Kelompok 5 - KTI Proyek LPPTE - Program SPAMDA21 (Sarana Dan Prasarana Modern Abad 21)
Kelompok 5 - KTI Proyek LPPTE - Program SPAMDA21 (Sarana Dan Prasarana Modern Abad 21)
Disusun Oleh:
1. Aghnina Camilla Husna (1501620064)
2. Aryo Saloko (1501620026)
3. Jocelin Agrippina Angwen (1501620015)
4. Muhammad Wildan Alqovari (1501620057)
5. Yanuar Arbi (1501620040)
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul " Inovasi Sarana
dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan Melalui Program SPAMDA21
(Sarana dan Prasarana Modern Abad 21)” dengan tepat waktu. Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Landasan Pendidikan
yang telah diberikan oleh Ibu Dra. Suprayekti, M.Pd.
Tugas laporan ini telah kami susun dengan saling berbagi pikiran dan
pendapat satu sama lain, sehingga tugas mata kuliah Landasan Pendidikan ini
dapat terselesaikan. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................... 1
ii
3.1 KONSEP INOVASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN MELALUI PROGRAM SPAMDA21 (SARANA
DAN PRASARANA MODERN ABAD 21) .................................................... 17
3.1.2 Hakikat Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21)
untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). ................................................. 18
3.3.2 Evaluasi Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21)
untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) .................................................. 26
LAMPIRAN ......................................................................................................... 34
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
efektif, kreatif, efisien dan menyenagkan. Diperlukan adanya sarana dan
prasarana yang memadai, Kriteria minimum yang harus dimiliki oleh sekolah
formal baik dari Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA) meliputi : ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium biologi, laboratorium fisika, laboratorium
kimia,laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang
guru, ruang tata usaha, tempati badah, ruang konseling, ruang UKS, ruang
organisasi kesiswaan, toilet, gudang, ruang sikulasi dan tempat bermain/
berolahraga, dll.
2
1.3 TUJUAN PENULISAN
1. Manfaat teoritis
a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah
pembendaharan karya ilmiah dalam rangka pengembangan keilmuan.
b. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen
pendidikan terutama dalam bidang manajemen sarana dan prasarana
bagi penyusun khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai informasi kepada para pengajar dan kepala sekolah bahwa
dalam proses belajar mengajar diperlukan kelengkapan sarana dan
prasarana belajar agar dapat meningkatkan prestasi peserta didik.
3
b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah agar dapat melengkapi
sarana dan prasarana belajar yang ada guna meningkatkan prestasi
peserta didik baik dibidang akademik dan non akademik.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
b. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang
unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.
6
Adapun yang bertanggungjawab tentang sarana dan prasarana
pendidikan adalah para pengelola administrasi pendidikan. Secara mikro atau
sempit maka kepala sekolah bertanggung jawab masalah ini, seperti :
a. Hubungan antara peralatan dan pengajaran dengan program pengajaran.
b. Tanggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan pengurusan dan
prosedur.
c. Beberapa pedoman administrasi peralat.
d. Administrasi gedung dan perlengkapan sekola.
7
bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan
oleh guru dalam mengajar. Contoh: pita mesin ketik/komputer, bola
lampu, dan kertas.
b. Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat
yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang
relatif lama. Contoh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan
beberapa peralatan olahraga.
8
Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu:
1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar
mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik
keterampilan, dan ruang laboratorium.
2. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses
belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses
belajar mengajar, misalnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan
menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru,
ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
9
Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan
pembelajaran. Selain kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran, dukungan dari sarana pembelajaran sangat penting dalam
membantu guru. Semakin lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang
dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama
kegiatan pembelajaran. Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat
menunjang proses belajar mengajar.
10
kualitas belajar siswa. Misalnya saja sekolah yang berada di kota yang sudah
memiliki faslitas laboratorium komputer, maka anak didiknya secara
langsung dapat belajar komputer sedangkan sekolah di desa yang tidak
memiliki fasilitas itu tidak tahu bagaimana menggunakan komputer kecuali
mereka mengambil kursus di luar sekolah.
11
Penentukan keberhasilan suatu pendidikan ialah guru. Seorang guru
yang profesional memiliki kewajiban untuk mengetahui fasilitas apa saja
yang diperlukan oleh seorang siswa dalam proses belajar, mulai dari sarana
dan prasarana yang memadai seperti ruang kelas yang menyenangkan, meja
kursi yang memadai, media belajar yang cukup dan dapat menunjang
kegiatan belajar siswa.
12
Titik berat dalam hal ini adalah kepada belajar yang dikaitkan dengan
masalah-masalah dan kebutuhan serta kegunaan hasil belajar nanti di dalam
kehidupannya. Karena penyediaan sarana pendidikan di suatu sekolah
haruslah di sesuaikan dengan kebutuhan anak didik serta kegunaan hasilnya
di masa-masa mendatang.
13
yang dimaksudkan di sini baik mengenai jumlah, jenis, volume, luasan,
dan Iain-lain sesuai dengan kategori atau tipe sekolahnya masing-
masing.
14
kehidupan sehari-harinya. Di sekolah pun, siswa harus berebut untuk
memanfaatkan perangkat teknologi pendukung pembelajaran, karena
keterbatasan sarana yang dimiliki sekolah. Hambatan lain adalah keterbatasan
sarana dan prasarana, kepemilikan perangkat pendukung teknologi. Terlebih
tidak semua orang tua siswa, mampu memberikan fasilitas teknologi kepada
anak-anaknya. Bahkan kalaupun ada yang punya fasilitas, tidak digunakan
untuk media pendukung pembelajaran, karena ketidaktahuan orang tua cara
membimbing anaknya melaui pemanfaatan teknologi. Hambatan selanjutnya
adalah jaringan internet. Tidak semua sekolah sudah terkoneksi dengan
internet, sehingga guru-gurunya belum terbiasa memanfaatkannya. Kalaupun
ada yang menggunakan jaringan seluler, kerap jaringannya tidak stabil karena
letak geografis yang jauh dari jangkauan sinyal seluler.
15
2. Dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana, lembaga pendidikan
hendaknya mengalokasikan dana untuk melengkapi sarana tersebut.
Melakukan kerja sama dengan pihak terkait dalam pengadaan prasarana.
Dapat juga melakukan kerja sama dengan stakeholder yang ada di
lingkungan tersebut. Baik dalam pengadaan perangkat maupun
memperluas jangkauan akses internet.
3. Pemanfaatan perangkat gawai untuk memberikan materi pembelajaran
dan menyampaikan informasi terkait pembelajaran.
4. Perlu adanya inovasi mengenai permasalahan sarana dan prasarana
terkait perkembangan teknologi revolusi industri 4.0 dan era smart
society 5.0. Salah satunya adalah program SPAMDA21(Sekolah
Menengah Kejuruan) yang penulis buat sebagai inovasi untuk
permasalahan tersebut.
16
BAB III
PEMBAHASAN
17
Sarana dan Prasarana Modern Abad 21 (SPAMDA21) juga dapat
dikatakan telah memenuhi kriteria dan kualitas dari setiap sarana dan
prasarana itu sendiri. Berikut merupakan kriteria dan standar kualitas
tersebut:
1. Sarana dan prasarana harus memenuhi standar Abad 21.
2. Sarana dan prasarana yang dapat menciptakan peserta didik menjadi
lebih inovatif dan tidak tertinggal perkembangan teknologi.
3. Sarana dan prasarana yang menjamin faktor keselamatan peserta
didik.
4. Sarana dan prasarana yang dapat memantapkan daya dukung proses
pembelajaran.
5. Sarana dan prasarana dapat dipertanggungjawabkan pemeliharaan
dan perawatannya.
6. Sarana dan prasarana memenuhi syarat minimal untuk proses
belajar-mengajar berlangsung.
18
Konsep Sarana dan Prasarana Modern Abad 21 ini merupakan
salah satu bentuk untuk membuat sarana dan prasarana yang berkualitas
untuk Sekolah Kejuruan. Dengan penerapan konsep yang telah kami buat
kami yakin bahwa sarana dan prasarana yang dihasilkan akan menjadi
lebih baik dan juga sesuai dengan standar abad 21. Menurut Matin (2019),
agar sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan sekola berfungsi
optimal dalam mendukung pembelajaran disekolah, diperlukan warga
sekolah (kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi) yang memahami
dan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara
profesional. Salah satu kompetensi tersebut adalah kompetensi manajerial
kepala sekolah yaitu kepala sekolah harus memiliki kemampuan
mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaannya
secara optimal. Hal ini menjadi alasan penting dan cocoknya konsep
Program Sarana dan Prasarana Modern Abad 21 (SPAMDA21) untuk
diterapkan di Sekolah Kejuruan dan juga karena konsep ini dapat
membantu permasalahan pada sarana dan prasarana yang ada di Sekolah
Kejuruan dan dapat membantu dalam membuat inovasi kedepannya untuk
membuat sarana prasarana yang siap di revolusi industri 4.0 dan era smart
society 5.0.
19
3.2 PERENCANAAN INOVASI SARANA DAN PRASARANA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MELALUI PROGRAM
SPAMDA21 (SARANA DAN PRASARANA MODERN ABAD 21)
20
sekolah guna mencapai visi dan misi program SPAMDA21 yang penulis
buat:
21
3. Industri 4.0 adalah era-nya internet of things (IoT) dan big data.
Hampir semua faktor produksi akan sangat bergantung pada
internet dan platform pendukungnya. Sekolah akan menerapkan
kurikulum khusus untuk memberikan materi big data dan LoT yang
tepat.
4. Sekolah memberikan akses jurnal dan Event Teknologi
Internasional untuk meningkatkan pembelajaran literasi dan
memberikan siswa inspirasi untuk mencoba mengembangkan
teknologi yang pernah mereka lihat dengan peralatan serta material
yang mereka miliki.
5. Sekolah memberikan kegiatan kunjungan industry setiap tahunnya
agar siswa dapat mengerti bagaimana industri bekerja, serta
memahami sistem yang industri terapkan dalam merespons pasar
dan mengembangkan teknologi mereka.
6. Sekolah akan membuat program dan platform student showcase
dengan mempublikasikan hasil dari kerja keras, kreativitas,
penemuan, inovasi, dan jiwa kewirausahaan siswa sekolah
kejuruan agar mendapatkan perhatian langsung dari industri untuk
perekrutan dan pengembangan hasil invensi yang dipamerkan.
7. Sekolah akan membuat program pendanaan khusus untuk
membiayai proyek yang digagas oleh siswa dan wajib menyiapkan
program berupa inkubator startup untuk siswa yang ingin
mengembangkan gagasan secara mandiri dengan berbagai metode,
seperti kerjasama pembiayaan dengan industri, lembaga keuangan,
atau modal kolektif dari para siswa dan guru (crowdfunding).
22
kelas praktek di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), langkah
selanjutnya ialah mengelola dan melakukan pengawasan terhadap
berlangsungnya program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern
Abad 21) ini. Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern
Abad 21) ini adalah bentuk modernisasi yang membantu meningkatkan
kualitas pendidikan dilihat dari aspek sarana prasarana, media, pola
pembelajaran, sumber bahan ajar, dan memudahkan proses pertukaran
informasi dari manapun yang dibutuhkan dalam proses belajar
mengajar.
23
usaha yang ditempuh oleh pimpinan dalam membantu personel
sekolah untuk menjaga atau memelihara dan memanfaatkan sarana
dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan
proses pembelajaran di sekolah. Pengawasan dapat dilakukan
dengan pembuatan laporan maupun evaluasi terhadap penggunaan
sarana prasarana yang bisa dilaporkan dalam periode tertentu
sesuai kebijakan sekolah. Pada program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) ini penulis memberikan standar
pengawasan untuk sarana dan prasarana Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) diantaranya sebagai berikut:
1. Standar fisik
2. Standar biaya
3. Standar model
4. Standar pendapatan
24
3. Proses pemantauan berpedoman pada tercapainya
visi dan misi program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) terhadap Sekolah
Menengah Kejuruan.
4. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan
pengawas satuan pendidikan di seluruh Sekolah
Menengah Kejuruan.
b. Supervisi
1. Supervisi program dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran terhadap Sekolah Menengah
Kejuruan.
2. Supervisi diselenggarakan dengan cara Melakukan
riset, Mengklasifikasi, Memperbaiki,
Merancang, Meluncurkan, dan Memonitoring
sarana prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan.
3. Proses supervisi berpedoman pada tercapainya visi
dan misi program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) terhadap Sekolah
Menengah Kejuruan.
4. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan
pengawas satuan pendidikan seluruh Sekolah
Menengah Kejuruan.
c. Evaluasi
1. Evaluasi program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) dilakukan untuk
menentukan kualitas pembelajaran secara
keseluruhan setelah program ini dijalankan untuk
seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
2. Evaluasi program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad21) dapat dilakukan dengan
cara mendata sarana dan prasarana yang telah
25
diberikan sekolah apakah cukup, kurang, atau
berlebih.
3. Evaluasi program sebagai penentu apakah sudah
mencapai visi dan misi program SPAMDA21
(Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) yang
diterapkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
d. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi
proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku jabatan
terkait guna dijadikan bahan penilaian dan pengarsipan.
e. Tindak Lanjut
Langkah tindak lanjut yang dilakukan dapat dilihat
dari hasil pelaporan yang telah dicermati.
26
Menengah Kejuruan (SMK) dapat melihat secara jelas berbagai kondisi
sesungguhnya dari sarana prasarana sekolah, apa kelebihan dan
kekurangan yang mungkin ada. Selanjutnya Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dapat mengambil keputusan untuk tindak lanjut hasil
evaluasi tersebut, berkenaan dengan penambahan sarana prasarana,
pemeliharaan maupun pemanfaatan sarana prasarana yang telah ada.
Pelaksanan evaluasi juga dapat dilakukan oleh badan pemerintah yang
ditunjuk seperti BAN-S/M. Evaluasi ini lebih bertujuan pada kebutuhan
akreditasi sekolah dan melihat posisi sekolah dalam level kemajuan
dalam kategori sarana dan prasarana yang telah dicapai untuk memenuhi
standar nasional pendidikan. Untuk sekolah yang sudah maju
dimungkinkan juga memanfaatkan lembaga eksternal yang dianggap
memiliki kapabilitas sebagai asesor seperti lembaga penyedia ISO.
27
a. Menginventarisasi keberadaan sarana dan prasarana yang ada di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik dalam hal kondisi,
jumlah, spesifikasi, maupun data lain yang diperlukan.
b. Mengumpulkan data pendukung yang diperlukan seperti tanggal
pengadaan, sumber pengadaan ataupun tanggapan pengguna sarana
prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
c. Mengisi formulir evaluasi yang tersedia sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
d. Merekapitulasi hasil evaluasi, baik data kualitatif maupun
kuantitatif pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
e. Menarik kesimpulan mengenai keseluruhan sarana prasarana
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), apakah sudah memenuhi
standar minimal atau belum.
f. Melaporkan hasil evaluasi kepada pihak-pihak yang memerlukan.
g. Melihat perkembangan dan kemajuan hasil pembelajaran peserta
didik setelah diberlakukannya program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) ini.
h. Melakukan diskusi bersama peserta didik mengenai
pemberlakuannya program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana
Modern Abad 21) ini.
i. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan setelah menerapkan
program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21).
j. Melakukan diskusi bersama orang tua peserta didik terkait
perkembangan peserta didik yang dirasakan orang tua setelah
diberlakukannya program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana
Modern Abad 21).
k. Memperbaiki kekurangan atas dasar hasil penilaian, saran dan
masukan dari peserta didik dan/atau orang tua peserta didik, dan
observasi yang dilakukan pendidik atas hasil evaluasi mengenai
program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21)
28
Sebagai pelengkap untuk memberikan gambaran sederhana terkait
tahapan, proses perencanaan sampai evaluasi pada konsep program SPAMDA21,
penulis menyajikan diagram alur proses-proses tersebut. Berikut merupakan
diagram alur tahapan proses perencanaan, penerapan, pengelolaan, pengawasan,
dan evaluasi konsep pada program SPAMDA21.
Pemantauan, evaluasi,
Penyediaan sarana dan prasarana Melihat perkembangan dari
pelaporan, dan tindak lanjut
yang baik dan memadai sarana prasarana pada SMK.
hasil laporan dari kegiatan pada
Program SPAMDA21
29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan materi diatas, penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal yaitu:
1.) Hasil riset menunjukan bahwa sarana dan prasarana di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) masih belum memenuhi standar baik
kualitas maupun kuantitas yang seharusnya dan masih banyak sekolah
kejuruan yang belum mengimbangi perkembangan teknologi dari segi
sarana dan prasarananya.
2.) Perlu adanya terobosan baru untuk menangani masalah yang terjadi
terkait sarana dan prasarana untuk bisa mengikuti perkembangan
teknologi di era revolusi industry 4.0 dan smart society 5.0 . Maka dari
itu, penulis membuat program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana
Modern Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
3.) Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) yang
penulis buat berisikan diantaranya adalah :
1. Bengkel praktik berstandar industri terkini untuk mengukur kualitas
dari pembelajaran di kelas.
2. Fasilitas E-Learning dan pembelajaran jarak jauh bagi siswa mereka
yang sedang magang atau praktik di luar sekolah.
3. Kurikulum big data dan Internet of Things (LOT) sebagai platform
pendukung.
4. Akses jurnal dan Event Teknologi Internasional untuk memperluas
dan memperdalam referensi literasi siswa.
5. Kerjasama Pelatihan dan Workshop dengan Industri.
6. Program Student Showcase.
7. Program pendanaan dan Startup Incubator.
4) Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) yang
penulis buat juga membutuhkan Konsep yang matang, Perencanaan yang
30
kuat, Pengelolaan yang baik, serta Evaluasi mendalam agar tercapainya
visi dan misi dari program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern
Abad 21) terhadap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
4.2 Saran
Berdasarkan permasalahan dan tantangan yang tengah dihadapi
pendidikan kejuruan di Indonesia di era revolusi industry 4.0 dan smart society
5.0, dan juga berdasarkan pembahasan dalam karya tulis ini, untuk
kesempurnaan dan tercapainya ide penulis dalam karya tulis ini, penulis
memberikan saran sebagai berikut.
1) Setiap lembaga sekolah harus memperhatikan setiap komponen
pendidikan, salah satunya sarana dan prasarana pendidikan. Lembaga
pendidikan harus mengupayakan keberadaan dan kualitas sarana prasarana
pendidikan dengan optimal sesuai dengan perkembangan teknologi,
karena dapat diketahui sarana dan prasarana merupakan suatu hal atau
komponen yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan tujuan
pendidikan.
2) Mengadakan penelitian pengembangan terkait program SPAMDA21
(Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
3) Mengimplementasikan SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad
21) khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
31
DAFTAR PUSTAKA
Herdianti, f., 2021. Peran sarana dan prasarana terhadap proses pembelajaran.
[online]
Academia.edu.Availableat:<https://www.academia.edu/41663198/Peran_sarana_d
an_prasarana_terhadap_proses_pembelajaran> [Accessed 2 June 2021].
Beradabdanberilmu.blogspot.com. 2021. Pengaruh Sarana dan Prasarana di sekolah
dalam Menunjang Kualitas Siswa. [online] Available at:
<https://beradabdanberilmu.blogspot.com/2019/10/pengaruh-sarana-dan-
prasarana-di.html> [Accessed 2 June 2021].
Padamu, A., 2021. Pengertian Sarana Dan Prasarana Pendidikan | Padamu
Pendidikan Indonesia. [online] Padamu Pendidikan Indonesia. Available at:
<https://www.padamu.net/pengertian-sarana-dan-prasarana-pendidikan>
[Accessed 2 June 2021].
adriman1011. 2021. PENTINGNYA SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN DALAM PELAKSANAAN BELAJAR PEMBELAJARAN.
[online] Available at:
<https://adriman1011.wordpress.com/2015/01/07/pentingnya-sarana-dan-
prasarana-pendidikan-dalam-pelaksanaan-belajar-pembelajaran/> [Accessed 2
June 2021].
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 2021. “PENTINGNYA
SARANA DAN PRASARANA DALAM PENDIDIKAN”. [online] Available at:
<https://studentactivity.binus.ac.id/himpgsd/2017/03/saranadanprasaranapendidik
an/> [Accessed 2 June 2021].
Siswa, P. (2021). Pengaruh Sarana dan Prasarana dalam Menunjang Kualitas Siswa.
Retrieved 2 June 2021, from https://nurulhilmah.blogspot.com/2013/11/pengaruh-
sarana-dan-prasarana-dalam_2116.html
MAKALAH SARANA DAN PRASARANA. (2021). Retrieved 2 June 2021, from
https://ovninursuciani19.blogspot.com/2019/05/makalah-sarana-dan-
prasarana.html
32
Permasalahan Sarana dan Prasarana pendidikan Yang Ada di Indonesia. (2021).
Retrieved 23 June 2021, from http://koranbogor.com/bogor-now/permasalahan-
sarana-dan-prasarana-pendidikan-yang-ada-di-indonesia/
(2021). Retrieved 23 June 2021, from
https://eprints.uny.ac.id/33560/3/3.%20BAB%20I.pdf
(2021). Retrieved 23 June 2021, from
http://etheses.iainkediri.ac.id/118/3/BAB%20II.pdf
(2021). Retrieved 23 June 2021, from http://fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/12/8_Penilaian-Pengawasan-Sarpras.pdf
33
LAMPIRAN
34
Lampiran 2. Biodata Penulis
35
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
bertugas sebagai pencari kajian Pustaka, pembuat
poster promosi inovasi, dan pengelola kuisioner
pendapat melalui google form. Penulis dilahirkan
di Jakarta, 19 April 2002. Penulis yang biasa
dipanggil dengan nama “Alqo” ini memiliki nama
lengkap Muhammad Wildan Alqovari, dan
merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Penulis bersama kedua orang tuanya dan
(Gambar 4 : Penulis Kedua)
berdomisili di Kecamatan Kembangan, DKI
Jakarta. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 08 Meruya Utara,
SMP Negeri 134 Jakarta, dan SMA Negeri 78 Kota Jakarta jurusan IPA. Setelah
lulus SMA, penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta dengan program studi Pendidikan Teknik Elektro dan terdaftar dengan NIM
15016200057. Di SMA, penulis aktif mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) sebagai Ketua Bidang Olahraga dan Ketua Komisi Bidang
Kewarganegaraan. Penulis memiliki hobi berolahraga, bermain, dan menonton
film. Pembaca bisa mengenal lebih dekat dengan penulis melalui e-mail
wildanalqo123@gmail.com, akun instagram @m.alqo__, atau dapat menghubungi
penulis ke nomor 081386403670
“Do the best and pray. God will take care of the rest.”
-Muhammad Wildan Alqovari-
36
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
bertugas sebagai pencari kajian pustaka dan
membuat evaluasi. Penulis dilahirkan di Jakarta, 29
Maret 2002. Penulis yang biasa dipanggil dengan
nama “Aryo” ini memiliki nama lengkap Aryo
Saloko, dan merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Penulis bersama kedua orang tuanya
dan berdomisili di Kecamatan Jonggol, Bogor.
(Gambar 5 : Penulis Ketiga)
Penulis telah menempuh pendidikan formal di
SDN Singasari 03, SMP Negeri 02 Jonggol, dan SMA Negeri 02 Jonggol jurusan
IPA. Setelah lulus SMA, penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta dengan program studi Pendidikan Teknik Elektro dan
terdaftar dengan NIM 15016200026. Di SMA, penulis aktif mengikuti
ekstrakurikuler Karate Club dan pernah menjabat sebagai Ketua dari Japanese Club.
Penulis memiliki hobi bermain game online, dan menonton film. Pembaca bisa
mengenal lebih dekat dengan penulis melalui e-mail aryosalokoo@gmail.com,
akun instagram @ssssaloko__, atau dapat menghubungi penulis ke nomor
081218922325
“If you’re still looking for that one person who will
change your life, take a look at the mirror”
-Aryo Saloko-
37
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
bertugas sebagai pembuat Konsep dan Hakikat.
Penulis dilahirkan di Jakarta, 9 Januari 2002.
Penulis yang biasa dipanggil dengan nama
“Arbi” ini memiliki nama lengkap Yanuar Arbi,
dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Penulis bersama kedua orang tuanya dan
berdomisili di Kecamatan Matraman, Jakarta.
Penulis telah menempuh pendidikan formal di
(Gambar 6 : Penulis Keempat)
SDN Palmeriam 01, SMP Negeri 08 Jakarta, dan
SMK Negeri 01 Jakarta jurusan TKJ. Setelah lulus SMK, penulis melanjutkan
pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta dengan program studi
Pendidikan Teknik Elektro dan terdaftar dengan NIM 15016200040. Penulis
memiliki hobi bermain game online, dan Berenang. Pembaca bisa mengenal lebih
dekat dengan penulis melalui e-mail ynrarbi@gmail.com, akun instagram
@ynrarbi_, atau dapat menghubungi penulis melalui nomor whatsapp :
0881025847901
38
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini Penulis
bertugas sebagai pencari kajian pustaka, dan
menyusun/merapihkan Laporan Karya Tulis.
Penulis dilahirkan di Depok, 18 Agustus 2002.
Penulis yang biasa dipanggil dengan nama “Cece”
ini memiliki nama lengkap Jocelin Agrippina
Angwen, dan merupakan anak pertama dari Tiga
bersaudara. Penulis bersama keluarganya
berdomisili di Kecamatan Pasarkemis,
(Gambar 7 : Penulis Kelima) Kab.Tangerang. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SDS Permata Insasi Islamic
School, SMPIT Permata Insani, dan SMK Negeri 6 KotaTangerang. Setelah lulus
SMK, penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta dengan program studi Pendidikan Teknik Elektro dan terdaftar dengan NIM
15016200015. Di SMK, penulis aktif mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) sebagai Sekretaris, dan juga Organisasi Polisi Taruna(POLTAR) sebagai
bendahara. Penulis juga aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler Wushu, dan penulis
pernah mendapatkan juara 1 dalam perlombaan wushu salsabila cup Indonesia
2018, dan juara 3 Porprov V Banten. Penulis memiliki hobi berolahraga, bermain
game online, mendengarkan musik, dan menonton film. Pembaca bisa mengenal
lebih dekat dengan penulis melalui e-mail angwenjocelin@gmail.com, akun
instagram @jocelin_cee , atau dapat menghubungi penulis ke nomor
081213592942.
“Wake Up”
-Jocelin Agrippina Angwen-
39
Lampiran 3. Bukti Pengerjaan
40
( Gambar 10 : Proses pembahasan dan penyusunan karya tulis ilmiah )
41