PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)
Oleh:
Prodi Ekonomi Syariah-Manajemen Bisnis Syariah Semester 4-B Fakultas Syariah Institut
Agama Islam Darussalam Ciamis Jawa Barat
ABSTRAK
Pemeliharaan atau maintenance ditujukan agar dapat mengurangi frekuensi kerusakan dan
mengurangi lamanya waktu kerusakan. Tujuannya untuk Untuk memperpanjang kegunaan asset,
untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin, untuk menjamin kesiapan operasional
dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam keadaan darurat setiap waktu dan untuk menjamin
keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut. Dan memiliki jenis-jenis preventive
maintenance, corrective maintennce serta strategi pemeliharaan dan keandalan.
PENDAHULUAN
1
kerusakan, secepat mungkin harus diperbaiki agar biaya sistem mesin yang tidak
produktif dan tenaga kerja menganggur dapat diminimumkan.
PEMBAHASAN
2
1. Inspeksi (inspection)
Kegiatan inspeksi meliputi kegiatan pengecekan atau pemeriksaan secara berkala
dimana maksud kegiatan ini adalah untuk mengetahui apakah perusahaan selalu
mempunyai peralatan atau fasilitas produksi yang baik untuk menjamin kelancaran
proses produksi. Sehingga jika terjadinya kerusakan, maka segera diadakan
perbaikan-perbaikan yang diperlukan sesuai dengan laporan hasil inspeksi, dan
berusaha untuk mencegah sebab-sebab timbulnya kerusakan dengan melihat sebab-
sebab kerusakan yang diperoleh dari hasil inspeksi.
2. Teknik (engineering)
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli, dan
kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan yang perlu diganti, serta melakukan
penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam kegiatan
inilah dilihat kemampuan untuk mengadakan perubahan-perubahan dan perbaikan-
perbaikan bagi perluasan dan kemajuan dari fasilitas atau peralatan perusahaan. Oleh
karena itu kegiatan teknik ini sangat diperlukan terutama apabila dalam perbaikan
mesin-mesin yang rusak tidak di dapatkan atau diperoleh komponen yang sama
dengan yang dibutuhkan.
3. Produksi (production)
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya, yaitu
memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan. Secara fisik, melaksanakan
pekerjaan yang disarankan atau yang diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik,
melaksanakan kegiatan servis dan perminyakan (lubrication). Kegiatan produksi ini
dimaksudkan untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan segera jika terdapat
kerusakan pada peralatan.
4. Administrasi (clerical work)
Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan dengan
pencatatan-pencatatan mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan
pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan biaya-biaya yang berhubungan dengan
kegiatan pemeliharaan, komponen (spareparts) yang di butuhkan, laporan kemajuan
(progress report) tentang apa yang telah dikerjakan. waktu dilakukannya inspeksi dan
3
perbaikan, serta lamanya perbaikan tersebut, komponen (spareparts) yang tersedia di
bagian pemeliharaan.
5. Bangunan (housekeeping)
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk menjaga agar
bangunan gedung tetap terpelihara dan terjamin kebersihannya.
B. Tujuan Pemeliharaan
Menurut Daryus A, (2008) dalam bukunya “Manajemen Pemeliharaan Mesin”
Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Untuk memperpanjang kegunaan asset,
2. Untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi dan
mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin,
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu,
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
4
C. Jenis-jenis Pemeliharaan
1. Planned Maintenance (Perawatan yang Terencana)
Planned maintenance merupakan suatu kegiatan perawatan yang dilaksanakan
berdasarkan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan perencanaan ini mengacu pada
rangkaian proses produksi.
5
disebut monitoring kondisi mesin (machinery condition monitoring), yang artinya
sebagai penentuan kondisi mesin dengan cara memeriksa mesin secara rutin,
sehingga dapat diketahui keandalan mesin serta keselamatan kerja terjamin.
2. Unplanned Maintenance (Perawatan Tidak Terencana)
Unplanned maintenance ialah sebuah pemeliharaan yang dilakukan karena adanya
indikasi atau petunjuk bahwa adanya tahap kegiatan proses produksi yang tiba-tiba
memberikan hasil yang tidak layak.
Dalam hal ini perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan atas mesin secara tidak
berencana.
Unplanned maintenance ini terdiri dari :
a. Emergency Maintenance (Perawatan Darurat) ialah kegiatan perawatan mesin
yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan
akibat yang lebih parah. Breakdown Maintenance (Perawatan Kerusakan) yaitu
pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang terjadi ketika peralatan mengalami
kegagalan dan menuntut perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas.
b. Corrective Maintenance (Perawatan Penangkal) merupakan pemeliharaan yang
dilaksanakan karena adanya hasil produk (setengah jadi maupun barang jadi)
tidak sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan waktunya.
Misalnya: terjadi kekeliruan dalam mutu/bentuk barang, maka perlu diamati tahap
kegiatan proses produksi yang perlu diperbaiki (koreksi).
KESIMPULAN
1. Pemeliharaan merupakan suatu fungsi utama yang penting dalam suatu
perusahaan. Suatu perencanaan produksi dapat gagal apabila ada perangkat atau
komponen-komponen yang rusak atau tidak dapat beroperasi. Setiap perusahaan
menginginkan agar dapat memberikan pelayanan dan produktivitas tinggi
terhadap pelanggan. Dengan adanya kegiatan pemeliharaan (maintenance),
perusahaan dapat mengurangi kerusakan sehingga mendapatkan hasil yang
optimal, karena dapat meningkatkan keloyalan terhadap pelanggan.
2. Tujuan menurut Daryus A dalam pemeliharaan yakni; Untuk memperpanjang
kegunaan asset, untuk menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang
6
untuk produksi dan mendapatkan laba investasi maksimum yang mungkin, untuk
menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam
keadaan darurat setiap waktu dan untuk menjamin keselamatan orang yang
menggunakan sarana tersebut.
3. Jenis-jenis dalam pemeliharaan ada dua yakni; Planned Maintenance (Perawatan
yang Terencana) dan Unplanned Maintenance (Perawatan Tidak Terencana).
DAFTAR PUSTAKA