7607 14972 1 SM
7607 14972 1 SM
1
Theo L. Siwu
2
Djemi Tomuka
2
Nola T. S. Mallo
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Forensik Kedokteran Forensik & Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: s_theo@ymail.com
Abstract: In general, a doctor will face a variety of patients that needed to be treated.
However, treating patients is not the only role of a doctor. Doctors can also be called to serve
in court of justice, therefore, serving the law is one of the most important aspects of a good
doctor. In Indonesia, especially in Manado, a lot of criminal cases leading to death can be
found. Concerning death cases, the law enforcement have to consult the Forensic Department.
The request might come in the form of an autopsy which is to figure out the cause of death or
the identity of the victim. In certain places, it is common to use a forensic doctor as a specialist
in crime scene area. This was a descriptive analytical study using questionairre as primary
data. Conclusion: From all the data it can be concluded that a doctor’s role in crime scene
area is very important. Therefore, the investigator in crime scene area can handle the cases
with medical related problem much beter.
Keywords: doctor’s role, crime scene.
menjadi mayat maupun pada - Dokter tersebut harus selalu ingat untuk
pemeriksaan korban kejahatan seksual, tidak melakukan tindakan-tindakan yang
penganiayaan dan lain sebagainya. dpat merubah, mengganggu atau
• Pada saat dilakukan rekonstruksi suatu merusak keadaan di tempat kejadian
kejahatan dan interograsi. tersebut; walaupun sebagai kelanjutan
dari pemeriksaan itu dokter harus
PEMERIKSAAN DI TEMPAT mengumpulkan segala benda bukti
KEJADIAN PERKARA (trace evidence), yang ada kaitannya
Peranan penyidik dalam melakukan dengan manusia; air mani yang terdapat
penanganan tempat kejadian perkara:7 pada pakaian, sisa obat dan makanan,
a. Melakukan pengamanan tempat kejadian yang pada dasarnya tindakan tersebut
perkara tindak pidana dengan memasang akan merusak keadaan/keaslian tempat
police line (garis polisi) yang berfungsi kejadian itu sendiri.
melarang siapapun masuk kedalam - Dengan demikian, sebelum dokter
police line kecuali penyidik. melakukan pemeriksaan maka tempat
b. Tim penyidik mencari dan menemukan tersebut haruslah diamankan (dijaga
barang bukti yang berada ditempat keasliannya), oleh petugas, dan
kejadian perkara serta mengumpulkan diabadikan dengan membuat foto atau
barang bukti sesuai dengan petunjuk sketsa keadaan di TKP, sebelum para
teknis pengumpulan bukti yang berada petugas menyentuhnya.
di dalam tempat kejadian perkara. - Sebelum dokter datang ke TKP, ada
c. Melakukan pemotretan pada tempat beberapa hal yang harus dicatat
kejadian perkara terhadap barang bukti mengingat akan kepentingannya yaitu:
yang masih belum dipindahkan korban 1. Siapa yang meminta datan ke TKP
bila sudah mati sesuai dengan ketentuan (otoritas), bagaimana permintaan
teknis pemotretan di tempat kejadian tersebut sampai ke tangan dokter,
perkara. dimana TKP, serta saat permintaan
d. Meminta keterangan kepada orang- tersebut diajukan.
orang yang melihat mendangar dan 2. Minta informasi secara global
mengalami sendiri terjadinya peristiwa tentang kasusnya, dengan demikian
tindak pidana dokter dapt membuat persiapan
e. Melakukan penangkapan tersangka bila seperlunya.
terdapat di tempat kejadian perkara. 3. Perlu diingat motto: “to touch as
little as possible and to displace
Agar proses penyidikan dapat berjalan nothing”; ia tidak boleh menambah
lancar, maka penyidik dan dokter perlu atau mengurangi barang-barang
mengetahui bagaimana cara penanganan yang ada di TKP, dokter tidak boleh
yang seharusnya bila mereka melakukan sembarangan membuang puntung
pemeriksaan di tempat kejadian perkara rokok, perlengkapan jangan sampai
kejahatan.8 tertinggal, jangan membuang air
- Bilamana pihak penyidik mendapat kecil di kamar mandi/wc, karena
laporan bahwa suatu tindak pidana yang dengan melakukan hal tersebut
menyangkut nyawa manusia (mati), benda-benda bukti dapat hanyut dan
telah terjadi maka pihak penyidik dapat hilang terbawa air.
minta bantuan dari dokter untuk 4. Di TKP dokter membuat foto dan
nmelakukan pemeriksaan di tempat sketsa yang mana harus disimpan
kejadian perkara tersebut (dasar hukum: dengan baik, oleh karena ada
Pasal 120 KUHAP; pasal 133 KUHAP). kemungkinan ia akan diajukan
- Bila dokter menolak datang ke tempat sebagai saksi di pengadilan selalu
kejadian perkara, maka pasal 224 ada, foto dan sketsa yang dubuat
KUHP, dpat dikenakan kepadanya, tersebut berguna untuk lebih mudah
556
Siwu, Tomuka, Mallo: Peran dokter di tempat kejadian perkara ...
dikenal 5 macam metode, yaitu: strip Gambar 1. Apakah saudara tahu bahwa
method, double strip or grid method, spiral seorang penyidik dapat memanggil seorang
method, zone method dan wheel method.: dokter ke tempat kejadian perkara
Cara atau metode tersebut tentu sudah
diketahui oleh penyidik dan perlu pula Pertanyaan 1
diketahui oleh dokter yang melakukan
pemeriksaan di TKP agar tidak merubah/ 60 50
merusak keaslian keadaan TKP.8 40
METODE PENELITIAN 20
4
Desain penelitian ini bersifat deskriptif
0
analitik dengan menggunakan kuesioner Ya Tidak
sebagai data primer. Kuesioner dijalankan
di Polres kota Manado yang diisi oleh para
Dari data yang didapatkan melalui
anggota penyidik di polres kota Manado
kuesioner, terdapat sebesar 49 penyidik
yang mengetahui peranan seorang dokter di
HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN
tempat kejadian perkara (Gambar 2).
Pada penelitian ini total sampel yang
digunakan adalah sebanyak 55 sampel. 60
Sampel yang digunakan ialah kuesioner 49 Pertanyaan 2
yang diberikan kepada para penyidik di
kota Manado dan dijalankan di Polres kota 40
Manado.
3 3
Hasil kuesioner
0
Pertanyaan Menjawab Tidak Ya Tidak tahu Cukup tahu
Menjawab
1 54 1 Gambar 2. Apa saudara mengetahui peranan
2 55 0 seorang dokter di tempat kejadian perkara
3 54 1
4 54 1 Dari data yang didapatkan dapat dilihat
5 49 6 bahwa sebesar 48 penyidik telah
6 55 0 mengetahui cara dan prosedur pemanggilan
7 48 7 dokter ke tempat kejadian perkara (Gambar
8 51 4 3).
9 51 4
10 43 12
11 51 4
Pertanyaan 3
60 48
12 50 5
13 51 4 40
14 51 4
20
6
Dari data yang didapatkan terlihat 0
bahwa sebanyak 50 orang penyidik Ya Tidak tahu
mengetahui bahwa mereka dapat
memanggil seorang dokter ke tempat Gambar 3. Apakah saudara mengetahui cara
kejadian perkara (Gambar 1). atau prosedur pemanggilan dokter ke tempat
kejadian perkara
558
Siwu, Tomuka, Mallo: Peran dokter di tempat kejadian perkara ...
Dari data yang didapat sebanyak 44 sekarang tidaklah cukup, dan dibutuhkan
penyidik menjawab bahwa peranan dokter peranan jasa spesialis lainnya (Gambar 6).
di tempat kejadian perkara sangat jarang
digunakan (Gambar 4). Pertanyaan 6
Kasus-kasus yang 10 6
berhubungan dengan 5
medis dapat 33 0
diselesaikan dengan
jangka waktu yang…
0 10 20 30 40
peranan seorang dokter di tempat kejadian kasus yang berhubungan dengan medis
perkara (Gambar 12) (Gambar 14)
.
60
60
Pertanyaan 12 49
48 50
50
Pertanyaan 14
40 40
30 30
20 20
10
2 10
2
0
Ya Tidak 0
Menghubungi Menghubungi Melanjutkan
Gambar 12. Apakah anda berniat untuk pihak penyidik kasus seperti
mempelajari lebih lanjut tentang peranan kedokteran lainnya yang biasa
seorang dokter di tempat kejadian perkara lebih tahu
tentang medis
Terlihat dari hasil penelitian bahwa 42
penyidik memilih untuk menggunakan jasa Gambar 14. Tindakan apa yang akan anda
dokter di kasus-kasus tertentu saja (Gambar lakukan jika suatu saat anda mendapatkan
13). kasus yang berhubungan dengan medis
561
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015
2. Budiyanto, Arif, et al. Ilmu Kedokteran Hukum. Jakarta: Sagung Seto; 2009.
Forensik. Jakarta: Universitas 6. Idries AM. Penerapan Ilmu Kedokteran
Indonesia, 1997. Forensik dalam Proses Penyidikan.
3. Magister Teknik Informatika UII. Anis: Jakarta: CV. Sagung Seto, 2008.
Pengertian Forensik dan Kriminalistik 7. Dirgantara, Andi M. Peranan polisi sebagai
[Anis's Blog]. Nodate [cited 2014 des penyidik dalam mencari bukti pada
15]. Avaiable from: proses penangannan TKP. Medan:
https://anissusilaabadi.wordpress.com/p Fakultas Hukum Universitas Sumatera
engertian-forensik-dan-kriminalistik/ Utara, 2011.
4. Darmabrata W, Nurhidayat AW, Psikiatri 8. Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran
Forensik. Jakarta: Penerbit Buku Forensik. Jakarta Barat: Binarupa
Kedokteran EGC, 2003. Aksara, 1997.
5. Idries AM, Budiningsih Y, Mallo JF, 9. Abdulassalam HR, Desasfuyanto. Buku
Atmadja DS, Dundu AE, Kristanto Pintar Forensik (pembuktian ilmiah).
E, et al. Pedoman Praktis Ilmu Jakarta: PTIK press Jakarta, 2014.
Kedokteran Forensik Bagi Praktisi
562