Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PROPOSAL USAHA
Disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran PKWU XI yang dibina oleh
Bpk. Muhammad Idris Afandi
Oleh :
AGUSTUS 2021
BAB I
PENDAHULUAN
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan konsumsi air tawar
dengan bentuk tubuh memanjang dan pipih kesamping dan warna putih kehitaman
atau abu-abu. Ikan nila berasal dari Sungai Nil dan danau-danau sekitarnya. Sekarang
ikan ini telah tersebar ke negara-negara di lima benua yang beriklim tropis seperti
Indonesia. Namun ikan nilai tidak dapat hidup dengan baik di wilayah yang memiliki
iklim dingin.
Bibit ikan didatangkan ke Indonesia secara resmi oleh Balai Penelitian
Perikanan Air Tawar pada tahun 1969. Setelah melalui masa penelitian dan adaptasi,
barulah ikan ini disebarluaskan kepada petani di seluruh Indonesia. Nila adalah nama
khas Indonesia yang diberikan oleh Pemerintah melalui Direktur Jenderal Perikanan.
Peluang usaha Budi Daya Ikan Nila masih terbuka lebar. Saat ini
kecenderungan masyarakat dunia mulai mengurangi konsumsi daging hewan seperti
sapi karena beberapa alasan seperti mahalnya harga yang di tawarkan dan mulai
beralih mengkonsumsi ikan sebagai sumber protein. Salah satu sumber protein asal
hewan air yang paling diminati pasar dunia adalah ikan nila.
Selain itu, ikan juga banyak mengandung vitamin B12, fosfor, selenium, dan
kalium. Dalam 100 gram ikan nila, terdapat sekitar 128 kalori, 0 gram karbohidrat, 26
gram protein, 3 gram lemak, serta sejumlah vitamin B3, B12, kalium, fosfor, serta
selenium sehingga ikan nilai menjadi salah satu pilihan untuk menjadikan ikan nilai
ini sebagai pengganti daging.
Minat pasar untuk ikan nila masih sangat lebar, mulai dari nila yang ukuran
bibit sampai ikan nila yang di kategorikan sebagai ikan konsumsi semua pasar
tersebut masih mungkin dimasuki. Karena termasuk ikan konsumsi, ikan nila
memiliki harga yang cukup terjangkau pasar. Ikan Nila dapat dipasarkan melalui
pasar dalam negeri dan pasar luar negeri.
B. Visi dan Misi Usaha
Visi usaha ini adalah menjadi pengusaha budidaya ikan nila terbesar di Jawa
Tengah dan menjadikan usaha yang mampu bersaing dan tumbuh berkembang
dengan sehat serta mengurangi angka pengangguran di Indonesia. Misi usaha ini
adalah 1) membuka peluang budidaya ikan nila agar semakin luas dikenal
masyarakat, 2) menjadikan ikan nila sebagai pengganti protein daging, 3) menjaga
kelokaan ikan nila supaya bisa bersaing dipasar mancanegara, 4) menjadikan ikan
nila sebagai pemasok bagi usaha-usaha yang membuntuhkan keberadaan ikan nila ini
seperti lestaurant dan semacamnya.
BAB II
ANALISIS USAHA
A. Peluang Usaha
Peluang usaha yang muncul adalah 1) dapat mengembangbiakan bibit-bibit
unggul ikan nila, 2) ikan nilai yang sedang digandrungi oleh masyarakat untuk
pengganti daging, 3) banayaknya tempat makan yang mengolah ikan nila sebagai
menu sepesial, 4) cara promosi dan penjualan yang sederhana 5) pangsa pasar yang
luas dan sangat dibutuhkan, 6) keuntungan yang diperoleh cukup tinggi.
B. Tantangan Usaha
Tantangan yang harus dihadapi 1) hama/penyakit yang diderita ikan nila, 2)
cuaca yang tidak stabil untuk membudidayakan ikan nila, 3) pemilian bibit-bibot
yang tepat agar hasil budidaya memuaskan, 4) pengiriman luar kota yang masih harus
dipikirkan.
C. Potensi Usaha
Potensi usaha yang muncul adalah 1) banyaknya sumber daya manusia yang
menunjang pembudidayaan ikan nila, 2) Indonesia yang beriklim tropis baik untuk
pembudidayaan ikan nila, 3) maraknya lestaurant yang menjadikan ikan nila sebagai
menu utama yang banyak diminati konsumen, 4) tingginya keinginan untuk menganti
protein daging menjadi ikan.
BAB III
ASPEK BUDIDAYA
A. Tempat/Lingkungan Budidaya
Tempat budidaya ikan nila akan dilakukan di Jalan Letnan Kusni Nomor 45
Kota Purbalingga. Kami memilih lingkungan usaha yang ramai penduduk, dengan
tingkat perekonomian yang memadai. Dengan kondisi lingkungan yang seperti ini
memungkinkan untuk menjual usaha akan sukses.
Lingkungan yang bersih dan bebas dengan preman dan anaka brandalan akan
lebih memudahkan kita di dalam menjalankan usaha. Sehingga kita juga dapat
berbaur dengan lingkungan sekitar. Menjalin hubungan bisnis yang sehat. Ini akan
menimbulakan dampak yang sangat positif demi perkembangan usaha kedepan nya.
B. Penetapan Harga
Harga yang saya tetapkan adalah harga yang diperkirakan akan terjangkau oleh
masyarakat sekitar. Setelah memperhitungkan dengan cukup matang, akhirnya saya
tetapkan sebagai harga yang saya tawarkan agak murah dari harga umum di pasaran .
Jika di pasaran harga perkilo ikan nila di jual dengan harga 30.000-35.000, maka saya
akan menjual ikan nila yang saya produksi dengan harga kisaran 20.000-25.000
perkilo. Harga itu pun akan disesuaikan dengan perkembangan selanjutnya.
Tempat pembenihan nila unggul dapat berupa kolam atau bak, keramba dan
kolam sawah (mina ikan). Wadah pemeliharaan di kolam, bak atau karamba
berbentuk empat persegi panjang atau bujur sangkar, relatif luas, cukup dalam, dan
tertutup. Luas kolam menyesuaikan dengan tingkat kepadatan ikan yang merupakan
variable dari umur dan jumlah populasi, yaitu semakin besar ikan semakin banyak
populasinya, maka memerlukan kolam yang lebih luas.
Kedalaman kolam antara 100 - 150 cm dengan ketinggian muka air antara 70 -
100 cm sesuai kebutuhan. Dasar kolam dibuat miring dari sisi air masuk ke arah sisi
air ke luar dengan kemiringan 0,51%. Ditengah kolam dibuat saluran (caren) yang
melebar mendekati pintu air ke luar untuk penangkapan benih (saat panen). Jika
melakukan pembenihan di kolam, diperlukan beberapa jenis kolam dengan
peruntukan yang berbeda.
E. Proses budidaya
Penyiapan Sarana dan Peralatan
1. Kolam
Sarana berupa kolam yang perlu disediakan dalam usaha budidaya ikan nila
tergantung dari sistem pemeliharaan dan perawatannya (sistem 1 kolam, 2 kolam dan
lain sebagainya). Adapun jenis kolam yang umum dan sering dipergunakan dalam
budidaya ikan nila antara lain:
b) Kolam/tempat pemberokan
Pembesaran ikan nila dapat pula dilakukan di jaring apung, berupa
Hapa berukuran 1 x 2 m sampai 2 x 3 m dengan kedalaman 75-100 cm.
Ukuran hapa dapat disesuaikan dengan kedalaman kolam. Selain itu
sawah yang sedang diberokan dapat dipergunakan pula untuk pemijahan
dan pemeliharaan benih ikan nila. Sebelum digunakan petak sawah
diperdalam dahulu agar dapat menampung air sedalam 50-60 cm, dibuat
parit selebar 1-1,5 m dengan kedalaman 60-75 cm.
2) Peralatan
Alat-alat yang biasa digunakan dalam usaha pembenihan ikan nila
diantaranya adalah: jala, waring (anco), hapa (kotak dari jaring/kelambu
untuk menampung sementara induk maupun benih), seser, ember-ember,
baskom berbagai ukuran, timbangan skala kecil (gram) dan besar (kg),
cangkul, arit, pisau serta piring secchi (secchi disc) untuk mengukur
kadar kekeruhan.
BAB IV
SRATEGI USAHA
A. Kondisi Pasar
Kondisi pasar banyak yang menjual ikan nila dengan kualitas biasa.
Untuk itu budidaya yang akan kami lakukan akan menggocek situasi pasar
perikanan dengan hasil budidaya kami yang menghasilkan bibit unggul namun
maasih tejaga kelokalannya.
B. Sasaran Pemasaran
Dalam menjalankan usaha ini sasaran pembeli/aspek pasar saya yaitu
mencakup semua kalangan masyarakat, baik kalangan bawah, kalangan
menengah dan kalangan atas. Dari semua kalangan tersebut sebagian besar
mampu untuk membeli produk yang kami tawarkan, karena harga yang saya
berikanpun cukup terjangkau untuk semua kalangan. Sehingga masyarakat akan
senantiasa banyak yang akan membeli produk yang saya tawarkan.
Kami juga akan menyasarkan kepada usaha-usaha tempat makan yang
banyak menggunakan ikan nila sebagai bahan baku usaha mereka. Peluang
kesuksesan pasti akan semakin jelas kelihatan. Kondisi pasar yang selalu ramai
baik dari lingkungan setempat maupun dari luar kota. Tingkat keamanan usaha
yang harus terjamin dengan adanya lingkungan yang baik.
BAB V
ASPEK KEUANGAN
A. Rencana Anggaran
1. Sumber Dana
Sumber dana yang digunakan dalam usaha ini berasal dari dan pribadi sebesar
80% dan dana pinjaman sebesar 20% . Rencananya dana tersebut akan
dialokasikanuntuk produksi pembudidayaan dan pemasaran.
2. Perencanaa anggaran
1) Modal Awal
No Nama Barang Harga persatuan Jumlah Total
1. Bibit ikan 3cm Rp. 300 6.000 ekor Rp. 1.800.000
2. Pakan apung Rp. 300.000 5 sak Rp. 1.500.000
3. Dedak Rp. 200.000 5 sak Rp. 1.000.000
4. Obat Rp. 60.000 2 pak Rp. 120.000
5. Jaring tempat Rp. 150.000 5 gulung Rp. 750.000
penampungan ikan
yang siap panen
6. Serok Rp. 30.000 5 buah Rp. 150.000
7. Pembersih Kolam Rp. 100.000 10 buah Rp. 1.000.000
Jumlah Total Rp. 6.320.000
2) Biaya Lain-lain
Simpanan modal berikutnya/bulan Rp. 1.300.000,-
Transportasi Rp. 500.000,-
Pemeliharaan dan peraatan kolam Rp. 700.000,- +
Jumlah biaya lain-lain Rp. 2.500.000,-
BAB VI
PENUTUP
***