PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253
Akhmad Suyono
Zafransandioriva@gmail.com
Universitas Islam Riau
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh gaya belajar visual,
auditorial, dan kinestetik baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama terhadap
hasil belajar pada mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMAN 3 Tapung.
Sampel pada penelitian ini adalah kelas XI IPS SMAN 3 Tapung. Metode
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik analisis data menggunakan One
Way Annova. Gaya belajar siswa diukur menggunakan angket gaya belajar yang telah
dilakukan uji validitas dan reabilitas oleh penelitian terdahulu. Sedangkan untuk variable
hasil belajar menggunakan dokumentasi sekolah.
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh gaya belajar terhadap
hasil belajar siswa hal ini ditunjukkan oleh Fhitung 4,812 > Ftable 3,106 pada taraf signifikasi
α = 0,05. Uji lanjut menggunakan tukey yang membuktikan bahwa ada pengaruh antara
hasil belajar antara visua, auditorial, dan kinestetik yang signifikan. Dari nilai mean
Difference membuktikan bahwa gaya belajar kinestetik berpengaruh lebih tinggi terhadap
hasil belajar dibandingkan dengan gaya belajar visual, dan auditorial dari hasil Mean
Difference yaitu 6,14074.
Kata kunci: Gaya Belajar Visual, Gaya Belajar Auditorial, Gaya Belajar Kinestetik, Hasil
Belajar Akuntansi
1
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253
sebagai pihak yang mengajar. Suatu materi pelajaran merupakan salah satu
proses pembelajaran dikatakan baik, bila pekerjaan yang sulit dilakukan, tidak
proses tersebut dapat membangkitkan menyenangkan dan membosankan, itulah
kegiatan belajar yang efektif, sehingga pernyataan yang sering terdengar dari
dapat memperoleh hasil belajar yang kebanyakan siswa serta berdasarkan
maksimal. Hasil belajar yang maksimal kenyataan yang ada pada siswa dari
dapat pula dilihat dari bagaimana gaya tingkat Sekolah Dasar sampai tingkat
belajar siswa dikelas saat proses belajar Perguruan Tinggi. Hal ini dapat
mengajar. dibuktikan dengan kurangya tanggapan
Pembelajaran adalah merupakan dan perhatian siswa ketika guru atau
suatu proses yang membuat orang belajar. dosen sedang menyampaikan materi
Setiap proses pembelajaran tersebut, peran pelajaran di dalam kelas. Sering terlihat
guru selaku pendidik bertugas membantu sebagian besar siswa hanya datang,
peserta didik agar dapat belajar dengan duduk, dengar, dan diam. Apabila
baik dan mudah. Di samping itu, peserta keadaan seperti ini terus berlangsung
didik berusaha untuk mencari informasi, maka belajar mengajar dilakukan dengan
memecahkan masalah, dan secara searah. Padahal dalam proses
mengemukakan pendapatnya. belajar mengajar didalam kelas diperlukan
Pembelajaran mengandung makna adanya interaksi antara guru dan siswa. Interaksi
kegiatan belajar dan mengajar, dimana antara guru dan siswa yaitu guru
yang mengajar adalah pendidik dan yang menyampaikan materi pelajaran dan siswa
belajar adalah peserta didik, yang menanggapi apa yang disampaikan oleh
berorientasi pada pengembangan guru. Interaksi antara guru dan siswa yaitu
pengetahuan, sikap, dan keterampilan sesama siswa saling berdiskusi guna
peserta didik. menanggapi permasalahan yang muncul
Menurut Ghufron (2012) dari proses belajar mengajar tersebut.
mengatakan bahwa Gaya belajar Pada saat seseorang belajar, maka ia
merupakan sebuah pendekatan yang mengikut sertakan seluruh keberadaan
menjelaskan mengenai bagaimana dirinya, hal ini berarti bahwa pada saat
individu belajar atau cara yang ditempuh proses belajar itu berlangsung, bukan saja
oleh masing-masing orang untuk otak yang bekerja tetapi juga perasaan
berkonsentrasi pada proses, dan pada saat seseorang sedang belajar. Hal
menguasai informasi yang sulit dan baru inilah yang menyebabkan siswa SMA
melalui persepsi yang membedaka orang Negeri 3 Tapung kurang mampu
yang satu dengan yang lain. Menurut berkonsentrasi belajar. Dalam waktu yang
Deporter dan Hernacki (2011) gaya lama, mereka akan mudah merasa lelah
belajar merupakan suatu kombinasi dari sehingga tidak mampu belajar secara
bagaimana seseorang menyerap, dan optimal. Selain itu juga, siswa SMA
kemudian mengatur serta mengolah Negeri 3 Tapung belum dapat mengenal
informasi. Berdasarkan pendapat gaya belajar masing-masing, sehingga
sebelumnya, gaya belajar setiap individu belajar siswa menjadi kurang optimal.
berbeda-beda untuk berkosentrasi pada Akibatnya hasil yang dicapai oleh siswa
proses belajar mengajar dalam menguasai menjadi rendah atau tidak memuaskan.
informasi yang sulit melalui persepsi. Oleh sebab itu, seorang siswa SMA
Pengertian diatas dapat disimpulkan Negeri 3 Tapung perlu mengenal gaya
bahwa gaya belajar setiap orang berbeda- belajar mereka supaya dapat
beda, sesuai dengan kebiasaan orang memaksimalkan konsentrasi dalam belajar
tersebut dalam menyerap, mengatur dan akuntansi, sehingga siswa dapat menggali
mengolah informasi. Mempelajari suatu materi lebih dalam.
2
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253
3
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253
4
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253
0.00%
100.00% 20
Sangat Baik Cukup Kurang
Persentase ()%)
50.00% 5 3 baik
1
0.00% Kategori
Sangat Baik Cukup Kurang
Grafik 3 Gaya Belajar Kinestetik
baik
Kategori Deskriptif masing-masing Variabel
Berdasarkan Kategorisasi
Grafik 2 Gaya Belajar Aditorial
Table 5. deskriptif variable
6
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253
bahwa gaya belajar berpengaruh terhadap dibandingkan gaya belajar visual dan
nilai siswa. auditorial dari hasil Mean Difference yaitu
6,14074.
Uji lanjut
Uji lanjut digunakan untuk Pembahasan
mengetahui variable mana yang memiliki Berdasarkan hasil pengujian
perbedaan yang signifikan maka hipotesis yang dilakukan dengan analisis
digunakan uji tukey. one way anova diperoleh adanya pengaruh
hasil belajar antara gaya belajar visual,
Tabel 9 Hasil Uji Lanjut Dengan Tukey
(I) Gaya (J) Mean Std. Sig. 95%
auditorial, dan kinestetik. Maka dilakukan
_Belajar Gaya_ Diffe Error Confidence pembahasan tentang hasil penelitian
Belajar Rence Interval sebgaai berikut:
(I-J) Lower Upper
Bound Bound
Audito - 2,07 ,90 -5,8575 4,0690
Pengaruh Hasil Belajar Antara Gaya
rial ,89425 976 3 Visual, Auditorial, Dan Kinestetik Pada
Visual
Kines
- 2,11 ,01 - - Mata Pelajaran Akuntansi
6,1407 857 3 11,196 1,0848 Penelitian yang dilakukan pada
tetik
4* 6
,89425 2,07 ,90 -4,0690 5,8575 SMAN 3 TAPUNG gaya belajar visual
Visual yang digunakan adalah gaya belajar yang
976 3
Audito
- 2,13 ,04 - -,1495 dipaparkan oleh Deporte. Gaya belajar
Rial Kines
5,2464 580 2 10,343
tetik
9* 5 visual yang memegang peran penting
Visual
6,1407 2,11 ,01 1,0848 11,196 dalam belajar adalah mata/penglihatan
Kine 4* 857 3 6 (visual), mereka cenderung belajar
Stetik Auditor 5,2464 2,13 ,04 ,1495 10,343 melalui apa yang mereka lihat. Mereka
ial 9* 580 2 5
*. The mean difference is significant at the 0.05 level. belajar lebih cepat dengan menggunakan
tampilan-tampilan visual, seperti diagram,
Berdasarkan tabel diatas buku pelajaran bergambar, dan video.
memperoleh nilai sig untuk gaya belajar Mata pelajaran akuntansi terdiri dari teori
visual terhadap gaya belajar auditorial dan dan praktek. Dalam pembelajaran, guru
kinestetik 0,903 dan 0,013 dengan α lebih lebih dominan untuk melakukan aktivitas
kecil 0,05 dan gaya belajar auditorial visual dengan mewajibkan siswa untuk
terhadap gaya belajar auditorial terhadap menyimak hand out/modul, job sheet, atau
gaya belajar visual dan kinestetik dengan buku manual yang sudah ditentukan.
nilai sig 0,903 dan 0,042 lebih besar dari α Dari data yang diperoleh pada
0,05 sedangkan untuk gaya belajar SMAN 3 Tapung kelas XI IPS yang
kinestetik terhadap visual dan auditorial memiliki gaya belajar visual 34,88%
memproleh nilai sig 0,013 dan 0,042 lebih berjumlah 30 siswa. Hasil belajar
kecil dari pada α 0,05. Dapat disimpilkan kemampuan akhir siswa pada gaya belajar
dari ketiga gaya belajar visual, auditorial visual kelas XI IPS diperoleh rata-rata
dan kinestetik terdapat perbedaan hasil hasil belajar 71,93. Dari hasil penelitian
belajar yang signifikan. Nilai Mean ini kontribusi yang diberikan gaya belajar
Difference visual terhadap auditorial dan visual terhadap hasil belajar akuntansi
kinestetik 0,89425 dan 6,14074, gaya tergolong kurang, hasil ini disebabkan
belajar auditorial terhadap visual dan siswa belum menyadari gaya belajar yang
kinestetik 0,89425 dan 5,24649,dan gaya dimilikinya. Selain itu juga dipengaruhi
belajar kinestetik terhadap visual dan factor eksternal yaitu kondisi ruang
auditorial 6,14074 dan 5,24649. belajar yang tidak tertutup sepehunya
Berdasarkan data tersebut gaya belajar sehingga siswa cenderung untuk bisa
kinestetik memperoleh nilai lebih tinggi melihat keluar ruang sehingga siswa
7
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253
8
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253
9
PeKA: Jurnal Pendidikan Ekonomi Akuntansi FKIP UIR Vol 6 No 1 Tahun 2018 P- ISSN: 2337-652x | E-ISSN:
2598-3253
10