Anda di halaman 1dari 21

TUGAS

ZAT GIZI DAN DIET

NAMA: SISKA LESTARI

KELAS: 2A KEPERAWATAN

NIM: PO72201201659

MATA KULIAH: ZAT GIZI DAN DIET

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

PRODI DIII KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES TANJUNGPINANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul [gizi dan diet] ini tepat
pada waktunya.Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah gizi dan diet .Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang kebutuhan hidup bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu zulya erda selaku dosen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Lingga,12 september 2021

Penulis
DAFTAR ISI

TUGAS ................................................................................................................................. 1
ZAT GIZI DAN DIET.............................................................................................................. 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... 3
BAB I .................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................ 4
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................................ 5
1.3 TUJUAN MASALAH ................................................................................................ 6
BAB II ................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 7
2.1 PENGERTIAN DEWASA DAN LANSIA .................................................................. 7
2.2 PERANAN ZAT GIZI BAGI DEWASA DAN LANSIA ............................................... 8
2.3 DAMPAK APABILA KEKURANGAN ATAU KELEBIHAN ZAT GIZI BAGI DEWASA
DAN LANSIA ................................................................................................................... 12
2.4 JENIS-JENIS ZAT GIZI YANG PENTING BAGI DEWASA DAN LANSIA ............. 15
2.5 CONTOH MAKANAN YANG DISARANKAN BAGI DEWASA DAN LANSIA ......... 17
BAB III ................................................................................................................................ 20
PENUTUP........................................................................................................................... 20
3.1 KESIMPULAN ....................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 21
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Gizi sangat dibutuhkan bagi usia lanjut untuk mempertahankan kualitas hidupnya. Bagi
lanjut usia yang mengalami gangguan gizi diperlukan untuk penyembuhan dan mencegah
agar tidak terjadi komplikasi pada penyakit yang dideritanya.Gizi merupakan unsur penting
bagi kesehatan tubuh dan gizi yang baik (Darmojo, 2011).

Pemenuhan gizi pada usia lanjut sangat penting.Pada usia lanjut menunjukkan
bahwaasupan energi pada usia lanjut sangat mempengaruhi ketahanan tubuh. Apabila
seseorang berhasil mencapai usia lanjut, maka salah satu upaya utama adalah
mempertahankan atau membawa status gizi yang bersangkutan pada kondisi optimum agar
kualitas hidup yang bersangkutan lebih baik.

Perubahan status gizi pada lanjut usia disebabkan perubahan lingkungan maupun faali
dan status kesehatan mereka. Perubahan ini makin nyata pada kurun usia dekade 70an.
Faktor lingkungan antara lain meliputi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi akibat
memasuki masa pensiun, isolasi sosial berupa hidup sendiri setelah pasangannya
meninggal, dan rendahnya pemahaman gizi menyebabkan mundurnya atau memburuknya
keadaan gizi lanjut usia. Perubahan gizi lanjut usia merupakan salah satu masalah yang
harus dihadapi, hal ini terjadi oleh beberapa faktor antara lain : perubahan pola 1 2 makan,
faktor ekonomi keluarga,perubahan fisik dan mental lanjut usia. Perubahan fisik dan
penurunan fungsi tubuh akan mempengaruhi konsumsi dan penyerapan zat gizi. Zat gizi
termasuk zat besi pada lanjut usia yang mempunyai efek dari penurunan kemampuan
lansia dalam beraktivitas dan menurunkan kekebalan tubuh (Maryam,2008).

Keluarga merupakan dukungan utama bagi lanjut usia dalam mempertahankan


kesehatannya. Peran keluatga dalam perawatan lanjut usia adalah menjaga dan merawat
lanjut usia, memberikan gizi yang dibutuhkan lanjut usia. Peran keluarga sangat penting
dalam pemenuhan gizi lanjut usia, maka keluarga harus memperhatikan gizi untuk lanjut
usia, serta keluarga bisa memberikan gizi yang dibutuhkan oleh lanjut usia. Peran keluarga
berperan penting dalam pemenuhan gizi lanjut usia, Lanjut usia juga membutuhkan gizi
yang cukup untuk kekebalan fisiknya. Tetapi sebagian besar keluarga belum mengetahui
gizi yang baik untuk lanjut usia. Keluarga hanya memberikan makanan seadanya tanpa
mempedulikan gizi untuk lanjut usia itu sendiri .
Kurangnya pengetahuan mengenai gizi lanjut usiadan cara pengolahannya yang baik
bagi lanjut usia adalah faktor yang mempengaruhi status gizi lanjut usia,penyakait-penyakit
kronis yang diderita lanjut usia, pengaruh psikologis, kesalahan pola makan serta
kurangnya faktor ekonomi/ketebatasan ekonomi keluarga juga menyebabkan kurangnya
gizi pada lanjut usia. Keadaan sosial ekonomi keluarga seperti pendapatan, pekerjaan,
pendidikan keluarga juga mempengaruhi status gizi lanjut usia. 3 Keluarga yang
berpendapatan terbatas akan membelanjakan uangnya untuk makan secukupnya tanpa
mempedulikan gizi lanjut usia, mereka sekedar membeli makanan untuk mengenyangkan
perutnya saja (Darmojo,2011).

Lanjut usia seperti juga tahapan-tahapan usia yang lain dapat juga mengalami keadaan
gizi baik dan gizi kurang baik. Lanjut usia di indonesia yang berada dalam keadaan kurang
gizi sebanyak 3,4%, berat badan kurang 28,3%, berat badan ideal berjumlah 42,4%, berat
badan lebih sebanyak 6,7% dan obesitas 3,4% (Darmojo, 2006).

Berdasarkan hasil survey pendahuluan di Puskesmas Baki pada tanggal 22 Januari


2013 didapatkan jumlah lanjut usia yang berada di Kelurahan Siwal berjumlah 454 lanjut
usia. Di wilayah Sukoharjo jumlah lanjut usia tergolong banyak. Jumlah kepala keluarga
yang tinggal bersama lanjut usia berjumlah 199 kepala keluarga.Dan pengetahuan keluarga
tentang gizi lanjut usia kurang baik,maka dari hasil wawancara peneliti kepada 15 anggota
keluarga lanjut usia di desa Siwal pada tanggal 28 januari 2013 disimpulkan 10 keluarga
lanjut usia menyatakan tidak mengetahui gizi untuk lanjut usia, dan 5 keluarga lanjut usia
menyatakan mengetahui gizi untuk lanjut usia tetapi tidak sepenuhnya diterapkan atau
diberikan kepada lanjut usia pada menu makan lanjut usia sehari-hari. Selain itu keluarga
lanjut usia menyatakan bahwa lanjut usia didalam keluarganya sering mengkonsumsi
makanan siap saji contohnya mie instan. Berdasarkan hasil uraiansebelunnya tentang
masalah gizi lanjut usia yang kurang dan pengetahuan keluarga tentang gizi lanjut usia di
kelurahan siwal maka peneliti tertarik untuk meneliti 4 lebih jauh tentang “ Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Keluarga Tentang Gizi Lanjut Usia Di
Rumah Di Desa Siwal Kec.Baki Kab. Sukoharjo.”

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Mengetahui pengertian peranan zat gizi bagi dewasa dan lansia
2. Mengetahui peranan zat gizi bagi dewasa dan lansia
3. Mengetahui dampak apabila kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi dewasa dan
lansia
4. Mengetahui jenis-jenis zat gizi yang penting bagi dewasa dan lansia
5. Mengetahui contoh makanan yang disarankan bagi dewasa dan lansia

1.3 TUJUAN MASALAH


1. pengertian peranan zat gizi bagi dewasa dan lansia
2. peranan zat gizi bagi dewasa dan lansia
3. dampak apabila kekurangan atau kelebihan zat gizi bagi dewasa dan lansia
4. jenis-jenis zat gizi yang penting bagi dewasa dan lansia
5. contoh makanan yang disarankan bagi dewasa dan lansia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DEWASA DAN LANSIA


A. PENGERTIAN DEWASA

Dewasa melambangkan segala organisme yang telah matang yang lazimnya


merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita.
Saat ini, Istilah dewasa dapat didefinisikan dari aspek biologi yaitu sudah akil
baligh, hukum sudah berusia 16 tahun ke atas atau sudah menikah, menurut Undang-
undang perkawinan yaitu 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita
dan karakter pribadi yaitu kematangan dan tanggung jawab. Berbagai aspek
kedewasaan ini sering tidak konsisten dan kontradiktif. Seseorang dapat saja dewasa
secara biologis, dan memiliki karakteristik perilaku dewasa, tetapi tetap diperlakukan
sebagai anak kecil jika berada di bawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya,
seseorang dapat secara legal dianggap dewasa, tetapi tidak memiliki kematangan dan
tanggung jawab yang mencerminkan karakter dewasa.

"Dewasa" kadang juga berarti "tidak dianggap cocok untuk anak-anak", terutama
sebagai suatu eufimisme yang berkaitan dengan perilaku seksual, seperti hiburan
dewasa, video dewasa, majalah dewasa, serta toko buku dewasa. Namun, pendidikan
orang dewasa hanya berarti pendidikan untuk orang dewasa, dan bukan
spesifik pendidikan seks.

Dalam bidang ilmu psikologi, dewasa adalah periode perkembangan yang bermula
pada akhir usia belasan tahun atau awal usia duapuluhan tahun dan yang berakhir pada
usia tigapuluhan tahun. Ini adalah masa pembentukan kemandirian pribadi dan ekonomi,
masa perkembangan karier, dan bagi banyak orang, masa pemilihan pasangan, belajar
hidup dengan seseorang secara akrab, memulai keluarga, dan mengasuh anak anak.

B. PENGERTIAN LANSIA

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses menua. Menurut Bernice
Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana
orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Sedangkan menurut Prayitno dalam
Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia
adalah orang yang berusia 65 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak
berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun merupakan
kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan mengalami
berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai tekanan psikologis.
Berdasarkan UU Kes. No. 23 1992 Bab V bagian kedua Pasal 13 ayat 1
menyebutkan bahwa manusia lanjut usia adalah seseorang yang karena usianya
mengalami perubahan biologis, fisik, dan sosial.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang
menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah
disebut lanjut usia. Lansia banyak menghadapi berbagai masalah kesehatan yang perlu
penangan segera dan terintegrasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menggolongkan
lanjut usia menjadi 4 yaitu :
1. Usia pertengahan (middle age) kelompok usia 45 – 59 tahun.
2. Lanjut usia (alderly) kelompok usia 60 – 74 tahun
3. Lanjut usia tua (old) kelompok usia 75 – 90 tahun
4. Usia sangat tua (very old) kelompok usia diatas 90 tahun
Dari berbagai penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lanjut usia merupakan
periode di mana seseorang individu telah mencapai kemasakan dalam proses
kehidupan, serta telah menunjukan kemunduran fungsi organ tubuh sejalan dengan
waktu, tahapan ini dapat mulai sari usia 55 tahun sampai meninggal.

2.2 PERANAN ZAT GIZI BAGI DEWASA DAN LANSIA


PADA DEWASA DAN LANSIA:

a) Peranan Energi
1. Energi untuk diukut dengan kalori dan menghasilkan dari karbohidrat,protein, dan
lemak.
2. Kelebihan energi dapat memengaruhi terjadinya penyakit degeneratif,karena
energy ini disimpan dalam bentuk jaringan lemak.
3. Penyakit jantung dan penyakit degeneratif lainnya lebih banyak terdapat pada
orang-orang dengan energi yang berlebihan.
4. Kekurangan energi mengakibatkan berat badan rendah yang dapat mengakibatkan
fungsi umum menurun,seperti menurunnya daya tahan dan kesanggupan kerja.
b) Peranan Protein
1. Pada usia lanjut fungsi protein yang di konsumsi tubuh tidak lagi untuk
pertumbuhan. Peranan protein yang utama adalah memelihara dan mengganti sel-
sel jaringan yang rusak,pengatur fungsi fisiologi organ tubuh.
2. Kebutuhan protein pada usia lanjut didasarkan kepada kebutuhan orang dewasa
muda pada umur 25 tahun,yaitu pada pria 0,95g/kg berat badan/hari sedangkan
pada wanita 0,87 g/kg berat badan/hari.
3. Kecukupan protein yang dianjurkan untuk orang indosnesia adalah 50 g/hari untuk
pria dengan umur 60 tahun ke atas dan 44g/hari untuk wanita dengan umur 60
tahun ke atas.
4. Dianjurkan kebutuhan protein pada usia lanjut dipenuhi dari protein yang bernilai
biologi tinggi seperti telut, akan dan lain-lain karena kebutuhan asam-asam amino
esensial meningkat pada usia lanjut.Tetapi konsumsi protein yang berlebihan tidak
bermanfaat Karena akan dapat memberatkan fungsi ginjal dan hati.
c) Peranan lemak
1. Lemak merupakan sumber energi yang dapat disimpan di dalam tubuh sebagai
cadangan energy.
2. Konsumsi lemak yang berlebihan pada usia lanjut tidak dianjurkan karena dapat
meningkatkan kadar lemak dalam tubuh, khususnya kadar kolesterol darah.
3. Masukan lemak melalui makanan dianjurkan tidak melebihi 30% dari jumlah total
energi yang dibutuhkan.Untuk bangsa Indonesia konsumsi lemak dianjurkan tidak
melebihi 25% dari energi yang di butuhkan.
d) Peranan Mineral
Mineral dibutuhkan dalam jumlah sedikit namun peranannya sangat penting dalam
berbagai proses metabolik dalam tubuh,sehingga bila mengonsumsi mineral kurang
dari kebutuhan akan dapat mengganggu kelangsungan proses tersebut.
Kalsium
Pada proses menua terjadi gangguan absorpsi kalsium,karena itu sangat dianjurkan
untuk mengonsumsi susu 1 gelas/hari.Kebutuhan kalsium yang di anjurkan adalah
500 mg/orang/hari.Untuk yang menderita osteoporosis dianjurkan pemberian kalsium
sejumlah 800 mg/orang/hari.Namun kalsium yang di butuhkan pada usia 19-20 tahun
1.000 mg,sedangkan untuk usia lebih 51 tahun,kebutuhan kalsium sebesar 1.200
mg.
Fe/Zat besi
Kebutuhan Fe yang dianjurkan sebesar 9 mg/orang/hari untuk pria,sedangkan 8
mg/orang/hari untuk wanita.Anemia gizi sering terjadi pada usia lanjut,diakibatkan
rendahnya jumlah Fe dalam makanan yang di konsumsi ataupun adanya penyakit
pada lambung yang dapat mengganggu penyerapan Fe di dalam saluran
pencernaan.Oleh karena itu,sebaiknya dipilih zat besi yang berasal dari
hewani.Konsumsi protein asal hewan antara lain daging perlu di konsumsi dalam
jumlah yang cukup tetapi tidak boleh berlebihan,karena zat besi asal protein hewani
lebih mudah diserap.
Natrium
Kebutuhan NaCl adalah 2,8-7,8 g/orang/hari.Dianjurkan lansia dengan tekanan
darah tinggi mengonsumsi NaCl sejumlah 3 mg/orang /hari karena dapat membantu
menurunkan tekanan darah.Pada keadaan ini menyebabkan nafsu makan usia lanjut
menurun,karena makanannya kurang garam.
Air
Kebutuhan air meningkat dengan bertambahnya usia seseorang.Dengan
berkurangnya kemampuan ginjal,,maka air mempunyai peranan penting sebagai
pengangkut sisa metabolism dalam tubuh.Dianjurkan meminum air sebanyak 6-8
gelas atau lebih dalam sehar.Air juga mempunyai peranan mendorong peristaltik
usus sehingga dapat mencegah kontipasi.
e) Peranan Serat
1. Pada manula serat diperlukan memungkinkan proses buang air besar menjadi
teratur dan menghindari berbagai penyakit.
2. Fungsi serat dalam usaha pencegahan penyakit yaitu mencegah penyakit
jantung koroner,kanker usus besar,penyakit diabetes melitus,penyakit divertikular
(penonjolan bagian luar usus), dan mencegah kegemukan.
f) Peranan Vitamin
Secara umum vitamin mempunyai fungsi yaitu mengatur berbagai proses
metabolisme dalam tubuh,mempertahankan fungsi berbagai jaringan,memengaruhi
pertumbuhan dan pembentukan sel-sel baru dan membentuk pembuatan zat-zat
tertentu dalam tubuh.
1. Vitamin A
Penghasilan yang baik,ketahanan jaringan,daya tahan tubuh terhadap infeksi
sangat tergantung kepada kecukupan Vitamin A.Pada pria maupun wanita usia
umur 60 tahun ke atas kecukupan Vitamin A adalah 3.500-4.000
mikrogram/orang/hari.
2. Vitamin B1/Tiamina
Kecukupan Vitamin B1 untuk pria lanjut adalah 1,2 mg/orang/hari dan 1,0 mg
untuk wanita lanjut.
3. Vitamin B6
Kecukupan Vitamin B6 yang dianjurkan pria lansia adalah 2,2 mikrogram/hari
dan 2,0 mikrogram untuk wanita lanjut.
4. Folat
Di dalam tubuh asam folat berfungsi memproduksi sel darah merah dan di
butuhkan untuk sintesis asam amino. Asam folat berfungsi sebagai kafaktor yang
sangat penting dan juga merupakan koenzim yang berfungsi mengatur proses
remetilasi dan transulfurasi metabolisme homosistein.Asam folat juga merupakan
koenzim yang sangat besar peranannya dalam reaksi di dalam tubuh,seperti
sintesis DNA,pembelahan sel normal,sintetis purin,interkonversi asam amino,dan
berbagai reaksi seluler lainnya.konsumsi asam folat tidak hanya berperan besar
pada pembentukan jaringan otak janin saja,tetapi juga berpotensi mengatasi
kepikunan pada kelompok lanjut usia.Hasil penelitian
membuktikan,mengonsumsi makanan yang lunak yang banyak mengandung
asam folat akan menurunkan risiko terserang kanker usus besar.
5. Vitamin B12
Vitamin B12 merupakan unsur penting untuk meningkatkan kemampuan daya
ingat,bahkan bisa mengatasi persoalan kelainan saraf di samping itu Vitamin B12
bekerja sama dengan asam folat memproduksi sel darah merah.Vitamin B12 juga
berfungsi sebagai kofaktor yang sangat penting dan juga merupakan koenzim
yang berfungsi mengatur proses remetilasi dan transulfurasi metabolisme
homosistem kecukupan yang dianjurkan untuk B12 adalah 0,3 mikrogram/hari
bagi usia lanjut.
6. Vitamin C
Vitamin C sangat bermangfaat untuk menghambat berbagai penyakit pada
usia tua,berfungsi antara lain meningkatkan kekebalan tubuh,melindungi dari
serangan kanker,melindungi arteri,meremajakan dan memproduksi sel darah
putih,mencegah katarak,memperbaiki kualitas sperma,dan mencegah penyakit
gusi. Kecukupan Vitamin C adalah 60 mg/hari.
7. Vitamin D
Kecukupan Vitamin D yang dianjurkan lansia sebanyak 5 mikro gram/hari
atau 200 IU.Pada umumnya konsumsi Vitamin D wanita usia lanjut rendah
daripada pria usia lanjut.
8. Vitamin E
Vitamin E merupakan anti-oksida dan diduga berperan memperlambat proses
ketuaan pada usia lanjut.Kecukupan yang dianjurkan adalah 8mg alpha tokoferol
untuk pria dan 10 mg/hari untuk wanita.
9. Vitamin K
Kecukupan Vitamin K adalah 65 mcg/hari bagi wanita lansia dan 80 mgc/hari
bagi pria lansia.
2.3 DAMPAK APABILA KEKURANGAN ATAU KELEBIHAN ZAT GIZI BAGI DEWASA
DAN LANSIA
PADA DEWASA:

Dampak kelebihan gizi pada orang dewasa

Menurut Sudikno (2009) kegemukan atau obesitas terjadi karena konsumsi


makanan yang melebihi kebutuhan Angka Kecukupan Gizi (AKG) per hari tanpa
diimbangi dengan aktivitas fisik yang mencukupi. Bila kelebihan ini terjadi dalam
jangka waktu lama, dan tidak diimbangi dengan aktivitas yang cukup untuk
membakar kelebihan energi, lambat laun kelebihan energi tersebut akan diubah
menjadi lemak dan ditimbun di dalam sel lemak di bawah kulit.

Akibatnya orang tersebut akan menjadi gemuk. Kegemukan mempengaruhi umur


rata-rata seseorang dan berisiko untuk terjadinya penyakit degeneratif seperti
diabetes melitus, hipertensi (tekanan darah tinggi), penyakit jantung koroner, atritis,
dan kanker.

Penyakit degeneratif pada orang dewasa :

1. Penyakit Gula Darah (Diabetes Mellitus)

Diabetes melitus adalah sekumpulan gejala yang disebabkan karena


meningkatnya kadar gula dalam darah karena insulin secara absolut atau relatif atau
menurunnya tingkat sensivitas insulin. Tipe DM pada orang dewasa adalah DM yang
tidak bergantung pada insulin, di mana jumlah insulinnya cukup banyak, hanya saja
kerjanya yang sudah tidak optimal atau tidak sensitif lagi terhadap kenaikan kadar
gula dalam darah. Konsensus Pengelolaan DM di Indonesia telah disusun oleh
PERKENI tahun 2002 antara lain memberikan pedoman tentang kebutuhan gizi
orang dengan diabetes dan dianjurkan penggunaan Daftar Bahan Makanan Penukar
(DBMP) dalam penyuluhan perencanaan makan orang dengan diabetes.

Tujuan umum terapi gizi adalah membantu orang dengan diabetes memperbaiki
kebiasaan gizi dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih baik,
dan beberapa tambahan tujuan khusus yaitu :

a) Mempertahankan kadar glukosa darah mendekati normal dengan


keseimbangan asupan makanan dengan insulin atau obat hipoglikemik oral dan
tingkat aktivitas.
b) Mencapai kadar serum lipid yang optimal.
c) Memberikan energi yang cukup untuk mencapai atau mempertahankan berat
badan yang memadai pada orang dewasa.
d) Berat badan memadai diartikan sebagai berat badan yang dianggap dapat
dicapai dan dipertahankan.
e) Menghindari dan menangani komplikasi akut orang dengan diabetes yang
menggunakan insulin seperti hipoglikemia, penyakit-penyakit jangka pendek,
masalah yang berhubungan dengan latihan jasmani dan komplikasi kronik
diabetes seperti penyakit ginjal, neuropati autonomik, hipertensi, dan penyakit
jantung.
f) Meningkatkan secara keseluruhan melalui gizi yang optimal.

2. Penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) dan Penyakit Jantung Koroner


Hipertensi adalah suatu keadaan tekanan darah meningkat melebihi batas
normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai dengan usia. Berbagai
faktor dapat memicu terjadinya hipertensi. Faktor gizi berhubungan dengan
terjadinya hipertensi melalui beberapa mekanisme. Aterosklerosis merupakan
penyebab utama terjadinya hipertensi yang berhubungan dengan diet seseorang,
walaupun faktor usia juga berperan, karena pada usia lanjut pembuluh darah
cenderung menjadi kaku dan elastisitasnya berkurang. Pembuluh yang
mengalami aterosklerosis, resistensi dinding pembuluh darah tersebut akan
meningkat. Hal ini akan memicu jantung untuk meningkatkan denyutnya agar
aliran darah dapat mencapai seluruh bagian tubuh

3. Artritis Gout
Gout adalah salah satu penyakit artritis yang disebabkan oleh metabolisme
abnormal purin yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam
darah. Hal ini diikuti dengan terbentuknya timbunan kristal berupa garam urat di
persendian yang menyebabkan peradangan sendi pada lutut dan jari.
Tujuan diet artritis gout adalah untuk mencapai dan mempertahankan status
gizi optimal, serta menurunkan kadar asam urat dalam darah dan urin. Diet pada
penderita ini rendah purin, rendah lemak, cukup vitamin dan mineral. Diet ini
dapat menurunkan berat badan, bila ada tanda-tanda berat badan berlebih.

4. Kanker
Kanker adalah pembelahan dan pertumbuhan sel secara abnormal yang tidak
dapat dikontrol sehingga cepat menyebar. Sel-sel ini dapat merusak jaringan
tubuh sehingga mengganggu fungsi organ tubuh yang terkena.

Beberapa faktor pnyebab gangguan gizi yang dapat timbul pada penyakit kanker
adalah :

1. Kurang nafsu makan yang disebabkan karena faktor psikologis dan lost renponse
terhadap kanker berupa cepat kenyang atau perubahan terhadap indra pengecap
2. Gangguan asupan makanan dan gangguan gizi karena gangguan pada saluran
cerna, gangguan absorpsi zat gizi, dan kehilangan cairan serta elektrolit karena
muntah dan diare.
3. Perubahan metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak.
4. Peningkatan pengeluaran energi.

Dampak kekurangan gizi pada orang dewasa


Menurut Cakrawati (2012) dampak kekurangan gizi pada orang dewasa yaitu
penurunan produktivitas kerja dan derajat kesehatan. Disebabkan oleh kekurangan
sumber energi secara umum dan kekurangan sumber protein.
a. Karbohidrat : malnutrisi, kurus, lemah, tidak ada energi, gangguan metabolisme otak,
busung lapar.
b. Protein : mudah sakit, gangguan metabolisme tubuh.
c. Lemak : Busung lapar, kekurangan vitamin larut dalam lemak, penurunan daya
tahan tubuh, kurang tenaga, gangguan tumbuh kembang.
d. Mineral : penurunan konsentrasi dan IQ, mudah sakit, dan tidak nafsu makan.
Adapun beberapa penyakit yang disebabkan akibat kekurangan gizi, antara lain :
 Anemia
Hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi.
 Gondok
Kurangnya mengkonsumsi yodium.
 Kebutaan
Hal ini disebabkan kurangnya mengkonsumsi vitamin A.
Penyebab dari dampak kekurangan gizi
 Kemiskinan.
 Kurangnya pengetahuan tentang gizi.
 Kebiasaan makan.
PADA LANSIA:
1. Gizi berlebih
Gizi berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota
besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan
berlebih, apalai pada lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya
aktivitas fisik. Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk
mengurangi makan. Kegemukan merupakan salah satu pencetus berbagai penyakit,
misalnya : penyakit jantung, kencing manis, dan darah tinggi.
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga
karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan
menyebabkan berat badan kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan
kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat
diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun,
kemungkinan akan mudah terkena infeksi.
3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan
kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan
menurun, kulit kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.

2.4 JENIS-JENIS ZAT GIZI YANG PENTING BAGI DEWASA DAN LANSIA
PADA DEWASA:

Kebutuhan energi pada usia dewasa menurun sesuai dengan bertambahnya


usia, ini dikarenakan menurunnya metabolisme basal dan berkurangnya aktivitas
fisik. Kebutuhan asupan energi akan menyebabkan kenaikan berat badan.
Kebutuhan energi berbeda-bebeeda bagi setiap orang. Anjuran kebutuhan energi
ditetapkan dalam Angka Kecukupan Gizi (AKG).

a. Kebutuhan karbohidrat
Konsumsi karbohidrat dianjurkan 50-60 persen dari total kebutuhan energi,
terutama dalam bentuk karbohidrat kompleks seperti yang terdapat dalam padia-
padian (beras, jagung, gandum dan hasil olahannya seperti roti) dan umbi- umbian
(kentang, singkong dan ubi). Sedangkan untuk karbohidrat sederhana seperti gula
maksimum dikonsumsi 5 persen dari kebutuhan energi total atau paling banyak 4-5
sendok sehari (Almatsier dkk, 2013).
b. Kebutuhan protein
Konsumsi protein dianjurkan 15-30 persen atau dari kebutuhan total energi.
Kebutuhan konsumsi protein pada kelompok usia dewasa digunakan untuk
menggantikan protein yang hilang akibat rutinitas sehari-hari melalui urin, feses, kulit
dan rambut, serta untuk mengganti sel-sel yang rusak. Konsumsi protein yang terlalu
tinggi dapat meningkatkan hilangnya kalsium melalui urin, sehingga resiko menderita
osteoporosis bertambah. Asupan protein lebih dari 2 kali jumlah yang dianjurkan
dapat meningkatkan terjadinya penyakit jantung koroner terutama sebagai akibat dari
tingginya asupan lemak jenuh dan kolesterol yang terdapat dalam makanan hewani
Asupan lemak jenuh dianjurkan mengkonsumsi protein yang berasal dari makanan
nabati seperti tahu, tempe dan sebagainya (Almatsier dkk, 2013).
c. Kebutuhan lemak
Konsumsi lemak dianjurkan 25 persen dari total kebutuhan energi. Konsumsi
lemak pada usia dewasa dianjurkan mengkonsumsi daging tanpa lemak, ayam tanpa
kulit, ikan, susu tanpa lemak (skim) serta mengurangi santan dan goreng-gorengan
(Almatsier dkk, 2013).
d. Kebutuhan mineral
Angka kebutuhan mineral pada usia dewasa umumnya dapat dipenuhi
apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS). Beberapa
mineral yang perlu diperhatikan yaitu garam natrium, besi dan kalsium. Garam
natrium terdapat dalam garam dapur (NaCl) dan monosodium glutamat (MSG).
Konsumsi garam natrium dibatasi hingga 6 g per hari ( 2400 mg per hari). Selain itu
dianjurkan untuk membatasi makanan yang diawetkan menggunakan garam seperti
ikan asin, ikan asap, makanan kaleng, serta acar begitupula dengan MSG. AKG besi
pada perempuan dewasa muda lebih tinggi dibandingkan dewasa setengah tua
karena pada usia tersebut perempuan kehilangan besi setiap bulan melalui
menstruasi. Makanan sumber zat besi yang dianjurkan adalah daging merah, hati,
kuning telur, sayuran hijau, serta kacang-kacangan dan hsil olahannya sepertu tahu
dan tempe. Kalsium penting untuk pembentukan tulang dan menjaga agar tulang
tetap kuat. Asupan kalsium yang cukup setiap hari dapat mencegah terjadinya
osteoporosis dikemudian hari. Makanan kaya kalsium yang dianjurkan untuk
dikonsumsi adalah susu dan hasil olahannya (Almatsier dkk, 2013).
e. Kebutuhan vitamin
Angka kebutuhan vitamin pada kelompok usia dewasa umumnya dapat
dipenuhi apabila makanan sehari-hari sesuai dengan Pesan Gizi Seimbang (PGS).
Angka Kecukupan Gizi (AKG) dianjurkan untuk digunakan sebagai standar guna
mencapai status gizi yang optimal. Angka Kecukupan Gizi (AKG) atau
Recommended Dietary Allowances (DRA) merupakan kecukupan rata-rata zat gizi
sehari bagi hampir semua orang sehat (97,5 persen) menurut golongan umur, jenis
kelamin, ukuran tubuh aktifitas fisik, genetik dan keadaan fisiologis. AKG ini
mencerminkan asupan rata-rata sehari yang dikonsumsi oleh populasi dan bukan
merupakan perorangan/individu (Amelia, 2014).

PADA LANSIA:

a) Kalori
Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena
metabolisme seluruhsel dan kegiatan otot berkurang2.
b) Protein
Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat
badan/hari untukmempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein
meningkat sebagai tanggapanatas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker, patah
tulang dan pembedahan3.
c) Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 – 60% dari
kalori total4.
d) Lemak
Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 – 25% dari energi total. Kelebihan
dankekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah
e) Serat
Salah satu gangguan yang seringkali dikeluhkan oleh lansia adalah
sembelitGangguan ini akan timbul manakala frekuensi pergerakan usus berkurang,
yang akhirnyamemperpanjang masa transit tinja,hal ini terjadi karena kelemahan
tonus otot dinding salurancerna akibat penuaan (kegiatan fisik berkurang) serta
reduksi asupan cairan dan serat
f) Vitamin
Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap
berlangsung padalansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12,
vitamin D dan asam folat

2.5 CONTOH MAKANAN YANG DISARANKAN BAGI DEWASA DAN LANSIA


PADA DEWASA:
BAHAN MAKANAN MENU SEIMBANG UNTUK DEWASA
a. Karbohidrat
Merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Faktor yang perlu diperhatikan
untukmenentukan adalah aktivitas fisik angka kecukupan gizi energi untuk dewasa
2000-2200 kkal (untuk perempuan ) dan untuk laki-laki antara 2400-2800 kkal setiap
hari. Energi ini dianjurkansekitar 60% berasal dari sumber karbohidrat. Bahan
makanan sumber energi : padi, gandum,kentang, singkong, ubi jalar, roti dll

b. Protein
Zat utama dalam pembentukan dan pertumbuhan jaringan tubuh, Kebutuhan protein
padausia dewasa adalah 50-60 g per hari atau berkisar 11% dari total masukan
energy. Angkakecukupan protein ( AKP ) orang dewasa menurut hasil-hasil
penelitian keseimbangan nitrogenadalah 0,75 g/Kg berat badan, berupa protein
patokan tinggi yaitu protein telur ( mutu cerna dandaya manfaat telur adalah 100 ).

c. Lemak
Termasuk sumber energi bagi tubuh, Kebutuhan lemak pada orang dewasa tidak
bolehmelebihi 630 kkal atau sekitar 30 % dari total kalori. Konsumsi lemak yang
tinggi dari makanankemungkinan akan menaikkan kadar lipid darah yang disertai
peningkatan risiko terserang penyakit jantung koroner. sumber lemak berasal dari
daging, telur, minyak jagung, minyakkacang, kedelai, ikan, susu dll

d. Vitamin
Kebutuhan juga meningkat selama dewasa muda karena pertumbuhan dan
perkembangancepat terjadi, karena energi yang meningkat, maka pertumbuhan
kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat antara lain yang berperan dalam
metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti :vitamin A, vitamin B1, vitamin B2,
dan niacin. Untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin Dyang cukup, vitamin A,
dan C, E.

e. Mineral
Konstituen esensial pada jaringan lunak, jaringan, dan skeleton (kerangka) sumber
mineral : Fe,Cu, Co, Se, Zn, J, F, Cr, Mo

f. Air
Bagian terbesar zat pembentuk tubuh manusia, sumbr air dari air teh, air putih, air
susu dll
PADA LANSIA:

Menu seimbang usia lanjut adalah susunan makanan yang mengandung


cukup semua unsure gizi yang di butuhkan para usia lanjut. Syarat menu seimbang
untuk manula sehat yaitu sebagai berikut :
1. Mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan makanan.
2. Jumlah kalori yang baik untuk dikonsumsi oleh usia lanjut adalah 50% dari hidrat
arang yang merupakan hidrat arang konpleks (sayuran,kacang-kacangan,dan
biji-bijian).
3. Jumlah lemak dalam makanan dibatasi,yaitu 25-30% dari total kalori.
4. Jumlah protein yang baik dikonsumsi disesuaikan dengan usia lanjut yaitu 8-
10% dari total kalori.
5. Dianjurkan mengandung tinggi serat yang bersumber pada buah,sayur dan
bermacam-macam pati,yang konsumsi dengan jumlah secara bertahap.
6. Menggunakan bahan makanan yang tinggi kalsium,seperti susu
nonfat,yoghurt,ikan dan lain-lain.
7. Makanan mengandung tinggi zat besi yang bersumber dari protein hewani.
8. Membatasi penggunaan garam seperti monosodium glutamate,sodium
bikarbonat,sodium sistrate.
9. Bahan makanan sebagai sumber zat gizi sebaiknya dari bahan makanan yang
segar dan mudah di cerna.
10. Hindari bahan makanan yang mengandung tinggi alkohol.
11. Makanan seaiknya yang mudah di kunyah seperi makanan lembek.
BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

A. PENGERTIAN DEWASA

Dewasa melambangkan segala organisme yang telah matang yang lazimnya


merujuk pada manusia yang bukan lagi anak-anak dan telah menjadi pria atau wanita.
Saat ini, Istilah dewasa dapat didefinisikan dari aspek biologi yaitu sudah akil
baligh, hukum sudah berusia 16 tahun ke atas atau sudah menikah, menurut Undang-
undang perkawinan yaitu 19 tahun untuk pria dan 16 tahun untuk wanita
dan karakter pribadi yaitu kematangan dan tanggung jawab. Berbagai aspek
kedewasaan ini sering tidak konsisten dan kontradiktif. Seseorang dapat saja dewasa
secara biologis, dan memiliki karakteristik perilaku dewasa, tetapi tetap diperlakukan
sebagai anak kecil jika berada di bawah umur dewasa secara hukum. Sebaliknya,
seseorang dapat secara legal dianggap dewasa, tetapi tidak memiliki kematangan dan
tanggung jawab yang mencerminkan karakter dewasa.

Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses menua. Menurut Bernice
Neugarten (1968) James C. Chalhoun (1995) masa tua adalah suatu masa dimana
orang dapat merasa puas dengan keberhasilannya. Sedangkan menurut Prayitno dalam
Aryo (2002) mengatakan bahwa setiap orang yang berhubungan dengan lanjut usia
adalah orang yang berusia 65 tahun ke atas, tidak mempunyai penghasilan dan tidak
berdaya mencari nafkah untuk keperluan pokok bagi kehidupannya sehari-hari.
Saparinah (1983) berpendapat bahwa pada usia 55 sampai 65 tahun merupakan
kelompok umur yang mencapai tahap penisium, pada tahap ini akan mengalami
berbagai penurunan daya tahan tubuh atau kesehatan dan berbagai tekanan psikologis.
DAFTAR PUSTAKA
http/www. Kebutuhan nutrisi pada lansia.com,, di akses pada hari minggu, jam 11.31.wib.

Cakrawati, D dan Mustika, NH. 2012. Bahan Pangan, Gizi dan Kesehatan. Alfabeta : Bandung

Kemenkes RI, 2014. Pedoman Gizi Seimbang. Dalam http://gizi.depkes.go.id. Diakses pada tanggal
29 Juli 2017.
Dwi, Roby. 2016. Makalah Gizi Lansia. http://robydwitheking.blogspot.co.id. Diakses pada 09 Mei
2016.
Gaho, Van. 2015. Blog Kesehatanku: Makalah Lansia (Usia Lanjut) http://blog-
keajinanku.blogspot.co.id. Diakses pada 30 September 2015.
http://rahayuwijayanti87.blogspot.co.id/2014/01/kebutuhan-nutrisi-untuk-dewasa.html

Anda mungkin juga menyukai