Anda di halaman 1dari 11

BAB 4

PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis membahas tentang asuhan keperawatan An. H dengan

gastroenteritis akut di Klinik Pratama Advent Bandung. Pembahasan bab ini terutama

membahas adanya kesenjangan dan kendala antara teori dengan kasus.

4.1 Pengkajian

Pada pengkajian ditemukan keluhan pasien mengalami BAB cair sekitar 4x

sebelum dibawa ke klinik. Selain itu BAB cair juga terdapat lendir berwarna

kehijauan dan BAK menjadi agak gelap dan keruh. Pasien juga tampak lemas dan

sering menangis. Keluhan dirasa sejak semalam sebelum pasien di bawa ke klinik.

Jika perut ditekan maka pasien agak teriak. Ibu pasien juga menyampaikan jika

anaknya mual, muntah dan susah makan. Menurut ibu pasien, bagian anus juga

tampak lecet dan kemerahan. Dari hasil pengkajian didapatkan tanda-tanda vital

sebagai berikut: T: 37,80C, N: 94x/menit, R: 22x/menit, BB: 9,9 kg, ubun-ubun

tampak cekung, mata cekung, mukosa mulut dan bibir tampak kering, lidah tampak

kotor, turgor kulit melambat, akral dingin serta anus lecet dan kemerahan.

Menurut Mutaqqin (2011) pengkajian teori pada pasien dengan gastroenteritis

akut didapati perubahan konsitensi, frekuensi dan warna pada BAB pasien, distensi

abdomen dan peningkatan bising usus, nyeri di abdomen, mata tampak cekung dan

terjadi penurunan produksi air mata, ubun-ubun kepala tampak cekung, mukosa

57
mulut menjadi kering, bagian perineal anal menjadi kemerahan dan lecet. Pada

pengkajian
58

yang dilakukan pada An. H didapati hasil pengkajian memiliki kesamaan dengan

teori yang dikemukakan oleh Mutaqqin, di mana pasien mengalami perubahan

konsisten, frekuensi dan warna BAB, ubun-ubun cekung, mata cekung, mukosa mulut

kering, distensi abdomen, peningkatan peristaltik usus dan lecet serta kemerahan pada

bagian anal pasien. Dari hasil pengkajian pada pasien An.H tidak didapatkan

kesenjangan antara teori dan praktek karena semua hasil pengkajian yang dibahas

sebelumnya muncul pada kasus gastroenteritis An. H.

4.2 Masalah Keperawatan

Secara teoritis, pada pasien dengan diagnosa medis gastroenteritis akut dapat

ditemukan diagnosa keperawatan antara lain:

1) Kekurangan volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan

aktif.

2) Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan kurang asupan makanan.

3) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologi hiperperistaltik.

4) Hipertermi berhubungan dengan proses inflamasi.

5) Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan diare berlebih.

Setelah dilakukan pengkajian secara menyeluruh dan menganalisis data

subyektif dan obyektif yang didapatkan, pada penulis mendapatkan diagnosa

keperawatan sebagai berikut:

1) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif.


59

2) Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan

gangguan penyerapan nutrisi.

3) Kerusan integritas kulit berhubungan dengan diare berlebih.

Dari hasil diagnosa keperawatan yang didapatkan pada pasien An. H

maka penulis mendapatkan kesenjangan antara diagnosa keperawatan sesuai

teori dengan diagnosa keperawatan yang timbul pada pasien An. H karena

tidak semua diagnosa timbul pada pasien An. H.

4.3 Intervensi

Tujuan pada masalah keperawatan yang pertama yaitu kekurangan

volume cairan adalah agar masalah kekurangan volume cairan dapat teratasi.

Pada pasien dengan gastroenteritis akut pasien akan mengalami kekurangan

cairan akibat BAB cair yang berlebih. Intervensi yang dilakukan adalah

monitor status hidrasi pasien, monitor tanda-tanda vital, monitor jumlah

cairan yang masuk ataupun keluar, monitor berat badan, dorong orang tua

untuk meningkatkan asupan cairan, observasi konsistensi feses dan kolaborasi

dalam pemberian obat. Tujuan pada masalah yang kedua yaitu agar masalah

kebutuhan nutrisi dapat teratasi. Akibat adanya invasi bakteri pada sistem

pencernaan maka proses penyerapan nutrisi akan terganggu. Intervensi yang

dilakukan yaitu mengkaji adanya alergi makanan, kolaborasi dengan ahli gizi

untuk menentukan jumlah asupan nutrisi yang diperlukan pasien, berikan diet

rendah serta untuk mengurangi diare, monitor jumlah nutrisi yang dikonsumsi

pasien, kaji kebutuhan nutrisi pasien, dan monitor adanya mual dan muntah
60

pada pasien. Tujuan pada masalah yang ketiga yaitu masalah kerusakan

integritas kulit dapat teratasi. Kerusakan integritas kulit pada bagian perineal

terjadi akibat adanya BAB yang berlebih sehingga mengiritasi kulit di

sekitarnya. Intervensi yang dilakukan yaitu membersihkan area di sekitar

perineal dengan menggunakan air bersih dan sabun, menggunakan pakaian

yang longgar, menganjurkan keluarga untuk rutin mengganti pakaian dalam

dan celana pasien, serta menganjurkan untuk menggunkana bedak.

Pada tahap perencanaan membahas mengenai hal-hal yang

mendukung, hal-hal yang menghambat dan kesenjangan.

1) Hal-hal yang mendukung

Hal-hal yang mendukung terlaksananya tahap perencanaan dengan baik

adalah karena adanya kerjasama yang baik antara pasien dan petugas.

Penulis berhasil mengidentifikasi kebutuhan pasien saat melaksanakan

proses pengkajian, sehingga perencanaan tindakan dapat disesuaikan

dengan tujuan dan kebutuhan pasien.

2) Hal-hal yang menghambat

Karena adanya kerjasama yang baik dari pihak pasien, sehingga penulis

tidak menemui adanya hambatan dalam merencanakan asuhan keperawatan.

3) Kesenjangan

Penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori dan praktek saat

menyusun perencanaan asuhan keperawatan kepada pasien karena tidak

semua diagnosa keperawatan muncul pada pasien An. H.

4.4 Implementasi
60

Pada tahap implementasi dibahas mengenai hal-hal yang mendukung,

hal-hal yang menghambat serta kesenjangan antara teori dan praktek. Masalah

yang pertama
61

yaitu kekurangan volume cairan. Intervensi yang dilakukan adalah monitor status

hidrasi pasien, monitor tanda-tanda vital, monitor jumlah cairan yang masuk ataupun

keluar, monitor berat badan, dorong orang tua untuk meningkatkan asupan cairan,

observasi konsistensi feses dan kolaborasi dalam pemberian obat. Masalah yang

kedua yaitu gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Intervensi yang dilakukan

yaitu mengkaji adanya alergi makanan, kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan

jumlah asupan nutrisi yang diperlukan pasien, berikan diet rendah serta untuk

mengurangi diare, monitor jumlah nutrisi yang dikonsumsi pasien, kaji kebutuhan

nutrisi pasien, dan monitor adanya mual dan muntah pada pasien. Masalah yang

ketiga yaitu kerusakan integritas kulit. Intervensi yang dilakukan yaitu membersihkan

area di sekitar perineal dengan menggunakan air bersih dan sabun, menggunakan

pakaian yang longgar, menganjurkan keluarga untuk rutin mengganti pakaian dalam

dan celana pasien, serta menganjurkan untuk menggunkana bedak. Pada tahap

perencanaan membahas mengenai hal-hal yang mendukung, hal-hal yang

menghambat dan kesenjangan.

1) Hal-hal yang mendukung

Hal-hal yang mendukung sehingga tahap pelaksanaan dapat berlangsung

dengan baik adalah adanya fasilitas yang cukup memadai untuk

memfasilitasi pelaksanaan asuhan keperawatan seperti peralatan untuk

mengukur tanda-tanda vital. Kerjasama yang baik juga tercipta antara

petugas dengan pasien juga menjadi kunci atas keberhasilan pelaksanaan

tindakan keperawatan pada pasien.

2) Hal-hal yang menghambat


62

Penulis tidak menemukan adanya hambatan dalam tahap pelaksanaan, alat

yang dibutuhkan tersedia, sehingga penulis dapat memberikan intervensi.

3) Kesenjangan

Penulis menemukan adanya kesenjangan yang ditemukan selama proses

pelaksanaan dilakukan karena tidak semua intervensi yang telah

ditetapkan tidak semua dapat dilakukan oleh karena tidak semua diagnosa

keperawatan timbul pada pasien An. H.

4.5 Evaluasi

Setelah mengimplementasikan intervensi yang telah direncanakan

selama perawatan untuk mengatasi masalah keperawatan yang muncul pada

kasus gastroenteritis akut An. H didapatkan hasil bahwa frekuensi daire

berkurang di mana pada hari pertama perawatan, pasien mengalami diare

sebanyak 4x, pada hari kedua masih terdapat BAB cair 2x, pada hari ketiga 1x

BAB cair dan hari terakhir sebelum pasien pulang tidak ada lagi BAB cair.

Pada masalah yang kedua, pada hari pertama masalah belum teratasi karena

pasien masih belum memakan makanannya hingga habis dan hanya

mengonsumsi beberapa sendok saja dan masih disertai mual dan muntah. Pada

hari kedua pasien telah memkan makanannya sebanyak 1/3 porsi, hari ketiga

sebanyak ¾ porsi dan pada hari terakhir juga sama. Pada masalah yang ketiga,

lecet pada bagian perineal pasien di hari pertama tampak lecet dan kemerahan,

pada hari kedua hingga hari terakhir luka lecet dan kemerahan semakin

berkurang. Pasien terlihat rileks dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai


62

kemampuan pasien. Tidak ada perbedaan antara teori dan evaluasi yang

dilakukan.
63

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Mutaqqin, (2011)

yang menyebutkan bahwa perawatan gastroeneteritis jika dilakukan dengan

baik maka akan membantu pasien agat cepat pulih dan membantu kebutuhan

cairan dan nutrisi pasien menjadi terpenuhi. Dalam tahap evaluasi, penulis

tidak menemukan adanya hambatan dalam hasil dari asuhan keperawatan

kepada pasien. Dalam perawatan didapati mengalami kondisi pasien semakin

membaik. Hal ini menunjukkan bahwa keefektifan perawatan pada

gastroenteritis akut apabila dilakukan dengan tepat dan membutuhkan

kesabaran. Dalam kasus pasien An. H, diare yang dialami oleh pasien telah

mengalami perubahan yang signifikan hingga tidak mengalami diare pada hari

terakhir perawatan.

4.6 Dokumentasi

Pendokumentasian asuhan keperawatan dilakukan secara langsung setelah

intervensi keperawatan dilakukan kepada pasien. Tindakan asuhan keperawatan yang

telah diberikan disaksikan oleh petugas klinik dan tenaga kesehatan lainnya yang

bertugas pada saat itu.

4.7 Discharge Planning

Discharge planning yang diberikan kepada An. H adalah memberikan

informasi kepada pasien tentang kebutuhan melakukan aktifitas sesuai kemampuan,

menjelaskan terapi obat pulang yang diberikan, cara penggunaan dan efek
62

sampingnya, menjelaskan cara penanganan diare di rumah secara mandiri, dan

kontrol sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai