BAB XIII
A. PENDAHULUAN
XIII/3
lingkungan yang dipugar. Dengan demikian semakin banyak rak -
yat yang menempati rumah yang layak dalam lingkungan yang se-
hat.
XIII/4
pemukiman skala besar, koordinasi modular, dan kelembagaan
perumahan di daerah. Selain itu juga dibahas hal-hal yang
menyangkut lingkungan perumahan kumuh dan peremajaan kota,
pelaksanaan bank tanah dan konsolidasi tanah perkotaan, pe -
mantapan peran swadaya masyarakat dalam pembangunan perumah -
an, serta pengembangan instrumen dan sumber dana masyarakat
untuk pembangunan perumahan.
XIII/5
Negeri Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyerahan Prasarana Ling -
kungan, Utilitas Umum dan Fasilitas Perumahan kepada Pemerin -
tah Daerah. Pada tahun yang sama dikeluarkan pula Peraturan
Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian
Urusan Pemerintahan Di Bidang Pekerjaan Umum Kepada Daerah.
XIII/6
diperlukan. Namun dengan peningkatan upaya dan partisipasi
yang sungguh-sungguh dari semua pihak, diharapkan masalah
tersebut secara bertahap akan dapat diatasi dengan makin me -
muaskan.
a. Perbaikan Kampung
XIII/7
TABEL XIII – 1
1) Angka diperbaiki
2) Termasuk penanggulangan darurat : Tahun 1983/84 : 200 Ha dan 62.500 orang
Tahun 1984/85 : 90 Ha dan 28.080 orang
Tahun 1985/86 : 90 Ha dan 28.080 orang
Tahun 1986/87 : 30 Ha dan 7.500 orang
Tahun 1987/88 : 205 Ha dan 5.500 orang
Tahun 1988/89 : 470 Ha dan 1.200 orang
XIII/8
lingkungan yang sehat. Usaha ini dilaksanakan melalui kegiat-
an penyuluhan, pembuatan rumah-rumah contoh, perbaikan ru -
mah-rumah penduduk secara gotong royong, perbaikan jalan
lingkungan, pengadaan sarana "Mandi Cuci Kakus" (MCK), dan
pengadaan sarana air bersih. Selain itu bagi keluarga atau
pemilik rumah yang terpilih pada tahun tertentu diberikan
stimulan atau perangsang berupa bahan-bahan bangunan yang di -
perlukan untuk dapat digunakan memperbaiki rumah mereka se -
suai dengan persyaratan teknis dan kesehatan. Pemberian sti-
mulan diusahakan untuk dirantaikan oleh keluarga bersangkutan
melalui Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa (LKMD) untuk dite -
ruskan dan dimanfaatkan oleh keluarga lain di desa bersang -
kutan. Dengan cara seperti ini diharapkan jumlah rumah yang
dapat dipugar di dalam suatu desa akan semakin bertambah dari
tahun ke tahun.
XIII/9
TABEL XIII - 2
PELAKSANAAN PEMUGARAN PERUMAHAN DESA
MENURUT DAERAH TINGKAT I,
1983/84 - 1988/89
(desa)
Repelita IV
Jumlah 1)
1.220 1.200 1.345 910 1.211 2.577
XIII/10
GRAFIK XIII - 1
PELAKSANAAN PEMUGARAN PERUMAHAN DESA
MENURUT DAERAH TINGKAT I
1983/84 - 1988/89
XIII/11
terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Instansi utama yang ter -
libat langsung dalam pelaksanaan usaha pengadaan perumahan ini
adalah Perum Perumnas dan Bank Tabungan Negara. Perum Pe rumnas
bersama-sama dengan para developer lainnya (swasta) bertugas
membangun rumah, sedang Bank Tabungan Negara bertu gas untuk
menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang mem butuhkannya.
Sasaran pengadaan perumahan rakyat yang dite tapkan dalam
Repelita IV adalah sebanyak 300.000 unit rumah, atau rata-rata
60.000 unit per tahun.
XIII/12
TABEL XIII – 3
XIII/13
kepada masyarakat adalah sebanyak 343.425 KPR, dengan perin -
cian sebanyak 255.014 untuk rumah yang dibangun oleh developer
swasta, dan 88.411 KPR untuk rumah-rumah yang dibangun oleh
Perum Perumnas (Tabel XIII-4).
XIII/14
TABEL XIII – 4
XIII/15
GRAFIK XIII – 2
XIII/16
buku pedoman pelaksanaan pembangunan perumahan dan pemukiman.
Sementara itu telah pula diadakan beberapa studi tentang pem -
bangunan perumahan rakyat, termasuk studi mengenai sistem
perumahan sewa dan sistem pembangunan perumahan di daerah
perkotaan dengan cara swakarya.
XIII/17
secara keseluruhan selama Repelita IV mencapai 13.728,5/liter
per detik, dengan penambahan sambungan rumah sebanyak
662.150 buah dan hidran umum sebanyak 10.354 buah.
XIII/18
TABEL XIII – 5
XIII/19
berupa pompa tangan, pembuatan sumur gali, bak-bak penampung -
an air hujan, dan apabila keadaan memungkinkan diberi bantuan
untuk pembangunan sarana air minum perpipaan sederhana. Semua
kegiatan ini dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan bimbing -
an Pemerintah Pusat.
XIII/20
Selama Repelita IV telah berhasil dilaksanakan pemba -
ngunan pengelolaan air limbah di 55 kota, terdiri dari 6 kota
dengan sistem off-site dan di 49 kota dengan sistem on-site
yang mencakup pelaksanaan fisik untuk 36 kota dan perencanaan
teknis untuk 13 kota. Sedang dalam tahun 1988/89 telah dilak -
sanakan penanganan dan pengelolaan air limbah di 19 kota, dan
telah dididik dan dilatih sebanyak 47 orang dalam pengelolaan
air limbah.
XIII/21
bangunan daerah Bogor, Puncak dan Cianjur (Bopunjur). Di sam -
ping itu dilakukan Usaha-usaha lanjutan untuk menginventari -
sasi bangunan gedung Pemerintah di seluruh Daerah Tingkat II,
pengendalian pembangunan gedung Rumah Sakit, SMP dan SMA di -
seluruh Daerah Tingkat I, serta penyiapan Rancangan Undang-
undang (RUU) Bangunan Gedung.
XIII/22