Anda di halaman 1dari 13

Beragama Islam di Era Revolusi 4.

0
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok dan akan dipresentasikan pada
mata kuliah “Studi Islam”

Dosen : Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA.

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
Yurri Syarifah Fahza (11200182000023)
Oksha Nur Fajrin (11200182000028)

JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas rahmat dan
karunia serta kasih sayangnya kami dapat menyelesaikan makalah sehingga kami
dapat Menyusun makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi
sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. tidak lupa
pula saya ucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. H. Abuddin Nata, MA. selaku
dosen mata kuliah Studi Islam. Dalam makalah ini kami membahas mengenai
“Beragama Islam di Era Revolusi 4.0”.

Makalah ini dibuat dengan maksud untuk memenuhi salat satu syarat guna
memperoleh kelulusan mata kuliah Pengantar Manajemen Pendidikan, Jurusan
Manajemen Pendidikan, di UIN Jakarta. Makalah ini dibuat dengan bantuan,
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu, kami menerima saran serta kritik yang bersifat
konstruktif. Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat
bagi para pembaca.

Jakarta,04 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. Pengertian Revolusi Industri...........................................................................................3
B. Sejarah Revolusi Industri 4.0..........................................................................................3
C. Memahami Tantangan dan Peluang................................................................................4
D. Pengertian Beragama......................................................................................................6
E. Implementasi Agama di Era Revolusi 4.0.......................................................................6
F. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Revolusi 4.0...............................................................7
BAB III......................................................................................................................................8
PEMBAHASAN.......................................................................................................................8
A. Kesimpulan.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makalah ini memberikan gambaran respon umat Islam terhadap munculnya revolusi
industri 4.0. Industri 4.0 juga di kenal dengan Istilah lain disrupsi (disruption), situasi
dimana pergerakan dunia industri tidak lagi linier. Perubahanya berjalan sangat cepat,
fundamental dan mengacak pola tatanan lama dan menciptakan tatanan baru. Disrupsi
menginisiasi lahirnya model bisnis baru dengan strategi yang lebih inovatif dan disruptif.
Cakupan perubahanya sangat luas dari dunia bisni, tranportasi hingga pendidikan.
Fenomena tersebut merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari, menjadi tantangan
tersendiri, namun dapat juga menjadi peluang baru sehingga Indonesia mempersiapkan
diri untuk bersaing dalam menyambut revolusi industri tersebut. Basis dari era ini adalah
digitalisasi dengan menggunakan analisa data yang menyeluruh sehingga membutuhkan
literasi baru. Umat Islam secara global juga tidak dapat menghindari era tersebut.
Sebagian umat Islam telah berhasil merespon dengan cepat dan berhasil juga
memanfaatkan digitalisasi sebagai objek lahan baru dalam melakukan keputusan-
keputusan strategis seperti berbisnis busana muslim online, berdakwah menggali
kekuatan dalam menyatukan umat Islam, memunculkan dakwah sosmed dan lainya. Umat
muslim sepert di ataslah mereka yang paling dapat menangkap peluang dan bisa
menghadapi tantangan revolusi industri 4.0.”

B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Revolusi industri ?
2. Bagaimana Sejarah Revolusi Industri 4.0 ?
3. Bagaimana Cara Memahami Tantangan dan Peluang Pada Revolusi Industri 4.0?
4. Apa itu Pengertian Agama ?
5. Bagaimana Implementasi Agama Di Era Revolusi 4.0?
6. Apa Dampak Yang Ditimbulkan Dari Revolusi 4.0?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Menurut Para Ahli.
2. Untuk mengetahui Sejarah Revolusi Industri 4.0.
3. Untuk Memahami Tantangan dan Peluang Pada Revolusi Industri 4.0.
4. Untuk mengetahui Perngertian Agama.
5. Untuk mengetahui Implementasi Agama Di Era Revolusi 4.0.
6. Untuk mengetahui Dampak Yang Ditimbulkan Dari Revolusi 4.0

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Revolusi Industri
Revolusi industri terdiri dari dua (2) kata yaitu revolusi dan industri. Revolusi, dalam Kamus
Besar Bahasa Indoneis (KBBI), berarti perubahan yang bersifat sangat cepat, sedangkan
pengertian industri adalah usaha pelaksanaan proses produksi. Sehingga jika dua (2) kata
tersebut dipadukan bermakna suatu perubahan dalam proses produksi yang berlangsung
cepat. Perubahan cepat ini tidak hanya bertujuan memperbanyak barang yang diproduksi
(kuantitas), namun juga meningkatkan mutu hasil produksi (kualitas). Istilah “Revolusi
Industri” diperkenalkan oleh Friedrich Engels dan LouisAuguste Blanqui di pertengahan abad
ke-19. Revolusi industri ini pun sedang berjalan dari masa ke masa. Dekade terakhir ini sudah
dapat disebut memasuki fase keempat 4.0.

B. Sejarah Revolusi Industri 4.0


Revolusi industri dimulai dari pada abad ke-18 ketika masyarakat pertanian menjadi
lebih maju dan urban. Kereta api lintas benua, mesin uap, listrik, dan penemuan-penemuan
lainnya mengubah masyarakat secara permanen. Revolusi Industri adalah keadaan dimana
banyak aspek kehidupan yang terpengaruh oleh perubahan global tersebut. 1 Berikut ini kita
akan membahas sejarah singkat Revolusi Industri 1.0 hingga Revolusi Industri 4.0.

1. Revolusi 1.0
Revolusi Industri yang pertama terjadi akhir abad ke-18. Hal ini ditandai dengan
ditemukannya alat tenun mekanis pertama pada tahun 1784. Kala itu, industri
diperkenalkan dengan fasilitas produksi mekani yang menggunakan tenaga air dan
uap.
2. Revolusi Industri 2.0
Revolusi Industri 2.0 terjadi diawal abad ke-20. Kala itu ada pengenalan produksi
massal berdasarkan pembagian kerja. Produksi massal ini dimungkinkan dengan
adanya listrik dan jalur perakitan. Lini produksi pertama melibatkan rumah potong
hewab di Cincinnati, Amerika Serikat, pada 1870.

3. Revolusi Industri 3.0

1
Listhari Baenda, Sejarah dan Perkembangan Revolusi Industri, 2019 diambil dari
https://binus.ac.id/knowledge/2019/05/sejarah-dan-perkembangan-revolusi-industri/ (26 Maret 2020)

3
Awal tahun 1970 ditengarai sebagai perdana kemunculan Revolusi Industri 3.0 yang
dimulai dengan penggunaan elektonik dan teknologi informasi guna otomatisasi
produksi. Debut Revolusi Industri generasi ketiga ditandai dengan kemunculan
pengontrol logika terprogram pertama (PLC), yakni modem 084-969. Sistem
otomatisasi berbasis komputer ini membuat mesin industri tidak lagi dikendalikan
manusia.
4. Revolusi 4.0
Awal 2018 hingga sekaranglah zaman Revolusi Industri 4.0. Industri 4.0 adalah
industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini
merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data dalam teknologi manufaktur. Pada
era ini, industri mulai menyentuh dunia virtual, berbentuk konektivitas manusia,
mesin dan data, semua sudah ada di mana-mana. Istilah ini dikenal dengan nama
Internet of Things (IoT).

Apa itu Revolusi Industri 4.0? Revolusi Industri 4.0 sering pula disebut revolusi
industry generasi keempat yang ditandai dengan kemunculan super computer, robot pintar,
kendaraan tanpa awak, editing genetic dan perkembangan neuroteknologi yang
memungkinkan manusia dapat mengoptimalkan fungsi otak. Revolusi industry keempat
sendiri dimulai dengan revolusi internet, pemanfaatan internet of things pertama kali
dilakukan oleh negara Jerman. Jerman pulalah yang mengglobalkan istilah industry 4.0 ke
berbagai belahan dunia.2

C. Memahami Tantangan dan Peluang


Saya memulai dengan mengutip Ayat dalam Alquran yang artinya: Sesungguhnya Allah tidak
akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka
sendiri (QS. Ar-Ra’d:11). Ayat tersebut mengisyaratkan perlunya manusia berubah. Siapapun
yang menolak perubahan pasti akan tertinggal karena perubahan adalah suatu keniscayaan.
Perubahan dapat bersifat gradual, dapat pula bersifat sistematis. Salah satu bentuk perubahan
yang paling nyata adalah globalisasi. Interaksi antarindividu, antarkomunitas, hingga
antarbangsa terjadi dengan cepat. Para ahli menjelaskan perubahan sebagai dimensi waktu.
Dunia terhubung hanya disekat oleh batas maya. Perubahan selalu memberikan tanda nyata
dan memiliki jejak dalam kehidupan manusia. Perubahan dalam fase kehidupan manusia
ditandai banyak hal, salah satunya adalah perubahan dalam era industri.

2
Akmal, Lebih Dekat Dengan Industri 4.0, Cet. 1, Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2019, Hal. 25-26.

4
Sejarah revolusi industri dimulai dari industri 1.0, 2.0, 3.0, hingga industri 4.0. Fase industri
merupakan real change dari perubahan yang ada. Industri 1.0 ditandai dengan mekanisasi
produksi untuk menunjang efektifitas dan efisiensi aktivitas manusia, industri 2.0 dicirikan
oleh produksi massal dan standarisasi mutu, industri 3.0 ditandai dengan penyesuaian massal
dan fleksibilitas manufaktur berbasis otomasi dan robot. Industri 4.0 selanjutnya hadir
menggantikan industri 3.0 yang ditandai dengan cyber fisik dan kolaborasi
manufaktur. Istilah industri 4.0 berasal dari sebuah proyek yang diprakarsai oleh pemerintah
Jerman untuk mempromosikan komputerisasi manufaktur.

Jika dahulu ingin berjalan dan mencari sebuah alamat, anda akan membawa catatan mengenai
alamat lengkap yang anda tuju. Selain itu anda akan selalu mengandalkan orang lain yang
anda jumpai di perjalanan untun menanyakan alamat tersebut. Jika anda masih ragu anda
meminta diberi gambaran berupa catatan tambahan tentang alamat itu. Atau, anda meminta
meminta orang tersebut untuk mengantarkan anda hingga ke alamat tersebut. Hari ini anda
dipandu oleh robot yang bekerja secara otomatis untuk mengarahkan anda sampai ke alamat
tersebut dengan menggunakan aplikasi google map.

Dahulu anda ingin makan sesuatu di tengah malam namun anda ragu dan takut atau karena
sakit keluar demi keamanan, atau kapan anda ingin makan makanan kesukaan anda, anda
tidak perlu keluar menuju tempat penjualan makanan. Anda cukup memahami aplikasi untuk
memesan makanan kesukaan anda. Dalam waktu yang cepat anda akan diantarkan ke alamat
anda, sementara anda tetap beristirahat di ruamah. Begitu pula ibu-ibu wanita karier yang
ingin anaknya tetap mendapatkan asupan gizi dari ASI-nya sendiri terutama pada usia 0-6
bulan pertama, anda tidak perlu meninggalkan tempat kerja anda. Anda cukup menggunakan
pesan antar ASI-dengan alamat lengkap ke rumah anda dan penjaganya (pengasuhnya) akan
menerima dan memberi ASI tersebut kepada baby anda. Begitu pula, bisnis barang atau
lainnya. Anda cukup menggunakan aplikasi di Android anda dan menelusuri barang di toko-
toko online dan cek harga atau berkomunikasi dengan penjualnya mengenai harga dan
ongkisrnya. Jika anda setuju maka anda akan diminta mengirim harga/biaya barang tersebut
ke rekeningnya dan diminta mengirin alamat lengkap. Dengan cara ini, anda dapat berbelanja
meskipun anda belum mandi, tidak punya ruko, toko. Anda tidak perlu ke mall atau
depertement store. Sungguh anda dimanjakan dengan aplikasi teknologi. Anda cukup punya

5
HP Android, kuota, jaringan internet, skill mengaplikasikan, dan ada modal sedikit
saja  maka anda dapat memulai bisnis anda.3

D. Pengertian Beragama
Beragama adalah menebar damai, menebar kasih sayang, kapanpun, dimanapun, dan
kepada siapapun. Agama hadir ditengah-tengah kita agar harkat dan martabat
kemanusiaan kita senantiasa terjamin dan terlindungi.
E. Implementasi Agama di Era Revolusi 4.0
Saat ini, dunia tengah berada dalam fase perkembangan globalisasi yang sangat melesat
dan hampir memasuki semua aspek kehidupan. Pola kehidupan manusia pun turut berubah
seiring dengan kebutuhan zaman. Mereka menyebutnya 'kolot' jika ada yang tidak mampu
beradaptasi dengan segala kecanggihan yang ada saat ini. Namun, ada juga yang mampu
menahan 'gengsi' dan menikmati hidup dengan apa adanya. Tentu saja akan selalu ada pro
dan kontra, juga penilaian positif dan negatif.

Fenomena perkembangan globalisasi juga turut melahirkan suatu inovasi baru yaitu
munculnya revolusi industri 4.0, yang identik dengan perkembangan teknologi yang semakin
canggih. Segala macam hal telah dimodernisasi. Mulai dari industri ekonomi, pendidikan,
sosial, politik, dan sebagainya.

Manusia dituntut untuk memiliki kemampuan spesialisasi secara tajam, yang pada
akhirnya juga membawa manusia kepada arus pola hidup materialistis dan mengakibatkan
runtuhnya arti kehidupan secara hakiki. Bahkan mampu menggeser gaya hidup dan pola pikir
masyarakat dunia. Untuk mengatasi dampak negatif dari perkembangan globalisasi dan
revolusi industri 4.0, maka salah satunya adalah menanamkan ilmu agama pada diri individu
dalam segala aspek kehidupan. Agama islam menekankan bahwa seseorang hanya harus
beriman dan bertakwa kepada Allah SWT dan mampu mengalirkan ilmunya untuk kehidupan
manusia lainnya.

Perkembangan revolusi industri 4.0 harus diiringi dengan kematangan pemahaman ilmu
agama dalam diri individu. Jika tidak, maka yang akan terjadi adalah kehancuran. Coba Anda
pikirkan, perkembangan revolusi industri 4.0 menciptakan teknologi yang semakin canggih
dan semakin memanjakan kehidupan manusia. Bahkan, manusia tidak perlu bekerja susah
payah menguras tenaga nya hanya untuk mengumpulkan pundi-pundi rupiah. Terkadang

3
Tantangan dan Peluang Pendidikan Islam di Era Revolusi Industri 4.0 | Oleh Dr. H. Muhammad
Yusuf – STAI AL-FURQAN MAKASSAR

6
mereka kebablasan perihal mana yang diperbolehkan dan mana yang dilarang. Contohnya
adalah kasus penipuan dalam transaksi e-commerce dan driver ojek online. Dengan adanya
perkembangan arus globalisasi dan kemajuan revolusi industri 4.0 saat ini, tentu saja
memudahkan manusia dalam bertransaksi untuk memenuhi kebutuhannya. Namun disamping
itu, juga menimbulkan malapetaka bagi penggunanya.

Dalam kasus penipuan transaksi e-commerce dan driver ojek online, pelaku merasa
ada peluang untuk melakukan tindakan tersebut. Hanya dengan menggunakan smartphone
nya saja mereka sudah bisa melakukan tindakan tidak terpuji tersebut. Yang harus diketahui
adalah, smartphone merupakan produk yang lahir dari revolusi industri 4.0.

Dengan adanya berbagai gadget cangih, data/informasi menjadi mudah disimpan dan
diakses. Lebih dari itu, dengan meningkatnya interkoneksi, data/informasi juga lebih mudah
dikumpulkan dan disistematisasikan sedemikin rupa sehingga siap sebagai bahan matang
untuk pengambilan keputusan. Begitu besar dan berdampaknya perkembangan teknologi
informasi ini sehingga para ahli imu sosial menyebutnya era disrupsi, era dimana seluruh
sektor dapat merasakan dampaknya, termasuk agama, yang kemudian orang menyebutnya
sebagai revolusi 4.0.

F. Dampak Yang Ditimbulkan Dari Revolusi 4.0


 Dampak Positif dan Negatif dalam kehidupan sehari-hari
Dampak Positif : Dengan kemajuan teknologi banyak hal-hal yang
memudahkan kita beragama. Seperti adanya aplikasi kitab suci, dan banyak
alim ulama yang merekam dakwahnya dengan membagikan di social media.
Agar dapat dilihat jamaahnya yang tidak sempat datang.

Dampak Negatif : Menjadikan kita sibuk main hp, karna media social yang
hanya menghabiskan waktu. Bahkan ada tayangan tayangan kurang sopan
yang ada di internet menjadi hal biasa saat ini. Bahkan hati menjadi leboh
keras karna melihat tanyangan tersebut. Belum lagi adanya mesin robot yang
digunakan untuk menggatikan peran manusia.
 Faktor Agama
Agama yang salah satu unsur utamanya adalah eskatologi dan aspek penyelamatan
dari “siksa pedih kekal abadi” di alam akhirat menjadikan manusia panik untuk
memastikan bahwa dia adalah seorang pengikut agama yang setia dan berada di jalan

7
yang benar. Dan kebenaran dan kesetiaan itu harus diungkapkan dalam (ultra) ortodoksi
yang, umumnya, cenderung melahirkan eksklusivisme keagamaan yang ekstrem.
Dengan adanya teknologi, tak sedikit orang yang merasa cukup dengan belajar agama
melalui internet dan media sosial. Tanpa mengatakan bahwa sumber- sumber belajar
agama yang satu ini tidak bermanfaat, minus pengetahuan dasar tentang agama orang bisa
tersesat dalam belantara informasi yang, tak sedikit di antaranya, adalah informasi
sampah.Kombinasi antara merosotnya kebutuhan akan ulama autoritatif, munculnya
internet sebagai sumber belajar agama, hilangnya kepakaran, fenomena post-truth, dan
pengentalan identitas keagamaan telah membuka kemungkinan yang amat besar bagi
konflik di antara berbagai kelompok.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Kesimpulan
Kesimpulannya peran agama diperlukan. Pendidikan agama sangat penting sekali bagi
manusia, pendidikan agama sudah harus diterapkan dari masih kecil hingga dewasa.
Sebagaimana islam mengenal adanya pendidikan sepanjang masa. Manusia selalui dikelilingi
oleh pendidikan, baik itu secara formal, non-formal bahkan informal. Oleh karena itu,
pendidikan sesungguhnya sudah ditanam dari lingkungan keluarganya sebelum masuk pada
tatanan sosial lebih jauh. Pendidikan agama juga turut mrnciptakan etika yang beradab dari
karakter seseorang, baik kepada Sang Pencipta, sesama manusia, lingkungannya, serta dirinya
sendiri.

Dalam contoh kasus yang telah disebutkan, peran agama mampu meminimalisir
tindakan yang tidak terpuji. Karena manusia akan selalu merasa diawasi oleh Sang Pencipta,

8
sehingga timbul rasa takut kepada Sang Pencipta saat akan terpikir untuk melakukan tindakan
tidak terpuji tersebut dan mengingat dosa serta ganjaran yang akan didapatkan jika tindakan
tidak terpuji tersebut telah dilakukan.

Revolusi industri 4.0 diciptakan memang untuk memudahkan manusia dalam


memenuhi kebutuhan hidupnya di segala aspek kehidupan. Namun, hal tersebut juga akan
menimbulkan permasalahan-permasalahan lain yang akan merugikan manusia itu sendiri,
seperti sikap materialisme dan hedonisme.

Oleh sebab itu, solusi yang sangat tepat adalah menghadirkan pendidikan agama
dalam karakter individu. Sehingga kehidupan seseorang diharapkan akan selaras dengan
perkembangan zaman saat ini.

DAFTAR PUSTAKA

9
10

Anda mungkin juga menyukai