM KARANGAN NARASI
DAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII MTsN 1
PARIGI
Rahmaniyah.R
niyah_hafsa29@yahoo.com
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas tadulako
Jalan. Soekarno Hatta KM. 9 Kampus Bumi Tadulako, Sulawesi Tengah

ABSTRAK - Masalah dalam penelitian ini bagaimanakah kemampuan menggunaan huruf


kapital dan tanda baca dalam karangan narasi dan deskripsi siswa kelas VII MTsN 1
Parigi ?, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan menggunakan huruf
kapital dan tanda baca dalam karangan narasi dan deskripsi siswa kelas VII MTsN.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini melalui 3 tahapan yaitu; (1) observasi, (2) tes, (3)
dokumentasi. Berdasarkan hasil evaluasi kemampuan menggunakan huruf kapital dan
tanda baca dalam karangan narasi dan deskripsi siswa kelas VII A MTsN 1 Parigi bahwa
nilai perolehan siswa yang tertinggi adalah 100 sedangkan nilai yang terendah adalah
50, secara keseluruhan siswa kelas VII A MTsN 1 Parigi dikatakan mampu dalam
menggunakan huruf kapital dan tanda baca dalam karangan narasi dan deskripsi.
Dengan melihat hasil perolehan evaluasi siswa ketahui bahwa yang mendapatkan nilai
100 sebanyak 2 orang dengan persentase 8,7%, siswa yang mendapatkan nilai 94
sebanyak 2 orang dengan persentase 8,7 %, siswa yang mendapatkan nilai 87
sebanyak 2 orang dengan persentase 8,7 %, siswa yang mendapatkan nilai 81 sebanyak
2 dengan prsentase 8,7 %, siswa yang mendapatkan niai 75 sebanyak 5 orang dengan
persentase 21,7 %, siswa yang mendapatkan nilai 69 sebanyak 4 siswa dengan
persentase 17,4 %, siswa yang mendpatkan nilai 62 sebanyak 5 orang dengan
persentase 21,7%, dan siswa yang mendapatkan nilai 50 sebanyak 1 orang dengan
persentase 4,4 %. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa persentase
siswa tertinggi adalah ,34,8 % sedangkan persentase siswa terendah adalah 4,3 %..
Secara keseluruhan kemampuan menggunakan huruf kapital dan tanda baca siswa kelas
VII A MTsN 1 Parigi yaitu 76, maka siswa kelas VII A MTsN 1Parigi dikategorikan telah
berhasil karena mencapai nilai 76 (Baik/tuntas ).

Kata kunci : Kemampuan, Menggunakan, Huruf Kapital Dan Tanda Baca

BAB I saling berhubungan dalam proses


1. PENDAHULUAN berfikir yang mendasari bahasa. Bahasa
1.1 Latar Belakang seseorang mencerminkan pikiranya.
Keterampilan berbahasa (language Kegiatan belajar mengajar yang setiap
arts, Language skills) dalam hari dilakukan oleh pendidik dan peserta
pembelajaran bahasa Indonesia, dapat didik juga menggunakan bahasa sebagai
diuraikan menjadi empat keterampilan. sarana komunikasi sehingga bukan hal
Empat keterampilan tersebut yaitu (1) yang mustahil bagi mereka untuk
keterampilan menyimak, (2) membuat kesalahan.
keterampialn berbicara, (3) Menulis berarti harus menuangkan
keterampilan membaca, dan (4) ide, gagasan yang ada dalam pikiran.
keterampilan menulis. Keempat Terkadang menyusun kata-kata dalam
keterampilan tersebut pada dasarnya tulisan kurang tepat sehingga maksud
merupakan satu kesatuan catur-tunggal dari tulisan tersebut tidak tersampaikan.
(Tarigan,2008:1). Setiap keterampilan Keterampilan menulis menjadi suatu hal

96
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 4 No 3 (2019)
ISSN 2302-2043
yang kurang diminati dan kurang huruf kapital dan tanda baca dalam
mendapat respon yang baik dari siswa. karangan narasi dan deskripsi siswa
Mereka tidak tahu apa yang harus kelas VII MTsN 1 Parigi.
dilakukan ketika memulai menulis. 1.4 Batasan istilah
Terutama dalam menulis sebuah Untuk menghindari kesalahan
karangan. Menurut kamus besar bahasa dalam penafsiran pada penelitian ini
Indonesia (KBBI) mengarang adalah maka perlu diberikan batasan istilah
suatu keterampilan untuk merangkai sebagai berikut :
sebuah kata-kata menjadi sebuah 1. Kempuan adalah sebuah penilaian
kalimat yang disusun secara tepat dan terkini atas apa yang dapat dilakukan
akan menjadi sebuah kalimat. seseorang.
Penggunaan huruf kapital dan tanda 2. Huruf kapital merupakan huruf yang
baca dalam menyusun karangan berukuran atau berbentuk khusus lebih
dimaksud untuk membantu pengarang besar dari pada huruf biasa. Huruf
atau penulis dalam memperjelas dan kapital biasanya digunakan pada awal
mempertegas isi karangan yang kalimat, huruf pertama dari nama orang
disampaikan kepada pembaca. diri dan sebagainya.
Terkadang dalam penulisan karangan, 3. Tanda baca merupakan tanda yang
siswa masih banyak menggunakan huruf digunakan dalam sistem ejaan.
kapital di tengah kata dan kesalahan 4. Karangan narasi merupakan karangan
penempatan tanda baca. yang menceritakan suatu kejadian atau
Dalam menulis karangan, peristiwa yang tampak seolah-olah
penulisan huruf kapital dan tanda baca pembaca melihat dan mengalami sendiri
perlu ditingkatkan dan dimengerti oleh peristiwa tersebut.
setiap pemakai bahasa Indonesia. Dalam 5. Karangan Deskripsi adalah karangan
pengertiannya huruf kapital merupakan yang lebih menonjolkan aspek pelukisan
huruf yang berukuran atau berbentuk benda serta melukiskan sesuatu,
khusus lebih besar dari pada huruf menyatakan apa yang diindra,
biasa. Sedangkan tanda baca melukiskan perasaan, dan perilaku jiwa
merupakan tanda yang dipakai dalam dalam wujud kalimat.
sistem ejaan (tanda titik, koma, dan titik
dua). Huruf kapital biasanya digunakan BAB II
pada awal kalimat, huruf pertama dari LANDASAN TEORI
nama orang diri dan sebagainya.
Memahami tentang penggunaan 2.1 Pengertian Huruf Kapital
huruf kapital serta penempatan tanda Berdasarkan Kamus lengkap
baca akan dapat mempengaruhi hasil Bahasa Indonesia (Anwar :2003) huruf
suatu karangan untuk menunjang kapital adalah huruf yang berukuran dan
keterampilan dalam berbahasa. Sebab berbentuk khusus dan biasanya
melalui keterampilan menulis karangan digunakan sebagai huruf pertama dari
inilah dapat membantu melatih dan kata pertama dalam kalimat, huruf
membina para siswa meningkatkan pertama nama diri, dll. Moeliono
kemampuan dalam keterampilan (1990:362) mendefinisikan bahwa huruf
menulis khususnya menyusun karangan kapital adalah huruf yang berukuran
dengan menggunakan huruf kapital dan besar dari huruf biasa, terbentuk khusus
tanda baca yang benar. yang biasanya digunakan sebagai huruf
1.2 Rumusan masalah pertama, nama diri dan sebagainya.
Berdasarkan latar belakang di atas, Ejaan suatu bahasa tidak saja berkisar
rumusan masalah dalam penelitian ini pada persoalan bagaimana
yaitu bagaimanakah kemampuan melambangkan bunyi-bunyi ujaran,
menggunakan huruf kapital dan tanda bagaimana pemenggalan-pemenggalan
baca dalam karangan narasi dan suatu kata, bagaimana menggabungkan
deskripsi siswa kelas VII MTsN 1 Parigi? kata-kata, baik imbuhan maupun antara
1.3 Tujuan penelitian kata dengan kata, tetapi yang perlu
Berdasarkan rumusan masalah di diperhatikan bagaimana penggunaan
atas, maka tujuan penelitian ini untuk huruf kapital dalam menulis.
mengetahui kemampuan menggunakan

80
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 4 No 3 (2019)
ISSN 2302-2043
Ejaan merupakan seperangkat Narasi merupakan ragam wacana
aturan atau kaidah yang mengatur cara yang menceritakan proses kejadian
melambangkan bunyi, cara memisahkan suatu peristiwa. Sasarannya adalah
atau menggabungkan kata dan cara memberikan gambaran yang sejelas-
menggunakan tanda baca, (Yunidar, jelasnya kepada pembaca mengenai
2009:9). fase, urutan, langkah, atau rangkaian
kejadian suatu hal. (Saddhono dan
2.2 Tanda Baca Slamet, 2014 : 159). Oleh sebab itu
unsur yang penting pada sebuah narasi
Salah satu yang sering diabaikan adalah unsur perbuatan atau tindakan.
seseorang dalam menulis adalah Perbuatan dan tindakan itu terjadi dalam
penggunaan tanda baca. Padahal tanda suatu rangkaian waktu. Rangkaian
baca dapat membatu seseorang dalam perbuatan atau tindakan yang dilakukan
memahami isi dan intonasi dalam oleh tokoh-tokoh atau orang-orang yang
bacaan. Coba bayangkan jika sebuah dijalani sedemikian rupa sehingga
teks atau wacana tidak menggunakan merupakan sebuah peristiwa yang
tanda baca. Sudah tentu bacaan terjadi dalam satu kesatuan waktu.
tersebut tidak dapat dipahami. Tanda Dapat disimpulkan, narasi adalah suatu
baca tidak dipisahkan dari tulisan. Setiap bentuk wacana yang berusaha
kali kita menulis pasti menggambarkan dengan jelas kepada
menggunakan tanda baca. pembaca suatu peristiwa yang terjadi.
Pengarang pada umumnya 2.5 Pengertian Deskripsi
kebanyakan lebih suka memperindah Deskripsi adalah ragam wacana
kata – kata untuk dirangkai menjadi yang melukiskan atau menggambarkan
sebuah kalimat yang menarik, namun sesuatu berdasarkan kesan-kesan dari
kata yang indah dan menarik itu belum pengamatan, pengalaman, perasaan
tentu bisa dikatakan sempurna makanya penulisnya. Sasarannya adalah
tidak jarang dapat menimbulkan suatu menciptakan atau memungkinkan
hal yang kurang baik. Dari uraian di atas terciptanya imajinasi (daya khayal)
dapat disimpulkan bahwa tanda baca pembaca sehingga dia seolah-olah
merupakan tanda - tanda yang melihat, mengalami, dan merasakan
digunakan dalam tulisan seperti titik, sendiri apa yang dialami penulisnya
koma, titik dua, dll. (Saddhono dan Slamet 2014:159).
Sejalan dengan pendapat di atas,
Tompkins (dalam Zainurrahman,
2.3 Pengertian Karangan 2011:45) berpendapat bahwa tulisan
Menurut Saddhono dan Selamet deskripsi adalah tulisan yang seolah-olah
(2014:155) karangan merupakan suatu melukiskan sebuah gambar dengan
tulisan yang dapat dilihat dari segi menggunakan kata-kata. Dengan kata
bahasa yang digunakan, isi tulisan atau lain, tulisan deskripsi digunakan oleh
karangan, dan bentuk atau cara penulis untuk menggambarkan sebuah
penyajiannya. Karangan atau tulisan keadaan atau situasi, karakter objek
yang tersusun dengan baik selalu dengan mengandalkan kosa kata.
mengandung tiga unsur atau bagian Dengan demikian penulis
utama, yaitu bagian pendahuluan menyimpulkan bahwa karangan
(introduksi), isi tulisan (body), dan deskripsi merupakan sebuah karangan
penutup (konklusi). Setiap bagian yang mendeskripsikan atau melukiskan
mempunyai fungsi yang berbeda. Bagian suatu benda atau peristiwa secara
pendahuluan berfungsi untuk menarik terperinci melalui kata-kata yang mudah
minat pembaca dan menjelaskan ide dipahami oleh pembaca atau
pokok atau tema karangan. Fungsi mendengarnya.
bagian isi, yaitu sebagai jembatan
penghubung bagian pendahuluan BAB III
dengan penutup, sedangkan bagian METODE PENELITIAN
penutup berfungsi sebagai kesimpulan. 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah
2.4 Pengertian Narasi penelitian deskriptif. Menurut Mahmud

81
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 4 No 3 (2019)
ISSN 2302-2043
(2011:383) penelitian deskriptif Penetapan jumlah sampel dilakukan
merupakan suatu penelitian untuk dengan teknik rendem sampling (diacak)
mengamati permasalahan secara melalui undian. Teknik undian dilakukan
sistematis dan akurat mengenai fakta dengan cara mengumpulkan ketua kelas
dan sifat objek. Dengan kata lain masing-masing tiap kelas, kemudian
penelitan deskripsi mengambil masalah menggunakan gulungan-gulungan kertas
atau memusatkan perhatian kepada yang telah diberi tulisan yaitu dengan
masalh-masalah actual sebagaimana kata beruntung dan tidak beruntung.
adanya pada saat penelitian dilaksan Bagi ketua kelas yang mendapatkan
akan. gulungan kertas dengan kata beruntung,
maka kelas tersebut berhak menjadi
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian sampel pada penelitian ini.
3.4 Instrumen Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MTsN Instrumen yang digunakan dalam
1 Parigi, Jln.Budi Utomo Kec.Sausu pengumpulan data pada penelitian ini,
Kabupaten Parigi Mautong. Dengan yaitu menggunakan teknik tes, sehingga
objek penelitian kelas VII semester dari tes mengarang tersebut peneliti
genap tahun Akademik 2018/2019. mendapatkan data dari responden.
Waktu yang dilakukan penelitian adalah Dalam hal ini siswa sebagai responden
sekitar bulan September sampai dengan dijadikan sumber data yang menunjukan
November. kemampuan siswa dalam bidang yang
diteliti. Tes menulis dengan metode
3.3 Populasi dan Sampel
langsung, yaitu dilaksanakan dengan
3.3.1 Populasi
cara peneliti langsung meminta siswa
Populasi adalah keseluruhan objek
untuk menulis atau menyusun karangan
penelitian, berupa manusia, gejala,
narasi dan deskripsi dengan
benda, pola sikap, tingkah laku, dan
menggunakan kata-kata sendiri secara
sebagainya yang menjadi objek
bebas sesuai dengan ide atau
penelitian Sapari Imam Asyari ( dalam
perasaannya sejalan dengan topik atau
Muhmud, 2011:154). Populasi pada
judul karangan tertentu.
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
3.5 Teknik pengumpulan data
VII MTsN 1 Parigi.
3.5.1 Observasi
3.1 tabel jumlah siswa kelas VII
Observasi adalah suatu proses
MTsN 1 Parigi
pengamatan dan pencatatan secara
sistematis, logis, objektif, dan rasional
N Kela Laki Perempua Jumla
mengenai berbagai fenomena, baik
o s -laki n h
dalam situais yang sebenarnya maupun
1.VII 14 9 23
dalam situasi buatan untuk mencapai
A
tujuan tertentu (Arifin, 2013:152)
2.VII 10 9 19 Observasi yang dilakukan peneliti
B berupa serangkaian pengamatan
3.VII 10 10 20 terhadap proses belajar mengajar yang
C sedang berlangsung di kelas dengan
4.VII 8 10 18 memperhatikan cara menggunakan
D huruf kapital dan tanda baca siswa.
Sumber : KTU MTsN 1 Parigi Fokus pengamatannya pada guru dan
siswa kelas VII MTsN 1 Parigi. Tujuan
3.3.2 Sampel
dilakukan observasi adalah untuk
Sampel adalah contoh yang memperoleh informasi dan gambaran
dianggap mewakili populasi, atau tentang kemampuan siswa dalam
cerminan dari keseluruhan objek yang penggunaan huruf kapital dan tanda
diteliti. Apabila populasi besar maka baca pada sebuah karangan.
peneliti dapat menggunakan sampel
3.5.2 Tes
yang diambil dari populasi. Sampel pada
penelitian ini adalah siswa kelas VII A Tes dilakukan untuk memperoleh
MTsN 1 Parigi yang berjumlah 24 siswa. hasil pekerjaan siswa menulis karangan

82
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 4 No 3 (2019)
ISSN 2302-2043
narasi dan deskripsi. Dengan demikian, N = jumlah siswa
melalui hasil mengarang siswa dapat ∑ = jumlah perkalian nilai (fx)
diperoleh kesalahan pemakaian huruf  Penarikan kesimpulan, yakni
kapital dan kesalahan penggunaan tanda menyusun kesimpulan dari data-data
baca pada karangan narasi dan deskripsi yang didapatkan dari awal hingga akhir.
siswa.
3.5.3 Dokumentasi BAB IV
Dokumentasi adalah catatan HASIL DAN PEMBAHASAN
tertulis yang isinya merupakan Berdasarkan hasil evaluasi yang
pernyataan tertulis untuk keperluan dilaksanakan dalam penelitian ini, telah
pengujian suatu peristiwa dan berguna diperoleh hasil kemampuan
bagi sumber data, bukti. Menurut Usman menggunakan huruf kapital dan tanda
dan Akbar ( dalam prastowo, 2011:192) baca dalam karangan narasi dan
teknik dokumentasi adalah teknik deskripsi siswa kelas VII A MTsN 1
pengambilan data yang diperoleh Parigi. Kriteria ketuntasan minimum
melalui dokumen. Dokumentasi (KKM) oleh guru bidang studi Bahasa
dilakukan untuk mengumpulkan hasil Indonesia adalah 75 dinyatakan lulus.
mengarang siswa. Jadi dengan Setiap angka kurang dari 75 dinyatakan
menggunakan teknik dokumentasi tidak tuntas. Jika angka yang diperoleh
peneliti memiliki bukti dari hasil lebih dari 75 ke atas maka dinyatakn
karangan siswa yang telah diteliti, tuntas.
kemudian hasil karangan siswa tersebut 4.1 Hasil Nilai Murni Kemampuan
dijadikan lampiran. Menggunakan Huruf Kapital
3.6 Teknik Analisis Data dan Tanda Baca dalam
Analisis data adalah proses Karangan Narasi dan Deskripsi
mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil Perhitungan nilai murni setelah
wawancara, tes mengarang, dan diperoleh skor masing-masing siswa
dokumentasi, dengan cara dalam menggunakan huruf kapital dan
mengorganisasikan data ke dalam tanda baca yang diberikan guru. Dari
kategori, menjabarkan dalam unit-unit, skor tersebut selanjutnya dianalisis
memilih mana yang penting dan yang dengan menggunakn rumus :
akan dipelajari, dan membuat 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Nilai Murni = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑋 100
kesimpulan sehingga mudah dipahami
oleh diri sendiri maupun orang lain Teknik pemberian nilai mengacu
(Sugiyono, 2012:89).
pada criteria angka-angka yang
Berdasarkan data yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto
diperlukan dari hasil penelitian maka
(2010: 173) sebagai berikut
cara penganalisisan data dilakukan - Angka 88 – 100 : Sangat
dengan cara : baik
 Mengumpulkan data berupa hasil - Angka 75 – 87 : Baik
karangan siswa.
- Angka 62 - 74: Cukup baik
 Membaca setiap hasil karangan narasi - Angka 61 – 0 : Kurang baik
dan deskripsi. Setelah diperoleh data dari hasil nilai
 Mengidentifikasikan dan murni kemampuan siswa kelas VII MTsN
mengklasifikasi, yaitu memilah-milah
1 parigi, dapat diketahui bahwa nilai
berdasarkan aspek kesalahan. tertinggi adalah 100 sedangkan nilai
 menghitung skor perolehan dari hasil terendah adalah 50. Skor perolehan
karangan individu siswa serta tersebut dapat pula diuraikan sebagai
menghitung nilai rata-rata siswa. berikut : siswa yang memperoleh nilai
- serap secara individu =
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑚𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 100 sebanyak 2 orang, siswa yang
𝑋 100 memperoleh nilai 94 sebanyak 2 orang,
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
- Nilai Rata-Rata M=
∑𝐹𝑋
siswa yang memperoleh nilai 87
𝑁
sebanyak 2 orang, siswa yang
Ket :
M = Nilai rata-rata memperoleh nilai 81 sebanyak 2 orang,
siswa yang memperoleh nilai 75
F = Frekuensi

83
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 4 No 3 (2019)
ISSN 2302-2043
sebanyak 8 orang, siswa yang mendapatkan nilai 62 sebanyak 5 orang
memperoleh nilai 69 sebanyak 1 orang, dengan jumlah 310, dan siswa yang
siswa yang memperoleh nilai 63 mendapatkan nilai 50 sebanyak 1 orang
sebanyak 5 orang, dan siswa yang dengan jumlah 50.
memperoleh nilai 50 sebanyak 1 orang. Berdasarkan perolehan nilai FX,
1.2.2 Hasil Nilai Rata-Rata maka dapat diketahui nilai rata-ratanya
Kemampuan Menggunakan yaitu :
Huruf Kapital dan Tanda Baca Nilai Rata-Rata M =
dalam Karangan Narasi dan ∑ 𝐹𝑋
𝑁
Deskripsi
Ket :
M = Nilai rata-rata
Untuk mengetahui tercapai atau
F = Frekuensi
tidaknya tujuan proses belajar mengajar
N = jumlah siswa
perlu mengadakan evaluasi setiap
∑ = jumlah perkalian nilai (FX)
selesai meyajikan satu satuan
pembahasan. Penilaian ini untuk 1753
mengetahui sejauh mana siswa telah Mean (M) = = 76,25
23
menguasai dalam penggunaan huruf dibulatkan menjadi 76
kapital dan tanda baca pada sebuah Berdasarkan nilai yang diperoleh
karangan. Fungsi penilaian ini untuk siawa yaitu 76, maka siswa kelas VII A
mengetahui nilai rata-rata yang dicapai MTsN 1 Parigi dikategorikan mampu atau
siswa secara keseluruhan. berhasil karena mencapai nilai 76 (baik \
tuntas ).
Efektif dari suatu pelaksanaan
pembelajaran diartikan sebagai
Tabel 06. Hasil Nilai Rata-Rata penggambaran dalam pencapaian
Kemampuan Menggunakan Huruf tujuan-tujuan yang telah ditentukan,
Kapital dan Tanda Baca dalam penggambaran tersebut dapat dilihat
Karangan Narasi dan Deskripsi dari hasil evaluasi yang diperoleh
dengan melakukan kegiatan mengarang
Nilai Frekuensi karangan narasi dan deskripsi dengan
No FX memperhatikan penggunaan huruf
(X) (F)
1 100 2 200 kapital dan tanda bacanya. Sesuai
2 94 2 188 dengan tabel 04 dari jumlah siswa 23
3 87 2 174 orang, secara keseluruhan siswa kelas
4 81 2 162 VII A dikatakan mampu dalam
5 75 8 600 menggunakan huruf kapital dan tanda
baca dalam karangan narasi dan
6 69 1 69
deskripsi. Dengan melihat hasil
7 62 5 310
perolehan evaluasi siswa diketahui
8 50 1 50
bahwa yang mendapatkan nilai 100
Jumlah 23 1753
sebanyak 2 orang dengan persentase
8,7%, siswa yang mendapatkan nilai 94
Perolehan nilai rata-rata dapat sebanyak 2 orang dengan persentase
diuraikan sebagai berikut : siswa yang
8,7 %, siswa yang mendapatkan nilai
mendapatkan nilai 100 sebanyak 2 87 sebanyak 2 orang dengan persentase
orang dengan jumlah 200, siswa yang 8,7 %, siswa yang mendapatkan nilai 81
mendapatkan nilai 94 sebanyak 2 orang sebanyak 2 dengan prsentase 8,7 %,
dengan jumlah 188, siswa yang siswa yang mendapatkan niai 75
mendapatkan nilai 87 sebanyak 2 orang sebanyak 5 orang dengan persentase
dengan jumlah 174, siswa yang 21,7 %, siswa yang mendapatkan nilai
mendapatkan nilai 81 sebanyak 2 orang 69 sebanyak 4 siswa dengan persentase
dengan jumlah 162, siswa yang 17,4 %, siswa yang mendpatkan nilai 62
mendapatkan nilai 75 sebanyak 8 orang sebanyak 5 orang dengan persentase
dengan jumlah 800, siswa yang 21,7%, dan siswa yang mendapatkan
mendapatkan nilai 69 sebanyak 1 orang nilai 50 sebanyak 1 orang dengan
dengan jumlah 69, siswa yang persentase 4,4 %. Berdasarkan uraian

84
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 4 No 3 (2019)
ISSN 2302-2043
tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan prestsi siswa pada tahap
persentase siswa tertinggi adalah ,34,8 selanjutnya yaitu sebagai berikut :
% sedangkan persentase siswa 1. Penggunaan metode yang
terendah adalah 4,3 %. bervariasi oleh guru Bahasa
Setelah dilakukan penelitian Indonesia dengan memilih secara
kepada siswa kelas VII A dengan materi selektif dalam proses
membuat karangan narasi dan deskripsi pembelajaran untuk mencapai
dapat digambarkan hasil yang telah tujuan pembelajaran.
dicapai. Siswa yang tuntas berjumlah 16 2. Guru harus professional dalam
orang dengan persentase ketuntasan mengembangkan sub-sub
69,5% dan siswa yang tidak tuntas pembelajaran
berjumlah 7 orang dengan persentase 3. Guru harus mampu menciptakan
30,4 %. Secara keseluruhan motivasi kepada siswa baik
kemampuan menggunakan huruf kapital secara internal maupun eksternal
dan tanda baca dalam karangan narasi terutama mengenai kajian
dan deskripsi siswa kelas VII A MTsN 1 penggunaan huruf kapital dan
Parigi dinyatakan mampu dengan nilai tanda baca. Walaupun terlihat
76 (baik/ tuntas) sesuai dengan KKM gampang tetapi snagat sulit
yang ditetapkan yaitu 75. mengaplikasikannya ketika sudah
memulai menulis karangan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan Daftar Pustaka
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah dilakukan peneliti, kemampuan [1] Anwar, Dessy.2003. Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia. Surabaya. Amalia
menggunakan huruf kapital dan tanda
Surabaya
baca dalam karangan narasi dan [2] Arifin, Zainal.2013.Evaluasi
deskripsi siswa Kelas VII A MTsN 1 parigi Pembelajaran. Bandung: Remaja
dikategorikan baik. Dari jumlah siswa Rosdakarya
[3] Komariah, Titik. 2008. Belajar
23orang, secara keseluruhan siswa kelas
Mengarang. Semarang : Aneka Ilmu
VII A dikatakan mampu dalam [4] Mahmud. H. 2011. Metode Penelitian
menggunaan huruf kapital, tanda titik, Pendidikan. Bandung : CV. Pustaka
tanda koma, dan tanda hubung dalam Setia
[5] Meliono, M. Anton.1990. Pedoman
sebuah karangan. Berdasarkan hasil
Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
evaluasi pada tabel 04 bahwa nilai Disempurnakan. Jakarta : Balai Pustaka.
perolehan siswa yang tertinggi adalah [6] Mulyadi, Yadi. 2017. Ejaan Bahasa
100 sebanyak 2 orang dengan Indonesia. Bandung: Yrama Widya
[7] Muzalfa. 2017. Kesalahan Tanda Baca
persentase 8,7% dan terendah adalah
dalam Paragraf Iklan Lowongan Kerja
50 sebanyak 1 orang dengan persentase Pada Surat Kabar Radar Sulteng. Skripsi
4,3 %. Sarjana pada FKIP Universitas Tadulako
Secara keseluruhan kemampuan Palu. Tidak diterbitkan
[8] Prastowo, Andi. 2011. Menguasai
penggunaan huruf kapital dan tanda
Teknik-Teknik Koleksi Data Penelitian
baca siswa dalam karangan narasi dan Kualitatif. Jogjakarta:Diva Press
deskripsi siswa kelas VII A MTN 1 Parigi [9] Romi. 2014. Analisis Kesalahan
dinyatakan mampu dengan nilai 76 Penggunaan Huruf Kapital dan Tanda
Baca dalam Cerpen Siswa Kelas X
(baik/ tuntas) sesuai dengan KKM yang
Sekolah Menegah Atas Negeri 1
ditetapkan yaitu 75. Pontianak. Jurnal Pada FKIP Universitas
Maritim Raja Ali Tanjungpinang. Tidak
5.2 Saran diterbitkan
[10] Saddhono, Kundharu dan Y. Slamet.
Sehubungan dengan hasil
2014. Pembelajaran Keterampilan
penelitian yang telah dikemukakan Berbahasa Indonesia ; Teori dan
diatas, meskipun hasil yang dicapai Aplikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu.
sudah dikategorikan baik atau berhasil [11] Sugiyono.2012. Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta
berdasarkan KKM yang digunakan,
[12] Tarigan, Hendry, Guntur. 2008.
namun masih dianggap perlu Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
memberikan saran-saran dalam rangka Berbahasa. Bandung : Angkasa Grup.

85
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 4 No 3 (2019)
ISSN 2302-2043
[13] Yunidar. 2009. Pengantar Kemahiran
Berbahasa Indonesia Di Perguruan
Tinggi. Tadulako University. Catalog
Dalam Terbitan (KDT)
[14] Zainurrahman. 2011. Menulis: Dari
Teori Hingga Praktek. Bandung: Alfabeta

86

Anda mungkin juga menyukai