Anda di halaman 1dari 2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari laporan ini, antara lain:
1. Berdasarkan manifestasi yang tampak pada Ny. Menil yaitu gigi
belakang kanan tampak berlubang besar, saat palpasi terasa keras, hangat
dan warna kulit tampak kemerahan, dapat ditarik diagnosis definitivenya
yaitu infeksi odontogenik tipe selulitis.
2. Infeksi odontogenik tipe selulitis adalah peradangan yang luas dan belum
terlokalisir yang merupakan ciri awal infeksi odontogenik yang
menyebar.
3. Berdasarkan skenario, Ny. Menil perlu diberikan antibiotik dan analgesik
yang aman juga untuk anaknya yang masih mengkonsumsi ASI.
Antibiotik yang tepat untuk kondisi Ny. Menil yang masih menyusui
ialah amoxicillin yang dibalut dengan asam klavulanat. Kandungan obat
tersebut masih ada dalam ASI namun kadarnya masih bisa ditolerir yaitu
sebesar 0,1 mg/kgBB/hari dalam dosis ibu 500 mg yang diminum
sebanyak 3 kali sehari. Sedangkan untuk analgesik yang aman diberikan
pada Ny. Menil ialah parasetamol maupun ibuprofen.

B. Saran
Pada beberapa kondisi, pemberian obat harus ada penyesuaian terlebih
dahulu, yaitu pada kondisi ibu hamil dan menyusui, lansia, dan pada
penderita imunokompremise. Pada ibu hamil dan menyusui perlu penyesuaian
dosis obat karena dapat berefek pada janin maupun bayinya. Pada lansia
disebabkan adanya degenerasi fisiologis sehingga kemampuan menerima obat
sudah berbeda dengan orang yang berusia produktif. Sedangkan penderita
inuokompremise berhubungan dengan beberapa obat yang dapat menurunkan
sistem imun sehingga alah menurunkan kesehatan penderita. Dokter gigi
seharusnya lebih selektif dalam pemberian obat terkait beberapa kondisi
tersebut untuk mendapatkan efek terapeutik dari obat.

35
36

DAFTAR PUSTAKA

Banks, J., Bukham, D., Gardiner, J., 2002, Safety of Metronidazole in


Breastfeeding, Canterbury DHB, New Zealand.
Boedi, D., 2006, Buku Ajar Geriatri, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran UI,
Jakarta.
Gregoire, C., 2010, How are odontogenic infections best managed?, J Can Dent
Assoc,76 (2): 114-116.
Katzung, B.G., 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik, Salemba Medika, Jakarta.
Katzung, B.G., 2004, Farmakologi Dasar dan Klinik, Salemba Medika, Jakarta.
Katzung, B.G., 2007, Basic and Clinical Pharmacology, Mc Graw Hill,
Singapore.
Katzung, B.G., 2010, Farmakologi Dasar dan Klinik, EGC, Jakarta.
Kee, L. J, Hayes, E. R., 1996, Farmakologi, EGC, Jakarta.
Langlais, R.P., Miller, C.S., Gehrig, J.S.N., 2014, Atlas Berwarna : Lesi Mulut
yang Sering Ditemukan edisi 4, EGC, Jakarta.
Manuaba, I.B.G., 2007, Pengantar Kuliah Obstetri, EGC, Jakarta.
Martinez, A.B., dkk., 2005, Consensus statement on antimicrobial treatment of
odontogenic bacterial infections, J. Avances En Odontoestomatología,
21 (6): 321-331.
Maryam, R.S., Ekasari., M.F., Rosidawati, Juabedi, A., dan Batubara, I., 2008,
Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya, Salemba Medika, Jakarta.
Montgomery, A., Hale, T. W., and The Academy of Breastfeeding Medicine,
2012, ABM Clinical Protocol #15: Analgesia and Anesthesia for the
Breastfeeding Mother, Revised 2012, J. Breastfeeding Medicine, 7
(6): 547-553.
Nindya, S., 2001, Perubahan Farmakokinetika Obat pada Wanita Hamil dan
Implikasinya secara Klinik, University Airlangga Press, Surabaya.
Opie, G., 2008, Modul Pelatihan Ilmu Laktasi dan Manajemen Menyusui, Buletin
Perinasia, (1):1-4.
Sukanto, H., 2002, Penggunaan Antihistamin secara Rasional di Bidang
Dermatologi. Airlangga University Press, Surabaya.
Topazian, R.G., Golberg, M.H., 2002, Oral and Maxillofacial Infection, WB
Saunders, Philladelpia.
Yazdani-Brojeni P, Garcia-Bournissen F, Fujii H., 2014, Relative bioequivalence
of amoxicillin dissolved in breast milk. Arch Dis Child. Vol. 99 :258-
61.

Anda mungkin juga menyukai