Anda di halaman 1dari 9

Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

PERAN DOKTER DI TEMPAT KEJADIAN PERKARA


DI KOTA MANADO

1
Theo L. Siwu
2
Djemi Tomuka
2
Nola T. S. Mallo

1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
2
Bagian Forensik Kedokteran Forensik & Medikolegal Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Email: s_theo@ymail.com

Abstract: In general, a doctor will face a variety of patients that needed to be treated.
However, treating patients is not the only role of a doctor. Doctors can also be called to serve
in court of justice, therefore, serving the law is one of the most important aspects of a good
doctor. In Indonesia, especially in Manado, a lot of criminal cases leading to death can be
found. Concerning death cases, the law enforcement have to consult the Forensic Department.
The request might come in the form of an autopsy which is to figure out the cause of death or
the identity of the victim. In certain places, it is common to use a forensic doctor as a specialist
in crime scene area. This was a descriptive analytical study using questionairre as primary
data. Conclusion: From all the data it can be concluded that a doctor’s role in crime scene
area is very important. Therefore, the investigator in crime scene area can handle the cases
with medical related problem much beter.
Keywords: doctor’s role, crime scene.

Abstrak: Seorang dokter akan berhadapan dengan bermacam-macam pasien dalam


kehidupannya tetapi menangani pasien bukan menjadi satu-satunya tugas seorang dokter.
Dokter juga bisa dipanggil untuk menjadi seorang saksi ahli pada kasus-kasus dengan tindakan
pidana. Peranan seorang dokter untuk membantu tindak keadilan merupakan salah satu aspek
yang cukup penting. Di Indonesia khususnya di Manado telah cukup banyak kasus kejahatan
yang berujung pada kematian. Dalam hal kasus kematian maka pihak kepolisian akan datang
meminta bantuan ke pihak forensic antara lain dalam bentuk autopsi untuk meneliti sebab
kematian dari mayat atau mencari tahu identitas korban. Di beberapa negara telah digunakan
jasa seorang dokter forensik sebagai salah satu tenaga ahli di tempat kejadian perkara.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan kuesioner sebagai data primer.
Simpulan: Dari hasil yang didapatkan disimpulkan bahwa peran dokter di tempat kejadian
perkara sangat penting. Dengan adanya bantuan dari pihak kedokteran maka para penyidik
dapat menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan medis secara lebih baik.
Kata kunci: peran dokter, tempat kejadian perkara.

Pekerjaan dokter forensik biasanya tempat di dunia banyak yang telah


dimulai pada saat mayat dibawah ke menggunakan jasa seorang dokter
ruang autopsi tetapi tidak menutup forensik sebagai salah satu tenaga ahli di
kemungkinan bilamana seorang dokter tempat kejadian perkara.
forensik ataupun seorang dokter umum Di Indonesia khususnya di Manado,
untuk dipanggil dan memulai pekerjaanya tenaga ahli dari pihak kedokteran
di tempat kejadian perkara. Di beberapa sangatlah jarang ditemukan di tempat
554
Siwu, Tomuka, Mallo: Peran dokter di tempat kejadian perkara ...

kejadian perkara. Di kota Manado sudah tersebut. Dokter diharapkan membantu


banyak terjadi pembunuhan dengan dalam proses peradilan ini akan berbekal
mengunakan senjata.tajam. Tentu saja pengetahuan kedokteran yang dimilikinya
dengan tenaga kedokteran forensik para yang terhimpun dalam kazanah Ilmu
pihak berwajib dapat mengetahui apa Kedokteran Forensik.2
penyebab kematian pada korban, dan Ilmu forensik (biasa disingkat forensik)
dengan mengetahui penyebab kematian adalah sebuah penerapan dari berbagai ilmu
maka pihak pneyidik dapat mengetahui pengetahuan untuk menjawab pertanyaan-
senjata yang digunakan sang pelaku dan pertanyaan yang penting untuk sebuah
bukan tidak mungkin dengan semua bukti sistem hukum yang mana hal ini mungkin
yang ada pihak penyidik dapat terkait dengan tindak pidana. Namun
menangkap atau mengungkapkan pelaku disamping keterkaitannya dengan sistem
sebenarnya, tapi proses penyelesaian hukum, forensik umumnya lebih meliputi
semua langkah di atas membutuhkan sesuatu atau metode-metode yang bersifat
waktu yang lebih lama. Dengan ilmiah (bersifat ilmu) dan juga aturan-
menggunakan jasa seorang dokter aturan yang dibentuk dari fakta-fakta
forensik di lapangan atau dalam hal ini berbagai kejadian, untuk melakukan
tempat kejadian perkara, maka pihak pengenalan terhadap bukti-bukti fisik
penyidik dapat memperpendek waktu (contohnya mayat, bangkai, dan
3
yang digunakan untuk menyelesaikan sebagainya).
proses-proses tersebut dan dapat
menghapus kemungkinan sang pelaku DOKTER FORENSIK DI TKP
untuk lari dari dan bersembunyi dari Dokter mendapatkan posisi legal
hukum. melalui surat dari lembaga hukum (Legal
Institute yaitu Pengadilan, Kejaksaan, dan
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK Polisi) yang meminta dokter untuk
Berkenan dengan atau dilakukan dalam memeriksa seseorang yang telah
tindakan hukum1 Ilmu kedokteran forensik, mempunyai status hukum tertentu:
juga dikenal dengan nama Legal Medicine, terdakwa, saksi, penggugat, dan
adalah salah satu cabang spesialistik dari sebagainya.4
ilmu kedokteran, yang mempelajari Proses penegakan hukum dan keadilan
pemanfaatan ilmu kedokteran untuk merupakan suatu usaha ilmiah dan bukan
kepentingan penegakan hukum serta sekedar common-sense, non-scientific
keadilan.2 belaka. Dengan demikian di dalam
Di masyarakat kerap terjadi peristiwa penyelesaian perkara pidana yang
pelanggaran hukum yang menyangkut menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa
tubuh dan nyawa manusia. Untuk manusia; seperti kasus pembunuhan,
pengusutan dan penyidikan serta penganiayaan, kejahatan seksual, perbuatan
penyelesaian masalah hukum ini di tingkat yang menyebabkan kematian atau
lebih lanjut sampai akhirnya pemutusan perlukaan, Ilmu kedokteran Forensik
perkara di pengadilan, diperlukan bantuan mutlak diperlukan.5
berbagai ahli di bidang terkait untuk Baik ilmu kedokteran forensik, dalam
membuat jelas jalannya peristiwa serta penyidikan perkara tindak pidana yang
keterkaitan antara tindakan yang satu menyangkut tubuh, kesehatan dan nyawa
dengan yang lain dalam rangkaian manusia dalam garis besarnya dapat dibagi
peristiwa tersebut. Dalam hal terdapat menurut tahapan-tahapan sebagai berikut,
korban, baik yang masih hidup maupun yaitu;6
yang meninggal akibat peristiwa tersebut, • Pada pemeriksaan tempat kejadian
diperlukan seorang ahli dalam bidang perkara.
kedokteran untuk memberikan penjelasan • Pada pemeriksaan korban, baik
bagi para pihak yang menangani kasus pemeriksaan terhadap korban yang telah
555
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

menjadi mayat maupun pada - Dokter tersebut harus selalu ingat untuk
pemeriksaan korban kejahatan seksual, tidak melakukan tindakan-tindakan yang
penganiayaan dan lain sebagainya. dpat merubah, mengganggu atau
• Pada saat dilakukan rekonstruksi suatu merusak keadaan di tempat kejadian
kejahatan dan interograsi. tersebut; walaupun sebagai kelanjutan
dari pemeriksaan itu dokter harus
PEMERIKSAAN DI TEMPAT mengumpulkan segala benda bukti
KEJADIAN PERKARA (trace evidence), yang ada kaitannya
Peranan penyidik dalam melakukan dengan manusia; air mani yang terdapat
penanganan tempat kejadian perkara:7 pada pakaian, sisa obat dan makanan,
a. Melakukan pengamanan tempat kejadian yang pada dasarnya tindakan tersebut
perkara tindak pidana dengan memasang akan merusak keadaan/keaslian tempat
police line (garis polisi) yang berfungsi kejadian itu sendiri.
melarang siapapun masuk kedalam - Dengan demikian, sebelum dokter
police line kecuali penyidik. melakukan pemeriksaan maka tempat
b. Tim penyidik mencari dan menemukan tersebut haruslah diamankan (dijaga
barang bukti yang berada ditempat keasliannya), oleh petugas, dan
kejadian perkara serta mengumpulkan diabadikan dengan membuat foto atau
barang bukti sesuai dengan petunjuk sketsa keadaan di TKP, sebelum para
teknis pengumpulan bukti yang berada petugas menyentuhnya.
di dalam tempat kejadian perkara. - Sebelum dokter datang ke TKP, ada
c. Melakukan pemotretan pada tempat beberapa hal yang harus dicatat
kejadian perkara terhadap barang bukti mengingat akan kepentingannya yaitu:
yang masih belum dipindahkan korban 1. Siapa yang meminta datan ke TKP
bila sudah mati sesuai dengan ketentuan (otoritas), bagaimana permintaan
teknis pemotretan di tempat kejadian tersebut sampai ke tangan dokter,
perkara. dimana TKP, serta saat permintaan
d. Meminta keterangan kepada orang- tersebut diajukan.
orang yang melihat mendangar dan 2. Minta informasi secara global
mengalami sendiri terjadinya peristiwa tentang kasusnya, dengan demikian
tindak pidana dokter dapt membuat persiapan
e. Melakukan penangkapan tersangka bila seperlunya.
terdapat di tempat kejadian perkara. 3. Perlu diingat motto: “to touch as
little as possible and to displace
Agar proses penyidikan dapat berjalan nothing”; ia tidak boleh menambah
lancar, maka penyidik dan dokter perlu atau mengurangi barang-barang
mengetahui bagaimana cara penanganan yang ada di TKP, dokter tidak boleh
yang seharusnya bila mereka melakukan sembarangan membuang puntung
pemeriksaan di tempat kejadian perkara rokok, perlengkapan jangan sampai
kejahatan.8 tertinggal, jangan membuang air
- Bilamana pihak penyidik mendapat kecil di kamar mandi/wc, karena
laporan bahwa suatu tindak pidana yang dengan melakukan hal tersebut
menyangkut nyawa manusia (mati), benda-benda bukti dapat hanyut dan
telah terjadi maka pihak penyidik dapat hilang terbawa air.
minta bantuan dari dokter untuk 4. Di TKP dokter membuat foto dan
nmelakukan pemeriksaan di tempat sketsa yang mana harus disimpan
kejadian perkara tersebut (dasar hukum: dengan baik, oleh karena ada
Pasal 120 KUHAP; pasal 133 KUHAP). kemungkinan ia akan diajukan
- Bila dokter menolak datang ke tempat sebagai saksi di pengadilan selalu
kejadian perkara, maka pasal 224 ada, foto dan sketsa yang dubuat
KUHP, dpat dikenakan kepadanya, tersebut berguna untuk lebih mudah
556
Siwu, Tomuka, Mallo: Peran dokter di tempat kejadian perkara ...

bagi dokter untuk mengingat 2. Bila korban telah tewas tentukan


kembali akan kasus yang perkiraan saat kematian, dari penurunan
diperiksanya. suhu, lebam mayat, kaku mayat dan
5. Pembuatan foto atau sketsa harus perubahan post mortal lainnya;
memenuhi standar sehingga kedua perkiraan saat kematian berkaitan
belah pihak yaitu dokter dan dengan alibi dari para tersangka,
penyidik tadak akan memberikan 3. Tentukan identitas atau jati diri dari
penafsiran yang berbeda atas objek korban, baik secara visual, pakaian,
yang sama perhiasan, dokumen, medis dan dari
6. Sebagai gambaran umum dalam hal gigi; pemeriksaan serologi, sidik jari dan
penilaian dari situasi di TKP, ailah: ekslusi di lakukan di laboratorium, jati
bila keadaan tempat atau ruangan diri korban dibutuhkan untuk memulai
itu tenang dan teratur rapih, maka penyidikan, oleh karenabiasanya ada
dapat dipikirkan bahwa korelasi antara korban dan pelaku,
kemungkinan kasus yang dihadapi pelaku umumnya telah mengenal siapa
adalah kasus bunuh diri atau kasus korban,
kematian mendadak akibat penyakit 4. Tentukan jenis luka dan jenis kekerasan
non traumatik, dan bila keadaan serta perkiraan sebab kematiannya, jenis
pada ruangan tersebut tidak luka dan jenis kekerasan dapat memberi
beraturan, kacau balau, banyak informasi perihal alat atau senjata yang
terdapat bercak darah, maka dapat dipakaiserta perkiraan proses terjadinya
dipikirkan akan kemungkinan kejahatan tersebut, hal mkana berguna
bahwa ditempat tersebut telah dalam interograsi dan rekonstruksi;
terjadi perkelahian, sehingga dengan diketahui jenis senjata, pihak
kasusnya menjurus ke penganiayaan penyidik dapat melakukan pencarian
atau pembunuhan. secara lebih terarah.
7. Pemeriksaan atas tubuh korban 5. Buat sketsa keaadaan di TKP secara
hendaknya dilakukan secara sederhana dan dapat memberi gambaran
sistematik berdasarkan ilmu posisi korban dikaitan dengan situasi
kedokteran forensik yang terarah terdapat di TKP,
sesuai dengan perkiraan kasus yang 6. Cari dan kumpulkan benda-benda bukti
dihadapi. yang ada kaitannya dengan korban (
sampel biologis ), guna pemeriksaan di
PROSEDUR PEMERIKSAAN DI TKP laboratorium,
Pemeriksaan dokter di TKP atas diri 7. Bila terdapat genangan atau bercak-
korban bertujuan untuk mendapatkan data bercak darah, lakukan penafsiran dan
yang akurat dalam tempo singkat dan buat penafsirannya,
melakukan beberapa test lapangan, yang 8. Bila manghadapi kasus yang berkaitan
berguna bagi pihak penyidik agar ia dapat dengan kejahatan seksual yang diikuti
menentukan strategi serta langkah yang dengan penganiayaan atau pembunuhan,
tepat untuk dapat membuat jelas dan terang pemeriksaan ditunjukan untuk mencari
suatu perkara pidana yang menyangkut bercak air mani yang tertinggal di TKP.
tubuh manusia.
Tindakan yang dapat dikerjakan oleh Tempat kejadian dinyatakan tertutup
dokter ialah:6 oleh karena mungkin sewaktu-waktu masih
1. Menentukan apakah korban masih hidup diperlukan bahan bukti lain.9
atau telah tewas, bila masih hidup,
upaya terutama ditujukan untuk METODE PENCARIAN BARANG
menolong jiwanya; hal yang berkaitan BUKTI
dengan kejahata, dapat ditunda untuk Untuk meperoleh barang bukti yang
sementara. diperlukan didalam proses penyidikan
557
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

dikenal 5 macam metode, yaitu: strip Gambar 1. Apakah saudara tahu bahwa
method, double strip or grid method, spiral seorang penyidik dapat memanggil seorang
method, zone method dan wheel method.: dokter ke tempat kejadian perkara
Cara atau metode tersebut tentu sudah
diketahui oleh penyidik dan perlu pula Pertanyaan 1
diketahui oleh dokter yang melakukan
pemeriksaan di TKP agar tidak merubah/ 60 50
merusak keaslian keadaan TKP.8 40

METODE PENELITIAN 20
4
Desain penelitian ini bersifat deskriptif
0
analitik dengan menggunakan kuesioner Ya Tidak
sebagai data primer. Kuesioner dijalankan
di Polres kota Manado yang diisi oleh para
Dari data yang didapatkan melalui
anggota penyidik di polres kota Manado
kuesioner, terdapat sebesar 49 penyidik
yang mengetahui peranan seorang dokter di
HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN
tempat kejadian perkara (Gambar 2).
Pada penelitian ini total sampel yang
digunakan adalah sebanyak 55 sampel. 60
Sampel yang digunakan ialah kuesioner 49 Pertanyaan 2
yang diberikan kepada para penyidik di
kota Manado dan dijalankan di Polres kota 40
Manado.

Tabel 1: Tabulasi hasil kuesioner 20

3 3
Hasil kuesioner
0
Pertanyaan Menjawab Tidak Ya Tidak tahu Cukup tahu
Menjawab
1 54 1 Gambar 2. Apa saudara mengetahui peranan
2 55 0 seorang dokter di tempat kejadian perkara
3 54 1
4 54 1 Dari data yang didapatkan dapat dilihat
5 49 6 bahwa sebesar 48 penyidik telah
6 55 0 mengetahui cara dan prosedur pemanggilan
7 48 7 dokter ke tempat kejadian perkara (Gambar
8 51 4 3).
9 51 4
10 43 12
11 51 4
Pertanyaan 3
60 48
12 50 5
13 51 4 40
14 51 4
20
6
Dari data yang didapatkan terlihat 0
bahwa sebanyak 50 orang penyidik Ya Tidak tahu
mengetahui bahwa mereka dapat
memanggil seorang dokter ke tempat Gambar 3. Apakah saudara mengetahui cara
kejadian perkara (Gambar 1). atau prosedur pemanggilan dokter ke tempat
kejadian perkara

558
Siwu, Tomuka, Mallo: Peran dokter di tempat kejadian perkara ...

Dari data yang didapat sebanyak 44 sekarang tidaklah cukup, dan dibutuhkan
penyidik menjawab bahwa peranan dokter peranan jasa spesialis lainnya (Gambar 6).
di tempat kejadian perkara sangat jarang
digunakan (Gambar 4). Pertanyaan 6

Pertanyaan 4 Tidak cukup, peranan


50 44 jasa spesialis lain dari
luar kepoliosian sangat
27
40 dibutuhkan sekarang sudah
perkara cukup.
30
20 Sudah cukup, tapi
6 peranan dokter di
10 3 tempat kejadian perkara
20
1
0 dapat berguna.
Ya Kurang tahu Jarang Tidak
pernah
digunakan Sudah cukup 8
Gambar 4. Apakah peranan dokter di tempat
kejadian perkara sudah sering digunakan
Gambar 6. Menurut anda sendiri apakah tim
Dari data yang didapatkan selain jasa yang ada di tempat kejadian
dokter terdapat 20 penyidik yang tidak
memerlukan jasa lainnya di tempat Dari hasil yang didapatkan 36 penyidik
kejadian perkara dan 11 orang menjawab berharap dapat menggunakan jasa doker
fotografer dan psikologi (Gambar 5). tempat kejadian perkara pada kasus-kasus
pembunuhan (Gambar 7).
Pertanyaan 5
25 Pertanyaan 7
20
20
11 11
15 40 36
6 35
10
5
1
30
0 25
Pakar Fotografer Psikologi DLL Tidak perlu
20
hukum
15 10
10
5 2
Gambar 5. Selain jasa dokter, apakah ada jasa 0
spesialis lain yang digunakan polisi di tempat 0
Pembunuhan Pencurian Kecelakaan Bencana
kejadian perkara alam

Bagaimanapun pengetahuan penyidik Gambar 7. Pada tempat kejadian perkara


tentang peranan dokter di tempat kejadian seperti apa anda berharap jasa dokter dapat
perkara tidak boleh disepelehkan, dan digunakan
menurut hasil penelitian yang didapatkan
dapat terlihat bahwa para penyidik dikota Dari data yang didapatkan sebanyak 33
Manado sudah cukup tahu dan sudah penyidik di kota manado berharap dengan
berwawasan tinggi tentang peranan dokter adanya peran seorang dokter di tempat
di tempat kejadian perkara. kejadian perkara maka kasus-kasus yang
Dari hasil penelitian didapatkan hasil berhubungan dengan medis dapat
sebanyak 27 penyidik menyatakan bahwa diselesaikan dengan lebih cepat (Gambar
tim yang berada di tempat kejadian perkara 8).
559
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

harus mengikuti persekolahan yang


Tidak ada perbedaan, mengajari tentang tempat kejadian perkara
diharapkan dokter Pertanyaan 8
(Gambar 10).
tidak terlibat di tempat
kejadian perkara.
Pertanyaan 10
Dapat memberikan 30
pertolongan pertama 24
25
pada para korban yang 18
ada di tempat kejadian 20
perkara. 15 13

Kasus-kasus yang 10 6
berhubungan dengan 5
medis dapat 33 0
diselesaikan dengan
jangka waktu yang…

0 10 20 30 40

Gambar 8. Perbedaan seperti apa yang anda


harapkan terjadi dengan adanya dokter di Gambar 10. Menurut anda apakah pihak
tempat kejadian perkara spesialis dari luar pihak kepolisian termasuk
dokter membutuhkan pelatihan khusus untuk
Dari data yang didapatkan melalui dapat masuk ke tempat kejadian perkara.
hasil kuesioner terlihat bahwa 49 orang
penyidik di kota manado berpikir bahwa Penyidik masih membutuhkan jasa
kerja sama dari luar pihak kepolisian dapat bantuan spesialis lain selain dari pihak
membantu pekerjaan di tempat kejadian kepolisian di tempat kejadian perkara dan
perkara (Gambar 9). mau bekerja sama dengan pihak spesialis
lainnya secara profesional teatapi sangat
direkomendasikan untuk pihak spesialis
Pertanyaan 9 lainnya untuk mengikuti bimbingan atau
Ya, kerjasama tim di panduan terlebih dahulu sebelum
tempat kejadian memasuki tempat kejadian perkara.
perkara akan terganggu Dari data yang didapatkan semua
dengan adanya pihak
2
spesialis lain dari luar
penyidik berharap bahwa jasa kedokteran
pihak kepolisian dapat dipakai di tempat kejadian perkara
untuk kedepannya (Gambar 11)

Tidak , kerja sama Pertanyaan 11


dengan pihak di luar 60 51
kepolisian dapat
membantu pekerjaan di
49 40
tempat kejadian
perkara 20
0
Ya Tidak
0 20 40 60
Gambar 11. Untuk kedepannya apakah anda
Gambar 9. Apakah anda merasa terganggu berharap bahwa jasa kedokteran dapat dipakai
dengan adanya pihak spesialis lain selain polisi di tempat kejadian perkara
di tempat kejadian perkara.
Dari hasil yang didapat 48 orang
Dari pihak penyidik berpendapat bahwa penyidik menjawab bahwa mereka berniat
seorang spesialis dari luar pihak kepolisian untuk mempelajari lebih lanjut tentang
560
Siwu, Tomuka, Mallo: Peran dokter di tempat kejadian perkara ...

peranan seorang dokter di tempat kejadian kasus yang berhubungan dengan medis
perkara (Gambar 12) (Gambar 14)
.
60
60
Pertanyaan 12 49
48 50
50
Pertanyaan 14
40 40

30 30
20 20
10
2 10
2
0
Ya Tidak 0
Menghubungi Menghubungi Melanjutkan
Gambar 12. Apakah anda berniat untuk pihak penyidik kasus seperti
mempelajari lebih lanjut tentang peranan kedokteran lainnya yang biasa
seorang dokter di tempat kejadian perkara lebih tahu
tentang medis
Terlihat dari hasil penelitian bahwa 42
penyidik memilih untuk menggunakan jasa Gambar 14. Tindakan apa yang akan anda
dokter di kasus-kasus tertentu saja (Gambar lakukan jika suatu saat anda mendapatkan
13). kasus yang berhubungan dengan medis

Dapat dilihat jika kedepannya penyidik


Pertanyaan 13
sangat berharap dapat bekerja sama dengan
pihak kedokteran dalam menyelesaikan
kasus-kasus yang berbau medis dan akan
Tidak menggunakan jasa
dari phak kedokteran sangat tertolong dengan adanya pihak
sama sekali kedokteran di tempat kejadian perkara.

Menggunaka jasa dokter


SIMPULAN
hanya pada kasus-kasus 42 Dari semua data diatas dapat
tertentu saja disimpulkan secara umum bahwa peran
dokter di tempat kejadian perkara sangatlah
Menggunakan jasa dokter penting, dan dengan adanya bantuan dari
sebagai salah satu pihak kedokteran maka para penyidik dapat
anggota permanen di
9
tempat kejadian perkara merasa lebih baik dalam menangani kasus-
kasus yang berbau medis.
0 50
SARAN
Sebaiknya seorang dokter dapat
Gambar 13. Jika anda mendapatkan mengetahui peranannya di tempat kejadian
kesempatan untuk menggunakan jasa dokter di perkara dan mencari tahu lebih lanjut
tempat kejadian perkara. apakah tindakan yang tentang proses investigasi di tempat
akan anda lakukan kejadian perkara

Dari data yang ada 49 penyidik DAFTAR PUSTAKA


memilih untuk menghubungi pihak 1. Dorland, WA Newman. Kamus kedokteran
kedokteran jika mereka menemui kasus- Dorland. Jakarta : penerbit buku
kedokteran EGC, 2006.

561
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 3, Nomor 1, Januari-April 2015

2. Budiyanto, Arif, et al. Ilmu Kedokteran Hukum. Jakarta: Sagung Seto; 2009.
Forensik. Jakarta: Universitas 6. Idries AM. Penerapan Ilmu Kedokteran
Indonesia, 1997. Forensik dalam Proses Penyidikan.
3. Magister Teknik Informatika UII. Anis: Jakarta: CV. Sagung Seto, 2008.
Pengertian Forensik dan Kriminalistik 7. Dirgantara, Andi M. Peranan polisi sebagai
[Anis's Blog]. Nodate [cited 2014 des penyidik dalam mencari bukti pada
15]. Avaiable from: proses penangannan TKP. Medan:
https://anissusilaabadi.wordpress.com/p Fakultas Hukum Universitas Sumatera
engertian-forensik-dan-kriminalistik/ Utara, 2011.
4. Darmabrata W, Nurhidayat AW, Psikiatri 8. Idries AM. Pedoman Ilmu Kedokteran
Forensik. Jakarta: Penerbit Buku Forensik. Jakarta Barat: Binarupa
Kedokteran EGC, 2003. Aksara, 1997.
5. Idries AM, Budiningsih Y, Mallo JF, 9. Abdulassalam HR, Desasfuyanto. Buku
Atmadja DS, Dundu AE, Kristanto Pintar Forensik (pembuktian ilmiah).
E, et al. Pedoman Praktis Ilmu Jakarta: PTIK press Jakarta, 2014.
Kedokteran Forensik Bagi Praktisi

562

Anda mungkin juga menyukai