Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR PROGRAM HKUM 4500

MASA UJIAN 2018/2019.1


SIFAT UJIAN: BUKA BUKU

Kerjakan soal ujian ini dengan jujur, karena Anda dipantau oleh Pengawas dan
jawaban ujian Anda akan diperiksa untuk mendeteksi kecurangan yang dilakukan.
Jika terbukti melakukan kecurangan/contek mencontek selama ujian, Anda akan
dikenai sanksi akademis berupa pengurangan nilai atau tidak diluluskan
(diberi nilai E).

A. Petunjuk Menjawab Soal


1. Jawablah pertanyaan dengan cara menganalisis permasalahan sesuai yang ditanyakan
dengan menggunakan logika berpikir Anda sendiri berdasarkan konsep dan teori yang
relevan.
2. Jika jawaban Anda hanya menyalin konsep, teori, dan atau model yang terdapat dalam
modul/BMP, maka jawaban Anda belum memenuhi syarat untuk dinyatakan lulus.

B. Wacana

Kasus Saracen: Pesan kebencian dan hoax di media sosial yang terorganisir

Terbongkarnya sindikat Saracen yang diduga aktif menyebarkan berita bohong bernuansa
SARA di media sosial berdasarkan pesanan, memang merupakan hal yang terorganisir,
bukan semata aksi individu, kata pengamat.

VONIS sepuluh bulan penjara oleh majelis hakim terhadap Ketua Organisasi Saracen, Jasriadi,
membuat kita bertanya: seberapa profesionalkah aparat hukum kita dalam menyelidiki,
menyidik, dan membawa perkara ini ke meja hijau? Atau ada apakah dengan aparat hukum kita?

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru memvonis Jasriadi, 32 tahun, sepuluh bulan
penjara, karena terbukti melakukan perbuatan ilegal meretas akun media sosial milik orang lain.
Vonis ini jauh lebih ringan dari admin grup Saracen, M. Abdullah Harsono yang pada 11 Januari
2018 divonis 2 tahun 8 bulan penjara karena dinyatakan terbukti menyebar konten berisi ujaran
kebencian pada akun Facebooknya.

Pakar teknologi informasi (IT), Ruby Alamsyah menyebutkan, keberhasilan polisi ini cukup
besar dampaknya terhadap masyarakat

'Khususnya bagi mereka yang selama ini belum percaya bahwa penyebaran hoax itu ada yang
mengorganisir,'' kata dia.
1
Tanggal Paraf
penyelidikan forensik digital, terungkap sindikat ini menggunakan grup Facebook - di antaranya
Saracen News, Saracen Cyber Team, dan Saracennews.com untuk menggalang lebih dari
800.000 akun, kata polisi.

Selanjutnya pelaku mengunggah konten provokatif bernuansa SARA dengan mengikuti


perkembangan tren di media sosial, kata polisi pula. ''Unggahan tersebut berupa kata-kata, narasi,
maupun meme yang tampilannya mengarahkan opini pembaca untuk berpandangan negatif
terhadap kelompok masyarakat lain,'' demikian siaran pers Tindak Pidana Siber Kepolisian RI
yang diterima BBC Indonesia.

Modusnya, sindikat yang beraksi sejak November 2015 tersebut mengirimkan proposal kepada
sejumlah pihak, kemudian menawarkan jasa penyebaran ujaran kebencian bernuansa SARA di
media sosial. ''Dalam satu proposal yang kami temukan, kurang lebih setiap proposal nilainya
puluhan juta,'' ujar Kasubdit di Direktorat Tindak Pindana Siber Bareskrim Polri, Kombes Irwan
Anwar, seperti dikutip dari Detik.com.

Tiga tersangka yang ditangkap yakni MFT, 43, yang berperan membidangi media dan informasi
situs Saracennews.com, SRN, 32, yang berperan sebagai koordinator grup wilayah, dan JAS, 32,
yang berperan sebagai ketua. Tersangka JAS diketahui memiliki kemampuan memulihkan akun
media sosial anggotanya yang kena blokir.

''Dia juga memberi bantuan pembuatan berbagai akun, baik yang sifatnya real, semi-anonim,
maupun anonim,'' kata polisi.

(Sumber:https://www.bbc.com/indonesia/trensosial-41022914
dan https://hukum.tempo.co/read/1077592/saat-ketua-saracen-dihukum-10-bulan-penjara)
Catatan: Text diatas merupakan ekstraksi berita hanya dipergunakan untuk keperluan Tugas
Akhir Program (TAP) mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Terbuka. Naskah ini akan
dimusnahkan setelah Ujian berakhir.

Pertanyaan
No. Uraian Pertanyaan Skor
1. Dari bacaan kasus Saracen di atas dapat diketahui bahwa, akibat dari
perbuatan para pelaku maka telah terjadi beberapa perbuatan pidana.
Dalam beberapa kasus sumber pendanaan juga dapat berasal uang hasil
korupsi. Jawablah pertanyaan dibawah ini.
1. Apakah perbuatan tersebut telah memenuhi unsur “Kesalahan” 10
dalam hukum pidana. Jelaskan!
2. Pihak siapa sajakah yang dapat dimintai pertanggungjawaban 10
pidana dan perbuatan pidana apa saja yang dilakukan oleh pelaku

2
Tanggal Paraf
No. Uraian Pertanyaan Skor
serta sebutkan pasal pidana yang sesuai dikenakan kepada pelaku
tindak pidana diatas? Jelaskan!
2. Tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama dan teroganisir
merupakan salah satu bentuk tindak pidana yang dapat diberikan
pemberatan dalam pemidanaan.

a) Apa yang dimaksud dengan pemberatan dan siapa saja pihak yang 10
dapat dituntut pertanggungjawaban pidana dengan pemberatan?
Jelaskan!
b) Apakah pengelola web, facebook, twitter dan media sosial lainnya 10
yang memuat ujaran kebencian (hoax) dapat dimintai
pertanggungjawaban pidana? Jelaskan!

3. Dalam hal keputusan administrasi publik yang didasarkan sumber hoax,


apakah keputusan administrasi publik tersebut memenuhi unsur legalitas?
a) Analisis berdasarkan asas legalitas suatu keputusan administrasi 10
negara!
b) Analisis berdasarkan prinsip pemerintahan yang baik! 10

4. Berdasarkan karakteristik perbuatan melawan hukum penyebaran ujaran


kebencian (Hoax) khususnya pihak-pihak baik yang terlibat langsung
maupun tidak langsung dapat menimbulkan “kerugian perdata” kepada
pihak ketiga. Apakah kasus tersebut dapat diselesaikan dengan
menggunakan Alternatif Penyelesaian Sengketa (non litigasi).
a) Apakah kerugian perdata yang timbul dapat diselesaikan melalui 10
Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)? Jelaskan analisa Anda
b) Jelaskan perbedaaan penyelesaian kasus di pengadilan (litigasi) 10
biasa dengan Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS).
5 Dalam hal kasus Saracen yang didanai dengan uang hasil korupsi dan
lembaganya telah terorganisir menjadi sebuah “badan hukum perdata.”
a) Analisis apakah Badan Hukum Saracen dapat dimintai 10
pertanggungjawaban sebagai TPPU! 10
b) Analisis tindak pidana tersebut apakah sebagai Tindak Pidana
Korporasi dan bagaimanakah sanksi yang dapat diterapkan?
Skor Total
100

3
Tanggal Paraf
AJ05-RK06a
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Kode/Nama MK : HKUM4500
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM4203
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP Modul 03 KB 1
Tahun Penulisan : 2018
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1 KB 2
Set 2 ) : 1 set
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Daryono
Penelaah : Hasmonel
Butir Soal No. : 1
Skor Maks. : 20

TIK: Mahasiswa mampu mengidentifikasi & menganalisa jenis hukum pidana dan unsur-unsur perbuatan pidana,
mengindentifikasi Perbuatan Pidana Penyertaan (deelneming) atau Pembantuan (medeplichttigheid).

Soal No 1
Dari bacaan kasus Saracen di atas dapat diketahui bahwa, akibat dari perbuatan para pelaku,
telah terjadi beberapa perbuatan pidana. Dalam beberapa kasus sumber pendanaan juga dapat
berasal uang hasil korupsi. Jawablah pertanyaan dibawah ini.
1. Apakah perbuatan tersebut telah memenuhi unsur “kesalahan” dalam hukum pidana.
Jelaskan!
2. Pihak siapa sajakah yang dapat dimintai pertanggungjawaban pidana dan perbuatan
pidana apa saja yang dilakukan oleh pelaku sebutkan pasal pidana yang sesuai untuk
dikenakan kepada pelaku tindak pidana diatas? Jelaskan!

Waktu : 20 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua PS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

4
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
AJ05-RK06a
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah HKUM4203
Tahun Penulisan : 2018 Modul 6 KB 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1
Set 2 ) : 1 set Modul 7 KB 1
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Daryono
Penelaah : Hasmonel
Butir Soal No. : 1
Skor Maks. : 20
No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor

Jawaban Soal No 1: Maks:

1
Rambu-rambu jawaban
1. Ya, perbuatan telah memenuhi unsur kesalahan berbentuk kesengajaan 10
(Dolus). Perbuatan tersebut telah secara terencana dan sengaja
dilakukan oleh tersangka, dan meliputi unsur:
a. Dapat bertanggungjawab
b. Hubungan antara pelaku dan perbuatan
c. Tidak adanya alasan untuk menghapus kesalahan

2. Pelaku dalam kasus di atas terdapat beberapa orang baik secara langsung
maupun tidak langsung antara lain:
a. Pelaku penyebar berita bohong (hoax) meliputi pelaku utama (pleger) , 10
pelaku pendukung (medepleger),
b. Pihak yang memerintahkan atau yang membiayai sebagai penyertaan
(deelneming)
c. Pihak yang ikut menyebarkan berita hoax sebagai pembantuan
(medeplichttigheid)
Perbuatan pidana dapat dipertanggungjawabkan antara lain:
 UU No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana pasal 14 dan
15.
 Tindak Pidana Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) Pasal 28
Ayat (1) jo Pasal 30 Ayat (1) UU No.19/2016 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik.
 Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) UU No. 8 Tahun 2010 , pasal 1.

Cara penilaian untuk masing masing (1) dan (2):


A. Jika mahasiswa mengidentifikasi dan memberikan 2 jenis maksimal 5.
B. Jika dilengkapi dengan penjelasan maksimal 8
5
Tanggal Paraf
C. Jika dilengkapi dengan undang-undang dan pasal-pasal nya maka nilainya
maksimal 10

Jumlah skor jawaban : 20


Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

6
Tanggal Paraf
AJ05-RK06a
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah HKUM 4203
Tahun Penulisan : 2018 Modul 11 KB 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1
Set 2 ) : 1 set HKUM 4403
Kisi-kisi Sumber3 ) Modul 12 KB 1
Penulis : Hasmonel
Penelaah : Daryono
Butir Soal No. : 2
Skor Maks. : 20

TIK : Mahasiswa mampu mengidentifikasi & analisa Hukum Pidana : Unsrur Kesalahan dan Perbarengan/ Pengulangan
Pidana.

Soal No 2

Tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama dan teroganisir merupakan salah satu
bentuk tindak pidana yang dapat diberikan pemberatan dalam pemidanaan.

a) Apa yang dimaksud dengan pemberatan dan siapa saja pihak yang dapat dituntut
pertanggungjawaban pidana dengan pemberatan? Jelaskan!
b) Apakah pengelola web, facebook, twitter dan media sosial lainnya yang memuat ujaran
kebencian (hoax) dapat dimintai pertanggungjawaban pidana? Jelaskan!
Waktu : 20 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua PS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

7
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
AJ05-RK06a

Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum Kode MK & Nomor KB
Nomor Modul
Kode/Nama MK : HKUM4500
Penulis Soal/Institusi : Daryono /FHISIP HKUM 4310 KB 1 dan 2
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah /FHISIP Modul 3
Tahun Penulisan : 2018
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1 HKUM 4310 KB 1
Set 2 ) : 1 set Modul 4
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Hasmonel/FHISIP
Penelaah : Daryono
Butir Soal No. : 2
Skor Maks. : 20

No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor


2. Jawaban Soal No 2

a). Pemberatan pemidanaan merupakan upaya hukum pidana untuk memberikan


Max.
tambahan pemidanaan kepada mereka yang memenuhi unsur objektif atau
subjektif meliputi: 10
1. Kedudukan tersangka sebagai pegawai negeri
2. Pengulangan delik – perbuatan pidana (recidivist)
3. Penggabungan tindak pidana bersamaan (samenloop atau concursus)

Cara penilaian:
1. Jika dapat menyebutkan definisi nilai maksimal 5
2. Jika dapat menyebutkan definisi dan 2 dasar pemberatan nilai maksimal 8
3. Jika dapat menyebutkan definisi, 2 dasar pemberatan dan pihak pihak nilai
maksimum 10

b) Tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana. pengelola web, facebook,


twitter dan media sosial lainnya tidak dapat dikenakan pertanggungjawaban
10
pidana dikarenakan tidak terpenuhinya unsur kesalahan baik objektif maupun
subjektif.
1. Unsur kesalahan objektif merupakan keadaan dimana manusia secara
normal dapat menduga kemungkinan timbulnya akibat dan akan mencegah
manusia untuk berbuat atau tidak berbuat.
2. Unsur kesalahan subjektif merupakan kondisi batin pelaku yang
berdasarkan pengetahuannya mengetahui dan dapat menduga akibat dari
perbuatannya.

Opsi ke 2. Dari unsur Tindak Pidana Penyertaan (deelneming) tidak terpenuhinya


unsur- unsur
8
Tanggal Paraf
Subjektif: adanya hubungan batin dengan tindak pidana yang diwujudkan dan
antara dirinya dengan peserta lainnya
Objektif: Perbuatannya secara objektif berhubungan dengan tindak pidana
utamanya.
Penilaian:
1. Mahasiswa menjawab benar secara lengkap Opsi 1 atau 2 nilai 10
2. Mahasiswa menjawab benar dengan alasan salah Opsi 1 atau 2 nilai 8
3. Mahasiswa menjawab benar Opsi 1 atau 2 tanpa alasan maksimal 5
Jumlah skor jawaban : 20
Skor penggunaan bahasa : -
Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

9
Tanggal Paraf
AJ05-RK06a
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono /FHISIP HKUM 4403 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP -5
Tahun Penulisan : 2018
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1 HKUM 4403 2
Set 2 ) : 1 set -3
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Hasmonel
Penelaah : Daryono
Butir Soal No. : 3
Skor Maks. : 20

TIK : Mahasiswa dapat menganalisis implikasi dari kebijakan administrasi publik yang berpengaruh terhadap legalitas
keputusan administrasi publik

Soal No 3:
Dalam hal keputusan administrasi publik yang didasarkan sumber hoax, apakah keputusan
administrasi publik tersebut memenuhi unsur legalitas?
a) Analisis berdasarkan pada asas legalitas suatu keputusan administrasi negara!
b) Analisis berdasaran prinsip pemerintahan yang baik!
Waktu : 20 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua PS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

10
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP AJ05-RK06a
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM 4402 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP 5
Tahun Penulisan : 2018
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1 HKUM 4203 2
Set 2 ) : 1 set 3
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Hasmonel/FHISIP
Penelaah : Daryono
Butir Soal No. : 3
Skor Maks. : 20
No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor

3. Jawaban Soal No 3
Max.
a) Asas Legalitas keputusan administrasi publik, Hukum Tata 10
Negara/Administrasi Negara. Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan
berdasarkan:
a.    Asas legalitas
b.    Asas perlindungan terhadap hak asasi manusia; dan
c.    Asas umum pemerintahan yang baik.

Pasal 1 angka 8 Undang Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan


Kedua Atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara merupakan salah satu dasar prinsip legalitas dari Hukum Administrasi
Negara. Pasal ini menyebutkan bahwa Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara 10
adalah Badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b)Asas Pemerintahan yang Baik

Asas-asas umum penyelenggaraan negara sebagaimana ditegaskan dalam UU No.


28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari
Korupsi Kolusi dan Nepotisme dan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah meliputi: asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan
negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas, asas akuntabilitas, asas efisiensi dan asas efektivitas.

Cara penilaian untuk masing masing soal:


1) Menjawab dengan benar Asas Legalitas disertai dengan pasal yang
menyebutkan nilai 10.
2) Menjawab benar tidak disertai pasal nilai maksimum nilai 8
3) Menjawab benar tidak disertai dasar hukumnya nilai maksimum 5.
11
Tanggal Paraf
Jumlah skor jawaban : 20
Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

12
Tanggal Paraf
AJ05-RK06a
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Hasmonel/FHISIP HKUM 4409 1
Penelaah Soal//Institusi : Daryono/FHISIP 1
Tahun Penulisan : 2018 HKUM 4409 1 dan 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1 2
Set 2 ) : 1 set HKUM 4409 1 dan 2
Kisi-kisi Sumber3 ) 4
Penulis : Hasmonel
Penelaah : Daryono HKUM 4409 1 dan 2
Butir Soal No. : 4 8
Skor Maks. : 20

TIK : Mahasiswa mampu mengindetifikasi dalam Arbitrase, Mediasi, Negosiasi : mengenal


alternatif penyelesaian sengketa dan arbitrase, pengertian negosiasi dan tahapannya.
Mediasi konsep dan penerapannya serta Pemberlakuan Perjanjian Arbitrase dan Jenisnya.

Soal No 4:
Berdasarkan karakteristik perbuatan melawan hukum penyebaran ujaran kebencian (hoax)
khususnya pihak-pihak baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan
“kerugian perdata” kepada pihak ketiga. Apakah kasus tersebut dapat diselesaikan dengan
menggunakan Alternatif Penyelesaian Sengketa (non litigasi).
a) Apakah kerugian perdata yang timbul dapat diselesaikan melalui Alternatif
Penyelesaian Sengketa (APS)? Jelaskan analisa Anda
b) Jelaskan perbedaaan penyelesaian kasus di pengadilan (litigasi) biasa dengan
Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS).

Waktu : 45 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua UPS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

13
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
AJ05-RK06a
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono /FHISIP HKUM 4409 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah /FHISIP 1
Tahun Penulisan : 2018 HKUM 4409 1 dan 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1 2
Set 2 ) : 1 set HKUM 4409 1 dan 2
Kisi-kisi Sumber3 ) 4
Penulis : Hasmonel/FHISIP
Penelaah : Daryono HKUM 4409 1 dan 2
Butir Soal No. : 4 8
Skor Maks. : 20
No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor
4 a) Dalam hal kasus di atas, pada dasarnya dapat dilakukan upaya penyelesaian 10
non-litigasi atau melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) khususnya
terkait kerugian yang diterima oleh pihak ketiga terhadap pemberitaan hoax.
Tindakan hukum yang memuat unsur-unsur a.l. 1. Adanya perbuatan melawan
hukum atau wanprestasi. 2. Adanya upaya perdamaian yang disepakati
bersama, 3. Adanya ketegasan bentuk APS yang digunakan dalam bentuk
mediasi dan negosiasi, yaitu mediasi adalah sebuah intervensi terhadap proses
10
negosiasi yang dilakukan oleh pihak ketiga. 4. Perbuatan pidana tersebut
masuk dalam kategori pidana ringan. 5. Pihak ketiga memiliki kewenangan
terbatas (limited)

b) Perbedaan Penyelesaian Kasus secara litigasi dengan non litigasi.


Alasan-alasan kenapa perlu dilakukan Alternatif Penyelesaian Sengketa
(APS) karena proses penyelesaian perkara di Pengadilan itu, pada dasarnya:
1. memakan waktu yang lama;
2. menuntut biaya yang tinggi;
3. prosesnya sangat formal;
4. keputusan tak selalu memuaskan;
5. keputusan bersifat memaksa;
6. didasarkan pada hak-hak;
7. dapat merusak hubungan pelaku dan korban sehingga menimbulkan konflik
yang berkepanjangan;

Alasan lain perlu Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) karena memiliki


beberapa yaitu:
1. waktu yang diperlukan relatif singkat;
2. biaya dapat ditekan;
3. proses lebih informal;
4. didasarkan pada musyawarah;
14
Tanggal Paraf
5. dapat mengeliminir (mereduksi) konflik;
6. lebih memberikan kepuasan pada para pihak;
7. lebih cocok bagi kalangan yang sangat sibuk.

Cara penilaian:
1) Nilai masing-masing 10 Jika mahasiswa menjawab pertanyaan dengan
menjabarkan unsur-unsur pada point A, dan B, minimal 80% setiap unsur,
tergantung kualitas analisis jawaban
2) Nilai masing masing maksimal 6 – 9 Jika mahasiswa menjawab
pertanyaan dengan menjabarkan unsur-unsur pada point A, dan B,
minimal 50% setiap unsur, tergantung kualitas analisis jawaban
3) Nilai masing-masing maksimal 4 – 5 Jika mahasiswa menjawab
pertanyaan dengan menjabarkan unsur-unsur pada point A dan B tetapi
setiap unsur-unsurnya yang disebutkan lebih kecil 50%, atau hanya 3
unsur yang dijawab walaupun tidak lengkap
4) Nilai masing-masing maksimal 3, Jika jawaban mahasiswa tidak
menjabarkan unsur-unsur pada point A dan B, hanya menjabarkan 2 unsur
di atas
Jumlah skor jawaban : 20
Skor penggunaan bahasa :
Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

15
Tanggal Paraf
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM 4409 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah 1
Tahun Penulisan : 2018 HKUM 4409 1 dan 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1 2
Set 2 ) : 1 set HKUM 4409 1 dan 2
Kisi-kisi Sumber3 ) 4
Penulis : Hasmonel
Penelaah : Daryono HKUM 4409 1 dan 2
Butir Soal No. : 5 8
Skor Maks. : 20

TIK : Mahasiswa mampu menganalisis keterkaitan tindak pidana dengan ketentuan ketentuan pidana lainnya.

Soal No 5:

Dalam hal kasus Saracen yang didanai dengan uang hasil korupsi dan lembaganya telah
terorganisir menjadi sebuah badan hukum perdata.
a) Analisis apakah Badan Hukum Saracen dapat dimintai pertanggungjawaban sebagai
subjek hukum TPPU!
b) Analisis tindak pidana tersebut apakah sebagai tindak pidana korporasi dan
bagaimanakah sanksi yang dapat diterapkan!
Waktu : 45 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua UPS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

16
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
AJ05-RK06a
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono /FHISIP HKUM 4409 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP 1
Tahun Penulisan : 2018 HKUM 4409 1 dan 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2018/2019.1 2
Set 2 ) : 1 set HKUM 4409 1 dan 2
Kisi-kisi Sumber3 ) 4
Penulis : Hasmonel
Penelaah : Daryono HKUM 4409 1 dan 2
Butir Soal No. : 5 8
Skor Maks. : 20
No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor
5 a. Dalam hal tindak pidana korupsi menyangkut “korporasi”, korporasi termasuk
sebagai kategori “legal person” yang dapat dimintai pertanggungjawabannya
(corporate liability) atas perbuatan melawan hukumnya. Persyaratan korporasi
10
dapat dimintai pertanggungjawaban atau perbuatan melawan hukum antara lain:

1. Memiliki kekayaan sendiri

2. Memiliki hak dan kewajiban

3. Memiliki tujuan tertentu


10
4. Berkesinambungan (kontinuitas)

b. Pertanggungjawaban dari “korporasi” atas perbuatan melawan hukumnya


tidak dapat berupa pemidanaan. Hal ini dikarenakan korporasi bukan
merupakan “orang” (natuurlijk person). Pertanggungjawaban dari korporasi
berupa “Denda” atau dengan sistem pemberatan dengan ketentuan maksimum
pidana ditambah 1/3 (satu per tiga) sesuai Pasal: 20 Ayat 7 Undang Undang
Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Cara penilaian:
1) Jika mahasiswa menjawab dengan benar dan lengkap butir a dan b
mendapatkan nilai 20
2) Jika mahasiswa menjawab benar kedua butir a dan b tapi tidak lengkap
nilai 15-20
3) Jika mahasiswa menjawab benar kedua butir dengan penjelasan singkat
nilai 10-15
4) Jika mahasiswa menjawab dengan benar dan lengkap salah satu butir a
atau b nilai 10
17
Tanggal Paraf
5) Jika mahasiswa menjawab salah satu butir tidak lengkap 5-10
6) Jika mahasiwa menjawab salah satu butir singkat 0-5
Jumlah skor jawaban : 20
Skor penggunaan bahasa :
Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 14 Agustus 2018


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah MW.,SH.,MHum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 NIP: 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

18
Tanggal Paraf

Anda mungkin juga menyukai