Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN

PEMENUHAN KEBUTUHAN ELIMINASI

DISUSUN OLEH:
SULISTIA NUR
G3A020173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2020/2021
A. Pengkaji
1. Biodata
a. Nama : Tn. S
b. Usia : 44 tahun
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Status pernikahan : Menikah
e. Pekerjaan :-
f. Diagnose medis : peritonitis generalisisata/post operasi laparotomi
2. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri pada abdomen
3. Riwayat penyakit sekarang
- Saat dikaji pasien terlihat lemah, pasien mengatakan sudah 2 hari tidak bab, perut
kembung, diit bubur, kuluaran urin 100 cc, setelah dirawat pasien mengatakan tidak
minum kopi seperti biasanya, terdapat distensi abdomen, pasien mengatakan hanya
berbaring dan tidak melakukan aktifitas apapun, respirasi : 20x/ menit, Suhu : 36,5 C,
Nadi : 87x/menit, TTV : 110/70 mmHg

B. ANALISA DATA
Analisa Data Problem Etiologi
Ds : resiko konstipasi Kelemahan otot abdomen
- Pasien mengatakan
tidak bab sudah 2
hari
- Pasien mengatakan
perut kembung
- Pasien mengatakan
hanya berbaring dan
tidak melakukan
aktifitas apapun
Do :
- Pasien terlihat
lemah
- Distensi abdomen
- respirasi : 20x/
menit
- Suhu : 36,5 C
- Nadi : 87x/menit
- TTV : 110/70
mmHg
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
SDKI SLKI SIKI
Resiko konstipasi b.d Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama
kelemahan otot abdomen d.d keperawatan selama 3x7 jam Pencegahan konstipasi
pasien tidak bab dan perut diharapkan eliminasi fekal 1.04160
kembung membaik dengan Observasi
Kriteri hasil : - Identifikasi factor
- Nyeri abdomen risiko konstipasi (mis
menurun asupan serat tidak
- Frekuensi defekasi adekuat, asupan
membaik cairan tidak adekuat)
- Peristaltic usus - Monitor tanda gejala
membaik konstipasi (mis
- Distensi abdomen defekasi kurang dari
menurun 2 kali seminggu,
defekasi lama,
peristaltic menurun)
Teraupetik :
- Batasi minuman yang
mengandung kafein
dan alcohol
Edukasi :
- Jelaskan penyebab
dan factor risiko
konstipasi
- Anjurkan inum air
putih sesuai
kebutuhan
Kolaborasi :
- dengan ahli gizi
D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Diagnose Tgl/jam Implementasi Tgl/jam Respon pasien Para
f
Resiko Selasa 1. mengidentifikasi factor Selasa S: Sulis
konstipasi 20/04/20 risiko konstipasi (mis 20/04/2021 - pasien
b.d 21 asupan serat tidak 08.30 WIB mengatakan
kelemaha 08.00 adekuat, asupan cairan belum punya
n otot WIB tidak adekuat) keinginan untuk
abdomen 2. Memonitor tanda bab
d.d pasien gejala konstipasi (mis O:
tidak bab defekasi kurang dari 2 - pasien sudah 2
dan perut kali seminggu, hari tidak bab
kembung defekasi lama, - terdapat distensi
peristaltic menurun) abdomen

09.00 3. Membatasi minuman 09.30 WIB S: Sulis


WIB yang mengandung - pasien
kafein dan alcohol mengatakan
4. menganjurkan minum selama dirawat
air putih sesuai dia tidak minum
kebutuhan kopi
O:
- pasien minum air
putih  5
gelas/hari

10.00 5. menjelaskan penyebab 10.30 WIB S: Sulis


WIB dan factor risiko - pasien
konstipasi mengatakan
6. berkolaborasi dengan mulai memahami
ahli gizi tentang konstipasi
O:
- pasien terlihat
koperatif saat
dilakukan edukasi
tentang konstipasi

E. EVALUASI
No Tgl/jam Evaluasi Paraf
1 Selasa S: Sulis
20/04/2021 - Pasien mengatakan masih tidak bisa
11.00 WIB bab
- Pasien mengatakan perut masih terasa
kembung
O:
- Pasien terlihat lemah
- respirasi : 20x/ menit
- Suhu : 36,5 C
- Nadi : 87x/menit
- TTV : 110/70 mmHg
A:
Masalah konstipasi belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi 1,2 dan 4

Anda mungkin juga menyukai