Anda di halaman 1dari 4

TEKNOLOGI BAHAN KONSTRUKSI (NTSIUM6003)

Polyprophylene

1. Riwayat Perkembangan


Polypropylen diuji pertama kali pada tahun 1951 oleh sepasang ilmuwan
minyak bernama Paul Hogan dan Robert Banks dan kemudian oleh
ilmuwan Italia dan Jerman Natta dan Rehn.Pada tahun 1954,Natta
menyempurnakan polyprophylene pertama di Spanyol.Kemampuan
polypropylene untuk mengkristal menciptakan banyak kegembiraan.
Pada tahun 1957, popularitas polyprophylene meledak dan menyebabkan
meningkatnyan produksi komersial di seluruh Eropa.Sehingga
menjadikan polyprophylene menjadi salah satu plastic yang paling umum
diproduksi di dunia.
• Material tersebut dikembangkan karena Polypropylene juga memiliki
kepadatan rendah yang relatif terhadap plastik umum lainnya.Material ini
memiliki ketahanan yang luar biasa pada suhu kamar tetapi dikenakan
oksidasi pada suhu yang lebih tinggi.
2. Karakteristik Material
• Sifat Fisik :
 Density : 0,855 g/cm3
 Specific Gravity : 0,516
 Titik Leleh : 160℃
 Density Index : 1,49
 Kelarutan dalam air : 44,6
 Bau : Bau gas alam
 Lower explosion limit : 2.4%
 Upper explosion limit : 11.1%
 Densitas kritik : 0,233 g/ml
 Titik nyala : 108℃  Densitas
uap : 1.5
 Tekanan uap : 132℃
 Temperature autoignition : 224℃
 Tekanan kritik : 4.3 MPa
 Titik didih : 47.7℃
• Sifat Mekanik :
 Strenghtness : Dibandingkan polimer lain,polipropilena mempunyai
kekuatan tarik,kekuatan lentur,dan kekuatannya lebih tinggi,tetapi
memilki ketahanan terhadap beban impak yang rendah.
 Hardness : Polyprophylene memiliki kekerasan dan kerapuhan yang
tinggi.Material tersebut juga memiliki sifat kurang stabil terhadap
panas karena adanya hydrogen tersier.
 Elasticity : Dari gambar dibawah,dapat diperoleh bahwa
polyprophylene memiliki elastisitas yang cukup tinggi dibandingan
material sejenisnya.

 Plasticity : Polyprophylene memiliki sifat plastisitas yang cukup tinggi.


• Sifat Kimia
 Polyprophylene diproduksi melalui system cracking pada proses
pemurnian minyak bumi yang menghasilkan etilen,metana,dan
hydrogen.
 Reaksi propilen dengan Ammonia menghasilkan akrilonitrit pada
industry asam akrillit.
 Gliserol dapat diproduksi klorinasi propilen dengan klorida pada
temperature tinggi.

3. Proses Fabrikasi
Pembuatan prophylene terdiri dari 4 tahap besar. Tahap pertama,persiapan bahan
baku dari minyak mentah untuk mendapatkan monomer.Tahap kedua,monomer
mengalami polimerisasi pada produksi yang lebih besar.Tahap Ketiga, hasil dari
polimerisasi terbentuk resin-resin (butiran).Dan tahap keempat,produk resin yang
sudah terbentuk akan diolah lebih lanjut untuk menjadi produk baru.

produk resin
hasil dari
monomer yang
Persiapan polimerisasi
mengalami terbentuk
bahan baku dibentuk
polimerisasi akan diolah
resin resin
lebih lanjut

Proses pembuatan polyprophylene diawali dengan persiapan bahan


baku,reaktor,tahap product discharge system,product receiver,product purge
bin,pelletizing system,silo and bagging system,dan product.Pada tahap
reactor,terjadi reaksi polimerisasi propilen menjadi resin propilena dengan
menggunakan fluidized bed reactor fasa gas.Product discharge system,yaitu
proses dimana suatu tahapan yang digunakan untuk mengeluarkan resin yang
terbentuk didalam reactor dan dikirim ke tahap selanjutnya. Product
Receiver,pada product receiver ini terjadi proses pemisahan campuran gas
hidrokarbon, hydrogen dan nitrogen dengan resin polipropilen,dari bagian bawah
product receiver dimasukan gas nitrogen yang berasal dari nitrogen surge
tank.Selanjutnya terdapat Purge bin,merupakan proses dimana untuk menetralisir
sisa katalis dan kokatalis(TEAL)serta menghilangkan sisa-sisa gas yang masih
terdapat didalam resin. Pelletizing system,proses dimana untuk proses
pembuatan pelet poliprophylene dari resin prophylene.Tahap selanjtnya yaitu
Silo and bagging system,yaitu suatu proses dimana pellet yang dihasilkan
kemudian dimasukan kedalam silo untuk proses pengantongan produk.

4. Tipe / Jenis / Golongan


Plastik PP mempunyai dua jenis yang ada di pasaran yaitu homo-polymer dan co-
polymer. Dengan sifat material yang sedikit berbeda, keduanya dapat digunakan
sesuai dengan kebutuhan area masing-masing.

 PP homopolymer adalah jenis polypropylene yang paling sering


digunakan. PP polymer terbentuk dari semi-kristalin berwujud solid yang
hanya terdiri dari polypropylene monomer. PP homo-polymer ini biasa
kita temukan di kemasan, tekstil, medis, otomotif, dan instalasi listrik.PP
homo-polymer bisa dibuat sedikit transparan jika memiliki kandungan
ethane yang sedikit.
 PP copolymer dalah hasil polimerisasi antara propene dan
ethane.Terdapat dua jenis co-polymer yaitu co-polymer acak dan co-
polymer blok. Nama acak dan blok mengacu pada struktur kimianya.Co-
polymer acak memiliki sekitar 6% kandungan ethane,sementara
kandungan ethane pada copolymer blok adalah 5 – 15%.Warna PP
copolymer lebih gelap dibandingkan dengan homopolymer.PP copolymer
sangat cocok digunakan untuk struktur di bidang industri atau manufaktur
karena sifatnya yang lebih kuat dan tebal.

5. Penggunaan
Polyprophylene biasa digunakan untuk bahan tambah dalam campuran
beton.Campuran tersebut memberikan hasil peningkatan kuat tarik belah yang
jauh lebih baik dibandingkan dengan beton yang tidak menggunakan
polypropylene.Hasil tes tarik belah benda uji silinder,beton dengan
polypropylene mengalami peningkatan kuat tarik belah dibandingkan dengan
beton tanpa polypropylene.Selain itu,Polyprophylene juga dapat digunakan
sebagai substitusi agregat halus pada penerapan paving block.Dengan
digunakannya serat polyprohylene,Paving block memiliki nilai kuat tekan
paling tinggi dan nilai daya serap air terkecil dibandingkan paving block
biasa.Campuran ini juga lebih efisien karena biaya yang dikeluarkan relative
lebih murah.

6. Kelebihan
Dibandingkan dengan Polyethylene,Polypropylene lebih murah.Polypropylene
memiliki kekuatan lenturyang tinggi karena sifat semi-
kristalinnya.Polypropylene memiliki permukaan yang relatif licin.Polypropylene
sangat tahan menyerap kelembaban.Polypropylene memiliki ketahanan kimia
yang baik dari berbagai macam basa dan asam.Polypropylene memiliki kekuatan
impak yang baik.Polypropylene adalah isolator listrik yang baik.

7. Kekurangan
Dibandingkan dengan Polyethylene,Polyprophylene sangat mudah terkikis jika
terkena hidrokarbon dan zat pengoksidasi.Polyprophylene juga bahan yang
mudah terbakar.Polyprophylene menjadi rapuh saat suhu dibawah -20 ℃ dan
mulai kehilangan kekuatan strukturnya pada suhu 120 ℃. Paparan sinar UV juga
membuat Polyprophylene menjadi mudah rapuh.
8. Material Alternatif
Material alternatif polyprophylene adalah polyethylene karena memiliki fungsi
yang hampir mirip.Tetapi di beberapa sektor,Polyethylene memiliki
kekurangan,yaitu polyethylene lebih mudah rapuh saat suhu dibawah
20℃.Material ini juga cenderung menyusut lebih banyak jika digunakan dalam
produksi injeksi molding.Dibalik kekurangannya,material ini memiliki beberapa
keunggulan dibanding Polyprophylene,yaitu memiliki kekuatan renggang yang
jauh lebih baik,dan juga memiliki karakteristik mekanis yang baik pada suhu
tinggi, dan juga tidak mudah retak.

9. Daftar Pustaka
APRILIANTI, A. (2019). PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK JENIS PP
(POLYPROPYLENE) SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS PADA PAVING
BLOCK. Retrieved from 08 naskah publikasi:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16325/08%20naskah%20pu
blikasi.pdf?sequence=14&isAllowed=y

APRILIANTI, A. (n.d.). PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK JENIS PP


(POLYPROPYLENE) SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS PADA PAVING
BLOCK. Retrieved from 08%20naskah%20publikasi.:
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16325/08%20naskah%20pu
blikasi.pdf?sequence=14&isAllowed=y

Juwono, B. J. (2010, April). STUDI PERBANDINGAN SIFAT MEKANIK POLYPROPYLENE


MURNI DAN DAUR ULANG. Retrieved from journal.ui.ac.id:
http://journal.ui.ac.id/index.php/science/article/download/461/457

Kartini, W. (2007, Oktober). PENGGUNAAN SERAT POLYPROPYLENE UNTUK


MENINGKATKAN KUAT TARIK BELAH BETON. Retrieved from core.ac.uk:
https://core.ac.uk/download/pdf/12216735.pdf

Nasional, I. T. (2019). Studi Literatur. Retrieved from eprints.itenas.ac.id:


http://eprints.itenas.ac.id/1200/1/05.pdf
Vidya Putri Khavilla , S. W. (2019). Preparasi dan Karakterisasi PP (Polypropylene)
Termodifikasi LLDPE dengan Teknik Pencampuran Biasa . Indonesian Journal of
Chemical Science, 177-184.

http://id.cnsantongplastic.com/info/what-is-polypropylene-pp-and-what-is-it-use-
25907560.html
http://eprints.ums.ac.id/48389/17/NASKAH%20PUBLIKASI%20ILMIAH.pdf

Nama : Achmad Zafriel Ramadhani


NIM : 210523617274
Offering : 13AA

Anda mungkin juga menyukai