Anda di halaman 1dari 18

TUGAS AKHIR PROGRAM HKUM 4500

MASA UJIAN 2018/2019.2


SIFAT UJIAN : BUKA BUKU

Kerjakan soal ujian ini dengan jujur, karena Anda dipantau oleh Pengawas
dan jawaban ujian Anda akan diperiksa untuk mendeteksi kecurangan yang
dilakukan. Jika terbukti melakukan kecurangan/contek mencontek selama
ujian, Anda akan dikenai sanksi akademis berupa pengurangan nilai atau
tidak diluluskan (diberi nilai E).

A. Petunjuk Menjawab Soal


1. Jawablah pertanyaan dengan cara menganalisis permasalahan sesuai yang ditanyakan
dengan menggunakan logika berpikir Anda sendiri berdasarkan konsep dan teori yang
relevan.
2. Jika jawaban Anda hanya menyalin konsep, teori, dan atau model yang terdapat dalam
modul/BMP, maka jawaban Anda belum memenuhi syarat untuk dinyatakan lulus.

B. Wacana

Penyerobotan Tanah
Pengembangan Serpong Town Square membangun di atas tanah Ahli Waris Gouw O Tjo Kami
anak dari keturunan Gouw O Tjo dan Lim Na Nio ada 4 orang , anak pertama Gouw Sun Gwan .
Kedua Gouw O Ko alias Go Oh Ko alias OKOH. Ketiga Gouw Gwat Nio. Orang tua engkong
kami Gouw O Tjo dan Lim Na Nio memiliki kebun dan sawah dengan Girik C. 416 yang berada
di desa/kelurahan Panunggangan. Kecamatan Cipondoh /Pinang Kota Tangerang, Luas tanahnya
sekitar 2 hektar lebih. Mulai tahun 80-an tanah itu diserobot oleh pengusaha bernama Dewanto
yang membangun pertokoan dan Kantor Green Garden di Kebon Nanas samping jalan tol
Jakarta-Merak.
Orang tua dan engkong kami tidak pernah menjual dan menggadai sama orang lain, tanah itu
diserobot oleh Dewanto dan terus dibangun sampai sekarang oleh Sepong Town Square. Kami
mulai tahun 80-an terus mengurus hak warisan baik ke kantor desa Panunggangan dan kantor
Ipeda tetapi mentok terus, hal ini dikarenakan tanah orang tua dan engkong kami sudah ada yang
menjualnya, namun ketika ditanyakan mengenai bukti-bukti tidak ada yang bisa menjelaskannya.
Sebagai pewaris kami tidak tinggal diam sudah 25 tahun memperjungkan hak tanah itu, zaman
Orde Baru segala cara dilakukan orang, karena tau pewaris tidak tinggal di Tangerang , Gouw O
Tjo meninggal 17 Aprill 1943, namanya tercantum di Girik C. 416 Lim Na Nio (nenek) sebelum
meninggalnya menyatakan tanah sawah dan darat di Kebon Nanas tidak pernah dijual atau
digadaikan kepada siapapun. Gouw O Ko yang dipercaya oleh keluarga untuk mengurus tanah
warisan mulai tahun 80-an sampai sekarang 25 tahun, sudah mengurus surat IPEDA dari Serang

1
Tanggal Paraf
tanggal 18 Januari 1982 dan surat-surat lainnya , juga fatwa waris 1991 , 2 September 1991 dari
Pengadilan Negeri Tangerang, permohonan bantuan hukum ke Pengacara H. PAR. Dari
penjelasan saudara Surya GS juru bicara dan perundingan masalah tanah kami yang ditunjuk
Jiku , Gouw O Ko mulai 31 Agustus 2004, tanah itu berkali-kali pindah tangan. Saat ini tanah
kami tersebut telah dimasukkan ke HGB No. 233/1995 atas nama PT. TMB, milik direktur
AWS, itupun kami ketahui setelah dilaporkan ke Polisi Polres Tangerang, dituduh dengan
perkara perbuatan tidak menyenangkan pasal 335 KUHP yang dilaporkan oleh Asep Sumarman
pegawai PT TMB. BPN Kota Tangerang yang kami surati pada 7 Maret 2005 belum
memberikan jawaban sampai sekarang.
(Sumber:https://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl6840/penyerobotan-tanah-oleh-
developer-setos)
Catatan: Text diatas merupakan ekstraksi berita hanya dipergunakan untuk keperluan Tugas
Akhir Program (TAP) mahasiswa Ilmu Hukum Universitas Terbuka. Naskah ini akan
dimusnahkan setelah Ujian berakhir.

Pertanyaan
No. Uraian Pertanyaan Skor
1. Berdasarkan wacana/kasus tersebut di atas terdapat beberapa perbuatan
pidana yang dapat diduga terjadi. Jawablah pertanyaan dibawah ini

a) Perbuatan pidana apa saja yang dan pasal pidana apakah yang
sesuai untuk dikenakan kepada pelaku tindak pidana diatas? 10
Jelaskan!
b) Apakah perbuatan pidana tersebut dapat dikategorikan sebagai 10
tindak pidana perbarengan (concursus)? Jelaskan!

2. Dalam hal transaksi penyerobot tanah, transaksi tanah Dawanto dengan


Pengembang Serpong Town Square PT. DKT digugat oleh Ahli waris
tidak didasarkan bukti-bukti yang sah. Sehubungan hal tersebut Ahli
waris melaporkan penyerobotan tanah oleh Dawanto dan PT DKT.
a) Apakah PT. DKT memenuhi persyaratan sebagai pihak yang
dapat dimintai pertanggungjawaban pidana (corporate liability)? 10
Jelaskan!
b) Bagaimanakah legalitas perjanjian antara Dawanto dan PT DKT
tersebut apabila didasarkan pada perbuatan melawan hukum? 10
Jelaskan!

3. Transaksi penyerobotan tanah dengan pengembang PT. DKT yang


kemudian ditetapkannya Hak Guna Bangunan oleh Badan Pertanahan
Nasional, dapat diduga dilakukan berdasarkan bukti-bukti yang tidak kuat

2
Tanggal Paraf
No. Uraian Pertanyaan Skor
yang dilakukan oleh aparat pemerintah. Berdasarkan hal ini dapat diduga
BPN menetapkan HGB berdasarkan bukti-bukti yang salah sehingga
HGB tersebut dapat dibatalkan.
a. Bagaimanakah asas legalitas dan prinsip pemerintahan yang baik 10
atas keputusan HGB tersebut?Jelaskan!
b. Bagaimanakah pembatalan keputusan HGB tersebut dilakukan? 10
Jelaskan!

4. Berdasarkan karakteristik perbuatan melawan hukum khususnya pihak-


pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung, seperti
transaksi PT. DKT dengan pemilik pertokoan, dengan dibatalkannya
HGB atas nama PT. DKT apakah kasus tersebut dapat diselesaikan
dengan menggunakan Alternatif Penyelesaian Sengketa (non-litigasi).
a) Apakah kasus tersebut di atas dapat diselesaikan melalui
Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)? Jelaskan analisa Anda 10
berdasarkan karaktersitik APS!
b) Jelaskan perbedaaan penyelesaian kasus di pengadilan biasa 10
dengan Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS).
5 Dalam hal kasus pidana berupa penyerobotan tanah oleh PT DKT,
disertai dengan perbuatan melawan hukum lainnya berupa “suap” kepada
aparat pemerintah (BPN), Jawablah pertanyaan dibawah ini.
a) Analisis apakah tindak pidana tersebut dapat memenuhi unsur
tidak pidana korupsi. 10
b) Analisis apakah pelaku tindak pidana korporasi tersebut dapat
dikenakan pemberatan pidana dan bagaimanakah sanksi yang 10
dapat diterapkan?.
Skor Total
100

3
Tanggal Paraf
AJ05-RK06a
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP HKUM4203
Tahun Penulisan : 2019 Modul 03 KB 1
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019
Set 2 ) : 1 set KB 2
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Daryono
Penelaah : Purwaningdyah
Butir Soal No. : 1
Skor Maks. : 20

TIK: Mahasiswa mampu mengidentifikasi & menganalisa jenis hukum pidana dan unsur-unsur perbuatan pidana

Soal No 1
Berdasarkan wacana/kasus tersebut di atas terdapat beberapa perbuatan pidana yang terjadi.
Jawablah pertanyaan dibawah ini

a) Perbuatan pidana apa saja yang dan pasal pidana apakah yang sesuai untuk dikenakan
kepada pelaku tindak pidana diatas? Jelaskan!
b) Apakah perbuatan pidana tersebut dapat dikategorikan sebagai tindak pidana
perbarengan (concursus)? Jelaskan!

Waktu : 20 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua PS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

4
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
AJ05-RK06a
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP HKUM4203
Tahun Penulisan : 2019 Modul 12 KB 1
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019
Set 2 ) : 1 set HKUM4403 KB 2
Kisi-kisi Sumber3 ) Modul 1
Penulis : Daryono
Penelaah : Purwaningdyah
Butir Soal No. : 1
Skor Maks. : 20
No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor
Jawaban Soal No 1: Maks:

1 Rambu-rambu jawaban

a) Pelaku dalam kasus di atas terdapat beberapa orang baik secara langsung
maupun tidak langsung yang dapat diduga memenuhi perbuatan
melawan hukum adalah Dawanto, PT DKT dan BPN. Perbuatan melawan
hukum antara lain 10
 Pemakaian tanah tanpa ijin
 Menjual, mengalihkan hak atas tanah yang bukan miliknya
 Perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain dengan melawan
hukum
Berdasarkan wacana tersebut maka terdapat beberapa unsur yang
memenuhi unsur tindak pidana.
 UU no 51 PRP1960 tentang Larangan Pemakaian Tanah Tanpa Ijin
 Pasal 385 ayai 1 KUHP
 Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 Junto 20 Tahun 2001 tentang
Tindak Pidana Korupsi.
b) Perbarengan atau (concursus) merupakan perbuatan melawan hukum 10
lebih dari satu yang dilakukan oleh seseorang. Perbarengan (concursus)
dapat dikategorikan menjadi 2 macam:
a) Perbarengan (concursus) Idealis merupakan perbuatan pidana
seseorang yang dapat dikenakan lebih dari satu ketentuan
pidana. Dalam hal ini ketentuan pidana yang terberat yang
ditetapkan. (Pasal 63 KUHP)
b) Perbarengan (concursus) realis merupakan perbuatan pidana
seseorang lebih dari perbuatan pidana secara utuh atau berdiri
sendiri yang dapat dikenakan lebih dari satu ketentuan pidana.
(pasal 65 – 71 KUHP)
 Perbuatan yang dilakukan oleh Dawanto dapat berupa pemakaian
5
Tanggal Paraf
tanah tanpa ijin dan menjual atau mengalihkan kepada pihak ketiga
dapat dikategorikan sebagai concursus realis. Dikarenakan
merupakan perbuatan pidana yang berdiri sendiri.

Cara penilaian untuk masing masing soal 1a) dan 1b):


A. Jika jawaban hanya memberikan 2 unsur tindak pidana dan concursus nilai
maksimal 5
B. Jika jawaban memberikan jenis-jenis dan unsur-unsur tindak pidana, unsur
unsur concursus secara lengkap dan benar maka dinilai maksimal 8.
C. Jika dilengkapi dengan undang undang maka nilainya 10
Jumlah skor jawaban : 20
Skor penggunaan bahasa :
Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

6
Tanggal Paraf
AJ05-RK06a
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP HKUM 4202 KB 1
Tahun Penulisan : 2019 Modul 1
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019
Set 2 ) : 1 set HKUM 4402 KB 1
Kisi-kisi Sumber3 ) Modul 4
Penulis : Daryono
Penelaah : Purwaningdyah
Butir Soal No. : 2
Skor Maks. : 20

TIK : Mahasiswa mampu mengidentifikasi & analisa Hukum Pidana korporasi Selain itu, mampu mengidentifikasi & analisa
Hukum Perjanjian
Soal No 2
Dalam hal transaksi penyerobotan tanah, transaksi tanah Dawanto dengan Pengembang
Serpong Town Square PT. DKT digugat oleh Ahli waris tidak didasarkan bukti bukti yang sah.
Sehubungan hal tersebut Ahli waris melaporkan penyerobotan tanah oleh Dawanto dan PT
DKT.
a) Apakah PT. DKT memenuhi persyaratan sebagai pihak yang dapat dimintai
pertanggungjawaban pidana (corporate liability)? Jelaskan!
b) Bagaimanakah legalitas perjanjian antara Dawanto dan PT DKT tersebut apabila
didasarkan pada perbuatan melawan hukum ? Jelaskan!
Waktu : 30 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua PS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

7
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
AJ05-RK06a

Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum Kode MK & Nomor KB
Nomor Modul
Kode/Nama MK : HKUM4500
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM 4402 KB 1 dan 2
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP Modul 3
Tahun Penulisan : 2019
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019 HKUM 4402 KB 1
Set 2 ) : 1 set Modul 4
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Daryono/FHISIP
Penelaah : Purwaningdyah
Butir Soal No. : 2
Skor Maks. : 20

No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor


2. Jawaban Soal No 2

a. Dalam hal tindak pidana menyangkut “korporasi”, korporasi termasuk sebagai Max.
kategori “legal person” yang dapat dimintai pertanggungjawabannya (corporate 10
liability) atas perbuatan melawan hukumnya. Persyaratan Korporasi dapat
dimintai pertanggungjawaban atau perbuatan melawan hukum antara lain:

1. Memiliki kekayaan sendiri

2. Memiliki hak dan kewajiban

3. Memiliki tujuan tertentu

4. Berkesinambungan (kontinuitas)
Max
Pertanggungjawaban dari “korporasi” atas perbuatan melawan hukumnya tidak 10
dapat berupa pemidanaan. Hal ini dikarenakan korporasi bukan merupakan
“orang” (naturlijk person). Pertanggungjawaban dari korporasi berupa “Denda”
atau dengan sistem pemberatan dengan ketentuan maksimum pidana ditambah
1/3 (satu per tiga) sesuai Pasal: 20 Ayat 7 Undang Undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Cara penilaian:
1. Jika dapat menyebutkan alasan “korporasi” dapat menjadi subjek hukum
pidana (korupsi) nilai 5
2. Jika dapat menyebutkan alasan dan persyaratan minimal 3 maka nilai 8
3. Jika dapat menyebutkan persyaratan dan sanksi pidana secara benar nilai 8-
10

8
Tanggal Paraf
b. Sahnya suatu perjanjian berdasarkan pada 1320 KUHPerdata harus memenuhi
unsur:

Syarat 1. Sepakat mereka yang


Subjektif mengikatkan dirinya.
2. Kecakapan untuk
membuat suatu perikatan.

Syarat 3. Suatu hal tertentu.


Objektif 4. Suatu sebab yang halal.

Perjanjian yang tidak memenuhi persyaratan diatas dapat dibatalkan atau batal
demi hukum. Perjanjian yang tidak memenuhi persyaratan subjektif dapat
dibatalkan oleh pengadilan, sedangkan perjanjian yang tidak memenuhi syarat
objektif dinyatakan batal demi hukum.
Dari kasus diatas perjanjian dapat dikategorikan perjanjian yang tidak memenuhii
syarat objektif sehingga perjanjian tersebut batal demi hukum.

Penilaian untuk masing masing soal 2b):


1. Mahasiswa menjawab sahnya perjanjian secara lengkap (minimal 2 benar)
nilai 5
2. Mahasiswa menjawab sahnya perjanjian dan menganalisis legalitas
perjanjian dengan benar nilai 8
3. Mahasiswa menjawab sahnya perjanjian lengkap dan analisis legalitas
benar nilai 10

Jumlah skor jawaban : 20


Skor penggunaan bahasa : -
Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

9
Tanggal Paraf
AJ05-RK06a
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM 4403 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP 5
Tahun Penulisan : 2019
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019 HKUM 4203 2
Set 2 ) : 1 set 3
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Daryono
Penelaah : Purwaningdyah
Butir Soal No. : 3
Skor Maks. : 20

TIK : Mahasiswa mampu menjelaskan tentang asas legalitas dan pemerintahan yang baik dalam membuat keputusan atau
peraturan perundang undangan

Soal No 3:
Transaksi penyerobotan tanah dengan pengembang PT. DKT yang kemudian ditetapkannya
Hak Guna Bangunan oleh Badan Pertanahan Nasional, dapat diduga dilakukan berdasarkan
bukti-bukti yang tidak kuat yang dilakukan oleh aparat pemerintah. Berdasarkan hal ini dapat
diduga BPN menetapkan HGB berdasarkan bukti-bukti yang salah sehingga HGB tersebut
dapat dibatalkan.
a. Bagaimanakah asas legalitas dan prinsip pemerintahan yang baik atas keputusan HGB
tersebut?Jelaskan!
b. Bagaimanakan pembatalan HGB tersebut dilakukan? Jelaskan!
.

Waktu : 20 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua PS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

10
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP AJ05-RK06a
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM 4402 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP 5
Tahun Penulisan : 2019
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019 HKUM 4203 2
Set 2 ) : 1 set 3
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Daryono /FHISIP
Penelaah : Purwaningdyah
Butir Soal No. : 3
Skor Maks. : 20
No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor

3. Jawaban Soal No 3

3a) Asas Legalitas Hukum Tata Negara/Administrasi Negara


10
Penyelenggaraan Administrasi Pemerintahan berdasarkan:
a.    Asas legalitas
b.    Asas perlindungan terhadap hak asasi manusia; dan
c.    Asas umum pemerintahan yang baik.

Pasal 1 angka 8 Undang Undang Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Perubahan


Kedua Atas Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha
Negara merupakan salah satu dasar prinsip legalitas dari Hukum Administrasi
Negara. Pasal ini menyebutkan bahwa Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara
adalah Badan atau pejabat yang melaksanakan urusan pemerintahan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Asas Pemerintahan yang Baik

Asas-asas umum penyelenggaraan negara sebagaimana ditegaskan dalam UU No.


28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari
Korupsi Kolusi dan Nepotisme dan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah meliputi: asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggaraan
negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas
profesionalitas, asas akuntabilitas, asas efisiensi dan asas efektivitas.

3b) Keputusan Badan Pertanahan Nasional (BPN) tentang pemberian HGB dapat
dibatalkan apabila terjadi “kesalahan” dalam pemberian Hak Guna Bangunan oleh
PTUN. Keputusan Pejabat Administrasi Negara yang dapat dibatalkan antara lain
disebabkan oleh (Pasal 53 UU Nomor 5 Tahun 1986 Tentang Peradilan Tata
10
Usaha Neagara)
1. Keputusan Tata Usaha Negara yang digugat itu bertentangan dengan
11
Tanggal Paraf
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan
keputusan telah menggunakan wewenangnya untuk tujuan lain dari maksud
diberikannya wewenang tersebut;
3. Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara pada waktu mengeluarkan atau
tidak mengeluarkan keputusan setelah mempertimbangkan semua
kepentingan yang tersangkut dengan keputsan itu seharusnya tidak sampai
pada pengambilan atau tidak pengambilan keputusan tersebut.

Cara penilaian untuk masing masing jawaban 3a dan 3b:


1) Mahasiswa menjawab dengan benar dan lengkap disertai dengan peraturan
yang medasarinya. nilai 8-10
2) Mahasiswa menjawab benar dan tidak lengkap nilai 5-8
3) Mahasiwa menjawab benar namun kurang tepat nilai 0-5
Jumlah skor jawaban : 20
Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

12
Tanggal Paraf
AJ05-RK06a
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM 4409 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP 1
Tahun Penulisan : 2019 HKUM 4409 1 dan 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019 2
Set 2 ) : 1 set HKUM 4409 1 dan 2
Kisi-kisi Sumber3 ) 4
Penulis : Daryono
Penelaah : Purwaningdyah HKUM 4409 1 dan 2
Butir Soal No. : 4 8
Skor Maks. : 20

TIK : Mahasiswa mampu mengindetifikasi dalam Arbitrase, Mediasi, Negosiasi : mengenal alternatif pnyelesaian sengketa
dan arbitrase, pengertian negosiasi dan tahapannya. Mediasi konsep dan penerapannya serta Pemberlakuan Perjanjian
Arbitrase dan Jenisnya.

Soal No 4:
Berdasarkan karakteristik perbuatan melawan hukum khususnya pihak- pihak, baik yang
terlibat langsung maupun tidak langsung, seperti transaksi PT. DKT dengan pemilik pertokoan,
dengan dibatalkannya HGB atas nama PT. DKT apakah kasus tersebut dapat diselesaikan
dengan menggunakan Alternatif Penyelesaian Sengketa (non-litigasi).
a) Apakah kasus tersebut di atas dapat diselesaikan melalui Alternatif Penyelesaian
Sengketa (APS)? Jelaskan analisa Anda berdasarkan karaktersitik APS.
b) Jelaskan perbedaaan penyelesaian kasus di pengadilan biasa dengan Alternatif
Penyelesaian Sengketa (APS).
Waktu : 45 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua UPS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

13
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
AJ05-RK06a
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM 4409 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP 1
Tahun Penulisan : 2019 HKUM 4409 1 dan 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019 2
Set 2 ) : 1 set HKUM 4409 1 dan 2
Kisi-kisi Sumber3 ) 4
Penulis : Daryono/FHISIP
Penelaah : Purwaningdyah HKUM 4409 1 dan 2
Butir Soal No. : 4 8
Skor Maks. : 20
No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor
4 a) Dalam hal kasus di atas, pada dasarnya dapat dilakukan upaya penyelesaian
non-litigasi atau melalui Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) khususnya
terkait perjanjian antara PT. DKT dengan Pemilik Pertokoan, apabila HGB PT.
DKT dibatalkan oleh Pengadilan. Para pihak dapat sepakat berdamai.
10
Jawaban dalam kasus tersebut harus memuat unsur-unsur a.l. 1. Adanya
perbuatan melawan hukum atau wanprestasi. 2. Adanya upaya perdamaian
yang disepakati bersama 3. Adanya ketegasan bentuk APS yang digunakan
dalam bentuk mediasi dan negosiasi, yaitu mediasi adalah sebuah intervensi
terhadap proses negosiasi yang dilakukan oleh pihak ketiga. 4. Perbuatan
pidana tersebut masuk dalam kategori pidana ringan. 5. Pihak ketiga
memiliki kewenangan terbatas (limited)

b) Perbedaan Penyelesaian Kasus Di pengadilan dengan APS


Alasan-alasan kenapa perlu dilakukan Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS)
karena proses penyelesaian perkara di Pengadilan itu, pada dasarnya:
1. memakan waktu yang lama; 10
2. menuntut biaya yang tinggi;
3. prosesnya sangat formal;
4. keputusan tak selalu memuaskan;
5. keputusan bersifat memaksa;
6. didasarkan pada hak-hak;
7. dapat merusak hubungan pelaku dan korban sehingga menimbulkan
konflik yang berkepanjangan;

Alasan lain perlu Alternatif Penyelesaian Sengketa (APS) karena memiliki


beberapa yaitu:
1. waktu yang diperlukan relatif singkat;
14
Tanggal Paraf
2. biaya dapat ditekan;
3. proses lebih informal;
4. didasarkan pada musyawarah;
5. dapat mengeliminir (mereduksi) konflik;
6. lebih memberikan kepuasan pada para pihak;
7. lebih cocok bagi kalangan yang sangat sibuk.

Cara penilaian untuk masing masing 4a dan 4b:


1) Nilai masing masing 8-10 Jika jawaban dengan menjabarkan unsur-unsur
minimal 80% setiap unsur, tergantung kualitas analisis jawaban
2) Nilai masing masing maksimal 6 – 8 Jika jawaban dengan menjabarkan
minimal 50% setiap unsur, tergantung kualitas analisis jawaban
3) Nilai masing masing maksimal 4 – 5 Jika jawaban menjabarkan setiap
unsur unsurnya yang disebutkan lebih kecil 50%, atau hanya 3 unsur
yang dijawab walaupun tidak lengkap
4) Nilai masing masing maksimal 3, Jika jawaban tidak menjabarkan unsur-
unsurnya atau hanya menjabarkan 2 unsur di atas
Jumlah skor jawaban : 20
Skor penggunaan bahasa :
Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

15
Tanggal Paraf
LEMBAR BUTIR SOAL URAIAN
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM 4310/4 1 dan 2
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP
Tahun Penulisan : 2019 HKUM 4203/6 1 dan 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019 dan 7
Set 2 ) : 1 set
Kisi-kisi Sumber3 )
Penulis : Daryono
Penelaah : Purwaningdyah
Butir Soal No. : 5
Skor Maks. : 20

TIK : Mahasiswa mampu mengindetifikasi dalam Arbitrase, Mediasi, Negosiasi : mengenal alternatif penyelesaian sengketa
dan arbitrase, pengertian negosiasi dan tahapannya. Mediasi konsep dan penerapannya serta Pemberlakuan Perjanjian
Arbitrase dan Jenisnya.

Soal No 5:

Dalam hal kasus pidana berupa penyerobotan tanah oleh PT DKT, disertai dengan perbuatan
melawan hukum lainnya berupa “suap” kepada aparat pemerintah, Jawablah pertanyaan
dibawah ini.
a) Analisis apakah tindak pidana dapat memenuhi unsur tidak pidana korupsi.
b) Analisis apakah pelaku Tindak Pidana Korporasi tersebut dapat dikenakan pemberatan
pidana dan bagaimanakah sanksi yang dapat diterapkan?.
Waktu : 45 menit
Keterangan:
1) Diisi oleh Ketua UPS atau Koordinator Pengembangan Soal
2) I/II/III/dst menunjukkan set soal yang dikembangkan
3) Melampirkan copy kisi-kisi mata kuliah yang dikembangkan

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum


Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

16
Tanggal Paraf
LEMBAR PEDOMAN PENSKORAN SOAL URAIAN
AJ05-RK06a
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Hukum
Kode MK & Nomor KB
Kode/Nama MK : HKUM4500 Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Daryono/FHISIP HKUM 4409 1
Penelaah Soal//Institusi : Purwaningdyah/FHISIP 1
Tahun Penulisan : 2019 HKUM 4409 1 dan 2
Tahun Penggunaan 1) : Masa Ujian 2019 2
Set 2 ) : 1 set HKUM 4409 1 dan 2
Kisi-kisi Sumber3 ) 4
Penulis : Daryono
Penelaah : Purwaningdyah HKUM 4409 1 dan 2
Butir Soal No. : 5 8
Skor Maks. : 20
No. Aspek/Konsep yang dinilai Skor
5 a) Tindak penyuapan dapat dimasukkan dalam tindak pidana korupsi seperti
tercantum pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Jo UNDANG-
UNDANG NOMOR 31 TAHUN 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi. 10
Untuk PT DKT sebagai korporasi dan aparatur pemerintah (BPN) dapat
dikenakan pidana korupsi sesuai pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999. :
Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain
atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan, atau sarana
yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan
negara atau perekonomian negara, dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan atau denda paling sedikit Rp. 50.000.000 (lima puluh
juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)

b) Keterlibatan PT DKT dalam pemberian suap atau gratifikasi merupakan salah


satu unsur terpenuhinya kejahatan korporasi seperti yang disebutkan dalam 10
pasal 1 angka 3 Undang Undang nomor 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan Undang
Undang Nomor 20 Tahun 2001. Pasal 20 UU TPK menyebutkan
pertanggungjawaban pidana atas kejahatan korporasi dapat dilakukan dengan
penuntutan kepada korporasi yang diwakili oleh pengurus.
PT DKT tidak dapat dikenakan pemberatan pidana. Pemberatan pidana dalam
perkara Korupsi hanya dapat dilakukan dalam hal (Pasal 2 ayat 2):
Yang dimaksud dengan “keadaan tertentu” dalam ketentuan ini dimaksudkan
sebagai pemberatan bagi pelaku tindak pidana korupsi apabila
1. tindak pidana tersebut dilakukan pada waktu negara dalam keadaan
bahaya sesuai dengan undang-undang yang berlaku,
2. pada waktu terjadi bencana alam nasional,
3. sebagai pengulangan tindak pidana korupsi, atau
17
Tanggal Paraf
4. pada waktu negara dalam keadaan krisis ekonomi dan moneter.

Sanksi pidana yang dapat diterapkan untuk pidana korporasi hanya dapat
dilakukan berupa denda dengan ketentuan maksimal pemidanaan ditambah
1/3 (satu per tiga).

Cara penilaian untuk masing masing 5a) dan 5b) :


1) Jika jawaban benar dan penjelasan lengkap mendapatan nilai 8-10
2) Jika jawaban benar dan penjelasan tidak lengkap nilai 5-8
3) Jika jawaban benar dengan penjelasan singkat nilai 3-5
4) Jika jawaban tidak lengkap 0-3
Jumlah skor jawaban : 20
Skor penggunaan bahasa :
Skor maksimal : 20

Menyetujui, Pondok Cabe., 15 Februari 2019


Ketua Jurusan Penelaah Penulis,

Purwaningdyah M.W, SH.M.Hum


Muhammad Husni Arifin, S.Ag., M.Si., Ph.D Prof. Daryono, SH., MA., Ph.D
NIP: 197708282005011002 196003041986032001 NIP: 19640722 198903 1 019

18
Tanggal Paraf

Anda mungkin juga menyukai