KESEHATAN
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
Fase kedua (Kira-Kira Pertengahan Abad ke-19). Integrasi yang sungguh-sungguh baru
timbul pada pertengahan abad ke-19, waktu timbul karangan-karangan yang menyusun bahan
etnografi tersebut berdasarkan cara berfikir evolusi masyarakat.
Fase kedua ini ilmu antropologi berupa suatu ilmu yang akademikal, dengan tujuan
mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapat suatu
pengertian tentang tingkat” kuno dalam sejarah evolusi & sejarah penyebaran kebudayaan
manusia.
Fase ketiga (Permulaan Abad ke-20). Pada permulaan abad ke-20, sebagian besar dari
negara-negara penjajah di Eropa masing-masing berhasil untuk mencapai kemantapan
kekuasaannya di daerah-daerah jajahan diluar Eropa
Dalam fase ketiga ini ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya dapat
dirumuskan sebagai berikut ; mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di
luar Eropa guna kepentingan pemerintah colonial dan guna mendapat suatu pengertian
tentang masyarakat masa kini yang kompleks.
Fase keempat (Sesudah Kira-Kira 1930). Dalam fase ini ilmu antropologi mengalami masa
perkembangan yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh
lebih teliti, maupun mengenai ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Kecuali itu kita lihat
adanya dua perubahan di dunia :
1) Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah Perang Dunia II
2) Cepat hilangnya bangsa-bangsa primitiaf (dalam arti bangsa-bangsa asli dan terpencil dari
pengaruh kebudayaan Eropa-Amerika) yang sekitar tahun 1930 mulai hilang, dan sesudah
Perang Dunia II memang hampir tak ada lagi di muka bumi ini.
Tujuannya Ilmu Antropologi dalam fase perkembangannya yang keempat ini dapat dibagi
dua, yaitu tujuan akademikal, dan tujuan praktisnya. Tujuan akademikalnya adalah :
mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari
anekawarna bentuk fisiknya, masyarakat, serta kebudayaannya, dan tujuan praktisnya
adalah : mempelajari manusia dalam anekawarna masyarakat suku-bangsa guna membangun
masyarakat suku-bangsa itu.
Fase keempat (Sesudah Kira-Kira 1930). Dalam fase ini ilmu antropologi mengalami masa
perkembangan yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh
lebih teliti, maupun mengenai ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Kecuali itu kita lihat
adanya dua perubahan di dunia :
1) Timbulnya antipati terhadap kolonialisme sesudah Perang Dunia II
2) Cepat hilangnya bangsa-bangsa primitiaf (dalam arti bangsa-bangsa asli dan terpencil dari
pengaruh kebudayaan Eropa-Amerika) yang sekitar tahun 1930 mulai hilang, dan sesudah
Perang Dunia II memang hampir tak ada lagi di muka bumi ini.
Tahun 1953 Sejarah pertama tentang timbulnya perhatian Antropologi Kesehatan terdapat
pada tulisan yang ditulis Caudill berjudul “Applied Anthropology in Medicine”. Tulisan ini
merupakan tour the force yang cemerlang , tetapi meskipun telah menimbulkan antusiasme,
tulisan itu tidaklah menciptakan suatu subdisiplin baru.
Tahun 1963 Sepuluh tahun kemudian, Scoth memberi judul “Antropologi Kesehatan” dan
Paul membicarakan “Ahli Antropologi Kesehatan” dalam suatu artikel mengenai kedokteran
dan kesehatan masyarakat. Setelah itu baru ahli-ahli antropologi Amerika benar-benar
menghargai implikasi dari penelitian-penelitian tentang kesehatan dan penyakit bagi ilmu
antropologi.
Pengesahan lebih lanjut atas subdisiplin Antropologi Kesehatan ini adalah dengan munculnya
tulisan yang dibuat Pearsall (1963) yang berjudul Medical Behaviour Science yang
berorientasi antroplogi, sejumlah besar (3000 judul) dari yang terdaftar dalam bibliografi
tersebut tak diragukan lagi menampakan pentingnya sistem medis bagi Antropologi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
C. Pengertian Antropologi Kesehata
Beberapa pengertian antropologi kesehatan menurut beberapa ahli, diantaranya :
Menurut Weaver, Antropologi Kesehatan adalah cabang dari antropologi terapan
yang menangani berbagai aspek dari kesehatan dan penyakit (Weaver, 1968;1)
Menurut Hasan dan Prasad, Antropologi Kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai
manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk
sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran (medical), sejarah
kedokteran (medico-historical), hukum kedokteran (medico-legal), aspek sosial
kedokteran (medico-social) dan masalah-masalah kesehatan manusia (Hasan dan
Prasad, 1959; 21-22).
Menurut Hochstrasser, Antropologi Kesehatan adalah pemahaman biobudaya manusia
dan karya-karyanya, yang berhubungan dengan kesehatan dan pengobatan
(Hochstrasser dan Tapp, 1970; 245).
Menurut Lieban, Antropologi Kesehatan adalah studi tentang fenomena medis
(Lieban 1973, 1034).
Menurut Fabrega, Antropologi Kesehatan adalah studi yang menjelaskan:
Berbagai faktor, mekanisme dan proses yang memainkan peranan didalam atau
mempengaruhi cara-cara dimana individu-individu dan kelompok-kelompok terkena
oleh atau berespons terhadap sakit dan penyakit.
Mempelajari masalah-masalah sakit dan penyakit dengan penekanan terhadap pola-
pola tingkah laku. (Fabrega, 1972;167).
Dari definisi-definisi yang dibuat oleh ahli-ahli antropologi mengenai Antropologi
Kesehatan seperti tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Antropologi
Kesehatan mencakup:
1. Mendefinisi secara komprehensif dan interpretasi berbagai macam masalah
tentang hubungan timbal-balik biobudaya, antara tingkah laku manusia dimasa
lalu dan masa kini dengan derajat kesehatan dan penyakit, tanpa
mengutamakan perhatian pada penggunaan praktis dari pengetahuan tersebut;
2. Partisipasi profesional mereka dalam program-program yang bertujuan
memperbaiki derajat kesehatan melalui pemahaman yang lebih besar tentang
hubungan antara gejala bio-sosial-budaya dengan kesehatan, serta melalui
perubahan tingkah laku sehat kearah yang diyakini akan meningkatkan
kesehatan yang lebih baik.
E. Masyarakat
Masyarakat : suatu kelompok manusia di bawah tekanan kebutuhan dan
pengaruh kepercayaan, ideal dan tujuan,tersatukan dalam suatu rangkaian
kesatuan kehidupan bersama
1. Unsur dasar masyarakat :
- Interaksi antar individu tindakan yang saling berkaitan
- Hubungan antar-individu terbentuk dalam satukomunikasi yang saling
ketergantungan (interdependensi)
- Menempati wilayah ukuran kecil maupun sangat luas
- Adaptasi budaya daya / kekuatan internal masyarakat untuk menyesuaikan diri
dgn perubahan sosial
- Memiliki identitas
- Kelompok perkumpulan secara formal
Kategori tingkah laku :
- Social episode : bereaksi thd seseorang dalam hubungannya dg orang lain
- Potentially social episode : tidak bereaksi walaupun hanya terhadap satu
orang saja yang dihadapinyasikap tidak kooperatif
- Nonsocial episode : apatis, menyendiri atau egois
2. Masyarakat pedesaan
a. Warga memiliki hubungan yang lebih erat
b. Sistem kehidupan berkelompok atas dasar kekeluargaan
c. Umumnya hidup dr pertanian
d. Golongan orang tua memegang peranan penting
e. Dr sudut pemerintah, hubungan antara penguasa & rakyat bersifat informal
f. Perhatian masyarakat lebih pada keperluan utama kehidupan
g. Kehidupan keagamaan lebih kental
h. Banyak berurbanisasi ke kota
Community
Masyarakat yang bertempat tinggal di suatu wilayah (geografis ) dgn batas-batas tertentu,
dimana faktor utama yang menjadi dasar adalah interaksi yang lebih dibandingkan dg
penduduk di luar batas wilayahnya Kriteria Klasifikasi masyarakat :
Jumlah penduduk
Luas, kekayaan & kepadatan penduduk
Fungsi khusus thd seluruh masyarakat
Organisasi masyarakat setempat yang bersangkutan
Masyarakat perkotaan
Jumlah penduduknya tidak tentu
Bersifat individualistis
Pekerjaan lebih bervariasi, lebih tegas batasannya & lebih sulit mencari pekerjaan
Perubahan sosial terjadi secara cepat, menimbulkan konflik antara golongan muda dg
golongan orang tua
Interaksi lebih disebabkan faktor kepentingan daripada faktor pribadi
Perhatian lebih pada penggunaan kebutuhan hidup yang dikaitkan dg masalah
prestise
Kehidupan keagamaan lebih longgarBanyak migran yang berasal dr daerah berakibat
pengangguran, naiknya kriminalitas, dll
F. K e b u d a y a a n
Culture : mengolah tanah
Kebudayaan : seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, karya yang dihasilkan
manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dgn belajarCo.
seorang sakit ingin sehat gagasanmerasa menderita jika sakit rasajika sakit mencari
pengobatan tindakan dokter mengobati menggunakan obat karya.
Wujud budaya (Koentjaraningrat) : artefak/benda fisik, sistem tingkah laku/tindakan
berpola, sistem gagasan, ideologis/ keyakinan
Kebudayaan sebagai sistem norma :
Kebiasaan (folkways): cara yang lazim& wajar untuk melakukan sesuatu
secara berulang-ulang oleh sekelompok org
Tata kelakuan (mores) : gagasan kuat mengenai salah-benar yang menuntuk
tindakan tertentu/melarang yang lain
Hukum : perangkat aturan yang telah ditetapkan secara resmi oleh kelompok
sebagai tata kelakuan yang berlaku
Lembaga (institution): sistem hubungan sosial yang terorganisasi yang
mewujudkan nilai-nilai & tata cara tertentu serta memenuhi kebutuhan dasar
masyarakat tertentu
Unsur Budaya :
Bahasa : alat / media komunikasi lisan, tulisan atau simbolik
Sistem pengetahuan : aspek fungsi dr akal-pikiran manusia
Organisasi sosial : kelembagaan sosial di masyarakat
Sistem peralatan hidup & teknologi : perangkat bantu dalam memperlancar
aktivitas manusia dalam mencapai kebutuhannya
Sistem mata pencaharian
Sistem religi : aspek kepercayaan/keyakinan manusia pada sesuatu yang suci
Kesenian : wujud ekspresi seni masyarakat.
17 DAFTAR PUSTAKA Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama. Anderson, Foster. 2006. Antropologi Kesehatan. Jakarta : UI
Press. FKM UI. 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Akbar H, M. Ilham. 2014. Definisi, Tujuan, dan Ruang Lingkup Antropologi.
http://sosbud.kompasiana.com/2014/04/17/definisi-tujuan-dan-ruang-lingkup-antropologi-
648444.html. Diakses pada 4 Maret 2015 pada pukul 11.30 WITA.
Basri, mutmainnah. 2013. Antropologi Kesehatan. http://mutmannah94.blogspot.com/
Diakses pada 4 Maret 2015 pada pukul 11.45 WITA.
Rinjani,KiMDini.2012.AntropologiSosial.http://kimdinirinjani.blogspot.com/2012/12/antrop
ologi-sosial.html. Diakses pada 4 Maret 2015 pada pukul 11.50 WITA.