Stambuk : A31119077
MK : Sejarah Amerika
Kelas : B
KOLONIALISME DI BENUA AMERIKA
Banyak bangsa eropa yang datang ke benua yang ditugaskan oleh negaranya masing-
masing. Kehidupan bangsa eropa pada saat di amerika saat bangsa eropa tinggal di amerika
mereka membuat semacam colonies sebagai batasan tempat tinggal mereka. Koloni bangsa
eropa sangat banyak menemui hambatan dari cuaca yang estrim hingga sarangan suku suku
asli. Mahal tersebut akhirnya pemerintah kolonial berfikir bagaimana caranya mengatasinya
hingga pada akhirnya kolonial yang serupa sampai mempelajari budaya suku suku bangsa asli
di amerika dan hal tersebut digunakan untuk kepentingan mereka. Setelah melalui perjalanan
yang cukup panjang pada akhirnya james berhasil dirikan koloni pertama di amerika.
Tepatnya di amerika utara. Setelah bangsa inggris yang sudah berhasil mendirikan koloni
koloni tinggal mungkin rasanya tidak mendirikan kegiatan ekonomi. Dan ternyata koloni
mereka dipengaruhi oleh geografis di mana daerah utara yang kondisiny tidak subur buat
sektor perekonomian tergantung dengan berdagang sedangkan daerah selatan yang terkenal
subur membuat sektor perekonomian dengan pertanian. Dengan menanam tembakau dan biji-
bijian setelah beberapa lama mereka tinggal di sana pada akhirnya penduduk asli mulai
berinteraksi dengan mereka interaksi tersebut membuat dampak positif dan juga negatif
misalnya yang negatif adalah terjadinya konflik antara suku indian dengan petani inggris
yang merebut lahan pertanian memicu peperangan dengan suku indian sedangkan untuk
interaksi yang positif adalah terjadinya perkawinan campuran antara suku suku lokal dengan
warga koloni menimbulkan ras keturunan baru.
Timbulnya penjelajahan orang-orang Eropa ke Amerika tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan sejarah Eropa. Antara abad ke 11 sampai 13 penduduk Eropa yang beragama
Kristen secara periodik mengunjungi daerah Laut Tengah untuk menemukan kembali kota
suci dari penguasa Muslim. Penjelajahan yang terjadi dalam konteks Perang Salib tersebut
berpengaruh terhadap diperkenalkannya rempah-rempah dari Timur yang didatangkan oleh
para pedagang Islam ke Eropa. Pasca Perang salib, rempah-rempah merupakan komoditi
yang sangat berharga dan dapat mendatangkan keuntungan finansial yang berlipat ganda bagi
mereka yang memperdagangkannya. Oleh karena itu, orang-orang Eropa, terutama Portugis,
Spanyol, Belanda dan Inggeris berusaha mencari jalan alternatif ke daerah sumber penghasil
rempah-rempah tersebut. Setelah adanya dominasi perdagangan oleh orang-orang Italia di
laut Tengah dan setelah jatuhnya Konstantinopel, ibukota Romawi Timur ke tangan Turki
Usmania yang beragama Islam tahun 1453, usaha mencari rempah-rempah dan penjelajahan
dunia semakin intensif. Demikian juga dengan adanya renaissance di Italia abad ke-15 yang
dipelopori oleh para intelektual berusaha mempertanyakan kembali hakekat penjelajahan di
bagi keunggulan individu dan keunggulan umat manusia.
Penjelajahan Portugis di Amerika
Mereka datang ingin melakukan proses Penaklukan terhadap penduduk pribumi
amerika selatan yaitu dengan melalui cara berperan kedatangan mereka memiliki tujuan
mengeksploitasi kekayaan yang ada memperkuat perdagangan menjadi tenaga kerja murah
politik imil dan lirensial dan kebudayaan pada tanggal 22 april 1529 telah disepakati sebuah
perjanjian yaitu perjanjian saragosa yang dimana perjanjian tersebut menghasilkan sebuah
keputusan tentang garis demokrasi yang diperluas hingga kesamudera pasifik sehingga
portugis memperoleh filipina namun kemudian ditukar oleh spanyol dengan daerah amerika
latin kehidupan perekonomian sebagaimana telah diketahui bahwa kayu celup itu merupakan
tujuan komersial awal bangsa portugis.
Penjelajahan samudera ke Benua Amerika setelah bangsa Spanyol mengawalinya,
kemudian diikuti oleh bangsa Portugis (Portugal). Berbeda dengan eksplorasi Spanyol di
Amerika Utara, bangsa Portugis melakukan penjelajahan di Amerika Selatan. Eksplorasi
yang sistematis terhadap "dunia baru" Amerika dilakukan oleh bangsa Portugis yang
dipimpin oleh Pangerah Henry atau Prince Henry (1394-1460). Henry berambisi untuk
mengembangkan kejayaan Portugal dan oleh karena itu mendorong setiap penjelajah Portugal
untuk melakukan penjelajahan dan menemukan rute baru ke kawasan yang kaya akan
rempah-rempah, emas dan perak Melalui kepeloporan Henry, bangsa Portugis memperoleh
emas dari Afrika Selain itu kemudian orang Portugis mulai membeli budak yang
mengakibatkan setelah sistim jual-beli budak itu meluas dalam waktu satu abad berikutnya
menyebabkan runtuhnya. banyak kerajaan-kerajaan Afrika. Memutari Tanjung Harapan
Penerus Raja Henry, yakni Raja John II melancarkan rencana ambisius untuk mencapai jalur
perdagangan yang kaya di Asia. Dia tahu bahwa itu berarti harus mengitari Afrika. Maka
pada tahun 1488 dia menugasi Bartholomeu Dias menyusuri pantai barat Afrika terus ke
selatan hingga memutari Tanjung yang disebutnya Tanjung Badai, sebab kapalnya terserang
badai besar di sana. Namun raja John II menamainya Tanjung Harapan Baik (Cape of Good
Hope) atau Tanjung Harapan, sebab menurutnya Dias telah menemukan jalan memutari
Afrika menuju India. dan menjadikan jalur Portugal dan pantai Afrika Barat sebagai jalur
perdagangan mereka.
Penjelajahan Spanyol di Amerika
Pada 1408, Colombus meminta izin pada Ratu Isabella, Spanyol untuk memimpin suatu
ekspedisi mengarungi samudera guna menemukan apa yang ia inginkan mencapai suatu
wilayah yang pada masa itu masih asing bagi Spanyol. Pada 3 Agustus 1942, Colombus
meninggalkan Spanyol disertai 90 orang awak kapal dengan membawa 3 kapal. Kapal yang
ditumpangi Colombus bernama Kapal Santa Maria. Dua kapal lainnya yang ditumpangi
bernama Pinta dan Nina. Pada 20 Oktober 1492, Columbus yakin bahwa dia dapat
menemukan rule terpendek ke arah timur dengan cara berlayar ke arah barat menyeberangi
Atlantik. Dia menyangka San Salvador adalah India, negeri yang kaya akan bahan rempah-
rempah. akhirnya ia berhasil mendarat di Guanahani kawasan kepualuan Bahama. Setelah
mendarat Columbus bertemu dengan sekelompok penduduk asli yang kemudian dikenalnya
dengan Indian. Melalui rintisannya bangsa Spanyol memperoleh pengetahuan mengenai
benua baru Amerika yang kemudian dijadikan sebagai wilayah koloni Spanyol. Penjelajahan
bangsa Spanyol ke benua Amerika diikuti dengan penaklukan dan kolonisasi. Hernando
Cortez (1485-1547) berhasil mencapai Meksiko dan menaklukkan kerajaan Aztec yang
dikuasai kaisar Montezuma. Sisa-sisa peradaban Aztec dihancurkannya dengan kejam.
Demikian juga dengan kerajaan Inca di Peru dihancurkan oleh bangsa Spanyol yang dirintis
oleh penjelajahan Francisco Pizarro (1470-1541). Daerah-daerah baru di Amerika Latin
dikuasainya dan dijadikan sebagai bagian dari imperium Spanyol. Penaklukkan itu disusul
dengan migrasi penduduk Spanyol ke daerah yang ditaklukkannya. Pada abad ke 16 di
Amerika Selatan telah terdapat 200.000 penduduk Spanyol.
Politik penjajahan Spanyol di Amerika Latin pada umumnya didasarkan atas alasan
Mengeksploitasi kekayaan setempat terutama bahan tambang emas, perak dan permata, baik
sebagai bahan baku industri maupun sebagai cadangan kekayaan Spanyol Negara-negara
jajahan sebagai media untuk memperkuat perdagangan dunia atau sebagai market forces yang
baru, Mencari tenaga kerja murah bagi kepentingan ekonominya, antara lain dengan system
perbudakan dan pemerasan, Menyebarkan political image Spanyol sebagai kekuatan dunia
yang perlu diperhitungkan, baik kawan maupun lawan, antara lain dengan dengan
mengintroduksikan sistem politik dan sistem pemerintahan Spanyol di negara-negara jajahan,
Politik rasialnya didasarkan atas kemungkinan percampuran darah antara orang-orang
Spanyol dan penduduk asli (Indian), namun dengan tetap mempertahankan diskriminasi
politik, ekonomi dan sosio-kulturalantara orang-orang Kreol (orang-orang Spanyol yang
dilahirkan di daerah jajahan),orang-orang Indian, orang-orang Meztizo ( keturunan campuran
Indian dan Eropa) dan orang-orang Negro dari Afrika, Politik kebudayaannya didasarkan atas
penamaan kesadaran akan tingginya nilai kebudayaan Spanyol dan kebanggaan dalam
penggunaan Bahasa Spanyol sebagai bahasa dunia yang kuat fungsinya