DOSEN PEMBIMBING
BAIDLOWI,S.H.I, M.H.I
Bramanstya A41190300
JEMBER
2019
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah
ini mohon maaf yang sebesar-besarnya.
2
DAFTAR ISI
COVER............................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................19
3
BAB 1
PENDAHULUAN
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan
interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh.
Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era
reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era
sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita
hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap
orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Secara teoritis Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang bersifat
kodrati dan fundamental sebagai suatu anugerah Allah yang harus dihormati, dijaga, dan dilindungi.
hakikat Hak Asasi Manusia sendiri adalah merupakan upaya menjaga keselamatan eksistensi manusia
secara utuh melalui aksi keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan umum.
Begitu juga upaya menghormati, melindungi, dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia menjadi
kewajiban dan tangung jawab bersama antara individu, pemeritah (Aparatur Pemerintahan baik Sipil
maupun Militer), dan Negara
Berdasarkan beberapa rumusan hak asasi manusia di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa
sisi pokok hakikat hak asasi manusia, yaitu :
a. HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun di warisi, HAM adalah bagian dari manusia secara
otomatis.
b. HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan
politik atau asal usul sosial, dan bangsa.
c. HAM tidak bisa dilanggar, tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak
orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah negara membuat hukum yang tidak
melindungi atau melanggar HAM.
Hak asasi manusia pada prinsipnya merupakan hak yang universal, akan tetapi dalam
pelaksanaannya di masing-masing negara disesuaikan dengan kondisi politik dan social budaya
masing – masing negara. Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat memiliki Ideologi
Pancasila dan Konstitusi UUD 1945 yang menjadi batasan sekaligus berisi pengakuan terhadap hak
asasi manusia. Seberapa jauh nilai – nilai hak asasi manusia terkandung dalam Pancasila dan UUD
1945 dapat dijadikan barometer Negara Kesatuan Republik Indonesia telah mengakuai dan
menghargai hak asasi manusia. Hal ini mengingat Piagam PBB yang memuat pengakuan dan
perlindungan HAM baru lahir pada tahun 1948 sesudah lahirnya NKRI pada tahun 1945. Meskipun
tidak diatur secara khusus ketentuan tentang HAM pada UUD 1945 sebelum amandemen ke dua,
bukan berarti dalam UUD 1945 tidak mengakomodir ketentuan tentang HAM. Jika dilihat dari
lahirnya UUD 1945 lebih dulu lahir daripada Deklarasi HAM tahun 1948.
4
BAB 2
PEMBAHASAN
5
4. John Locke.
HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Peencipta
sebagai sesuatu yang bersifat kodrati.
Dari uraian diatas bisa disimpulkan bahwa HAM merupakan hak paling
individu dan suatu pelaksanaan umum yang baku bagi semua bangsa dan Negara
dan merupakan seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan
manusia sebagai makluk Tuhan Yang Maha Esa, yang wajib dihormati , dijunjung
tinggi yang dilindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabt manusia.
6
Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
1. Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
2. Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
3. Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang,
dll
4. Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
5. Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
1. Magna Charta
Pada awal abad ke XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana digantikan
oleh Raja John lackland, dimana kekuasaan pemerintahan Raja John Lackland
bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat dan bangsawan. Akibat kesewenang-
wenangan Raja John Lackland mengakibatkan timbulnya pemberontakan dari para
Baron. Sehingga terjadi suatu perjanjian antara Raja John dengan para Baron yang
dikenal dengan Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 di Inggris yang
berintikan menghiangkan hak kekuasaan absolutisme Raja :
Isi dari Magna Charta tersebut adalah :
1) Raja beserta keturunannya, berjanji akan menghormati kemerdekaan, hak, dan
kebebasan Gereja di Inggris.
2) Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untu memberikan hak-ha
sebagai berikut :
8
2) Warga negara tida boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya
2. Bill Of Rights
Perjuangan hak asasi manusia di perancis di buat dalam suatu naskah yang
dikenal dengan “ Declaracion Des Droits De L Home Et Du Citoyen “ yaitu
9
mengenai hak – hak manusia dan warga negara yang dicetuskan pada tahun 1789.
Dimana didalamnya menyimpulkan isi deklarasi tersebut, antara lain :
1) Manusia dilahiran merdeka dan tetap merdeka,
2) Manusia mempunyai hak yang sama,
3) Manusia merdeka berbuat sesuatu tanpa merugikan pihak lain,
4) Manusia mempunyai kemerdekaan agama dan kepercayaan, dan
5) Manusia merdeka mengeluarkan pikiran.
Setelah perang dunia ke II, tahun 1946 disusun rancangan piagam hak-hak asasi
oleh organisasi kerja sama untuk sosial ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
terdiri dari 18 negara. Dua tahun kemudian, tanggal 10 Desember 1948 Sidang
Umum PBB yang diselenggarakan di Istana Chailot,Paris. Karya itu berupa
pernyataan Sedunia tentang Hak-Hak Asasi Manusia yang terdiri dari 30 pasal.
Di dalam Universal Declaration Of Human Rights mencantumkan, Bahwa
setiap orang mempunyai hak, diantaranya :
1. Hak hidup,
2. Hak kemerdekaan dan keamanan badan,
3. Hak diakui kepribadiannya,
4. Hak mendapatkan asylum,
5. Hak masuk dan keluar wilayah suatu negara,
6. Hak mendapatkan suatu kebangsaan,
7. Hak mengutarakan pikiran dan perasaan,
8. Hak bebas memeluk agama,
9. Hak mengeluarkan pendapat, dan
10.Hak mendapat jaminan sosial
Percaya masyarakat terhadap penegak hukum yang ada dan lemahnya hukum di
Indonesia,sehingga mengakibatkan terjadinya krisis berskala (berkepanjangan).
Seandainya sistem hukum di Indonesia bekerja dengan baik dan maksimal akan
dapat toleransi serta penegakan HAM akan berjalan dengan baik. Penegakan
hukum di Indonesia dalam prakteknya masih belum sepenuhnya independen
(berdiri sendiri) atau dengan kata lain masih ditangani oleh pihak lain dalam
mengambil keputusan hukum.
Di sisi lain ada HAM, yaitu hak yang melekat pada diri setiap manusia
sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu
gugat siapa pun. Menurut Oemar Seno Aji (1966), HAM adalah hak yang
melekat pada diri manusia sebagai insan ciptaan Allah SWT, sepeti hak hidup,
keselamatan, kebebasan dan kesamaaan sifatnya tidak boleh dilangar oleh
siapapun dan seolah-olah merupakan holy area. Sementara itu, menurut
Kuncoro (1976), HAM adalah hak yang dimiliki manusia menurut kodratnya
dan tidak dapat dipisahkan dari hakikatnya. G.J.Wollhof menambahkan, “HAM
adalah sejumlah hak yang berakat pada tabi’at setiap pribadi manusia, dan tidak
dapat dicabut oleh siapapun.”
11
hukum dasar, hukum yang konstitusional dan fundamental bagi negara Republik
Indonesia. Perumusan alinea pertama Pembukaan UUD membuktikan adanya
pengakuan HAM ini secara universal. Ditegaskan di awal Pembukaan UUD itu
tentang hak kemerdekaan yang dimiliki oleh segala bangsa di dunia. Oleh sebab
itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
12
3. Sila Persatuan Indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu
diantara warga Negara dengan semangat rela berkorban dan
menempatkan kepentingan bangsa dan Negara diatas kepentingan
pribadi atau golongan, hal ini sesuai dengan prinsip HAM Pasal 1
bahwa Semua orang dilahirkan merdeka dan mempunyai martabat dan
hak-hak yang sama. Mereka dikaruniai akal dan hati nurani dan
hendaknya bergaul satu sama lain dalam persaudaraan.
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan / perwakilan dicerminkan dalam kehidupan
pemerintahan, bernegara, dan bermasyarakat yang demokratis.
Menghargai hak setiap warga negara untuk bermusyawarah mufakat
yang dilakukan tanpa adanya tekanan, paksaan, ataupun intervensi yang
membelenggu hak-hak partisipasi masyarakat. Inti dari sila ini adalah
musyawarah dan mufakat dalam setiap penyelesaian masalah dan
pengambilan keputusan sehingga setiap orang tidak dibenarkan untuk
mengambil tindakan sendiri, atas inisiatif sendiri yang dapat
mengganggu kebebasan orang lain. Hal ini sesuai pula dengan Deklarasi
HAM.
5. Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik
perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi
kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat. Asas keadilan dalam
HAM tercermin dalam sila ini, dimana keadilan disini ditujukan bagi
kepentingan umum tidak ada pembedaan atau diskriminasi antar
individu.
14
Jadi singkat kata, dapat disimpulkan bahwa Pancasila sebagai pandangan
hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia sudah memberikan jaminan
bahwa nilai-nilai yang ada dalam Pancasila itu sejalan dengan HAM. Oleh
sebab itu, penghormatan kita terhadap HAM harus bersifat juga berskala
universal. Kita menerapkan HAM dengan tidak mengenyampingkan nilai-nilai
keluhuran sebagai manusia Indonesia.
Hak dan Kewajiban Warga Negara yang Diatur Dalam UUD 1945
Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945 yang meliputi :
A. Hak Asasi Manusia Bidang Ekonomi.
Di dalam Pasal 27 ayat (2) Perubahan UUD 1945 ditentukan : “Tiap-tiap
warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan”. Dalam Pasal 28D ayat (2) Perubahan UUD 1945 ditentukan
:Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang
adil dan layak dalam hubungan kerja. Selanjutnya khusus mengenai
perekonomian diatur dalam Pasal 33 Perubahan UUD 1945 yaitu :
(1). Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan.
(2). Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai
hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara.
(3). Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi
dengan prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan,
15
berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Penelusuran dalam kepustakaan
ditemukan bahwa hak asasi manusia bidang ekonomi adalah hak yang
berkaitan dengan akitivitas perekonomian, perburuhan, hak mempero!eh
pekerjaan, perolehan upah dan hak ikut serta dalam serikat buruh.
B. Hak Asasi Manusia di bidang Sosial dan Budaya
a. Hak asasi Manusia di bidang Sosial
Hak asasi manusia bidang sosial adalah hak asasi manusia yang berkaitan
dengan hak atas jaminan sosial, hak atas perumahan dan hak atas pendidikan.
Dalam Perubahan UUD 1945 ditentukan sbb :
Pasal 28H ayat (3) Perubahan UUD 1945 menentukan : ”Setiap orang berhak
atas jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh
sebagai manusia yang bermatabat”
Pasal 28H ayat (1) Perubahan UUD 1945 menentukan: “Setiap orang berhak
hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan
hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.”
Pasal 31 Perubahan UUD 1945 menentukan tentang pendidikan dan
kebudayaan yaitu :
(1) Setiap warga Negara berhak mendapat pendidikan
(2) Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu system pendidikan
nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta aklak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan
Undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20 %
dari anggaran pendapatan dan belanja Negara serta dari anggaran
pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan
penyelenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan tehnologi dengan
menjungjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk
kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat manusia.
16
b. Hak Asasi manusia di bidang Budaya
Hak asasi manusia dalam bidang budaya dapat diidentifikasi sebagai
berikut :
Pasal 28C Perubahan UUD 1945 menentukan bahwa :
”Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan tehnologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.”
Pasal 28I ayat (3) Perubahan UUD 1945 menentukan bahwa:
”Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
perkembangan zaman dan peradaban.”
Pasal 32 Perubahan UUD 1945 menentukan :
(1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia ditengah peradaban
dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan
mengembangkan nilai-nilai budayanya.
(2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional.
17
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Indonesia sebagai Negara hukum sangat menjunjung Hak asasi manusia,dan pancasila
sebagai dasar negara dan landasan yang fundemental mengandung nilai-nilai bahwa negara
harus menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang beradab dalam
hidup bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara. Dalam UUD 1945 hak – hak asasi manusia
terdapat dalam pembukaan udang-undang dasar 1945.
18
DAFTAR PUSTAKA
`https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-ham.html
https://www.zonasiswa.com/2014/07/sejarah-hak-asasi-manusia-ham.html
https://business-law.binus.ac.id/2016/04/29/pancasila-sebagai-landasarn-pengaturan-ham-di-
indoensia/
https://guruppkn.com/undang-undang-yang-mengatur-tentang-ham
19