Anda di halaman 1dari 7

Kista Ovarium

1.Definisi

Kista adalah suatu jenis tumor berupa kantong abnormal yang berisi cairan atau benda
seperti bubur. Kista ovarium adalah pembesaran ovarium yang bersifat fungsional atau
disfungsional, berupa kistik, padat atau campuran padat dan kistik, dan dapat bersifat
neoplastik maupun non neoplastik.1

2.Epidemiologi

Insiden kista ovarium 7% dari populasi wanita, 85% kista ovarium bersifat jinak.1

3.Etiologi

Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti tapi ada beberapa faktor pemicu
yaitu :
1.    Gaya hidup tidak sehat, diantaranya :
a.    Konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurang serat
b.    Zat tambahan pada makanan
c.    Kurang olah raga
d.    Merokok dan konsumsi alcohol
e.    Terpapar denga polusi dan agen infeksius
f.     Sering stress
g.    Zat polutan
2.    Faktor genetic
Dalam tubuh kita terdapat gen gen yang berpotensi memicu kanker, yaitu yang disebut
protoonkogen, karena suatu sebab tertentu, misalnya karena makanan yang bersifat
karsinogen , polusi, atau terpapar zat kimia tertentuatau karena radiasi, protoonkogen ini
dapat berubah menjadi onkogen, yaitu gen pemicu kanker.2

4.Gejala Klinik
Banyak tumor ovarium tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor ovarium
yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari pertumbuhan, aktivitas
endokrin, atau komplikasi tumor tersebut.
a. Akibat pertumbuhan
- Pembenjolan dam palam perut
-Tekanan terhadap alat-alat disekitarnya oleh karena besarnya tumor atau posisinya
didalam perut, seperti gangguan miksi, obstipasi, dan edema pada tungkai.
-Rasa sesak, tidak nafsu makan pada tumor yang besar.
b.Akibat aktivitas hormonal

Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid, kecuali jika tumor itu
sendiri mengeluarkan hormon.

c.Akibat komplikasi

- Perdarahan kedalam kista mengakibatkan pembesaran kista, jika terjadi berangsur-


angsur mengakibatkan gejala klinik yang minimal, kalau perdahan terjadi sekonyong-
konyong dalam jumlah banyak, akan terjadi distensi cepat dari kkista yang
menimbulkan nyeri perut mendadak.

-Putaran tangkai mengakibatkan gangguan sirkulasi, tarikan melalui ligamentum


infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietale menimbulkan rasa sakit.

-Infeksi pada tumor terjadi jika didekat tumor ada sumber patogen seperti apendisitis.

-Robek dinding kista, pada kista yang mengandung caran serous, rasa nyeri akan
segera berkurang, tapi kalau terjadi robekan pada kista yang disertai hehoragik yang
timbul secara akut, maka perdarahan bebas dapat terus berlangsung ke rongga
peritoneum, menimbulkan rasa nyeri terus-menerus disertai tanda-tandaabdomen
akut.
-Perubahan keganasan seperti kista adenoma ovarii musinoosum

5.Klasifikasi3

Klasifikasi tumor ovari, sampai sekarang belum ada yang benar-benar memuaskan,
baik pembagian secara klinis maupun secara patologis anatomis. Klasifikasi tersebut dibagi
menjadi 2, yaitu kistik dan solid:
1.    Tumor Kistik Ovarium
Tumor kistik ovarium merupakan jenis yang paling sering terjadi  terutama yang
bersifat non neoplastik, seperti kista retensi yang  berasal dari corpus luteum. Tetapi
disamping itu ditemukan pula jenis yang betul merupakan neoplasma. Oleh karena itu, tumor
kistik dari ovarium yang jinak dibagi dalam golongan non neoplastik (fungsional) dan
neoplastik.
a.    Kista Ovarium Non Neoplastik (fungsional)
Macam-macam kista ovarium non neoplastik (fungsional), yaitu:
  Kista Folikel

Kista folikel adalah struktur normal, fisiologis, sementara dan seringkali multiple,
yang berasal dari kegagalan resorbsi cairan folikel dari yang tidak berkembang sempurna.
Paling sering  terjadi pada wanita muda yang masih menstruasi dan merupakan kista yang
paling lazim dijumpai oleh ovarium normal. Diameter kista berkisar dari ukuran
mikroskopik   sampai 8 cm (rata-rata 2 cm).
Kista folikel biasanya tidak bergejala dan menghilang dengan spontan dalam waktu <
60 hari. Jika muncul gejala, biasanya menyebabkan interval antar menstruasi yang sangat
pendek atau sangat panjang. Perdarahan intraperitoneal dan torsi merupakan komplikasi yang
jarang terjadi. Kista yang terus membesar dan menetap > 60 hari memerlukan pemeriksaan
lebih lanjut. Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk     kista < 4 cm adalah pemeriksaan
ultrasonografi awal, pemeriksaan ulang dalam waktu 6  minggu dan sekali lagi dalam waktu
8 minggu jika kista tetap ada. Pada kista folikel > 4 cm atau jika kista kecil menetap,
pemberian kontrasepsi oral selama  4 - 8 minggu akan menyebabkan kista menghilang
sendiri.
  Kista Korpus Luteum
Korpus luteum disebut kista korpus luteum jika  berukuran > 3 cm. Kadang-kadang
diameter kista ini dapat sebesar 10 cm (rata-rata 4 cm). Penyulit proses ini dapat terjadi akibat
perdarahan atau dari kista korpus luteum.
Tindakan operatif biasanya berupa kistektomi ovarii dengan mempertahankan
ovarium. Operasi perlu dilakukan jika hemotorik cairan yang didapat melalui kuldosentesis >
15%. Namun jika perdarahan tidak begitu berat, rasa sakit dan nyeri tekan berhubungan
dengan menstruasi yang terlambat atau amenorea, karena itu kista korpus luteum harus
dibedakan dengan kehamilan ektopik, ruptur endometrium dan   torsi adneksa. Biasanya
dilakukan dengan pemeriksaan HcG (Human Chorionik Gonadotropin) dan Ultrasonografi
(USG). Kista yang menetap dapat menghilang setelah pemberian kontrasepsi oral selama 4 -
8 minggu.
  Korpus Teka Lutein
Kista teka lutein biasanya bilateral, kecil dan lebih jarang dibanding kista folikel atau
kista korpus luteum. Kista teka lutein diisi oleh cairan berwarna kekuning-kuningan.
Berhubungan dengan penyakit trofoblastik kehamilan (misalnya mola hidatidosa,
koriokarsinoma), kehamilan ganda atau kehamilan dengan penyulit diabetes melitus atau
sensitisasi Rh, penyakit ovarium polikistik (Sindrom Stein Leventhal), dan pemberian zat
perangsang ovulasi (misalnya klomifen atau terapi HcG).
Gejala-gejala yang timbul biasanya minimal (misalnya rasa penuh atau menekan pada
pelvis), meskipun ukuran ovarium seluruhnya dapat sebesar 10 - 20 cm.
b.    Kista Ovarium Neoplastik
Macam-macam kista neoplastik, yaitu:
  Kistoma Ovarii Simpleks
Kistoma ovarii simpleks adalah kista yang permukaannya rata dan halus, biasanya
bertangkai, seringkali bilateral, dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis berisi cairan
jernih yang serosa dan berwana kuning.
  Kistadenoma Ovarii Musinosum
Kista ini berasal dari teratoma. Namun, pendapat lain mengatakan kista ini berasal
dari epitel germinativum atau mempunyai asal yang sama dengan Tumor Brenner. Bentuk
kista multilokular, biasanya unilateral, dapat tumbuh menjadi sangat besar.
Gambaran klinis terdapat perdarahan dalam kista dan perubahan degeneratif sehingga
timbul perlakatan kista dengan omentum, usus-usus dan peritoneum parietale. Selain itu, bisa
terjadi ileus karena perlekatan dan produksi musim yang terus bertambah akibat
pseudomiksoma peritonei.
  Kistadenoma Ovarii Serosum
Kista ini berasal dari epitel germinativum. Bentuk kista umumnya unilokular, bila
multilokular perlu di curigai adanya keganasan. Kista ini dapat membesar, tetapi tidak
sebesar kista musinosum. Gambaran klinis pada kasus ini tidak klasik. Selain teraba massa
intraabdominal dapat timbul asites.
  Kista Dermoid
Kista dermoid adalah teratoma kistik jinak dengan struktur ektodermal berdiferensiasi
sempurna dan lebih menonjol daripada mesoderm dan entoderm. Dinding kista keabu-abuan
dan agak tipis, konsistensi sebagian kistik kenyal dan sebagian lagi padat. Dapat terjadi
perubahan kearah keganasan, seperti karsinoma epidermoid. Kista ini diduga berasal dari sel
telur melalui proses partenogenesis. Gambaran klinis adalah nyeri mendadak diperut bagian
bawah karena torsi tangkai kista.
2.    Tumor Solid Ovarium
a.    Fibroma Ovarii
Tumor ini dapat mencapai diameter 2 sampai 30 cm, dan beratnya dapat mencapai 20
kilogram, dengan 90% unilateral. Permukaannya tidak rata, konsistensi keras, warnanya
merah jambu keabu-abuan. Tentang kepadatan tumor, ada yang konsistensinya memang
betul-betul keras yang disebut fibroma durum; sebaliknya, ada yang cukup lunak dan disebut
fibroma molle. Kalau tumor dibelah, permukaannya biasanya homogen. Akan tetapi, pada
tumor yang agak besar mungkin terdapat bagian-bagian yang menjadi cair karena nekrosis.
b.    Tumor Brenner
Besar tumor ini baraneka ragam, dari yang kecil (garis tengahnya kurang dari 5 cm)
sampai yang beratnya beberapa kilogram. Lazimnya tumor unilateral, yang pada pembelahan
berwarna kuning muda menyerupai fibroma, dengan kista-kista kecil (multikistik). Kadang-
kadang pada tumor ini ditemukan sindrom meigs.
c.    Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor)
Tumor ini sangat jarang, dalam kepustakaan dunia hingga kini hanya dilaporkan 30
kasus. Tumor ini biasanya unilateral dan besarnya bervariasi antara 0,5 - 16 cm diameter.
Tentang asalnya ada beberapa teori, yang mendapat dukungan ialah 2 teori, yang satu
menyatakan bahwa tumor berasal dari sel-sel mesenkhim folikel primordial, yang lain
mengatakan dari sel adrenal aktopik dalam ovarium.

7. Diagnosis
Apabila pada pemeriksaan ditemukan tumor di rongga perut bagian bawah dan atau di
rongga panggul, maka setelah diteliti sifat-sifatnya (besarnya, lokalisasi, permukaan,
konsistensi, apakah dapat digerakkan atau tidak), perlulah ditentukan jenis tumor tersebut.
Pada tumor ovarium biasanya uterus dapat diraba tersendiri, terpisah dari tumor. Jika tumor
ovarium terletak di garis tengah dalam rongga perut bagian bawah dan tumor itu
konsistensinya kistik, perlu dipikirkan adanya adanya kehamilan atau kandung kemih penuh,
sehingga pada anamnesis perlulah lebih cermat dan disertai pemeriksaan tambahan.
Di negara-negara berkembang, karena tidak segera dioperasi tumor ovarium bisa
menjadi besar, sehingga mengisi seluruh rongga perut. Dalam hal ini kadang-kadang sukar
untuk menentukan apakah pembesaran perut disebabkan oleh tumor atau ascites, akan tetapi
dengan pemeriksaan yang dilakukan dengan teliti, kesukaran ini biasanya dapat diatasi.
Apabila sudah ditentukan bahwa tumor yang ditemukan ialah tumor ovarium, maka
perlu diketahui apakah tumor itu bersifat neoplastik atau nonneoplastik. Tumor nonneoplastik
akibat peradangan umumnya dalam anamnesis menunjukkan gejala-gejala ke arah
peradangan genital, dan pada pemeriksaan tumor-tumor akibat peradangan tidak dapat
digerakkan karena perlengketan. Kista nonneoplastik umumnya tidak menjadi besar, dan
diantaranya pada suatu waktu biasanya menghilang sendiri.

8. Pemeriksaan penunjang
Tidak jarang tentang penegakkan diagnosis tidak dapat diperoleh kepastian sebelum
dilakukan operasi, akan tetapi pemeriksaan yang cermat dan analisis yang tajam dari gejala-
gejala yang ditemukan dapat membantu dalam pembuatan differensial diagnosis.
Beberapa cara yang dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosis adalah :
1.    Laparaskopi
Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah tumor berasal dari
ovarium atau tidak, serta untuk menentukan sifat-sifat tumor itu.
2.    Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor, apakah tumor berasal
dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor kistik atau solid, dan dapat pula
dibedakan antara cairan dalam rongga perut yang bebas dan yang tidak.
3.    Foto Rontgen
Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks. Selanjutnya, pada kista
dermoid kadang-kadang dapat dilihat adanya gigi dalam tumor.
4.    Parasintesis
fungsi ascites berguna untuk menentukan sebab ascites. Perlu diperhatikan bahwa
tindakan tersebut dapat mencemarkan kavum peritonei dengan isi kista bila dinding kista
tertusuk.3
9. Penanganan
Prinsip bahwa tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor
nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan gejala/keluhan
pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya, kemungkinan besar
tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak jarang tumor tersebut
mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga perlu diambil sikap untuk
menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi dilihat peningkatan dalam
pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan tumor
besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk pengobatan operatif.3
           Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah pengangkatan
tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung tumor, akan tetapi
jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan ovarium, biasanya
disertai dengan pengangkatan tuba (salphyngo-ooforektomi).3
Jika terdapat keganasan operasi yang lebih tepat ialah histerektomi dan salphyngo-
ooforektomi bilateral. Akan tetapi pada wanita muda yang masih ingin mendapat keturunan
dan dengan tingkat keganasan tumor yang rendah, dapat dipertanggung-jawabkan untuk
mengambil resiko dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.3

Anda mungkin juga menyukai