Anda di halaman 1dari 10

TAHAPAN KETIGA DALAM PROSES KEPERAWATAN

(EVALUASI)
Makalah

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah konsep dasar keperawatan

Disusun Oleh :

Novianti Lestari (11.079)

Nurrahmi (11.080)

Nurulnida A (11.081)

Rafael B L (11.083)

Riana Martina (11.084)

Risma Andriani (11.085)

Rizky aulia j (11.086)

Rohman Taufik (11.087)

Sani nofiyanti (11.088)

Sari Mulyani (11.089)

D-III KEPERAWATAN

AKADEMI KEPERAWATAN RS. DUSTIRA


CIMAHI

2011

KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT, karena berkat
rahmat dan karunia-Nya Alhamdulilah kami dapat menyelesaikan tugas mata
perkuliahan KDK(Konsep Dasar Keperawatan) tentang tahapan kedua dalam
sebuah proses keperawatan yaitu “Perencanaan”

Maksud dan tujuan kami menulis tugas ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah

Dalam membuat tugas ini, tentu saja terdapat hambatan dan kesulitan yang
kami temui, baik disebabkan keterbatasan pengalaman dan bidang yang menjadi
pokok tugas dalam penyusunan tugas ini maupun dalam bidang teknik penulisan .

Namun berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak akhirnya


kesulitan itu dapat teratasi.

Untuk itu dalam kesempatan ini dengan segala ketulusan hati, penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar- besarnya kepada dosen meta
kuliah KDK dan rekan-rekan yang telah banyak memberikan dorongan kepada
penulis serta semua pihak yang tidak mungkin kami sebutkan satu persatu.

Semoga apa yang telah diberikan kepada kelompok kami mendapatkan


balasa yang setimpal dari Alloh SWT.Dalam kesempatan ini pula kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan tugas mata kuliah ini.

Akhirnya mudah- mudahan tugas ini bermanfaat dan berguna bagi semua
pihak terutama rekan- rekan mahasiswa Akademi Keperawatan RS.Dustira
Cimahi dan pembaca pada umumnya

Cimahi,28 Nopember 2011

Kelompok 4
1.1 Pengertian evaluasi

Tahap penilaian atau evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana
tentang kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan dengan cara
bersinambungan dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya.

Menurut Craven dan Hirnle (2000) evaluasi didefenisikan sebagai keputusan


dari efektifitas asuhan keperawatan antara dasar tujuan keperawatan klien yang telah
ditetapkan dengan respon prilaku klien yang tampil.

Dalam melakukan tindakan keperawatan, perlu dilakukan evaluasi keperawatan.


Evaluasi keperawatan merupakan tahap akhir dari rangkaian proses keperawatan yang
berguna apakah tujuan dari tindakan keperawatan yang telah dilakukan tercapai atau perlu
pendekatan lain.

Meskipun proses keperawatan mempunyai tahap-tahap, namun evaluasi


berlangsung terus menerus sepanjang pelaksanaan proses keperawatan (Alfaro-LeFevre,
1998). Tahap evaluasi merupakan perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan, dilakukan berkesinambungan
dengan melibatkan klien dan tenaga kesehatan lainnya. Evaluasi dalam keperawatan
merupakan kegiatan dalam menilai tindakan keperawatan yang telah ditentukan, untuk
mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil dari proses
keperawatan

Penilaian keperawatan adalah mungukur keberhasilan dari rencana dan


pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan dalam memenuhi kebutuhan klien.
Penilaian adalah tahap yang menentukan apakah tujuan tercapai. Evaluasi selalu berkaitan
dengan tujuan. Apabila dalam penilaian ternyata tujuan tidak tercapai, maka perlu dicari
penyebabnya. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor :

1. Tujuan tidak realistis

2. Tindakan keperawatan yang tidak tepat

3. Terdapat faktor lingkungan yang tidak dapat diatasi.

Dimensi dalam penilaian :

1. Keberhasilan dari tindakan keperawatan yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan

2. Ketepatgunaan yang dikaitkan dengan biaya apakah dalam bentuk uang, waktu, tanaga
dan bahan/peralatan yang diperlukan
3. Kecocokan, dikaitkan dengan kesanggupan tindakan yang dilakukan untuk
memecahkan masalah dengan baik sesuai dengan pertimbangan profesional

4. Kecukupan, menyinggung kelengkapan dari tindakan apakah semua tindakan


dilaksanakan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

1.2 Tahap evaluasi

Evaluasi disusun menggunakan SOAP secara operasional dengan sumatif (dilakukan


selama proses asuhan keperawatan) dan formatif (dengan proses dan evaluasi akhir).

Evaluasi dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:

1. Evaluasi berjalan (sumatif)

Evaluasi jeni ini dikerjakan dalam bentuk pengisian format catatan


perkembangan dengan berorientasi kepada masalah yang dialami oleh
keluarga. format yang dipakai adalah format SOAP.

2. Evaluasi akhir (formatif)

Evaluasi jenis ini dikerjakan dengan cara membandingkan antara tujuan


yang akan dicapai. Bila terdapat kesenjangan diantara keduanya,
mungkin semua tahap dalam proses keperawatan perlu ditinjau kembali,
agar didapat data-data, masalah atau rencana yang perlu dimodifikasi.

1.3 Metode evaluasi

Metode yang dipakai dalam evaluasi antara lain:

 Observasi langsung

 Wawancara

 Memeriksa laporan

 Latihan stimulasi

1. Observasi langsung : mengamati secara langsung perubahan yang terjadi dalam


keluarga.
2. Wawancara keluarga, yang berkaitan dengan perubahan sikap, apakah telah
menjalankan anjuran yang diberikan perawat

3. Memeriksa laporan, dapat dilihat dari rencana asuhan keperawatan yang dibuat dan
tindakan yang dilaksanakan sesuai dengan rencana

4. Latihan simulasi, berguna dalam menentukan perkembangan kesanggupan


melaksanakan asuhan keperawatan.

1.4 Mengukur pencapaian tujuan

Factor yang dievaluasi ada beberapa komponen, antara lain:

1) Kognitif (pengetahuan)

Lingkup evaluasi pada kognitif adalah:

 Pengetahuan klien mengenai penyakitnya

 Mengontrol gejala-gejala

 Pengobatan

 Diet, aktivitas, persediaan alat-alat

 Risiko komplikasi

 Gejala yang harus dilaporkan

 Pencegahan

Informasi ini dapat diperoleh dengan cara:

a. Interview, dengan cara:

 Menanyakan kepada klien untuk mengingat beberapa fakta yang


sudah diajarkan

 Menanyakan kepada klien untuk menyatakan informasi yang


spesifik dengan kata-kata keluarga sendiri (pendapat keluarga
sendiri)

 Mengajak klien pada situasi hipotesa dan tanyakan tindakan yang


tepat terhadap apa yang ditanyakan.
b. Kertas dan pensil

Perawat menggunakan kertas dan pensil untuk mengevaluasi


pengetahuan keluarga terhadap hal-hal yang telah diajarkan.

2) Afektif (status emosional),

dengan cara observasi secara langsung, yaitu dengan cara


observasi ekspresi wajah, postur tubuh, nada suara, isi pesan secara
verbal pada waktu melakukan wawancara.

3) Psikomotor,

yaitu dengan cara melihat apa yang dilakukan klien sesuai dengan apa yang
diharapkan.

1.5 Penentuan keputusan pada tahap evaluasi

Ada 3 kemungkinan keputusan pada tahap ini:

1) Klien telah mencapai hasil yang ditentukan dalam tujuan, sehingga


rencana mungkin dihentikan

2) Klien masih dalam proses mencapai hasil yang ditentukan, sehingga perlu
penambahan waktu, resources, dan intervensi sebelum tujuan berhasil

3) klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan, sehingga perlu:

 Mengkaji ulang masalah atau respon yang lebih akurat

 Membuat outcome yang baru, mungkin outcome pertama tidak


realistis atau mungkin keluarga tidak menghendaki terhadap
tujuan yang disusun oleh perawat.

 Intervensi keperawatan harus dievaluasi dalam hal ketepatan untuk


mencapai tujuan sebelumnya.

1.6 Tujuan Evaluasi


Tujuan evaluasi adalah untuk melihat kemampuan keluarga dalam mencapai tujuan.

Tujuan dari evaluasi antara lain:


1)Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien.
2)Untuk menilai efektifitas, efisiensi, dan produktifitas dari tindakan keperawatan
yang telah diberikan.
3)Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan.
4)Mendapatkan umpan balik.
5)Sebagai tanggungjawab dan tanggunggugat dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan.

1.7 Manfaat Evaluasi

1. Untuk menentukan perkembangan kesehatan klien


2. Untuk menilai efektifitas, efisiensi dan produktifitas asuhan keperawatan yang
diberikan
3. Untuk menilai pelaksanaan asuhan keperawatan
4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam
proses keperawatan
5. Menunjang tanggung gugat dan tanggung jawab dalam pelaksanaan keperawatan

1.8 Alasan Pentingnya Penilaian

1. Menghentikan tindakan/kegiatan yang tidak berguna

2. Untuk menambah ketepatgunaan tindakan keperawatan

3. Sebagai bukti hasil dari tindakan perawatan

4. Untuk pengembangan dan penyempurnaan praktik keperawatan.

1.9 Langkah Langkah Evaluasi

1. Menentukan kriteria, standar dan pertanyaan evaluasi


2. Mengumpulkan data baru tentang klien
3. Menafsirkan data baru
4. Membandingkan data baru dengan standar yang berlaku
5. Merangkum hasil dan membuat kesimpulan
6. Melaksanakan tindakan yang sesuai berdasarkan kesimpulan
1.10 HASIL EVALUASI :

1. Tujuan tercapai : jika klien menunjukkan perubahan sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan
2. Tujuan tercapai sebagian : jika klien menunjukkan perubahan sebagian dari
standar dan kriteria yang telah ditetapan
3. Tujuan tidak tercapai : jika klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan
sama sekali dan bahkan timbul masalah baru.

1.11 BEBERAPA HAL YANG PERLU DIPERTANYAKAN DALAM EVALUASI :

1. Kecukupan informasi
2. Relevansi faktor-faktor yang berkaitan
3. Prioritas masalah yang disusun
4. Kesesuaian rencana dengan masalah
5. Pertimbangan fator-faktor yang unik
6. Perhatian terhadap rencana medis untuk terapi
7. Logika hasil yang diharapkan
8. Penjelasan dari tindakan keperawatan yang dilakukan
9. Keberhasilan rencana yang telah disusun
10. Kualitas penyusunan rencana
11. Timbulnya masalah baru.

Evaluasi didasarkan pada bagaimana efektifnya intervensi-intervesi yang


dilakukan oleh klien, perawat dan yang lainnya. Keefektifan ditentukan dengan melihat
respon keluarga dan hasil, bukan intervensi-intervensi yang diimplementasikan.

Meskipun evaluasi dengan pendekatan terpusat pada klien paling relevan,


seringkali membuat frustasi karena adanya kesulitan-kesulitan dalam membuat criteria
objektif untuk hasil yang dikehendaki. Rencana perawatan mengandung kerangka kerja
evaluasi. Evaluasi merupakan proses berkesinambungan yang terjadi setiap kali seorang
perawat memperbaharui rencana asuhan keperawatan. Sebelum perencanaan-perencanaan
dikembangkan, perawat bersama keluarga perlu melihat tindakantindakan perawatan
tertenu apakah tindakan tersebut benar-benar membantu.

Berikut ini pertanyaan-pertanyaan yang perlu direnungkan ketika melakukan evaluasi:

1. Apakah ada consensus antara klien dan anggota tim perawatan kesehatan lain dalam
hal evaluasi?

2. Data tambahan apa yang perlu dikumpulkan untuk mengevaluasi perkembangan?


3. Apakah terdapat hasil tersembunyi yang perlu di kembangkan?

4. Jika perilaku dan persepsi klien menyatakan bahwa masalah di maksud diselesaikan
secara tidak memuaskan, maka apa alasannya?

5. Apakah diagnosa keperawatan, tujuan dan pendekatan-pendekatan bersifat akurat?

Faktor yang paling penting adalah bahwa metode tersebut harus disesuaikan dengan
tujuan dan intervensi yang sedang dievaluasi.

Bentuk format evaluasi

No. Dx Tgl/Jam Tindakan TT Perawat Tgl/jam Catatan TT perawat


Perkembanga
n
S.

O.
A.

P.
DAFTAR PUSTAKA

Kholid,Ahmad. 2010. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA.


http://masmamad.blogspot.com. Diakses bulan maret 2010

Setriadi. 2008. Konsep dan Proses Keperawatan Keluarga. Yogyakarta : Graha Ilmu

yenichrist . 2008. Pelaksanaan & Evaluasi Keperawatan Keluarga. www.google.com.


Diakses bulan maret 2010

yenichrist . 2008. Evaluasi Keperawatan. www.google.com. Diakses bulan maret 2010

ZAHARA NASUTION, SITI. 2008. PROSES KEPERAWATAN KELUARGA.


www.google.com. Diakses bulan maret 2010

Anda mungkin juga menyukai