Anda di halaman 1dari 15

PT.

MEDIKALOKA HERMINA Tbk


Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA


NOMOR 280/KEP-DIR/MH/V/2020

TENTANG

KEWASPADAAN COVID-19 PADA KASUS MATERNAL DAN NEONATAL


DI RUMAH SAKIT HERMINA

DIREKTUR UTAMA PT MEDIKALOKA HERMINA Tbk,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan pertimbangan peningkatan kasus yang signifikan pada


negara-negara di dunia, WHO telah menetapkan Infeksi Coronavirus
(COVID-19) sebagai pandemi global ;
b. bahwa sebagai upaya kewaspadaan terhadap pandemi ini, rumah sakit harus
memiliki fasilitas dan pelayanan yang terstandar dalam menghadapi
COVID-19 baik dalam pelayanan pasien maupun menjaga keselamatan
petugas, terutama pada kasus maternal dan neonatal ;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan
b, maka perlu menetapkan Keputusan Direktur Utama PT Medikaloka
Hermina Tbk tentang Kewaspadaan COVID-19 pada Kasus Maternal dan
Neonatal di Rumah Sakit Hermina;
Mengingat : 1. Undang – Undang RI No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang – Undang RI No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 11 tahun 2017 tentang Keselamatan
Pasien
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 7 tahun 2019 tentang Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang
Penetapan Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi 2019-nCov) sebagai Penyakit
yang Dapat Menimbulkan Wabah dan Upaya Penanggulangannya
7. Surat Edaran Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia No. 085/Int-
Ketum/III/2020 tentang Himbauan dan Rekomendasi POGI mengenai
Penyakit COVID-19
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT MEDIKALOKA HERMINA Tbk
TENTANG KEWASPADAAN COVID-19 PADA KASUS MATERNAL
DAN NEONATAL DI RUMAH SAKIT HERMINA
KESATU : Penetapan Kewaspadaan COVID-19 pada Kasus Maternal dan Neonatal di RS
Hermina dalam rangka menerapkan kewaspadaan menghadapi Coronavirus
(COVID-19) pada kasus maternal dan neonatal baik dalam pelayanan pasien
maupun menjaga keselamatan petugas di lingkungan RS Hermina.
KEDUA : Kewaspadaan COVID-19 pada Kasus Maternal dan Neonatal di RS Hermina
sebagaimana dimaksud menetapkan, mencakup:
A. Pengaruh infeksi COVID-19 terhadap kehamilan
B. Risiko transmisi COVID-19 terhadap janin
C. Rekomendasi pemeriksaan antenatal/ ANC (Ante Natal Care)
D. Tatalaksana bila ibu hamil terpajan COVID-19
E. Karantina mandiri bagi ibu hamil
F. Rekomendasi utama untuk staf medis yang menangani pasien COVID-19
khususnya ibu hamil, bersalin dan nifas:
G. Tatalaksana jika hasil pemeriksaan ibu hamil menunjukkan infeksi
COVID-19 positif
H. Proses persalinan ibu hamil terinfeksi COVID-19
I. Rekomendasi post partum
J. Rekomendasi Menyusui
K. Rekomendasi bagi bayi baru lahir
L. Pengaturan pelaksanaan operasi ginekologi
KETIGA : Ketentuan pelaksanaan kewaspadaan menghadapi COVID-19 pada kasus
maternal dan neonatal di lingkungan RS Hermina diatur dalam lampiran
keputusan ini
KEEMAT : Dengan diberlakukannya keputusan ini maka Keputusan Direktur Utama PT
Medikaloka Hermina Tbk Nomor 191/KEP-DIR/MH/IV/2020 tentang
Kewaspadaan COVID-19 pada Kasus Maternal di Rumah Sakit Hermina,
tidak berlaku lagi.
KELIMA : Keputusan ini berlaku terhitung sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 30 Mei 2020

DIREKTUR UTAMA,

dr. HASMORO
LAMPIRAN
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT


MEDIKALOKA HERMINA TBK NO. 280/KEP-
DIR/MH/V/2020
TENTANG
KEWASPADAAN COVID-19 PADA KASUS
MATERNAL DAN NEONATAL DI RS HERMINA

KEBIJAKAN KEWASPADAAN COVID-19 PADA KASUS MATERNAL DAN


NEONATAL DI RUMAH SAKIT HERMINA

A. Pengaruh Infeksi COVID-19 Terhadap Kehamilan


1. Tidak ada perbedaan manifestasi klinis pada ibu hamil yang terinfeksi COVID-19
dibandingkan dengan populasi umum
2. Sebagian besar ibu hamil yang terinfeksi COVID-19 hanya menunjukkan gejala
seperti penyakit flu derajat ringan sampai sedang
3. Gejala infeksi COVID-19 yang berat seperti pneumonia terutama dapat terjadi pada
ibu hamil berusia tua.
4. Ibu hamil memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi COVID-19 dan gejala lebih
berat akan terjadi pada ibu hamil yang memiliki penyakit penyerta, seperti asma dan
diabetes
5. Tidak ada bukti bahwa infeksi COVID-19 meningkatkan angka keguguran
6. Terdapat beberapa data tentang peningkatan partus prematurus pada ibu hamil yang
terinfeksi COVID-19
7. Tidak ada risiko peningkatan transmisi pada partus pervaginam.

B. Risiko Transmisi COVID-19 Terhadap Janin


1. Saat ini tidak terdapat bukti transmisi vertikal COVID-19 dari ibu hamil ke janin intra
uterin
2. Bayi yang lahir dari ibu terinfeksi COVID-19 dianjurkan untuk dilakukan
pemeriksaan virus Corona
3. Direkomendasikan untuk memisahkan perawatan bayi baru lahir selama 14 hari dari
ibunya yang terinfeksi COVID-19
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

4. Tidak terdapat bukti tentang penularan COVID-19 melalui air susu ibu, risiko
penularan meningkat karena kontak erat antara Ibu dan bayi

C. Rekomendasi pemeriksaan antenatal/ ANC (Ante Natal Care)


1. Pemeriksaan antenatal dapat dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Trimester pertama
Pemeriksaan antenatal tidak dianjurkan, kecuali dibutuhkan pemeriksaan
ultrasonografi bila ada keluhan serta kecurigaan terhadap kejadian hamil ektopik
b. Trimester kedua
Pemeriksaan antenatal dapat dilakukan melalui telekonsultasi klinis, kecuali
dijumpai keluhan atau kondisi gawat darurat
c. Trimester ketiga (usia kehamilan 37 minggu ke atas)
Pemeriksaan antenatal harus dilakukan dengan tujuan utama untuk menyiapkan
proses persalinan.

2. Kondisi gawat darurat yang menyebabkan ibu hamil harus melakukan pemeriksaan
antenatal adalah sebagai berikut: 
a. Mual muntah hebat, perdarahan banyak, gerakan janin berkurang, ketuban pecah,
nyeri kepala hebat, tekanan darah tinggi, kontraksi berulang dan kejang
b. Ibu hamil dengan penyakit diabetes melitus gestasional, pre-eklampsia berat,
pertumbuhan janin terhambat, dan ibu hamil dengan penyakit penyerta lainnya
atau riwayat obstetri buruk
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

D. Tatalaksana Bila Ibu Hamil Terpajan COVID-19


1. Bila ibu hamil merasa demam dan atau batuk terus-menerus, anjurkan untuk tetap di
rumah selama kurang lebih 7 hari dan beri nomor contact PMO/dokter spesialis
kebidanan untuk melakukan konsultasi selama masa karantina mandiri. Beri edukasi
bahwa apabila setelah 7 hari keluhan tidak membaik, ibu hamil harus segera ke rumah
sakit.
2. Pemeriksaan virus corona diperlukan bila ibu hamil mengalami gejala dan keluhan
terinfeksi serta memerlukan perawatan
3. Pengambilan spesimen pada ibu hamil secara prinsip sama dengan subjek lain, dapat
melalui swab hidung, mulut atau dapat berupa sputum

E. Karantina Mandiri Bagi Ibu Hamil


1. Karantina mandiri bagi ibu hamil dilakukan jika:
a. Bila ibu hamil memiliki tanda dan gejala ringan infeksi COVID-19, seperti demam
atau batuk terus-menerus
b. Bila hasil pemeriksaan infeksi COVID-19 positif dengan gejala ringan atau tanpa
gejala
2. Dalam karantina mandiri, ibu hamil harus melakukan hal-hal berikut:
a. Tetap berada di rumah, tidak boleh bepergian
b. Seandainya terpaksa keluar rumah, tidak boleh menggunakan transportasi umum
c. Tinggal dalam ruangan tersendiri yang memiliki ventilasi baik
d. Tidak menerima kunjungan
e. Memisahkan penggunaan peralatan makan dan peralatan mandi dari anggota
keluarga yang lain
f. Tetap menjaga kebugaran dan kesehatan, antara lain dapat dengan melakukan
senam yoga
3. Jadwal pemeriksaan rutin kehamilan ditunda sampai masa karantina mandiri selesai.
4. Konseling perjalanan untuk ibu hamil.
Lakukan konseling dan edukasi pada ibu hamil. Ibu hamil sebaiknya tidak melakukan
perjalanan keluar ke negara dengan mengikuti anjuran perjalanan (travel advisory)
yang dikeluarkan pemerintah.
Saat ANC, dokter obsgyn harus menanyakan riwayat perjalanan terutama dalam 14
hari terakhir.
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

F. Rekomendasi Utama Untuk Staf Medis Yang Menangani Pasien COVID-19


Khususnya Ibu Hamil, Bersalin Dan Nifas
1. Bidan poli/ bidan PONEK/ PMO harus segera memberitahu tim satgas COVID-19
apabila kedatangan ibu hamil yang telah terkonfirmasi COVID-19 atau pasien dalam
pengawasan (PDP)
2. Tempatkan pasien yang telah terkonfirmasi COVID-19 atau Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) dalam ruangan khusus (ruangan isolasi) yang sudah disiapkan
sebelumnya. Jika ruangan khusus ini tidak ada, pasien harus sesegera mungkin dirujuk
ke tempat yang ada fasilitas ruangan khusus tersebut. Perawatan maternal dilakukan di
ruang isolasi khusus ini termasuk saat persalinan dan nifas.
3. Bayi yang lahir dari ibu yang terkonfirmasi COVID-19, dianggap sebagai Pasien
Dalam Pengawasan (PDP), dan bayi harus ditempatkan di ruangan isolasi/ single
room
4. Untuk mengurangi transmisi virus dari ibu ke bayi, harus disiapkan fasilitas untuk
perawatan terpisah pada ibu yang telah terkonfirmasi COVID-19 atau Pasien Dalam
Pengawasan (PDP) dari bayinya sampai batas risiko transmisi sudah dilewati.
5. Pemulangan pasien postpartum harus sesuai dengan rekomendasi DPJP

G. Tatalaksana Jika Hasil Pemeriksaan Ibu Hamil Menunjukkan Infeksi COVID-19


Positif
1. Jika Ibu hamil hanya mengalami gejala ringan, maka rekomendasikan untuk
melakukan karantina mandiri
2. Pemeriksaan ultrasonografi dilakukan 14 hari setelah masa karantina berakhir
3. Bila menunjukkan gejala berat, ibu hamil harus dirawat di rumah sakit
4. Bila dijumpai keluhan terkait janin atau kehamilan yang bersifat darurat, ibu hamil
dapat segera menghubungi PMO/ dokter spesialis kandungan lalu segera menuju ke
rumah sakit
5. Bila harus pergi ke RS, ibu hamil tidak dianjurkan menggunakan transportasi umum.
Ibu hamil wajib mengabari PMO sebelum pergi ke RS dan harus memberitahu petugas
pendaftaran RS mengenai status sebagai orang terinfeksi COVID-19.
6. Penggunaan pengobatan untuk ibu hamil di luar penelitian harus mempertimbangkan
analisis risk benefit dengan menimbang potensi keuntungan bagi ibu dan keamanan
bagi janin.
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

7. Jika ibu hamil datang di rumah sakit dengan gejala memburuk dan
diduga/dikonfirmasi terinfeksi COVID-19, berlaku beberapa rekomendasi berikut:
a. Bentuk tim multi-disiplin/Satgas COVID Medis. Idealnya melibatkan konsultan
dokter spesialis penyakit infeksi jika tersedia, dokter kandungan, bidan yang
bertugas dan dokter anestesi yang bertanggung jawab untuk perawatan pasien
sesegera mungkin setelah masuk. Diskusi dan kesimpulannya harus didiskusikan
dengan ibu dan keluarga tersebut.
b. Pembahasan dalam rapat tim meliputi:
1) Prioritas utama untuk perawatan medis pada ibu hamil
2) Lokasi perawatan yang paling tepat (mis. unit perawatan intensif, ruang
isolasi di bangsal penyakit menular atau ruang isolasi lain yang sesuai)
3) Evaluasi kondisi ibu dan janin
4) Perawatan medis dengan terapi suportif standar untuk menstabilkan kondisi
ibu
c. Pertimbangan khusus untuk ibu hamil adalah:
1) Pemeriksaan radiologi harus dengan perlindungan terhadap janin.
Pemeriksaan radiologi yang disarankan adalah Rontgen Thorax. Untuk CT-
Scan Thorax, hanya dilakukan jika terdapat indikasi kuat dengan tetap
mempertimbangkan paparan radiasi.
2) Frekuensi dan jenis pemantauan detak jantung janin harus dipertimbangkan
secara individual, dengan mempertimbangkan usia kehamilan janin dan
kondisi ibu.
3) Stabilisasi ibu adalah prioritas sebelum persalinan dan apabila ada kelainan
penyerta lain seperti contoh pre-eklampsia berat harus mendapatkan
penanganan yang sesuai
4) PP POGI tidak merekomendasikan pemberian kortikosteroid untuk
pematangan paru pada kehamilan preterm bila Ibu merupakan pasien dalam
pengawasan (PDP) atau pasien terkonfirmasi COVID-19
5) Pemberian kortikosteroid untuk pematangan paru janin harus sesuai indikasi
dan dikonsultasikan serta dikomunikasikan dengan tim dokter yang merawat.
Pada kasus kehamilan < 34 minggu dan akan dilakukan terminasi kehamilan
dalam 7 hari ke depan dan membutuhkan pematangan paru, maka dapat
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

dipertimbangkan pemberian pematangan paru selama 2 hari dengan


pertimbangan klinis dari DPJP dan Tim Satgas COVID.

H. Proses Persalinan Ibu Hamil Terinfeksi COVID-19


1. Pemeriksaan Skrining COVID 19 dilakukan pada semua pasien yang akan bersalin
dan dilakukan tindakan dengan pemeriksaan rapid test/ PCR bila tersedia
2. Seluruh pasien rencana SC dilakukan pemeriksaan penunjang:
a. Darah lengkap
b. CRP
c. Rapid Test (dilakukan pada H -14 hari tindakan dan diulang H-4 hari tindakan jika
hasil negatif sesuai alur rapid test)
d. Rontgen thorax/ CT Scan
3. Jika seorang ibu dengan COVID-19 dirawat di ruang isolasi di ruang bersalin,
dilakukan penanganan tim multi-disiplin/ Satgas COVID Medis yang terkait yang
meliputi dokter paru / penyakit dalam, dokter kandungan, anestesi, bidan, dokter
neonatologis dan perawat neonatal.
4. Rekomendasi utama pertolongan persalinan pada PDP atau pasien terkonfirmasi
COVID-19 adalah SEKSIO SESAREA dengan persyaratan sebagai berikut:
a. Operasi elektif pada pasien COVID-19 harus dijadwalkan terakhir
b. Tindakan SC dilakukan di ruang OK isolasi dengan menggunakan APD level 3,
c. Tim neonatal harus diberitahu tentang rencana untuk melahirkan bayi dari ibu
dengan COVID-19. Tim neonatal juga menggunakan APD level 3.
d. Ruang OK telah dipersiapkan dengan menyalakan HEPA 30 menit sebelum
operasi dimulai. HEPA ditempatkan pada tempat terjauh dari pintu dan terdekat
dari meja operasi/ pasien. Seluruh peralatan dilapisi plastik.
e. Minimalkan personil di kamar operasi
f. Pasien ditransfer dari ruang rawat memakai masker bedah sesaat sebelum tindakan
dan saat ruang operasi serta tim sudah siap.
g. Prosedur anestesi:
1) Berikan anestesi epidural atau spinal sesuai indikasi dan hindari anestesi
umum kecuali benar-benar diperlukan.
2) Saat intubasi/ ektubasi hindari batuk
h. Saat resusitasi neonatus hindari suction rutin/ berkala karena prosedur ini
menghasilkan aerosol.
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

i. Pemulihan dilakukan di ruang OK isolasi tempat pasien dilakukan tindakan hingga


pasien siap ditransfer ke ruang perawatan isolasi.
j. Plasenta harus dilakukan penanganan sesuai praktik normal. Jika diperlukan
histologi, jaringan harus diserahkan ke laboratorium dan laboratorium harus
diberitahu bahwa sampel berasal dari pasien suspek atau terkonfirmasi COVID-19
k. Pasca operasi, ruang operasi harus dilakukan pembersihan penuh ruang operasi
sesuai standar.
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

5. Bila tidak terdapat fasilitas kamar pembedahan yang memenuhi syarat, proses
persalinan pada PDP atau pasien terkonfirmasi COVID 19 dapat dilakukan dengan
alternatif sebagai berikut:
a. Seksio sesarea dapat dilaksanakan dengan melakukan modifikasi kamar bedah
(seperti mematikan AC atau modifikasi lainnya yang memungkinkan).
b. Persalinan pervaginam dengan menggunakan delivery chamber dan tim petugas
kesehatan harus menggunakan alat pelindung diri sesuai level 3.

6. Untuk menurunkan risiko penularan, mengingat 13.7% ibu hamil tanpa gejala bisa
menunjukkan hasil pemeriksaan PCR COVID 19 yang positif, maka pada seluruh
kasus kebidanan petugas penolong persalinan harus menggunakan alat pelindung diri
minimal sesuai level 2 (sesuai kebijakan APD).
7. Untuk pasien di kamar bersalin atau IGD PONEK, bila datang pada Kala I akhir atau
Kala II, dimana penunjang belum ada, maka dapat dilakukan pertolongan partus
normal/ spontan dengan pasien memakai masker dan menggunakan chamber dari dada
ke atas. Petugas memakai APD level 2.
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

8. Semua tindakan persalinan dilaksanakan dengan terlebih dahulu melakukan pemberian


informed consent yang jelas kepada pasien dan atau keluarga.
9. Pengamatan dan penilaian ibu harus dilanjutkan sesuai praktik standar, dengan
penambahan saturasi oksigen yang bertujuan untuk menjaga saturasi oksigen >94%,
titrasi terapi oksigen sesuai kondisi.
10. Menimbang kejadian penurunan kondisi janin pada beberapa laporan kasus di Cina,
apabila sarana memungkinkan dilakukan pemantauan janin secara kontinyu selama
persalinan.
11. Bila ada indikasi induksi persalinan pada ibu hamil dengan PDP atau konfirmasi
COVID-19, dilakukan evaluasi urgency-nya, dan apabila memungkinkan untuk
ditunda sampai infeksi terkonfirmasi atau keadaan akut sudah teratasi. Bila menunda
dianggap tidak aman, induksi persalinan dilakukan di ruang isolasi termasuk
perawatan pasca persalinannya.
12. Bila ada indikasi operasi terencana pada ibu hamil dengan PDP atau konfirmasi
COVID-19, dilakukan evaluasi urgency-nya, dan apabila memungkinkan untuk
ditunda untuk mengurangi risiko penularan sampai infeksi terkonfirmasi atau keadaan
akut sudah teratasi. Apabila operasi tidak dapat ditunda maka operasi sesuai prosedur
standar dengan pencegahan infeksi sesuai standar APD lengkap.
13. Persiapan operasi terencana dilakukan sesuai standar (Kebijakan Tindakan Anestesi
dan Tindakan Bedah PT. Medikaloka Hermina, Tbk)
14. Apabila ibu dalam persalinan terjadi perburukan gejala, dipertimbangkan keadaan
secara individual untuk melanjutkan observasi persalinan atau dilakukan seksio sesaria
darurat apabila hal ini akan memperbaiki usaha resusitasi ibu.
15. Pada ibu dengan persalinan kala II dipertimbangkan tindakan operatif pervaginam
untuk mempercepat kala II pada ibu dengan gejala kelelahan ibu atau ada tanda
hipoksia
16. Perimortem cesarian section dilakukan sesuai standar dilakukan apabila ibu dengan
kegagalan resusitasi tetapi janin masih viable.

I. Rekomendasi Post Partum


1. Sesuai kesepakatan dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pasca persalinan,
Ibu PDP maupun Ibu terkonfirmasi COVID 19 dapat menyusui bayi-nya dengan
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

catatan ibu dan bayi menggunakan alat pelindung diri. Ibu menggunakan face shield
dan masker N95
2. Beberapa catatan penting pasca persalinan adalah sebagai berikut:
a. Ibu tidak diperkenankan melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
b. Bayi dirawat di ruang isolasi, tidak boleh rawat gabung.
c. Pemasangan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) pasca persalinan tetap dapat
dilakukan.
3. Semua bayi yang lahir dari ibu dengan PDP atau dikonfirmasi COVID-19 perlu
diperiksa untuk COVID-19.
4. Bila seorang ibu menunjukkan bahwa ia ingin merawat bayi sendiri, maka segala
upaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa ia telah menerima informasi lengkap
dan memahami potensi risiko terhadap bayi. Dokumentasikan pemberian edukasi
tersebut pada formulir edukasi dan ditandatangani oleh pemberi edukasi serta ibu dan
penanggungjawab pasien.
5. Bila ibu memutuskan untuk merawat bayi sendiri, baik ibu dan bayi harus diisolasi
dalam satu kamar dengan fasilitas single room (one bed one room) selama dirawat di
rumah sakit. Tindakan pencegahan tambahan yang disarankan adalah sebagai berikut:
a. Bayi harus ditempatkan di inkubator tertutup di dalam ruangan
b. Gunakan curtain dan beri jarak 2 meter
c. Ketika bayi berada di luar inkubator dan ibu menyusui, memandikan, merawat,
memeluk atau berada dalam jarak 1 meter dari bayi, ibu disarankan untuk
mengenakan APD yang sesuai yaitu masker dan menerapkan PHBS, serta
menggunakan masker N95 saat menyusui.
d. Bayi harus dikeluarkan sementara dari ruangan jika ada prosedur yang
menghasilkan aerosol yang harus dilakukan di dalam ruangan.
6. Pemulangan untuk ibu postpartum harus mengikuti rekomendasi pemulangan pasien
COVID-19

J. Rekomendasi Menyusui
1. Ibu tidak diperkenankan melakukan inisiasi menyusui dini (IMD).
2. Risiko utama menyusui bayi adalah kontak dekat dengan ibu yang cenderung terjadi
penularan melalui droplet infeksius.
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

3. Saat ini belum ditemukan transmisi virus Sars COV2 melalui ASI sehingga bisa
diberikan langsung dengan menjaga hygiene atau bisa diperah
4. Keputusan untuk menyusui atau kapan akan menyusui kembali (bagi yang tidak
menyusui) sebaiknya dilakukan komunikasi tentang risiko kontak dan manfaat
menyusui dengan dokter yang merawatnya
5. Untuk ibu yang ingin menyusui, tindakan pencegahan harus diambil untuk membatasi
penyebaran virus ke bayi:
a. Mencuci tangan sebelum menyentuh bayi, pompa payudara atau botol
b. Mengenakan masker saat menyusui
c. Lakukan pembersihan pompa ASI setelah setiap kali penggunaan
d. Pertimbangkan untuk meminta bantuan seseorang dengan kondisi yang sehat
untuk memberi ASI pada bayi
6. Untuk ibu yang memerah ASI.
a. Ibu harus didorong untuk memerah ASI (manual atau elektrik), sehingga bayi
dapat menerima manfaat ASI dan untuk menjaga persediaan ASI agar proses
menyusui dapat berlanjut setelah ibu dan bayi disatukan kembali. Jika memerah
ASI menggunakan pompa ASI, pompa harus dibersihkan dan didesinfeksi dengan
sesuai.
b. Kantong ASI yang diangkut dari kamar ibu ke lokasi penyimpanan harus
ditransportasi menggunakan kantong spesimen plastik. Kondisi penyimpanan
harus sesuai dengan kebijakan dan kantong ASI harus ditandai dengan jelas dan
disimpan dalam kotak wadah khusus sehingga terpisah dengan kantong ASI dari
pasien lainnya.

K. Rekomendasi Bagi Bayi Baru Lahir


1. Saat resusitasi neonatus hindari suction rutin/ berkala karena prosedur ini
menghasilkan aerosol. Jika menggunakan CPAP, pastikan seal berfungsi baik
sehingga tidak ada kebocoran aerosol.
2. Bayi post resusitasi langsung dimandikan agar risiko transmisi menurun. Siapkan bak
air hangat di ruang persalinan untuk memandikan bayi.
3. Disarankan isolasi terpisah bagi ibu yang terinfeksi dan bayinya selama 14 hari.
Pemisahan sementara bertujuan untuk mengurangi kontak antara ibu dan bayi
4. Jika kondisi bayi:
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

a. Bayi bugar, disarankan dirawat di ruangan tekanan negatif atau menggunakan


inkubator di ruang isolasi khusus. Petugas yang merawat menggunakan APD level
2.
b. Asfiksi neonatorum, lanjutkan perawatan neonatus di NICU isolasi khusus
COVID-19 oleh Tim Satgas COVID-19. Petugas yang merawat menggunakan
APD level 3.
5. Bayi baru lahir tidak perlu dipakaikan face shield
6. Pada bayi yang lahir dari Ibu ODP/ PDP/ terkonfirmasi positif dilakukan Newborn
Viral Testing dengan RT-PCR sebanyak 2 kali, yaitu saat usia 24 jam dan 48-72 jam
setelah lahir. Bila PCR positif, ulang swab dengan interval 48-72 jam hingga 2x
berturut turut hasil negatif
7. Feses bayi harus dibuang secara khusus karena dapat menjadi transmisi selama 10-14
hari
8. Sambil menunggu hasil pemeriksaan keluar, jika kondisi bayi baik maka bayi boleh
pulang dengan catatan setiap hari ditelepon 2x/ hari untuk menanyakan kondisi bayi

L. Pengaturan Pelaksanaan Operasi Ginekologi


1. Operasi elektif dan prosedur endoskopi yang tidak mendesak harus ditunda.
2. Penjadwalan ulang operasi elektif harus dinilai untuk setiap kasus dengan
mengutamakan keselamatan pasien
3. Contoh operasi/ prosedur ginekologi yang dapat dilakukan tanpa penundaan:
a. Kehamilan ektopik
b. Kista terpuntir
c. Korpus rubrum hemoragikum
d. Operasi onkologi
e. Kondisi ginekologis yang menyebabkan perdarahan hebat atau anemia atau sepsis
4. Contoh operasi/ prosedur ginekologis yang harus ditunda: pembedahan pada kasus
infertilitas, prolaps organ panggul
5. Mengacu pada rekomendasi ISGE dan SAGES, didapatkan adanya risiko penularan
COVID-19 pada tindakan endoskopi yaitu pada penggunaan media gas CO2.
Dihimbau agar mempertimbangkan kembali tindakan operasi minimal invasif yang
tidak mendesak
PT. MEDIKALOKA HERMINA Tbk
Kantor Pusat : Jl. Raya Jatinegara Barat No. 126 Jatinegara, Jakarta Timur 13320
Kantor Cabang : Hermina Tower I Lt. 10 Jl. Selangit Blok B-10 Kav. 04, Kemayoran, Jakarta Pusat 10610
Telp. 021-8572525 Fax. 021-8560601 Website : www.herminahospitals.com

6. Berdasarkan pengalaman pada kasus SARS, dapat dijumpai risiko penularan virus
pada tindakan operasi endoskopi dan tindakan anestesi pada saat intubasi. Mohon
penggunaan APD bagi seluruh petugas kesehatan di kamar operasi sesuai dengan
rekomendasi WHO

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 30 Mei 2020

DIREKTUR UTAMA,

dr. HASMORO

Anda mungkin juga menyukai