Anda di halaman 1dari 9

Tugas 06 - Mhd.

Ibkar Yusran Asfar (NPM 2006545010)

PROBLEMS CHAPTER 9

Jawab:
a. Diagram fasa pseudobinary untuk 55% dan 74% Fe adalah sebagai berikut:

b. Austenite dan delta ferrite adalah fasa solidifikasi primer dari stainless steel 310 (dengan
komposisi 25% Cr dan 20% Ni) dan 304 (dengan komposisi 18% Cr dan 8% Ni)

Jawab:
Fasa solidifikasi primier jika rasio dilution sekitar 60% dengan logam filler 308 stainless steel
untuk pengelasan stainless steel 310 (dengan komposisi 25% Cr dan 20% Ni)

Kompoaiai logam las:


25 x 0.6 + 10 x 0.4 = 23 pct Cr
20 x 0.6 + 10 x 0.4 = 16 pct Ni

Berdasarkan Gambar 9-1a, komposisi logam las terletak pada sisi isotherm liquidus yang kaya
akan Ni. Oleh karena itu, austenite termasuk dalam fasa solidifikasi primer.

Page 1 of 9
Tugas 06 - Mhd. Ibkar Yusran Asfar (NPM 2006545010)

Jawab:
a. Pada Base Metal
Cr equivalent = 18.10 + 0.36 + 1.5 x 0.66 + 0.5 x 0 = 19.45
Ni equivalent = 8.49 + 30 x 0.060 + 30 x 0.066 + 0.5 x 1.76 = 13.15

Dari diagram DeLong, diketahui nomor ferritenya adalah 4

Pada Weld Metal


Cr equivalent = 18.10 + 0.36 + 1.5 x 0.66 + 0.5 x 0 = 19.45
Ni equivalent = 13.15 + 30 x (0.130 – 0.066) = 15.07
Dari diagram DeLong juga, diketahui nomor ferritenya adalah 0

b. Jumlah ferrite logam las yang dihitung konsisten dengan yang diukur, yaitu nol.

Page 2 of 9
Tugas 06 - Mhd. Ibkar Yusran Asfar (NPM 2006545010)

Jawab:
Keadaan di bawah temperatur 1250°C pada daerah fasa γ, yaitu ketika temperature meningkat,
maka banyaknya ferrite larut dan jumlah ferrite akan menurun. Pada keadaan temperatur 1250 ke
1425°C daerah γ + δ, pada saat terjadi kenaikan temperature maka akan terjadi peningkatan pada
bilangan ferrite secara signifikan.
Berikut adalah kurva ferrite number vs temperature 900 ke 1400°C:

Jawab:
Pada prinsipnya ketika laju pendinginan relatif tinggi selama proses quenching, dapat
menyebabkan weld pool menjadi kurang dingin dan mengeras sebagai austenite primer, bukan
ferrite primer.

Page 3 of 9
Tugas 06 - Mhd. Ibkar Yusran Asfar (NPM 2006545010)

Jawab:
Untuk menjelaskan kandungan ferrite yang berubah didekat area centerline, kita dapat
menggunakan persamaan 8.3, yaitu:
R  V cos 
dimana R adalah growth rate, V adalah welding speed, α adalah sudut antara arah pengelasan dan
normal ke batas kolam.

Page 4 of 9
Tugas 06 - Mhd. Ibkar Yusran Asfar (NPM 2006545010)

Pada persamaan di atas dapat di jelaskan bahwa pertumbuhan nilai R meningkat dari nilai nol
pada garis fusi ke kecepatan pengelasan V pada garis centerline lasan. Pada kolam las
berbebntuk tetesan air mata (tear drop), bagian trailing dari batas kolam merupakan garis lurus
(α konstan), kecuali di dekat garis fusi dan centerline. Pada kecepatan pengelasan tinggi V,
kolam las yang berbentuk tetesan air mata bisa berbentuk lebih Panjang. Hal ini menunjukkan
bahwa sudut α dapat menurun secar tiba-tiba dan laju pertumbuhan R dapat meningkat secara
tiba-tiba pada daerah dekat garis tengah. Tingkat pertumbuhan yang tinggi pada daerah
centerline dapat menyebabkan undercooling dan dapat berakibat solidifikasi dengan austenite
primer. Jika hal ini terjadi, maka kandungan ferrite logam las dapat berkurang secara tiba-tiba di
dekat daerah centerline las.

Berikut adalah kurva growth rate R vs jarak y dari centerline las

Page 5 of 9
Tugas 06 - Mhd. Ibkar Yusran Asfar (NPM 2006545010)

PROBLEMS CHAPTER 10

Jawab:
Pada 70 µm dari batas fusi, komposisi ada pada 6% Cr, 6% Ni, 2% Mn, 86% Fe
Cr equivalent = 6
Ni equivalent = 6 + 0.5 x 2 = 7

Dari diagram Schaeffler diketakui strukturnya ialah Martensite

Jawab:
Tahap pertama: Dilution ratio adalah 80 % dengan komposisi Mg
2.5 x 0.8 + 5.1 x 0.2 = 3.02% Mg
Tahap kedua: 40% material berasal dari filler wire, basemetal dan 20% tahap pertama
5.1 x 0.4 + 2.5 x 0.4 + 3.02 x 0.2 = 3.64% Mg

Sehingga didapatkan selisih perbedaannya, yaitu: 3.64 – 3.02 = 0.62% Mg

Page 6 of 9
Tugas 06 - Mhd. Ibkar Yusran Asfar (NPM 2006545010)

Jawab:
Tahap pertama
Cr equivalent: 25 x 0.8 + 20 x 0.2 = 24%
Ni equivalent: 20 x 0.8 + 10 x 0.2 = 18%

Dari diagram Schaeffler diketakui kandungan ferrite adalah 0

Tahap kedua
Cr equivalent: 20 x 0.4 + 25 x 0.4 + 24 x 0.2 = 22.8%
Ni equivalent: 10 x 0.4 + 20 x 0.4 + 18 x 0.2 = 15.6%

Dari diagram Schaeffler diketakui kandungan ferrite adalah 4%


Terdapat perbedaan kandungan ferrit, yaitu pada tahap kedua 4% lebih tinggi dibandingkan pada
tahap pertama

Page 7 of 9
Tugas 06 - Mhd. Ibkar Yusran Asfar (NPM 2006545010)

Jawab:
Berdasarkan diagram fasa pseudo-binary pada material paduan solidifikasi sebagai austenite
primer, dengan kadar Ni menurun dan kadar Cr meningkat dari centerline lengan dendrit ke
batas antara lengan dendrit. Berikut adalah sketsa profil konsentrasi Ni dan Cr di lengan dendrit
untuk mencari paduan yang memiliki komposisi tepat di sebelah kiri titik b:

Jawab:
Pada pengelasan Laser Beam Welding (LBW) dari Ni ke Ti, laju pendinginan kemungkinan
terlalu tinggi untuk memberikan waktu yang cukup bagi Ni dan Ti untuk bercampur secara
keseluruhan, sehingga kemungkinan terjadinya makrosegregasi lebih tinggi terjadi pada logam
las yang di hasilkan, dibandingkan pada pengelasan GTAW yang peluang makrosegregasi lebih
rendah karena laju pendinginan lebih rendah dan ada lebih waktu bagi Ni dan Ti untuk
bercampur secara menyeluruh di daerah weld pool.

Page 8 of 9
Tugas 06 - Mhd. Ibkar Yusran Asfar (NPM 2006545010)

Jawab:
Proses oksidasi dan hidrasi dari bubuk alumunium selama dan setelah produksi bubuk atomisasi
udara secara prinsip menghasilkan kadar air permukaan yang tinggi. Saat bubuk tersebut di
konsolidasikan menjadi bagian dari powder metallurgy, kelembapan terperangkap di dalam
bagian tersebut. Akibatnya porositas yang parah dapat terjadi pada logam las bagian powder
metallurgy. Pada pengelasan GTAW, menggunakan arus DCEN menjadikan busur lebih terbatas
di permukaan kolam dan gaya Lorentz lebih besar untuk memungkinkan penetrasi yang lebih
dalam, serta pencampuran yang lebih baik di weld pool dibandingkan arus AC. Sehingga,
gelembung gas keluar dari kolam las berpeluang lebih baik dan tingkat porositas dapat di
kurangi.

Jawab:
Banding atau garis melintang pada logam las pada prinsipnya di sebabkan oleh fluktuasi laju
pertumbuhan yang di sebabkan oleh fluktuasi termal pada kolam las. Pada YAG pengelasan
LBW tidak ada gaya Lorentz, sehingga fluktuasi termal pasti di sebabkan oleh konveksi
Marangoni yang dapat berosilasi jika cukup kuat, dimana konveksi osilasi Marangoni telah
dibuktikan dengan baik secara ekspeimental maupun dengan simulasi komputer dalam mekanika
fluida.
Laju pertumbuhan harus lebih tinggi selama solidifikasi dendritik banding daripada solidifikasi
planar. Hal ini karena tingkat pertumbuhan (growth rate) yang lebih tinggi dapat mendorong
pendinginan konstitusional (supercooling) dan juga karena adanya kerusakan/gangguan
(breakdown) dari planar menjadi solidifikasi dendritik.

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai