Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL

LAPORAN PENDAHULUAN PENELITIAN PENYAKIT


GASTROENTRITIS PADA NY “A”
DI RUMAH SAKIT BHAYANGKARA M.HASAN PALEMBANG

Disusun oleh:
Putri Anggraini
2019.02.015

PROGRAM KEAHLIAN KEPERAWATAN


SMK KESEHATAN ATHALLA PUTRA PALEMBANG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
I. Pendahuluan
Latar Belakang
Gastroenteritis atau diare sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan, tidak saja di
negara berkembang tetapi juga di negara maju. Menurut Suharyono (2008) gastroenteritis akut
didefinisikan sebagai buang air besar dengan tinja yang cair atau lembek dengan jumlah lebih banyak
dari normal, berlangsung kurang dari 14 hari. Sedangkan menurut Priyanto (2008) gastroenteritis
kronik yaitu yang berlangsung lebih dari 14 hari. Gastroenteritis atau diare dapat disebabkan infeksi
maupun non infeksi. Dari penyebab gastroenteritis yang terbanyak adalah gastroenteritis infeksi.
Gastroenteritis atau diare infeksi dapat disebabkan virus, bakteri, dan parasit.
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang di uraikan pada latar belakang tersebut, dapat
di rumuskan masalah sebagai berikut.
- Bagaimana cara mencegah gastroentritis
- Bagaimana penyebab terjadinya gastroentritis

Tujuan Dan Manfaat


Penelitian ini bertujuan untuk:
- Mengetahui pencegahan gastroentritis
- Mengetahui penyebab gastroentritis

Penelitian ini bermanfaat untuk memberi edukasi kepada masyarakat/pasien


agar lebih menjaga pola makan.

II. Landasan teori


Definisi
Gastroentriris merupakan penyakit infeksi pada saluran pencernaan yang ditandai
dengan muntah dan/ atau diare.

Etiologi
 Gastroentritis  dapat disebabkan oleh virus, bakteri, parasit, atau konsumsi zat kimia
tertentu.
Fatofisiologi
Berdasarkan Hasan (2005), mekanisme dasar yang menyebabkan timbulnya diare adalah:

1
a. Gangguan sekresi Akibat gangguan tertentu (misal oleh toksin) pada dinding usus akan terjadi
peningkatan sekresi, air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan selanjutnya diare tidak karena
peningkatan isi rongga usus.
b. Gangguan osmotik Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat di serap akan
menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan
elektrolit ke dalam rongga usus. Isi rongga 19 usus yang berlebihan ini akan merangsang usus untuk
mengeluarkannya sehingga timbul diare.
c. Gangguan motilitas usus Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan
usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare, sebaliknya jika peristaltic usus menurun akan
mengakibatkan bakteri tumbuh berlebihan yang selanjutnya dapat menimbulkan diare pula.
Manifestasi Klinis
a. Konsistensi feces cair (diare) dan frekuensi defekasi semakin sering

b. Muntah (umumnya tidak lama)

c. Demam (mungkin ada, mungkin tidak)

d. Kram abdomen, tenesmus

e. Membrane mukosa kering

f. Fontanel cekung (bayi)

g. Berat badan menurun h. Malaise

Komplikasi
a. Dehidrasi
b. Renyatan Hiporomelik
c. Kejang
d. Bakterikimia
e. Malnutrisi
f. Hipoglikimia 22
Pemeriksaan Penunjang
1. Darah:
- Darah perifer lengkap
- Serum elektrolit: Na+ , K+ , Cl-
- Analisa gas darah apabila didapatkan tanda-tanda gangguan keseimbangan asam basa
(Pernafasan Kusmaull).
- Immunoassay: toksin bakteri (C. difficile), antigen virus (rotavirus), antigen protozoa
(Giardia, E. Histolytica).
2. Feses:

2
- Feses lengkap (mikroskopis: peningkatan jumiah lekosit di feses pada inflamatory
diarrhea; parasit: amoeba bentuk tropozoit, hypha pada jamur)
- Biakan dan resistensi feses (colok dubur) pemeriksaan penunjang diperlukan dalam
penatalaksanaan diare akut karena infeksi, karena dengan tata cara pemeriksaan yang
terarah akan sampai pada terapi definitif.

Penatalaksanaan medis
Aspek utama dari penatalaksanaan gastroenteritis adalah penanganan dehidrasi pada
gastroenteritis yang disebabkan oleh bakteri. Prinsip penatalaksanaan adalah pemberian
cairan untuk rehidrasi, antibotik bila diperlukan, zat besi,nutrisi, dan edukasi.
(Kardiyudiani dan Susanti,2019 ).
10 menurut wijaya putri (2013), penata laksanaan keperawatan dengan penderita
gastroenteritis adalah:
a. Pemberian cairan
1) Dehidrasi ringan dan sedang : di beri cairan NaCl,NaHCO3 glukosa
2) Cairan parenteral cairan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien, kadang-
kadang tergantung kepada ketersediaan cairan, umumnya ringer Laktat.
b. Pengobatan Diestatik
1) Makanan setengah padat (bubur) atau makanan padat ( nasi tim )
2) Susu khusus yang disesuaikan.
c. Obat-obatan prinsip:
Mengandung elektrolit dan glukosa/ karbohidrat lain ( gula, Mengenai cairan
yang hilang melalui tinja dengan/ tanpa muntah, cairan yang air,tepung beras ).
Obat yang diberikan:
1) Obat anti sekresi

III. Hipotesis
Hipotesis penelitian ini adalah penyebab dari Sebagian besar muntaber
atau gastroenteritis disebabkan oleh infeksi virus. Ada dua jenis virus yang
menjadi penyebab utama gastroenteritis, yaitu norovirus dan rotavirus. Selain kedua jenis
virus ini, gastroenteritis juga bisa disebabkan oleh adenovirus dan astrovirus

IV. Metode Penelitian

3
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode kualitatif
dan kuantitatif dengan wawancara dan observasi untuk mengetahui kondisi pasien saat ini
dan hasil TTV yang peneliti dapat yaitu:
RR : 24 ×/menit
S : 37°C
N : 78 ×/menit

V. Prosedur Penelitian
- Melakukan pemeriksaan penunjang CT Scan
- Selanjutnya menunggu hasil CT Scan tersebut untuk mengangkat diagonasa.

VI. Hasil Penelitian


Hasil penelitian ini adalah peradangan tonsilitis disebabkan oleh infeksi virus
atau bakteri. Bakteri yang sering kali menjadi penyebab radang amandel adalah
streptococcus, selanjutnya cara mencegahan yang baik untuk mencegahnya adalah
dengan menjaga kebersihan diri dan menjaga pola makan.

VII. Penutup
Demikian proposal ini peneliti buat. Semoga proposal ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Tidak lupa kami ucapkan syukur kepada Allah SWT karena serta
rahmat dan hidayahnya peneliti dapat menyelesaikan proposal ini. Dan tidak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah ikut membantu dalam pembuatan
proposal ini.

Anda mungkin juga menyukai