Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN Ardi

A. Latar Belakang

Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa

pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pengembangan potensi

peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional

tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan

ekstrakurikuler.

Pembinaan peserta didik semakin krusial pada jenjang Pendidikan

Menengah, khususnya Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada usia Pendidikan

Menengah (usia 16 s.d. 18 Tahun) Peserta Didik lebih rentan terhadap pengaruh

negatif, mengingat di era globalisasi ini berbagai informasi dapat dengan mudah

diakses. Berbagai konten negatif, seperti: pornografi, radikalisme, dan lainnya

dapat dengan mudah diakses oleh generasi muda. Melalui informasi, berbagai

nilai-nilai asing juga dapat masuk dengan mudah, dimana nilai tersebut tidak

selalu dalam bentuk positif tetapi juga negatif. Hal negatif tersebut dapat

mempengaruhi pola pikir generasi muda Indonesia yang akan berakibat pada

pergeseran nilai dan norma, dan selanjutnya dapat berimplikasi pada perilaku

yang tidak sesuai dengan norma Bangsa Indonesia. Selain itu, peredaran

Narkotika dan Obat/Bahan Berbahaya (Narkoba) juga semakin marak saat ini,

hal ini tentunya harus menjadi perhatian bagi seluruh pengelola pendidikan dan

pemangku kepentingan dalam upaya membentuk generasi muda Indonesia

sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

1
Berbagai kasus kejahatan terhadap anak belakangan ini makin marak

terjadi. Hampir setiap hari, ada saja kasus kekerasan fisik, kejahatan dan

kekerasan seksual yang menimpa anak diberitakan media, baik cetak maupun

elektronik . Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI ) tahun 2011

– 2014 meningkat dari 2178 kasus menjadi 5066 , atau terjadi peningkatan

133% dalam kurun waktu 4 tahun. Sehingga secara umum di tanah air, kasus

kekerasan , kejahatan dan tindak kekerasan seksual terhadap anak di

Indonesia cenderung meningkat . Data KPAI tahun 2012 menyatakan bahwa

terjadinya kekerasan pada anak 91% terjadi di lingkungan keluarga, 87,6% di

lingkungan sekolah dan 17,9% di lingkungan masyarakat . Hal ini dapat

berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, mental,

seksual, psikologis, termasuk penelantaran dan perlakuan buruk yang

mengancam integritas tubuh dan merendahkan martabat anak yang dilakukan

oleh pihak- pihak yang seharusnya bertanggung jawab atas anak tersebut atau

mereka yang memiliki kuasa atas anak tersebut, yang seharusnya dapat

dipercaya.

Semua orang baik pada level pribadi, keluarga, warga dan masyarakat

secara luas serta peran serta pemerintah harus berperan aktif untuk

mencegahnya. Mencegah (preventif) itu jauh lebih baik dibandingkan dengan

penyembuhan atau recovery. Sebab apabila dibiarkan terjadi lebih dahulu, akan

sangat sulit dalam melakukan penyembuhan. Bila sejak awal terus diantisipasi

atau dicegah, maka anak sebagai target korban tidak mengalami tindak

kekerasan dan kejahatan seksual.

Untuk itu Pemerintah Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan Propinsi

menyiapkan aksi untuk memerangi tindak kekerasan, kejahatan dan

penyimpangan seksual melalui GERAKAN JABAR TOLAK KEKERASAN. Gerakan

ini dimulai dengan kegiatan pembinaan peserta didik melalui kegiatan Masa

Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

2
Dalam kegiatan MPLS akan disampaikan materi Sekolah Ramah Anak,

Cara Belajar Efektif, Penguatan Pendidikan Karakter (Remaja Berkarakter :

Religius, Sehat, Cerdas, Produktif), Narkoba dan Dampaknya Bagi Kesehatan,

Sadar Hukum, Budaya Hidup Bersih dan Sehat, Kewirausahaan, Pendidikan

Anti Korupsi, Profil Sekolah ( Struktur organisasi, kurikulum dan peraturan

akademik, sarpras, tatatertib sekolah ) untuk memberikan pemahaman

diversifikasi kurikulum serta Ekstra Kurikuler dalam upaya pengembangan dan

pembinaan berkelanjutan minat dan bakat siswa .

Mengingat keberagaman karakteristik peserta didik, daerah, dan sekolah

serta MPLS tahun ini dilaksanakan pada masa pandemic Covid19, maka aturan

protocol Covid19 harus diterapkan dan kerumunan masa siswa harus

diminimalisasi, lebih memperhatikan kesehatan dan keamanan peserta didik,

sehingga cara penyampaian dan pencapaian kompetensi harus disesuaikan

dengan keadaan dan kondisi daerah, sekolah dan siswa.

Oleh karena melayani pengembangan minat dan bakat serta kompetensi

peserta didik perlu disesuaikan kondisi dengan kebutuhan daerah, sekolah dan

siswa, maka daerah dan sekolahlah yang merancang dan juga

melaksanakannya.

Dengan demikian pembinaan siswa melalui kegiatan MPLS diharapkan

dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional sebagaimana disebutkan dalam

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional.

Panduan PLS bertujuan untuk memberikan pedoman bagi unsur dinas

pendidikan, cabang dinas, pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, siswa, dan

komite sekolah dalam melaksanakan kegiatan PLS di sekolah.

Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di SMAN 1 Kadugede

merupakan kegiatan pertama masuk Sekolah untuk menjembatani siswa baru

mengenali berbagai kekhususan dari jenjang pendidikan barunya, baik yang

berupa mengenalkan program, sarana dan prasarana sekolah, cara belajar,

penanaman konsep, pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur Sekolah.


3
Di samping memperkenalkan lingkungan sosial (para Guru / Dewan

Pendidik , Staf Tata Usaha dan siswa-siswa senior) SMAN 1 Kadugede,

PPLS/MPLS juga ditujukan untuk memperkenalkan pembelajaran yang baru di

SMAN 1 Kadugede. Oleh sebab itu kegiatan dalam PLS untuk SMP/MTs akan

memiliki beberapa perbedaan dengan PLS untuk SMA/SMK/MA. Tentu saja ada

beberapa kegiatan yang relatif sama, terutama kegiatan-kegiatan yang bertujuan

memperkenalkan lingkungan fisik dan lingkungan sosial masyarakat sekitar.

Hari-hari pertama masuk sekolah bagi mereka merupakan lingkungan

yang baru, tidak semua teman kelasnya adalah teman sekelas dari sekolah yang

sama. Ketika memasuki sekolah dasar untuk pertama kali, besar kemungkinan

para murid masih diantar dan ditunggui oleh orang tuanya untuk sejumlah

anak, memasuki dunia baru seringkali menimbulkan ketegangan yang tidak

sepenuhnya disadari, tetapi membawa dampak terhadap suka tidaknya dengan

lingkungan yang baru. Padahal, rasa suka atau ketidaksukaan membawa

pengaruh yang besar terhadap kelancaran dalam belajar. Karena itu diusahakan

agar hari-hari pertama masuk sekolah adalah pengalaman yang menyenangkan

bagi siswa.

Di SMA khususnya SMA N 1 Kadugede, selisih usia siswa kelas satu dan

kelas dua atau kelas tiga tidak lagi terasa pergaulan antara siswa dengan

tingkat kelas yang berbeda lebih sering terjadi. Karena itu diusahakan agar

sejak hari-hari pertama bersekolah para siswa baru sudah mulai berkenalan

dengan kakak-kakak kelasnya.

Para siswa diharapkan dapat belajar bersama dengan siswa lainnya

sehingga dalam Pengenalan Lingkungan Sekolah, para siswa baru termotivasi

untuk melakukan kegiatan diskusi dengan rekan-rekannya.

B. TUJUAN

Secara umum sesuai dengan Panduan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

(MPLS) dari Dinas Pendidikan Jawa Barat bahwa MPLS bertujuan untuk
4
memberikan acuan bagi sekolah untuk melaksanakan kegiatan MPLS dalam

rangka mencapai tujuan pendidikan nasional. Secara khusus, pedoman ini

bertujuan antara lain sebagai berikut untuk menjadikan Jawa Barat sebagai :

1. Provinsi yang bebas dari segala bentuk kekerasan terhadap anak

2. Provinsi yang ramah terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak;

3. Provinsi pusat pengembangan budaya dan karakter anak bangsa

Tujuan Umum

Pada dasarnya kegiatan MPLS/PPLS yang di laksanakan di SMAN 1

Kadugede bertujuan memberikan kesan yang positif dan menyenangkan

kepada siswa baru tentang lingkungan sekolahnya yang baru. Mereka

diharapkan mengawali kegiatan pendidikan dengan hal-hal yang

menggembirakan sambil mengenal dan mempelajari sesuatu yang baru, baik

yang berkaitan dengan lingkungan fisik, lingkungan sosial (termasuk norma-

norma khusus yang berlaku di lingkungan sekolah barunya dengan

pembelajaran yang baru).

C. LANDASAN HUKUM

Landasan pelaksanaan kegiatan Panduan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS)

mengacu pada landasan hukum sebagai berikut.

1. Undang-Undang No 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak ( Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2002 no 109, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia No 4235 )

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

4. Undang –Undang No 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-

Undang no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ( Lembaran Negara

RI tahun 2014 no 297, Tambahan Lembaran Negara RI no 5606 )

5
5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan Yang Telah Diubah Menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 32

Tahun 2013 Dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015

6. Instruksi Presiden No 05 tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti

kejahatan Seksual terhadap Anak

7. Peraturan Pemerintah No 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan

Penyelenggaraan Pendidikan

8. Instruksi Presiden No 05 tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti

kejahatan Seksual terhadap Anak;

9. Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2016 tentang Aksi Pencegahan dan

Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan Tahun 2017 untuk pemerintah

pusat Kementerian/Lembaga/Instansi/Pemerintah Daerah;

10. Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2018 Tentang Rencana Aksi Nasional

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika dan Prekursor Narkotika 2018-2019;

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 39 Tahun 2008 Tentang

Pembinaan Kesiswaan;

12. Permen Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak No 08 tahun

2014 tentang Kebijakan Sekolah Ramah Anak ( Berita Negara RI tahun

2014 No 1761 )

13. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 62 Tahun 2014

Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;

14. Peraturan Bersama Antara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik

Indonesia, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Menteri Agama Republik

Indonesia, Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor:

6/X/PB/2014; Nomor: 73 Tahun 2014, Nomor: 41 Tahun 2014, Nomor: 81

Tahun 2014, tentang Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan;

15. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 63 Tahun 2014

Tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib;


6
16. Permendikbud no 82 tahun 2015 tentang Pencegahan dan Penanggulangan

Tindak Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan;

17. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 18 Tahun 2016

Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah;

18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 51 Tahun 2018

tentang Penerimaan Peserta Didik Baru Pada Taman Kanak Kanak,

Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas,

Sekolah Menengah Kejuruan, atau Bentuk lain yang Sederajat;

19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2019 Tentang Fasilitasi

Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap

Narkotika dan Prekursos Narkotika;

20. Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

6197/D.D4/PD/2019 Tentang Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS)

Tahun 2019;

21. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Di Provinsi Jawa Barat;

22. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2019 tentang Perubahan

Atas Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 16 Tahun 2019 tentang

Pedoman Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas,

Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa;

23. Petunjuk Teknis Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Nomor

422.1/9121-set.disdik tanggal 29 April 2019 tentang Penerimaan Peserta

Didik Baru pada SMA, SMK, dan SLB Tahun 2019 di Provinsi Jawa Barat

sebagaimana diubah oleh Petunjuk Teknis Kepala Dinas Nomor

422.1/10797-set.disdik;

24. Surat Keputusan Kepala SMA Negeri 1 Kadugede Nomor: 422.3 /303

/SMAN 1KDG/Cadisdik.Wil.X tangal 05 Juli 2019, tentang Pembentukan

7
Panitia Progaram/Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (PPLS/MPLS) di

Lingkungan SMA Negeri 1 Kadugede.

D. SASARAN

Sasaran Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) ini adalah sebagai

berikut:

1. Siswa dan siswi baru yang di terima di SMAN 1 Kadugede Kabupaten

Kuningan Provinsi Jawa Barat yang berjumlah Sebayak 360 Siswa yang

terdiri dari Laki-laki 109 Orang dan Perempuan 251 Orang.

2. Kepala Sekolah, Guru dan Staf Tata Laksana SMAN 1 Kadugede

3. Pengawas Pembina SMAN 1 Kadugede

4. Organisasi bidang pendidikan (KKPS, MKKS, MGMP)

Dengan Pemberi Materi (Narasumber) atau Pembimbing Kegiatan Seluruhnya

oleh tenaga kependidikan (Guru), serta pihak-pihak yang terkait pada materi

yang akan disampaikan dan di bantu 4 Orang Siswa (Pengurus OSIS)/Gugus

serta komite sekolah).

E. HASIL YANG DI HARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan MPLS/PPLS adalah sebagai berikut:

1. Terciptanya keakraban antar siswa;

2. Tumbuhnya sikap mandiri pada siswa;

3. Mempercepat proses interaksi antar warga sekolah;

4. Tumbuhnya minat siswa agar dapat berpartisipasi aktif dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran;

5. Terciptanya kerjasama, kesetia kawanan, dan kekeluargaan;

6. Memberi motivasi kepada siswa agar berani mengemukakan pendapat dan

menghargai pendapat orang lain;

7. Tumbuhnya sikap sportivitas, kepedulian, dan keterbukaan pada siswa;

8. Tertanamnya kesadaran adanya kesamaan kepentingan;

9. Memahami hak dan kewajiban siswa.


8
BAB II

PELAKSANAAN

A. Pengorganisasian

Kegiatan Pra dan Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun 2020

dilaksanakan oleh Satuan Pendidikan SMA NEGERI 1 KADUGEDE dibawah

pengawasan Cabang Dinas Wilayah X Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

B. Tema

“Kegiatan PLS mempersiapkan siswa juara yang berkarakter”

#plsjuara2020

C. Materi Kegiatan

Materi kegiatan dalam Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) sesuai dengan

amanat Permendikbud no 18 tahun 2016 tentang Pengenalan lingkungan

Sekolah bagi Siswa baru meliputi :

1. Pra Kegiatan PLS

a. Pembekalan persiapan pelaksanaan PLS bagi siswa baru;

b. Mengundang orang tua/ wali siswa di sekolah untuk mendapat

penjelasan tentang profil sekolah, dan selanjutnya secara simbolis

menyerahkan siswa baru kepada pihak sekolah sebelum PLS;

2. Kegiatan PLS

a. Jadwal, Tempat, dan Pelaksana

1) Waktu Pelaksanaan kegiatan PLS dilaksanakan pada tanggal 13 – 17

Juli 2020, disesuaikan dengan kesiapan dan kondisi sekolah;

2) Tempat kegiatan di Sekolah, pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal PLS

diawali Ikrar Siswa pada pembukaan PLS;

3) Pelaksana kegiatan di sekolah menjadi tanggung Jawab Kepala

Sekolah dengan melibatkan guru-guru serta Pengawas Pembina dan

9
Komite Sekolah. Untuk narasumber kegiatan sekolah berkoordinasi

dengan pihak-pihak terkait.

b. Materi

1) Pelajar sadar hukum, materi ini meliputi kesadaran siswa sebagai

warganegara tentang hak dan kewajibannya di mata hukum termasuk

materi anti radikalisme sehingga siswa nantinya dengan kemauan

sendiri berusaha untuk meningkatkan kesadaran hukum bagi dirinya;

2) Pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap

narkoba (P4GN), materi ini mengenai bagaimana melakukan

pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan narkoba sehingga siswa

dapat memiliki kesadaran dalam melakukan pencegahan

penyalahgunaan narkoba;

3) Pendidikan anti korupsi, materi ini merupakan bagian dari

implementasi penguatan pendidikan karakter dalam rangka

meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia yang memiliki karakter

anti korupsi;

4) Sekolah Ramah Anak, materi ini berupa implementasi tolak

kekerasan bagi siswa di sekolah sehingga terwujudnya lingkungan

yang aman dan nyaman bagi siswa;

5) Sekolah Tanggap Bencana, materi ini berupa penjelasan tentang

kesiapsiagaan siswa terhadap bencana serta pelaksanaan simulasi

tanggap bencana di sekolah;

6) Tata Tertib berlalu Lintas, materi ini meliputi implementasi

kesadaran siswa dalam berlalulintas terutama dalam mengendarai

kendaraan bermotor. Sehingga siswa dapat bertingkah laku sebagai

pemakai jalan sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang dan

peraturanperaturan lalu lintas serta norma-norma sopan santun

antara sesama pemakai jalan.

10
7) Sekolah Sehat, materi ini berisi tentang pembinaan sekolah sehat

bagi siswa di sekolah secara berkelanjutan;

8) Muatan Lokal, materi ini berisi tentang budaya lokal daerah yang

dikembangkan oleh Satuan Pendidikan sesuai dengan kondisi potensi

daerah dan lingkungan sekolah.

D. Susunan Pengarah, Panitia, Narasumber, dan Peserta

1. Pengarah

a. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;

b. Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jabar;

c. Kepala Bidang Pembinaan SMK Dinas Pendidikan Provinsi Jabar;

d. Kepala Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Dinas

Pendidikan Provinsi Jabar;

e. Kepala UPTD Tikomdik Dinas Pendidikan Provinsi Jabar;

f. Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat;

2. Panitia

a. Kepala Sekolah Sebagai Penanggung jawab

b. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Sebagai Ketua Panitia

c. Guru-guru sebagai Anggota Panitia

3. Narasumber

a. Unsur Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

b. Tim Jabar Masagi

c. Tim Jabar Bergerak

d. Forum Pelajar Sadar Hukum (FPSH)

h. Tim Pendidikan Anti Korupsi

i. BNN

j. Tim P4GN

k. Dinas Kesehatan/Puskesmas/TP UKS

l. Satuan Tugas Sekolah Ramah Anak


11
m. Badan Penanggulangan Bencana

n. Pengawas Sekolah

o. Guru-guru di Satuan Pendidikan

4. Peserta

Peserta PLS SMA Negeri 1 Kadugede adalah siswa baru yang diterima di SMA

Negeri 1 Kadugede Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat sebanyak 360

Siswa yang terdiri dari 104 Laki-laki dan 256 Perempuan di tahun pelajaran

2020/2021.

E. Struktur Program

1. Struktur program Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) SMA/SMK/SLB adalah sebagai

berikut:

Waktu
No. Materi Narasumber/Fasilitator
(@ 45')
A. Umum
Kebijakan Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Barat tentang Unsur Dinas Pendidikan/ Cabang

1. Membangun Manusia 1 Dinas Pendidikan/ Pengawas

Unggul Sekolah

Jawa Barat
2. Profil Sekolah 1 Kepala Sekolah
B. Pokok
Unsur Tim Forum Pelajar Sadar
1. Pelajar Sadar Hukum 2
Hukum
Pencegahan Pemberantasan

Penyalahgunaan dan Unsur BNN/ Tim P4GN/


2. 2
Peredaran Gelap Narkoba Pengawas/ Guru

(P4GN)
Unsur KPK/ Tim Pendidikan Anti
3. Pendidikan Anti Korupsi 2
Korupsi/ Pengawas/ Guru
4. Budaya Literasi 2 Unsur Pengawas Sekolah/ Guru
Sekolah Ramah Anak (Tolak Unsur Satgas SRA/ Pengawas
5. 2
Kekerasan) Sekolah/ Guru

12
Waktu
No. Materi Narasumber/Fasilitator
(@ 45')
Unsur Tim Jabar Bergerak/
Sekolah Tanggap Bencana
6. 2 Unsur BPBD/ Pengawas
dan Simulasi
Sekolah/ Guru
Penguatan Pendidikan

Karakter Unsur Tim Jabar Masagi/


7. 2
Khas Jawa Barat (Jabar Pengawas Sekolah/ Guru

Masagi)
8. Tata Tertib berlalu Lintas 2 Unsur Kepolisian
9. Pengenalan Kurikulum 2 Wakasek Kurikulum
Pengenalan Lingkungan
10. 2 Pembina OSIS
Sekolah/ Muatan Lokal
Pengenalan Kegiatan
11. 2 Wakasek Kesiswaan
Ekstrakurikuler
Unsur Dinas Kesehatan/
12. Sekolah Sehat 2
Pukesmas/ TP UKS
C. Penunjang
1. Upacara 2 Wakasek Kesiswaan
2. Pembiasaan Beribadah 2 Guru PABP
Jumlah 30
Jadwal pelaksanaan PLS SMA/SMK/SLB, sebagaimana pada terlampir pada

Lampiran 1.

1. Kegiatan Pendidikan Kepramukaan

Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian,

kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui penghayatan dan

pengamalan nilai-nilai kepramukaan. Pendidikan Kepramukaan dapat

dilaksanakan dengan moda Blok atau Aktualisasi Kepramukaan. Model Blok

adalah pola kegiatan Pendidikan Kepramukaan sebagai Ekstrakurikuler

Wajib yang diselenggarakan pada awal tahun ajaran baru. Model aktualisasi

adalah pola pendidikan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib yang

dilaksanakan setiap satu minggu sekali.

13
Pelaksanaan sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan

Nomor 63 Tahun 2014 Tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai kegiatan

ekstrakurikuler wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah,

jadwal pelaksanaan disesuaikan dengan kondisi dan kesiapan sekolah.

Contoh Jadwal pelaksanaan Pendidikan Kepramukaan dengan moda Blok,

sebagaimana terlampir pada Lampiran 3.

F. Pembiayaan

Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) SMA/SMK/SLB Tahun 2020

dibiayai sepenuhnya dari anggaran Satuan Pendidikan.

G. Waktu, Tempat Kegiatan dan Pelaksana Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 13 – 17 Juli 2020

a. Gedung Sate, pelaksanaan kegiatan merupakan Launching Gerakan Jabar

Tolak Kekerasan yang akan di ikuti perwakilan siswa/siswi SMA/SMK/MA

sebandung raya pada hari Senin 13 Juli 2020

b. SMAN 1 Kadugede melaksanakan kegiatan sesuai jadwal MPLS dengan

diawali dengan Upacara Pembukaan MPLS, Pengucapan ulang Ikrar Siswa

MPLS dan Jabar Tolak Kekerasan pada hari Senin tanggal 13 Juli 2020

(sebagaimana terlampir pada Lampiran 1, 2 dan 3)

c. Pelaksana kegiatan di SMAN 1 Kadugede menjadi tanggung Jawab Kepala

Sekolah dengan melibatkan guru-guru serta Pengawas Pembina dan Komite

Sekolah. Untuk Narasumber kegiatan sekolah berkoordinasi dengan pihak-

pihak terkait.

H. Susunan Pengarah, Panitia, Narasumber, dan Peserta

a. Pengarah

1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

2. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Umum Disdik Provinsi Jabar

14
3. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Disdik Provinsi Jabar

4. Kepala Balai di Lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

b. Panitia

1. Kepala Sekolah Sebagai Penanggung jawab

2. Wakasek Kesiswaan Sebagai Ketua Panitia

3. Guru-guru sebagai Anggota Panitia

4. Pengurus OSIS

Susunan dan Tugas Kepanitiaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah

(MPLS) SMAN 1 Kadugede, sebagaimana terlampir pada Lampiran 4.

c. Narasumber

1. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

2. Kapolsek Kecamatan Kadugede

3. Satuan Tugas Sekolah Ramah Anak

4. Guru-guru di Satuan Pendidikan

d. Peserta

Peserta Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 1 Kadugede

Tahun 2020 adalah siswa baru tahun ajaran 2020/2021 yang telah

diterima di SMAN 1 Kadugede sesuai ajuan daya tampung sebanyak 360

siswa baru. (Lampiran 5)

I. Struktur Program

Struktur program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 1

Kadugede adalah sebagai berikut:

Waktu Narasumber/
No. Materi
(@ 45') Fasilitator
A. Umum
1. Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi 2 Kepala Sekolah
tentang Membangun Peserta Didik
yang Berkarakter
B. Pokok
1. Budaya Literasi 3 Guru
2. Sekolah Rumah Kedua sebagai 3 Guru
Sekolah Ramah Anak
3. Pendidikan Karakter 3 Guru
15
4. Keluarga Sadar Hukum 3 Kepolisian
5. Tata Tertib berlalu Lintas 3 Kepolisian
6. Pengenalan Kurikulum 3 Wakasek Kurikulum
7. Pengenalan Lingkungan 3 Pembina OSIS
Sekolah/Muatan Lokal
8. Pengenalan Kegiatan Ekstrakulikuler 3 Wakasek Kesiswaan
C. Penunjang
1. Upacara 3 Wakasek Kesiswaan
2. Pembiasaan Beribadah 3 Guru PABP

Jumlah 32

Jadwal pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 1

Kadugede dan Tata Tertib MPLS sebagaimana terlampir pada Lampiran 6 dan

7.

J. Pembiayaan

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) SMAN 1 Kadugede

Tahun 2020 dibiayai sepenuhnya dari anggaran BOS SMAN 1 Kadugede

sebagaimana terlampir pada Lampiran 8.

Kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Lingkungan Dinas

Pendidikan Provinsi Jawa Barat umumnya dan di SMA Negeri 1 Kadugede

khususnya diharapkan dapat menciptakan dan menumbuhkembangkan

pertumbuhan mental anak yang baik. Siswa dan Siswi SMA Negeri 1 Kadugede

diharapkan mampu memiliki keunggulan mental, keunggulan kemampuan,

keunggulan motivasi serta kejujuran dalam hidup bermasyarakat.

Semoga penyelenggaraan kegiatan MPLS Provinsi Jawa Barat khususnya MPLS

SMA Negeri 1 Kadugede Tahun 2020 ini dapat berjalan dengan lancar.

16
BAB III

PENUTUP

Kegiatan Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS) di Lingkungan Dinas Provinsi

Jawa Barat diharapkan dapat menciptakan dan menumbuhkembangkan mental

dan karakter siswa secara optimal. Siswa diharapkan mampu memiliki keunggulan

mental, keunggulan kemampuan, keunggulan motivasi serta kejujuran dalam

hidup bermasyarakat. Diharapkan penyelenggaraan kegiatan PLS Provinsi Jawa

Barat Tahun 2020 dapat terlaksana secara lancar.

Program kerja kegiatan ini disusun untuk melaksanakan dan melancarkan

jalannya kegiatan secara tertib, terarah dan lancar. Program ini masih berupa

panduan secara umum yang teknisnya dapat di laksanakan di lapangan.

Walaupun program ini sudah selesai di buat, tetapi jika dalam

pelaksanaanya, para pelaksana tidak bersikap aktif dan kreatif, maka hasilnya

tidak akan sesuai dengan apa yang diharapkan. Oleh karena semua komponen

yang bertugas dalam pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah/Program

Pengenalan Lingkungan Sekolah Tahun Pelajaran 2020/2021 dapat bekerja

maksimal dengan rasa iklas, dan kebulatan tekad serta penuh tanggung jawab

dalam melaksanakan kegiatan awal tahun ini.

Semoga Allah SWT selalu membimbing kita dalam kegiatan Masa Pengenalan

Lingkungan Sekolah/Program Pengenalan Lingkungan Sekolah Tahun Pelajaran

2020/2021 ini. Amin.

17

Anda mungkin juga menyukai