Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

46
CTEV (Congeintal Talipes Equino Varus). CTEV adalah deformitas yang

meliputi fleksi dari pergelangan kaki, inversi dari tungkai, adduksi dari kaki

depan, dan rotasi medial dari tibia (Schwartz, 2002) dan salah satu anomali

ortopedik kongenital yang sudah lama dideskripsikan oleh Hippocrates pada tahun

400 SM (Miedzybrodzka, 2002).

CTEV merupaan salah satu deformitas bayi yang paling sering ditemui,

dengan insiden 1-2:1000 per kelahiran.Sampai saat ini masih belum dapat

dipastikan apa yang menjadi penyebab terjadinya CTEV, walaupun sudah ada

banyak teori yang diajukan namun belum ada satu pun yang dapat menjelaskan

dengan sempurna.

Diagnosis dapat ditegakkan secara klinis, dimana terdapat supinasi dan

adduksi forefoot pada sendi midtarsal, heel varus pada sendi subtalar, equinus

pada sendi ankle, dan deviasi pedis ke medial terhadap lutut. Biasanya CTEV

muncul sebagai kelainan tersendiri, namun tidak jarang merupakan bagian dari

suatu sindrom.

Penatalaksanaan CTEV meliputi 2 aspek, yaitu non operatif dan operatif. Para

ahli setuju bahwa terapi non operatif haruslah menjadi pilihan utama terapi.

Metode Ponsetti dan French Method telah banyak di gunakan di berbagai belahan

dunia dan memiliki hasil akhir yang memuaskan. Tindakan operatif diperlukan

hanya bila terapi non operatif gagal, hal ini dikarenakan komplikasi jangka

panjang yang lebih buruk dibandingkan terapi non operatif.

Memberikan edukasi ke orang tua pasien tentang settingan derajat yang harus

diposisikan 700 eksternal rotasi untuk kaki CTEV dan 40 0 untuk kaki normal.

47
Kemudian pemakaian brace yang harus dipakai setiap hari selama 3 bulan pertama

semenjak gips terakhir dilepas. Setelah itu anak harus memakai brace selama 12

jam pada malam hari dan 2-4 jam pada siang hari. Sehingga total pemakaian 14-

16 jam sehari sampai anak berusia 3-4 tahun dan diselangi dengan stretching

ketika ada waktu luang agar memaksimalkan hasil koreksi. Memberikan edukasi

ke orang tua pasien tentang cara memasang dan melepaskan brace. Knee

diposisikan 900 agar memudahkan pemasangan brace dan diawali dengan

memasang strap pada ankle terlebih dahulu. Memberikan edukasi ke orang tua

pasien tentang perawatan brace yaitu agar tidak mencucinya dan hanya di basahi

dengan kain basah saja kemudian dikeringkan.

B. Saran

1. Bagi Keluarga Pasien

Saran bagi keluarga pasien, sebaiknya pihak keluarga selalu memantau

perkembangan pasien.

2. Bagi Ortotis Prostetis

Saran untuk Ortotis Prostetis sebaiknya lebih memahami tentang penyakit

CTEV dan defortimas yang dialami pasien agar mampu memberikan alat bantu

sesuai dengan kebutuhan pasien.

48

Anda mungkin juga menyukai