9.1.2.2 Budaya Mutu
9.1.2.2 Budaya Mutu
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSAT
KESEHATAN MASYARAKAT KECAMATAN MARONGE TENTANG
BUDAYA MUTU KESELAMATAN PASIEN DALAM PELAYANAN
KLINIS
KESATU : Budaya mutu keselamatan pasien seperti yang tertera dalam lampiran
surat keputusan ini.
KEDUA : Keputusan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Masyarakat
Kecamatan Maronge ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Kecamatan Maronge
Pada tanggal 26 Januari 2019
SRI KUSMINI
Tembusan :
1. Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa di Sumbawa Besar sebagai
laporan;
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN KEPALA UNIT PELAKSANA TEKNIS PUSKESMAS KECAMATAN
MARONGE
NOMOR : 91 TAHUN 2019
TANGGAL : 26 Januari 2019
SRI KUSMINI
1. Kesadaran (Awereness )
a. Seluruh staf puskesmas harus sadar untuk bekerja dengan hati-hati.
b. Seluruh staf puskesmas mampu mengenali kesalahan dan belajar dari kesalahan
tersebut, serta mengambil tindakan untuk memperbaikinnya.
2. Terbuka dan adil bagian yang fundamental dari organisasi dengan budaya keselamatan
adalah menjamin adanya keterbukaan dan adil, berbagi informasi secara “terbuka dan
terbatas”, perlakuan yang adil terhadap staf waktu terjadi insiden, adapun konsekuensi
menjadi “terbuka dan adil“ adalah :
a. Staf harus terbuka dengan insiden yang melibatkan mereka.
b. Staf dan puskesmas harus akuntabel terhadap tindakan mereka
c. Staf merasa mampu berbicara kepada kolega dan atasannya tentang insiden yang
terjadi .
d. Pusesmas terbuka dengan pasein, masyarakat dan staf.
e. Staf diperlakukan adil dan didukung bila terjadi insiden.
f. Pendekatan system memiliki budaya keselamatan akan mendorong terciptanya
lingkungann yang mempertimbangakan semua komponen sebagai factor yang ikut
berkontrubuksi terhadap insiden yang terjadi. Hal ini menghindari kecendrungan
untuk menyalahkan individu dan lebih melihat kepada system dimana individu
tersebut bekerja. Inilah yang disebut pendekatan symtem (symtem approach).
SRI KUSMINI