Anda di halaman 1dari 46

KARYA TULIS ILMIAH

INOVASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN MELALUI PROGRAM SPAMDA21
( SARANA DAN PRASARANA MODERN ABAD 21)

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah: Landasan Pendidikan
Dosen Pengampu: Dra. Suprayekti, M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Aghnina Camilla Husna (1501620064)
2. Aryo Saloko (1501620026)
3. Jocelin Agrippina Angwen (1501620015)
4. Muhammad Wildan Alqovari (1501620057)
5. Yanuar Arbi (1501620040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas laporan yang berjudul " Inovasi Sarana
dan Prasarana Sekolah Menengah Kejuruan Melalui Program SPAMDA21
(Sarana dan Prasarana Modern Abad 21)” dengan tepat waktu. Laporan ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Landasan Pendidikan
yang telah diberikan oleh Ibu Dra. Suprayekti, M.Pd.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra.


Suprayekti, M.Pd. selaku dosen mata kuliah. Karena tugas yang telah diberikan
ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni
mahasiswa. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses penyusunan laporan ini.

Tugas laporan ini telah kami susun dengan saling berbagi pikiran dan
pendapat satu sama lain, sehingga tugas mata kuliah Landasan Pendidikan ini
dapat terselesaikan. Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan laporan ini.

Jakarta, 2 Juni 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ iv

BAB I: PENDAHULUAN..................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................ 1

1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 2

1.3 TUJUAN PENULISAN .............................................................................. 3

1.4 MANFAAT PENELITIAN ......................................................................... 3

BAB II: KAJIAN PUSTAKA ............................................................................... 5

2.1 PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA ........................................ 5

2.2 JENIS-JENIS SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN ................. 7

2.3 PENTINGNYA SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DALAM


PELAKSANAAN PROSES BELAJAR SISWA ............................................... 9

2.4 PENGARUH SARANA DAN PRASARANA DI SEKOLAH TERHADAP


KUALITAS BELAJAR SISWA ....................................................................... 10

2.5 SARANA DAN PRASARANA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR


........................................................................................................................... 11

2.6 STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI


INDONESIA ..................................................................................................... 13
2.7 PERMASALAHAN SARANA DAN PRASARANA DI SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN MENGENAI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
........................................................................................................................... 13

2.8 SOLUSI PERMASALAHAN SARANA DAN PRASARANA DI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MENGENAI PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI.................................................................................................... 15

BAB III: PEMBAHASAN .................................................................................. 17

ii
3.1 KONSEP INOVASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN MELALUI PROGRAM SPAMDA21 (SARANA
DAN PRASARANA MODERN ABAD 21) .................................................... 17

3.1.1 Standar Kualitas Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern


Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). ................................. 17

3.1.2 Hakikat Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21)
untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). ................................................. 18

3.2 PERENCANAAN INOVASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN MELALUI PROGRAM SPAMDA21 (SARANA
DAN PRASARANA MODERN ABAD 21) .................................................... 20

3.2.1 Perencanaan Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad


21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). .......................................... 20

3.2.2 Penerapan Melalui Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern


Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) .................................. 21

3.3 PENGELOLAAN INOVASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN MELALUI PROGRAM SPAMDA21 (SARANA
DAN PRASARANA MODERN ABAD 21) .................................................... 22

3.3.1 Pengelolaan dan Pengawasan Program SPAMDA21 (Sarana dan


Prasarana Modern Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 22

3.3.2 Evaluasi Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21)
untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) .................................................. 26

BAB IV: PENUTUP ............................................................................................ 30

4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 30

4.2 Saran ........................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 32

LAMPIRAN ......................................................................................................... 34

iii
DAFTAR GAMBAR

Logo Universitas Negeri Jakarta .........................................................................i

Gambar 1 : Diagram Alur Tahapan Sederhana Program SPAMDA21............... 29

Gambar 2 : Poster Promosi SPAMDA21 ............................................................ 34

Gambar 3 : Penulis Pertama ................................................................................ 35

Gambar 4 : Penulis Kedua................................................................................... 36

Gambar 5 : Penulis Ketiga .................................................................................. 37

Gambar 6 : Penulis Keempat............................................................................... 38

Gambar 7 : Penulis Kelima ................................................................................. 39

Gambar 8 : Foto Bersama ................................................................................... 40

Gambar 9 : Proses pembuatan poster promosi program SPAMDA21 ................ 40

Gambar 10 : Proses pembahasan dan penyusunan karya tulis ilmiah ................. 41

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sarana dan prasarana pendidikan pada dasarnya berperan penting


pada suatu proses pendidikan, yang mana sarana dan prasarana harus
disesuaikan dengan banyak pedoman yang ada. Namun pada kenyataannya
terkadang standarisasi sarana dan prasarana pendidikan masih kurang,
sehingga menimbulkan suatu permasalahan.

Sarana pendidikan merupakan sarana penunjang bagi proses belajar


mengajar. Hal ini merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh sebuah
lembaga pendidikan karena, mempengaruhi kelangsungan proses belajar
mengajar. Adanya sarana dan prasarana banyak membantu kelangsungan
proses belajar mengajar, sarana dan prasarana sangat diperlukan untuk
menunjang proses belajar mengajar, agar siswa lebih berminat dan mudah
menerima penjelasan dari guru khususnya SMK. Apabila sarana dan
prasarana yang disediakan tidak cukup atau terbatas maka, sapat
mempengaruhi minat siswa dalam proses belajar mengajar. SMK sendiri
adalah sekolah Menengah Kejuruan yang mana siswa SMK ini belajar
mengenai kejuruan yang mereka minati dan pastinya peran sarana dan
prasarana dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Dalam mempelajari,
dan mendalami kejuruan yang diminati para siswa SMK mereka sangat
membutuhkan praktek dalam kegiatan belajar mengajar, dan kebutuhan
praktek tersebut dipenuhi dalam sarana dan prasarana sekolah itu tersendiri.

Sarana prasarana sekolah harus memenuhi standar minimum dalam


hal ini dapat dilihat dari PERMENDIKNAS No.24 tahun 207 pasal 1 yang
menyebutkan bahwa standar sarana dan prasarana untuk sekolah dasar/
madrasah ibtidaiyah(SD/MI), sekolah menengah pertama/madrasah
tsanawiyah (SMP/MTS), dansekolah menenggah atas/ Madrasah Aliyah
(SMA/MA) mencakup kriteria minimum sarana dan kriteria minimum
prasarana. Untuk menjamin terwujudnya kegiatan pembelajaran yang aktif,

1
efektif, kreatif, efisien dan menyenagkan. Diperlukan adanya sarana dan
prasarana yang memadai, Kriteria minimum yang harus dimiliki oleh sekolah
formal baik dari Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/ Madrasah Aliyah (SMA/MA) meliputi : ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium biologi, laboratorium fisika, laboratorium
kimia,laboratorium komputer, laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang
guru, ruang tata usaha, tempati badah, ruang konseling, ruang UKS, ruang
organisasi kesiswaan, toilet, gudang, ruang sikulasi dan tempat bermain/
berolahraga, dll.

Dengan begitu sarana dan prasarana sangat mengefektifkan sistem


pembeljaran yang ada disekolah dengan semakin layaknya penunjang. Sarana
dan prasarana akan meningkatkan hasil pembelajaran para siswa dan
meningkatkan mutu sekolah, agar terciptanya siswa yang berprestasi. Selain
itu, diperlukan juga perhatian pemerimtah dalam mengontrol sistem sarana
dan prasarana sekolah tanpa melihat kendala.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam penyusunan makalah ini adalah sebagai


berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Sarana dan Prasarana pendidikan?
2. Apa saja jenis-jenis dan fungsi Sarana dan Prasarana Pendidikan?
3. Bagaimana pentingnya Sarana dan Prasarana pendidikan dalam proses
pembelajaran?
4. Apa pengaruh Sarana dan Prasarana di sekolah terhadap kualitas siswa?
5. Bagaimana Sarana dan Prasarana dalam proses pembelajaran siswa?
6. Bagaimana standar Sarana dan Prasarana pendidikan di Indonesia?
7. Apa permasalahan Sarana dan Prasarana pada bidang Pendidikan di
Indonesia terutama di Sekolah Menengah Kejuruan?
8. Apa solusi permasalahan Sarana dan Prasarana di Sekolah Menengah
Kejuruan Mengenai Perkembangan Teknologi.

2
1.3 TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:


1. Pembaca dapat mengerti dan memahami definisi darai Sarana dan
Prasarana pendidikan.
2. Pembaca dapat mengerti dan memahami jenis-jenis dan fungsi
Sarana dan Prasarana Pendidikan.
3. Pembaca dapat mengerti dan memahami pentingnya Sarana dan
Prasarana pendidikan dalam proses pembelajaran.
4. Pembaca dapat mengerti dan memahami pengaruh Sarana dan Prasarana
di sekolah terhadap kualitas siswa.
5. Pembaca dapat mengerti dan memahami Sarana dan Prasarana dalam
proses pembelajaran siswa.
6. Pembaca dapat mengerti dan memahami standar Sarana dan Prasarana
pendidikan di Indonesia.
7. Pembaca dapat mengerti dan memahami permasalahan Sarana dan
Prasarana pada bidang Pendidikan di Indonesia terutama di Sekolah
Menengah Kejuruan.
8. Pembaca dapat mengerti dan memahami solusi permasalahan Sarana dan
Prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan Mengenai Perkembangan
Teknologi.

1.4 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis
a. Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan mampu menambah
pembendaharan karya ilmiah dalam rangka pengembangan keilmuan.
b. Dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu manajemen
pendidikan terutama dalam bidang manajemen sarana dan prasarana
bagi penyusun khususnya dan dunia pendidikan pada umumnya.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai informasi kepada para pengajar dan kepala sekolah bahwa
dalam proses belajar mengajar diperlukan kelengkapan sarana dan
prasarana belajar agar dapat meningkatkan prestasi peserta didik.

3
b. Sebagai bahan masukan bagi pihak sekolah agar dapat melengkapi
sarana dan prasarana belajar yang ada guna meningkatkan prestasi
peserta didik baik dibidang akademik dan non akademik.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN SARANA DAN PRASARANA

Sarana dan prasarana merupakan suatu alat atau bagian yang


memiliki peran sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran suatu proses,
termasuk juga dalam lingkup pendidikan. Sarana dan prasarana adalah fasilitas
yang mutlak dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam
menyelenggarakan suatu kegiatan walaupun belum bisa memenuhi sarana dan
prasarana dengan semestinya.

Pengertian sarana dan prasarana secara etimologi memiliki


perbedaan namun dalam dunia pendidikan sering kali di sebut sarana prasarana
pendidikan mengingat kedua alat tersebut saling berkaitan erat sebagai fasilitas
pendidikan (educational facilities).

Pengertian sarana dan prasarana pendidikan menurut Tim Perumus


Penyusun Pedoman Pembukuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan
Dan Kebudayaan, dibedakan sesuai dengan fungsinya, yaitu:

1. Sarana pendidikan adalah semua fasilitas yang diperlukan dalam proses


belajar mengajar, baik yang bergerak maupun yang tidak bergerak agar
pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur, efektif
dan efisien.
2. Prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak langsung menunjang
jalannya proses pendidikan, seperti : halaman, kebun atau taman sekolah,
jalan menuju ke sekolah, tata tertib sekolah, dan sebagainya.

Dalam Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana
pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 disebutkan bahwa :
a. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,
peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,

5
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk
menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.
b. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan,
ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata
usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang
unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolah raga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.

Dengan demikian perbedaan sarana pendidikan dan prasarana


pendidikan adalah pada fungsi masing-masing yaitu: sarana pendidikan untuk
memudahkan dalam penyampaian materi ajar, dalam artian segala macam
peralatan yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyampaian
dan menerima materi pelajaran. Sedangkan prasarana pendidikan untuk
memudahkan penyelenggaraan pendidikan dalam artian segala macam
peralatan, kelengkapan, dan benda-benda yang digunakan guru dan murid
untuk memudahkan penyelenggaraan pendidikan.

Prasarana pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang


secara tidak langsung menunjang proses pendidikan di sekolah. Dalam
pendidikan misalnnya lokasi atau tempat, bangunan sekolah, lapangan
olahraga, ruang dan sebagainya. Sedangkan sarana pendidikan adalah semua
perangkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dalam
proses pendidikan di sekolah, seperti:buku, papan tulis, kursi, meja dan
sebagainya. Sedangkan menurut keputusan menteri P dan K No.079/1975,
sarana pendidikan terdiri dari 3 kelompok besar yaitu:
a. Bangunan dan perabot sekolah.
b. Alat pelajaran yang terdiri dari pembukauan dan alat-alat peraga dan
labolatarium.
c. Media pendidikan yang dapat dikelompokan menjadi audiovisual yang
menguanakan alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat
penampil.

6
Adapun yang bertanggungjawab tentang sarana dan prasarana
pendidikan adalah para pengelola administrasi pendidikan. Secara mikro atau
sempit maka kepala sekolah bertanggung jawab masalah ini, seperti :
a. Hubungan antara peralatan dan pengajaran dengan program pengajaran.
b. Tanggung jawab kepala sekolah dan kaitannya dengan pengurusan dan
prosedur.
c. Beberapa pedoman administrasi peralat.
d. Administrasi gedung dan perlengkapan sekola.

Dari beberapa uraian diatas, manajemen sarana dan prasarana


pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerja sama pendayagunaan
semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien.(
Bafadal,2003). Definisi ini menunjukkan bahwa sarana dan prasarana yang ada
di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk kepentingan proses
pembelajaran di sekolah.

2.2 JENIS-JENIS SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN

Fasilitas pengajaran (sarana dan prasarana) dan kompetensi


profesional yang dimiliki oleh seorang guru pada dasarnya mempunyai tujuan
yang sama yakni bagaimana membuat siswa merasa nyaman dan dapat
memotivasi siswa dalam belajar, sehingga proses belajar dapat berjalan dengan
lancar dan berhasil sesuai yang diharapkan yaitu dapat meningkatkan prestasi
siswa.Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu habis
tidaknya dipakai, bergerak tidaknya pada saat digunakan, dan ditinjau dari
hubungannya dengan proses belajar mengajar.
1. Ditinjau dari Habis Tidaknya Dipakai
Dilihat dari habis tidaknya dipakai, ada dua macam sarana
pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang habis dipakai dan sarana
pendidikan tahan lama.
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat
yang apabila digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat.
Contoh, kapur tulis, beberapa bahan kimia untuk praktik guru dan
siswa, dan sebagainya.Selain itu, ada sarana pendidikan yang berubah

7
bentuk, misalnya kayu, besi, dan kertas karton yang sering digunakan
oleh guru dalam mengajar. Contoh: pita mesin ketik/komputer, bola
lampu, dan kertas.
b. Sarana pendidikan tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat
yang dapat digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang
relatif lama. Contoh, bangku sekolah, mesin tulis, atlas, globe, dan
beberapa peralatan olahraga.

2. Bergerak Tidaknya Saat Digunakan


Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan, ada dua macam
sarana pendidikan, yaitu sarana pendidikan yang bergerak dan sarana
pendidikan tidak bergerak.
a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa
digerakkan atau dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya,
contohnya: almari arsip sekolah, bangku sekolah, dan sebagainya.
b. Sarana pendidikan yang tidak bergerak adalah semua sarana
pendidikan yang tidak bisa atau relatif sangat sulit untuk dipindahkan,
misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM).

3. Ditinjau dari hubungannya dengan Proses Belajar Mengajar


Sarana Pendidikan dibedakan menjadi 3 macam bila ditinjau dari
hubungannya dengan prose belajar mengajar, yaitu: alat pelajaran, alat
peraga, dan media pengajaran.
a. Alat pelajaran adalah alat yang digunakan secara langsung dalam
proses belajar mengajar, misalnya buku, alat tulis, dan alat praktik.
b. Alat peraga adalah alat pembantu pendidikan dan pengajaran, dapat
berupa perbuatan-perbuatan atau benda-benda yang mudah memberi
pengertian kepada anak didik berturut-turut dari yang abstrak sampai
dengan yang konkret.
c. Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang digunakan sebagai
perantara dalam proses belajar mengajar, untuk lebih mempertinggi
efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada tiga
jenis media, yaitu media audio, media visual, dan media audio visual.

8
Adapun prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu:
1. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar
mengajar, seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktik
keterampilan, dan ruang laboratorium.
2. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses
belajar mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses
belajar mengajar, misalnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan
menuju sekolah, kamar kecil, ruang usaha kesehatan sekolah, ruang guru,
ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.

2.3 PENTINGNYA SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DALAM


PELAKSANAAN PROSES BELAJAR SISWA

Sekolah merupakan lembaga sosial yang keberadaannya merupakan


bagian dari sistem sosial bangsa yang bertujuan untuk mencetak manusia
susila yang cakap, demokratis, bertanggung jawab, beriman, bertaqwa, sehat
jasmani dan rohani, memiliki pengetahuan dan keterampilan, berkepribadian
yang mantap dan mandiri. Agar tujuan tersebut dapat tercapai maka
dibutuhkan kurikulum yang kuat, baik secara infrastruktur maupun
suprastruktur.

Guru sebagai pendidik dituntut untuk dapat menyelenggarakan


pembelajaran yang menarik dan bermakna sehingga prestasi yang dicapai
dapat sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Setiap mata pelajaran memiliki karakter yang berbeda dengan


pelajaran lainnya. Dengan demikian, masing-masing mata pelajaran juga
memerlukan sarana pembelajaran yang berbeda pula. Dalam
menyelenggarakan pembelajaran guru pastinya memerlukan sarana yang
dapat mendukung kinerjanya sehingga pembelajaran dapat berlangsung
dengan menarik. Dengan dukungan sarana pembelajaran yang memadai, guru
tidak hanya menyampaikan materi secara lisan, tetapi juga dengan tulis dan
peragaan sesuai dengan sarana prasarana yang telah disiapkan guru.

9
Guru membutuhkan sarana pembelajaran dalam menunjang kegiatan
pembelajaran. Selain kemampuan guru dalam menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran, dukungan dari sarana pembelajaran sangat penting dalam
membantu guru. Semakin lengkap dan memadai sarana pembelajaran yang
dimiliki sebuah sekolah akan memudahkan guru dalam melaksanakan
tugasnya sebagai tenaga pendidikan. Begitu pula dengan suasana selama
kegiatan pembelajaran. Sarana pembelajaran harus dikembangkan agar dapat
menunjang proses belajar mengajar.

Yamin menyebutkan beberapa hal yang perlu dikembangkan dalam


menunjang proses belajar mengajar: 1) perpustakaan, 2) sarana penunjang
kegiatan kurikulum, dan 3) prasarana dan sarana kegiatan ekstrakurikuler dan
mulok.

Mengingat pentingnya sarana prasarana dalam kegiatan


pembelajaran, maka peserta didik, guru dan sekolah akan terkait secara
langsung. Peserta didik akan lebih terbantu dengan dukungan sarana
prasarana pembelajaran. Tidak semua peserta didik mempunyai tingkat
kecerdasan yang bagus sehingga penggunaan sarana prasarana pembelajaran
akan membantu peserta didik, khususnya yang memiliki kelemahan dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran. Bagi guru akan terbantu dengan dukungan
fasilitas sarana prasarana. Kegiatan pembelajaran juga akan lebih variatif,
menarik dan bermakna. Sedangkan sekolah berkewajiban sebagai pihak yang
paling bertanggung jawab terhadap pengelolaan seluruh kegiatan yang
diselenggarakan. Selain menyediakan, sekolah juga menjaga dan memelihara
sarana prasarana yang telah dimiliki.

2.4 PENGARUH SARANA DAN PRASARANA DI SEKOLAH TERHADAP


KUALITAS BELAJAR SISWA

Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam proses pendidikan, bahwa


kualitas pendidikan tersebut juga didukung dengan sarana dan prasarana yang
menjadi standar sekolah atau instansi pendidikan terkait. Sarana prasarana
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam belajar. Hal ini menunjukkan
bahwa peranan sarana dan prasarana sangat penting dalam menunjang

10
kualitas belajar siswa. Misalnya saja sekolah yang berada di kota yang sudah
memiliki faslitas laboratorium komputer, maka anak didiknya secara
langsung dapat belajar komputer sedangkan sekolah di desa yang tidak
memiliki fasilitas itu tidak tahu bagaimana menggunakan komputer kecuali
mereka mengambil kursus di luar sekolah.

Adapun hubungan sarana dan prasarana dengan proses pendidikan,


dapat dikatakan bahwa sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan
sebagai proses kerja sama pendayagunaan semua sarana dan prasarana
pendidikan secara efektif dan efisien. Definisi ini menunjukkan bahwa sarana
dan prasarana yang ada di sekolah perlu didayagunakan dan dikelola untuk
kepentingan proses pembelajaran di sekolah.

Pengelolaan itu dimaksudkan agar dalam menggunakan sarana dan


prasarana di sekolah bisa berjalan dengan efektif dan efisien. Pengelolaan
sarana dan prasarana merupakan kegiatan yang amat penting di sekolah,
karena keberadaannya akan sangat mendukung terhadap suksesnya proses
pembelajaran di sekolah. Dalam mengelola sarana dan prasarana di sekolah
dibutuhkan suatu proses sebagaimana terdapat dalam manajemen yang ada
pada umumnya, yaitu mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pemeliharaan dan pengawasan. Apa yang dibutuhkan oleh
sekolah perlu direncanakan dengan cermat berkaitan dengan sarana dan
prasarana yang mendukung semua proses pembelajaran.

2.5 SARANA DAN PRASARANA DALAM PROSES BELAJAR


MENGAJAR

Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membuat


adanya perubahan dalam pendidikan. Mulai dari perubahan sarana dan
prasarana belajar sekolah yang diharuskan sesuai dengan standar sehingga
tujuan pembelajaran siswa di sekolah dapat dicapai secara efisien. Perubahan
juga terjadi pada metode belajar siswa, dari metode konvensional sampai
metode belajar siswa aktif, perubahan metode pembelajaran tersebut juga
harus diimbangi dengan fasilitas-fasilitas sekolah yang mendukung.

11
Penentukan keberhasilan suatu pendidikan ialah guru. Seorang guru
yang profesional memiliki kewajiban untuk mengetahui fasilitas apa saja
yang diperlukan oleh seorang siswa dalam proses belajar, mulai dari sarana
dan prasarana yang memadai seperti ruang kelas yang menyenangkan, meja
kursi yang memadai, media belajar yang cukup dan dapat menunjang
kegiatan belajar siswa.

Menurut Nawawi (1987), dalam hubungannya dengan proses belajar


mengajar, ada dua jenis sarana pendidikan. Pertama, sarana pendidikan yang
secara langsung digunakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai contonya
adalah kapur tulis, atlas dan sarana pendidikan lainnya yang digunakan guru
dalam mengajar.

Kedua, sarana pendidikan yang secara tidak langsung berhubungan


dengan proses belajar mengajar, seperti lemari arsip di kantor sekolah
merupakan sarana pendidikan yang secara tidak langsung digunakan oleh
guru dalam proses belajar mengajar.

Hamalik (1986) mengemukakan bahwa pemakaian sarana atau materi


pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan
dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan
belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Penggunaan sarana pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat
membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi
pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat
siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan
penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Jenis peralatan dan perlengkapan yang di sediakan di sekolah dan


cara-cara pengadministrasiannya mempunyai pengaruh besar terhadap
program mengajar–belajar. Persediaan yang kurang dan tidak memadai akan
menghambat proses belajar-mengajar. Demikian pula administrasinya yang
jelek akan mengurangi kegunaan alat-alat dan perlengkapan tersebut,
sekalipun peralatan dan perlengkapan pengajaran itu keadaannya istimewa.

12
Titik berat dalam hal ini adalah kepada belajar yang dikaitkan dengan
masalah-masalah dan kebutuhan serta kegunaan hasil belajar nanti di dalam
kehidupannya. Karena penyediaan sarana pendidikan di suatu sekolah
haruslah di sesuaikan dengan kebutuhan anak didik serta kegunaan hasilnya
di masa-masa mendatang.

2.6 STANDAR SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN DI


INDONESIA

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot,


peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya,
bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi


lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang
tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja,
ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga,
tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain
yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan.

Standar sarana dan prasarana merupakan kebutuhan utama sekolah


yang harus terpenuhi sesuai dengan amanat Undang – Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, PP No 19 tahun 2005, dan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007. Selain itu, juga harus
memenuhi dari ketentuan pembakuan sarana dan prasarana pendidikan yang
telah dijabarkan dalam:

1. Keputusan Mendiknas Nomor 129a/U/2004 tentang Standar Pelayanan


Minimal Bidang Pendidikan;
2. Pembakuan Bangunan dan Perabot Sekolah Menengah Pertama Tahun
2004 dari Direktorat Pembinaan SMP; dan
3. Panduan Pelaksanaan dan Panduan Teknis Program Subsidi Imbal
Swadaya: Pembangunan Ruang Laboratorium Sekolah Tahun 2007 dari
Direktorat Pembinaan SMP. Standar sarana dan prasarana pendidikan

13
yang dimaksudkan di sini baik mengenai jumlah, jenis, volume, luasan,
dan Iain-lain sesuai dengan kategori atau tipe sekolahnya masing-
masing.

Landasan hukum dikeluarkannya standar sarana dan prasarana


yaitu berdasarkan Undang – Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20
tahun 2003 Bab XII Pasal 45 tentang Sarana dan Prasarana Pendidikan
berbunyi :

1. Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal menyediakan sarana


dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan sesuai dengan
pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
2. Ketentuan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
pada semua satuan pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

2.7 PERMASALAHAN SARANA DAN PRASARANA DI SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN MENGENAI PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI

Teknologi saat ini perkembangannya begitu pesat. Perangkat


teknologi seperti computer, laptop, gawai dan jaringan internet sangat penting
dan sangat dibutuhkan oleh manusia. Sehingga kehidupan manusia saat ini
tidak jauh dari teknologi, termasuk dalam dunia pendidikan. Oleh karena itu,
penting bagi pendidik dan peserta didik menguasai dan memanfaatkan
teknologi dalam pembelajaran. Pada era revolusi industri 4.0 dan era smart
society 5.0 diharapkan pendidik dan peserta didik sudah terbiasa dalam
menggunakan teknologi sebagai sarana informasi dan komunikasi. Dalam
dunia pendidikan, sudah selayaknya penggunaan teknologi diterapkan dalam
proses pembelajaran terutama untuk Sekolah Menengah Kejuruan dimana
lulusan dari sekolah kejuruan harus terjun langsung ke lapangan industry dan
dituntut untuk bisa mengimbangi perkembangan teknologi yang ada. Hal ini
dilakukan supaya proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan
menarik minat peserta didik. Tetapi pada kenyataannya di Sekolah Menengah
Kejuruan tidak semua siswa terbiasa menggunakan teknologi dalam

14
kehidupan sehari-harinya. Di sekolah pun, siswa harus berebut untuk
memanfaatkan perangkat teknologi pendukung pembelajaran, karena
keterbatasan sarana yang dimiliki sekolah. Hambatan lain adalah keterbatasan
sarana dan prasarana, kepemilikan perangkat pendukung teknologi. Terlebih
tidak semua orang tua siswa, mampu memberikan fasilitas teknologi kepada
anak-anaknya. Bahkan kalaupun ada yang punya fasilitas, tidak digunakan
untuk media pendukung pembelajaran, karena ketidaktahuan orang tua cara
membimbing anaknya melaui pemanfaatan teknologi. Hambatan selanjutnya
adalah jaringan internet. Tidak semua sekolah sudah terkoneksi dengan
internet, sehingga guru-gurunya belum terbiasa memanfaatkannya. Kalaupun
ada yang menggunakan jaringan seluler, kerap jaringannya tidak stabil karena
letak geografis yang jauh dari jangkauan sinyal seluler.

Pada saat ini penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan adalah


hal yang wajib digunakan. Maka dari itu, perlu adanya solusi untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi mengenai sarana dan prasarana sekolah di bidang
teknologi yang pengadaannya belum merata atau masih kurang.

2.8 SOLUSI PERMASALAHAN SARANA DAN PRASARANA DI


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MENGENAI
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Seperti yang dibahas sebelumnya pada sub bab 2.7 hambatan yang
ditemukan sangat beragam, dari perangkat laptop maupun gawai, jaringan
internet, dan waktu. Tidak semua peserta didik memiliki gawai untuk
mengakses materi pembelajaran. Keterbatasan sarana dan prasarana dalam
melaksanakan proses belajar mengajar merupakan faktor utamanya. Solusi
yang bisa dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut diantaranya.
1. Pemanfaatan Teknologi dalam pembelajaran merupakan kompetensi
yang harus dikuasai oleh pendidik. Oleh karena itu, bagi pendidik yang
belum menguasai TIK diharapkan selalu mengupgrade dirinya untuk
terus belajar dan berlatih. Meminta bantuan teman sejawat untuk saling
berbagi ilmu mengenai perkembangan teknologi di era revolusi industri
4.0 dan era smart society 5.0.

15
2. Dalam hal ketersediaan sarana dan prasarana, lembaga pendidikan
hendaknya mengalokasikan dana untuk melengkapi sarana tersebut.
Melakukan kerja sama dengan pihak terkait dalam pengadaan prasarana.
Dapat juga melakukan kerja sama dengan stakeholder yang ada di
lingkungan tersebut. Baik dalam pengadaan perangkat maupun
memperluas jangkauan akses internet.
3. Pemanfaatan perangkat gawai untuk memberikan materi pembelajaran
dan menyampaikan informasi terkait pembelajaran.
4. Perlu adanya inovasi mengenai permasalahan sarana dan prasarana
terkait perkembangan teknologi revolusi industri 4.0 dan era smart
society 5.0. Salah satunya adalah program SPAMDA21(Sekolah
Menengah Kejuruan) yang penulis buat sebagai inovasi untuk
permasalahan tersebut.

16
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 KONSEP INOVASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN MELALUI PROGRAM SPAMDA21
(SARANA DAN PRASARANA MODERN ABAD 21)

3.1.1 Standar Kualitas Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana


Modern Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Konsep Sarana dan Prasarana Modern Abad 21 (SPAMDA21)
kami rancang dengan harapan dapat menjadi solusi dari permasalahan
dan tantangan yang dihadapi pendidikan kejuruan (SMK) dengan
berbagai jenis kelompok keahlian di Indonesia. Konsep ini menjadi
solusi terkini dan relevan dari keempat permasalahan yang telah
diuraikan pada bagian 2.7 dalam karya tulis ilmiah ini. Konsep ini juga
merupakan jawaban dari tantangan yang dihadapi pendidikan kejuruan
Indonesia, yaitu revolusi industri 4.0 dan era smart society 5.0. Hal ini
juga didukung dengan hasil kuisioner yang telah kami lakukan, yaitu
berdasarkan pendapat 8 dari 11 mengatakan bahwa sarana dan prasarana
Sekolah Kejuruan sudah cukup baik namun perlu diadakan inovasi dan
pendapat lainnya yaitu 6 dari 11 mengatakan bahwa sarana dan prasarana
saat ini masih kurang bersaing di revolusi industri 4.0 dan era smart
society 5.0.
Kualitas dari sarana dan prasarana ini dapat dilihat dari
pemenuhan syarat untuk Standar Nasional Pendidikan Sekolah Kejuruan/
Madrasah Aliah Kejuruan menurut PP NO. 19 Tahun 2005 Tentang
Standar Nasional Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan
prasarana pendidikan secara nasional pada Bab VII Pasal 42 dan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 tahun 2007. Standar yang
telah dipenuhi oleh Sarana dan Prasarana ini dapat dilihat berdasarkan
uraian yang terdapat pada bagian 2.1 dan 2.6 dalam karya tulis ilmiah
ini..

17
Sarana dan Prasarana Modern Abad 21 (SPAMDA21) juga dapat
dikatakan telah memenuhi kriteria dan kualitas dari setiap sarana dan
prasarana itu sendiri. Berikut merupakan kriteria dan standar kualitas
tersebut:
1. Sarana dan prasarana harus memenuhi standar Abad 21.
2. Sarana dan prasarana yang dapat menciptakan peserta didik menjadi
lebih inovatif dan tidak tertinggal perkembangan teknologi.
3. Sarana dan prasarana yang menjamin faktor keselamatan peserta
didik.
4. Sarana dan prasarana yang dapat memantapkan daya dukung proses
pembelajaran.
5. Sarana dan prasarana dapat dipertanggungjawabkan pemeliharaan
dan perawatannya.
6. Sarana dan prasarana memenuhi syarat minimal untuk proses
belajar-mengajar berlangsung.

3.1.2 Hakikat Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad


21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Konsep Program Sarana dan Prasarana Modern Abad 21
(SPAMDA21) adalah konsep untuk membuat sarana dan prasarana
sekolah menengah kejuruan (SMK) yang sesuai dengan standar Abad 21.
Indonesia sendiri telah mengeluarkan standar sarana dan prasarana sekolah
kejuruan. Pada proses pembelajarannya, sebagian besar sekolah kejuruan
masih memakai perangkat dengan teknologi rendah untuk kegiatan praktik
siswanya.. Padahal industri 4.0 membutuhkan metode yang lebih efektif
dan efisien. Sehingga untuk dapat menyesuaikan dengan RI 4.0 yang
berbasis teknologi kita perlu mengembangkannya agar dapat mencapai
tujuan pendidikan kejuruan. Pada pengembangannya, model
pengembangan bengkel praktik yang berstandar industri terkini menjadi
hal yang penting untuk ditentukan. Pada bengkel praktik yang berstandar
industri terkini, siswa akan lebih mudah untuk menerapkan metode dan
SOP dari perusahaan di dunia kerja setelah mereka lulus.

18
Konsep Sarana dan Prasarana Modern Abad 21 ini merupakan
salah satu bentuk untuk membuat sarana dan prasarana yang berkualitas
untuk Sekolah Kejuruan. Dengan penerapan konsep yang telah kami buat
kami yakin bahwa sarana dan prasarana yang dihasilkan akan menjadi
lebih baik dan juga sesuai dengan standar abad 21. Menurut Matin (2019),
agar sarana dan prasarana pendidikan yang dibutuhkan sekola berfungsi
optimal dalam mendukung pembelajaran disekolah, diperlukan warga
sekolah (kepala sekolah, guru, dan tenaga administrasi) yang memahami
dan mampu mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara
profesional. Salah satu kompetensi tersebut adalah kompetensi manajerial
kepala sekolah yaitu kepala sekolah harus memiliki kemampuan
mengelola sarana dan prasarana sekolah dalam rangka pendayagunaannya
secara optimal. Hal ini menjadi alasan penting dan cocoknya konsep
Program Sarana dan Prasarana Modern Abad 21 (SPAMDA21) untuk
diterapkan di Sekolah Kejuruan dan juga karena konsep ini dapat
membantu permasalahan pada sarana dan prasarana yang ada di Sekolah
Kejuruan dan dapat membantu dalam membuat inovasi kedepannya untuk
membuat sarana prasarana yang siap di revolusi industri 4.0 dan era smart
society 5.0.

Dalam hakikatnya, Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana


Modern Abad 21) ini memiliki visi yang harus dicapai dan misi dalam
proses pencapaiannya di dalam penerapannya di Pembelajaran Kejuruan
(SMK). Berikut merupakan visi dan misi tersebut.

Visi : Menjadikan sarana dan prasarana sekolah kejuruan siap di


revolusi industri 4.0 dan era smart society 5.0.
Misi : 1. Menciptakan sarana dan prasarana yang berstandar industri
terkini.
2. Menciptakan sarana dan prasarana yang lebih efektif dan
efisien. 3. Memperbaiki / mengubah sarana dan prasarana
menjadi lebih modern agar bisa bersaing di revolusi industri 4.0
dan era smart society 5.0.

19
3.2 PERENCANAAN INOVASI SARANA DAN PRASARANA
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN MELALUI PROGRAM
SPAMDA21 (SARANA DAN PRASARANA MODERN ABAD 21)

3.2.1 Perencanaan Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern


Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Perencanaan program SPAMDA21(Sarana dan Prasarana Modern
Abad 21) meliputi kegiatan perumusan komponen-komponen dalam
kegiatan pembelajaran untuk memudahkan pendidik dalam
mempersiapkan dan menentukan tindakan yang harus dilakukan secara
efektif dalam pembelajaran terlebih perkembangan teknologi saat ini
berkembang pesat. Dimana kita dituntut untuk bisa mengikuti
perkembangan di era revolusi industry 4.0 dan smart society 5.0.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Sarana dan
Prasarana Nasional Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) /
Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2008 dinyatakan bahwa:
Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
Kejuruan (SMK/MAK) wajib menerapkan standar Sarana dan Prasarana
Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah Kejuruan
(SMK/MAK) sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ini, selambat-
lambatnya 5 (lima) tahun setelah Peraturan Menteri ini ditetapkan.

Program yang pemerintah berikan memang sudah patut kita


apresiasi karena dari program itu sarana dan prasarana pendidikan di
Indonesia akan menjadi lebih baik, akan tetapi teknologi terus
berkembang, sekolah harus bisa mengimbangi hal tersebut dengan
memberikan sarana dan prasarana yang sesuai abad 21 ini. Maka dari itu,
penulis memberikan suatu terobosan baru yaitu program
SPAMDA21(Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) untuk Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK). Berikut langkah-langkah perencanaan
program SPAMDA21(Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) untuk
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dilakukan oleh guru dan

20
sekolah guna mencapai visi dan misi program SPAMDA21 yang penulis
buat:

1. Bengkel praktik berstandar industri terkini untuk mengukur kualitas


dari pembelajaran di kelas.
2. Fasilitas E-Learning dan pembelajaran jarak jauh bagi siswa mereka
yang sedang magang atau praktik di luar sekolah.
3. Kurikulum big data dan Internet of Things (LOT) sebagai platform
pendukung.
4. Akses jurnal dan Event Teknologi Internasional untuk memperluas
dan memperdalam referensi literasi siswa.
5. Kerjasama Pelatihan dan Workshop dengan Industri.
6. Program Student Showcase.
7. Program pendanaan dan Startup Incubator.

3.2.2 Penerapan Melalui Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana


Modern Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Sarana dan Prasarana pada umumnya diperlukan untuk memadai
jalannya proses belajar mengajar, serta menunjang proses belajar
mengajar dengan mengikuti teknologi terbaru di era revolusi industry
4.0 dan smart society 5.0. Penerapan dari program SPAMDA21(Sarana
dan Prasarana Modern Abad 21) yang penulis buat diantaranya sebagai
berikut:
1. Sekolah akan berani berinvestasi dengan nilai yang besar untuk
menjamin siswa lulusannya benar-benar bisa diterima oleh
industry dengan memberikan sarana dan prasarana sesuai
perkembangan teknologi di era revolusi industry 4.0 dan smart
society 5.0.
2. Sekolah akan menyediakan platform e-learning untuk kebutuhan
pembelajaran jarak jauh bagi siswa yang sedang magang atau
praktik di luar sekolah agar tidak tertinggal pembelajaran sehingga
lulusan Sekolah Kejuruan bisa dengan cepat untuk terjun langsung
kelapangan sesuai dengan waktu kelulusan.

21
3. Industri 4.0 adalah era-nya internet of things (IoT) dan big data.
Hampir semua faktor produksi akan sangat bergantung pada
internet dan platform pendukungnya. Sekolah akan menerapkan
kurikulum khusus untuk memberikan materi big data dan LoT yang
tepat.
4. Sekolah memberikan akses jurnal dan Event Teknologi
Internasional untuk meningkatkan pembelajaran literasi dan
memberikan siswa inspirasi untuk mencoba mengembangkan
teknologi yang pernah mereka lihat dengan peralatan serta material
yang mereka miliki.
5. Sekolah memberikan kegiatan kunjungan industry setiap tahunnya
agar siswa dapat mengerti bagaimana industri bekerja, serta
memahami sistem yang industri terapkan dalam merespons pasar
dan mengembangkan teknologi mereka.
6. Sekolah akan membuat program dan platform student showcase
dengan mempublikasikan hasil dari kerja keras, kreativitas,
penemuan, inovasi, dan jiwa kewirausahaan siswa sekolah
kejuruan agar mendapatkan perhatian langsung dari industri untuk
perekrutan dan pengembangan hasil invensi yang dipamerkan.
7. Sekolah akan membuat program pendanaan khusus untuk
membiayai proyek yang digagas oleh siswa dan wajib menyiapkan
program berupa inkubator startup untuk siswa yang ingin
mengembangkan gagasan secara mandiri dengan berbagai metode,
seperti kerjasama pembiayaan dengan industri, lembaga keuangan,
atau modal kolektif dari para siswa dan guru (crowdfunding).

3.3 PENGELOLAAN INOVASI SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN MELALUI PROGRAM SPAMDA21
(SARANA DAN PRASARANA MODERN ABAD 21)
3.3.1 Pengelolaan dan Pengawasan Program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
Setelah merencanakan dan menerapkan Program SPAMDA21
(Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) untuk kelas teori maupun

22
kelas praktek di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), langkah
selanjutnya ialah mengelola dan melakukan pengawasan terhadap
berlangsungnya program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern
Abad 21) ini. Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern
Abad 21) ini adalah bentuk modernisasi yang membantu meningkatkan
kualitas pendidikan dilihat dari aspek sarana prasarana, media, pola
pembelajaran, sumber bahan ajar, dan memudahkan proses pertukaran
informasi dari manapun yang dibutuhkan dalam proses belajar
mengajar.

Berkenaan dengan manajemen sarana dan prasarana, penulis


memberikan acuan tentang pelaksanaan dalam bidang sarana dan
prasarana Sekolah Menengah Kejuruan dengan mengikuti program
SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) yang penulis
buat diantarnya sebagai berikut:
a. Sekolah menetapkan kebijakan program secara tertulis mengenai
pengelolaan sarana dan prasarana. Meliputi: merencanakan sarana
dan prasarana, mengevaluasi, melengkapi fasilitas, menyusun
skala prioritas dan memelihara semua fasilitas sarana prasarana.
b. Seluruh program pengelolaan sarana dan prasarana Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) disosialisasikan kepada pendidik,
tenaga kependidikan dan peserta didik.
c. Pengelolaan sarana sekolah meliputi perencanaan yang sistematis
dengan mengacu standar sarana prasarana yang telah dirancang.
Dan membuat rencana pokok (master plan) meliputi gedung,
labolatorium, maupun smart classroom dengan kata lain
pengembangannya harus memadai bagi Sekolah Menengah
Kejuruan.
d. Pengelolaan fasilitas fisik untuk kegiatan praktek disesuaikan
dengan perkembangan pembelajaran dan mengacu pada standar
sarana dan prasarana yang telah dirancang.
e. Pengawasan terhadap sarana dan prasarana pendidikan di sekolah
khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), merupakan

23
usaha yang ditempuh oleh pimpinan dalam membantu personel
sekolah untuk menjaga atau memelihara dan memanfaatkan sarana
dan prasarana sekolah dengan sebaik mungkin demi keberhasilan
proses pembelajaran di sekolah. Pengawasan dapat dilakukan
dengan pembuatan laporan maupun evaluasi terhadap penggunaan
sarana prasarana yang bisa dilaporkan dalam periode tertentu
sesuai kebijakan sekolah. Pada program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) ini penulis memberikan standar
pengawasan untuk sarana dan prasarana Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) diantaranya sebagai berikut:
1. Standar fisik
2. Standar biaya
3. Standar model
4. Standar pendapatan

Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 23 dinyatakan


bahwa pengawasan proses pembelajaran meliputi pemantauan,
supervisi, evaluasi, pelaporan, dan pengambilan langkah tindak
lanjut yang diperlukan. Dari pasal tersebut, dapat diketahui
beberapa tahapan dalam melakukan pengelolaan dari program
SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) ini antara
lain sebagai berikut.
a. Pemantauan
1. Pemantauan program dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran terhadap Sekolah Menengah
Kejuruan.
2. Pemantauan dilakukan dengan cara diskusi
kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan,
perekaman, wawancara, dan dokumentasi proses
dan hasil program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) ini terhadap Sekolah
Menengah Kejuruan.

24
3. Proses pemantauan berpedoman pada tercapainya
visi dan misi program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) terhadap Sekolah
Menengah Kejuruan.
4. Kegiatan pemantauan dilaksanakan oleh kepala dan
pengawas satuan pendidikan di seluruh Sekolah
Menengah Kejuruan.
b. Supervisi
1. Supervisi program dilakukan pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil
pembelajaran terhadap Sekolah Menengah
Kejuruan.
2. Supervisi diselenggarakan dengan cara Melakukan
riset, Mengklasifikasi, Memperbaiki,
Merancang, Meluncurkan, dan Memonitoring
sarana prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan.
3. Proses supervisi berpedoman pada tercapainya visi
dan misi program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) terhadap Sekolah
Menengah Kejuruan.
4. Kegiatan supervisi dilakukan oleh kepala dan
pengawas satuan pendidikan seluruh Sekolah
Menengah Kejuruan.
c. Evaluasi
1. Evaluasi program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) dilakukan untuk
menentukan kualitas pembelajaran secara
keseluruhan setelah program ini dijalankan untuk
seluruh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
2. Evaluasi program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad21) dapat dilakukan dengan
cara mendata sarana dan prasarana yang telah

25
diberikan sekolah apakah cukup, kurang, atau
berlebih.
3. Evaluasi program sebagai penentu apakah sudah
mencapai visi dan misi program SPAMDA21
(Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) yang
diterapkan untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
d. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi
proses pembelajaran dilaporkan kepada pemangku jabatan
terkait guna dijadikan bahan penilaian dan pengarsipan.

e. Tindak Lanjut
Langkah tindak lanjut yang dilakukan dapat dilihat
dari hasil pelaporan yang telah dicermati.

3.3.2 Evaluasi Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern


Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21)


yang penulis buat dimaksud kan agar bisa mencapai ketentuan standar
sarana prasarana nasional dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 48.
Maka dari itu, perlu adanya evaluasi guna terciptanya visi dan misi dari
program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) yang
penulis buat.

Pelaksanaan evaluasi sarana prasarana Sekolah Menengah


Kejuruan (SMK) saat ini cukup dipermudah dengan tersedianya format
evaluasi yang dikeluarkan beberapa lembaga seperti BAN-S/M (Badan
Akreditasi Nasional-Sekolah/Madrasah) dan Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar Dan Menengah dalam program
pengembangan Sekolah Standar Nasional.

Pelaksanaan evaluasi sarana prasarana dapat dilakukan sendiri


oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal ini juga biasa dikenal
dengan istilah evaluasi diri. Dengan melakukan evalusi diri, Sekolah

26
Menengah Kejuruan (SMK) dapat melihat secara jelas berbagai kondisi
sesungguhnya dari sarana prasarana sekolah, apa kelebihan dan
kekurangan yang mungkin ada. Selanjutnya Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dapat mengambil keputusan untuk tindak lanjut hasil
evaluasi tersebut, berkenaan dengan penambahan sarana prasarana,
pemeliharaan maupun pemanfaatan sarana prasarana yang telah ada.
Pelaksanan evaluasi juga dapat dilakukan oleh badan pemerintah yang
ditunjuk seperti BAN-S/M. Evaluasi ini lebih bertujuan pada kebutuhan
akreditasi sekolah dan melihat posisi sekolah dalam level kemajuan
dalam kategori sarana dan prasarana yang telah dicapai untuk memenuhi
standar nasional pendidikan. Untuk sekolah yang sudah maju
dimungkinkan juga memanfaatkan lembaga eksternal yang dianggap
memiliki kapabilitas sebagai asesor seperti lembaga penyedia ISO.

Kegiatan monitoring dan evaluasi diperlukan untuk memberikan


kenyamanan bagi pendidik dan pelajar dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran. Monitoring dan evaluasi juga digunakan untuk
mengetahui aspek-aspek mana saja yang menjadi keunggulan dalam
program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) sehingga
aspek-aspek tersebut dapat dipertahankan, atau untuk mengetahui aspek-
aspek mana saja yang kurang dalam melaksanakan program
SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) sehingga aspek-
aspek tersebut dapat ditingkatkan. Demi menunjang keberhasilan pada
pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) maka program
SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) dapat dimonitor
dan dievaluasi secara komprehensif. Dengan kata lain, implementasinya
dievaluasi.

Beberapa bentuk langkah-langkah operasional yang dapat dilakukan


guru dan sekolah untuk mengevaluasi hasil dari penerapan program
SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) adalah sebagai
berikut.

27
a. Menginventarisasi keberadaan sarana dan prasarana yang ada di
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), baik dalam hal kondisi,
jumlah, spesifikasi, maupun data lain yang diperlukan.
b. Mengumpulkan data pendukung yang diperlukan seperti tanggal
pengadaan, sumber pengadaan ataupun tanggapan pengguna sarana
prasarana di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
c. Mengisi formulir evaluasi yang tersedia sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
d. Merekapitulasi hasil evaluasi, baik data kualitatif maupun
kuantitatif pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
e. Menarik kesimpulan mengenai keseluruhan sarana prasarana
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), apakah sudah memenuhi
standar minimal atau belum.
f. Melaporkan hasil evaluasi kepada pihak-pihak yang memerlukan.
g. Melihat perkembangan dan kemajuan hasil pembelajaran peserta
didik setelah diberlakukannya program SPAMDA21 (Sarana dan
Prasarana Modern Abad 21) ini.
h. Melakukan diskusi bersama peserta didik mengenai
pemberlakuannya program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana
Modern Abad 21) ini.
i. Mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan setelah menerapkan
program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21).
j. Melakukan diskusi bersama orang tua peserta didik terkait
perkembangan peserta didik yang dirasakan orang tua setelah
diberlakukannya program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana
Modern Abad 21).
k. Memperbaiki kekurangan atas dasar hasil penilaian, saran dan
masukan dari peserta didik dan/atau orang tua peserta didik, dan
observasi yang dilakukan pendidik atas hasil evaluasi mengenai
program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21)

28
Sebagai pelengkap untuk memberikan gambaran sederhana terkait
tahapan, proses perencanaan sampai evaluasi pada konsep program SPAMDA21,
penulis menyajikan diagram alur proses-proses tersebut. Berikut merupakan
diagram alur tahapan proses perencanaan, penerapan, pengelolaan, pengawasan,
dan evaluasi konsep pada program SPAMDA21.

Mengenali dan memahami Mengumpulkan data Menelaah sarana prasarana


sarana prasarana yang ada di terkait Sekolah yang akan diterapkan pada
Sekolah Menengah Kejuruan. Menengah Kejuruan. Sekolah Menengah Kejuruan.

Menerapkan PROGRAM SPAMDA21


Menyusun kegiatan Menyusun komponen yang
pada sarana prasarana yang ada di
serta konsep pada diperlukan terkait dengan
Sekolah Menengah Kejuruan.
program SPAMDA21 sarana dan prasarana di
Sekolah Menengah Kejuruan.

Pemantauan, evaluasi,
Penyediaan sarana dan prasarana Melihat perkembangan dari
pelaporan, dan tindak lanjut
yang baik dan memadai sarana prasarana pada SMK.
hasil laporan dari kegiatan pada
Program SPAMDA21

Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan dari Program Melakukan diskusi dengan


SPAMDA21 serta memperbaiki kekurangan pada guru terkait dengan program
program ini untuk jangka waktu berikutnya SPAMDA21

Keterangan : Kotak Biru (…) : Tahap Perencanaan


Kotak Hijau (…) : Tahap Penerapan
Kotak Merah (…) : Tahap Pengelolaan dan Pengawasan
Kotak Kuning (…) : Tahap Evaluasi

( Gambar 1 : Diagram Alur Tahapan Sederhana Program SPAMDA21)

29
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan materi diatas, penulis dapat menyimpulkan
beberapa hal yaitu:
1.) Hasil riset menunjukan bahwa sarana dan prasarana di Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) masih belum memenuhi standar baik
kualitas maupun kuantitas yang seharusnya dan masih banyak sekolah
kejuruan yang belum mengimbangi perkembangan teknologi dari segi
sarana dan prasarananya.
2.) Perlu adanya terobosan baru untuk menangani masalah yang terjadi
terkait sarana dan prasarana untuk bisa mengikuti perkembangan
teknologi di era revolusi industry 4.0 dan smart society 5.0 . Maka dari
itu, penulis membuat program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana
Modern Abad 21) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
3.) Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) yang
penulis buat berisikan diantaranya adalah :
1. Bengkel praktik berstandar industri terkini untuk mengukur kualitas
dari pembelajaran di kelas.
2. Fasilitas E-Learning dan pembelajaran jarak jauh bagi siswa mereka
yang sedang magang atau praktik di luar sekolah.
3. Kurikulum big data dan Internet of Things (LOT) sebagai platform
pendukung.
4. Akses jurnal dan Event Teknologi Internasional untuk memperluas
dan memperdalam referensi literasi siswa.
5. Kerjasama Pelatihan dan Workshop dengan Industri.
6. Program Student Showcase.
7. Program pendanaan dan Startup Incubator.
4) Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) yang
penulis buat juga membutuhkan Konsep yang matang, Perencanaan yang

30
kuat, Pengelolaan yang baik, serta Evaluasi mendalam agar tercapainya
visi dan misi dari program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern
Abad 21) terhadap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Dengan banyaknya pengaruh yang dapat ditimbulkan akibat sarana dan


prasarana yang tidak sesuai dengan perkembangan teknologi salah satunya
menciptakan lulusan yang tidak kompeten di bidang industry karena kurangnya
praktek dengan sarana dan prasarana yang tepat pada saat Sekolah Menengah
Kejuruan(SMK), maka suatu lembaga sekolah harus memperhatikan mengenai
hal itu, agar proses pendidikan dan pembelajaran yang dilangsungkan tetap
berjalan sesuai tujuan.

4.2 Saran
Berdasarkan permasalahan dan tantangan yang tengah dihadapi
pendidikan kejuruan di Indonesia di era revolusi industry 4.0 dan smart society
5.0, dan juga berdasarkan pembahasan dalam karya tulis ini, untuk
kesempurnaan dan tercapainya ide penulis dalam karya tulis ini, penulis
memberikan saran sebagai berikut.
1) Setiap lembaga sekolah harus memperhatikan setiap komponen
pendidikan, salah satunya sarana dan prasarana pendidikan. Lembaga
pendidikan harus mengupayakan keberadaan dan kualitas sarana prasarana
pendidikan dengan optimal sesuai dengan perkembangan teknologi,
karena dapat diketahui sarana dan prasarana merupakan suatu hal atau
komponen yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan tujuan
pendidikan.
2) Mengadakan penelitian pengembangan terkait program SPAMDA21
(Sarana dan Prasarana Modern Abad 21) pada Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK).
3) Mengimplementasikan SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern Abad
21) khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

31
DAFTAR PUSTAKA

Herdianti, f., 2021. Peran sarana dan prasarana terhadap proses pembelajaran.
[online]
Academia.edu.Availableat:<https://www.academia.edu/41663198/Peran_sarana_d
an_prasarana_terhadap_proses_pembelajaran> [Accessed 2 June 2021].
Beradabdanberilmu.blogspot.com. 2021. Pengaruh Sarana dan Prasarana di sekolah
dalam Menunjang Kualitas Siswa. [online] Available at:
<https://beradabdanberilmu.blogspot.com/2019/10/pengaruh-sarana-dan-
prasarana-di.html> [Accessed 2 June 2021].
Padamu, A., 2021. Pengertian Sarana Dan Prasarana Pendidikan | Padamu
Pendidikan Indonesia. [online] Padamu Pendidikan Indonesia. Available at:
<https://www.padamu.net/pengertian-sarana-dan-prasarana-pendidikan>
[Accessed 2 June 2021].
adriman1011. 2021. PENTINGNYA SARANA DAN PRASARANA
PENDIDIKAN DALAM PELAKSANAAN BELAJAR PEMBELAJARAN.
[online] Available at:
<https://adriman1011.wordpress.com/2015/01/07/pentingnya-sarana-dan-
prasarana-pendidikan-dalam-pelaksanaan-belajar-pembelajaran/> [Accessed 2
June 2021].
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 2021. “PENTINGNYA
SARANA DAN PRASARANA DALAM PENDIDIKAN”. [online] Available at:
<https://studentactivity.binus.ac.id/himpgsd/2017/03/saranadanprasaranapendidik
an/> [Accessed 2 June 2021].
Siswa, P. (2021). Pengaruh Sarana dan Prasarana dalam Menunjang Kualitas Siswa.
Retrieved 2 June 2021, from https://nurulhilmah.blogspot.com/2013/11/pengaruh-
sarana-dan-prasarana-dalam_2116.html
MAKALAH SARANA DAN PRASARANA. (2021). Retrieved 2 June 2021, from
https://ovninursuciani19.blogspot.com/2019/05/makalah-sarana-dan-
prasarana.html

32
Permasalahan Sarana dan Prasarana pendidikan Yang Ada di Indonesia. (2021).
Retrieved 23 June 2021, from http://koranbogor.com/bogor-now/permasalahan-
sarana-dan-prasarana-pendidikan-yang-ada-di-indonesia/
(2021). Retrieved 23 June 2021, from
https://eprints.uny.ac.id/33560/3/3.%20BAB%20I.pdf
(2021). Retrieved 23 June 2021, from
http://etheses.iainkediri.ac.id/118/3/BAB%20II.pdf
(2021). Retrieved 23 June 2021, from http://fip.um.ac.id/wp-
content/uploads/2015/12/8_Penilaian-Pengawasan-Sarpras.pdf

33
LAMPIRAN

Lampiran 1. Poster promosi Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana Modern


Abad 21) Untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

( Gambar 2 : Poster Promosi Program SPAMDA21 (Sarana dan Prasarana


Modern Abad 21)

34
Lampiran 2. Biodata Penulis

Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis


bertugas sebagai pencari kajian pustaka dan
penyusun karya tulis ilmiah. Penulis dilahirkan di
Tangerang, 13 Juli 2002. Penulis yang biasa
dipanggil “mila” ini memiliki nama lengkap
Aghnina Camilla Husna, dan merupakan anak
kedua dari tiga bersaudara. Penulis tinggal
bersama kedua orang tuanya dan berdomisili di
(Gambar 3 : Penulis Pertama)
Tangerang Selatan, Banten. Penulis telah
menempuh pendidikan formal di SD Negeri Jombang 2, SMP Negeri 6 Kota
Tangerang Selatan, dan SMA Negeri 9 Kota Tangerang Selatan. Setelah lulus SMA
penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta
dengan Program Studi Pendidikan Vokasional Teknik Elektro dengan NIM
1501620064. Di SMA penulis aktif mengikuti organisasi Paduan Suara atau yang
biasa dikenal dengan PADUS. Penulis pernah mendapatkan juara 1 lomba Paduan
Suara. Penulis juga pernah mendapatkan Juara Harapan 1 dalam lomba seni yaitu
Musikalisasi Puisi di tingkat Provinsi. Penulis memiliki hobi menyanyi dan
menonton film. Pembaca bisa lebih mengenal penulis lebih dekat melalui e-mail
aghninacamilla@gmail.com, atau akun instagram @aghninaacml , atau bisa juga
menghubungi ke nomor 087771171845.

“Life is a struggle and you have to fight for it.”

-Aghnina Camilla Husna-

35
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
bertugas sebagai pencari kajian Pustaka, pembuat
poster promosi inovasi, dan pengelola kuisioner
pendapat melalui google form. Penulis dilahirkan
di Jakarta, 19 April 2002. Penulis yang biasa
dipanggil dengan nama “Alqo” ini memiliki nama
lengkap Muhammad Wildan Alqovari, dan
merupakan anak pertama dari dua bersaudara.
Penulis bersama kedua orang tuanya dan
(Gambar 4 : Penulis Kedua)
berdomisili di Kecamatan Kembangan, DKI
Jakarta. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 08 Meruya Utara,
SMP Negeri 134 Jakarta, dan SMA Negeri 78 Kota Jakarta jurusan IPA. Setelah
lulus SMA, penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta dengan program studi Pendidikan Teknik Elektro dan terdaftar dengan NIM
15016200057. Di SMA, penulis aktif mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) sebagai Ketua Bidang Olahraga dan Ketua Komisi Bidang
Kewarganegaraan. Penulis memiliki hobi berolahraga, bermain, dan menonton
film. Pembaca bisa mengenal lebih dekat dengan penulis melalui e-mail
wildanalqo123@gmail.com, akun instagram @m.alqo__, atau dapat menghubungi
penulis ke nomor 081386403670

“Do the best and pray. God will take care of the rest.”
-Muhammad Wildan Alqovari-

36
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
bertugas sebagai pencari kajian pustaka dan
membuat evaluasi. Penulis dilahirkan di Jakarta, 29
Maret 2002. Penulis yang biasa dipanggil dengan
nama “Aryo” ini memiliki nama lengkap Aryo
Saloko, dan merupakan anak pertama dari dua
bersaudara. Penulis bersama kedua orang tuanya
dan berdomisili di Kecamatan Jonggol, Bogor.
(Gambar 5 : Penulis Ketiga)
Penulis telah menempuh pendidikan formal di
SDN Singasari 03, SMP Negeri 02 Jonggol, dan SMA Negeri 02 Jonggol jurusan
IPA. Setelah lulus SMA, penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik
Universitas Negeri Jakarta dengan program studi Pendidikan Teknik Elektro dan
terdaftar dengan NIM 15016200026. Di SMA, penulis aktif mengikuti
ekstrakurikuler Karate Club dan pernah menjabat sebagai Ketua dari Japanese Club.
Penulis memiliki hobi bermain game online, dan menonton film. Pembaca bisa
mengenal lebih dekat dengan penulis melalui e-mail aryosalokoo@gmail.com,
akun instagram @ssssaloko__, atau dapat menghubungi penulis ke nomor
081218922325

“If you’re still looking for that one person who will
change your life, take a look at the mirror”
-Aryo Saloko-

37
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis
bertugas sebagai pembuat Konsep dan Hakikat.
Penulis dilahirkan di Jakarta, 9 Januari 2002.
Penulis yang biasa dipanggil dengan nama
“Arbi” ini memiliki nama lengkap Yanuar Arbi,
dan merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Penulis bersama kedua orang tuanya dan
berdomisili di Kecamatan Matraman, Jakarta.
Penulis telah menempuh pendidikan formal di
(Gambar 6 : Penulis Keempat)
SDN Palmeriam 01, SMP Negeri 08 Jakarta, dan
SMK Negeri 01 Jakarta jurusan TKJ. Setelah lulus SMK, penulis melanjutkan
pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta dengan program studi
Pendidikan Teknik Elektro dan terdaftar dengan NIM 15016200040. Penulis
memiliki hobi bermain game online, dan Berenang. Pembaca bisa mengenal lebih
dekat dengan penulis melalui e-mail ynrarbi@gmail.com, akun instagram
@ynrarbi_, atau dapat menghubungi penulis melalui nomor whatsapp :
0881025847901

“pray first before doing an activity, because it is a talisman for everyone”


-Yanuar Arbi-

38
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini Penulis
bertugas sebagai pencari kajian pustaka, dan
menyusun/merapihkan Laporan Karya Tulis.
Penulis dilahirkan di Depok, 18 Agustus 2002.
Penulis yang biasa dipanggil dengan nama “Cece”
ini memiliki nama lengkap Jocelin Agrippina
Angwen, dan merupakan anak pertama dari Tiga
bersaudara. Penulis bersama keluarganya
berdomisili di Kecamatan Pasarkemis,
(Gambar 7 : Penulis Kelima) Kab.Tangerang. Penulis telah menempuh
pendidikan formal di SDS Permata Insasi Islamic
School, SMPIT Permata Insani, dan SMK Negeri 6 KotaTangerang. Setelah lulus
SMK, penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Negeri
Jakarta dengan program studi Pendidikan Teknik Elektro dan terdaftar dengan NIM
15016200015. Di SMK, penulis aktif mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS) sebagai Sekretaris, dan juga Organisasi Polisi Taruna(POLTAR) sebagai
bendahara. Penulis juga aktif dalam kegiatan ekstrakulikuler Wushu, dan penulis
pernah mendapatkan juara 1 dalam perlombaan wushu salsabila cup Indonesia
2018, dan juara 3 Porprov V Banten. Penulis memiliki hobi berolahraga, bermain
game online, mendengarkan musik, dan menonton film. Pembaca bisa mengenal
lebih dekat dengan penulis melalui e-mail angwenjocelin@gmail.com, akun
instagram @jocelin_cee , atau dapat menghubungi penulis ke nomor
081213592942.

“Wake Up”
-Jocelin Agrippina Angwen-

39
Lampiran 3. Bukti Pengerjaan

(Gambar 8 : Foto Bersama)

( Gambar 9 : Proses pembuatan poster promosi Program SPAMDA21(Sarana dan

Prasarana Modern Abad 21)

40
( Gambar 10 : Proses pembahasan dan penyusunan karya tulis ilmiah )

41

Anda mungkin juga menyukai