Makalah Ekonomi Syaria12-Eka Febryanti (90400119028)
Makalah Ekonomi Syaria12-Eka Febryanti (90400119028)
EKA FEBRYANTI
90400119028
AKUNTANSI A 2019
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah
Ekonomi Syariah untuk memenuhi kelengkapan tugas di semester 3 ini tentang Sejarah,
Pemikiran, dan Perkembangan Ekonomi Islam dengan baik meskipun masih banyak
terdapat kekurangan didalam makalah ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam
makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran
yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Bulukumba, Desember 2020
Penyusun,
Eka Febryanti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.....................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Awal pemerintahan islam....................................................................................................6
B. Pemikiran ekonomi dimasa dinasti-dinasti..........................................................................8
C. Perkembangan ekonomi dimasa Rasulullah dan Khulafa’ Ar-Rasyidun...........................15
DAFTAR KEPUSTAKAAN......................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Nabi Muhammad Saw berhijrah dari kota Makkah ke kota Yasrib. Di kota yang bertanah
subur ini, Rasulullah Saw disambut dengan hangat serta diangkat sebagai pemimpin penduduk
kota yasrib. Sejak saat itu, kota Yasrib berubah menjadi kota Madinah.
Perkembangan yang terjadi di kota Madinah sangat pesat, berbeda halnya dengan periode
Makkah, Islam menjadi kekuatan politik pada periode Madinah. Rasulullah Saw menjadi
pemimpin kota kecil yang jumlahnya terus meningkat dari masa ke masa. Ajaran Islam yang
berhubungan dengan kehidupan masyarakat banyak yang turun di Madinah.
Rasulullah selain sebagai kepala Negara juga sebagai pemimpin agama, telah banyak
melakukan perubahan dalam menata kehidupan masyarakat Maadinah. Banyak hal yang
dilakukan oleh Rasul terutama membangun dari sisi kehidupan sosial. Baik dalam lingkungan
keluarga, masyarakat bahkan membersihkan tradisi dan ritual yang bertentangan dengan ajaran
Islam. Seluruh aspek kehidupan didasarkan dengan nilai-nilai Qur’ani.
Madinah merupakan negara yang baru terbentuk dan mobilitas ekonomi sangat rendah.
Sistem ekonomi yang diterapkan Rasulullah berakar dari prinsip-prinsip Qur’ani. Al-qur’an
merupakan sumber utama ajaran Islam telah menetapkan berbagai aturan bagi umat manusia
dalam melakukan aktivitas disetiap aspek kehidupan, termasuk dalam bidang ekonomi. Dalam
pandangan Islam, kehidupan manusia tidak bisa dipisah-pisahkan menjadi
kehidupan ruhiyah dan jasmaniyah, melainkan sebagai satu kesatuan yang utuh. Islam tidak
mengenal kehidupan yang hanya berorientasi pada akhirat tanpa memikirkan
kehidupan duniawi atau sebaliknya.
Munculnya islam membuka zaman baru dalam sejarah kehidupan manusia.
Kelahiran nabi Muhammad adalah suatu peristiwa yang tiada tandingannya. Beliau
adalah utusan Allah SWT yang terakhir dan sebagai pembawa kebaikan bagi seluruh
ummat manusia. Rasulullah mengubah sistem ekonomi dan keuangan negara sesuai
dengan ketentuan al-qur’an dan hadis.Ilmu ekonomi islam sebagai sebuah study ilmu
pengetahuanmodern baru muncul pada tahun 1970 an, tetapi pemikiran tentangekonomi
islam telah muncul sejak islam itu diturunkan melalui nabiMuhammad SAW. Karena
rujukan utama pemikiran ekonomi islamiadalah al-qur’an dan hadist maka pemikiran
ekonomi ini munculnya juga bersamaan dengan diturunkannya dengan al-qur’an dan
masa kehidupan Rasulullah. Pada abad akhir 6 Masehi hingga abad awal 7 Masehi.
Setelah masa tersebut banyak sarjana muslim yang memberikan kontribusikarya
pemikiran ekonomi. Karya-karya mereka sangat berbobot yaitu memiliki dasar
argumentasi religius dan sekaligus intelektual yang kuat serta kebanyakan didukung oleh
fakta empiris pada waktu itu. Banyak diantaranya juga sangat futuristik dimana pemikir-
pemikir barat baru mengkajinya ratusan abad kemudian.
Pemikiran ekonomi dikalangan pemikir muslim banyak mengisi
hasanah pemikiran ekonomi dunia pada masa dimana barat masih dalam kegelapan.Pada
masa itu dunia islam justru mengalami puncak kejayaan dalam berbagai bidang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana masa awal pemerintahan islam?
2. Bagaimana pemikiran ekonomi dimasa Rasulullah?
3. Bagaimana perkembangan ekonomi dimasa Rasulullah?
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH AWAL PEMERINTAHAN ISLAM
Kehidupan Rasulullah dan masyarakat muslim dimasa beliau adalah teladan yang
paling baik implementasi islam, termasuk dalam bidang ekonomi. Pada periode Mekkah
masyarakat muslim belum sempatmembangun perekonomian, sebab masa itu penuh
dengan perjuanganuntuk mempertahankan diri dari intimidasi orang-orang quraisy.
Barulah pada periode Madinah, Rasulullah memimpin sendiri membangun masyarakat
Madinah sehingga menjadi masyarakat sejahtera dan beradab.Meskipun perekonomian
pada masa beliau relatif masih sederhana, tetapi beliau telah menunjukkan prinsip-
prinsip yang mendasar bagi pengelolaan ekonomi. Karakter umum dari perekonomian
pada masa itu adalah konmitmennya yang tinggi terhadap etika dan norma serta
perhatiannya yang besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan. Usaha-usaha
ekonomi harus dilakukan secara etis dalam bingkai syariah islam sementara sumber daya
ekonomi tidak boleh menumpuk segelintir orang melaikan harus berendar bagi
kesajahteraan seluruh umat. Pasar menduduki peranan penting sebagai makanisme
ekonomi, tetapi pemerintah dan masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan
kesahteraan dan menegakkan keadilan.
Kegiatan ekonomi paras relatif menonjol pada masa itu, dimana untuk menjaga
agar makanisme pasar tetap berada dalam bingkai etika dan moralis islam Rosulullah
mndirikan Al-Hisbah. Al-Hisbah adalah institusi yang bertugas sebagai pengawas pasar
Rosulullah juga membentuk baitulmal, sebuah institusi yang bertindak sebagai pengelola
keuangan negara.Baitul mal ini memegang peranan yang sangat penting bagi
perekonomian termasuk dalam melakukan kebijakan yang bertujuan untuk kesejahteraan
masyarakat. Rasulullah mengawali pembangunan Madinah dengan tanpa sumber
keuangan yang pasti, sementara distribusi kekayaan juga timpang.
Selanjutnya untuk mengatur roda perekonomian, Rasulullah mendorong kerja
sama usaha diantara anggota masyarakat misalnnya Muzaro’ah, Mudharabah, Musyaqoh,
dan lain-lain. Sehingga terjadi peningkatan produktifitas. Namun sejalan dengan
perkembangan masyarakat muslim maka sumber penerimaan negara juga meningkat.
Sumber pemasukan negara berasal dari beberapa sumber, tetapi yang paling pokok adalah
zakat dan usher.
Secara garis besar pemasukan negara ini dapat digolongkan bersum berdari
ummat islam sendiri, non muslim, dan umum. Beberapa sumber pendapatan yang tidak
terlalu besar berasal dari beberapa sumber, misalnya tebusan tawanan perang, pinjaman
dari kaum muslim, humus atau rikas harta karun temuan pada periode sebelum islam,
amwal fadla pajak bagi kaum muslimin kaya dalam rangka menutupi pengeluaran negara
selama masa darurat, zakat fitrah, kafarat maupun sedekah dari kaum muslimin.
Sebelum islam datang, situasi kota Yatsrib sangat tidak menentu karena tidak
mempunyai pemimpin yang berdaulat penuh. Hukum pemerintahannya tidak pernah
berdiri tegak dan masyarakatnya hidup dalam ketidakpastian. Oleh karena itu, beberapa
kelompok penduduk kotaYatsrib menemui Nabi Muhammad SAW yang memiliki sifat
Al-Amin (terpercaya) untuk menjadi pemimpin mereka.
Dalam catatan sejarahpertemuan tersebut berlangsung dua kali, yakni padatahun
12 Kenabian yang dikenal dengan Bai’at Aqabah Pertama dan tahun 13 Kenabian yang
dikenal dengan Bai’at Aqabah Kedua.
Atas dasar kedua Bai’at tersebut dan setelah mendapat perintah Allah SWT Nabi
Muhammad Saw berhijrh dari kota Mekkah ke kota Yatsribsesuai dengan perjanjian,
dikota yang sangat subur ini Rasulullah Sawdisambut dengan hangat serta diangkat
sebagai pmimpin kota Yatsrib yangsejak itu berubah nama menjadi kota Madinah. Dalam
waktu yang singkatRasulullah Saw telah menjadi pemimpin sebuah komunitas kecil
yang jumlahnya terus bertambah hingga Rasulullah pun menjadi pemimpin bangsa Madin
ah. Setelah memimpin Rasulullah Saw segera melakukan perubahan dalam menata kehid
upan masyarakat Madinah berdasarkannilai-nilai qurani.Oleh karena itu, Rasulullah Saw
perlahan-lahan mengatasi berbagai masalah utama tanpa bergantung pada faktor
keuangan. Dalam hal ini Rasulullah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membangun Masjid
Setibanya Rasulullah Saw di kota Madinah, tugas utama yangdilakukan adalah
mendirika masjid yang merupakan asas utama danterpenting dalam pembentukan
masyarakat Muslim. Tanah yangdigunakan untuk membangun masjid adalah
sumbangan dari Abu Bakarr.a. pembngunan masjid dilakukan dengan menggunakan
struktur yangsangat sederhana.Selain sebagai tempat ibadah masjid yang kemudian
hari dienal denganMasjid Nabawi ini juga berfungsi sebagai Islamic Senter yang
mana semuaaktivitas kaum muslimin dipusatkan ditempat ini. Engan
demikian,Rasulullah Saw dapat menghindri pengeluaran yang sangat besar
untukmembangun infrastuktur negara Madinah yang baru dibentuk.
2. Merehabilitasi Kaum Muhajirin
Setelah mendirikan masjid, tugas berikutnya yang dilakukanRasulullh Saw adalah
memperbaiki tingkat kehidupan sosial dan ekonomikaum muhajirin(penduduk
Makkah yang berhijrah ke Madinah). Untukmemperbaiki keadaan ini dan
menghindari kemungkinan munculnyadampak negatif dikemudian hari,
Rasulullah Saw menerapkan kebijakanyang arif dan bijaksana, yakni dengan cara
menanamkan tali persaudaraanantara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Dengan
demikian, ukhuwwah ini juga didasarkan pada prinsip-prinsip material.
RasulullahSaw memerintahkan agar setiap keluarga ataupun individu dari
kaumAnshar memberikan sebagian hartanya kepada kaum Muhajirin sampai kaum
Muhajirin tersebut memperoleh mata pencaharia baru yang dapatdijadikan pegangan
dalam melangsungkan hidupnya.
3. Membuat Konstitusi Negara
Setelah mendirikan masjid dan mempersaudarakan kaumMuhajirin dengan kaum
Anshar, tugas berikutnya yang dilakukan olehRasulullah Saw adalah menyusun
Konstitusi Negara yang menyatakantentang kedaulatan Madinah sebagai suatu
negara. Dalam kontitusi negaraMadinah ini, pemerintah menegaskan tentang hak,
kewajiban dantanggung jawab setiap warga negara, baik muslim maupun
nonmuslim,srta sistem pertahanan dan keamanan negara. Sesuai dengan
prinsip- prinsip islam setiap orang dilarang melakukan aktivitas yang dapatmenggang
gu stbilitas dan kehidupan manusia dan alam. Dalam kerangkaini, Rasululah
melarang setiap individu untuk memotong rumput,menebang pohon atau membawa
masuk senjata untuk tujuan kekerasanatupan peperangan disekitar kota Madinah.
4. Meletakkan Dasar-dasar Sistem Keuangan Negara
Setelah melakukan upaya dan stabilitas dibidang sosial, politikserta pertahanan dan
keamanan, Rasulullah meletakan dasar-dasar sistemkeuangan negara sesuai dengan
ketentuan-ketentuan Al-Qur’an.
d. Baitul mal
Berikutnya dengan hal ini, Rasulullah merupakan kepala negara yang
pertama memperkenalkan konsep baru dibidang keuangan negara pada abad
ketujuh, yakni semua hasil pengumpulan negara harus dikumpulkan terlebih
dahulu dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan negara. Status harta
hasil pengumpulan itu adalah milik negara dan bukan milik individu. Tempat
pengumpulan itu disebut dengan baitul mal atau bendahara negara. Binatang-
binatang yang merupakan harta perbendaharaan negara tidak disimpan di baitul
mal.
Sistem ekonomi islam pada masa sahabat sebenarnya tidak jauh berbeda dengan
sistem ekonomi yang dilakukan pada zaman Nabi Muhammad ketika masih menjabat
sebagai kepala negara. Pada kekhalifah pertama, Abu Bakar Siddiq (51 SH-13 H/537-634
M), ia banyak menghadapi permasalahan dalam kepemimpinannya diantaranya yaitu
menghadapi orang-orang murtad yang tidak mau membayar zakat. Setelah berhasil
menghadapi permasalahan tersebut, Abu Bakar membangun kembali Baitul Maal dan
meneruskan kembali sistm pendistribusian harta untuk rakyat, sebagaimana yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw. Khalifah Abu Bakar As Siddiq juga melaksanakan
berbagai kebijakan ekonomi yang pernah dilaksanakan oleh Nabi. Antara lain :
Perhatian yang besar terhadap keakuratan penghitungan zakat.
Melaksanakan pembagian tanah hasil sitaan.
Mengambil alih tanah dari orang-orang murtad.
Pada masa pemerintahan Umar Ibn Khattab, ia dipandang sebagai khilafah yang
paling banyak meakukan inovasi . Dalam melakukan pengelolaan harta negara, Umar
selalu bermusyawarah dengan para sahabat. Kebijakan yang dilakukan Umar antara lain
tidak mendistribusikan harta Baitul maal sekaligus, namun didistribusikan secara
bertahap. Pada masa Umar, hukum perdagangan mengalami penyempurnaan guna
menciptakan perekonomian secara sehat. Umar mengurangi beberapa beban pajak pada
beberapa barang.
Pada pemerintahan Usman, ia banyak sekali mengalami permasalahan mungkin
dikarenakan pada waktu pengangkatan sebagai khalifah ia sudah berumur sekitar 70
tahun.Usman memerintah selama 12 tahun. Pada masa 6 tahun pemerintahan Usman
yang pertama ia mampu menata pemerintahan dengan baik, khususnya mengawasi
dibidang perdagangan, sumber daya alam, dan administrasi pemerintahan. Usman ibn
Affan, seorang hartawan yang dermawan dalam mendistribusikan harta kekayaan Negara.
Usman tidak mengeluarkan harta baitul maal dengan boros, ia hanya ingin menyetujui
pengeluaran baitul maal untuk kepentingan yang sangat darurat saja. Pada masa
pemerintahan Ali bin Abi Thalib (23 SH-40H/600-661M), ia terkenal sebagai khalifah
yang sangat sederhana. Pada masa pemerintahan Ali, Ali harus menyelesaikan konflik
yang terjadi pada saat itu akibat dari pemerintahan Usman. Ia harus mengelola
perekonomian secara hati-hati. Ali secara langsung keluar dari daftar penerima dana
bantuan Baitul Maal, selain itu ia juga memberikan 5.000 dirham dana bantuan setiap
tahunnya kepada negara. Ali juga mencetak mata uang sendiri sebagai pengganti mata
uang dinar dari Romawi dan dirham dari Persia untuk kelangsungan negaranya.
Abad pertengahan merupakan masa pemerintahan daulah-daulah Islamiyah, yakni
masa Daulah Umaiyah dan Daulah Abasiyah. Pada masa Abasiyah, merupakan masa-
masa keemasan karena pada waktu itu islam mencapai kejayaan dalam sektor
politik, ekonomi, budaya dan ilmu pengetahuan. Kebijakan yang dilakukan oleh
pemimpin Abasiyah dalam sektor ekonomi yaitu dengan cara memindahkan ibu kota dari
Damaskus ke Baghdad. Hal ini dikarenakan Baghdad adalah kota yang strategis sekaligus
kota yang dekat dengan sungai Eufrat dan Tigris yang merupakan sungai yang sering
dilalui untuk jalur perdagangan. Pada masa Abasiyah semangat berijtihad sangat terlihat
dilakukan oleh para ulama. Kondisi ini mendorong pesatnya perkembangan ilmu
pengetahuan termasuk bidang fiqh. Para fuqaha pada masa ini melakukan ijtihad untuk
mencari ide-ide baru tentang fiqh guna menghadapi - persoalan persoalan social yang
terjadi sehari-hari. Tidak ketinggalan para fuqaha juga mencari ide-ide baru tentang
masalah ekonomi, hingga muncullah beberapa teori yang dikemukakan oleh beberapa
sarjana-sarjana muslim seperti Abu Yusuf, Al-Ghazali, Ibn Taimiyah, Ibn Khaldun.
1. Abu Yusuf
Yaqub ibn Ibrahim Abu Yusuf lahir di Kuffah pada tahun 113 H dan wafat pada
tahun 182 H. Masa dewasanya dilalui selama periode puncak pemerintahan Abasiyah,
tepatnya pada pemerintahan Harun Al-Rasyid. Di bawah kekuasaan Harun Al-
Rasyid, Abu Yusuf membuat sebuah kitab yang berjudu al-Kharaj yang membahas
tentang perpajakan., pemerintahan, keuangan, peradilan dan belanja negara. Menurut
Abu Yusufekonomi islam mengikuti prinsip mekanisme pasar dengan memberikan
kebebasan yang optimal terhadap para pelaku jual beli.
2. Al-Ghazali
Imam Al-Ghazali adalah seorang ulama dan sarjana muslim yang hidup jauh sebelum
ilmu ekonomi modern. Pada saat itu ia sudah menulis beberapa konsep ekonomi yang
masih terkenal hingga saat ini, tidak hanya dikalangan muslim namun juga non
muslim. Al-Ghazali berrhasil menemukan teori yang dapat memecahkan
permasalahan tentang barter, teori permintaan, penawaran dan etika perilaku pasar.
3. Ibn Taimiyah
Terlahir di Harran Syria , Ibn Taimiyah merupakan seorang cendikiawan muslim
paripurna. Pemikiran Ibn Taimiyah banyak dituangkan di dua bukunya yang berjudul
Al-Hisbah fi al-Islam dan Al-Siyasah fi Islah al-Rai wa al-Raiyah.di bukunya yang
pertama ia menjelaskan tentang beroperasinya pasar dan mengapa harus ada
kebijakan public. Sedangkan di buku yang kedua ia cenderung membahas tentang
mekanisme pasar bebas dan institusi hisbah.
4. Ibn Khaldun
Terlahir di Tunisia pada tahun 1332 dan wafat di Kairo pada tahun 1406, Ibn Khaldun
merupakan ilmuwan Muslim paripurna. Karena ilmunya sangat luas, maka ia dujuluki
sebagai bapak ilmu ekonomi, sosiologi, sejarah dll. Di bidang ekonomi misalnya Ibn
Khaldun mendiskusikan banyak sekali topik tentang ekonomi dengan pembahasan
yang sangat luas. Misalnya dalam teori pasar dan pembentukan harga.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kehidupan Rasulullah dan masyarakat muslim dimasa beliauadalah teladan yang
paling baik implementasi islam, termasuk dalam bidang ekonomi. Pada periode mekkah
masyarakat muslim belum sempatmembangun perekonomian, sebab masa itu penuh
dengan perjuanganuntuk mempertahankan diri dari intimidasi orang-orang quraisy.
Barulah pada periode Madinah, Rasulullah memimpin sendiri membangun masyarakat
Madinah sehingga menjadi masyarakat sejahtera dan beradab.
Meskipun perekonomian pada masa beliau relatif masih sederhana, tetapi beliau
telah menunjukkan prinsib-prinsib yang mendasar bagi pengelolaan ekonomi. Karakter
umum dari perekonomian pada masa itu adalah komitmennya yang tinggi terhadap erika
dan norma serta perhatiyannyayang besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan.
Usaha-usaha ekonomi harus dilakukan secara etis dalam bingkai syariah islam sementara
sumber daya ekonomi tida boleh menumpuk segelintir orang melaikan harus berendar
bagi kesajahteraan seluruh umat. Pasar menduduki peranan penting sebagai makanisme
ekonomi, tetapi pemerintah dan masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan
kesahteraan dan menegakkan keadilan.
Dalam hal perekonomian Rosulallah telah mengajarkan transaksi-transaksi
perdagangan secara jujur, adil, dan tidak pernah membuat pelanggannya mengeluh
kecewa. Ia selalu menepati janji danmengantarkan barang dagangannya dengan standar
dan kualitas sesuaidengan permintaan pelanggan. Adapun perkembangan pemikiran pada
masa tersebut adalahsebagai berikut :
a.) Kebijakan fiskal pada masa Rasulullah.
b.) Unsur-unsur kebijakan fiskal pada masa Rasulullah.
c.) Pengeluaran negara dimasa Rasulullah.
d.) Baitul mal.
B.
DAFTAR PUSTAKA
http://hes.unida.gontor.ac.id/ekonomi-islam-pada-masa-nabi-muhammad-saw/
https://www.kompasiana.com/nurimama1998/58afad2f747e6118055e6a5c/perkembangan-
ekonomi-islam-pada-masa-rasulullah-khulafaurrasyidin-dan-abad-pertengahan
http://www.forshei.org/2020/03/sejarah-perkembangan-ekonomi-islam.html
https://ahmadrofiqzakariya.blogspot.com/2018/01/sejarah-pemikiran-ekonomi-masa-bani.html