Anda di halaman 1dari 7

BIOEDU, Vol. 4, No.

2, Agustus 2019: (56-62)

Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan Buatan terhadap Pertumbuhan


dan Kelangsungan Hidup Benih Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus
Burchell.) di Balai Benih Sentral Noekele Kabupaten Kupang

Apriani P. Rihi
Prodi Pendidikan Biologi Universitas Timor Kefamenanu, TTU-NTT, 85613
Email: aprianapaulina.rihi97@gmail.com

Abstrak
Penelitian tentang pengaruh pemberian pakan alami dan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup
ikan lele dumbo di Balai Benih Sentral Noekele Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur. Balai
tersebut hanya menggunakan pakan buatan sebagai pakan ikan sedangkan pakan alami belum pernah digunakan,
oleh karena itu peneliti termotivasi untuk menggunakan pakan alami kemudian peneliti ingin melihat
bagaimana pengaruh dari pakan alami tersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pemberian pakan alami dan buatan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan lele dumbo (Clarias
gariepinus Burchell ) di Balai Benih Sentral Noekele Kabupaten Kupang, mengetahui implementasi hasil
penelitian terhadap proses pembelajaran biologi disekolah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian eksperimen dengan menggunakan rancangan percobaan yaitu Rancangan Acak Lengkap (RAL)
dengan 3 perlakuan, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali yakni P0 (Kontrol), P1 (Pelet), dan P2
(Cacing sutera). Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian ini dianalisis dengan
menggunakan analisis sidik ragam (Anova) sesuai dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Rata-rata
perlakuan selanjutnya diuji dengan menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan tingkat
signifikan 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan pakan buatan (pelet) dan pakan alami (cacing
sutera) menunjukkan beda nyata antar perlakuan terhadap pertumbuhan dan kelangsungan hidup benih ikan lele
Dumbo (Clarias gariepinus Burchell.). Hasil pertumbuhan panjang mutlak tertinggi terdapat pada perlakuan P2
Pakan alami cacing sutera sebesar 3,10 cm dan berat mutlak 2,68 gram kelangsungan hidup benih ikan lele
dumbo ( Clarias gariepinus Burchell.) tertinggi terdapat pada pakan alami dan buatan yaitu sebesar 100%.

Kata kunci :. Pakan alami, Pakan buatan, Clarias gariepinus Burchell, Pertumbuhan, Tingkat Kelangsungan
hidup.

Indonesia sebagai negara maritim kelangsungan hidup dan pertumbuhan


memiliki potensial terbesar di bidang ikan, maka diperlukan makanan yang
produk perikanan. Salah satu produk memenuhi kebutuhan nutrisi ikan.
perikanan di Indonesia ialah budidaya ikan Makanan yang dimakan oleh ikan
air laut, air payau, maupun air tawar. digunakan untuk kelangsungan hidup dan
Budidaya ikan air tawar menyumbang untuk pertumbuhan (Effendi, 2003).
hingga 1,1 juta ton dan sisanya tambak Pakan ikan ada dua macam yaitu
payau dan laut (Kusmini, et al. 2016). pakan alami dan pakan buatan. Pakan
Proses pembudidayaan ikan dibutuhkan alami adalah makanan yang
adanya kebutuhan pakan pada usaha keberadaannya tersedia di alam.
pembenihan ikan. Pakan yang memenuhi Keunggulan dari pakan alami antara lain
kebutuhan gizi ikan dapat meningkatkan memiliki kandungan gizi yang cukup
pertumbuhan benih ikan hingga menjadi tinggi, mudah dicerna, dan gerakan pakan
ukuran siap jual (Madinawati, et al. 2011). menarik perhatian ikan. Salah satu pakan
Pertumbuhan dan kelangsungan hidup alami yang paling disukai oleh ikan adalah
benih ikan ditentukan oleh kualitas induk, cacing sutera karena kandungan protein
kualitas telur, kualitas air serta tinggi. Kandungan nutrisi cacing sutera
perbandingan antara jumlah makanan dan yaitu 54,725% protein, 13,770% lemak,
kepadatannya. Untuk mempertahankan 22,250% karbohidrat (Buwono, 2000).

56
BIOEDU, Vol. 4, No. 2, Agustus 2019: (56-62)

Pakan buatan adalah makanan yang METODE


dibuat dari campuran bahan-bahan alami
Waktu dan Tempat penelitian
dan bahan olahan yang selanjutnya
Penelitian ini telah dilaksanakan
dilakukan proses pengolahan serta dibuat
selama 30 hari pada bulan Februari
dalam bentuk tertentu sehingga tercipta sampai April 2019. Penelitian ini telah
daya tarik (merangsang) ikan untuk
dilaksanakan di Laboratorium Balai Benih
memakannya dengan mudah dan lahap.
Ikan Air Tawar Sentral Noekele, Dinas
Pakan tepung pelet mengandung 40%
Kelautan dan Perikanan Provinsi Nusa
protein, 5% lemak, 30% karbohidrat.
Tenggara Timur.
Penelitian yang dilakukan
(Madinawati et al. 2011), tentang
Alat dan Bahan
pemberian pakan yang berbeda terhadap
pertumbuhan dan kelangsungan hidup Alat
ikan lele dumbo (Clarias gariepinus Alat-alat yang digunakan dalam penelitian
Burchell.) menunjukkan bahwa pemberian ini adalah :
pakan alami cacing sutera lebih tinggi Akuarium Sebagai tempat pemeliharaan
dibandingkan dengan pakan buatan pelet ikan, pH meter Untuk mengukur kadar
dimana menghasilkan pertumbuhan bobot asam dan basa media uji, Aerator Untuk
rata-rata pada cacing sutera yaitu 3,26 g menjaga kandungan oksigen dalam media,
dan pada pelet yaitu 0,78 g. Termometer batang Untuk mengukur suhu
Berdasarkan hasil observasi yang ,Timbangan analitik Untuk mengukur
dilakukan di Balai Benih Sentral Noekele berat ikan, Mistar. Untuk mengukur
Kabupaten Kupang Provinsi Nusa panjang ikan, Serok Untuk menangkap
Tenggara Timur di ketahui bahwa di balai ikan, Selang sifon Untuk membuang sisa
tersebut hanya menggunakan pakan buatan metabolisme, Alat tulis Untuk mencatat
sebagai pakan ikan sedangkan pakan alami data hasil penelitian, Camera untuk
belum pernah digunakan, oleh karena itu dokumentasi.
peneliti termotivasi untuk menggunakan Bahan
pakan alami. Bahan yang digunakan dalam penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang ini adalah :
GLDWDV PDND SHQHOLWLDQ WHQWDQJ ³3HQJDUXK Benih ikan lele dumbo, Pakan alami
Pemberian Pakan Alami dan Buatan berupa cacing sutera (Tubifex sp) dan
Terhadap Pertumbuhan dan Kelangsungan pakan buatan (pelet), Air sumur.
Hidup Ikan Lele Dumbo (Clarias Rancangan Penelitian
gariepinus Burchell.) di Balai Benih
Sentral Noekele Kabupaten Kupang perlu Penelitian ini merupakan penelitian
dilakukan. eksperimen dengan menggunakan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk rancangan percobaan yaitu Rancangan
mengetahui pengaruh pemberian pakan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan,
alami dan buatan terhadap pertumbuhan masing-masing perlakuan diulang
dan kelangsungan hidup ikan lele dumbo sebanyak 3 kali, yang menjadi perlakuan
(Clarias gariepinus Burchell ) di Balai dalam penelitian ini adalah :
Benih Sentral Noekele Kabupaten Kupang, 1. Perlakuan P0 :Kontrol
mengetahui implementasi hasil penelitian 2. Perlakuan P1: Pelet
terhadap proses pembelajaran biologi 3. Perlakuan P2: Cacing sutera
disekolah. Prosedur kerja dalam penelitian ini adalah
:
1. Persiapan Wadah
2. Persiapan Ikan Uji
3. Persiapan Pakan

57
BIOEDU, Vol. 4, No. 2, Agustus 2019: (56-62)

4. Pengelolaan air
Keterangan:
Populasi dan Sampel
W : Pertumbuhan bobot (g)
Populasi dalam penelitian ini adalah W0 : Berat ikan pada awal penelitian
semua benih ikan lele dumbo (Clarias (g)
gariepinus Burchell. ) yang terdapat pada Wt : Berat ikan pada akhir penelitian
Balai Pembenihan Ikan Air Tawar (g)
sedangkan sampel dalam penelitian ini c. Tingkat Kelangsungan Hidup
adalah 45 ekor benih ikan lele dumbo Derajat kelangsungan hidup
sebagai subjek penelitian. merupakan presentase dari jumlah ikan
Metode Pengumpulan Data yang hidup dan jumlah ikan yang
ditebar selama pemeliharaan, dihitung
Metode yang akan digunakan dalam menggunakan rumus Effendie (2002)
penelitian ini yaitu metode eksperimen. diacu oleh Amalia dkk (2013) sebagai
a. Data pertumbuhan ikan lele dumbo berikut:
Mengukur panjang panjang ikan SR = Nt X 100%
menggunakan mistal, menimbang berat ................................................(persam
ikan menggunakan timbangan analitik aan 3)
setiap seminggu sekali selama satu N0
bulan. Keterangan:
b. Data suhu dan Ph SR : kelangsungan hidup benih (%)
Mengukur suhu menggunakan Nt : Jumlah ikan yang ditebar pada
termometer batang dan mengukur pH akhir penelitian (ekor)
menggunakan pH meter setiap N0 : Jumlah ikan yang ditebar pada
seminggu sekali selama satu bulan. awal penelitian (ekor)

Parameter yang diukur Teknik Analisa Data


Data yang diperoleh dalam penelitian
a. Pertumbuhan Panjang Mutlak ini dianalisis dengan menggunakan
Pertumbuhan Panjang Mutlak (L) analisis sidik ragam (Anova) sesuai
dihitung dengan rumus Arifin dan dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL).
Rupawan (1997) diacu oleh Wijayanti Rata-rata perlakuan selanjutnya diuji
(2010): dengan menggunakan 'XQFDQ¶V 0XOWLSOH
Lm = Lt ± Ranges Test (DMRT) dengan tingkat
L0..............................................(persa signifikan 5% untuk mengetahui letak
maan 1) perbedaan pengaruh antar perlakuan.
Keterangan :
L : Pertumbuhan panjang (cm) Hasil dan Pembahasan
Lt : Panjang ikan pada waktu akhir
Pengaruh Pemberian Pakan Alami dan
(cm)
Buatan Terhadap Pertumbuhan Ikan
L0 : Panjang ikan pada waktu awal
Lele Dumbo
(cm)
Pertumbuhan adalah pertambahan
b. Laju Pertumbuhan Berat Mutlak
ukuran, volume seiring dengan berjalannya
Pertumbuhan bobot mutlak (W)
waktu. Pertumbuhan dapat digunakan
dihitung menggunakan rumus Arifin
sebagai salah satu indikator untuk melihat
dan Rupawan (1997) diacu oleh
kesehatan suatu individu atau populasi.
Wijayanti (2010):
Pertumbuhan mutlak terdiri dari dua yaitu
W= Wt -
pertumbuhan panjang mutlak dan
W0...............................................(persama
pertumbuhan berat mutlak.
an 2)

58
BIOEDU, Vol. 4, No. 2, Agustus 2019: (56-62)

a. Pertumbuhan panjang mutlak 3.00


a

pertumbuhan
berat mutlak
Pertumbuhan panjang mutlak
2.00 a
merupakan salah satu kriteria dalam

(g)
mengetahui laju pertumbuhan panjang 2.19
2.68 RERATA
1.00
mutlak. Berdasarkan hasil penelitian, 0.02
pertumbuhan panjang mutlak benih 0.00
b
ikan lele dumbo selama pemeliharaan P0 P1 P2
1 bulan. Nilai pertumbuhan panjang
mutlak dapat dilihat pada gambar 4.1
Gambar 4.2 Pertumbuhan berat mutlak (g)
Keterangan : Angka yang diikuti
4.00 a superscript yang sama
panjamg mutlak

3.00 b menunjukan tidak berbeda


pertumbuhan

2.00 Q\DWD 3! SDGD .


(cm)

2.65 3.10 RERATA


1.00 Hasil sidik ragam (anova)
0.16 menunjukkan bahwa perlakuan pakan
0.00
c buatan (pelet) dan pakan alami (cacing
P0 P1 P2
sutera) menunjukan beda nyata antar
Gambar 4.1 Pertumbuhan panjang perlakuan terhadap parameter pengamatan
mutlak (cm) pertumbuhan berat mutlak. Pada gambar
Keterangan : Angka yang diikuti 4.2 terlihat bahwa rata-rata pertumbuhan
superscript yang sama berat mutlak ikan lele yang diberi
menunjukan tidak berbeda perlakuan pakan alami (cacing sutera)
Q\DWD 3! SDGD . menghasilkan pertumbuhan berat mutlak
tertinggi (2,68 g) dibandingkan perlakuan
Hasil sidik ragam (anova) pakan buatan (pelet) (2,19 g) dan tanpa
menunjukkan bahwa perlakuan pakan perlakuan (control) (0,02 g).
buatan (pelet) dan pakan alami (cacing Berdasarkan hasil penelitian yang
sutera) menunjukan beda nyata antar telah saya lakukan , pertumbuhan panjang
perlakuan terhadap parameter pengamatan mutlak dan berat mutlak ikan lele dumbo
pertumbuhan panjang mutlak. tertinggi terdapat pakan perlakuan pakan
Pada gambar 4.1 terlihat bahwa rata- alami (P2) sebesar 3,10 cm dan 2,68 gram
rata pertumbuhan panjang mutlak ikan lele pada perlakuan ini frekuensi pemberian
yang diberi perlakuan pakan alami (cacing pakan sebanyak 3 kali sehari dengan
sutera) menghasilkan pertumbuhan menggunakan pakan alami cacing sutera.
panjang mutlak tertinggi (3,10 cm) Cacing sutera yang diberikan pada ikan
dibandingkan perlakuan pakan buatan lele dumbo mengandung 54,725% protein,
(pelet) (2,65 cm) dan tanpa perlakuan 13,770% lemak, 22,250% karbohidrat
(control) (0,16 cm). (Buwono, 2000). Protein ini mampu
menjadikan ikan lele dumbo cepat tumbuh,
Pertumbuhan Berat Mutlak selain itu (Rostika, 1997) juga menyatakan
Pertumbuhan berat mutlak merupakan bahwa ikan membutuhkan protein yang
salah satu kriteria dalam mengetahui laju tinggi untuk pertumbuhannya dan melalui
pertumbuhan berat mutlak. Nilai protein yang tinggi ikan bisa cepat tumbuh
pertumbuhan berat mutlak dalam dan berkembang.
penelitian ini dapat dilihat pada gambar Peningkatan panjang dan berat ikan
4.2 lele dumbo disebabkan oleh jumlah nutrisi
pakan yang mencukupi. Pada perlakuan P2
jumlah nutrisi tersebut baik itu lemak
protein dan karbohidrat terjadi

59
BIOEDU, Vol. 4, No. 2, Agustus 2019: (56-62)

keseimbangan nutrisi yang dibutuhkan 150.00

Kelangsungan Hidup
untuk pertumbuhan benih ikan lele dumbo. a a
Sesuai dengan (Buwono, 2000) hal itu 100.00

Tingkat

(%)
dikarenakan karbohidrat dan lemak dapat b
50.00 100.00 100.00
RERATA

mencukupi kebutuhan kalori tubuh, maka 53.33


protein hanya sedikit dioksidasi untuk 0.00
menambah kalori tetapi digunakan untuk P0 P1 P2
zat pembangun pertumbuhan benih ikan. Gambar 4.3 Tingkat kelangsungan hidup
Rata-rata pertumbuhan panjang dan (%)
berat yang kedua terdapat pada pada Keterangan : Angka yang diikuti
perlakuan P1 sebesar 2,65 cm dan 2,19 superscript yang sama
gram pada perlakuan ini frekuensi menunjukan tidak berbeda
pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari Q\DWD 3! SDGD .
dengan menggunakan pakan buatan pelet. Hasil sidik ragam (anova)
Pelet yang diberikan pada ikan lele dumbo menunjukkan bahwa perlakuan pakan
mengandung gizi yang cukup tinggi, buatan (pelet) dan pakan alami (cacing
sehingga dengan pemberian pakan yang sutera) menunjukan beda nyata antar
sesuai dengan kebutuhan ikan, selain dapat perlakuan terhadap parameter pengamatan
menjamin kehidupan ikan juga dapat tingkat kelangsungan hidup. Pada gambar
mempercepat pertumbuhannya. Selain itu 4.3 terlihat bahwa rata-rata tingkat
pakan pelet merupakan jenis pelet kelangsungan hidup ikan lele yang diberi
tenggelam yang mempunyai daya apung perlakuan pakan buatan (pelet), pakan
yang rendah, ketika pemberian pakan pada alami (cacing sutera) menghasilkan tingkat
ikan lele dumbo pakan tersebut dengan kelangsungan hidup tertinggi (100,00 %)
cepat terlarut dalam air. Hal itu dibandingkan tanpa perlakuan (control)
menyebabkan banyaknya jumlah pakan (53,33%).
yang terbuang. Tingkat kelangsungan hidup ikan lele
Rata-rata pertumbuhan panjang dan dumbo selama masa pemeliharaan berkisar
berat terendah terdapat pada kontrol (P0) antara 53,3% ± 100%. Selama
sebesar 0,16 cm dan 0,02 gram . Berat pemeliharaan terjadi kematian beberapa
badan dan panjang ikan lele dumbo ekor ikan pada kontrol , hal ini lebih
(Clarias gariepinus Burchell. ) dalam banyak terjadi pada hari ke 14 hingga hari
setiap minggu menurun hal ini sebabkan ke 15 pemeliharaan. Diduga karena stres
karena pada kontrol ikan lele dumbo tidak akibat belum dapat beradaptasi dengan
diberi pakan sama sekali. wadah pemeliharaan yang baru yaitu
wadah akuarium. Kematian juga
Tingkat Kelangsungan Hidup disebabkan oleh ukuran dan umur ikan
Tingkat kelangsungan hidup yang masih rentan untuk dapat bertahan
merupakan salah satu kriteria dalam hidup dengan baik, pengaruh respon dari
mengetahui jumlah benih ikan lele dumbo luar misalnya saat penyiponan dan
pada awal penelitian dan akhir penelitian. penanganan saat menimbang.
Nilai tingkat kelangsungan hidup dalam
penelitian ini dapat dilihat pada gambar Parameter pendukung
4.3 Pemeliharaan benih ikan lele dumbo
tentang pertumbuhan panjang dan berat
akan dipengaruhi oleh kualitas air.
Parameter kualitas air yang diamati
mencakup suhu, dan pH. Berikut data
parameter kualitas air yang diamati selama

60
BIOEDU, Vol. 4, No. 2, Agustus 2019: (56-62)

masa pemeliharaan 1 bulan dapat dilihat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada
pada tabel 4.4 materi Struktur dan Fungsi Jaringan
Tabel 4.4 Parameter Kualitas air selama Hewan. Acuan kurikulum yang digunakan
pengukuran dalam desain pembelajaran terkait dengan
Waktu Parameter yang diukur penelitian yang telah dilakukan adalah
pengamatan Suhu Ph kurikulum 2013.
1. 26-28 ºC 7,6-8,0
2. 25-26 ºC 7,8-8,0 Kesimpulan dan Saran
3. 25-27ºC 7,9-8,0 Kesimpulan
4. 25-27ºC 7,8-8,0 Simpulan dari penelitian ini adalah:
Air berperan sangat penting sebagai 1. Terdapat perbedaan pengaruh
media hidup bagi ikan, maka dalam pemberian pakan alami terhadap
budidaya perairan, kualitas air atau media pertumbuhan ikan lele dumbo, dimana
hidup bagi ikan mutlak diperhatikan demi panjang dan berat pada pakan alami
menjaga kehidupan yang sesuai bagi ikan lebih besar dari pada pakan buatan
budidaya. Hasil pengukuran suhu selama yaitu sebesar 3,10 cm dan 2,68 gram.
penelitian adalah 25-28ºC telah sesuai 2. Terdapat pengaruh pemberian pakan
dengan suhu yang optimal bagi alami dan buatan terhadap Tingkat
pertumbuhan benih ikan lele dumbo. kelangsungan hidup dari masing-
Menurut(Khairuman, et al. 2011) masing perlakuan P1 dan P2 adalah
menyatakan bahwa suhu yang cocok untuk 100% kecuali pada kontrol (P0)
memelihara lele dumbo adalah 20 ± 30ºC. 53,33%.
Suhu yang sesuai akan meningkatkan 3. Hasil penelitian dapat
aktivitas makan ikan, sehingga menjadikan diimplementasikan pada proses
ikan lele dumbo cepat tumbuh pembelajaran biologi tingkat Sekolah
Derajat keasaman (pH) merupakan menengah Pertama (SMP) kelas 7
kemampuan air untuk mengikat atau pada materi Klasifikasi Makluk
melepaskan sejumlah ion hidrogen akan Hidup, Sekolah Menengah Atas
menunjukkan apakah larutan tersebut (SMA) kelas X pada materi Animalia
bersifat asam atau basa. Nilai pengukuran (Dunia Hewan) dan pada Sekolah
pH selama penelitian adalah berkisar Menengah Kejuruan (SMK) pada
antara 7,8 ± 8,0 . Sebagaimana dinyatakan materi Struktur dan Fungsi Jaringan
oleh (Khairuman, et al. 2008), umumnya Hewan.
ikan lele dumbo dapat hidup diperairan
dengan pH berkisar antara 6,5-8. Saran

Implementasi Penelitian Terhadap Saran dari penelitian ini adalah sebagai


Proses Pembelajaran Biologi berikut:
1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan
Hasil penelitian tentang pengaruh dengan menggunakan metode yang
pemberian pakan alami dan buatan berbeda.
terhadap pertumbuhan dan kelangsungan 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
hidup ikan lele dumbo (Clarias gariepinus mengenai kombinasi pakan alami dan
Burchell.) di Balai Benih Sentral Noekele buatan terhadap pertumbuhan dan
Kabupaten Kupang dapat kelangsungan hidup ikan lele dumbo.
diimplementasikan pada proses
pembelajaran biologi tingkat Sekolah
menengah Pertama (SMP) kelas 7 pada
materi Klasifikasi Makluk Hidup, Sekolah
Menengah Atas (SMA) kelas X pada
materi Animalia (Dunia Hewan .) dan pada
61
BIOEDU, Vol. 4, No. 2, Agustus 2019: (56-62)

DAFTAR PUSTAKA Terhadap Pertumbuhan dan


Kelangsungan Hidup Ikan Lele
Affandi, R. dan U.M. Tang. 2002. Dumbo (Clarias gariepinus).
Fisiologi Hewan Air. Universitas Media Litbang Sulteng IV. Volum
Riau Press.Riau. 2.
Arief, M., N. Fitriani dan S. Subekti. Marmota ) Pada Skala Laboratorium.
2014. Pengaruh Pemberian Jurnal Sains Dan Seni Pomints
Probiotik Berbeda Pada Pakan Vol. 2, No.1.
Komersial Terhadap Muchlisin, Z. A., A. Damhoeri, R.
Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan Fauziah, Muhammadar & M.
Ikan Lele Sangkuriang (Clarias Musman. 2003. Pengaruh
Sp.). Jurnal Ilmiah Perikanan dan Beberapa Jenis Pakan Alami
Kelautan Vol 6(1) : 49 ± 53. Terhadap Pertumbuhan dan
Anggraeni,N.M dan N. Kelulushidupan Larva Ikan Lele
Abdulgani.2013.Pengaruh Dumbo (Clarias gariepinus).
Pemberian Pakan Alami dan Jurnal Biologi Vol 3(2) : 105 ±
Pakan Buatan Terhadap 113.
Pertumbuhan Ikan Betutu Mujiman, A. (2000). Makanan Ikan.
(Oxyeleotris marmota) Pada Jakarta: Penebar Swadaya.
Skala Laboratorium. Jurnal Sains Nizar, S. 2006. Pengaruh Pemberian
dan Seni Pomits Vol 2(1) : 197- Probiotik Dengan Dosis Yang
201. Berbeda Pada Pakan Buatan
Barus, T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Terhadap Laju Pertumbuhan dan
Univertas Sumatera Utara. Medan. Konversi Pakan Benih Ikan Patin
Buwono, I.D. 2000. Kebutuhan Asam (Pangasius sp.) Skripsi.
Amino Esensial Dalam Ransum Semarang:Fakultas Perikanan dan
Ikan. Kanisius. Yogyakarta. Kelautan UNDIP.
Brotoadji.2011. Kiat Sukses Budidaya Santoso, B. 1993. Petunjuk Praktis
Ikan Lele. Yogyakarta: PT Citra Budidaya: Ikan Mas. Kanisius,
Aji Parama. Yogyakarta. 77p.
Cahyono, B. 2009. Budidaya lele dan
Betutu (ikan langkah bernilai
tinggi), Pustaka Mina. Jakarta.
Effendi, I dan Y. Hadiroseyani. 2002.
Peningkatan Kelangsungan Hidup
Larva Ikan Betutu, Oxyeleotris
marmorata (Blkr.) dengan
Antibiotik. Jurnal Akuakultur
Indonesia Vol 1(1) : 9 ± 13.
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air
Bagi Pengelolaan Sumberdaya
dan lingkungan Perairan. Penerbit
Kanisius.Yogyakarta. Edisi II. 258
hal.
Khairuman & K. Amri. 2012. Buku
Pintar Budidaya 15 Ikan
Konsumsi. Agromedia Pustaka,
Jakarta.
Madinawati., N. Serdiati &Yoel. 2011.
Pemberian Pakan yang Berbeda

62

Anda mungkin juga menyukai