Widyaiswara Madya
BPSDM Prop. KALBAR
Yuni.Djuachiriaty09@gmail.com
081350029111
AGENDA II NILAI-NILAI
DASAR PNS AGENDA IV HABITUASI
MERANCANG
AKTUALISASI,
ANEKA PEMBIMBINGAN
PENULISAN RANCANGAN
AKTUALISASI, EVALUASI
RANCANGAN
AKTUALISASI,
PEMBEKALAN HABITUASI
KOMITMEN MUTU
ETIKA PUBLIK
NASIONALISME
AKUNTABILITAS
ANTI KORUPSI
• RELIGIUS (PATUH AJARAN
AGAMA) • Jujur •EFEKTIF • Jujur
• Tanggung • HORMAT MENGHORMATI
• GOTONG ROYONG
• Taat • Peduli
• SOSIAL
• Partisipatif • TIDAK MENGGUNAKAN HAK perintah
YANG BUKAN MILIKNYA
• HIDUP SEDERHANA
• KERJA KERAS
• MENGHARGAI KARYA ORANG
• Menjaga
LAIN
rahasia
KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN
LATIHAN DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
STRUKTUR
KURIKULUM (1)
A. Kurikulum Pembentukan Karakter PNS, yang
terdiri dari:
1. Agenda Sikap dan Perilaku Bela Negara (I)
2. Agenda Nilai–Nilai Dasar PNS (II)
3. Agenda Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
(III)
4. Agenda Habituasi (IV)
LOGO
AGENDA II, NILAI-NILAI DASAR
PROFESI PNS
1. AKUNTABILITAS
2. NASIONALISME
3. ETIKA PUBLIK
4. KOMITMEN MUTU
5. ANTI KORUPSI
Dari Agenda ke DUA ini, sekarang akan
disampaikan mata diklat NASIONALISME
LOGO
AGENDA III, KEDUDUKAN DAN PERAN
PNS DALAM NKRI
1. Pelayanan Publik
2. Manajemen ASN
3. Whole of Government
LOGO
KURIKULUM & PENYELENGGARAAN
PELATIHAN DASAR CPNS
33 hari kerja (288 JP) klasikal, 80 hari (853
JP) non klasikal di tempat kerja, total 113
hari kerja
1. Mentor
2. Coach di tempat PNS
pelatihan Profesional
berkarakter
(Materi Institusional: Kebijakan pelayan publik
Pengembangan SDM Aparatur Evaluasi Akhir
dan MTSL) Agenda IV
1.Pembentukan Karakter
Habituasi 2.Penguatan kompetensi
Agenda III teknis bidang
Agenda II: Nilai-Nilai
Dasar ASN Kedudukan dan
ANEKA Peran PNS dalam
NKRI
Studi Lapangan
1. Manajemen
ASN
2. Pelayanan
Agenda I: Sikap Publik
Prilaku dan Disiplin 3. WoG
PNS (TUS,
Kes.Jas&Men, 4. SL
Keprotokolan
Agenda I: Bela
Negara
Agenda III: Kedudukan dan
Peran PNS dalam NKRI
LOGO
PENGALAMAN BELAJAR
PESERTA
Menghasilkan (abstract
conceptualization): menulis
jurnal, membuat rencana aksi
penerapan intervensi pada
issue tertentu
Mengalami (concrete
experience): visitasi, nonton
film, bahas kasus yang Aplikasi (active
relevan dengan issue experimentation) :
alumni menerapkan
value (harus dipantau
Mendalami (reflective oleh penyelenggara
Membaca observation): diskusi, self- dan user) pada issue
materi Diklat dialogue, menceritakan kembali, tertentu
secara E- mengkritisi, memverifikasi value
learning pada proses intervensi Tahap Aktualisasi
LOGO
EVALUASI PESERTA
(AKHIR)
Bobot
No Komponen Penilaian
(%)
1 Sikap Perilaku (agenda 1) 10
2 Akademik (agenda 2 dan 3) 20
3 Aktualisasi (agenda 4) 50
4 Penguatan Kompetensi Teknis Bidang Tugas 20
Jumlah 100
LOGO
ASPEK PEMBELAJARAN
NASIONALISME
Jumlah jam 12 JP
540 menit = 4 sesi
5 Pokok Bahasan
NASIONALISME
LOGO
MENGAPA PENTING
LOGO
LEARNING SPIRIT
LOGO
What do you hope… from this session
LOGO
DIDEPAN SAUDARA ADA GAMBAR POHON,
POHON ITU KITA SEBUT POHON HARAPAN
DENGAN INDIKASI :
❑ MENEMPATKAN PERSATUAN KESATUAN, KEPENTINGAN DAN
KESELAMATAN BANGSA DAN NEGARA DI ATAS KEPENTINGAN
GOLONGAN
LEMBAGA
ADMINISTRASI
NEGARA
ASN YG MAMPU MENGAKTUALISASIKAN WAWASAN
KEBANGSAAN DAN JIWA NASIONALISME DLM MENJALANKAN
PROFESINYA SBG PELAYANAN PUBLIK YG BERINTEGRITAS
PELAYAN
APARATUR SIPIL
PUBLIK
NEGARA
PEREKAT DAN
PEMERSATU
BANGSA
BANGSA SBG PROSES POLITIK
OLEH ASPIRASI RAKYAT
• BUNG KARNO
“Himpunan masy (menunjuk Teori Renan &
Bauer) yang bersama-sama tinggal dlm
satu kesatuan Geopolitik”
PENGARUH • GLOBALISASI
LINGKUNGAN • TUNTUTAN
PERUBAHAN
TUMBUH BERKEMBANG
BANGSA
TINGGAL NAMA
INDONESIA
PERSATUAN
& KESATUAN
MANIFESTASI KESADARAN
NASIONAL YANG MENGANDUNG
CITA-CITA DAN PENDORONG
SECARA BAGI SUATU BANGSA BAIK
POLITIK UNTUK MEREBUT
KEMERDEKAAN MAUPUN
SEBAGAI PEDORONG UNTUK
MEMBANGUN DIRINYA MAUPUN
LINGKUNGAN MASYARAKAT,
BANGSA DAN NEGARANYA
SECARA
PANDANGAN TENTANG RASA
LUAS CINTA YANG WAJAR TERHADAP
BANGSA DAN NEGARA SERTA
❑ Nasionalisme berperan dalam pembinaan kharakter bangsa, MENGHORMATI BANGSA LAIN
pengawal nation building, dan pengerat integrasi nasional.
NASIONALISME PANCASILA
Menempatkan persatuan
kesatuan di atas kepentingan
pribadi/golongan
DIARAHKAN
Indonesia
Indonesia
terhadap bangsa
Persamaan hak, derajat dan
dan tanah airnya
kewajiban
yang didasarkan
pada nilai-nilai
Pancasila
Mencintai sesama manusia
Eksistensi
Suatu
bangsa
nasionalisme
❑MENEMPATKAN
PERSATUAN
KESATUAN,
KEPENTINGAN
DAN
PANDANGAN ATAU
KESELAMATAN
PAHAM KECINTAAN
NASIONALISME BANGSA DAN
NASIONALISME MANUSIA INDONESIA
PANCASILA NEGARA DI ATAS
BANGSA TERHDP BGS DAN
KEPENTINGAN
INDONESIA TANAH AIRNYA YG
GOLONGAN
DIDSARKAN PD NILAI-
NILAI PANCASILA
❑MENUNJUKKAN
SIKAP RELA
BERKORBAN
DEMI
KEPENTINGAN
BNGSA DAN
NEGARA DLLL
MASALAH
BANGSA
NAT’L POWER
GLOBALISASI
RENDAH
CARA PANDANG BGS INDONESIA
TTG DIRI DAN LINGKUNGANNYA
BERDSRKAN PANCASILA DAN UUD 1945
SERTA SESUAI DGN GEOGRAFI WILAYAH
NUSANTARA YG MENJIWAI KEHIDUPAN
BANGSA DALAM MENCAPAI TUJUAN
DAN CITA-CITA NASIONALNYA.
Hakikat
❑ Kesamaan persepsi komponen bangsa sebagai dasar
terbangunnya rasa dan semangat kebangsaan dan
kenusaan (nasionalisme) yang tinggi dalam semua
aspek kehidupan nasional.
SPIRIT WAWASAN
NUSANTARA
PENGERTIAN :
→ INTERPRETASI TTG :
CITA-CITA NASIONAL
➢ MERDEKA
➢ BERSATU
➢ BERDAULAT
➢ ADIL
➢ MAKMUR
➢ BERKEHIDUPAN KEBANGSAAN YG BEBAS
PERAN DAN KEDUDUKAN ASN
o Pelayanan Publik o Orientasi Pada
o Profesional Pluralitas kepentingan
o Kompetensi Globalisasi Publik
(Pengetahuan, o Mengutamakan
Perilaku, Skill) kepentingan
o Etika Profesi Publik
o Memahami bidang o Etika publik
tugas o Nilai-nilai publik
o Berorientasi pada o Public trust
mutu/kualitas;
o Budaya o Pemersatu bangsa
o Pengawal negara
Pelayanan ASN
o Mementingkan
o Tidak Diskriminatif kepentingan negara
o Membangun o Loyalitas pada negara
kepercayaan bukan yang lainnya
publik o Semangat Nasionalisme
o Wawasan Kebangsaan
Desentralisasi o Menciptakan kondisi
aman dan damai
Sumber: presentasi Dr. Adi Konflik o Keragaman/pluralisme
Suryanto, M.Si
APARATUR SIPIL NEGARA
• Harus Paham
Sejarah Bangsa
Indonesia ➢ Berintegritas
• Harus memiliki jiwa ➢ Berwawasan
nasionalisme Kebangsaan yang
Kuat
• Sebagai Pelaksana
➢ Berorientasi
Kebijakan Publik kepublikan yang kuat
• Sebagai Pelayan ➢ Mementingkan
Publik kepentingan nasional
• Sebagai Perekat dan di atas segalanya
Pemersatu Bangsa
INDONESIA PUSAKA
KEHIDUPAN NEGARA-BANGSA
TITIK
TUMPU TITIK
TEMU
VISI DAN MISI BERNEGARA
BERDASARKAN PANCASILA
Melindungi
segenap Ikut melaksanakan
bangsa Mencerdaskan ketertiban dunia
Indonesia dan Memajukan kehidupan berdasarkan
seluruh kesejahteraan bangsa kemerdekaan,
tumpah darah umum perdamaian abadi dan
Indonesia keadilan sosial
5 Isu 1. PEMAHAMAN PANCASILA
Strategis •
•
•
Wawasan Kesejarahan (Historis)
Wawasan Konseptual
Wawasan Yuridis
• Wawasan Visional
PEMBINAAN IDEOLOGI • Wawasan Implementatif (Dimensi
PANCASILA Pengetahuan/Filosofis, Keyakinan
dan Tindakan)
2. INKLUSI SOSIAL
→ WAWASAN DASAR IDEOLOGI
• Menguatnya gejala polarisasi dan PANCASILA
fragmentasi sosial baik berbasis 3. KEADILAN SOSIAL
identitas keagamaan, kesukuan,
• Kebijakan pembangunan yang masih
golongan dan kelas-kelas sosial;
berorientasi pada peningkatan
• Menguatnya politisasi identitas baik
pertumbuhan ekonomi daripada
berdasarkan suku, ras maupun
peningkatan pemerataan;
agama;
• Masih lemahnya kerangka regulasi
• Lemahnya budaya kewargaan;
yang mendorong kemandirian & inklusi
ekonomi dan yang lebih mengutamakan
4. PELEMBAGAAN PANCASILA kepentingan nasional;
• Masih tingginya tingkat kesenjangan
• Lemahnya institusionalisasi nilai-
(disparitas) sosial dan ekonomi.
nilai Pancasila dalam kelembagaan
sosial politik, ekonomi dan budaya; 5. KETELADANAN PANCASILA
• Kurangnya konsistensi dalam • Semakin maraknya sikap dan perilaku
menjadikan Pancasila sebagai destruktif yg lebih mengedepankan hal-
sumber dari segala sumber hukum hal negatif di ruang publik;
dalam pembentukan peraturan • Kurangnya apresiasi dan insentif
perundang-undangan s/d perda; terhadap prestasi dan praktik-praktik
baik/ teladan di masyarakat.
Jalur penguatan pemahaman Pancasila,
Jalur pemahaman menuju Indonesia cerdas 1 Kalau
kewargaan.
Pancasila
Jalur kerukunan kebangsaan,
2 ingin menjadi
Jalur kerukunan menuju Indonesia bersatu.
ideologi yang
Jalur pendekatan keadilan sosial, Jalur
bekerja
keadilan menuju Indonesia berbagi
3
kemakmuran. (working
jalur pelembagaan Pancasila dlm pranata ideology),
kenegaraan-kemasyarakatan, Jalur
pelembagaan menuju Indonesia tertata- 4 setidaknya
terlembaga. ada 5 jalur
Jalur penyuburan keteladanan, Jalur yang harus
keteladanan
Menuju Indonesia terpuji. Itulah jalan
5 diarungi :
kebahagiaan-kemajuan hidup bersama"
Pemahaman
Pancasila
Intensitas pembelajaran Pancasila selama era reformasi
1 mengalami penurunan yang mengakibatkan kurangnya
wawasan Pancasila di kalangan pelajar dan kaum muda.
5
Rendahnya tingkat kedalaman literasi masyarakat Indo secara
umum yg berakibat menurunnya daya pikir dan nalar kritis.
Pemahaman terhadap Pancasila belum sepenuhnya
6 dikembangkan secara ilmiah baik melalui pendekatan
intradisplin, multidisiplin, dan transdisiplin.
Pemahaman dan Implementasi
Nilai-Nilai Ketuhanan
UNTUK MENUJU
INDONESIA YANG MAJU
DAMAI DAN SEJAHTERA
(BUNG KARNO)
Pemahaman dan Implementasi
Nilai-Nilai Persatuan Indonesia
1. Pendekatan Historis,
2. Tumbuhnya Kesadaran Nasionalisme
Purba dan Nasionalisme Tua.
3. Nasionalisme Indonesia : Perspektif
Teoritis
4. Implementasi Nilai-Nilai Persatuan
dalam Membangun Semangat
Nasionalisme.
Ad.1. Pendektan Historis
1
Arus globalisasi membawa kontestasi nilai
(ideologi) dan kepentingan yang mengarah kepada
menguatnya kecenderungan politisasi identitas
2
Menguatnya gejala polarisasi dan fragmentasi
sosial baik berbasis identitas keagamaan,
kesukuan, golongan dan kelas-kelas sosial
3 Lemahnya budaya
kewargaan
4
Indonesia sebagai masyarakat plural kurang
mengembangkan wawasan dan praktik-praktik
pembelajaran multikulturalisme
3
Meluasnya kesenjangan (disparitas)
sosial antar pelaku ekonomi; antar
daerah; antar bidang; antar sektor dan
antar wilayah
Keadilan
Sosial
4
Kebijakan ekonomi yang mengedepankan
sektor ekstraktif yg kurang mengembangkan
nilai tambah
5
Tingginya tingkat korupsi dan ekonomi rente
yang mengakibatkan ekonomi berbiaya tinggi
yang berimbas pada kesenjangan sosial
6
Lemahnya kerangka regulasi yang
mendorong kemandirian ekonomi dan yang
lebih mengutamakan kepentingan nasional
7
Masih lemahnya kebijakan afirmasi yang
mendorong inklusi ekonomi
Pelembagaan
Pancasila
1
Lemahnya institusionalisasi nilai-nilai
Pancasila dalam kelembagaan sosial politik,
ekonomi dan budaya
Kurangnya konsistensi dalam menjadikan
2 Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum dalam pembentukan
peraturan perundang-undangan
Masih berkembangnya bentuk-bentuk
3 dan relasi kelembagaan negara yang tidak
sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila
1
Semakin maraknya sikap dan perilaku destruktif
yang lebih mengedepankan hal-hal negatif di
ruang publik
3
Kurang pengarusutamaan keteladanan Pancasila
di ruang publik
Masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh
4 pemerintahan dan masyarakat