Anda di halaman 1dari 5

UNIVERSITAS HASANUDDIN

FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

GIS DAN PENGINDERAAN JAUH

TUGAS REVIEW MATERI

OLEH:
NURUL REZKI AMALIAH
D061201016

GOWA
2021
Kuliah Tamu Diaspora Indoensia

( Study and Reaserch to Become World Class Researcher )

Ground Penetrating Radar (GPR) atau yang juga disebut Mata Garuda

Radar merupakan suatu alat yang digunakan untuk proses deteksi benda–benda

yang terkubur di bawah tanah dengan tingkat kedalaman tertentu, dengan

bantuan gelombang radio. Inovasi ini dikenal sebagai ‘Radar Penginderaan

Segala Medan dan Cuaca’ dan merupakan karya anak bangsa bernama Prof.

Josaphat Tetuko Sri Sumantyo, Ph.D.

Beliau telah melakukan riset pada tahun 1995-1999 dengan

mengembangkan High Current Low Frequency (VLF) Ground Penetrating

Radar (GPR). Terciptanya GPR merupakan hasil dari penilitian beliau yang

berfokus pada bidang perancangan integrasi sistem radar. Radar ini digunakan

oleh badan-badan dirgantara luar negeri untuk pengamatan bumi dan misi

planet.

Adapun kegunaan dari GPR ini dalam kehidupan sehari-hari diantaranya,

1. Pemantauan Bencana, seperti pemantauan lahan gambut dan deformasi

lahan, pemantauan titik api, pemantauan gunung berapi dan gempa

bumu,, serta prekursor tanah longsor.

2. Pencarian dan Penyelamatan (SAR)

3. Membantu dalam pencarian sumber daya alam seperti dalam aspek

perikanan dan kelautan


4. Misi Keamanan Rumah dan Anti Teroris, seperti di perbatasan dan

keamanan rumah, perbatasan ilegal, pengawasan maritim, dan misi anti

teroris.

5. Pemantauan Infrastruktur, seperti pemeliharaan jalan raya, kereta api,

listrik, saluran transmisi, bendungan, dan perumahan.

Radar berdasarkan bentuk gelombangnya dibedakan menjadi;

 Continuous Wave (CW) 

Continuous wave atau gelombang berkesinambungan merupakan jenis

radar yang memiliki antena penerima (receiver antena) dan transmitter yang

terpisah dan memancarkan gelombang secara terus menerus. Salah satu

fungsinya adalah untuk mengetahui kecepatan target dan posisinya secara

akurat.

 Pulsed Radar (PR) 

Pulsed radar atau radar berdenyut merupakan jenis radar yang

memancarkan gelombang elektromagnetik secara terputus-putus dan berirama.

Frekuensi radar PR dapat diklasifikasikan menjadi 3, yakni PRF low, PRF,

medium, PRF High.

Synthetic Aperture Radar (CP-SAR)  

SAR (Synthetic Aperture Radar) merupakan salah satu bentuk dari

sistem radar yang menggunakan metode side looking radar system yang
mensimulasikan antena dan aperture yang cukup besar sehingga mampu

menciptakan citra penginderaan jauh beresolusi tinggi. SAR mampu bekerja

siang dan malam karena merupakan sistem yang aktif serta dapat merekam

pada kondisi cuaca apapun dan dapat menembus kanopi vegetasi yang sangat

rapat. SAR dikembangkan untuk melengkapi kekurangan dari RAR (Real

Aperture Radar).

SAR telah ditemukan pada awal 1950, dan berkembang pesat sejak tahun

2005. Saat ini, kemajuan dalam teknologi dan digital signal processing telah

membuat SAR memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi militer,

topografi, dan keadaan lingkungan. SAR dapat bekerja pada semua kondisi

cuaca dan memungkinkan untuk menembus awan, karena bekerja pada

frekuensi gelombang mikro. 

SAR memanfaatkan prinsip dasar radar, membuatnya termasuk dalam

sensor aktif dimana untuk mendapatkan informasi dari objek yang diamati,

SAR harus membangkitkan gelombang mikro untuk ditembakan kearah objek

dan menangkap gelombang pantul yang terhambur untuk dianalisa perubahan

karakteristiknya.

Efek distorsi pada SAR dengan polarisasi linier dapat diatasi dengan

menggunakan CP-SAR (Circularly Polarization-Synthetic Aperture Radar).

Untuk mewujudkan polarisasi melingkar, sistem CP-SAR terdiri oleh LHCP

(Left Handed Circularly Polarized) dan RHCP (Right Handed Circularly


Polarized), dimana transmisi bekerkja pada RHCP atau LHCP, dan penerima

bekerja pada LHCP dan RHCP.

Karakteristtik Sensor SAR

1. Tidak ada efek Cloud

2. Penetrasi bawah tanah

Pengukuran Radar Antariksa Dengan Antenna Multiband dan SAR

Interferometry

Antena multiband adalah antena yang dirancang untuk bekerja pada

beberapa daerah frekuensi. Antena memiliki return loss yang rendah pada

beberapa daerah frekuensi sehingga memungkinkan untuk mentransmisikan

sinyal pada daerah frekuensi yang berbeda.

Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) adalah cara yang

efektif untuk mengukur perubahan ketinggian permukaan tanah menggunakan

sinyal radar dari satelit yang mengorbit Bumi untuk mengukur perubahan

ketinggian permukaan tanah pada derajat resolusi pengukuran dan detail

spasial yang tinggi.  InSAR digunakan sebagai alat ukur luas spasial dan besar

deformasi permukaan yang terkait dengan ekstraksi cairan dan bahaya alam

(gempa bumi, gunung berapi, tanah longsor).

Anda mungkin juga menyukai