Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN CAIRAN DAN NUTRISI

DISUSUN OLEH:

SULISTIA NUR

(G3A020173)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2020/2021
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN ELECTROLIT DAN CAIRAN

A. Pengkajian

1) Biodata

Nama : Ny. K

Usia : 34 Tahun

Jenis kelamin :P

Status pernikahan : Menikah

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

2) Keluhan utama

Klien mengatakan demam

3) Riwayat penyakit sekarang

Klien mengeluh demam sejak ± 1 minggu yang lalu , badan lemas, klien

mengeluh haus da tenggorokan terasa kering , klien tidak nafsu makan, Hal ini

dirasakan selama 2 hari oleh keluarga dibawa ke bidan terdekat namun

keluhan tidak berkurang . 3 hari yang lalu klien dibawa ke puskes terdekat dan

dilakukan pemeriksaan dan pengobatan oleh dokter dan perawat dengan

keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu.

4) Data fokus

Ds : - Klien mengeluh demam

- Klien mengeluh badan lemas

- Klien mengeluh haus dan tenggorokan terasa kering

- Klien mengatakan tidak napsu makan

Do : Pemerikasaan Fisik

-warna kulit pucat


- temperatur kulit hangat

- turgor kulit menurun

- mata cekung dan berair

-N= 70 x/menit -TD= 100/70 mmhg

- RR= 22x/mnt

- pola napas normal

-tingkat kesadaran normal

- orientasi normal

Pengukuran Klinik

- BB sebelum sakit = 53 kg

- BB sakit = 50 kg

- TD= 100/70 mmHg

- S= 38◦C

Pengukuran Maukan dan Pengeluaran cairan

(15 x BB)
- IWL =
24 Jam

= ¿¿

= 31, 2 cc/ jam

- Intake cairan

- Minum 1500 cc

- Cairan infus 1000 cc

- Injeksi 100 cc

AM = (5cc x 50 kg ) + 2.600

= 250 + 2.600
= 2. 850 cc

- Output cairan

- Urine 1500 cc

- Feses 100 cc

IWL = 750 ( 25cc x 50) + 1.600

= 2. 350 cc

Balance cairan = intaake cairan – output cairan

= 2.850 cc- 2.350 cc

= 500 cc

Pemeriksaan penunjang

Laboratorium
- Elektrolit : tidak terkaji

- Hematokrit (Ht) : tidak terkaji

- Red Blood Cells (RBCs) : tidak terkaji

- Blood Urea Nitrogen (BUN): tidak terkaji


- Creatinin urine : tidak terkaji

- Urea urine : tidak terkaji

- Analisa Gas Darah : tidak terkaji


Program Terapi:
- Obat-obatan: tidak terkaji

- Terapi infus: tidak terkaji


- Dll.

B. Diagnosa Keperawatan

Hipovolemia b.d kekurangan intake cairan

C. Perencanaan

SLKI SIKI
setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen hipovolemia
3 x 7 jam diharapkan masalah  Periksa tanda dan gejala
hipovolemia dapat teratasi dengan hipovolemia ( mis. Frekuensi
kriteria hasil : nadi meningkat, nadi teraba
 Kekuatan nadi meningkat lemah, tekanan darah menurun,
 Turgor kulit meningkat turgor kulit menurun, membran
 Frekuensi nadi meningkat mukosa kering,haus, lemah)

 Membran mukosa membaik  Monitor intake dan output

 Tekanan darah membaik cairan

 Suhu tubuh membaik  Hitung kebutuhan cairan

 Intake cairan membaik  Berikan asupan cairan


 Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
 Kolaborasi pemberian cairan IV
(mis. NaCl, RL)

D. Inplementasi

No Tgl/jam Implementasi
1 22//4/ 2020

(08.30) WIB  Periksa tanda dan gejala hipovolemia ( mis.


Frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah,
tekanan darah menurun, turgor kulit menurun,
membran mukosa kering,haus, lemah)
 Kolaborasi pemberian cairan IV (mis. NaCl,
RL)

(09 .30)  Hitung kebutuhan cairan


 Berikan asupan cairan
(11 .30)  Berikan asupan cairan
 Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral

(13 .30)  Monitor intake dan output cairan

E. Evaluasi

No Tgl/Jam Evaluasi Ttd

1 23/4/20 S= - klien mengatakan badan masih


(14.00 WIB)
terasa lemas
-Klien mengatakan haus berkurang
O= - klien tampak lemah
-kulit pucat
TD = 100/70 mmHg
Sulis
S = 37,2 ◦ C
N = 70 x/mnt
RR= 22x/mnt
A= Masalah belum teratasi
P= Lanjutkan intervensi
 Periksa tanda dan gejala
hipovolemia ( mis. Frekuensi
nadi meningkat, nadi teraba
lemah, tekanan darah menurun,
turgor kulit menurun, membran
mukosa kering,haus, lemah)
 Berikan asupan cairan
 Anjurkan memperbanyak
asupan cairan oral
 Monitor intake dan output
cairan
RESUME ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN PEMENUHAN
KEBUTUHAN NUTRISI

F. Pengkajian

5) Biodata

Nama : Tn. A

Usia : 40 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Status pernikahan : Menikah

Pekerjaan : Tani

6) Keluhan utama

Klien mengeluh diare

7) Riwayat penyakit sekarang

Klien mengatakan sudah 2 hari BAB 5-6 x/hari , BAB cair , klien mengatakan

badan terasa lemas , tidak nafsu makan . sebelumnya klien makan seblak

pedas , jenis makanan yang paling disukai pedas, makanan yang tidak disukai

makanan yang tidak pedas, tidak ada makan yang dibatasi , tidak ada alergi

makanan . hal ini dirasakan keluarga sejak 2 hari yang lalu, klien dibawa ke

bidan desa dan dilakukan pemeriksaan dan pengobatan.

8) Data fokus

Ds : - Klien mengeluh diare

- Klien mengatakan BAB 5-6 x/hari BAB cair

- Klien mengatakan badan terasa lemas

- Klien mengatakan tidak nafsu makan

Do : Pemerikasaan ABCD
Antropometri =

- TB : 155 cm

- BB: Sebelum sakit : 55 kg

Setelah sakit : 55 kg

- Lingkar lengan atas 23 cm

- IMT : 23

- Tebal lipata trisep 13,5

Biokimia =

Hb : Tidak terkaji

Ht : Tidak terkaji

Leukosit : Tidak terkaji

Natrium : Tidak terkaji

Kalsium : Tidak terkaji

Kreatinin : Tidak terkaji

Clinical sign =

- Badan lemah

- Tidak mampu bekerja

- Anoreksia, diare

- TD= 100/70 mmHg

- Rambut kering

- Kulit pucat

- Bibir kering dan pecah-pecah

- Membran mukosa pucat


- Mata konjungtiva

Diet =

- Makan makanan harus pedas waktu makan 3x/ hari pagi, siang dan

sore

Pemeriksaan penunjang

- Hb : Tidak terkaji

- Ht : Tidak terkaji

- Leukosit : Tidak terkaji

- Natrium : Tidak terkaji

- Kalsium : Tidak terkaji

- Kreatinin : Tidak terkaji

G. Diagnosa Keperawatan

Diare b.d inflamasi gastrointestinal

H. Perencanaan

SLKI SIKI
setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen diare
3 x 7 jam diharapkan masalah diaere
dapat teratasi dengan kriteria hasi :  Identifikasi penyebab diare
 Toleransi terhadap makanan (mis. Inflamasi gastrointestinal,
meningkat iritasi gastrointestinal, proses
 Nafsu makan meningkat infeksi, ansietas, stres, efek
 Frekuensi bab membaik obat-obatan)

 Konsistensi feses membaik  Identifikasi riwayat pemberian

 Jumlah feses membaik makan


 Monitor warna, volume,
frekuensi dan konsistensi tinja
 Monitor jumlah pengeluaran
diare
 Berikan asupan oral (mis.
Larutan garam gula, oralit,
pedialyte, renalyte)
 Berikan cairan intravena (mis.
Ringer laktat, ringer asetat) jika
perlu
 Anjurkan makanan porsi kecil
tapi sering
 Anjurkan makanan pembetukan
gas, pedas dan mengandung
laktosa
 Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas (mis. Loperamide,
difenoksilat)

I. Inplementasi

No Tgl/jam Implementasi
1 22//4/ 2020

(08.10) WIB  Identifikasi penyebab diare (mis. Inflamasi


gastrointestinal, iritasi gastrointestinal, proses
infeksi, ansietas, stres, efek obat-obatan)
 Identifikasi riwayat pemberian makan
 Monitor warna, volume, frekuensi dan
konsistensi tinja
 Monitor jumlah pengeluaran diare

 Berikan asupan oral (mis. Larutan garam gula,


(08 .30)
oralit, pedialyte, renalyte)
 Berikan cairan intravena (mis. Ringer laktat,
ringer asetat) jika perlu

 Anjurkan makanan porsi kecil tapi sering


(10 .00)
 Anjurkan makanan pembetukan gas, pedas dan
mengandung laktosa

 Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis.


(12 .00)
Loperamide, difenoksilat)

J. Evaluasi

No Tgl/Jam Evaluasi Ttd

1 22/4/20 S= - Klien mengatakan diare sudah


(14.00 WIB)
berkurang
O= - klien tampak lemah
-TD= 100/70 mmHg
A= Masalah belum teratasi
P= Lanjutkan intervensi
Warsitoh
 Monitor warna, volume,
frekuensi dan konsistensi tinja
 Monitor jumlah pengeluaran
diare
 Berikan cairan intravena (mis.
Ringer laktat, ringer asetat) jika
perlu
 Anjurkan makanan porsi kecil
tapi sering
 Kolaborasi pemberian obat
antimotilitas (mis. Loperamide,
difenoksilat)

Anda mungkin juga menyukai