Yurleni
Fakultas Peternakan Universitas Jambi
Email: yurleni@yahoo.com
ABSTRAK
Ipteks bagi masyarakat yang diadakan pada kelompok wanita tani “Sri Rezeki” di Desa
Sebapo Kecamatan Mestong Kabupaten Muaro Jambi bertujuan melatih pembuatan pupuk bio
kompos yang berasal dari sampah rumah tangga menggunakan komposter skala rumah
tangga berbasis mikroorganisme lokal (MOL) yang berasal dari durian fermentasi. Target
khusus yang ingin dicapai adalah menciptakan peluang berwirausaha dengan memanfaatkan
teknologi pembuatan bio-kompos skala rumah tangga sebagai pupuk tanaman organik. Selain
itu tercapainya transfer teknologi dari pihak kampus ke masyarakat petani secara baik dan
berkelanjutan. Metode yang dipakai adalah: 1. merumuskan permasalahan yang dihadapi dan
mencarikan solusi melalui : ceramah dan diskusi, 2. Melakukan demonstrasi dan menerapkan
cara bagaimana membuat dan memperbanyak starter yang berasal dari MOL dan pemanfaatan
sampah rumah tangga sebagai sumber pupuk organik dan pestisida alami. Luaran yang akan
dihasilkan dari program pengabdian pada masyarakat ini adalah penerapan paket teknologi
berupa : pupuk bio- kompos. Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan pengabdian dilakukan
demonstrasi hasil melalui pembimbingan dan hasilnya di evaluasi secara berkala untuk
memantapkan trasnfer teknologi yang dilakukan. Hasil pengabdian yang dicapai adalah
kelompok tani wanita “Sri Rezeki” sudah menghasilkan pupuk organik dari sampah rumah
tangga. Mengurangi biaya rumah tangga untuk pembelian sayur mayur karena sudah
memanfaatkan pupuk organik pada tanaman sayuran pekarangan. Tidak lagi menghadapi
permasalahan dalam membuang sampah rumah tangga. Peningkatan pengetahuan tentang
pembuatan mikroorganisme local untuk stater pembuatan pupuk organic.
PENDAHULUAN
Desa Sebapo merupakan salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Mestong Kabupaten
Muaro Jambi, terletak pada ketinggian antara 14 sampai 60 meter dpl. Luas wilayah Desa
Sebapo 4.500 ha. Topografi wilayah Desa Sebapo adalah datar sampai bergelombang. Mata
pencaharian penduduk sebagian besar adalah petani karet. Sejalan dengan program
Pemerintah Provinsi Jambi dalam melakukan peremajaan karet rakyat, maka pada tahun 2006
mulai dibentuk kelompok-kelompok tani yang mengusahakan berbagai macam jenis usaha.
Tujuan dibentuknya kelompok-kelompok tani tersebut adalah sebagai Prima Tani yang
mendukung program Pemerintah Daerah dalam melakukan pengawalan teknologi pada
kawasan Prima Tani Desa Sebapo.
Pada tahun 2009 desa Sebapo mempunyai 18 kelompok tani yang tergabung dalam
Gapoktan “Payung Mas”. Sampai tahun 2015 dari 18 kelompok tani tersebut hanya beberapa
kelompok tani yang masih aktif melakukan kegiatan usahanya. Salah satu kelompok tersebut
Luaran yang akan dihasilkan dari program ipteks bagi masyarakat melalui penerapan paket
teknologi ini adalah :
1. Didapatkan pupuk kompos yang berasal dari campuran sampah organik rumah tangga
dengan kotoran ternak menggunakan teknologi komposter skala rumah tangga dan sebagai
aktivatornya menggunakan MOL
2. Lingkungan yang bersih bebas dari sampah rumah tangga
3. Menambah pendapatan anggota kelompok tani
4. Mengurangi biaya rumah tangga untuk pembelian sayur mayor
METODE PELAKSANAAN
Dalam penyelesaian masalah ini maka ditawarkan beberapa macam teknologi yang
sederhana namun tepat guna yang dikemas dalam sebuah paket teknologi yaitu teknologi
pembuatan pupuk organik dengan memanfaatkan sampah organik yang berasal dari rumah
tangga menggunakan komposter. Komposter yaitu suatu alat tempat penampungan sampah
rumah tangga yang terbuat dari plastic fiber dan didalamnya terdapat daringan untuk
memisahkan pupuk padat dengan pupuk cair. Untuk mempercepat proses pengomposan
digunakan stater yang berasal dari Mol (mikro organism local). Mol dapat dimanfaatkan
dalam proses pembuatan kompos, sebagai zat perangsang tumbuh (ZPT) dan sebagai
pestisida alami (agen hayati).
Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang akan ditawarkan untuk mendukung realisasi program ipteks bagi
masyarakat ini adalah :
Demonstrasi Hasil
Untuk membuktikan kepada khalayak sasaran manfaat dari masing-masing teknologi yang
telah diberikan maka dibuat plot percontohan yang dibagi atas dua kelompok (plot) yaitu plot
A tanpa perlakuan teknologi dan plot B dengan perlakuan teknologi. Selama demonstrasi
berlangsung dilakukan pengamatan sesuai petunjuk di buku panduan (Modul).
Pembimbingan
Kepada mitra kelompok wanita tani ‘Sri Rezeki” akan dilakukan pembimbingan dan
arahan secara intensif dan mensosialisasikan kepada anggota kelompok tani. Pelaksanaan
pembimbingan dan sosialisasi akan dilakukan secara individu atau secara kelompok.
Sosialisasi Ipteks ini akan dilakukan dalam 4 tahap :
Kegiatan Tahap I Sosialisasi Teknologi
Tujuan :
- Memberikan gambaran tentang pentingnya peran teknologi untuk meningkatkan
produktifitas.
- Mendiskusikan teknologi yang tepat guna dan murah untuk dikembangkan bagi petani
Bentuk kegiatan :
- Sekolah Lapang
Alat dan Bahan :
- leflet, kertas singkap, laptop dan LCD
Bentuk Kegiatan :
Demonstrasi Cara : yaitu dengan memperagakan cara penerapan suatu teknologi.
Demonstrasi Hasil : yaitu denmgan membuatkan plot percontohan serta membandingkan
hasilnya dari sebelum dan sesudah penerapan IPTEKS. Kegiatan ini dilaksanakan di tempat
mitra.
Evaluasi
Evalusi dilakukan dengan peninjauan ke lokasi mitra dan lokasi daerah penyebaran
IPTEK. Evaluasi dilakukan dua kali sebulan selama dilakukan kegiatan penerapan IPTEK.
Kriteria indikator yang digunakan untuk menyatakan keberhasilan kegiatan adalah :
1. Kenaikan produkrtifitas produksi sayuran
2. Peningkatan keuntungan anggota kelompok
3. Jumlah peternak yang mengadopsi penerapan I.
Pelaksanaan pengabdian dilakukan sebanyak 5 (lima) kali pertemuan yang dihadiri oleh
anggota Kelompok Tani Wanita “Sri Rezeki” dan masyarakat sekitarnya. Uraian kegiatan
yang dilakukan pada tiap pertemuan dapat dilihat pada Tabel 3.
Alat bantu yang digunakan untuk melakukan penyuluhan atau ceramah adalah infokus dan
leaflet.
Isi materi ceramah
Tidak semua sampah rumah tangga bisa dibuat kompos. Sampah rumah tangga dapat
dibagi menjadi 2 kelompok besar yaitu: a). Sampah organik dan sampah an organik.
Sampah organik rumah tangga berasal dari sisa sayur-sayuran, buah-buahan dan sisa
makanan serta sampah kebun seperti dedaunan dan rumput, yang dapat dijadikan kompos.
Tahap awal untuk membuat kompos adalah: Menyediakan wadah untuk pengomposan.
Tempat pengomposan dapat bermacam-macam, seperti lubang dalam tanah, bak, drum,
baskom, dan sebagainya. Syarat wadah tersebut tidak terkena hujan secara langsung. Jika
wadah yang dipergunakan berupa drum atau baskom plastik, pada bagian dasar harus diberi
lubang sebanyak lima lubang dan diletakkan jangan berhubungan langsung dengan tanah,
Setelah diuraikan dan diterangkan manfaat sampah rumah tangga dan penggunaan
teknologi yang sederhana dan tepat guna, dilakukan Tanya jawab dengan anggota yang hadir.
Banyak anggota yang bertanya karena teknologi ini sangat tepat dan bermanfaat sekali pada
skala rumah tangga dan membantu mereka dalam mengatasi kesulitan membuang sampah
rumah tangga yang setiap hari mereka hasilkan.
Demonstrasi cara
Pembuatan starter untuk biokompos
Pembuatan starter untuk mempercepat terjadinya proses pengomposan dilakukan pelatihan
dan demonstrasi, seperti terlihat pada gambar dibawah ini:
Pencampuran
Isi wadah dengan kompos lama setinggi 1/3. Selanjutnya sampah dapur dimasukkan. Aduk
bahan secara merata. Bahan bisa ditambah serbuk gergaji atau pupuk kandang dan organisme
perombak limbah/ragi kompos (Tricholant). Tutup wadah dengan karung/plastik.
Pematangan
Aduk sampah setiap 7 hari, selama proses berlangsung suhu bahan berkisar 30-700C.
Memasuki minggu ke-5 atau ke-6, kompos sudah jadi. Cirinya adalah tidak berbau busuk,
berbau tanah, warna coklat kehitaman dan suhu 30-32 derajat celcius.
Pembimbingan
Kepada mitra kelompok wanita tani ‘Sri Rezeki” akan dilakukan pembimbingan dan
arahan secara intensif dan mensosialisasikan kepada anggota kelompok tani. Pelaksanaan
pembimbingan dan sosialisasi akan dilakukan secara individu atau secara kelompok.
Setelah didapatkan pupuk kompos cair dan padat, maka kegiatan selanjutnya adalah uji
coba ke tanaman. Tanaman yang diuji cobakan adalah tanaman sorghum. Biji sorghum
diperoleh dari budidaya tanaman sorghum Institut Pertanian Bogor. Hasil uji coba ke tanaman
dilakukan dikebun pekarangan rumah anggota kelompok tani. Tanaman sorghum yang di uji
cobakan seperti terlihat pada gambar berikut.
Uji coba ketanaman dilakukan pada tanaman sorghum karena tanaman ini mudah tumbuh
dan banyak manfaatnya. Selain banyak manfaatnya masyarakat belum begitu mengenal
tanaman sorghum ini sehingga mereka senang sekali pada waktu diperkenalkan pada
tanaman ini.
KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan pengabdian pada masyarakat ini diperoleh peningkatan pengetahuan
tentang pemanfaatan sampah menggunakan teknologi yang mudah diterapkan dan menambah
wawasan pengetahuan tentang manfaat pupuk organik dari sampah rumah tangga.
DAFTAR PUSTAKA