Z DENGAN
HARGA DIRI RENDAH
Dosen Pengampu: Lailatul Fadillah,S.Kep,Ners.,M.Kep
Disusun oleh:
Maulida Julianta (P27905119018)
Tingkat 3/Semester 5
Keterangan:
1. Respon Adaptif adalah respon yang dihadapi klien bila klien menghadapi
suatu masalah dapat menyelesaikannya secara baik antara lain:
a) Aktualisasi diri
Kesadaran akan diri berdasarkan konservasi mandiri termasuk
persepsi masalalu akan diri dan perasaannya.
b) Konsep diri positif
Menunjukkan individu akan sukses dalam menghadapi masalah.
2. Respon mal-adaptif adalah respon individu dalam menghadapi masalah
dimana individu tidak mampu memecahkan masalah tersebut. Respon
maladaptive gangguan konsep diri adalah:
a) Harga diri rendah
Transisi antara respon konsep diri positif dan mal adaptif.
b) Kekacauan identitas
Identitas diri kacau atau tidak jelas sehingga tidak memberikan
kehidupan dalam mencapai tujuan.
c) Depersonalisasi (tidak mengenal diri)
C. Etiologi
1) Faktor Predisposisi
a. Faktor biologis
1. Kerusakan lobus frontal
2. Kerusakan hipotalamus
3. Kerusakan system limbic
4. Kerusakan neurotransmitter
b. Faktor psikologis
1. Penolakan orang tua
2. harapan orang tua tidak realistis
3. orang tua yang tidak percaya pada anak
4. tekanan teman sebaya
5. kurang reward system
6. dampak penyakit kronis
c. Faktor sosial
1. Kemiskinan
2. Terisolasi dari lingkungan
3. Interaksi kurang baik dalam keluarga
d. Faktor cultural
1. Tuntutan peran
2. Perubahan kultur
Faktor Predisposisi terjadinya harga diri rendah adalah penolakan orangtua
yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tanggung
jawab personal, ketergantungan pada orang lain, ideal diri yang tidak
realistis.
2) Faktor Presipitasi
Adalah kehilangan bagian tubuh, perubahan penampilan/bentuk tubuh,
kegagalan atau produkivitas yang menurun. Secara umum gangguan konsep
diri harga diri rendah ini dapat terjadi secara situasional atau kronik. Secara
situasional misalnya karena trauma yang muncul secara tiba-tiba misalnya
harus di operasi, kecelakaan, perkosaan atau di penjara termasuk di rawat di
rumah sakit bisa menyebabkan harga diri, harga diri rendah di sebabkan
karena penyakit fisik atau pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak
nyaman.
Penyebab lainnya dalah harapan fungsi tubuh yang tidak tercapai serta
perlakuan petugas kesehatan yang kurang menghargai klien dan keluarga.
Harga diri rendah kronik biasanya di rasakan klien sebelum sakit atau
sebelum di rawat klien sudah memilki Pikiran negatif dan meningkat saat di
rawat. Dipengaruhi oleh factor Internal dan eksternal.
D. Pohon Masalah
C. STATUS MENTAL
1. Emosi
Emosi klien cukup stabil
2. Konsep Diri
Harga diri rendah karena Klien selalu mengatakan tidak berharga,merasa
orang terbodoh sedunia dan tidak mempunyai kemampuan apapun
3. Pola Interaksi
Kontak mata minimal klien lebih banyak menunduk sambil memainkan
jari-jari nya dan terkadang menggigit kukunya
4. Gaya Komunikasi
Pada saat pengkajian klien berbicara dngan suara lirig dan hampir tidak
terdengar
Keterangan:
= Laki-laki = klien
F. PENGKAJIAN FISIK
1. Riwayat Penyakit
Klien tidak memiliki riwayat penyakit dapat menganggu kesehatannya
2. Kebiasaan yang Berhubungan dengan Status Kesehatan
Klien lebih sering menyendiri disbanding berinteraksi dengan orang lain.
Klien berbicara dengan suara lirih dan hampir tidak terdengar, kontak mata
minimal klien lebih banyak menunduk sambil memainkan jari-jarinya dan
terkadang mengigit kukunya.
3. Merokok
Klien tidak merokok
4. Alkohol/obat-obatan
Klien tidak mengkonsumsi alkohol
5. Istirahat dan Tidur
Klien mengatakan tidur siang lebih 2 jam dari jam 13.00 - 16.00 dan tidur
malam kurang lebih 8 jam 21.00- 05.00
6. Nutrisi
Klien mengatakan makan 3x sehari dan sellau habis. Dilakukan secara
mandiri
7. Eliminasi
Klien mengatakan BAB 1x sehari dengan tekstur lembek. BAK 3-4x sehari
dan dilakukan secara mandiri
8. Orientasi
Informasi yang diberikan oleh pasien dan keluarga sesuai dengan yang
disampaikan
9. Tingkat Aktifitas
Klien mengatakan dapat mengerjakan kegiatan rumah apabila dapat
perintah dari orang tua
10. Tingkat Energi
Klien mempunyai energi yang baik
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
HARGA DIRI
Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien:
Klien tampak sering menyendiri dan selalu mengatakan dirinya adalah orang
yang tidak berharga, karena dia merasa orang terbodoh sedunia, tidak memiliki
kemampuan apapun. Klien merasa malu karena keluarganya sukses semua
kakak klien semua sarjana dan bekerja di perusahaan dan instansi pemerintah,
sementara dirinya hanya pengangguran. Dirinya lebih senang sendiri ,menarik
diri dari social
2. Diagnosa keperawatan:
Harga diri rendah
3. Tujuan Khusus:
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengidentifikasikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3. Klien dapat menilai kemampuan yang didapat digunakan
4. Klien dapat menetapkan dan merencanakan kegiatan sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki
4. Tindakan Keperawatan:
1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien.
2. Membantu Klien menilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini
3. Membantu klien memilih kegiatan yang akan di latih sesuai dengan
kemampuan klien.
4. Melatih kemampuan pertama yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan klien
6. Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. FASE KERJA
“ Kak Z sekarang kita akan berbicara tentang halyang disukai/hobi yang kakak
lakukan saat dirumah. Apa saja kemampuan yang dimiliki kakak?atau kakak
menyukai aktifitas apa?”
“ baiklah jadi kakak suka menggambar kartun..tetapi kakak merasa hasilnya
kurang bagus? Tidak apapa-apa nanti kita bisa melatih cara menggambar yang
baik dan benar ya kak”
“wah kak Z dulu ketika SMA pernah jadi finalis gambar karikatur”
“bagaimana kalau sekarang kita mengasah kembali menggambar karikaturnya?”
“baik… kita persiapkan alat dan bahan terlebih dahulu yuk”
“kemudian sekarang kita mulai latihan menggambarnya..pertama kita tentukan
mau gambar seperti apa” “mari pertama kita gambar kartun kesukaan kakak
terlebih dahulu” “ayuk kakmulai gambar di buku gambarnya”
“ wahh gambarnya terlihat sangat mirip sesuai dengan aslinya”
“nah nanti kita bisa berlatih menggambar setiap hari ya”
C. FASE TERMINASI
1. Evaluasi
a. Evaluasi klien (subjektif)
“bagaimana perasaan kakak setelah kita mengobrol dan latihan gambar?
Wah syukurlah kalo kakak bahagia”
b.Evaluasi Perawat (objektif dan reinforcement)
“coba kakak sebutkan teknik gambar tadi”
2. Rencana tindak lanjut
“jangan lupa terus lakukan kegiatan menggambar ya, gimana kalo kita buat
jadwal kegiatan yang lain besok?”
3. Kontrak topik yang akan datang
a. Topik
“Baik.. besok kita akan latihan kemampuan kakak yang kedua ya”
b.Waktu
“jam berapa kira-kira kakak mau latihan?” “baik jam 08.00 ya”
c. Tempat
“ wah kakak suka tempat ini ya?” “oke kita latihan di sini lagi ya”
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Di unit : Rawat inap RSJ Tangerang
Nama : Nn.Z
Ruangan : Psikiatri
RM : 000456
Tanggal/ Jam : 23 Agustus 2021
IMPLEMENTASI EVALUASI
DS: S:
Klien mengatakan dirinya tidak Klien mengatakan senang setelah
berguna/berharga melakukan latihan gambar
Klien mengatakan dirinya orang karikatur/kartun
terbodoh sedunia O:
Klien mengatakan dirinya tidak Klien terlihat lebih tenang
memiliki kemampuan apapun A:
Klien mengatakan dirinyalebih Masalah belum teratasi
senang sendiri P:
Klien mengatakan merasa malu Melatih kemampuan kedua
karena keluarga nya sukses
semua ,kakaknya semua sarjan
bekerja di perusahaan dan di
instansi peemerintahan
Klien mengatakan dirinya adala
orang yang gagal
DO:
Klien berbicara dengan suara lirih
dan hampir tidak terdengar
Kontak mata minimal klien lebih
banyak menunduk sambil
memainkan jari-jarinya dan
terkadang mengigit kukunya
DIAGNOSA KEP:
Harga Diri Rendag
TINDAKAN KEP:
1. Mengidentifikasi kemampuan dan
aspek positif yang dimiliki klien.
2. Membantu Klien menilai
kemampuan yang dapat dilakukan
saat ini
3. Membantu klien memilih kegiatan
yang akan di latih sesuai dengan
kemampuan klien.
4. Melatih kemampuan pertama yang
dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar
terhadap keberhasilan klien
6. Menganjurkan klien memasukkan
dalam jadwal kegiatan harian