Cuci Tangan
Cuci Tangan
Cuci Tangan
Kementerian Kesehatan
Panduan Penyelenggaraan Kegiatan
Republik Indonesia
Tanganku Bersih,
Hidupku Sehat
Penyelenggara : Didukung
Oleh :
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia
Tanganku Bersih, Hidupku Sehat
3
LATAR penurunan angka kejadian
diare (sampai 94%) dan angka
program bersama-sama dengan
para mitra terkait. Pemerintah
BELAKANG cacingan (sampai
dapat dicapai dengan adanya
71,6%) Indonesia mencanangkan 20.000
desa kegiatan STBM sampai
modifikasi lingkungan termasuk dengan tahun 2014.
pengurangan BAB sembarangan,
Kesadaran akan pentingnya
Strategi Nasional Sanitasi cuci tangan pakai sabun (CTPS),
perilaku higienis dan sanitasi di
Total berbasis Masyarakat pengelolaan air minum rumah
Indonesia masih relatif sangat
(STBM) adalah aksi terpadu tangga (PAM RT), pengelolaan
rendah. Bantuan pemerintah
untuk menurunkan angka sampah rumah tangga dan
berupa dana dan penyediaan
kejadian penyakit menular pengolahan limbah cair. Meskipun
sarana sanitasi ternyata tidak cukup
berbasis lingkungan termasuk angka kejadian diare dan cacingan
menjamin bangkitnya kesadaran
diantaranya adalah diare dan dapat dikurangi dengan praktek
dan terjadinya perubahan perilaku
kecacingan serta meningkatkan salah satu perilaku di atas, bila
yang berkelanjutan di masyarakat.
perilaku higienitas dan diintegrasikan dan dilaksanakan
kualitas kehidupan masyarakat bersamaan pengaruh positifnya Oleh karena itu sebagai bentuk
Indonesia. STBM merupakan lebih besar. Sampai saat ini, implementasi dari Strategi Nasional
aksi terpadu yang dapat dalam prakteknya, penerapan dari STBM Kementerian Kesehatan
mendukung tercapainya perilaku-perilaku tersebut masih bekerja sama dengan para
Millennium Development Goals berjalan sendiri-sendiri sehingga stakeholder terkait membangun
tahun 2015. pengaruhnya kurang signifikan. sebuah kemitraan Pemerintah
Pada tahun 2008 disepakati untuk Swasta untuk melakukan program
Strategi STBM tersebut melakukan pendekatan/aksi yang terpadu sehingga STBM dapat
berdasarkan hasil penelitian terintegrasi melalui berbagai menjadi budaya di masyarakat
menunjukkan besarnya
4
yang dapat menjadikan perilaku hidup bersih dan sehat dan parasit, seperti diare,
masyarakat Indonesia lebih (higienis) di seluruh lapisan cacingan atau penyakit lainnya.
bermartabat. Dengan kesadaran masyarakat. Salah satunya
Berkaitan dengan hal diatas,
tersebut dapat menciptakan adalah perilaku cuci tangan
komitmen Indonesia untuk
masyarakat yang mandiri dalam pakai sabun belumlah menjadi
mencapai MDG’s 4 adalah
memelihara dan meningkatkan perilaku higienis di Indonesia.
menurunkan angka kesakitan
kualitas kesehatannya sehingga Konsep umum tentang cuci
dan kematian bayi dan anak
angka kematian dan penyebaran tangan yang bersih masih pada
dibawah usia 5 tahun hingga
penyakit yang disebabkan oleh seputaran mencuci tangan
23 per 1000 kelahiran hidup
lingkungan dapat dikurangi. dengan menggunakan air saja
di tahun 2015, salah satunya
tanpa perlu harus menggunakan
Hari Cuci Tangan Pakai Sabun adalah dengan menggunakan
sabun. Sementara itu kampanye
Sedunia ke - 6 tahun 2013 yang akan momen internasional seperti
promosi perilaku cuci tangan
dirayakanpada tanggal 20 Oktober HCTPS sebagai aksi advokasi
yang dilakukan beberapa
2013 mendatang merupakan kepada pemerintah daerah
tahun di Indonesia belumlah
salah satu even internasional yang sekaligus upaya promotif
menghasilkan perilaku yang
dilakukan lebih dari 70 negara di terhadap perilaku CTPS agar
diharapkan, meskipun beberapa
dunia, merupakan salah satu ajang dapat menjadi budaya bangsa
studi menemukan bahwa perilaku
untuk membangun komitmen Indonesia sehingga angka
cuci tangan pakai sabun dapat
bersama antara pemerintah kematian dan penyebaran
memberi kontribusi terhadap
maupun stakeholder terkait untuk penyakit yang disebabkan oleh
penurunan angka kesakitan yang
bersama-sama mewujudkan lingkungan dapat dikurangi.
disebabkan oleh kuman, bakteri
pencapaian program STBM yaitu
5
Tanganku Bersih, Hidupku Sehat
Edukasi
Mendidik anak sekolah untuk mengerti pentingnya CTPS dalam kehidupan sehari-hari
Kesadaran
Menerapkan edukasi CTPS dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari diri sendiri
Peduli
Menyebarkan informasi agar orang lain ikut tahu tentang dampak, alasan, dan betapa
pentingnya CTPS diterapkan dalam pola hidup masyarakat Indonesia
Budaya
Setelah mampu meningkatkan kepedulian anak-anak akan pentingnya CTPS,
diharapkan perilaku ini dapat menyebar pada lingkar inti keluarga dan menjadi
perilaku yang membudaya yang terus melekat di masyarakat Indonesia
7
TEMA
Tema Nasional
Tanganku Bersih,
Hidupku Sehat
8
SIMBOLISME TANTANGAN
HCTPS HCTPS
Tahun 2013 Tahun 2013
9
KELOMPOK PARA
SASARAN PELAKU
Primer
Para pelaku yang ikut berperan
• Anak usia sekolah dasar
aktif dalam gerakan HCTPS ke-6
• Orang tua yang memiliki
2013 yaitu:
anak balita
• Guru dan Komunitas sekolah
1. Lembaga Tinggi Negara
2. Kementerian, Badan/Lembaga 8. Organisasi Kemasyarakatan
Non Kemeterian Peduli Kesehatan
3. Pemerintah Provinsi, 9. Tokoh Agama.Tokoh/Kader
Kabupaten/Kota Masyarakat,Tokoh Seni, Budaya
Sekunder dan Tokoh Olah Raga
4. Gubernur, Bupati/Walikota
• Umum/Publik 10.Lembaga International
5. Badan Usaha Milik Negara
• Kelompok Keagamaan 11.Lembaga Pendidikan (mulai
• Kelompok Perempuan 6. Sektor Swasta dan Dunia Usaha
• Kader Masyarakat/PKK 7. Organisasi International dari tingkat SD sampai dengan
• Kalangan Dunia Usaha Perguruan Tinggi)
• Akademisi
10
PELAKSANAAN
PELAKSANAAN
KEGIATAN
KEGIATAN
20 Oktober 2013
Oktober 2013 • Peringatan hari
• Talkshow puncak HCTPS
Rangkaian Kegiatan pentingnya CTPS 2013 di Plaza Barat
Tingkat Nasional dan sanitasi Senayan, Jakarta
Juli – Oktober 2013 yang baik di • Penobatan 5 Duta
• Pemilihan Duta televisi dan LS STBM
Lingkungan Sehat radio • Flash mob tari
melalui Sanitasi Total • Roadshow di SD tangan anak SD
Berbasis Masyarakat di Jakarta untuk • Festival Kuliner
(LS STBM) menyebarkan Tangan
• Kampanye CTPS di pesan CTPS
media sosial (website, kepada anak
facebook, twitter) usia dini
11
RINGKASAN No. Kegiatan Waktu Tempat Penanggung
Jawab
KEGIATAN
RINGKASAN 1 Pemilihan Duta LS Juli – Sept 33 provinsi, 492 Dit. PL berkoordinasi
HARI CUCI
KEGIATAN
STBM tingkat provinsi 2013 kabupaten
dengan Dinkes Prov
TANGAN
HARI CUCI
2 Pemilihan Duta LS Sept – Okt
STBM tingkat nasional 2013
Ditjen PP dan PL Tim juri pusat
PAKAI
TANGANSABUN
PAKAI 3 Kampanye CTPS di Juli –Okt Nasional
Dit. PL bekerjasama
dengan PT. Timba
SEDUNIA
SABUN SEDUNIA
media sosial (website, 2013
facebook, twitter)
Ruang (event organizer)
TAHUN 2013
TAHUN 2012 4 Roadshow di sekolah 17 Okt 2013 SDN Halim Dit. PL bekerjasama
DI
DI PUSAT
PUSAT
dasar SDN Cipinang dengan PT. Timba
Ruang (event organizer)
dan mitra
6 Peringatan hari 20 Okt 2013 Plaza Barat Senayan, Ketua Panitia Acara
puncak Jakarta Puncak HCTPS 2013
12
1 Pemilihan Duta LS STBM provinsi akan dipilih 5 (lima) Duta
LS STBM yang masing-masing
Kegiatan ini berlangsung di 33 mewakili Wilayah Indonesia
DESKRIPSI provinsi dan 492 kabupaten/kota
mulai Juli 2013 sampai dengan
Barat, Wilayah Indonesia Tengah,
Wilayah Indonesia Timur, Daerah
RANGKAIAN Oktober 2013 dengan sasaran peserta
anak sekolah dasar kelas 4 dan 5.
Bermasalah Kesehatan, serta
Daerah Tertinggal, Perbatasan,
KEGIATAN Peserta lomba mengirimkan tulisan
yang menceritakan aksi mereka
dan Kepulauan.
Dengan adanya pemilihan
HCTPS 2013 dalam mengkampanyekan gerakan
CTPS di lingkungan sekitar mereka.
Duta LS STBM ini, dapat menjadi
pemicu pemerintah kabupaten/
Kegiatan pemilihan Duta LS STBM kota untuk melaksanakan program
melibatkan Dinas Kesehatan Provinsi STBM dan lebih mempromosikan
sebagai tim juri provinsi. program tersebut di masyarakat,
Dari hasil penilaian para peserta khususnya pilar ke-2 kepada
lomba, dipilih 1 (satu) pemenang anak-anak. Anak-anak merupakan
untuk selanjutnya mewakili provinsi agent of change yang dapat
ke tahap seleksi di tingkat pusat. menginspirasikan teman-teman
Seleksi di tingkat pusat tidak hanya sebayanya untuk melakukan
menilai tulisan pemenang provinsi, kebiasaan-kebiasaan baik.
tetapi juga membutuhkan klarifikasi
kegiatan pemenang provinsi dalam Kampanye CTPS di Media Sosial
mengkampanyekan gerakan CTPS 2 (website, facebook, twitter)
berupa foto dan video.
Berkas - berkas pemenang Kampanye dimulai sejak Juli
provinsi dikirimkan ke pusat dengan 2013 melalui website www.
batas waktu 20 September 2013. tanganbersihsehat.com, facebook
Selanjutnya, pemenang perwakilan Tangan Bersih Sehat, dan
13
twitter @Tangan Bersih Sehat.
Media sosial dipilih karena saat
ini sebagian besar masyarakat
Indonesia mempunyai akses
terhadap internet dan memiliki
akun facebook dan twitter.
Tujuan kampanye ini adalah
untuk menyebarluaskan pesan
CTPS kepada masyarakat. Selain
itu, melalui ketiga media tersebut
di atas dicantumkan juga informasi
terkait dengan pemilihan Duta LS
STBM.
14
dengan Menteri Kesehatan Senayan, Jakarta Selatan dimulai
mengenai pengalaman mereka sejak pukul 07.00 WIB. Rangkaian 6 Temu Media
dalam mempraktekkan dan kegiatan pada hari puncak ini
mengkampanyekan kebiasaan meliputi laporan penyelenggaraan, Sebagai bagian dari
CTPS di lingkungan masing- sambutan dan arahan Menteri penyebarluasan informasi
masing. Talkshow ini menjadi Kesehatan, penobatan Duta LS diselenggarakannya peringatan
ajang sosialisasi yang baik sekali STBM oleh Menteri Kesehatan, hari puncak HCTPS ke-6 tahun
bagi upaya promosi higiene dan penayangan video profile para 2013, akan diadakan temu
sanitasi karena ditayangkan di duta, dialog Menteri Kesehatan media pada tanggal 20 Oktober
siaran televisi dan radio nasional. dengan para duta, flash mobtari 2013 di di Plaza Barat Senayan,
Bagi pemerintah daerah tangan anak SD, lalu dilanjutkan Jakarta Selatan. Kegiatan ini
yang perwakilannya menjadi dengan festival kuliner tangan, mengundang baik media cetak
pemenang Duta LS STBM, games, dan acara hiburan. maupun media elektronik dan
diharapkan juga melakukan Festival kuliner tangan bertindak sebagai narasumber
kegiatan talkshow di televisi lokal mempunyai tujuan untuk yaitu Menteri Kesehatan RI.
dan atau radio lokal di daerah mengajak para pengunjung
bersama duta masing-masing. untuk selalu membiasakan CTPS
sebelum makan karena semua
gerai makanan yang ada hanya
5 Peringatan Hari Puncak menyediakan makanan yang
langsung dimakan dengan tangan.
Peringatan hari puncak
dilaksanakan pada hari Minggu,
20 Oktober 2013 di Plaza Barat
15
• Mengidentifikasi pemangku Pemerintah Daerah yaitu provinsi
PARTISIPASI kepentingan utama dari
organisasi terkait kesehatan
dan kabupaten/kota diharapkan
melakukan hal yang sama seperti
PEMERINTAH anak dan program CTPS, baik
dari pemerintah maupun
disebutkan pada poin diatas di daerah
masing.masing. Untuk kepentingan
DAN PEMERINTAH swasta yang menunjukkan kompilasi data nasional HCTPS, maka
diharapkan agenda dan informasi
PROVINSI,
minat untuk bergabung dalam
HCTPS tentang kegiatan yang dilakukan di
Lapangan kabupaten/kota,
alun-alun, lapangan di Diharapkan pelaksanaan dapat Hal ini sebaiknya telah
sekitar lingkungan sekolah melibatkan sebanyak mungkin komunitas dikomunikasikan dengan baik
sekolah seperti anak didik, guru, orang tua sebelumnya dengan pihak sekolah
bumi perkemahan, halaman
murid, dan organisasi orang tua murid, melalui bantuan Dinas Pendidikan
pesantren/mesjid raya, ustadz dan tokoh agama, para pakar setempat maupun dengan KKP
merupakan contoh tempat pendidikan, serta petugas kesehatan di
yang dapat dijadikan lokasi bandara, pelabuhan dan pos perbatasan
pelaksanaan HCTPS darat, jika memungkinkan
17
KEGIATAN YANG Adapun pilihan kegiatan di daerah
dapat meliputi :
3. Pameran Kesehatan :
Berkaitan dengan acara puncak
DAPAT DILAKUKAN 1. Acara Puncak HCTPS :
HCTPS yang ikut memeriahkan
suasana dengan kehadiran
Acara Puncak HCTPS dilakukan masyarakat yang mengunjungi
Di Indonesia, pelaksanaan HCTPS secara serentak pada tanggal stand pameran.
dapat dilakukan di seluruh wilayah 20 Oktober 2013. Saran utama
tanah air. Setiap daerah peserta penyelenggaraan kegiatan agar 4. Kegiatan yang menargetkan
HCTPS diberi wewenang untuk mengambil lokasi di sekolah, atau media:
menentukan sendiri jumlah sekolah lapangan terbuka. Hal ini ditujukan Dengan menghadirkan pembicara
pada semakin maraknya penyakit yang dikenal baik seperti tokoh
atau anak sekolah, serta petugas dan
diare, cacingan, ISPA, dan penyakit masyarakat setempat, selebriti,
area pelaksanaan kegiatan yang akan lainnya yang disebabkan karena pejabat pemerintah, atau berupa
diikutsertakan. Pemerintah daerah lingkungan sekitar tidak bersih, kunjungan ke sekolah yang memiliki
disarankan untuk bekerjasama dan salah satu pencegahannya keunggulan dari segi infrastruktur
dengan kegiatan terkait yang adalah membiasakan CTPS. dan praktik CTPS yang bernilai untuk
menggunakan pendekatan Sanitasi diberitakan oleh media.
Total Berbasis Masyarakat (STBM) 2. Forum Diskusi :
seperti PPSP, PAMSIMAS, WES- Mengangkat tema kasus yang 5. Penetapan Duta Cuci Tangan :
Unicef, Plan Indonesia, Kelompok dihadapi sekolah terkait siswa Dengan menunjuk seseorang yang
Kerja Air Minum & Penyehatan sebagai agen perubah CTPS. dikenal baik oleh masyarakat dan
Contoh: Sosialisasi sistem CTPS dapat menjadi idola anak untuk
Lingkungan (Pokja AMPL) maupun
dalam sekolah dan minum obat ditiru dalam membiasakan praktik
organisasi atau lembaga swadaya cacing di sekolah, mengundang CTPS. Bisa selebriti, atlit, bintang
masyarakat (LSM) setempat, puskesmas dan guru SD/MI film/sinetron, tokoh politik, dan
Unilever, Reckitt Benckiser serta sebagainya. Selain tokoh di atas,
swasta lainnya.
18
pemenang Duta LS STBM tingkat 9. Lomba Foto : hadiah dari Panitia. Hadiah
provinsi juga dapat dilibatkan Fokus pada sarana CTPS di sekolah sebaiknya terkait dengan upaya
dalam kegiatan kampanye CTPS dan foto anak yang sedang membiasakan praktik CTPS bagi
di daerah terutama kampanye ke melakukan CTPS anak sekolah.
sekolah dasar.
10. Libatkan Pihak Swasta : 13. Bekerjasama Dengan
6. Membentuk Panitia Tahunan Untuk mendukung HCTPS, dapat Perusahaan yang Non Sabun
HCTPS: melibatkan perusahaan sabun, yang Memiliki Program CSR
Memudahkan pelaksanaan hotel, restoran, rumah makan, Dimana keperdulian pihak
pengkoordinasian dan rumah sakit, dan perusahaan lain perusahaan melalui program
kesinambungan pada tahun yang memiliki komitmen pada kesehatan dan perilaku hidup
berikutnya. kesehatan anak. bersih (higienis)
lomba puisi tentang CTPS media mereka. bagi daerah yang ingin berpartisipasi
dalam lomba tingkat nasional atau
8. Kampanye melalui radio : 12. Bekerjasama Dengan Perusahaan menyelenggarakan kegiatan terkait
Wawancara selebriti di radio, Sabun : HCTPS harap mendaftarkannya
debat anak sekolah di radio, atau Membuat pertanyaan pada kepada panitia melalui email :
wawancara guru dan pemerintah sampul sabun yang dapat dijawab sekr.stbm@yahoo.com
setempat. dan dikirm untuk memenangkan
19
Tanganku Bersih, Hidupku Sehat
CUCI TANGAN 3. Waktu-waktu kritis CTPS yang paling penting adalah setelah ke jamban dan
sebelum menyentuh makanan (mempersiapkan/ memasak/menyajikan
PAKAI SABUN dan makan).
7. Saat ini CTPS sudah merupakan agenda Nasional yang tertuang dalam
Stategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat.
21
1. Identifikasi permasalahan; apa yang ingin kita ubah? Banyak orang telah
mencuci tangan, namun masih sedikit yang pakai sabun.
2. Analisa; apa yang telah kita ketahui dan pegetahuan apa yang dapat
LANGKAH kita pakai? Pahami kondisi masyarakat seperti budaya, tingkat ekonomi,
KHUSUS
kepercayaan, serta masalah khusus yang mereka hadapi. Gunakan data
khas lokal.
MERENCANAKAN 3. Tetapkan tujuan advokasi yang ingin dicapai; dan cari tahu bagaimana
membuatnya dapat dicapai.
ADVOKASI 4. Identifikasi kelompok sasaran; siapa saja yang harus dan dapat
dipengaruhi?
5. Identifikasi siapa yang dapat diajak bermitra; dekati berbagai pemangku
kepentingan.Jika mendekati dunia usaha, pastikan anda mengerti
strategi Corporate Social Responsibility yang mereka jalankan.
6. Kembangkan pesan, pilih pendekatan yang sesuai dan seleksi metode;
dari serangkaian materi komunikasi yang Anda bisa dapatkan, pilih yang
paling dapat memberikan dampak pada kelompok sasaran Anda. Buat
pesan menjadi kalimat yang sederhana dan mudah diingat.
7. Monitoring dan Evaluasi; Bagaimana mengukur dampak kegiatan kita?
Perlu menetapkan indikator kesuksesan.termasuk input, output, dan
sebisa mungkin, dampak.Temukan faktor apa yang mempengaruhi
keberhasilan dan kegagalan Anda. Infomasikan kepada mitraAnda dan
sampaikan penghargaan pada panitian perencanaan, sehingga mitra
Anda dapat melanjutkan kemitraan dengan Anda.
22
Diare dan ISPA dilaporkan telah membunuh 4 juta anak setiap
Apa saja tahun di negara-negara berkembang. Anak-anak yang tumbuh
keuntungan di daerah miskin berisiko meninggal 10 kali lebih besar dari
PERNYATAAN
PERNYATAAN
perilaku CTPS? pada mereka yang tinggal di daerah kaya. Tangan merupakan
pembawa utama kuman penyakit, dan praktik CTPS dapat
UMUM
UMUMTENTANG
TENTANG
mencegah I juta kematian tersebut di atas. Praktik CTPS setelah
ke jamban atau menceboki anak, dan sebelum menjamah
CUCI TANGAN makanan dapat menurunkan hampir separuh kasus diare, dan
CUCI TANGAN
PAKAI SABUN
lebih dari separuh penyakit cacingan serta sekitar seperempat
kasus ISPA. Praktik CTPS juga dapat mencegah infeksi kulit,
mata, dan orang dengan HIV/ AIDS.
PAKAI SABUN
Mengapa Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup. Penggunaan
tidak cukup sabun selain membantu singkatnya waktu cuci tangan, dengan
hanya dengan menggosok jemari dengan sabun menghilangkan kuman yang
menggunakan
tidak tampak minyak/ lemak/ kotoran di permukaan kulit, serta
air saja?
meninggalkan bau wangi. Perpaduan kebersihan, bau wangi
dan perasaan segar merupakan hal positif yang diperoleh set-
elah menggunakan sabun.
23
Praktik CTPS yang benar memerlukan sabun dan sedikit air mengalir. Air
Bagaimana cara mengalir dari kran bukan keharusan, yang penting air mengalir dari sebuah
CTPS yang benar? wadah bisa berupa botol, kaleng, ember tinggi, gentong, jerigen, atau
gayung. Tangan yang basah disabuni, digosok-gosok bagian telapak mau-
pun punggungnya, terutama di bawah kuku minimal 20 detik.Bilas dengan
air mengalir dan keringkan dengan kain bersih atau kibas-kibaskan di
Apakah sabun udara. Cara termudah untuk mencari waktu 20 detik adalah mencari lagu
anti bakteri favorit anak yang dapat dinyanyikan dalam 20 detik. Misalnya lagu “Happy
lebih baik dalam Birthday” dinyanyikan 2 kali.
memutuskan
rantai penyebaran
rantai penyebaran
penyakit daripada
Dengan penggunaan yang tepat, semua jenis sabun efektif dalam mem-
sabun biasa?
bantu melunturkan kotoran/kuman (penyebab diare dan Infeksi Saluran
Pernapasan Atas) dari tangan.
Bagaimana
mereka yang Ketiadaan sabun bukan suatu penghalang praktik CTPS di rumah. Hasil
tidak memiliki penelitian menunjukkan sabun telah dapat dijangkau oleh lebih dari 90%
akses terhadap rumah tangga di Indonesia. Masalahnya tidak semua menggunakan sabun
sabun? tersebut untuk mencuci tangan. Mencuci pakaian, mandi dan mencuci
peralatan makan merupakan prioritas utama penggunaan sabun rumah
tangga.
Dapatkah CTPS
diterapkan
Ya, sebuah penelitian di Karachi, Pakistan, menemukan bahwa anak-anak
untuk membuat
perubahan pada yang tinggal di daerah kumuh terkontaminasi, yang mendapatkan pema-
daerah kumuh haman pentingnya CTPS, 50% lebih sedikit terkena diare atau penumonia
terkontaminasi? daripada mereka yang tidak mendapatkan pemahaman CTPS
24
Jika seseorang
telah paham Tidak. Kenyataan yang menunjukkan bahwa pengenalan pentingnya CTPS
pentingnya CTPS, di Indoensia telah dimulai sejak tahun 80an, namun survey perilaku CTPS
apakah mereka di Indonesia terhadap 5 waktu penting CTPS menunjukkan hasil yang
otomatis sangat rendah yaitu: 12% setelah ke jamban, 9% setelah menceboki anak,
mempraktikkannya? 14% sebelum makan, 7% sebelum memberi mkan anak, dan hanya 6%
sebelum menyiapkan makan. Penyampaian pesan harus dilakukan beru-
lang kali agar pemahaman dapat sejalan dengan praktik perilaku tersebut.
Apakah masalah Tidak. Negara-negara majupun yang ketersediaan sabun dan air mengalir
kurangnya bukan suatu masalah, orang tetap saja sering lupa mempraktikkan CTPS
praktik CTPS
ini.
hanya dihadapi di
negara-negara
berkembang?
Para praktisi di bidang kebersihan, air dan sanitasi, serta produsen sabun
telah banyak mempelajari hal yang berfungsi baik dan tidak berfungsi
baik dalam mengubah kebiasaan dan perilaku.Yang tidak berfungsi baik
Bagaimana
anda mengubah adalah pelaksanaan sebatas top-down, solusi teknologi, maupun kam-
kebiasaan orang panye dengan komunikasi satu arah untuk penyampaian pesan-pesan
lain? edukasi kesehatan .Yang berfungsi baik adalah pendekatan social market-
ing. Pendekatan baru ini menekankan pada kajian mendalam tentang
ketertarikan, kebutuhan, dan motivasi berbagai pihak di masyarakat.
Pendekatan ini juga menggunakan berbagai jenis media massa maupun
komunikasi interpersonal untuk menjangkau kelompok sasarannya, dan
melibatkan masyarakat secara aktif
25
Apakah itu
Kemitraan KPS-CTPS adalah kemitraan dari berbagai pemangku kepentingan yang
Pemerintah Swasta berkomitmen pada peningkatan praktik CTPS di Indonesia. Dikukuhkan pada
untuk Cuci tahun 2007, KPS-CTPS di Indonesia saat ini memiliki Core Group yang terdiri
Tangan Pakai Sabun dari Kementerian Kesehatan Rl, Bappenas, USAID, WES Unicef, Unilever, WFP
(KPSCTPS)? dan Reckitt Benckiser. Tujuan KPS-CTPS adalah untuk mempercepat proses pe-
nyampaian pesan CTPS ke seluruh wilayah tanah air dalam rangka mendukung
pemerintah untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan anak balita
karena diare, cacingan, pneumonia, dan penyakit menular langsung lainnya,
melalui mekanisme kemitraan.
Siapakah yang
menjadi kelompok
Di Indonesia, kelompok sasaran utama CTPS adalah para ibu yang memiliki
sasaran utama
perubahan perilaku
balita, atau para pengasuh pengganti ibu seperti nenek, tante, baby sitter
CTPS? maupun pembantu. Anak sekolah, suami maupun ayah adalah kelompok
sekunder yang tidak kalah pentingnya dalam keberhasilan penyampaian pesan
CTPS.
26
MASKOT I : AIR
LOGO KAMPANYE Berwarna biru khas air, maskot ini mendukung
CUCI TANGAN keberadaan kampanye cuci tangan pakai sabun
dalam segala bentuk media.
PAKAI SABUN
MASKOT 2 : SABUN
Berwarna orange, maskot ini mencuri perhatian
dan mendukung keberadaan kampanye cuci
tangan pakai sabun dalam segala bentuk media.
A. TIM PENGARAH
1. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan
2. Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
3. Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak
4. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
5. Ketua Tim Penggerak PKK Pusat
B. TIM PELAKSANA
29
2. Kepala Sub Direktorat Higiene Sanitasi Pangan, Direktorat Penyehatan Lingkungan
3. Kepala Sub Direktorat Pengamanan Limbah, Udara, dan Radiasi, Direktorat Penyehatan Lingkungan
4. Kepala Bagian Umum dan Kesejahteraan Kepegawaian, Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan
5. Kepala Sub Direktorat Pengendalian Diare dan Infeksi Saluran Pencernaan, Direktorat Pengendalian
Penyakit Menular Langsung
6. Kepala Bidang Pemberdayaan dan Peran Serta Masyarakat, Pusat Promosi Kesehatan
7. Kepala Sub Bagian Protokol, Biro Umum Kementerian Kesehatan
8. Kepala Sub Bidang Media Massa, Pusat Komunikasi Publik
9. Kepala Sub Bagian Penghargaan dan Kesejahteraan Pegawai, Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan
10.Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Provinsi DKI Jakarta
Ketua : Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Ketua : Direktur Bina Kesehatan Anak, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan KIA
Wakil Ketua : Kepala Bagian Tata Usaha Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat, Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan
30
Anggota : 1. Kepala Sub Direktorat Pengaturan dan Pembinaan Kelembagaan,
Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Kementerian Pekerjaan Umum
2. Kepala Sub Direktorat Pembinaan Pendidikan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
3. Kepala Sub Bidang Publikasi dan Layanan Informasi, Pusat Komunikasi Publik
4. Kepala Sub Bidang Pengembangan Metode, Pusat Promosi Kesehatan
a. Penggerakan Masyarakat
b. Penggalangan Dana
Ketua : Kepala Bagian Tata Laksana Keuangan dan Perbendaharaan, Biro Keuangan dan
Barang Milik Negara Kementerian Kesehatan
Wakil Ketua : Kepala Sub Direktorat Penyehatan Kawasan dan Sanitasi Darurat, Direktorat Penyehatan Lingkungan
Anggota : 1. Kepala Seksi Standardisasi Sub Direktorat Penyehatan Air dan Sanitasi Dasar, Direktorat Penyehatan Lingkungan
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Bina Kesehatan Anak
31
V. SEKRETARIAT
1. Kepala Sub Direktorat Penyehatan Pemukiman dan Tempat-tempat Umum, Direktorat Penyehatan Lingkungan
2. Kepala Bagian Keuangan, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
3. Kepala Bagian Kepegawaian dan Umum, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Kepala Bagian Tata Usaha Kementerian, Biro Umum Kementerian Kesehatan
5. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Direktorat Penyehatan Lingkungan
6. Kepala Sub Bagian Rumah Tangga, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
Contact Person :
Eko Saputro : 08159957615, email : eko_saputro63@yahoo.com
Siti Noer Ayu : 08128145911, email : noerayu@yahoo.com
Zakiah Dianah : 08129943764, email : zakiahd10@yahoo.com
32
PANITIA PERINGATAN
HARI CUCI TANGAN PAKAI SABUN SEDUNIA